Anda di halaman 1dari 19

Dosen : Dali,SKM.,M.

Kes
Mata Kuliah : Kewirausahaan

TUGAS MAKALAH
KONSEP HOME CARE

DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK VI
1. SHELY AGISTA MELANI (P003200190136)
2. SINAR EKA SAPUTRI (P003200190137)
3. SITI FADILLAH (P003200190139)
4. SRI RAMDINA (P003200190140)
5. SRI WAHYUNI (P00320019014I)
6. ULTRI (P003200190142)
7. ULYA OKTAVIA NANDA (P003200190143)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
PRODI DIII KEPERAWATAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya makalah yang
berjudul " KONSEP HOME CARE " ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun sebagai tugas untuk mata kuliah Kewirausahaan.
Keberhasilan kami dalam penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan yang
masih perlu diperbaiki, untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Kendari, 11 Oktober 2020

Penulis
Kelompok VI
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG..................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................1
C. TUJUAN......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Home Care .................................................................................................3
2. Konsep/Model Teori Keperawatan Yang Mendukung Home Care.............................3
3. Tujuan Home Care .......................................................................................................5
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Home Care............................................................5
5. Lingkup Pelayanan Home Care....................................................................................5
6. Manfaat Home Care......................................................................................................6
7. Skill Dasar Yang Harus Dikuasai Perawat...................................................................7
8. Keuntungan dan Kerugian Home Care.........................................................................8
9. Landasan Hukum Home Care.......................................................................................9
10. Mekanisme Pelayanan Home Care...............................................................................10
11. Peran dan Fungsi Perawat Home Care.........................................................................12
12. Hak-Hak Klien Dalam Pelayanan Home Care.............................................................13
13. Masalah/Problem Yang Muncul Pada Home Care......................................................14
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN............................................................................................................15
B. SARAN .......................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang
dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang usaha. Sesuatu yang baru
dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keunggulan untuk
dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan
nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan
berbeda. Terdapat banyak bidang dalam berwirausaha, salah satunya dalam bidang
keperawatan contohnya Home Care.
Menurut Depkes RI (2002) mendefinisikan bahwa home care adalah pelayanan
kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada individu,
keluarga, di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan, memulihkan kesehatan/memaksimalkan kemandirian dan
meminimalkan kecacatan akibat dari penyakit. Layanan diberikan sesuai dengan
kebutuhan pasien/keluarga yang direncanakan, dikoordinir, oleh pemberi layanan
melalui staff yang diatur berdasarkan perjanjian bersama. Salah satu tujuan dari
pelayanan keperawatan professional adalah memberikan pelayanan keperawatan yang
holistik (menyeluruh ) bio, psiko, sosio, dan kultural kepada individu, kelompok dan
masyarakat sesuai dengan kebutuhan dasarnya. Pelayanan yang bersifat holistic ini akan
lebih lengkap dengan pemberian pelayanan keperawatan lanjutan di rumah atau lebih
dikenal dengan istilah home health care.

B.     Rumusan Masalah
1. Jelaskan Pengertian Home Care?
2. Jelaskan Konsep/Model Teori Keperawatan Yang Mendukung Home Care?
3. Apa tujuan home care?
4. Jelaskan Faktor-faktor yang mempengaruhi Home Care?
5. Jelaskan Lingkup Pelayanan Home Care?
6. Apa saja Manfaat Home Care?
7. Jelaskan Skill Dasar Yang Harus Dikuasai Perawat?
8. Apa saja keuntungan dan kerugian home care?
9. Jelaskan Landasan Hukum Home Care?
10. Bagaimana Mekanisme Pelayanan Home Care?
11. Apa saja peran dan fungsi perawat home care?
12. Apa saja hak-hak klien dalam pelayanan home care?
13. Apa saja masalah/problem yang muncul pada home care?

C.     Tujuan
1. Menjelaskan Pengertian Home Care
2. Menjelaskan Konsep/Model Teori Keperawatan Yang Mendukung Home Care
3. Menjelaskan tujuan home care
4. Menjelaskan Faktor-faktor yang mempengaruhi Home Care
5. Menjelaskan Lingkup Pelayanan Home Care
6. Menjelaskan Manfaat Home Care
7. Menjelaskan Skill Dasar Yang Harus Dikuasai Perawat
8. Menjelaskan keuntungan dan kerugian home care
9. Menjelaskan Landasan Hukum Home Care
10. Menjelaskan Mekanisme Pelayanan Home Care
11. Menjelaskan peran dan fungsi perawat home care
12. Menjelaskan hak-hak klien dalam pelayanan home care
13. Menjelaskan masalah/problem yang muncul pada home care
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Home Care
Menurut Departemen Kesehatan (2002) menyebutkan bahwa home care adalah
pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada
individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan
meminimalkan akibat dari penyakit. Pelayanan diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien
atau keluarga yang direncanakan dan dikoordinasi oleh pemberi pelayanan melalui staf yang
diatur berdasarkan perjanjian bersama. Sedangkan menurut Neis dan Mc Ewen (2001)
menyatakan home health care adalah sistem dimana pelayanan kesehatan dan pelayanan
sosial diberikan di rumah kepada orang-orang yang cacat atau orang-orang yang harus tinggal
di rumah karena kondisi kesehatannya. Home Care (HC) menurut Habbs dan Perrin, 1985
adalah merupakan layanan kesehatan yang dilakukan di rumah pasien (Lerman D. & Eric
B.L, 1993), Sehingga home care dalam keperawatan merupakan layanan keperawatan di
rumah pasien yang telah melalui sejarah yang panjang. Di beberapa negara maju,” home care
“ (perawatan di rumah ), bukan merupakan konsep yang baru, tapi telah dikembangkan oleh
William Rathbon sejak tahun 1859 yang dia namakan perawatan di rumah dalam bentuk
kunjungan tenaga keperawatan ke rumah untuk mengobati klien yang sakit dan tidak bersedia
dirawat di rumah sakit.

B. Konsep Model/Teori Keperawatan Yang Mendukung Home Care


Menurut Hidayat (2004), Model / teori keperawatan yang mendukung home care antara lain :
1. Teori Lingkungan (Florence Nightingale)
Lingkungan menurut Nightingale merujuk pada lingkungan fisik eksternal yang
mempengaruhi proses penyembuhan dan kesehatan yang meliputi lima komponen lingkungan
terpenting dalam mempertahankan kesehatan individu yang meliputi
a) Udara bersih,
b) Air yang bersih
c) Pemeliharaan yang efisien
d) Kebersihan
e) Penerangan/pencahayaan
Nightingale lebih menekankan pada lingkungan fisik daripada lingkungan sosial dan
psikologis yang dieksplor secara lebih terperinci dalam tulisannya. Penekanannya terhadap
lingkungan sangat jelas melalui pernyataannnya bahwa jika ingin meramalkan masalah
kesehatan, maka yang harus dilakukan adalah mengkaji keadaan rumah, kondisi dan cara
hidup seseorang daripada mengkaji fisik/tubuhnya.
2. Teori konsep manusia sebagai unit (Martha E. Rogers)
Dalam memahami konsep model dan teori ini, Rogers berasumsi bahwa manusia
merupakan satu kesatuan yang utuh,yang memiliki sifat dan karakter yang berbeda – beda.
Dalam proses kehidupan manusia yang dinamis, manusia dalam proses kehidupan manusia
setiap individu akan berbeda satu dengan yang lain dan manusia diciptakan dengan
karakteristik dan keunikan tersendiri. Asumsi tersebut didasarkan pada kekuatan yang
berkembang secara alamiah yaitu keutuhan manusia dan lingkungan, kemudian system
ketersediaan sebagai satu kesatuan yang utuh serta proses kehidupan manusia berdasarkan
konsep homeodinamik yang terdiri dari integritas, resonansi dan helicy. Integritas berarti
individu sebagai satu kesatuan dengan lingkungan yang tidak dapat dipisahkan, dan saling
mempengaruhi satu dengan yang lain. Resonansi mengandung arti bahwa proses kehidupan
antara individu dengan lingkungan berlangsung dengan berirama dengan frekuensi yang
bervariasi dan helicy merupakan proses terjadinya interaksi antara manusia dengan
lingkungan akan terjadi perubahan baik perlahan – lahan maupun berlangsung dengan cepat.
Menurut Rogers (1970), tujuan keperawatan adalah untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan, mencegah kesakitan, dan merawat serta merehabilitasi klien yang
sakit dan tidak mampu dengan pendekatan humanistik keperawatan. Menurut Rogers, 1979
Kerangka Kerja Praktik: “Manusia utuh” meliputi proses sepanjang hidup. Klien secara terus
menerus berubah dan menyelaraskan dengan lingkungannya.
3. Teori Transkultural nursing (Leininger)
Leininger percaya bahwa tujuan teori ini adalah untuk memberikan pelayanan yang
berbasis pada kultur. Dia percaya bahwa perawat harus bekerja dengan prinsip ”care” dan
pemahaman yang dalam mengenai ”care” sehingga culture‟s care, nilai-nilai, keyakinan, dan
pola hidup memberikan landasan yang realiabel dan akurat untuk perencanaan dan
implementasi yang efektif terhadap pelayanan pada kultur tertentu. Dia meyakini bahwa
seorang perawat tidak dapat memisahkan cara pandangan dunia, struktur sosial dan
keyakinan kultur (orang biasa dan profesional) terhadap kesehatan, kesejahteraan , sakit, atau
pelayanan saat bekerja dalam suatu kelompok masyarakat tertentu, karena faktor-faktor ini
saling berhubungan satu sama lain. Struktur sosial seperti kepercayaan, politik, ekonomi dan
kekeluargaaan adalah kekuatan signifikan yang berdampak pada ”care” dan mempengaruhi
kesejahteraan dan kondisi sakit.
4. Theory of Human Caring (Watson, 1979)
Teori ini mempertegas bahwa caring sebagai jenis hubungan dan transaksi yang
diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien
sebagai manusia, dengan demikian mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh.
Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang
kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikial
(kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi
dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi
kebutuhan aktivitas dan istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk
integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan
intra dan interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri.
5. Teori Self Care (Dorothea Orem)
Pandangan teori Orem dalam tatanan pelayanan keperawatan ditujukan kepada
kebutuhan individu dalam melakukan tindakan keperawatan mandiri serta mengatur dalam
kebutuhannya. Dalam konsep praktik keperawatan Orem mengembangkan dua bentuk teori
Self Care, di antaranya :
a. Perawatan diri sendiri (Self Care)
1) Self Care: merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksananakan oleh
individu itu sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan, kesehatan
serta kesejahteraan.
2) Self Care Agency: merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan
perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oeh usia, perkembangan, sosiokultural,
kesehatan dan lain-lain.
3) Theurapetic Self Care Demand: tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri
yang merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk
perawatan diri sendiri dengan menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang
tepat.
4) Self Care Requisites: kebutuhan self care merupakan suatu tindakan yang ditujukan
pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan berhubungan
dengan proses kehidupan manusia serta dalam upaya mepertahankan fungsi tubuh.
Self Care Requisites terdiri dari beberapa jenis, yaitu : Universal Self Care Requisites
(kebutuhan universal manusia yang merupakan kebutuhan dasar), Developmental Self
Care Requisites (kebutuhan yang berhubungan perkembangan indvidu) dan Health
Deviation Requisites (kebutuhan yang timbul sebagai hasil dari kondisi pasien).
b. Self Care Defisit
Self Care Defisit merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum di mana segala
perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan. Keperawatan
dibutuhkan seseorang pada saat tidak mampu atau terbatas untuk melakukan self carenya
secara terus menerus. Self care defisit dapat diterapkan pada anak yang belum dewasa, atau
kebutuhan yang melebihi kemampuan serta adanya perkiraan penurunan kemampuan dalam
perawatan dan tuntutan dalam peningkatan self care, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Dalam pemenuhan perawatan diri sendiri serta membantu dalam proses penyelesaian
masalah, Orem memiliki metode untuk proses tersebut diantaranya bertindak atau berbuat
untuk orang lain, sebagai pembimbing orang lain, memberi support, meningkatkan
pengembangan lingkungan untuk pengembangan pribadi serta mengajarkan atau mendidik
pada orang lain.
6. Teori Dinamic dan Self Determination for Self Care (Rice)
Perawat sebagai fasilitator dan koordinator dari pilihan keseimbangan sehat sakit yang
ditetapkan oleh pasien.

C. Tujuan Home Care


1. Terpenuhinya kebutuhan dasar (bio-psiko-sosial-spiritual) secara mandiri.
2. Meningkatkan perawatan yang yang efektif dan adekuat khususnya untuk anggota
keluarga dengan ketidakmampuan (cacat) atau dengan masalah-masalah khusus.
3. Memperkuat fungsi-fungsi keluarga dan hubungannya satu sama lainnya.
4. Meningkatkan kesehatan keluarga.

D.  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Home Care


1. Kesiapan tenaga dan partisipasi masyarakat
2. Upaya promotif atau preventif
3. SDM perawat
4. Kebutuhan pasien
5. Kependudukan 
6. Dana

E. Lingkup Pelayanan Home care


Menurut Nuryandari (2004) menyebutkan ruang lingkup pelayanan home care adalah:
1. Pelayanan medik dan asuhan keperawatan
2. Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan yang terapeutik
3. Pelayanan rehabilitasi dan terapi fisik
4. Pelayanan informasi dan rujukan
5. Pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kesehatan
6. Higiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan
7. Pelayanan perbaikan untuk kegiatan sosial
Menurut Rice R (2001) jenis kasus yang dapat dilayani pada perawatan kesehatan di
rumah meliputi kasus-kasus yang umum pasca perawatan di rumah sakit dan kasus-kasus
khusus yang di jumpai di komunitas.
1. Kasus umum yang merupakan pasca perawatan di rumah sakit adalah:
a) Klien dengan penyakit obstruktif paru kronis
b) Klien dengan penyakit gagal jantung
c) Klien dengan gangguan oksigenasi
d) Klien dengan perlukaan kronis
e) Klien dengan diabetes
f) Klien dengan gangguan fungsi perkemihan
g) Klien dengan kondisi pemulihan kesehatan atau rehabilitasi
h) Klien dengan terapi cairan infus di rumah
i) Klien dengan gangguan fungsi persyarafan
j) Klien dengan HIV/AIDS.
2. Kasus dengan kondisi khusus, meliputi :
a) Klien dengan post partum
b) Klien dengan gangguan kesehatan mental
c) Klien dengan kondisi usia lanjut
d) Klien dengan kondisi terminal

F. Manfaat Home Care


1. Bagi Klien dan Keluarga
a. Program Home Care (HC) dapat membantu meringankan biaya rawat inap yang
makin mahal, karena dapat mengurangi biaya akomodasi pasien, transportasi dan
konsumsi keluarga.
b. Mempererat ikatan keluarga, karena dapat selalu berdekatan pada saat anggoa
keluarga ada yang sakit.
c. Merasa lebih nyaman karena berada dirumah sendiri.
d. Makin banyaknya wanita yang bekerja diluar rumah, sehingga tugas merawat orang
sakit yang biasanya dilakukan ibu terhambat oleh karena itu kehadiran perawat untuk
menggantikannya
2.      Bagi Perawat
a. Memberikan variasi lingkungan kerja, sehingga tidak jenuh dengan lingkungan yang
tetap sama
b. Dapat mengenal klien dan lingkungannya dengan baik, sehingga pendidikan
kesehatan yang diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi rumah klien, dengan
begitu kepuasan kerja perawat akan meningkat.
c. Data dan minat pasien
3.      Bagi Rumah Sakit
a. Membuat rumah sakit tersebut menjadi lebih terkenal dengan adanya pelayanan home
care yang dilakukannya.
b. Untuk mengevaluasi dari segi pelayanan yang telah dilakukan
c. Untuk mempromosikan rumah sakit tersebut kepada masyarakat

G. Skill Dasar Yang Harus Di kuasai Perawat


Home Care SK Dirjen Dirjen YAN MED NO HK. 00.06.5.1.311 menyebutkan ada 23
tindakan keperawatan mandiri yang bisa dilakukan oleh perawat home care antara lain :
1) vital sign
2) memasang nasogastric tube
3) memasang selang susu besar
4) memasang cateter
5) penggantian tube pernafasan
6) merawat luka decubitus
7) Suction
8) memasang peralatan O2
9) penyuntikan (IV,IM, IC,SC)
10) Pemasangan infus maupun obat
11) Pengambilan preparat
12) Pemberian huknah/laksatif
13) Kebersihan diri
14) Latihan dalam rangka rehabilitasi medis
15) Tranpostasi klien untuk pelaksanaan pemeriksaan diagnostic
16) Penkes
17) Konseling kasus terminal
18) Konsultasi/telepon
19) Fasilitasi ke dokter rujukan
20) Menyiapkan menu makanan
21) Membersihkan Tempat tidur pasien
22) Fasilitasi kegiatan sosial pasien
23) Fasilitasi perbaikan sarana klien.

H. Keuntungan dan Kerugian Home Care


Keuntungan:
1. Bisa meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga dalam melakukan pemeliharaan
kesehatan
2. Meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan
3. Pembiayaan yang lebih murah
Kerugian:
1. Penanganan masa kritis kurang cepat dan kurang efektif
2. Kurang perhatian atau pengawasan dari tenaga medic
3. Letak geografis yang berjauhan, sehingga sulit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
.
I. Landasan Hukum Home Care
Fungsi Hukum dalam Praktik Perawat :
a. Memberikan kerangka untuk menentukan tindakan keperawatan mana yang sesuai
dengan hukum.
b. Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi lain
c. Membantu menentukan batas-batas kewenangan tindakan keperawatan mandiri
d. Membantu mempertahankan standard praktik keperawatan dengan meletakkan posisi
perawat memiliki akuntabilitas dibawah hukum.
Landasan Hukum :
a. UU Kes.No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan
b. PP No. 25 tahun 2000 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah.
c. UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah
d. UU No. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran
e. Kepmenkes No. 1239 tahun 2001 tentang regestrasi dan praktik perawat
f. Kepmenkes No. 128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar puskesmas
g. Kepmenkes No. 279 tahun 2006 tentang pedoman penyelenggaraan Perkesmas.
h. SK Menpan No. 94/KEP/M. PAN/11/2001 tentang jabatan fungsional perawat.
i. PP No. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan
j. Permenkes No. 920 tahun 1986 tentang pelayan medik swasta

J. Mekanisme Pelayanan Home Care


Pasien/ klien yang memperoleh pelayanan keperawatan di rumah dapat merupakan
rujukan dari klinik rawat jalan, unit rawat inap rumah sakit, maupun puskesmas, namun
pasien/ klien dapat langsung menghubungi agensi pelayanan keperawatan di rumah atau
praktek keperawatan per orangan untuk memperoleh pelayanan. Mekanisme yang harus di
lakukan adalah sebagai berikut:
1. Pasien / klien pasca rawat inap atau rawat jalan harus diperiksa terlebih dahulu oleh
dokter untuk menentukan apakah secara medis layak untuk di rawat di rumah atau tidak.
2. Selanjutnya apabila dokter telah menetapkan bahwa klien layak dirawat di rumah, maka
di lakukan pengkajian oleh koordinator kasus yang merupakan staf dari pengelola atau
agensi perawatan kesehatan dirumah, kemudian bersama-sama klien dan keluarga, akan
menentukan masalahnya, dan membuat perencanaan, membuat keputusan, membuat
kesepakatan mengenai pelayanan apa yang akan diterima oleh klien, kesepakatan juga
mencakup jenis pelayanan, jenis peralatan, dan jenis sistem pembayaran, serta jangka
waktu pelayanan.
3. Selanjutnya klien akan menerima pelayanan dari pelaksana pelayanan keperawatan
dirumah baik dari pelaksana pelayanan yang dikontrak atau pelaksana yang direkrut oleh
pengelola perawatan dirumah. Pelayanan dikoordinir dan dikendalikan oleh koordinator
kasus, setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh tenaga pelaksana pelayanan harus
diketahui oleh koordinator kasus.
4. Secara periodik koordinator kasus akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai dengan kesepakatan.
Persyaratan pasien / klien yang menerima pelayanan perawatan dirumah :
1. Mempunyai keluarga atau pihak lain yang bertanggungjawab atau menjadi pendamping
bagi klien dalam berinteraksi dengan pengelola
2. Bersedia menandatangani persetujuan setelah diberikan informasi (Informed consent).
3. Bersedia melakukan perjanjian kerja dengan pengelola perawatan kesehatan dirumah
untuk memenuhi kewajiban, tanggung jawab, dan haknya dalam menerima pelayanan.
Berikut tahapan mekanisme pelayanan Home Care :
1.      Proses penerimaan kasus
a. Home care menerima pasien dari rumah sakit, puskesmas, sarana lain, keluarga
b. Pimpinan home care menunjuk menejer kasus untuk mengelola kasus
c. Manajer kasus membuat surat perjanjian dan proses pengelolaan kasus
2.      Proses pelayanan home care
a. Persiapan
1)      Pastikan identitas pasien
2)      Bawa denah/ petunjuk tempat tinggal pasien
3)      Lengkap kartu identitas unit tempat kerja
4)      Pastikan perlengkapan pasien untuk di rumah
5)      Siapkan file asuhan keperawatan
6)      Siapkan alat bantu media untuk pendidikan
b. Pelaksanaan
1)      Perkenalkan diri dan jelaskan tujuan.
2)      Observasi lingkungan yang berkaitan dengan keamanan perawat
3)      Lengkapi data hasil pengkajian dasar pasien
4)      Membuat rencana pelayanan
5)      Lakukan perawatan langsung
6)      Diskusikan kebutuhan rujukan, kolaborasi, konsultasi dll
7)      Diskusikan rencana kunjungan selanjutnya dan aktifitas yang akan dilakukan
8)      Dokumentasikan kegiatan
c. Monitoring dan evaluasi
1)      Keakuratan dan kelengkapan pengkajian awal
2)      Kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan
3)      Efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tindakan oleh pelaksanan
d. Proses penghentian pelayanan home care, dengan kreteria :
1)      Tercapai sesuai tujuan
2)      Kondisi pasien stabil
3)      Program rehabilitasi tercapai secara maximal
4)      Keluarga sudah mampu melakukan perawatan pasien
5)      Pasien di rujuk
6)      Pasien menolak pelayanan lanjutan
7)      Pasien meninggal dunia

K. Peran Dan Fungsi Pelayanan Home Care


 Peran Perawat
1. Perawat sebagai penghubung procedural medis
Perawat memilik aspek yang penting dalam hal perawatan pasien. Yang mana
perawat harus menjaga proses perawatan berjalan sesuai sesuai dengan arahan
medis. Dengan demikian proses perawatan yang sudah atau sedang berjalan saat di
rumah sakit bias dilakukan juga saat pasien di rumah.
2. Perawat sebagai pelaksana
Memberikan pelayanan home care sering sekali perawat harus siap tinggal bersama
pasien dan menemani pasien selama 24 jam non stop.perawatan intensif ini
dibutuhkan ketulusan hati yang besar karena perawat memiliki peran sebagi
pelaksana tugas.
Layanan home care tidak bias dijalankan atau dilaksankan oleh perawat seorang
sendiri, dibtuhkan peran dan pengarahan dari keluarga dan kerabat karena memang
melakukan perawatan home care dijalankan di rumah pasien tentunya ada beberapa
karakter keluarga dan kebiasaan keluarga yang belum diketahui oleh perawat itu
sendiri
 Fungsi Perawat
1. Pengawasan pasien
Pengawasan terhadap pasien meliputi berbagai hal seperti :
a) Pengawasan makan dan minum
b)Penjadwalan fisioterapi atau control di rumah sakit
c) Pengawasan dosis obat yang telah dianjurkan dokter
d)Pengawasan aktivitas daily pasien dan alat medis yang terpasang kepada pasien
2. Support mental
Fungsi perawat yang kedua adalh sebagai pensupport mental untuk pasien. Pasien
yang memang sedang saat pemulihan terkadang memiliki mental atau sikap yang
belum kembali normal sepenuhnya. Khusunya untuk beberapa jenis penyakit yang
sedang dialami oleh beberapa pasien yang bermasalah denagn syndrom.
Pasien ini membutuhkan support agar kondisi mentalnya menjadi normal kembali.
Dibutuhkan kesabaran yang tinggi agar pasien tetap merasa nyaman dengan
kondisi yang sedang dialaminya saat itu. Karena kenyamanan membuat fikiran dan
mental mereka berangsur membaik.

L. Hak-Hak Klien Dalam Pelayanan Home Care


Klien mempunyai hak untuk diberi informasi secara tertulis sebelum pengobatan
diberikan.Klien dan petugas mempunyai hak dan kewajiban untuk saling menghargai dan
menghormati.Petugas dilarang menerima pemberian pribadi maupun meminjam sesuatu dari
klien.
Klien mempunyai hak untuk :
1) Membina hubungan dengan petugas sesuai dengan standar etik
2) Memperoleh informasi tentang prosedur-prosedur yang harus diikuti
3) Mengekspresikan kesedihan dan ketakutannya
4) Klien mempunyai hak dalam pengambilan keputusan, dalam hal ini klien mempunyai
hak untuk diberi tahu secara tertulis tentang pengaturan, jenis pelayanan kesehatan yang
diberikan, dan jumlah kunjungan rumah yang akan dilakukan
5) Klien mempunyai hak untuk memperoleh nasehat-nasehat tentang rencana-rencana
perubahan yang akan dilakukan
6) Mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam perencanaan pelayanan keperawatan,
perencanaan perubahan pelayanan serta nasehat-nasehat lainnya
7) Klien mempunyai hak untuk menolak rencana perubahan tersebut
8) Dalam hal “privacy”, klien mempunyai hak untuk dijaga kerahasiaan
kondisikesehatannya, hal-hal yang berhubungan dengan sosial ekonomi, serta hal-hal
yang dilakukan di rumahnya
9) Perawat atau petugas hanya akan memberikan informasi bila diperlukan secara hukum
atau bila diperlukan oleh klien atau keluarganya
10) Dalam hal finansial, klien mempunyai hak untuk diberi informasi tentang biaya yang
harus dikeluarkan, memberikan informasi pembiayaan dengan jelas.
11) Klien mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan dengan kualitas yang
tinggi, serta berhak mendapat informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan
keadaan emergensi/ darurat
M. Masalah / problem yang muncul pada Home Health Care
1. Gaya hidup dan sumber-sumber kehidupan
2. Status kesehatan saat ini dan penyimpangannya
3. Pola dan pengetahuan keluarga dalam mempertahankan kesehatannya.
4. Struktur keluarga dan dinamisasinya.

 
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa, home care merupakan
bagian integral dari pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh perawat untuk
membantu individu, keluarga dan masyarakat mencapai kemandirian dalam
menyelesaikan masalah kesehatan yang mereka hadapi. Perawatan di rumah selain dapat
mengurangi kecemasan juga dapat menghemat biaya dari beberapa segi misal biaya
kamar, biaya transpor dan biaya lain-lain yang terkait dengan penjaga yang sakit.Tetapi
perlu diingat bahwa pasien yang dapat layananhome care adalah pasien yang secara
medis dinyatakan aman untuk dirawat di rumah dengan kondisi rumah yang memadai.

B. Saran
A. Bagi Perawat
Perawat yang menjalankan perawatan home care hendaknya sudah memiliki SIP,
harus kompeten dalam bidangnya, bertanggung jawab terhadap tugasnya.
B. Bagi pasien dan keluarga
Hendaknya pasien dan keluarga dapat bersifat terbuka terhadap perawat home care,
manicotti anjuran dari perawa, membantu dalam proses tindakan keperawatan, dan
dapat bersifat kooperatif dalam menerima informasi dari perawat.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
DAFTAR PUSTAKA

www.homecare.com/en.wikipedia.org/wiki/Home_care

http://www.tugastikes.com/pasien-keperawatan-home-care.html

http://alulumaulana.blogspot.com/

http://kuliahiskandar.blogspot.com/2012/05/home-care.html
http://siskaelvinapurba.blogspot.co.id/2015/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none_9.html
Sakit   Panti   Rapih   Yogyakarta.  Yogyakarta   :   Universitas   Gadjah  Mada.http://etd.ugm
.ac.id/index.php?
mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=73268&is_loc
al=1. 27 Oktober 2014

Peraturan   Menteri   Kesehatan   Republik  IndonesiaNomor.HK.02.02/MENKES/148/I/2010
tentang izin dan penyelenggaraan praktikperawatWerdati, Sri, 1999.

Home Care Dan Homeservice, Makalah Seminar Implementasi Dan Praktik Keperawatan
Mandiri. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas muhammadiyah Yogyakarta : Yogyakarta.

Zang, S.M & Bailey, N.C. Alih Bahasa Komalasari, R. (2004). Manual Perawatan dirumah
(Home Care Manual) Edisi Terjemahan Cetakan I. Jakarta: EGC
Depkes RI.1990.Pembangunan Kesehatan Masyarakat di Indonesia. Jakarta:Depkes RI
Dr.M.N Bustan.2000.

Epidemiologi Pasien Tidak Menular.Jakarta:PT Rineka


Potter dan Ferry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan Vol.1.Jakarta:EGC
Aziz Alimul Hidayat. 2004. Pengantar konsep dasar keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai