Disusun Oleh:
Dengan ini kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN VSD”.
Makalah ini penulis susun untuk menambah ilmu serta untuk memenuhi salah satu tugas
dalam mata kuliah “KEPERAWATAN ANAK II”. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca.
Dengan tersusunnya makalah ini semoga bermanfaat, khususnya bagi penulis dan pembaca
pada umumnya. Untuk itu kami sampaikan terima kasih apabila ada kurang lebihnya penulis
minta maaf.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Contents
BAB I .............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
BAB II............................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 5
A. DEFINISI ............................................................................................................................ 5
B. KLASIFIKASI ................................................................................................................... 5
C. ETIOLOGI ......................................................................................................................... 6
D. TANDA DAN GEJALA .................................................................................................... 6
E. PATOFISIOLOGI ............................................................................................................. 7
F. PATHWAY ......................................................................................................................... 7
G. PENATALAKSANAAN ................................................................................................ 8
H. MENJELASKAN ASUHAN KEPERAWATAN ........................................................ 9
I. EVALUASI ....................................................................................................................... 15
BAB III......................................................................................................................................... 16
PENUTUP .................................................................................................................................... 16
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 16
B. Saran .................................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peran dan kompetensi perawat dalam pemenuhan kebutuhan pada klien dengan gangguan
sistem kardiovaskuler sangat diperlukan. Peran perawat sangat strategis dalam pemberian
pelayanan kesehatan pada klien. Perawat merupakan satu-satunya tenaga kesehatan yang setiap
saat mendampingi klien sehingga memungkinkan mempunyai peranan sebagai koordinator tim,
tuan rumah pelayanan perawatan serta sangat menentukan baik buruknya kualitas pelayanan
keperawatan.
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan pembaca mampu memahami konsep dasar
asuhan keperawatan pada sistem kardiovaskuler , dan mampu memahami serta menerapkan
berbagai teknik pemenuhan kebutuhan klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
VSD merupakan suatu keadaan adanya hubungan (lubang) abnormal pada sekat
yang memisahkan ventrikel kanan dan ventrikel kiri (Muttaqin,2009).
Ventrikel septum defek yaitu kelainan jantung bawaan berupa lubang pada
septuminterventrikuler,lubang tersebut dapat hanya satu atau lebih yang terjadi akibat
kegagalan fungsi septum interventrikuler semasa janin dalam kandungan,sehingga darah
bisa mengalir dari ventrikel kiri ke kanan ataupun sebaliknya.
B. KLASIFIKASI
5
katup aorta,sehingga pada defek perimembran lubang terletak tepat dibawah katup
aorta namun jauh dari katup pulmonal).
C. ETIOLOGI
2. Faktor Genetik,yaitu:
1) Lekas lelah
2) Batuk
3) Sesak nafas waktu istirahat
4) Kenaikan berat bedan lambat dan berat bedan tidak bertambah
5) Bayi mengalami kesulitan ketika menyusu
6) Keringet yang berlebihan
7) Nafas pendek
8) Ujung-ujung jari hiperemis
9) Sering terlihat penonjolan dada kiri
10) Pertumbuhan terhambat
6
E. PATOFISIOLOGI
Darah arterial mengalir dari ventrikel kiri ke ventrikel kanan melalui defek pada
septum intraventrikular.perbedaan tekanan yang besar membuat darah mengalir dengan
deras dari ventrikel kiri ke ventrikel kanan menimbulkan bising.
F. PATHWAY
Hipertensi pulmonal
COP Menurun
Intoleransi Aktivitas
7
Darah,O2,CO2 bercampur
Worklood
G. PENATALAKSANAAN
a. Pemeriksaan Penunjang
4) Uji masa protrombin (PT) dan masa tromboplastin parsial (PTT) yang dilakukan
sebelum pembedahan dapat mengungkapkan kecenderungan pendarahan
b. Penatalaksanaan
3) Vasopresor atau vasodilator adalah obat-obat yang dipakai untuk anak dengan VSD
dan gagal jantung misal dopamin (intropin) memiliki efek inotropik positif pada miokard
8
menyebabkan peningkatan curah jantung dan peningkatan tekanan sistolik serta tekanan
nadi.sedang isoproterenol (isuprel) memiliki efek inotropik positif pada miokard
menyebabkan peningkatan curah jantung dan kerja jantung.
4) Bayi dengan gagal jantung kronik mungkin memerlukan pembedahan lengkap atau
paliatif dalam bentuk pengikatan/penyatuan arteri pulmonar.pembedahan tidak ditunda
sampai melewati usia prasekolah.
a. pengkajian
klien menjaga kesehatan dengan rajin berolahrga. Klien selalu membawa ke pusat
pelayanan kesehatan terdekat seperti puskesmas,bidan atau dokter saat ada anggaota
keluarga yng sakit.
2) pola nutrisi
Adanya riwayat menderita VSD status nutrisi: gagal tumbuh atau penambahan berat
badan yang buruk berhubungan dengan penyakit jantung. Pengkajian nutrisi juga dapat
dilakukan dengan metode ABCD, A= antropometri(BB,TB,IMT), B=
biokimia(Hemoglobin,albumin,profil lippid,kolesterol),C= clinical sign(turgor
kulit,conjungtifa anemis,kurus),D= diit (yaitu jenis makanan yang dikonsumsi,frekuensi
makan,porsi makan yanh dihabiskan,makanan selingan,makan yang disukai,alergi
makanan,makanan pantangan)
3) pola eliminasi
Pengkajian aktivitas rutin yang dilakukan klien sebelum sehingga selama sakit,mulai dari
bangun tidur hingga tidur kembali seperti makan minum,mandi ,
toileting,berpakaian,mobilitas ditempat tidur,berpindah,ambulasi(ROM). Penilaian yang
diberikan yaitu 0= mandiri 1= dengan alat bantu 2= dibantu orang lain 3= dibantu orang
lain dan alat bantu 4= tergantung total.
9
kejang otot atau spasme dan nyeri. Menurunny tingkat kesadaran,menurunnya kekuatan
otot,kelemahan tubuh secara umum.
Pada pasien VSD biasanya mengalami gangguan tidur diakibatkan oleh nyeri dan ketidak
nyamanan. Pengkajian pada gangguan kebutuhan tidur dapat meliputi
durasi,intensitas,frekuensi,kualitas dan kebiasaan sebelum tidur.
Data yang perlu dikaji meliputi gambaran diri/citra tubuh,ideal diri,harga diri,peran
diri,identitas diri terhadap penyakit yang dialami.
Pada pasien dengan VSD mengalami penurunan kemampuan seksual akibat dari
penurunan control saraf pusat.
Praktek ibadah yang dijalankan klien termasuk sebelum sakit dan selama sakit.
10
b. diagnosa dan intervensi
11
dengan: psikomotorik:dorongan baik depresi maupun jantung
-Tirah baring atau dan energi individu peningkatan alam 3)Saat
imobilisasi untuk mempertahankan perasaan inflamasi/kondisi
-Kelemahan aktivitas hidup sehari- 3)Bantuan dasar
menyeluruh hari,nutrisi,dan perawatan:membantu teratasi,pasien
- keamanan personal individu melakukan AKS mungkin mampu
Ketidakseimbanga 3)Perawatan Infection Control melakukan
n antara suplai diri:aktivitas kehidupan (kontrol infeksi) aktivitas yang
oksigen dengan sehari-hari -Bersihkan lingkungan diinginkan,kecuali
kebutuhan (AKSI):kemampuan setelah dipakai pasien kerusakan miokard
-Gaya hidup yang untuk melakukan tugas- lain permanen/terjadi
dipertahankan tugas fisik yang paling -Pertahankan teknik komplikasi
DS: dasar dan aktivitas isolasi
-Melaporkan perawatan pribadi secara -Batasi pengunjung bila
secara verbal mandiri dengan atau perlu
adanya kelelahan tanpa alat bantu -Instruksikan pada
atau kelemahan NOC: pengunjung dan setelah
-Adanya dyspneu -Immune status berkunjung
atau Knowledge:infection meninggalkan pasien
ketidaknyamanan control,Risk control -Gunakan sabun
saat beraktivitas Tujuan:setelah dilakukan antimikrobia untuk cuci
DO: tindakan keperawatan tangan
-Respon abnormal selama 3x24jam pasien -Cuci tangan setiap
dari tekanan darah tidak mengalami infeksi sebelum dan sesudah
atau nadi terhadap dengan kriteria hasil: tindakan keperawatan
aktivitas -Klien bebas dari tanda -Gunakan baju,sarung
-Perubahan dan gejala infeksi tanagn sebagai alat
ECG:aritmia,iskem -Menunjukkan pelindung
ia kemampuan untuk -Peratahankan
Risiko infeksi mencegah timbulnya lingkungan aseptik
Faktor-faktor infeksi selama pemasangan alat
risiko: -Jumlah leukosit dalam -Ganti letak IV perifer
-Prosedur infasif batas normal dan line central dan
-Kerusakan -Menunjukkan perilaku dressing sesuai dengan
jaringan dan hidup sehat petunjuk umum
peningkatan -Status -Gunakan kateter
paparan imun,gastrointestinal,gen intermiten untulk
lingkungan itourinaria dalam batas menurunkan infeksi
-Malnutrisi normal kandung kencing
-Meningkatkan -Tingkatakan intake
paparan nutrisi
lingkungan -Berikan terapi antibiotik
patogen bila perlu
-Imonusupresi Injection Protection
-Tidak adekuat (proteksi terhadap
pertahanan infeksi)
12
sekunder -Monitor tamnda dan
(penurunan gejala infeksi sistemik
HB,Leukopenia,pe dan lokal
nekanan respon -Monitor hitung
inflamasi) granulosit,WBC
-Penyakit kronik -Monitor kerentanan
-Imunosupresi terhadap infeksi
-Malnutrisi -Batasi pengunjung
-Pertahan primer -Saring pengunjung
tidak adekuat terhadap penyakit
(kerusakan menular
kulit,trauma -Pertahankan teknik
jaringan,gangguan aspesis pada pasien yang
peristaltik) beresiko
-Pertahankan teknik
isolasi k/p
-Berikan perawatan kulit
pada area epidema
-Inspeksi kulit dan
membran mukosa
terhadap
kemerahan,panas,drainas
e
-inspeksi kondisi
luka/insisi bedah
-Dorong masukan nutrisi
yang cukup
-Dorong masukan cairan
-Dorong istirahat
-Instruksikan pasien
untuk minum antibiotik
sesuai resep
-Ajarkan pasien dan
keluarga tanda dan gejala
infeksi
-Ajarkan cara
menghindari infeksi
-Laporkan kecurigaan
infeksi
-Laporkan kultur positif
Resiko -Growth 1)Risk identification
keterlambatan -Wight body mass 2)Health screening
perkembangan 3)Nutritional monitoring
-Definisi:beresiko Setelah dilakukan 4)Nutrition therapy
mengalami tindakan keperawatan 5)Nutrition managemen
keterlambatan 25% selama ...x24 jam pasien 6)weight gain assistance
13
atau lebih pada tidak mengalami 7)Weight managemen
satu atau lebih area keterlambatan 8)Parent education
sosial atau perilaku perkembangan dengan 9)Health eucation
regulasi diri,atau kriteria:
pada keterampilan -Z Score normal
kognitif,bahasa,mo -Rate of weight gain
torik kasar dan -Rate height gain
halus -Bone mass index
Faktor Resiko -Mean body mass
-Prenatal:
Gangguan
genetik,nutrisi
tidak
adekuat,asuhan
prenatal tidak
adekuat,infeksi
-Individual:
Penyakit
kronis,gangguan
kongenital,kegagal
an anak
tumbuh,gangguan
genetik,nutrisi
tidak adekuat
14
I. EVALUASI
1. Tanda-tanda vital anak berada dalam batas normal sesuai dengan usia
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ventrikel septum defek yaitu kelainan jantung bawaan berupa lubang pada septum
interventrikuler,lubang tersebut dapat hanya satu atau lebih yang terjadi akibat kegagalan
fungsi septum interventrikuler semasa janin dalam kandungan,sehingga darah bisa
mengalir dari ventrikel kiri ke kanan ataupun sebaliknya.
Penyebab VSD yaitu Faktor Prenatal:Rubella atau infeksi virus lainnya pada ibu
hamil,Gizi ibu hamil yang buruk,Ibu yang alkoholik,Usia ibu diatas 40 tahun,Ibu
menderita diabetes melitus,Faktor Genetik:Anak yang lahir sebelumnya menderita
PJB,Ayah/ibu menderita KJB,Kelainan kromosom misalnya sindrom down,Lahir dengan
kelainan bawaan yang lain.
Masalah keperawatan yang mungkin muncul adalah risiko tinggi penurunan curah
jantung berhubungan dengan defek struktur.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah yang telah kami buat di
atas dari sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggung
jawabkan.
16
DAFTAR PUSTAKA
17