Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN VENTRIKEL SEPTUM


DEFEK (VSD)

Dosen : Ns. Ira Kusumawati.S.Kep

Disusun Oleh:

Apriliana Nur Cavilah

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TARUMANAGARA


2019
1
KATA PENGANTAR

Dengan ini kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN VSD”.

Makalah ini penulis susun untuk menambah ilmu serta untuk memenuhi salah satu tugas
dalam mata kuliah “KEPERAWATAN ANAK II”. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca.

Dengan tersusunnya makalah ini semoga bermanfaat, khususnya bagi penulis dan pembaca
pada umumnya. Untuk itu kami sampaikan terima kasih apabila ada kurang lebihnya penulis
minta maaf.

Jakarta, 8 Oktober 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

Contents
BAB I .............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
BAB II............................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 5
A. DEFINISI ............................................................................................................................ 5
B. KLASIFIKASI ................................................................................................................... 5
C. ETIOLOGI ......................................................................................................................... 6
D. TANDA DAN GEJALA .................................................................................................... 6
E. PATOFISIOLOGI ............................................................................................................. 7
F. PATHWAY ......................................................................................................................... 7
G. PENATALAKSANAAN ................................................................................................ 8
H. MENJELASKAN ASUHAN KEPERAWATAN ........................................................ 9
I. EVALUASI ....................................................................................................................... 15
BAB III......................................................................................................................................... 16
PENUTUP .................................................................................................................................... 16
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 16
B. Saran .................................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 17

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peran dan kompetensi perawat dalam pemenuhan kebutuhan pada klien dengan gangguan
sistem kardiovaskuler sangat diperlukan. Peran perawat sangat strategis dalam pemberian
pelayanan kesehatan pada klien. Perawat merupakan satu-satunya tenaga kesehatan yang setiap
saat mendampingi klien sehingga memungkinkan mempunyai peranan sebagai koordinator tim,
tuan rumah pelayanan perawatan serta sangat menentukan baik buruknya kualitas pelayanan
keperawatan.

Pemenuhan kebutuhan dasar manusia terhadap klien dengan gangguan sistem


kardiovaskular yang sedang menjalani perawatan sangat tergantung pada keberadaan dan peran
perawat. Kemampuan perawat dalam memberikan terapi merupakan kompetisi kritis yang
dikuasai secara independen dan profesioanal. Tindakan keperawatan yang dilakukan dengan
benar akan meminimalkan kekurangan atau ketidakakuratan terapi.

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan pembaca mampu memahami konsep dasar
asuhan keperawatan pada sistem kardiovaskuler , dan mampu memahami serta menerapkan
berbagai teknik pemenuhan kebutuhan klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi VSD?


2. Etiologi VSD?
3. Perjalan penyakit VSD?
4. Penatalaksaan VSD?

C. Tujuan Masalah

1. Menjelaskan definisi VSD


2. Menjelaskan etiologi VSD
3. Menjelaskan perjalanan penyakit VSD
4. Menjelaskan penatalaksanaan VSD
5. Menjelaskan asuhan keperawatan VSD

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI

VSD merupakan suatu keadaan adanya hubungan (lubang) abnormal pada sekat
yang memisahkan ventrikel kanan dan ventrikel kiri (Muttaqin,2009).

Ventrikel septum defek yaitu kelainan jantung bawaan berupa lubang pada
septuminterventrikuler,lubang tersebut dapat hanya satu atau lebih yang terjadi akibat
kegagalan fungsi septum interventrikuler semasa janin dalam kandungan,sehingga darah
bisa mengalir dari ventrikel kiri ke kanan ataupun sebaliknya.

B. KLASIFIKASI

1. Klasifikasi Defek Septum Ventrikel berdasarkan kelainan Hemodinamik

a. Defek kecil dengan tahanan paru normal

b. Defek sedang dengan tahanan vaskuler paru normal

c. Defek besar dengan hipertensi pulmonal hiperkinetik

d. Defek besar dengan penyakit obstruksivaskuler paru

2. Klasifikasi Defek Septum Ventrikal berdasarkan letak anatomis

a. Defek didaerah paru membranasea septum,yang disebut defek membran atau


lebih baik perimembran (karena hampir selalu mengenai jaringan
disekitarnya).Berdasarkan perluasan (ekstensi) defeknya,defek peri membran ini
dibagi lagi menjadi yang dengan perluasan ke outlet,dengan perluasan ke inlet,dan
defek peri membran dengan perluasan ke daerah trabekuler.

b. Defek muskuler,yang dapat dibagi lagi menjadi:defek muskuler inlet,defek


muskuler outlet dan defek muskuler trabekuler.

c. Defek subarterial,terletak tepat dibawah kedua katup aorta dan arteri


pulmonalis,karena itu disebut pula doubly commited subaerterial VSD.Defek ini
dahulu disebut defek suprakristal,karena letaknya diatas supraventrikularis.yang
terpenting pada defek ini adalah bahwa katup aorta dan katup arteri pulmonalis
terletak pada ketinggian yang sama,dengan defek septum ventrikel tepat berada
dibawah katup tersebut.(dalam keadaan normal katup pulmonal lebih tinggi daripada

5
katup aorta,sehingga pada defek perimembran lubang terletak tepat dibawah katup
aorta namun jauh dari katup pulmonal).

C. ETIOLOGI

1. Faktor prenatal yang mungkin berhubungan dengan VSD:

a. Rubella atau infeksi virus lainnya pada ibu hamil

b. Gizi ibu hamil yang buruk

c. Ibu yang alkoholik

d. Usia ibu diatas 40 tahun

e. Ibu menderita diabetes melitus

2. Faktor Genetik,yaitu:

a. Anak yang lahir sebelumnya menderita PJB

b. Ayah/ibu menderita PJB

c. Kelainan kromosom misalnya sindrom down

d. Lahir dengan kelainan bawaan yang lain

D. TANDA DAN GEJALA

Pada kedua kelainan ini,darah dari paru-paru yang masuk ke jantung,kembali


dialirkan ke paru-paru.akibatnya jumlah darah didalam pembuluh darah paru-paru
meningkat dan menyebabkan:

1) Lekas lelah
2) Batuk
3) Sesak nafas waktu istirahat
4) Kenaikan berat bedan lambat dan berat bedan tidak bertambah
5) Bayi mengalami kesulitan ketika menyusu
6) Keringet yang berlebihan
7) Nafas pendek
8) Ujung-ujung jari hiperemis
9) Sering terlihat penonjolan dada kiri
10) Pertumbuhan terhambat

6
E. PATOFISIOLOGI

Darah arterial mengalir dari ventrikel kiri ke ventrikel kanan melalui defek pada
septum intraventrikular.perbedaan tekanan yang besar membuat darah mengalir dengan
deras dari ventrikel kiri ke ventrikel kanan menimbulkan bising.

Darah dari ventrikel kanan didorong masuk ke arteri pulmonalis.makin besar


defek,makin banyak darah masuk ke arteri pulmonalis.tekanan yang terus-menerus
meninggi pada arteri pulmonalis akan menaikkan tekanan pada kapiler paru.mula-mula
naiknya tekanan kapiler ini masih reversibel (belom ada perubahan pada endotel dan
tunika muskularis arteri arter kecil paru).akan tetapi,lama-lama pembuluh darah paru
menjadi sklerosis dan akan menyebabkan naiknya tahanan yang permanen.bila tahanan
pada arteri pulmonalis sudah tinggi dan permanen,tekanan pada ventrikel kanan juga
tinggi dan permanen.

Bila di tinjau dari segi patofisiologi maupun klinis,ada 4 tipe VSD

1) VSD kecil dengan tahanan pada arteri pulmonalis masih normal


2) VSD sedang dengan tahanan pada arteri pulmonalis masih normal
3) VSD besar dan sudah disertai hipertensi pulmonal yang dinamis
4) VSD besar dan sudah disertai pulmonal yang permanen dan disertai arteri sklerosis

F. PATHWAY

Ventrikel Septum Defek

Aliran darah ke paru meningkat

Hipertensi pulmonal

COP Menurun

Kebutuhan O2 dan zat nutrisi untuk metabolisme tubuh tidak seimbang

Berat badan sukar naik

Takipnoe,sesak nafas pada saat beraktivitas

Fibrotik katup arteri pulmonal

Intoleransi Aktivitas

Aliran darah balik ke ventrikel kiri

7
Darah,O2,CO2 bercampur

Mengalir ke seluruh tubuh

Sesak Nafas Saat Makan dan Minum

Nutrisi kurang terpenuhi

Hipertrofi otot ventrikel kanan

Worklood

Atrium kanan tidak dapat mengimbangi peningkatan worklood

Pembesaran atrium kanan

Gejala CHF : mur-mur,distensi vena jugularis,edema,hepatomegali

Faktor Prenatal Faktor Genetik

Pirau ventrikel kiri ke ventrikel kanan

Volume paru-paru meningkat

Volume sekuncup turun tekanan ventikel kanan meningkat

G. PENATALAKSANAAN

a. Pemeriksaan Penunjang

1) Kateterisasi jantung menunjukkan adanya hubungan abnormal antar ventrikel

2) EKG dan foto toraks menunjukkan hipertropi ventrikel kiri

3) Hitung darah lengkap adalah uji prabedah rutin

4) Uji masa protrombin (PT) dan masa tromboplastin parsial (PTT) yang dilakukan
sebelum pembedahan dapat mengungkapkan kecenderungan pendarahan

b. Penatalaksanaan

1) VSD kecil tidak perlu dirawat,pemantauan dilakukan di poliklinik kardiologi anak.

2) Berikan antibiotik seawal mungkin

3) Vasopresor atau vasodilator adalah obat-obat yang dipakai untuk anak dengan VSD
dan gagal jantung misal dopamin (intropin) memiliki efek inotropik positif pada miokard

8
menyebabkan peningkatan curah jantung dan peningkatan tekanan sistolik serta tekanan
nadi.sedang isoproterenol (isuprel) memiliki efek inotropik positif pada miokard
menyebabkan peningkatan curah jantung dan kerja jantung.

4) Bayi dengan gagal jantung kronik mungkin memerlukan pembedahan lengkap atau
paliatif dalam bentuk pengikatan/penyatuan arteri pulmonar.pembedahan tidak ditunda
sampai melewati usia prasekolah.

H. MENJELASKAN ASUHAN KEPERAWATAN

a. pengkajian

1) pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan

klien menjaga kesehatan dengan rajin berolahrga. Klien selalu membawa ke pusat
pelayanan kesehatan terdekat seperti puskesmas,bidan atau dokter saat ada anggaota
keluarga yng sakit.

2) pola nutrisi

Adanya riwayat menderita VSD status nutrisi: gagal tumbuh atau penambahan berat
badan yang buruk berhubungan dengan penyakit jantung. Pengkajian nutrisi juga dapat
dilakukan dengan metode ABCD, A= antropometri(BB,TB,IMT), B=
biokimia(Hemoglobin,albumin,profil lippid,kolesterol),C= clinical sign(turgor
kulit,conjungtifa anemis,kurus),D= diit (yaitu jenis makanan yang dikonsumsi,frekuensi
makan,porsi makan yanh dihabiskan,makanan selingan,makan yang disukai,alergi
makanan,makanan pantangan)

3) pola eliminasi

Perubahan pola eliminasi(anuria,inkontinensia,uri) distensi abdomen,menghilangnya


bising usus. Balance cairan dihitung untuk mengetahui status cairan tubuh mengalami
kelebihan atau kekurangan.

4) pola aktivitas dan latihan

Pengkajian aktivitas rutin yang dilakukan klien sebelum sehingga selama sakit,mulai dari
bangun tidur hingga tidur kembali seperti makan minum,mandi ,
toileting,berpakaian,mobilitas ditempat tidur,berpindah,ambulasi(ROM). Penilaian yang
diberikan yaitu 0= mandiri 1= dengan alat bantu 2= dibantu orang lain 3= dibantu orang
lain dan alat bantu 4= tergantung total.

Pada pengkajian pola aktivitas terdapat penurunan aktivtas karena kelemahan


tubuh, kehilangan sensasi atau parase/plegia, mudah lelah,sulit dalam beristirahat karena

9
kejang otot atau spasme dan nyeri. Menurunny tingkat kesadaran,menurunnya kekuatan
otot,kelemahan tubuh secara umum.

5) Pola istirahat dan tidur

Pada pasien VSD biasanya mengalami gangguan tidur diakibatkan oleh nyeri dan ketidak
nyamanan. Pengkajian pada gangguan kebutuhan tidur dapat meliputi
durasi,intensitas,frekuensi,kualitas dan kebiasaan sebelum tidur.

6) pola kognitif perceptual

Pengkajian nyeri menggunakan PQRST. Pusing/syncope,nyeri


kepala,menurunnya luas lapang pandang/pandangan kabur,menurunnya sensasi raba
terutama pada daerah muka dan ekstermitas. Status mental koma,kelemahan pada
ekstermitas,paralise otot wajah,afasia,pupil dilatasi,penurunan pendengaran.kecelakaan
dapat diakibatkan dari pandangan yang kabar,penurunan sensasi rasa(panas dan dingin).
Ekspresi wajah yang tegang,nyeri kepala,gelisah. Kesulitan dalam melakukan
komunikasi juga dialami karena afasia.

7) pola konsep diri

Data yang perlu dikaji meliputi gambaran diri/citra tubuh,ideal diri,harga diri,peran
diri,identitas diri terhadap penyakit yang dialami.

8) pola peran dan hubungan(komunikasi dan hubungan dengan orang lain)

Pengkajian yang dilakukan untuk mengidentifikasi adanya gangguan hubungan


klien dengan anggota keluarga,masyarakat pada umumnya,perawat,dan tim kesehatan
yang lain,termasuk juga pola komunikasi yang digunakan klien dalam berhubungan
dengan orang lain.

9) pola seksual dan seksualita

Pada pasien dengan VSD mengalami penurunan kemampuan seksual akibat dari
penurunan control saraf pusat.

10) pola koping stress

Pada pasien biasanya tidak kooperatif,merasa tidak berdaya,tidak mempunyai


harapan,perubahan pada konsep diri,dan kesukaran dalam mengekspresikan perasaannya.

11) pola nilai dan kepercayaan

Praktek ibadah yang dijalankan klien termasuk sebelum sakit dan selama sakit.

10
b. diagnosa dan intervensi

DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL


KRITERIA HASIL
Penurunan curah Tujuan:setelah dilakukan 1)Reduksi 1)Menurunkan
jantung tindakan keperawatan perdarahan:membatasi perdarahan jantung
b/d gangguan selama 3x24 jam,pasien kehilangan volume darah selama rentan
irama dapat mengidentifikasi selama episode perdarahan yang
jantung,stroke tanda dan gejala perdarahan. terjadi dan dalam
volume,preload perburukan kondisi yang 2)Perawatan rentan normal,sera
dan dapat di laporkan: jantung:membatasi sirkulasi berjalan
afterload,kontraktil 1)Tingkat keparahan komplikasi akibat dengan baik.
itas jantung. kehilangan darah:tingkat ketidakseimbangan 2)Tindakan yang
keparahan perdarahan antara suplai dan dilakukan untuk
DO/DS: atau hemoragi internal kebutuhan oksigen meningkatkan
-Aritmia, atau eksternal. miokard pada pasien sirkulasi sistemik
takikardia,bradikar 2)Aktivitas pompa yang mengalami gejala agar kembali
dia jantung:keadekuatan kerusakan fungsi jantung. normal.
-Palpitasi,oedem volume darah yang 3)Promosi perfusi 3)Membantu
-Kelelahan diejeksikan dari ventrikal serebral:meningkatkan menentukan derajat
- kiri untuk mendukung perfusi yang adekuat dan dekompensasi
Peningkatan/penur tekanan perfusi sistemik. membatasi komplikasi jantung dan
unan 3)Perfusi jaringan untuk pasien yang pulmonal.penuruna
JVP jantung:keadekuatan mengalami atau beresiko n
-Distensi vena aliran darah yang mengalami TD,takikardia,disrit
jugularis melewati vaskulatur ketidakadekuatan perfusi mia,dan takipnea
-Kulit dingin dan koroner untuk serebral. adalah indikatif
lembab mempertahankan fungsi 4)Pemantauan tanda dari kerusakan
-Penurunan denyut organ jantung. vital:Mengumpulkan dan toleransi jantung
nadi 4)Status tanda menganalisis data terhadap aktivitas.
-Perifer vital:tingkat kardiovaskuler,pernafasa 4)Mengkaji TTV
-Oliguria,kaplari suhu,nadi,pernafasan,dan n,dan suhu tubuh untuk guna menentukan
refill tekanan darah dalam menentukan dan tindakan
-Lambat rentang normal. mencegah komplikasi. selanjutnya.
-Nafas Tujuan:setelah dilakukan 1)Managemen 1)Tindakan ini
pendek/sesak tindakan keperawatan energi:mengatur membantu individu
nafas selama2x24 jam pasien penggunaan energi untuk mengembangkan
-Perubahan warna memiliki cukup energi mengatasi atau mencegah tindakan yang
kulit untuk beraktivitas: kelelahan dan dilakukan dalam
-Batuk,bunyi 1)Toleransi mengoptimalkan fungsi guna penghematan
jantung aktivitas:respon 2)Managemen alam energi
S3/S4 fisiologis terhadap perasaan:memberi rasa 2)Memberikan
-Kecemasan gerakan yang memakan keamanan,stabilisasi,pem keseimbangan
Intoleransi energi dalam aktivitas ulihan,dan pemeliharaan dalam kebutuhan
aktivitas sehari-hari pasien yang mengalami dimana aktivitas
Berhubungan 2)Energi disfungsi alam perasaan bertumpu pada

11
dengan: psikomotorik:dorongan baik depresi maupun jantung
-Tirah baring atau dan energi individu peningkatan alam 3)Saat
imobilisasi untuk mempertahankan perasaan inflamasi/kondisi
-Kelemahan aktivitas hidup sehari- 3)Bantuan dasar
menyeluruh hari,nutrisi,dan perawatan:membantu teratasi,pasien
- keamanan personal individu melakukan AKS mungkin mampu
Ketidakseimbanga 3)Perawatan Infection Control melakukan
n antara suplai diri:aktivitas kehidupan (kontrol infeksi) aktivitas yang
oksigen dengan sehari-hari -Bersihkan lingkungan diinginkan,kecuali
kebutuhan (AKSI):kemampuan setelah dipakai pasien kerusakan miokard
-Gaya hidup yang untuk melakukan tugas- lain permanen/terjadi
dipertahankan tugas fisik yang paling -Pertahankan teknik komplikasi
DS: dasar dan aktivitas isolasi
-Melaporkan perawatan pribadi secara -Batasi pengunjung bila
secara verbal mandiri dengan atau perlu
adanya kelelahan tanpa alat bantu -Instruksikan pada
atau kelemahan NOC: pengunjung dan setelah
-Adanya dyspneu -Immune status berkunjung
atau Knowledge:infection meninggalkan pasien
ketidaknyamanan control,Risk control -Gunakan sabun
saat beraktivitas Tujuan:setelah dilakukan antimikrobia untuk cuci
DO: tindakan keperawatan tangan
-Respon abnormal selama 3x24jam pasien -Cuci tangan setiap
dari tekanan darah tidak mengalami infeksi sebelum dan sesudah
atau nadi terhadap dengan kriteria hasil: tindakan keperawatan
aktivitas -Klien bebas dari tanda -Gunakan baju,sarung
-Perubahan dan gejala infeksi tanagn sebagai alat
ECG:aritmia,iskem -Menunjukkan pelindung
ia kemampuan untuk -Peratahankan
Risiko infeksi mencegah timbulnya lingkungan aseptik
Faktor-faktor infeksi selama pemasangan alat
risiko: -Jumlah leukosit dalam -Ganti letak IV perifer
-Prosedur infasif batas normal dan line central dan
-Kerusakan -Menunjukkan perilaku dressing sesuai dengan
jaringan dan hidup sehat petunjuk umum
peningkatan -Status -Gunakan kateter
paparan imun,gastrointestinal,gen intermiten untulk
lingkungan itourinaria dalam batas menurunkan infeksi
-Malnutrisi normal kandung kencing
-Meningkatkan -Tingkatakan intake
paparan nutrisi
lingkungan -Berikan terapi antibiotik
patogen bila perlu
-Imonusupresi Injection Protection
-Tidak adekuat (proteksi terhadap
pertahanan infeksi)

12
sekunder -Monitor tamnda dan
(penurunan gejala infeksi sistemik
HB,Leukopenia,pe dan lokal
nekanan respon -Monitor hitung
inflamasi) granulosit,WBC
-Penyakit kronik -Monitor kerentanan
-Imunosupresi terhadap infeksi
-Malnutrisi -Batasi pengunjung
-Pertahan primer -Saring pengunjung
tidak adekuat terhadap penyakit
(kerusakan menular
kulit,trauma -Pertahankan teknik
jaringan,gangguan aspesis pada pasien yang
peristaltik) beresiko
-Pertahankan teknik
isolasi k/p
-Berikan perawatan kulit
pada area epidema
-Inspeksi kulit dan
membran mukosa
terhadap
kemerahan,panas,drainas
e
-inspeksi kondisi
luka/insisi bedah
-Dorong masukan nutrisi
yang cukup
-Dorong masukan cairan
-Dorong istirahat
-Instruksikan pasien
untuk minum antibiotik
sesuai resep
-Ajarkan pasien dan
keluarga tanda dan gejala
infeksi
-Ajarkan cara
menghindari infeksi
-Laporkan kecurigaan
infeksi
-Laporkan kultur positif
Resiko -Growth 1)Risk identification
keterlambatan -Wight body mass 2)Health screening
perkembangan 3)Nutritional monitoring
-Definisi:beresiko Setelah dilakukan 4)Nutrition therapy
mengalami tindakan keperawatan 5)Nutrition managemen
keterlambatan 25% selama ...x24 jam pasien 6)weight gain assistance

13
atau lebih pada tidak mengalami 7)Weight managemen
satu atau lebih area keterlambatan 8)Parent education
sosial atau perilaku perkembangan dengan 9)Health eucation
regulasi diri,atau kriteria:
pada keterampilan -Z Score normal
kognitif,bahasa,mo -Rate of weight gain
torik kasar dan -Rate height gain
halus -Bone mass index
Faktor Resiko -Mean body mass
-Prenatal:
Gangguan
genetik,nutrisi
tidak
adekuat,asuhan
prenatal tidak
adekuat,infeksi
-Individual:
Penyakit
kronis,gangguan
kongenital,kegagal
an anak
tumbuh,gangguan
genetik,nutrisi
tidak adekuat

14
I. EVALUASI

Proses:langsung setelah setiap tindakan

Hasil:tujuan yang diharapkan

1. Tanda-tanda vital anak berada dalam batas normal sesuai dengan usia

2 .Anak berpartisipasi dalam aktivitas fisik yang sesuai dengan usia

3. Anak bebas dari komplikasi pascabedah

15
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Ventrikel septum defek yaitu kelainan jantung bawaan berupa lubang pada septum
interventrikuler,lubang tersebut dapat hanya satu atau lebih yang terjadi akibat kegagalan
fungsi septum interventrikuler semasa janin dalam kandungan,sehingga darah bisa
mengalir dari ventrikel kiri ke kanan ataupun sebaliknya.

Penyebab VSD yaitu Faktor Prenatal:Rubella atau infeksi virus lainnya pada ibu
hamil,Gizi ibu hamil yang buruk,Ibu yang alkoholik,Usia ibu diatas 40 tahun,Ibu
menderita diabetes melitus,Faktor Genetik:Anak yang lahir sebelumnya menderita
PJB,Ayah/ibu menderita KJB,Kelainan kromosom misalnya sindrom down,Lahir dengan
kelainan bawaan yang lain.

Penatalaksanaan VSD dapat dilakukan dengan memberikan antibiotik,VSD kecil


tidak perlu dirawat pemantauan dilakukan di poliklinik kardiologi anak,dilakukan
pembedahan lengkap atau paliatif dalam bentuk pengikat/penyatuan arteri
pulmonar,pembedahan tidak ditunda sampai melewati usia prasekolah.

Masalah keperawatan yang mungkin muncul adalah risiko tinggi penurunan curah
jantung berhubungan dengan defek struktur.

B. Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah yang telah kami buat di
atas dari sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggung
jawabkan.

16
DAFTAR PUSTAKA

1. Oktavianus,S.Kep.,Ns, Asuhan Keperawatan Pada Sistem Kardiovaskuler Anak,2014,


Graha Ilmu, Yogyakarta
2. Dr. Rusepno Hassan, Dr. Husein Alatas, DKK, Ilmu Kesehatan Anak,2002,Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta

17

Anda mungkin juga menyukai