Anda di halaman 1dari 42

EVIDENCE BASED NURSING (EBN) EFEKTIVITAS

RELAKSASI BENSON TERHADAP PENURUNAN NYERI


PADA PASIEN POST-OPERASI : SYSTEMATIC REVIEW

Laporan Disusun Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Stase Keperawatan


Medikal Bedah Oleh Susy Puspasari, M.Kep.

disusun oleh:
(KELOMPOK
1)

Ai Amelia 320001
Dea Islami 320003
Delfiana Pratiwi 320004
Dendi Maulana 320005
Fahira Nurfitria 320008
Meilia Rosa 320020

PROGRAM STUDI PROFESI NERS A


SEKOLAH TINGGI ILMU
KEPERAWATAN PPNI JAWA BARAT
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah memberikan kelancaran dan kemudahan dalam pembuatan laporan
“Evidence Based Nursing (EBN) Efektifitas Relaksasi Benson Terhadap
Penurunan Nyeri Pada Pasien Post-Operasi” ini dapat diselesaikan dengan lancar.
Laporan EBN ini berisi dari hasil analisis fenomena yang sering terjadi di tatanan
pelayanan kesehatan seperti banyaknya kejadian nyeri setelah operasi sehingga
kami terdorong melakukan study literature untuk mencari intervensi yang paling
efektif dan efisien dari hasil-hasil riset yang valid dan relevan.
Dalam penyusunan laporan ini penyusun menyadari bahwa laporan ini
jauh dari kesempurnaan baik dalam bentuk penyajian, kelengkapan isi, dan lain-
lainnya. Untuk itu dengan senang hati penyusun akan menerima segala saran,
kritik dari para pembaca guna memperbaiki makalah ini di kemudian hari.
Penyusun mengharapkan partisipasi dari para pembaca. Semoga laporan ini
bermanfaat dan berguna bagi setiap orang yang membacanya.

Bandung, Juni 2020

Penyusun

(Kelompok 1)
i
EVIDENCE BASED NURSING (EBN) EFEKTIVITAS RELAKSASI BENSON
TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST-OPERASI :
SYSTEMATIC REVIEW
Program Studi Profesi Ners A (Kelompok ), STIKep PPNI Jawa Barat

ABSTRAK

Latar Belakang: Nyeri merupakan masalah utama dalam perawatan paska operasi
dimana nyeri merupakan suatu mekanisme pertahanan tubuh yang timbul bila ada
kerusakan jaringan dan menyebabkan individu bereaksi dengan cara memundahkan
stimulus nyeri. Tujuan: Untuk mengetahui efektifitas Relaksasi Benson Terhadap
Penurunan Nyeri Pada Pasien Post-Operasi. Metode: Strategi pelaksanaan dengan
menggunakan metode systematic review yang didapatkan melalui proses pencarian
literature, dengan tipe Randomize Clinical Trial (RCT) / Experiment, Full Text dan
penelitian dilakukan pada manusia serta pemilihan artikel sesuai dengan kriteria
inklusi yang telah ditetapkan. Hasil: Dua artikel menyatakan Ada perbedaan
perbedaan skala nyeri pada post operasi dan satu artikel menyatakan ada pengaruh
terhadap nyeri post-operasi Kesimpulan: Terdapat pengaruh yang signifikan
terhadap pemberian terapi Relaksasi Benson terhadap tingkat persepsi nyeri pada
pasien post,

Kata Kunci: Relaksasi Benson, Nyeri , Post-Operasi.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

ABSTRAK...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................3

C. Tujuan EBN....................................................................................................4

D. Manfaat EBN..................................................................................................4

1. Manfaat Akademik....................................................................................4

2. Manfaat Praktisi.........................................................................................5

BAB II METODE EBN...........................................................................................6

A. Metode EBN...................................................................................................6

B. Strategi Pencarian...........................................................................................6

C. Pengkajian Kualitas Studi...............................................................................8

D. Data Extraction...............................................................................................8

BAB III HASIL EBN...............................................................................................9

A. Hasil Pencarian...............................................................................................9

B. Penilaian Kualitas Artikel (CASP)...............................................................11

C. Hasil Analisa Artikel....................................................................................21

BAB IV PEMBAHASAN DAN SOP....................................................................26

A. PEMBAHASAN...........................................................................................26

B. SOP Mencuci Luka Diabetik dengan Air Rebusan Daun Jambu.................32


BAB V PENUTUP.................................................................................................34

A. Kesimpulan...................................................................................................34

B. Saran.............................................................................................................35
BAB I

PENDAHULUA

A. Latar Belakang

Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang

menggunakan cara invasif dengan membuat sayatan serta diakhiri dengan

penutupan dan penjahitan luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan merupakan

suatu trauma bagi penderita dan bisa menimbulkan berbagai keluhan dan

gejala. keluhan dan gejala yang sering ditemukan oleh pasien setelah tindakan

operasi adalah nyeri. (Sjamsuhidajat 2005). Nyeri yang hebat merupakan

gejala sisa setelah dilakukannya operasi, sekitar 60% pasien menderita nyeri

hebat, 25% nyeri sedang dan 15% nyeri ringan (Nugroho,2015). Pasien

umumnya nyeri 2-24 jam pertama pasca bedah, yaitu ketika pengaruh anastesi

menghilang dan pasien sudah keluar dari ruang pemulihan (Apfelbaum, Chen,

Mehta, & Gan, 2003).

Nyeri merupakan pengalaman emosional dan sensori yang tidak

menyenangkan yang muncul dari kerusakan jaringan secara aktual atau

menunjukkan adanya kerusakan (Maryunani, 2010). Nyeri akut berdurasi

singkat (kurang lebih 6 bulan) dan akan menghilang tanpa pengobatan setelah

area yang rusak pulih kembali. Perawat memiliki peran dalam mengatasi

berbagai masalah keperawatan yang dialami pasien khususnya masalah

keperawatan nyeri (Prasetyo, 2010). Seorang perawat memiliki peran dalam

merawat pasien post operasi yaitu monitor tanda-tanda vital dan keadaan

5
umum pasien, drainage, tube/selang, dan komplikasi, manajemen luka,

mobilisasi dini, rehabilitasi dan discharge planning. Pasien post operasi

laparatomy pada umumnya mengalami masalah keperawatan nyeri akut. Oleh

karena itu, dibutuhkan peran serta perawat dalam menurunkan masalah pasien

tersebut (Majid, 2011).

Teknik distraksi merupakan salah satu tindakan non farmakologi berupa

pengalihan rasa nyeri, teknik yang penulis gunakan yaitu teknik relaksasi

benson. Karena nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak

menyenangkan yang dirasakan oleh pasien, sehingga menjadi tanggung jawab

perawat untuk memberikan rasa aman dan nyaman terkait nyeri pada pasien

tersebut. Dengan menggunakan teknik relaksasi benson perawat diharapkan

dapat menurunkan nyeri yang dirasakan pada pasien dan memberi pengertian

bahwa segala bentuk nyeri datangnya dari Tuhan yang sedang memberikan

ujian kepada hambanya. Sehingga nyeri tidak berdampak negatif terhadap

hemodinamik pasien, waktu kesembuhan luka, dan rasa nyaman pasien (Tri &

Siti,2015).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Melva Manurung et al,2019

melaporkan bahwa setelah dilakukan teknik relaksasai benson ada perbedaan

skala nyeri post Appendixtomy di RSUD Porsea dengan diperoleh nilai p =

0,00, yang berarti nilai p< 0.05. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh

Arifianto et al, 2019 ada pengaruh terapi relaksasi Benson terhadap skala nyeri

pada pasien post operasi Benigna Prostat Hiperplasia,hasil penelitian diperoleh

nilai p value sebesar 0,000 < 0,05. Dan penelitian yang dilakukan oleh Agus

Renaldi et al, 2020 Sampel pada penelitian tersebut berjumlah 35 responden

kelompok intervensi dan 35 responden kelompok control. Teknik pengambilan


6
sampel yang digunakan adalah consecutive sampling. Pengumpulan data pada

bulan Januari-Maret 2020,hasil yang didapatkat data pada kelompok intervensi

didapatkan p=0,000 (p<0,05) dan pada kelompok control didapatkan p=0,000

(p<0,05). Pada uji Mann Whitney didapatkan p=0,000 (p<0,05), sehingga Ha

diterima.,ada pengaruh pemberian terapi Relaksasi Benson terhadap tingkat

persepsi nyeri pada pasien post operasi.

Relaksasi Benson ini merupakan gabungan antara teknik respons relaksasi

dan sistem keyakinan individu atau faith factor. Fokus dari relaksasi ini pada

ungkapan tertentu yang diucapkan berulang-ulang dengan menggunakan ritme

yang teratur disertai sikap yang pasrah. Ungkapan yang digunakan dapat

berupa nama-nama Tuhan atau kata-kata yang memiliki makna menenangkan

bagi pasien itu sendiri. Empat elemen dasar agar teknik relaksasi benson

berhasil dalam penerapannya adalah lingkungan yang tenang, secara sadar

pasien dapat mengendurkan otot-ototnya, pasien dapat memusatkan diri

selama 10-15 menit pada ungkapan yang telah dipilih, dan pasien bersikap

pasif terhadap pikiran-pikiran yang mengganggu (Solehati & Kosasih, 2015).

B. Rumusan Masalah

Nyeri pada post operasi tidak bisa dihindari berbagai macam nyeri

dirasakan mualai dari nyeri ringan, nyeri sedang hingga nyeri akut . Selain itu

Nyeri merupakan masalah utama dalam perawatan paska operasi dimana nyeri

merupakan suatu mekanisme pertahanan tubuh yang timbul bila ada kerusakan

jaringan dan menyebabkan individu bereaksi dengan cara memundahkan

stimulus nyeri. Sehingga teknik relaksasi benson merupakan alternatif non-

farmakologi bagi pasien dengan post operasi.


7
C. Tujuan EBN

Penelitian ini bertujuan untuk merangkum hasil penelitian-penelitian yang

berkaitan dengan efektifitas Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Nyeri

Pada Pasien Post-Operasi.

D. Manfaat EBN

1. Manfaat Akademik

a. Bagi institusi Pendidikan

Systematic review ini diharapkan dapat menjadi bahan ajar mata kuliah

keperawatan medikal bedah khususnya di bidang post - operasi

ruangan bedah dengan menggunakan system non-farmakologi dengan

Teknik Relaksasi Benson pada Nyeri sehingga bisa memperluas

pengetahuan mahasiswa.

b. Bagi keilmuan

Systematic review ini diharapkan mampu menjadi data dasar untuk

dilakukan penelitian selanjutnya mengenai pengembangan efektifitas

relaksasi Benson pada nyeri.


2. Manfaat Praktisi

Menambah referensi bagi rumah sakit yang dapat digunakan sebagai

alternatif dalam melakukan terapi non farmakologi dengan menggunakan

Teknik Relaksasi Benson Pada Nyeri.


BAB II

METODE EBN

A. Metode EBN

Metode pembuatan EBN yang kelompok gunakan yaitu systematic review.

Systematic review merupakan kajian sistematis secara ilmiah tentang satu

topik yang dianalisis, dievaluasi, dan disintesis dari temuan penelitian, teori,

serta praktik oleh para peneliti yang terkait dengan bidang tertentu (Efron &

Ravid, 2019). EBN ini bertujuan untuk merangkum dan menganalisis hasil-

hasil penelitian yang berkaitan dengan efektifitas pemberian relaksasi benson

terhadap penuruan nyeri pada pasien post op.

B. Strategi Pencarian
Strategi pencarian systematic literature review ini dilakukan secara

sistematis dan bertujuan untuk menemukan studi yang relevan dengan

menggunakan pendekatan tiga langkah sebagai berikut :

1. Tinjauan sistematis dilakukan berdasarkan analisis dari kata kunci yang

terdapat di dalam databases berikut: Google Scholar, PubMed,Sciendirect,

Langkah ini membantu peneliti untuk mengidentifikasi pencarian artikel yang

optimal dan komprehensif dari semua databases yang relevan. Kata kunci

tersebut meliputi " Teknik relaksasi benson ," "Benson relaxation technique”,

“Benson relaxation”," Pasien “Post op” Kemudian setiap kali kata kunci ini

digabungkan dengan menggunakan kata "OR" dan "AND," tetap akan ditinjau

dengan catatan berkaitan dengan konteks Teknik relaksasi benson. Jika kata

kunci tersebut terkandung dalam judul dan abstrak, artikel dipilih dan ditinjau.

Pencarian berfokus pada artikel yang mengeksplorasi pengaruh penggunaan

teknik relaksasi benson terhadap penurunan skala nyeri pada pasien Post Op
dengan menggunakan metode eksperimental yang terpublikasi sampai dengan

Oktober, 2020.

2. Semua hasil pencarian dengan menggunakan kata kunci tersebut akan

diidentifikasi, dan diambil/diunduh dari databases yang telah ditentukan.

Dengan catatan sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi.

3. Daftar referensi dari setiap artikel yang diidentifikasi akan dicari untuk

dijadikan studi tambahan. Semua abstrak dan artikel lengkap dibaca secara

independen, sebagaimana diperlukan. Adapun kriteria inklusi pada systematic

review ini sebagai berikut.

A. Kriteria Inklusi

a. Studi dilakukan pada populasi pasien post op dengan dengan keluhan

nyeri

b. Artikel berbahasa Inggris atau Indonesia.

c. Desain penelitian berupa eksperimental.

d. Artikel tersebut mempelajari pengaruh penggunaan teknik relaksasi

benson terhadap penurunan skala nyeri pada pasien Post Op


C. Pengkajian Kualitas Studi

Pengkajian terhadap kualitas dari setiap artikel dilakukan dengan

menggunakan format standar dari The Critical Appraisals Skills Program

(CASP) yang sudah berbahasa Indonesia. Kriteria yang digunakan untuk

mengevaluasi apakah setiap studi memiliki kualitas yang baik dan resiko bias

yang minima, dan format CASP ini terdiri dari tiga bagian, yaitu merupakan

hasil studinya valid atau tidak, apa hasil dari penelitiannya, dan akankah hasil

penelitian membantu dan bisa diterapkan secara lokal. Kemudian format ini

terdapat 11 item checklist yang digunakan untuk melakukan penilaian dengan

pilihan jawaban iya/tidak/tidak dilaporkan.

D. Data Extraction

Data dari setiap artikel dilakukan ekstraksi oleh kelompok meliputi

peneliti, tahun, asal negara penelitian, jenis penelitian, data demografi, sampel

(jumlah sampel, kriteria inklusi dan eksklusi), hasil penelitian, dan

keterbatasan penelitian.
BAB III

HASIL

EBN

A. Hasil Pencarian

Berdasarkan hasil pencarian yang dilakukan melalui Pubmed, Google

Scholar, dan Sciendirect Sebanyak 310 jurnal diperoleh dengan menggunakan

kombinasi kata kunci Diabetic Foot ulcer/luka kaki diabetik," “leaf

guava/daun

jambu biji dan wound care. Artikel yang dipilih terpublikasi dari mulai tahun

2015 sampai tahun 2019. Kemudian total hanya tiga artikel yang memenuhi

semua kriteria pencarian.

Proses pemilihan artikel disajikan dalam bentuk Flow Chart (PRISMA,

2009).
Potentially relevant papers in database after Additional records identified through
duplicates removed: other source:
pubmed (n = 20), Sciendirect (n =3 ) Google Scholar (n = 304)
Identification

Total of articles found from databases


(n = 327)
Screening

Papers after duplicates removed Papers excluded after evaluation of


across database title (n = 225)
(n = 102)

Papers included for evaluation of Papers excluded after evaluation of


abstract abstract (n = 99)
(n = 3)
Eligibility Full-text papers assessed for
eligibility
(n = 3)
Included

Full-text papers assessed for eligibility


(n = 3)

Bagan 4.1 Skrining Artikel

(PRISMA, 2009)
B. Penilaian Kualitas Artikel (CASP)
1. Pengaruh teknik relaksasi benson terhadap penurunan skala nyeri Post Appendixtomy Di RSUD Porsea
NO. PERTANYAAN FOKUS RESPON KOMENTAR
YA TIDAK TIDAK
DILAPORKAN
Section A : Apakah hasil studi nya valid?
1 Apakah studi tersebut  Studi populasi Jurnal ini menjelaskan studi
menjelaskan masalahnya populasi dan menggunakan kuasi
secara focus  Intervensi yang √
eksperimen dengan rancangan
diberikan perbandingan kelompok statis (post
test only control group design).
 Kelompok
control/komparasi
Hasil/outcam
2 Apakah pembagian pasien ke  Bagaimana ini dilaukan Jurnal ini memiliki sampel
dalam kelompok intervensi sebanyak 18 orang dengan
dan control dilakukan secara Apakah alokasi pasien √
diberikan di hari pertama setelah
acak dari peneiliti dan pasien dilakukan secara post operasi, setelah itu klien tidak
tersembunyi dari diberikan terapi analgetik lagi
penelitian dan pasien kecuali klien merasakan nyeri yang
tidak tertahankan.
3 Apakah semua pasien yang  Apakah dihentikan lebih Semua responden tercatat
terlibat dalam penelitian dikesimpulan
dicatat dengan benar di awal √
kesimpulannya?  Apakah pasien dianalisis
dalam kelompok untuk
yang mereka acak
4 Apakah pasien, petugas
kesehatan dan responden
pada penelitian ini “Blind‟ √
terhadap intervensi yang
dilaksanakan?
5 Apakah waktu pelaksanaan Peneliti memberikan intervensi
untuk setiap grup sama? yang sama ke semua responden

yaitu di hari pertama setelah post
operasi, setelah itu klien tidak
diberikan terapi analgetik lagi
kecuali klien merasakan nyeri yang
tidak tertahankan.
6 Selain intervensi yang Jurnal ini melakukan intervensi
dilaksanakan, apakah secara fokus satu per satu setiap

setiap grup dipelakukan tindakan
sama/adil?
Section B : Apa hasilnya?
7 Seberapa besar efek dari  Apa outcome yang Hasil penelitian pada kelompok
intervensi tersebut intervensi pre eksperimen
diukur ? mengalami nyeri nilai 7 terdapat 6
 Apakah hasil dijelaskan √ responden (66.7%), mengalami
secara spesifik nilai nyeri 8 sebanyak 2 orang
(22.2%) dan 1 responden (11.1%)
memiliki nilai nyeri 6. Pada
kelompok intervensi post
eksperimen mengalami nyeri nilai 5
terdapat 7 responden (77.8%),
mengalami nilai nyeri 6 sebanyak 2
orang (22.2%).
8 Seberapa tepat dan akurat  Berapa confidence Hasil analisa Uji t pre eksperimen
efek intervensi limitnya dan post eksperimen kelompok
kontrol diperoleh nilai p = 0,00,
√ yang berarti nilai p< 0.05 maka
dapat disimpulkan ada perbedaan
skala nyeri post Appendixtomy di
RSUD Porsea setelah dilakukan
Teknik Relaksasi Benson. maka
dapat disimpulkan ada pengaruh
Teknik Relaksasi Benson terhadap
penurunan skala nyeri post
Appendixtomy di RSUD Porsea
Section C : Akankah hasil membantu secara lokal ?
9 Bisakah hasilnya  Apakah karakteristik
diterapkan populasi lokal,
pasien sama dengan
atau di konteks saat ini
dilingkungan sekarang ? tempat bekerja/populasi √
anda ?
 Jika berbeda, apa
perbedaanya
10 Apakah hasil penelitian ini  Apakah informasi yang Jurnal ini sudah mengulas
penting secara klinis untuk bagaimana pengaruh teknik
anda inginkan sudah
dipertimbangkan ? relaksasi benson terhadap
terdapat dalam penelitian √ penurunan skala nyeri Post
Appendixtomy Di RSUD Porsea.
 Jika tidak, apakah akan
berpengauh terhadap
pengambilan keputusan
11 Apakah manfaatnya  Meskipun tidak Pemberian relaksasi benson
sepadan dengan bahaya tercantum dalam terhadap penuruan nyeri pada Post

dan biaya yang dibutuhkan penelitian, bagaimana Appendixtomy Di RSUD Porsea
? menurut anda terbukti aman, mudah untuk
dilakukan dan tidak membutuhkan
biaya
2. The Effect of Benson Relaxation Technique on a Scale Of Postoperative Pain in Patients with Benign Prostat Hyperplasia at
RSUD dr. H Soewondo Kendal

NO. PERTANYAAN FOKUS RESPON KOMENTAR


YA TIDAK TIDAK
DILAPORKAN
Section A : Apakah hasil studi nya valid?
1 Apakah studi tersebut  Studi populasi Jurnal ini menjelaskan studi
menjelaskan masalahnya
secara focus  Intervensi yang populasi dan menggunakan
diberikan rancangan
 Kelompok √ eksperimen semu (quasy
control/komparasi experiment)
Hasil/outcam dengan desain pre and post test
without
Control.

2 Apakah pembagian pasien ke  Bagaimana ini dilaukan Jurnal ini menggunakan teknik
dalam kelompok intervensi
dan control dilakukan secara Apakah alokasi pasien purposive sampling dengan
acak dari peneiliti dan pasien dilakukan secara menggunakan Uji Non Parametrik
tersembunyi dari
penelitian dan pasien √ Wilcoxon Match Pair Test karena
sakala data ordinal
3 Apakah semua pasien yang  Apakah dihentikan lebih Dalam jurnal ini semua responden
terlibat dalam penelitian
dicatat dengan benar di awal √ tercat di kesimpulan
kesimpulannya?  Apakah pasien dianalisis
dalam kelompok untuk
yang mereka acak
4 Apakah pasien, petugas
kesehatan dan responden
pada penelitian ini “Blind‟
terhadap intervensi yang √
dilaksanakan?
5 Apakah waktu pelaksanaan √ Jurnal ini melakukan intervensi
untuk setiap grup sama? secara fokus satu per satu setiap
tindakan.
6 Selain intervensi yang Setiap responden diperlaukan sama.
dilaksanakan, apakah
setiap grup dipelakukan
sama/adil? √
Section B : Apa hasilnya?
7 Seberapa besar efek dari  Apa outcome yang
intervensi tersebut
diukur ?
 Apakah hasil dijelaskan √
secara spesifik
8 Seberapa tepat dan akurat  Berapa confidence √
efek intervensi limitnya
Section C : Akankah hasil membantu secara lokal ?
9 Bisakah hasilnya  Apakah karakteristik Intervensi ini dapat diterapkan pada
diterapkan populasi lokal,
pasien sama dengan pasien karakteristik yang sama
atau di konteks saat ini
dilingkungan sekarang ? tempat bekerja/populasi √ karena didalam penelitian sudah
terbuktidapat menurunkan rasa
anda ? nyeri.
 Jika berbeda, apa
perbedaanya
10 Apakah hasil penelitian ini  Apakah informasi yang Jurnal ini sudah cukup menjelaskan
penting secara klinis untuk tentang relaksasi benson untuk
anda inginkan sudah
dipertimbangkan ? terdapat dalam penelitian mengurangi rasa nyeri pasca
operasi
 Jika tidak, apakah akan √
berpengauh terhadap
pengambilan keputusan
11 Apakah manfaatnya  Meskipun tidak Teknik relaksasi benson ini terbukti
sepadan dengan bahaya tercantum dalam aman, mudah dan tidak

dan biaya yang dibutuhkan penelitian, bagaimana membutuhkan biaya.
? menurut anda

3. Relaksasi Benson terhadap Tingkat Persepsi Nyeri pada Pasien Post Laparatomy di RSUD Nyi Ageng Serang

NO. PERTANYAAN FOKUS RESPON KOMENTAR


YA TIDAK TIDAK
DILAPORKAN
Section A : Apakah hasil studi nya valid?
1 Apakah studi tersebut  Studi populasi Pada penelitian menyatakan bahwa
menjelaskan masalahnya √ nyeri post Laparatomy terjadi pada
secara focus  Intervensi yang 15% kasus, yang berpotensi 35%
diberikan nyeri. Nyeri merupakan masalah
utama dalam perawatan paska
 Kelompok operasi dimana nyeri merupakan
control/komparasi suatu mekanisme pertahanan tubuh
yang timbul bila ada kerusakan
Hasil/outcam jaringan dan menyebabkan individu
bereaksi dengan cara
memundahkan stimulus nyeri
2 Apakah pembagian pasien ke  Bagaimana ini dilaukan √
dalam kelompok intervensi Sampel pada penelitian ini
dan control dilakukan secara Apakah alokasi pasien berjumlah 35 responden kelompok
acak dari peneiliti dan pasien dilakukan secara intervensi dan 35 responden
tersembunyi dari kelompok control
penelitian dan pasien
3 Apakah semua pasien yang  Apakah dihentikan lebih √ Iya,dapat disimpulkan bahwa
terlibat dalam penelitian Berdasarkan hasil penelitian dan
dicatat dengan benar di awal pembahasan dapat disimpulkan :
kesimpulannya?  Apakah pasien dianalisis 1. Ada pengaruh pemberian terapi
dalam kelompok untuk Relaksasi Benson terhadap tingkat
yang mereka acak persepsi nyeri pada pasien post
laparatomy di RSUD Nyi Ageng
Serang, Kulon Progo, DIY.
2. Ada perbedaan tingkat persepsi
nyeri pada pasien post laparatomy
pada pre test dan post test
kelompok intervensi.
3. Ada perbedaan tingkat persepsi
nyeri pada pasien post laparatomy
antara kelompok intervensi
relaksasi benson dengan kelompok
control nafas dalam.

4 Apakah pasien, petugas √


kesehatan dan responden
pada penelitian ini “Blind‟
terhadap intervensi yang
dilaksanakan?
5 Apakah waktu pelaksanaan √ Ya tidak ada perbedaan karena
untuk setiap grup sama? pengambilan data dilakukan dalam
satu waktu yang
sama,pengumpulan data pada bulan
Januari-Maret 2020
6 Selain intervensi yang √ Setiap responden diperlaukan sama.
dilaksanakan, apakah
setiap grup dipelakukan
sama/adil?
Section B : Apa hasilnya?
7 Seberapa besar efek dari  Apa outcome yang √
intervensi tersebut
diukur ?
 Apakah hasil dijelaskan
secara spesifik
8 Seberapa tepat dan akurat  Berapa confidence √
efek intervensi limitnya
Section C : Akankah hasil membantu secara lokal ?
9 Bisakah hasilnya  Apakah karakteristik √ Intervensi ini dapat diterapkan pada
diterapkan populasi lokal,
pasien sama dengan pasien karakteristik yang sama
atau di konteks saat ini
dilingkungan sekarang ? tempat bekerja/populasi karena didalam penelitian sudah
terbuktidapat menurunkan rasa
anda ? nyeri
 Jika berbeda, apa
perbedaanya
10 Apakah hasil penelitian ini  Apakah informasi yang √ Jurnal ini sudah cukup menjelaskan
penting secara klinis untuk tentang relaksasi benson untuk
anda inginkan sudah
dipertimbangkan ? mengurangi rasa nyeri pasca
terdapat dalam penelitian operasi
 Jika tidak, apakah akan
berpengauh terhadap
pengambilan keputusan
11 Apakah manfaatnya  Meskipun tidak √ Teknik relaksasi benson ini terbukti
sepadan dengan bahaya tercantum dalam aman, mudah dan tidak
dan biaya yang dibutuhkan penelitian, bagaimana membutuhkan biaya
? menurut anda

C. Hasil Analisa Artikel

Penulis, Tujuan Partisipan Jenis penelitian Intervensi Hasil Skor


Tahun Penelitian CASP
Pengaruh Melva Penelitian ini Penelitian ini Desain penelitian Cara kerja teknik relaksasi Hasil penelitian 10
teknik relaksasi Manurung bertujuan mempunyai ini menggunakan benson ini adalah berfokus pada kelompok
benson , Tumpal untuk sampel rancangan pada kata atau kalimat intervensi pre
terhadap Manurung mengetahui sebanyak 18 penelitian kuasi tertentu yang diucapkan eksperimen
penurunan , Perawaty ada pengaruh orang dengan eksperimen berulang kali dengan ritme mengalami nyeri
skala nyeri Siagian teknik metode kuasi dengan rancangan teratur. Pernafasan yang nilai 7 terdapat 6
Post Juli, 2019 relaksasi eksperimen perbandingan panjang dapat meberikan responden
Appendixtomy benson dimana kelompok statis energy yang cukup, karena (66.7%),
Di RSUD terhadap diberikan di (posttest only pada waktu mengalami nilai
Porsea penurunan hari pertama control group menghembuskan nafas nyeri 8 sebanyak
skala nyeri setelah post design). mengeluarkan 2 orang (22.2%)
Post operasi, Penelitian ini karbondioksida (CO2) dan dan 1 responden
Appendixtomy setelah itu akan melihat saat menghirup nafas (11.1%) memiliki
Di RSUD klien tidak pengaruh teknik panjang mendapatkan nilai nyeri 6. Pada
Porsea diberikan relaksasi Benson oksigen yang sangat kelompok
terapi terhadap diperlukan tubuh untuk intervensi post
analgetik lagi penurunan skala membersihkan darah dan eksperimen
kecuali klien nyeri post mencegah kerusakan mengalami nyeri
merasakan Appendixtomy di jaringan otak akibat nilai 5 terdapat 7
nyeri yang RSUD Porsea. kekurangan oksigen responden
tidak Kelompok (hipoksia). Saat tarik nafas (77.8%),
tertahankan. eksperimen panjang otototot dinding mengalami nilai
menerima perut (rektus abdominalis, nyeri 6 sebanyak
perlakuan sesuai transversus abdominalis, 2 orang (22.2%).
dengan SOP, internal dan ekternal Dengan
sedangkan obligue) menekan iga Hasil analisa Uji t
kelompok bagian bawah kearah pre eksperimen
pembanding belakang sera mendorong dan post
diberikan sekat diafragma ke atas eksperimen
perlakuan sesuai dapat berakibat kelompok kontrol
dengan kebiasaan meninggikan tekanan intra diperoleh nilai p =
ruangan abdominal, sehingga dapat 0,00, yang berarti
merangsang aliran darah nilai p< 0.05
baik vena cava inferior maka dapat
maupun aorta disimpulkan ada
abdominalis, perbedaan skala
mengakibatkan aliran nyeri post
darah (vaskularisasi) Appendixtomy di
menjadi meningkat RSUD Porsea
keseluruh tubuh terutama setelah dilakukan
organ-organ vital seperti Teknik Relaksasi
otak, sehingga O2 Benson
tercukupi didalam otak Kesimpulan: Ada
dan tubuh menjadi rileks perbedaan
(Benson & Proctor, 2000). perbedaan skala
Terapi analgetik pada nyeri post
penelitian ini hanya Appendixtomy di
diberikan di hari pertama RSUD Porsea
setelah post operasi, setelah dilakukan
setelah itu klien tidak Teknik Relaksasi
diberikan terapi analgetik Benson
lagi kecuali klien
merasakan nyeri yang
tidak tertahankan, maka
relaksasi benson ini dapat
membantu klien untuk
mengurangi rasa nyeri
yang klien rasakan tanpa
memiliki efek samping
apapun.
Penulis, Tujuan Partisipan Jenis penelitian Intervensi Hasil Skor
Tahun Penelitian CASP
The Effect of Arifianto, Tujuan Populasi Penelitian ini Relaksasi Benson Hasil penelitian 10
2019
Benson penelitian ini sebanyak 32 menggunakan merupakan gabungan diperoleh nilai p
Relaxation ada efek dari pasien di rancangan antara teknik respon value sebesar
Technique on a teknik Ruang eksperimen semu relaksasi dan sistem 0,000 < 0,05 yang
Scale Of relaksasi Kenanga (quasy keyakinan individu berarti H0 ditolak
Postoperative Benson pada RSUD dr. H experiment) difokuskan pada ungkapan sedangkan Ha
Pain in Patients skala nyeri Soewondo dengan desain pre tertentu berupa nama- diterima, sehingga
and post test
with Benign pasca operasi Kendal pada nama Tuhan atau kata disimpulkan Ada
without control.
pengaruh terapi
Prostat pada pasien bulan Juni yang memiliki makna
relaksasi Benson
Hyperplasia at dengan sampai menenangkan terhadap skala
nyeri pada pasien
RSUD dr. H Benign Agustus 2018 bagi pasien itu sendiri
post operasi
Soewondo Prostate yang diambil yang diucapkan Benigna Prostat
Hiperplasia.
Kendal Hiperplasia di dengan berulang-ulang dengan
RSUD dr. H
menggunaka ritme teratur. Keyakinan
Soewondo
Kendal n teknik memiliki pengaruh fisik
purposive atau bahkan jiwa manusia
sampling yaitu relevan serta
dengan berpengaruh dalam terapi
menggunaka dan pencegahan
n Uji Non penyakit.
Parametrik
Wilcoxon
Match Pair
Test karena
sakala data
ordinal.

Penulis, Tujuan Partisipan Jenis penelitian Intervensi Hasil Skor


Tahun Penelitian CASP
Relaksasi Agus Tujuan Sampel pada Jenis penelitian Dapat diketahui mayoritas Hasil 10
Benson Renaldi1a penelitian ini ini merupakan tingkat persepsi nyeri pengumpulan data
penelitian ini
terhadap et al,2020 Mengidentifikas penelitian quasi responden pada tahap pre diolah
Tingkat berjumlah 35 eksperimen. test atau sebelum menggunakan uji
i pengaruh
Persepsi Nyeri Desain penelitian diberikan terapi Relaksasi Wilcoxon dan uji
responden
pada Pasien relaksasi benson ini menggunakan Benson mengalami nyeri Mann Whitney.
Post kelompok pre test dan post sedang. Responden yang Hasil uji
terhadap tingat
Laparatomy di test design with mengalami nyeri lebih Wilcoxon pada
intervensi
RSUD Nyi persepsi nyeri control group. banyak responden laki-laki kelompok
Ageng Serang dan 35 Pada kelompok daripada responden intervensi
pada pasien post
intervensi perempuan. Dikarenakan didapatkan
responden
laparatomy di diberikan pada saat dilakukan p=0,000 (p<0,05)
kelompok perlakuan berupa pengambilan sampel dan pada
RSUD Nyi
relaksasi benson, responden perempuan kelompok control
control.
Ageng Serang. sedangkan pada lebih kooperatif saat didapatkan
Total 70 kelompok kontrol dibantu untuk menurunkan p=0,000 (p<0,05).
tidak diberikan tingkat persepsi nyerinya Pada uji Mann
sample
relaksasi benson dibanding responden laki- Whitney
yang nyeri nya laki, dan mayoritas saat didapatkan
akan diukur dilakukan intervensi lebih p=0,000 (p<0,05),
dengan Numeric banyak keluarga yang sehingga Ha
Rating Scale menunggu pada responden diterima
(NRS). perempuan sehingga
Teknik responden merasa lebih
pengambilan nyaman tenang dan bisa
sampel yang kooperatif untuk dilakukan
digunakan adalah intervensi.
consecutive Responden pada kelompok
sampling. intervensi ini rata-rata
Pengumpulan berusia antara 17-25
data pada bulan tahun, hal ini tidak sesuai
Januari-Maret dengan teori yang
2020 diungkapkan oleh
Benjamin & Virginia
(2013) yang menyatakan
bahwa nyeri akan lebih
sering terjadi pada usia
dewasa dalam rentang 21
– 45 tahun. Responden
lansia ini mayoritas
memiliki status fisik ASA
II sekitar 58.1% yang
berarti bahwa mereka
memiliki riwayat penyakit
sistemik ringan, sehingga
perlu penatalaksanaan post
operasi yang tepat,
terutama dalam mengatasi
masalah nyeri post
operasi.
Hasil penelitian
menunjukkan tingkat
persepsi nyeri responden
setelah diberikan terapi
Relaksasi Benson banyak
yang mengalami
penurunan tingkat persepsi
nyeri. Mayoritas
responden mengalami
nyeri ringan setelah
mendapatkan terapi
Relaksasi Benson yang
sebelumnya mengalami
timgkat persepsi nyeri
sedang. Penurunan tingkat
nyeri tersebut tanpa
memandang tingkat
pendidikan dan usia yang
artinya tidak semua
responden yang memiliki
tingkat pendidikan yang
tinggi tidak mengalami
nyeri, begitu juga
responden dengan latar
pendidikan yang rendah
juga dapat mengalami
nyeri sedang,.
Berdasarkan hasil
pengolahan data
didapatkan bahwa tingkat
nyeri pada kelompok
intervensi sebelum dan
sesudah diberikan terapi
Relaksasi Benson banyak
responden yang
mengalami penurunan
tingkat nyeri ditunjukkan
dari hasil uji statistik
Wilcoxon dengan hasil p-
value 0.000 (P<0.05) yang
berarti bahwa terdapat
perbedaan tingkat nyeri
post laparatomy yang
bermakna antara sebelum
dan sesudah diberikan
terapi Relaksasi Benson,
sehingga dapat
disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh yang
signifikan terapi Relaksasi
Benson terhadap tingkat
nyeri sebelum dan sesudah
pada responden post
laparatomy.
BAB IV

PEMBAHASAN DAN SOP

A. PEMBAHASAN
Nyeri post operasi merupakan komplikasi bermakna pada bagian besar
pasien. Definisi dari nyeri adalah pengalaman sensorik dan motorik yang tidak
menyenangkan, yang berhubungan dengan kerusakan jaringan dan bersifat
sangatbsebyektif, sehingga gejala gejala yang berupa kenaikan tekanan darah,
kenaikan laju jantung, dan mengerang kesakitan dipakai untuk indikator nyeri.
Cara penilaian nyeri secara subyetif umunya memakai Visual Analog Scale,
walaupan ada beberapa cara lain. Sedangkan penilaian nyeri dengan pemeriksaan
kadar kortisol dan progtaglandin yang akhi akhi ini sering digunakan lebih bersifat
obyektif.
Penanggulangan nyeri pasca bedah yang efektif merupakan salah satu hal
yang penting dan menjadi problema bagi ahli anestesi. Hal ini tersebut dikarenakan
berbagai hal sebagai berikut :
1. Nyeri pasca bedah sangat bersifat individual, tindakan yang sama pada pasien yang
kurang lebih sama keadaan umumnya tidak selalu mengakibatkan nyeri pasca
bedah yang sama.
2. Banyak penderita yang kurang mendapat terapi yang adekuat untuk mengatasi
nyeri pasca bedah.
3. Bebas nyeri dapat mengurangi komplikasi pasca bedah. Timbulnya nyeri, darajat
maupun lamanya pengalaman nyeri dari penderita setelah operasi yang berlainan
tidak dapat diketahui dengan pasti.

Macam macam luka penbedahan ( incision ) juga sangat berperan dalam


timbulnya nyeri pasca bedah, pada luka operasi atau insisi subcostal kurang
menimbulkan nyeri pasca bedahnya dibandingkan luka operasi midline, pada insisi
abdomen arah transversal akan terjadi kerusakan syaraf intercostalis minimal. Pada
pembedahan yang letaknya di permukaan ( superficial ), daerah kepala, leher,
extrimitas, dinding thorax dan dinding abdomen rasa nyerinya sangat bervariasi :
- Nyeri hebat ( severe ) 5 – 15%
- Nyeri yang sedang ( moderate )
- Nyeri yang ringan atau tanpa nyeri : 50% diaman penderita tidak memerlukan
analgetik narkotika

Dari segi penderita, timbulnya dan beratnya rasa nyeri pasca bedah juga
sangat dipengaruhi fisik, psikis atau emosi, karakter individu dan sosiokultural
maupun pengalaman masa lalu terhadap rasa nyeri. Derajat kecemasan penderita
yang masuk rumah sakit akan timbul reaksi cemas atau stres. Dan keadaan ini
membentuk pra kondisi nyeri pasca bedah. Keadaan tersebut digolongkan
“hospital stress” pada golongan penderita dengan hospital stress tinggi cenderung
mengalami nyeri lebih hebat dari pada golongan hospital stress rendah.
Relaksasi Benson adalah suatu jenis terapi untuk penganganan kegiatan
mental dan menjauhkan tubuh dari pikian dari rangsangan luar untuk
mempersiapkan tercapainya hubungan yang lebih dalam dengan pencipta, yang
dapat dicapai dengan metode hypnosis, meditasi yoga, dan bentuk latihan latihan
yang ada hubunganya dengan penjajakan pikiran ( kasdu, 2003 ). Relaksasi benson
merupakan pengembangan metode respon relaksasi dengan melibatkan keyakinan
pasien, mendapatkan menciptakan suatu lingkungan tenang sehingga dapat
membantu pasien mencapai kondisi kesehatan dan kesejahteraan lebih tinggi
( Purwanto, 2011 ). Relaksasi benson merupakan tehnik relaksasi yang di
gabungkan dengan keyakinan atau keimanan yang dianut oleh pasien. Ungkapan
yang dipakai dapat berupa nama tuhan atau kata kata lain yang memiliki efek
menenangkan bagi pasien yang membaca seraca berulang ulang ( Benson & Proto,
2011 ).
Manfaat dari relaksasi benson ini terbukti memodulasi stress terkait kondisi
seperti marah, cemas, disritmia jantung, nyeri kronik, nyeri akut, depresi,
hipertensi dan insomnia serta menimbulkan perasaan menjadi lebih tenang.
( Benson, H. And proctor, 2000 ).
Pada penelitian yang dilakukan di RSUD Porsea Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui ada pengaruh teknik relaksasi benson terhadap penurunan skala
nyeri Post Appendixtomy Di RSUD Porsea. Hasil penelitian diperoleh nilai p
value sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti H0 ditolak sedangkan Ha diterima,
sehingga disimpulkan Ada pengaruh terapi relaksasi Benson terhadap skala nyeri
pada pasien post operasi Benigna Prostat Hiperplasia.
Intevensi yang dilakukn pada penelitian ini adalah Cara kerja teknik
relaksasi benson ini berfokus pada kata atau kalimat tertentu yang diucapkan
berulang kali dengan ritme teratur. Pernafasan yang panjang dapat meberikan
energy yang cukup, karena pada waktu menghembuskan nafas mengeluarkan
karbondioksida (CO2) dan saat menghirup nafas panjang mendapatkan oksigen
yang sangat diperlukan tubuh untuk membersihkan darah dan mencegah kerusakan
jaringan otak akibat kekurangan oksigen (hipoksia). Saat tarik nafas panjang
otototot dinding perut (rektus abdominalis, transversus abdominalis, internal dan
ekternal obligue) menekan iga bagian bawah kearah belakang sera mendorong
sekat diafragma ke atas dapat berakibat meninggikan tekanan intra abdominal,
sehingga dapat merangsang aliran darah baik vena cava inferior maupun aorta
abdominalis, mengakibatkan aliran darah (vaskularisasi) menjadi meningkat
keseluruh tubuh terutama organ-organ vital seperti otak, sehingga O2 tercukupi
didalam otak dan tubuh menjadi rileks (Benson & Proctor, 2000).
Hasil analisi ini sesuai dengan penelitian Arifianto dengan hasil penelitian
diperoleh nilai p value sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti H0 ditolak sedangkan Ha
diterima, sehingga disimpulkan Ada pengaruh terapi relaksasi Benson terhadap
skala nyeri pada pasien post operasi Benigna Prostat Hiperplasia. Dengan
intervensi Relaksasi Benson merupakan gabungan antara teknik respon relaksasi
dan sistem keyakinan individu difokuskan pada ungkapan tertentu berupa nama-
nama Tuhan atau kata yang memiliki makna menenangkan bagi pasien itu sendiri
yang diucapkan berulang-ulang dengan ritme teratur. Keyakinan memiliki
pengaruh fisik atau bahkan jiwa manusia yaitu relevan serta berpengaruh dalam
terapi dan pencegahan penyakit. (Arifianto, 2019 ).
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Agus Renaldi al et al. Hasil
pengumpulan data diolah menggunakan uji Wilcoxon dan uji Mann Whitney. Hasil
uji Wilcoxon pada kelompok intervensi didapatkan p=0,000 (p<0,05) dan pada
kelompok control didapatkan p=0,000 (p<0,05). Pada uji Mann Whitney
didapatkan p=0,000 (p<0,05), sehingga Ha diterima. Dapat diketahui mayoritas
tingkat persepsi nyeri responden pada tahap pre test atau sebelum diberikan terapi
Relaksasi Benson mengalami nyeri sedang. Responden yang mengalami nyeri
lebih banyak responden laki-laki daripada responden perempuan. Dikarenakan
pada saat dilakukan pengambilan sampel responden perempuan lebih kooperatif
saat dibantu untuk menurunkan tingkat persepsi nyerinya dibanding responden
laki-laki, dan mayoritas saat dilakukan intervensi lebih banyak keluarga yang
menunggu pada responden perempuan sehingga responden merasa lebih nyaman
tenang dan bisa kooperatif untuk dilakukan intervensi. Responden pada kelompok
intervensi ini rata-rata berusia antara 17-25 tahun, hal ini tidak sesuai dengan teori
yang diungkapkan oleh Benjamin & Virginia (2013) yang menyatakan bahwa nyeri
akan lebih sering terjadi pada usia dewasa dalam rentang 21 – 45 tahun. Responden
lansia ini mayoritas memiliki status fisik ASA II sekitar 58.1% yang berarti bahwa
mereka memiliki riwayat penyakit sistemik ringan, sehingga perlu penatalaksanaan
post operasi yang tepat, terutama dalam mengatasi masalah nyeri post operasi.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat persepsi nyeri responden setelah diberikan
terapi Relaksasi Benson banyak yang mengalami penurunan tingkat persepsi nyeri.
Mayoritas responden mengalami nyeri ringan setelah mendapatkan terapi
Relaksasi Benson yang sebelumnya mengalami timgkat persepsi nyeri sedang.
Penurunan tingkat nyeri tersebut tanpa memandang tingkat pendidikan dan usia
yang artinya tidak semua responden yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi
tidak mengalami nyeri, begitu juga responden dengan latar pendidikan yang rendah
juga dapat mengalami nyeri sedang,.
Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan bahwa tingkat nyeri pada
kelompok intervensi sebelum dan sesudah diberikan terapi Relaksasi Benson
banyak responden yang mengalami penurunan tingkat nyeri ditunjukkan dari hasil
uji statistik Wilcoxon dengan hasil p-value 0.000 (P<0.05) yang berarti bahwa
terdapat perbedaan tingkat nyeri post laparatomy yang bermakna antara sebelum
dan sesudah diberikan terapi Relaksasi Benson, sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan terapi Relaksasi Benson terhadap tingkat nyeri
sebelum dan sesudah pada responden post laparatomy. ( Agus Renaldi, 2020).
Dengan demikian, penggunakan teknik relaksasi benson terdapat penuruan
nyeri terhadap post OP. Didapatkan bahwa terdapat hasil yang signifikan terhadap
penurunan nyeri setelah di berikan tekhnik relaksai benson. Dari semua analisis
jurnal tersebut didapatkan bahwa secara keseluruhan jurnal menyertakan intervensi
untuk menggunakan tekhnik relaksasi benson dalam penurunan skala nyeri,
kemudian dilihat dari waktu pelaksanaan sangat memungkinkan dilakukan kepada
pasien post OP. Bukan hanya itu tekhnik relaksasi benson ini juga sangat mudah
dan memberikan solusi yang efektif dan efisien dalam poses penurunan skla nyeri
pada pasien post OP.
B. SOP
1. Tahap Persiapan
1) Memberikan salam terapetik
2) Menyediakan lingkungan yang tenang
3) Memvalidasi kondisi pasien
4) Memilih doa untuk memfokuskan perhatian saat relaksasi
2. Tahap Kerja
1) Posisikan pasien pada posisi duduk yang paling nyaman
2) Instuksikan pasien memejamkan mata
3) Instruksikan pasien agar tenang dan mengedorkan otot – otot tubuh dari ujung
kaki sampai dengan otot wajah dan rasakan rileks
4) Instuksikan kepada pasien agar menarik nafas dalam lewat hidung, tahan 3
detik lalu hembuskan lewat mulut disertai dengan mengucapkan doa atau kata
yang sudah dipilih
5) Instruksikan pasien untuk membuang pikiran negatif, dan tetap fokus pada
nafas dalam dan doa atau kata kata yang diucapkan
6) Lakukan selama kurang lebih 10 menit
7) Instuksikan pasien untuk mengakhii relaksasi dengan tetap menutup mata
selama 2 menit
3. Tahap Terminasi
1) Evaluasi perasaan pasien
2) Lakukan kontrak pertemuan selanjutnya
3) Akhiri dengan salam
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Jitowiyono S. (2010). Asuhan Keperawatan Post Operasi. Yogyakarta : Muha


Medika.

Majid, A. (2011). Keperawatan perioperatif. Yogyakarta: Gosyen Publishing


3thed. Belmond CA: Wadsworth Thomposn Learning

Maryunani, A. (2010). Nyeri Dalam Persalinan: Teknik dan Cara Penanganannya.


Jakarta: CV. Trans Info Media

Tri & Siti. (2015). Pengaruh Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Skala Nyeri Dada
Kiri Pada Pasien Acute Myocardial Infarc di RS Dr Moewardi Surakarta. Jurnal
Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 4, No 2,November 2015, hlm 82-196
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai