Anda di halaman 1dari 23

Makalah Evidence

Based In Nursing
Practice
Ai Riska Nurhamidah
Allecia Putri Berliana Hilfi Noer
Hafizha Dewi
Reiza Shifa Octora Sucia Nofianti
Dewi
definisi

Evidence based practice (EBP) adalah sebuah proses yang


akanmembantu tenaga kesehatan agar mampu uptodate
atau cara agar mampu memperoleh informasi terbaru yang
dapat menjadi bahan untuk membuat keputusan klinis yang
efektif dan efisien sehingga dapat memberikan perawatan
terbaik kepada pasien (Macnee, 2011).
Tujuan

Tujuan utama di implementasikannya evidance


based practice di dalam praktek keperawatan
adalah untuk meningkatkan kualitas perawatan dan
memberikan hasil yang terbaik dari asuhan
keperawatan yang diberikan. Selain itu juga,
dengan dimaksimalkannya kualitas perawatan
tingkat kesembuhan pasien bisa lebih cepat dan
lama perawatan bisa lebih pendek serta biaya
perawatan bisa ditekan (Madarshahian et al.,
2012).
Kompone
n
Dalam (Grove et al., 2012) EBP
dijelaskan bahwa clinical expertise
yang merupakan komponen dari bukti
internal adalah merupakan
pengetahuan dan skill tenaga
kesehatan yang profesional dan ahli
dalam memberikan pelayanan.
Model
Beberapa karakteristik tiap-tiap model
yang dapat dijadikan landasan dalam
menerapkan EBP yang sering digunakan
yaitu IOWA model dalam EBP digunakan
untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan, digunakan dalam berbagai
akademik dan setting klinis. Ciri khas
dari model ini adalah adanya konsep
“triggers” dalam pelaksanaan EBP.
Trigers adalah masalah klinis ataupun
informasi yang berasal dari luar
organisasi.
Tingkata
n Tingkatan evidence disebut juga dengan
hierarchy evidence yang digunakan untuk
mengukur kekuatan suatu evidence dari
rentang bukti terbaik sampai dengan bukti
yang paling rendah. Tingkatan evidence
ini digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam EBP.
Faktor yang
mempengaruhi
EBP dalam mahasiswa keperawatan berkaitan
dengan faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.
Faktor intrinsik terkait erat dengan intention
atau sikap serta pengetahuan mahasiswa
sedangkan faktor ekstrinsik erat kaitannya
dengan organizational atau institutional
support seperti kemampuan fasilitator atau
mentorship dalam memberikan arahan guna
mentransformasi evidence kedalam praktek,
ketersedian fasilitias yang mendukung
sertadukungan lingkungan.
Jurnal 1
Judul : PENURUNAN INTENSITAS NYERI AKIBAT LUKA
POST SECTIO CAESAREA SETELAH DILAKUKAN
LATIHAN TEKNIK RELAKSASI PERNAPASAN
MENGGUNAKAN AROMATERAPI LAVENDER DI RUMAH
SAKIT AL ISLAM BANDUNG
Penulis : Ratna Pratiwi Ermiati Restuning
Widiasih
Daftar Pustaka : Hale, G. 2008. Lavender – nature’s aid
to stress relief. www.aromatherapy-stressrelief.com.
( diakses tanggal 22 Juni 2012).
Bobak, Lowdermilk, Jansen. 2004. Buku Ajar
Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta : EGC.
P : masalah pasien : Tindakan operasi sectio caesarea menyebabkan nyeri dan mengakibatkan terjadinya
perubahan kontinuitas jaringan karena adanya pembedahan. ibu post sectio caesarea mengalami kesulitan
dengan perawatan bayi, bergerak naik turun dari tempat tidur dan mengatur posisi yang nyaman selama
menyusui akibat adanya nyeri. Rasa nyeri tersebut akan menyebabkan pasien menunda pemberian ASI sejak
awal pada bayinya, karena rasa tidak nyaman selama proses menyusui berlangsung atau peningkatan
intensitas nyeri setelah operasi.
I : Intevensi : Menurut hasil penelitian tentang teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tingkat nyeri
pada pasien pasca operasi fraktur femur menyebutkan bahwa ada pengaruh yang signifikan teknik relaksasi
nafas dalam terhadap penurunan nyeri pada pasien pasca operasi. Ketika seseorang melakukan relaksasi
pernapasan untuk mengendalikan nyeri, di dalam tubuh tersebut meningkatkan komponen saraf parasimpatik
secara stimulan maka hormon adrenalin dan kortisol yang dapat menyebabkan stres akan menurun sehingga
meningkatkan konsentrasi serta merasa tenang untuk mengatur napas sampai pernapasan kurang dari 60 – 70
x/menit. Periode relaksasi pernapasan yang teratur dapat membantu untuk melawan keletihan, ketegangan
otot yang terjadi akibat meningkatkan nyeri
C : pembanding atau control : Efek aromaterapi dapat meningktkan kinerja, peningktan kosentrasi, pikiran lebih
tenang, jiwa menjadi sejuk dan efek aromaterapi lavender mempunyai efek menenangkan. Lavender
memberikan ketenangan, keseimbangan, rasa nyaman, rasa keterbukaan dan keyakinan. Selain itu lavender
dapat mengurangi rasa tertekan, stress, rasa sakit, emosi yang tidak seimbang, histeria, rasa frustasi dan
kepanikan. Lavender bermanfaat mengurangi rasa nyeri, dan dapat memberikan relaksasi bahwa wanita yang
menjalani persalinan menggunakan minyak lavender dapat mengurangi rasa nyeri pada daerah perineum dan
mengurangi kegelisahan
O : hasil : pemakaian aromaterapi lavender memiliki pengaruh yang signifikan dan lebih efektif dibandingkan
dengan pemakaian sedatif. Selain itu, hasil yang diperoleh mengenai kegiatan penelitian ini yaitu pemakaian
terapi aroma lavender lebih efektif dalam proses penurunan nyeri dibandingkan dengan pemakaian analgesik
dan juga terapi relaksasi nafas dalam biasa ketiga metode tersebut dapat dikombinasikan satu sama lain
sehingga lebih cepat dalam proses penurunan tingkat intensitas nyeri.
Jurnal 2
Judul : Efektifitas Teknik Akupuntur Untuk Menurunkan
Intensitas Nyeri Post-partum Pasca Sectio Cesarea Di
Rumah Sakit Mitra Sejati Kota Medan
Penulis : Siska Suci Triana Ginting , Lisa Putri Damanik
Daftar Pustaka : Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan
Keperawatan Vol 10 No. 2 Desember 2019 ( ISSN: 2086-
3454 EISSN: 2549-4058)
P : masalah pasien (populasi) : Persalinan sesar memang dapat memudahkan
proses persalinan sehingga banyak ibu hamil yang lebih memilih jalur ini meski
sebenarnya mereka bisa melahirkan secara normal. faktanya, angka kematian
di seksio sesarea adalah 40-80 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini
menunjukkan risiko 25x lebih besar daripada persalinan melalui persalinan
pervaginam. Bahkan untuk satu kasus karena infeksi memiliki angka 80x lebih
tinggi dari persalinan pervaginam.
I : intervensi :
Penelitian ini menggunakan penelitian ekperimen dengan rancangan penelitian Pre- eksperimental design Sedangkan design rancangan penelitian ini
menggunakan One- Group pre-post test design, karena pre- eksperimental tidak mensyaratkan adanya control. Data ini diperoleh secara langsung
dengan cara observasi dan melakukan pengukuran metode pre dan postest. Teknik pengukuran penurunan intensitas nyeri dalam penelitian ini
adalah peneliti mendatangi ibu post operasi SectioCaesarea hari pertama dan melakukan ovservasi keefektifan Teknik Akupuntur terhadap nyeri post
section.

C : pembanding : tidak ada pembanding


O : hasil : Pada penelitian ini terlihat efektifitas terapi akupuntur untuk menurunkan
intensitas nyeri postpartum pasca section caseria di rumah sakit Mitra Sejati kota Medan
tahun 2018 lebih sedikit mengalami rasa nyeri dibandingkan kelompok kontrol yang hanya
dilakukan perawatan luka biasa. Ibu yang dijadikan kelompok kontrol merasakan nyeri
kuat,Ibu post-partum yang dilakukan intervensi terapi akupuntur mengalami penurunan rasa
nyeri ,terdapat pengaruh pemanfaatan terapi akupuntur terhadap penurunan rasa nyeri pada
ibu post-partum SC (P=0,000;<0,05)
Jurnal 3
EFEKTIVITAS FOOT MASSAGE DAN KOMPRES
HANGAT TERHADAP NYERI POST OPERASI SECTIO
CAESAREA DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN
Penulis : Permata Sari Devi, Supardi, Sat Titi Hamranani Sri.
Tahun : 2019
Daftar pustaka : Permata Sari Devi, Supardi, Sat Titi
Hamranani Sri. 2019. Efektifitas Foot Massage dan Kompres
Hangat Terhadap Nyeri Post Operasi Sectio Caesarea di
Rumah Sakit Islam Klaten. Jurnal Ilmu Kesehatan, VOL. 14
No. 01
P : masalah pasien (polulasi) : Persalinan dengan pembedahan sectio caesarea akan menimbulkan
suatu dampak. Dampak yang sering terjadi seperti nyeri. Nakita (2011) menyebutkan bahwa tindakan
caesarea dapat menimbulkan rasa nyeri akibat bekas sayatan pada kulit
I : intervensi : Foot Massage merupakan manipulasi jaringan ikat melalui pukulan, gosokan atau
meremas untuk memberikan dampak pada peningkatan sirkulasi, memperbaiki sifat otot dan
memberikan efek relaksasi (Potter & Perry, 2011).
Manfaat dari foot massage sebagai mekanisme modulasi nyeri yang dipublikasikan untuk menghambat
rasa sakit dan untuk memblokir transmisi impuls nyeri sehingga menghasilkan analgetik dan nyeri yang
dirasakan setelah operasi diharapkan berkurang (Chanif, 2012).
C : pembanding : Terapi kompres hangat merupakan suatu tindakan yang dilakukan dengan memberikan
kompres hangat untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman, mengurangi atau membebaskan nyeri,
mengurangi atau mencegah terjadinya spasme otot dan memberikan rasa hangat. Kompres panas juga
memperlancar sirkulasi darah; mengurangi rasa sakit; memberi rasa hangat, nyaman dan tenang pada
klien; memperlancar pengeluaran eksudat serta merangsang peristaltik usus.
O : hasil : Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat penurunan rata-rata skala nyeri
persalinan setelah diberikan kompres hangat dan foot masase. Penurunan skala nyeri yang terjadi
disebabkan karena pada pemberian kompres hangat dapat memperlancar sirkulasi darah, mengurangi
rasa sakit, memberi rasa hangat, nyaman dan tenang. Pemberian massage bertujuan menghasilkan
relaksasi atau meningkatkan sirkulasi atau aliran oksigen dan nutrien juga menghilangkan ketegangan
fisik maupun emosional.
Berdasarkan hasil analisis mann whitney didapatkan nilai mann
whitney 24,00 dan nilai p value = 0,034 (α <0,05), sehingga terdapat efektifitas foot massage dan
kompres hangat terhadap tingkat nyeri post operasi Sectio Caesarea di Rumah Sakit Islam Klaten dan
kompres hangat 24 kali lebih efektif dibandingkan dengan foot massage. Hasil ini dikarenakan
pasien dengan foot massage terjadi oedem. Sedangkan kompres hangat lebih cepat
mengurangi nyeri. Hal ini sesuai
Jurnal 4
Judul : Pemberian Aromaterpi Jahe Terhadap Penurunan
Intensitas Nyeri Pada Ibu Post Sectio Caesarea The Effect
Of Administering Ginger Aromatherapy On Pain Intensity Of
Post Sectio Caesarea
Penulis : Safrina Santi, Mutia Nadra Maulida, Nurna Ningsih
Daftar Pustaka : Safrina Santi, Mutia Nadra Maulida, Nurna
Ningsih. 2020. Pemberian Aromaterpi Jahe Terhadap
Penurunan Intensitas Nyeri Pada Ibu Post Sectio Caesarea
The Effect Of Administering Ginger Aromatherapy On Pain
Intensity Of Post Sectio Caesarea
P : masalah : Sectio caesarea merupakan pembedahan yang dapat
menimbulkan respon neuroendokrin (stres fisiologis) dan stres psikologis
yang berupa perasaan cemas serta perasaan takut. Salah satu contoh stres
fisiologis yaitu nyeri. Nyeri tersebut dapat diapresiasikan dengan
menggunakan skala nyeri untuk menunjukkan derajat nyeri yang dirasakan
oleh responden.
I : intervensi : Teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri dengan
penggunaan aromaterapi atau minyak esensial. Aromaterapidigunakan untuk
mempengaruhi emosi seseorang dan membantu meredakan gejala penyakit.
Sari minyak yang digunakan dalam aromaterapi ini berkhasiat untuk
mengurangi stress, melancarkan sirkulasi darah, serta meredakan rasa nyeri.
C : tidak ada pembanding
O : Hasil: hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas skala nyeri
sebelum dilakukan intervensi adalah 7,6 dan sesudah dilakukan adalah
5,6yang berarti ada pengaruh pemberian aromaterapi jahe terhadap
intensitas nyeri post sectio caesarea di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Kota
Palembang.Semua responden mengalami penurunan skala nyeri setelah
diberikan aromaterapi jahe. Aromaterapi jahe dapat digunakan sebagai salah
satu terapi untuk mengatasi nyeri post sectio caesarea.
Jurnal 5
Judul : PENGARUH AROMA TERAPI LEMON TERHADAP
PENURUNAN RASA NYERI PADA PASIEN POST SECTIO
CAESAREA DI RUMAH SAKIT UMUM IMELDA PEKERJA
INDONESIA MEDAN TAHUN 2018
Penulis : Rostinah Manurung, Era Noviya
Daftar pustaka : Asomoah. Distribution of cause of maternal
mortality among different socio. Demographic groups in
ghana; A Descriptive study.BMC publik health.
P : masalah : Sectio caesarea adalah persalinan melalui sayatan pada dinding abdomen
dan uterus yang masih utuh dengan berat janin lebih dari 1000 gr atau umur kehamilan 28
minggu , aromaterapi lemon merupakan jenis aromaterapi yang dapat digunakan untuk
mengatasi nyeri dan cemas.Zat yang terkandung dalam lemon salah satunya adalah
linalool yang berguna untuk menstabilkan system saraf, sehingga dapat menimbulkan
efek tenang bagi siapapun yang menghirupnya.
I : intervensi : Mengkombinasikan metode nonfarmakologi dan farmakologi adalah cara
yang efektif untuk mengontrol nyeri. Manajemen non farmakologi yang biasa digunakan
salah satunya adalah dengan menggunakan aromaterapi , Zat yang terkandung dalam
lemon salah satunya adalah linalool yang berguna untuk menstabilkan system saraf,
sehingga dapat menimbulkan efek tenang bagi siapapun yang menghirupnya.
menggunakan essential oil atau sari minyak murni untuk membantu memperbaiki atau
menjaga kesehatan, membangkitkan semangat, gairah, menyegarkan serta
menenangkan jiwa, dan merangsang proses penyembuhan
C : pembanding : tidak ada pembanding
O : Mayoritas responden yang diperoleh dari karakteristik dalam penelitian ini, yaitu usia
responden 29-32 tahun (43,3%), pendidikan (46,6%) dan responden yang banyak tidak
bekerja (33,3%) Sebagian besar responden dalam penelitian ini yang mengalami
penurunan pada tingkat nyeri (83,33%) dan yang tidak mengalami penurunan nyeri
(16,67%) setelah melakukan aroma terapi lemon. Uji Mc Nemaryang dilakukan diperoleh
nilai p = 0,002 (< 0,05) artinya ada pengaruh aroma terapi lemon terhadap penurunan
nyeri post sectio caecarea di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan.
Langkah-langkah dalam Evidence Based Practice
1. Menumbuhkan semangat penyelidikan (inquiry)
2. Mengajukan pertanyaan PICO(T) question
3. Mencari bukti-bukti terbaik
4. Tingkatan penelitian yang bisa dijadikan evidence atau
bukti terbaik adalah metaanalysis dan systematic riview.
Ada 5 tingkatan yang bisa dijadikan bukti atau evidence
(Guyatt&Rennie, 2002) yaitu:
1. Bukti yang berasal dari meta-analysis ataukah systematic
riview.
2. Bukti yang berasal dari disain RCT.
3. Bukti yang berasal dari kontrol trial tanpa randomisasi.
4. Bukti yang berasal dari kasus kontrol dan studi kohort.
5. Bukti dari systematic riview yang berasal dari penelitian
kualitatif dan diskriptif.
6. Bukti yang berasal dari single-diskriptif atau kualitatif
study
7. Bukti yang berasal dari opini dan komite ahli.
cara melakukan pencarian evidence dari beberapa sumber atau databased yang ada yaitu:
Memilih databased (CINAHL, Medline etc)
Menerjemahkan istilah atau pertanyaan kedalam perbendaharaan kata dalam database, sebagai
contoh fall map menjadi accidental fall
Menggunakan limit baik dalam jenis, tahun dan umur Limit atau membatasi umur seperti aged, 45
and over, limit tipe publikasi seperti “metaanalisis atau systematic review”, dan limit tahun publikasi
seperti 2010-2015
Membandingkan dengan database yang lain seperti cohrane, psycINFO
Melakukan evaluasi hasil, ulangi ke step 2 jika diperlukan
Untuk melakukan penilaian ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan diantaranya adalah
(Polit & Beck, 2013) :
a. Evidence quality adalah bagaimana kualitas bukti jurnal tersebut? (apakah tepat atau rigorous
dan reliable atau handal)
What is magnitude of effect? (seberapa penting dampaknya?)
How pricise the estimate of effect? Seberapa tepat perkiraan efeknya?
Apakah evidence memiliki efek samping ataukah keuntungan?
e. Seberapa banyak biaya yang perlu disiapkan untuk
mengaplikasikan bukti?
Apakah bukti tersebut sesuai untuk situasi atau fakta yang ada di klinis?
Sedangkan kriteria penilaian evidence menurut (Bernadette & Ellen, 2011) yaitu:
1. Validity
2. Reliability
3. Applicability
Dalam (Kluger, 2007) dicontohkan cara melakukan pencarian
evidence dari beberapa sumber atau databased yang ada yaitu:
1. Memilih databased (CINAHL, Medline etc)
2. Menerjemahkan istilah atau pertanyaan kedalam
perbendaharaan kata dalam database, sebagai contoh fall map
menjadi accidental fall
3. Menggunakan limit baik dalam jenis, tahun dan umur Limit atau
membatasi umur seperti aged, 45 and over, limit tipe publikasi
seperti “metaanalisis atau systematic review”, dan limit tahun
publikasi seperti 2010-2015
4. Membandingkan dengan database yang lain seperti cohrane,
psycINFO
5. Melakukan evaluasi hasil, ulangi ke step 2 jika diperlukan
aplikasi Evidence Based Practice in Nursing
1. Tahap pengkajian
Pada tahap ini, perawat mengumpulkan informasi untuk mengkaji kebutuhan
pasien dari berbagai sumber
Hasil penelitian yang dapat digunakan dapat berupa hal yang terkait dengan cara
terbaik trntuk mengumpulkan informasi.
2. Tahap penengakan Diagnosa Keperawatan
Hasil penelitian yang dapat digunakan antara lain adalah hal yang terkait membuat
diagnosis keperawatan secara lebih akurat dan frekuen
3. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini, hasil penelitian yang dapat digunakan antara lain hasil penelitian
yang mengindikasikan intervensi keperawatan tertentu yang efektif untuk
diaplikasikan pada suatu budaya tertentu, tipe dan masalah tertentu, dan pada
pasien tertentu
4. Tahap Intervensi/Implementasi
Idealnya, perawat yang bertanggung jawab akan melakukan intervensi
keperawatan yang sebanyak mungkin didasarkan pada hasil-hasil penelitian.
5. Tahap Evaluasi
Pada tahap ini, evaluasi dilakukan untuk menilai apakah intervensi yang dilakukan
berdasarkan perencanaan sudah berhasil dan apakah efektif dari segi biaya.
THANKS
Semoga bermanfaat


Anda mungkin juga menyukai