Anda di halaman 1dari 53

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS

HIDUP POSTPARTUM : STUDY LITERATURE REVIEW

PROPOSAL

Disusun Oleh:
NAMA : INTAN IMANI WAHDAKIRANA
NIM : J210191229

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS
HIDUP POSTPARTUM : STUDY LITERATURE REVIEW

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Meraih Gelar Sarjana Keperawatan

Disusun Oleh:
NAMA : INTAN IMANI WAHDAKIRANA
NIM : J210191229

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
LEMBAR PESETUJUAN
Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan
Bahwa proposal yang berjudul:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS


HIDUP POSTPARTUM : STUDY LITERATURE REVIEW

Disusun Oleh :

INTAN IMANI WAHDAKIRANA


J210191229

Telah memenuhi syarat dan disetujui untuk mengikuti ujian proposal


Program Pendidikan Sarjana Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta oleh :

Dosen Pembimbing

( Dr. Faizah Betty R, A., S.Kep., M.Kes )

Tanggal : 7 Agustus 2020


LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Nama : INTAN IMANI WAHDAKIRANA


NIM : J210191229
Program Studi : S1 ILMU KEPERAWATAN
Judul Skripsi : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KUALITAS HIDUP POSTPARTUM : STUDY
LITERATURE REVIEW

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang saya buat dan


yang saya serahkan ini merupakan hasil karya sendiri, kecuali kutipan-kutipan
dan ringkasan-ringkasan yang telah saya jelaskan sumbernya. Apabila
dikemudian hari atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil jiplakan, maka
saya bersedia menerima sanksi apapun dari Fakultas Ilmu Kesehatan dan gelar
serta ijazah yang diberikan oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta batal
saya terima.
Purbalingga, 2020
Yang membuat pernyataan,

MOTTO
LEMBAR PERSEMBAHAN
Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman
diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.
(QS : Al-Mujadilah 11)

Segala puji hanya bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Allah menjadi tempat menyandarkan hati dan memohon pertolongan. Atas
kemurahan berkah dan segala rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang telah lama dinanti demi melangkah kepada jenjang kehidupan selanjutnya.
Karya ini saya persembahkan kepada :
1. Allah SWT, Nabi dan para Rasulnya atas segala limpahan rahmat, berkah,
serta hidayahnya sehingga mampu menjalani dalam menuntut ilmu.
2. Keluarga yakni kedua orang tuaku Bapak dan Ibu serta Adik yang telah
menjadi orang terbaik dalam hidup, telah menemani, membesarkan dan
mendidik dengan sabar & kasih sayang. Terima kasih atas ribuan doa-doa
yang sudah dipanjatkan demi kehidupan anaknya.
3. Sahabat-sahabat yang senantiasa setia dengan kesabaran dalam memberikan
semangat,motivasi-motivasi dan doa.
4. Teman-teman satu angkatan yang selalu memberikan semangat, motivasi dan
saling mendoakan.
5. Almamater tercinta yang membimbing dalam kebermanfaatan ilmu.

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillahirobbil’alamin. Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa
memberkahi nikmat, taufik dan hidayah Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kualitas Hidup Postpartum : Study Literature Review” Shalawat
serta salam senantiasa terucap kepada Nabi Muhammad SAW.
Proses penyusunan proposal ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
penulis banyak mendapat bimbingan dan saran yang amat membantu dari
berbagai pihak, sehingga penyusunan proposal ini dapat diselesaikan sesuai
dengan waktu yang direncanakan. Maka dari itu, penulis menyampaikan banyak
terima kasih kepada:
1. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta Dr. Mutalazimah, S.KM., M.Kes.
2. Selaku Kepala Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta Arum Pratiwi, S.Kp., M.Kes., Ph.D.
3. Selaku Dosen Pembimbing Dr. Faizah Betty R, A., S.Kep., M.Kes, yang telah
memberi arahan dan motivasi sampai skripsi ini bisa terselesaikan.
4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih
atas bantuannya sehingga proposal ini dapat terselesaikan.
Tanpa mereka semua penulis sadar dalam penulisan proposal ini belum tentu
mampu menyelesaikan penyusunan proposal ini. Oleh karena itu, kritik dan saran
sangat penulis harapkan sebagai masukan dalam kebaikan keberlanjutan
penelitian..
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Purbalingga, 7 Agustus 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................


HALAMAN JUDUL .................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... vi
DAFTAR TABEL.......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum .............................................................................. 4
2. Tujuan khusus ............................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis ........................................................................... 4
2. Manfaat praktis ........................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kualitas hidup postpartum (Postpartum Quality of Life) ................ 5
B. Faktor-faktor kualitas hidup postpartum.......................................... 8
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain dan Jenis Penelitian ............................................................. 13
B. Kriteria Inklusi dan Eksklusi............................................................ 13
C. Kata kunci penelitian literature review............................................ 14
D. Menganalisis abstrak........................................................................ 14
E. Menelusuri full-text.......................................................................... 15
F. Melakukan critical apprasial........................................................... 15
G. Melakukan mengekstraksi data........................................................ 16
H. Mensintesis rangkuman dan ekstraksi data...................................... 16
I. Menentukan jumlah artikel yang direview ...................................... 17
J. Cara menghindari pelanggaran etik literature review...................... 17
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 18
LAMPIRAN................................................................................................... 20
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Keranga teori penelitian................................................................... 23


DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rangkuman tabel ringkasan pustaka............................................. 29


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendahuluan/latar belakang masalah adalah memberikan gambaran
masalah yang jelas dengan cara menjabarkan masalah hal umum ke hal yang
sempit seperti piramida terbalik (Prasetya F, Adam., 2017). Penyusunan latar
belakang menurut Solihin, Olih (2020) harus mengandung 5W+1H yang
didalamnya berisi data yang menunjang penelitian tentang faktor yang
mempengaruhi kualitas hidup postpartum.
Postpartum merupakan fase penting dalam kehidupan untuk ibu setelah
melahirkan dan bayi baru lahir. Masa postpartum menjadi fase penting
karena ada berbagai masalah pada ibu postpartum (WHO, 2015), diantaranya
inkontinensia urin Kokabi and Yazdanpanah (2017),ruptur uterus (Stock et
al., 2013 dalam Nisak & Rahayuningsih, 2018), kesakitan dan disfungsi
fungsi seksual (Norhayati & Azman Yacob, 2017)
Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tergolong tinggi.
Jumlah AKI tahun 2016 yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes
RI, 2017). Jawa Tengah merupakan satu dari enam provinsi dengan AKI
terbanyak di Indonesia, dengan jumlah 111,16 per 100.000 kelahiran hidup
dan 60,90% kematian maternal terjadi pada waktu nifas (Dinkes Jawa
Tengah, 2015). Postpartum banyak dipengaruhi perubahan fisik maupun
psikkologis pada ibu nifas dan faktor penunjang proses involusi uterus
meliputi: pemenuhan nutrisi, eliminasi, laktasi, personal hygine, istirahat,
mobilisasi dini, luka perineum, dan latihan senam nifas (Bobak & Jensen,
1993 dalam Murbiah, 2016).
Masalah yang sering dikeluhkan oleh ibu postpartum adalah ASI (Air
Susu Ibu) belum lancar payudara bengkak, kesulitan buang air kecil,
kesulitan buang air besar, nyeri pada perut, nyeri pada perut, nyeri pada luka
perenium. Masalah pada ibu postpartum sering terjadi, akan tetapi dianggap
oleh masyarakat sebagai hal biasa, padahal gangguan atau masalah tersebut
dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi ibu postpartum sehingga
menyebabkan kualitas hidup pada ibu tersebut dapat terganggu (Murbiah,
2016).
Kualitas hidup ibu nifas merupakan sebuah konsep kepuasan dan
kesejahteraan yang ibu alami selama masa nifas dengan indikator status
kesehatan, persepsi, kondisi kehidupan, psikologis, sosial, gaya hidup dan
kebahagiaan.(Afiyanti, n.d.; Sadat, Abedzadeh-kalahroudi, & Atrian, 2014;
Theofilou, 2013 dalam Winarni et al (2020). World Health Organization
(WHO) mendefinisikan kualitas hidup sebagai persepsi individu mengenai
budaya, sistem nilai yang mereka alami dalam hidup yang berhubungan
dengan tujuan, harapan, standar, dan fokus hidup mereka. Kualitas hidup
merupakan konsep yang luas dan kompleks terhadap kesehatan fisik
seseorang, kondisi psikologi, kepercayaan personal, hubungan sosial, dan
timbal baliknya dengan lingkungan (Post, 2014; Theofilou, 2013; Ventegodt,
Merrick, & Andersen, 2003 dalam Winarni et al (2020). Kualitas hidup ibu
merupakan kehidupan yang dijalani ibu dengan baik dan kualitas tinggi, yang
mencakup kepuasan hidup, kebahagiaan, memahami mengenai makna
kehidupan, sistem informasi biologis, menyadari potensi kehidupan,
terpenuhinya kebutuhan hidup, dan faktor objektif yang lain (Ventegodt et
al., 2003 dalam Winarni et al (2020).
Komponen yang termasuk ke dalam penilaian kualitas hidup adalah
kepuasan hidup, kondisi kesehatan, aktivitas sehari-hari, hubungan dengan
keluaarga dan teman, pekerjaan, lingkungan dan perasaan sosial (Hill &
Schools, 2018; Theofilou, 2013 dalam (Winarni et al (2020). Indikator
kualitas hidup manusia dibedakan menjadi empat dimensi, yaitu dimensi
fisik, dimensi psikologis, dimensi sosial, dan dimensi lingkungan. Keempat
dimensi tersebut sangat mempengaruhi kualitas hidup seseorang, semakin
tinggi nilai keempat dimensi tersebut, maka semakin baik kualitas hidup
orang tersebut. Kualitas hidup yang rendah dapat mengakibat dampak serius
bagi ibu dan keluarganya, sebagai contoh ibu tidak dapat merawat dirinya
sendiri, bayi dan keluarganya. Penelitian mengenai kualitas hidup pada ibu
nifas di Indonesia belum banyak dipublikasikan. Selain kualitas hidup ibu
nifas, kondisi psikologis ibu nifas juga perlu mendapat perhatian. Kondisi
psikologis ibu masa nifas adalah serangkaian perasaan dan emosi yang
dirasakan oleh ibu selama masa nifas yang menggambarkan kenyamanan dan
ketidaknyamanan dan akan mempengaruhi perilakunya dalam kehidupan
sehari-hari (Bahiyatun, 2013; Lubis, 2009 dalam Winarni et al (2020).
WHO mendefinisikan kualitas hidup sebagai persepsi individu tentang
posisi mereka dalam kehidupan dalam konteks budaya dan sistem nilai,
dimana mereka hidup dengan kekhawatiran. Mengukur kualitas hidup dalam
periode setelah persalinan menjadi sangat penting dalam meningkatkan
derajat kesehatan ibu (Nikan et al, 2016).
WHO membagi kualitas hidup (Quality of Life) menjadi enam dimensi
diantaranya kesehatan fisik, status psikologi-emosional, tingkat kemandirian,
hubungan sosial, dimensi spiritual, dan kondisi lingkungan. Kualitas hidup
(Quality of Life) merupakan indikator penting mengenai kualitas perawatan
kesehatan. Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas hidup seseorang
yaitu kelahiran, fisik, mental dan faktor sosial (Soetrisno.et al, 2016 dalam
Muliana, 2019).
Kualitas hidup adalah tingkatan yang menggambarkan ke unggulan
kualitas hidup seorang individu, semakin tinggi semakin baik untuk kualitas
hidup ibu, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hidup adalah
faktor sosial demografi seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, status
pernikahan, status perkejaan atau status ekonomi dan faktor lainya adalah
depresi, dukungan sosial dan aktivitas (Murbiah , 2016).

B. Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
dalam literature review ini adalah : Apa saja faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas hidup postpartum?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian menggambaran tentang sasaran, maksud, dan gagasan
umum diadakannya suatu penelitian [ CITATION Joh16 \l 1057 ]. Tujuan
penelitian ini adalah:
1. Tujuan umum
Melakukan literature review yang berhubungan dengan kualitas
hidup postpartum.
2. Tujuan khusus
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
kualitas hidup postpartum.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat digunakan sebagai sarana
pengukuran dan bahan evaluasi dalam pencapaian kualitas hidup.
2. Manfaat praktik
Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi panduan dalam
meningkatkan kualitas hidup ibu postpartum
BAB II
TINJAUAN TEORI

Peneliti akan menyusun rencana data based untuk searching literature dalam
tinjauan teori ini. Data based yang digunakan peneliti yaitu Google Schoolar dan
Open Knowledge. Qurniati (dalam Nashihuddin, 2020) menjelaskan bahwa
seorang penelusur harus memiliki pengetahuan atau ketrampilan yang memadai
dalam menelusuri sumber -sumber informasi di internet. Hal tersebut sangat
penting karena informasi yang tersedia di internet sangat banyak, luas, dan
beraneka ragam, untuk memperoleh informasi yang relevan, untuk menghemat
waktu pencarian, dan untuk mempermudah pencarian.
Peneliti juga mendeskripsikan teori yang sesuai dengan kata kunci yang
digunakan untuk mencari literature. Kata kunci dalam penelitian ini adalah
kualitas hidup postpartum dan faktor-faktor kualitas hidup postpartum. Reitz
(dalam Istiqoriyah 2015) menyatakan bahwa kata kunci (keyword) merupakan
satu kata atau frase yang menonjol (significant) pada judul, tajuk subjek, catatan
isi, abstrak atau teks sebuah cantuman pada katalog online dan database
bibliografi, yang dapat dimanfaatkan sebagai istilah pencarian dalam pencarian
bebas untuk menemukan seluruh cantuman yang memuat kata kunci tersebut.
Kata kunci sebagai satu kata digunakan sebagai kunci satu kode, dan juga satu
kata atau frase yang menonjol, yang digunakan untuk menggambarkan isi satu
dokumen.
Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-
variabel yang diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan
mendalam dari berbagai dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup,
kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti
menjadi lebih jelas dan terarah (Sugiyono, 2010).
A. Kualitas hidup postpartum (postpartum quality of life)
Menurut Marmi (2012), postpartum adalah masa beberapa jam sesudah
lahirnya plasenta sampai minggu keenam setelah melahirkan. Masa post
pertum dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali pada masa sebelum hamil yang berlangsung kira-kira
enam minggu. Pendapat lain mengatakan postpartum adalah masa setelah
kelahiran yang meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran
reproduksi kembali kekeadaan yang normal pada saat sebelum hamil.
Berdasarkan definisi di atas, yang dimaksud dengan postpartum adalah masa
setelah kelahiran bayi dan masa ibu untuk memulihkan kondisi fisiknya
meliputi alat-alat kandungan dan saluran reproduksi kembali pada keadaan
sebelum hamil yang berlangsung selama enam minggu.
World Health Organization (2009) membedakan antara istilah
postpartum dan postnatal. Postpartum mengacu pada semua masalah yang
berkaitan dengan ibu setelah bersalin, sedangkan istilah postnatal mengacu
pada semua masalah yang berkaitan dengan ibu dan bayi setelah lahir.
Menurut Hill & Aldag (2007) kondisi tidak sehat ibu dan atau janin dapat
berdampak terhadap kualitas hidup ibu postpartum. Beberapa literatur
keperawatan cenderung menggunakan kata kesejahteraan (well-being) sebagai
definisi kualitas hidup (quality of life). Kesejahteraan juga sebagai domain
dan ekspresi subjektif pribadi. Kesejahteraan yang berhubungan dengan
kesehatan (health related quality of life), meliputi kemampuan fisik,
emosional, fungsi kognitif, serta kemampuan untuk berpartisipasi dalam
kegiatan yang berarti di keluarga, tempat kerja, dan masyarakat.
Tujuan akhir pelayanan kesehatan ibu di masa postpartum adalah kualitas
hidup ibu postpartum. Kualitas hidup ibu postpartum merujuk pada suatu
keadaan emosional, sosial dan fisik ibu, termasuk kemampuan untuk
berfungsi dalam tugas-tugas sehari-hari. Pengawasan langsung atau tidak
langsung oleh petugas yang terampil sangat diperlukan dalam periode ini,
sehingga masalah dapat segera diidentifikasi dan dilakukan
intervensi/rujukan yang sesuai (World Health Organization, 2009). Tenaga
kesehatan bertugas untuk memenuhi kebutuhan biologis, psikologi, sosial,
kultural dan spiritual.
Wilson & Cleary (1995) dalam Rahayuningsih (2015) menyampaikan
model konsep HRQOL dalam gambar 2.1
Characteristics of the individual

Symptom Personality Values


amplification motivation preferences

Biologic and psychological Sympto Functional General health


variable m status status Perceptions Overall
quality of llife

Psychologi Social Social and


cal and psychologi
support economi cal
c Nonmedi
Characteristics of the cal factor
individual

Gambar 2.1 Konseptual model HRQOL (Wilson & Cleary, 1995 dalam
Rahayuningsih, 2015)

Karakteristik individu serta faktor lingkungan merupakan variabel


prediksi spesifik dari status gejala, status fungsional, persepsi kesehatan dan
kualitas hidup secara keseluruhan. Model konsep HRQOL membantu
memperjelas perbedaan antara pengertian status gejala, status fungsional, dan
kualitas hidup secara keseluruhan dengan kompleksitas antar hubungan
mereka. Secara eksplisit, mereka mewakili kompleksitas kontinum biologis,
psikologis, dan sosial. Menurut Ferrans et al (2005) anak panah dalam model
konsep health related quality of life (HRQOL) pada gambar 2.1 di
atasmenunjukkan hubungan antar dominan, dan tidak berarti bahwa
hubungan lain tidak ada.
B. Faktor-faktor kualitas hidup postpartum
Determinan faktor kualitas hidup ditampilkan pada Tabel 2.1 faktor
penentu/determinan kualitas hidup ibu postpartum dibagi menjadi dua yaitu
faktor intrinsik dan ekstrinsik. Berdasarkan analisis beberapa artikel tentang
kualitas ibu postpartum, faktor intrinsik adalah berasal dari dalam ibu, yaitu
meliputi faktor fisik dan psikologis. Sedangkan faktor ekstrinsik berasal dari
luar ibu, yaitu meliputi faktor pasangan, bayi, dukungan sosial, dan sosial
ekonomi. Kedua faktor tersebut dapat berdampak positif dan berdampak
negatif bagi ibu postpartum.
Tabel 2.1 Determinan kualitas hidup ibu postpartum
Determinan Berdampak positif Berdampak negatif
1. Faktor intrinsik
a. Fisik a. Latihan fisik a. Usia remaja (Zubaran
(Bahadoran et al., et al., 2009)
2007) b. Pengetahuan ibu yang
b. Kehamilan yang rendah (Zubaran et
diinginkan al., 2009)
(Hammoudeh et al, c. Riwayat keguguran
2009) (Hammoudeh et al,
c. Partisipasi dalam 2009)
olahraga (Gutke et al., d. Gangguan tidur
2011) (Medina et al., 2009)
d. Imobilisasi pada e. Traditional pregnancy
pasien pre eklampsia restrictions (Lau dan
(Hoedjes et al., 2011) Yin., 2011)
e. Kepatuhan f. Persalinan
pengobatan (Penedo pervaginam (Huang
et al., 2011) et al., 2011)
f. Latihan otot dasar g. Postpartum dengan
panggul antenatal inkontinensia urin
(Reilly et al., 2002) atau dubur, atau
g. Persalinan SC (Huang keduanya (Sangi-
et al., 2011) Haghpeykar et al.,
h. Ibu tidak bekerja 2008)
(Hammoudeh et al., h. Wanita postpartum
2009) dengan anal
i. Konsumsi obat sphincter injury
tradisional (Chang et (Cockell et al., 2003)
al., 2010) i. Disfungsi seksual
j. Intervensi refleksi (gangguan gairah
kaki untuk seksual, orgasme dan
meningkatkan nyeri) akibat trauma
kualitas tidur (Li et perineum (Donati dan
al., 2011) Grandolfo., 2003)
k. Terapi intra-anal j. Pregnancy
electromyographic hipertension (Hoedjes
biofeedback pada et al., 2011)
postpartum dengan
Fecal incontinence
(Mahony et al., 2004)
b. Psikologis a. Kesadaran dan a. Depresi postpartum
extraversion (Chandra, 2008;
(Penedo et al., 2011) Lau dan Yin, 2011)
b. Adaptasi peran ibu b. Ciri-ciri kepribadian
(Zubaran et al. 2011) Neuroticism (Penedo
et al., 2011)
c. Ibu dengan tanda
depresi postpartum
(Zubaran et al., 2011)
2. Faktor ekstrinsik
a. Faktor a. Pendapatan suami a. Pendidikan suami
pasangan yang tinggi (Zubaran yang rendah (Huang
et al., 2009) et al., 2011)
b. Faktor bayi a. Jenis kelamin
laki- laki bayi
(Huang et al.,
2011)
b. Kehamilan tidak
diinginkan
(Hammoudeh et
al., 2009),
c. Ibu dengan
assisted
Reproduction
technology
(Canavarro &
Pereira, 2011)
c. Dukungan a. Kunjungan rumah a. ketidakpuasan dalam
sosial postnatal (World dukungan
Health Organization, (Hammoudeh et al.,
2009) 2009)
b. Kunjungan b. dukungan sosial yang
profesional kesehatan rendah (Webster et
(Hammoudeh et al., al., 2011)
2009)
c. Kepuasan,
ketersediaan waktu
perawatan anak, dan
keterlibatan pasangan
dalam pekerjaan
rumah tangga
(Gjerdingen et al.,
1991)
d. Program
pemberdayaan
ibu/empowerment
program (Jirapaet,
2000)
e. Education counseling
(Tam, 2003)
f. pelatihan antenatal
wanita nulipara pada
trimester III (Bansah
et al., 2009)
d. Faktor sosial a. Fasilitas rumah tangga
ekonomi (Hammoudeh et al.,
2009)
b. Pendidikan tinggi
(Hammoudeh et al.,
2009)
c. Ibu tidak bekerja
(Zubaran, 2011)

Berdasarkan tabel 2.1 dapat disimpulkan bahwa kualitas hidup


dipengaruhi oleh banyak faktor (multifaktorial). Pencapaian kualitas hidup
ibu postpartum dilakukan melalui upaya preventif, promotif, kuratif, dan
rehabilitatif terhadap faktor-faktor determinannya. Bila dihubungkan dengan
pendidikan kesehatan, faktor determinan kualitas hidup ibu postpartum dibagi
menjadi dua, yaitu faktor determinan yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor
determinan yang dapat dimodifikasi. Faktor yang dapat langsung dimodifikasi
dan diperbaiki melalui pendidikan kesehatan meliputi dukungan sosial
(suami, keluarga, dan tenaga kesehatan), adaptasi peran ibu dan ayah, dan
faktor fisik. Faktor yang tidak dapat langsung di modifikasi dan diperbaiki
melalui pendidikan kesehatan meliputi faktor sosial ekonomi dan demografi
seperti umur, fasilitas rumah tangga, dan pendidikan. Dengan demikian
variabel pelatihan persiapan masa postpartum, dukungan sosial, efikasi diri,
dan kualitas hidup merupakan faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup
ibu postpartum.
Menurut Hill & Aldag (2007) terdapat empat domain kualitas hidup ibu
postpartum meliputi:
a. Domain kesehatan dan fungsional, terdiri dari riwayat kesehatan,
kehidupan seks, ketidaknyamanan/nyeri, tingkat energi, kemandirian,
tanggung jawab, citra tubuh, pola tidur, kenyamanan kegiatan, perawatan
kesehatan.
b. Domain sosial ekonomi, terdiri dari standar hidup, kebebasan finansial,
menjaga rumah tangga, pekerjaan/pengangguran, tetangga, transportasi,
bantuan dari pengasuh anak.
c. Domain psikologi/rohani terdiri dari kepuasan hidup, kebahagiaan,
stres/khawatir, ketenangan pikiran, iman kepada Tuhannya, kontrol atas
kehidupan, ketrampilan menjadi orangtua.
d. Domain keluarga terdiri dari aspek anak-anak, suami atau istri/pasangan
kesehatan keluarga, tanggung jawab keluarga, dukungan emosional, dan
waktu untuk pasangan/teman/kerabat.
Sedangkan empat domain kualitas hidup ibu postpartum menurut Zhou et
al (2009) adalah:
a. Perawatan anak, terdiri dari kekhawatiran jika anak jatuh sakit, kepuasan
terhadap kesehatan anak, kekhawatiran dan perasaan ketika anak
mendapat kecelakaan, kekhawatiran tentang gizi anak, dan kepuasan
terhadap cara perawatan anak.
b. Fungsi fisik, terdiri dari pemakaian kontrasepsi, kepuasan dan kecukupan
dalam istirahat dan tidur, kepuasan terhadap kondisi energi yang dimiliki,
kelelahan fisik yang mempengaruhi aktifitas sehari-hari, hubungan
kelahiran bayi dengan kesehatan fisik, kesulitan saat bekerja atau
mendidik anak, perasaan tersingkir dan khawatir tentang pekerjaan akibat
kegiatan perawatan anak, kepuasan dengan penampilan fisik, dan perasaan
terhadap penampilan.
c. Fungsi psikologis, terdiri dari persepsi ibu dari kepercayaan diri dalam
perawatan anak yang baik, keyakinan memiliki keahlian dalam merawat
anak, perasaan suka dengan anak, kesediaan untuk merawat anak,
perasaan gembira atas kelahiran bayi, perasaan bahagia telah menjadi
ibu dan memiliki anak.
d. Support sosial, terdiri dari kemampuan ibu untuk berkomunikasi dengan
dunia luar, komunikasi yang baik dengan tetangga, sikap suami,
komunikasi dengan suami, bantuan dalam perawatan anak, bantuan
dalam pengaturan rumah, kepuasan akan kondisi rumah, keuangan,
lingkungan dan transportasi yang digunakan.
Dalam domain kualitas hidup ibu postpartum milik Zhou et al (2009)
terdapat domain perawatan anak. Sehingga lebih lengkap daripada domain
kualitas hidup milik Hill & Aldag (2007).
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain dan jenis penelitian


Desain penelitian ini menggunakan metode kepustakaan atau literatur
review, dan jenis literatur review yang diguanakan dalam penelitian ini adalah
narative review. Studi literatur review yang berfokus pada hasil penulisan
yang berkaitan dengan topik atau variatable penulisan. Studi literatur adalah
cara yang dipakai untuk menghimpun data atau sebuah sintesa sumber-
sumber yang berhubungan dengan topik penelitian (Pan, 2008). Metode studi
literatur adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode
pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengelolah bahan
penulisan[ CITATION Nur16 \l 1057 ].
Jenis narative review adalah tinjauan literatur yang berfokus pada
obyektif dari studi yang relevan dengan pemilihan studi tersebut berdasarkan
beberapa kriteria, seperti studi yang diterbitkan dalam periode waktu tertentu
(Shank & Villella, 2004). Meskipun studi agregat belum tentu memiliki
cakupan internasional dan mungkin tidak mencakup pencarian data yang
tidak dipublikasikan tentang suatu topik, peninjau menyatakan kriteria
pemilihan studi yang ditinjau. Validitas studi dibahas sebagai bagian dari
evaluasi yang luas, kualitatif, baik (tapi kritis), dan evaluasi akurat dari studi
yang dipilih (Archbold, Gregory, Lutman, Nikolopoulos, & Sach, 2005;
Collins & Fauser, 2005; Shank & Villella, 2004) dalam [ CITATION Ell11 \l
1057 ].
B. Kriteria inklusi dan eksklusi
Peneliti perlu menetapkan kriteria inklusi sesuai dengan tema penelitian
yang dibutuhkan. Untuk mencari artikel, peneliti melakukan pencarian
menggunakan kata kunci yang sudah disusun. Artikel yang ditemukan dibaca
dengan cermat untuk melihat apakah artikel memenuhi kriteria inklusi
peneliti untuk dijadikan sebagai literatur dalam penulisan literature review.
1. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu
populasi target yang terjangkau yang akan diteliti, pertimbangan ilmiah
harus menjadi pedoman saat menentukan kriteria inklusi. Kriteria inklusi
penelitian ini adalah:
a. Jurnal publikasi terbitan dari tahun 2015-2020
b. Berbahasa Indonesia dan bahasa Inggris
c. Publikasi melalui jurnal pertemuan ilmiah tingkat nasional dan
internasional
2. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek yang tidak
memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab. Kriteria
ekslusi penelitian ini adalah:
a. Jurnal penelitian yang menggunakan besar sampel kurang dari 30
responden
b. Tidak terdapat full teks
C. Kata kunci penelusuran literature review
Pencarian artikel atau jurnal menggunakan keyword (AND, OR NOT or
AND NOT) yang digunakan untuk memperluas atau menspesifikasikan
pencarian, sehingga mempermudah dalam penentuan artikel atau jurnal yang
digunakan. Kata kunci dalam literatur review ini disesuaikan dengan
Medical Subject Heading (MeSH) dan terdiri sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kata kunci literature review
Kualit Kuali Faktor Faktor yang
as tas kualitas mempengaruhi
hidup hidup hidup kualitas hidup
postpa ibu postpart postpartum
rtum postp um
artum
OR OR OR OR
Postpa Quali Postpart Factors affecting
rtum ty of um postpartum
quality life quality quality of life
of life for of life
postp factors
artum
moth
ers
Menurut [ CITATION Ama08 \l 1057 ] kata kunci adalah kata-kata yang
digunakan untuk menemukan yang relevan dan berguna materi selama
pencarian. Kata kunci yang dipilih untuk penelusuran itu penting, karena
mereka adalah “batu penjuru dari yang efektif telusuri”. Sebelum memulai,
penting untuk mempertimbangkan semuanya kemungkinan kata yang
mungkin berhubungan dengan topik. Ini termasuk sinonim dan istilah
alternatif (misalnya, kata renal adalah istilah alternatif untuk ginjal). Ejaan
juga perlu dipertimbangkan; penelusuran untuk '' hematologi '' mungkin
mengecualikan Kanada atau Artikel Inggris (dimana istilah yang digunakan
mungkin '' hematologi ''). Beberapa database memungkinkan pemotongan
(menggunakan bagian kata), Boolean (AND,OR NOT or AND NOT) mencari
(untuk memperluas, menggabungkan, atau mengecualikan kata kunci),dan
fungsi lain untuk memperhalus dan memfokuskan pencarian. Pencarian dapat
dibatasi oleh faktor lain seperti bahasa dari publikasi, teks lengkap saja,
makalah review saja, tahun publikasi, dan sebagainya. Perlu menjelajahi
dukungan online pilihan database yang Anda gunakan, karena banyak
database berisi informasi tentang fitur pencarian yang berguna tersedia, atau
bahkan menawarkan tutorial online.
Kebanyakan database menggunakan apa yang disebut kosakata terkontrol
untuk membuat istilah pencarian umum (atau kata kunci). Ini memastikan
cara yang konsisten dalam mengambil informasi yang mungkin menggunakan
berbeda terminologi untuk konsep yang sama.
D. Menganalisis abstrak
Peneliti akan melakukan analisis abstrak, selanjutnya peneliti melakukan
skrining abstrak dari jurnal yang terkumpul. Setelah abstrak jurnal
terkumpul, peneliti mengumpulkan abstrak yang terpilih dalam bentuk tabel
analisis (terlampir). Skrining abstrak meliputi:
1. Deskripsi singkat (berisi tidak lebih dari 250 kata)
2. Bentuk format dalam singlespace,dan hanya satu paragraf
3. Bentuk tulisan dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
4. Bentuk abstrak terdiri dari “Pendahuluan or preliminay”, “Tujuan or
purpose”, “Metode or methods”, “Hasil or result” dan “Kesimpulan or
conclusion”
5. Memiliki kata kunci kualitas hidup postpartum/ faktor yang
mempengaruhi hidup postpartum/ kualitas hidup/ postpartum.

E. Menulusuri full text


Peneliti melakukan penelusuran full text dengan cara membaca seluruh
isi dari hurnal yang telah dilakukan analisis abstrak.membaca full text
digunakan untuk memastikan sumber yang digunakan relevan dan sesuai
dengan tujuan penelitian
F. Melakukan critical apprasial
Telaah kritis atau critical appraisal adalah cara atau metode dan proses
sistematis untuk menguji (validitas, hasil dan relevansi) dan mengkritisi
secara ilmiah terhadap penulisan ilmiah sebelum digunakan untuk mengambil
keputusan. Telaah kritis digunakan untuk menilai validitas (kebenaran) dan
kegunaan dari suatu artikel atau jurnal ilmiah, merupakan bagian dari
Evidence-Based Medicine, serta menjadi suatu keharusan bagi seorang
akademisi maupun praktisi untuk menerapkan pengetahuan baru dalam
kehidupan sehari-hari.
Critical Appraisal dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Secara formal penilaian kritis (critical appraisal) perlu dilakukan terhadap
kualitas bukti-bukti yang dilaporkan oleh artikel riset pada jurnal. Penilaian
kritis kualitas bukti dari artikel riset meliputi penilaian tentang validitas
(validity), kepentingan (importance) dan kemampuan penerapan
(applicability).
1. Validitas (Validity)
Setiap artikel riset perlu dinilai kritis tentang apakah kesimpulan yang
ditarik benar (valid), tidak mengandung bias. Bias adalah kesalahan
sistematis (systematic error) yang menyebabkan kesimpulan hasil riset
yang salah tentang akurasinya. Validitas (kebenaran) bukti yang diperoleh
dari sebuah riset tergantung dari cara peneliti memilih subjek/ sampel
penelitian, cara mengukur variabel, dan mengendalikan pengaruh faktor
ketiga yang disebut faktor perancu (confounding factor). Untuk
memperoleh hasil riset yang benar, maka sebuah riset perlu menggunakan
desain studi yang tepat.
2. Kepentingan (Importance)
Bukti yang disampaikan oleh suatu artikel perlu dinilai tidak hanya
validitasnya tetapi juga apakah hasil penelitian memberikan informasi
yang cukup penting sehingga berguna untuk kesehatan dan kesejahteraan
manusia.
3. Penerapan (Applicability)
Bukti terbaik dari sebuah setting riset belum tentu bisa langsung
diekstrapolasi (diperluas) kepada masyarakat. Efikasi adalah bukti
tentang kemaknaan efek yang dihasilkan dari hasil riset secara klinis
maupun statistik. Hasil penelitian menunjukkan efikasi jika intervensi hasil
penelitian valid secara internal dan memberikan efektifitas ketika
diterapkan pada populasi sasaran (target population) [CITATION Sum19 \l
1033 ].
G. Melakukan ekstraksi data
Ekstraksi data dapat dilakukan jika semua data yang telah memenuhi
syarat telah diklasifikasikan untuk semua data yang ada. Setelah proses
screening dilakukan maka hasil dari ekstraksi data ini dapat diketahui pasti
dari awal jumlah awal data yang dimiliki berapa yang masih memenuhi
syarat untuk selanjutnya dianalisis lebih jauh.
H. Mensintesis rangkuman dan ekstraksi data
Literature review ini akan disintesis menggunakan metode narratif
review dengan mengelompokkan data-data hasil ekstraksi yang sejenis sesuai
dengan hasil yang diukur untuk menjawab tujuan. Data yang sudah
terkumpul kemudian dicari persamaan dan perbedaannya lalu dibahas untuk
menarik kesimpulan.
Membuat sintesis artikel hasil pemikiran atau hasil penelitian diawali
dengan menganalisis artikel-artikel yang relevan dengan topik yang akan
direview maksudnya adalah membahas/mengkaji artikel dengan cara
membuat identifikasi dan klasifikasi berdasarkan elemen-elemen yang akan
direview dari beberapa artikel yang membahas topik yang hampir sama.
Mensintesis merupakan proses mengintegrasikan hasil analisis terhadap
artikel-artikel berdasarkan kesamaan dan perbedaan masing-masing artikel
dan membuat kesimpulan berdasarkan kesamaan dan perbedaan setiap artikel
tersebut dalam bentuk simpulan kolektif dari beberapa artikel yang dianalisis
(Ramdhani, et al., 2014) dalam [CITATION Tit19 \l 1057 ].
Ramdhani, et al., (2014) mengadopsi pendapat Cronin, et al. (2008) dan
Sally (2013) menjelaskan bahwa salah satu teknik yang digunakan dalam
sintesis adalah dengan menggunakan matriks sintesis (synthesis matrix) yang
dikelola berdasarkan key studies pada topik tertentu. Matrik sintesis ini sangat
bermanfaat sebagai basis penelitian yang akan dilakukan. Matrik sintesis
adalah sebuah tabel/diagram yang memungkinkan peneliti untuk
mengelompokkan dan menglasifikasi argumen-argumen yang berbeda dari
beberapa artikel dan mengombinasikan berbegai elemen yang berbeda untuk
mendapatkan kesan/simpulan terhadap keseluruhan artikel secara umum
(Murniati, et al., 2018). Metrik sintesis digunakan untuk mengelola sumber-
sumber literatur dan mengintegrasikannya dengan interpretasi yang unik.
Matrik sintesis dibuat dengan cara sebagai berikut:
1. Identifikasi 6-12 artikel yang sangat relevan dengan fokus penelitian
2. Buat kolom-kolom untuk mengidentifikasi beberapa hal seperti,
a. pertanyaan penelitian yang diajukan penulis
b. metode yang digunakan
c. karakteristik sampel penelitian
d. persamaan yang ditemukan
e. perbedaan masing-masing artikel yang tidak ditemukan pada artikel
yang lain. Format matrik sintesis adalah sebagai berikut:
Penulis Tujuan metode sampel temuan kesamaan keunikan
dan tahun
Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3
dst
Matrik sintesis yang lain adalah tabel atau diagram yang memungkinkan
peneliti menyajikan argumen-argumen yang berbeda tentang sebuah isu
dengan format baris paling atas digunakan untuk menuliskan sumber-sumber
yang akan direview dan kolom disisi sebelah kiri digunakan untuk
menuliskan topik yang akan direview (Ingram, et al., 2006). Ketika membaca
artikel pertama, isilah matrik secara vertikal di kolom yang sama sesuai
dengan ide-ide pokok yang sudah dituliskan pada kolom paling kiri; dan
begitulah seterusnya sampai semua sumber selesai direview. Ide-ide pokok
mungkin saja bertambah ketika penulis membaca/menganalisis setiap artikel.
I. Menentukan jumlah artikel yang akan direview
Jumlah artikel yang direview ditentukan berdasarkan analisis matrik
sintesis. Metrik sintesis digunakan untuk mengelola sumber-sumber literatur
dan mengintegrasikannya dengan interpretasi yang unik. Matrik sintesis
dibuat dengan cara mengidentifikasi 6-12 artikel yang sangat relevan dengan
fokus penelitian [ CITATION Tit19 \l 1057 ]
J. Cara menghindari pelanggaran etik literature review
Menurut Shadiqi (2019) terdapat 3 langkah yang dapat dilakukan utuk
menghindari plagiarisme (Cooper 2016) :
1. Menghindari pencurian ide “intellectual theft” degan menyitasi sumber
orisinal, sumber yang paling representatif, atau sumber paling terbaru.
2. Melakukan pengutipan dan parafrase.
3. Menggunakan layanan uji plagiarisme.
Penting untuk memperhatikan sumber referensi yang digunakan untuk
menulis artikel ilmiah. Jika mengutip acuan sekunder (dari sumber kedua),
baca acuan orisinal (dari sumber pertama). Hindari penggunaan acuan
sekunder sebagai referensi (biasanya menggunakan ditulis dengan: “(penulis
orisinal dalam penulis sekunder, tahun)”, karena kita tidak dapat memastikan
bahwa acuan sekunder tersebut telah melakukan pengutipan atau parafrase
secara baik dan telah terbebas dari plagiarisme. Lebih baik membaca acuan
orisinal untuk memastikan apa yang ditulis oleh orang lain memang sesuai
dengan ide pokok yang tertulis di acuan orisinal. Selain itu, penting untuk
menghindari referensi yang berasal dari sumber yang tidak jelas, utamakan
referensi adalah bentuk karya ilmiah dan paling representatif. Halaman
website, berita online, tulisan blogspot, dan jenis tulisan online lainnya perlu
dikutip secara hati-hati, pastikan bahwa tulisan di sumber ini ditulis sendiri
oleh pemilik website, reporter/penulis berita, atau penulis blogspot. Jika
mengutip acuan orisinal juga harus memperhatikan copyright, seperti
penggunaan tabel dan gambar dari artikel ilmiah lain untuk ditulis kembali ke
tulisan kita. Beberapa tabel dan gambar yang memiliki copyright harus ditulis
dengan menyebutkan sumber referensi di keterangan bawah tabel dan
gambar, bahkan harus mendapat izin dari penulis atau penerbitnya.
Langkah berikutnya untuk menghindari plagiarisme adalah ketika
melakukan parafrase dan meringkas selalu sebutkan sumber asli atau
menggunakan kutipan langsung ketika menggunakan frase orisinal (Cooper,
2016a). American Psychological Association (2013) telah membuat aturan
khusus untuk penulisan kutipan. APA menjelaskan bahwa jika kutipan
langsung memiliki kurang dari 40 kata maka ditulis di dalam paragraf dengan
menggunakan tanda petik (“...”) dan diakhiri dengan sitasi sumber orisinal
berupa nama belakang penulis, tahun, dan nomor halaman/paragraf yang
memuat tulisan orisinal. Namun jika lebih dari 40 kata, maka dibuat teks
blok berupa tulisan yang terpisah dan menjorok lebih dalam dari paragraf
awal, tanpa tanda petik, dan tetap diakhiri dengan sumber sitasi serta nomor
halaman tulisan orisinal.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Literatur Review


Pemilihan literatur menggunakan metode PRISMA (Preferred Reporting
Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses), yaitu serangkaian item
minimum yang berbasis fakta guna melaporkan untuk tinjauan sistematis dan
meta-analisis. PRISMA lebih berfokus pada pelaporan ulasan yang
mengevaluasi uji coba secara acak selain itu PRISMA dapat digunakan
sebagai dasar untuk melaporkan ulasan sistematis dari jenis penelitian yang
lainnya (Moher, D., dkk, 2009).

Jurnal diidentifikasi Jurnal diidentifikasi


melalui pencarian melalui pencarian
database google schoolar database openknowlede
(n=24.830) (n=107)

Tidak dapat diakses


Total (n=24.937
(n=8)

Jurnal ditolak karena:


Juranal di screening
Judul tidak sesuai kata kunci (n=24.870)
melalui judul, duplikasi
Duplikasi (n=5)
dan full text (n=24.929)
Tidak terdapat full text (n=12)

Jurnal yang sesuai Jurnal ditolak karena


direview secara penuh tidak memenuhi kriteria
(n=42) inklusi
(n=32)

Jurnal termasuk dalam


analisis akhir
(n=10)
Gambar 2. Diagram prisma

Dari hasil penelusuran database peneliti mendapatkan 28 literatur yang


dari database portal garuda, 554 literatur dari database google scholar dan
open knowledge didapatkan 99 literatur berbahasa inggris. Setelah dilakukan
penelusuran peneliti melakukan screening kembali terhadap literatur yang
terduplikat 2 dan didapatkan 679 literatur. Kemudian peneliti melakukan
screening kembali dan mengeluarkan literatur yang tidak sesuai dengan kata
kunci sebanyak 549 literatur sehingga didapatkan 130 literatur sesuai kata
kunci yang tersisa. Setelah didapatkan 130 literatur peneliti kembali
mengeluarkan literatur sebanyak 27 literatur karena literatur tidak
lengkap(full text). Sejumlah 31 literatur karena besar sampel kurang dari 30
responden dan 62 jurnal tidak terkait faktor resiko depresi postpartum,
Sehingga tersisa 10 literatur yang akan disintesis dan dibahas pada literatur
review ini.
No Judul Tahun Jml Sample Tujuan Hasil penelitian Kesimpulan Penelitian
Dan Metode penelitian
1. Perbedaan Kualitas Hidup 2018 Komparatif Penelitian ini Hasil analisis 1. Karakteristik paritas
Postpartum Berdasarkan 50 responden bertujuan untuk menunjukkan: pada responden
Jenis Persalinan Di Rsud menguji ada 1) Karakteristik sebagian besar
Dr. Soeratno Gemolong tidaknya responden menunjukkan postpartum adalah
perbedaan sebagian besar multipara yaitu 36
Khoirun Nisak & Faizah kualitas hidup postpartum adalah responden (69%),
Betty Rahayuningsih postpartum multipara yaitu 36 umur ibu sebagian
berdasarkan responden (70%), umur besar 20-35 tahun
jenis persalinan ibu sebagian besar 20-35 yaitu 41 responden
di RSUD Dr. tahun yaitu 41 responden (79%), berpendidikan
Soeratno (78%), berpendidikan SMA (36%), tidak
Gemolong SMA (36%), tidak mengalami komplikasi
mengalami komplikasi persalinan (71%),
persalinan (70%), tinggal tinggal di desa (88%),
di desa (80%), tinggal tinggal bersama suami
bersama suami (84%), (85%).
2) Ada perbedaan 2. Ada perbedaan
kualitas hidup ibu kualitas hidup ibu
postpartum antara postpartum antara
persalinan SC dengan persalinan SC dengan
normal. normal
2. Faktor-Faktor Yang 2016 kuantitaif untuk hasil penelitian Ada hubungan antara
Berhubungan dengan mengetahui menunjukan bahwa dari umur, pendidikan,
Dengan Kualitas metode faktor-faktor 97 responden didapatkan pekerjaan, dukungan
Hidup Ibu Postpartum Di crossectional yang responden yang social, dan aktivitas
Rumah Sakit 97 orang berhubungan mempunyai kualitas fisik dengan kualitas
Muhammadiyah Palembang
dengan kulaitas hidup baik (58,8%), hidup ibu postpartum
Murbiah hidup ibu Didapatkan adanya Sig di Rumah Sakit
postpartum di antara umur , pendidikan Muhammadiyah
Rumah Sakit dan pekerjaan (p = 0,019 Palembang.
Muhammadiyah p = 0,033 p = 0,034,
Palembang =0,05, paritas dengan p
Tahun 2016 =0,0257, dukungan
social p 0,000, aktifitas
fisik dengan p 0,000
3. Hubungan Antara Aktivitas 2018 kuantitaif untuk hasil analisa dari 54 Ada hubungan antara
Fisik Dengan Kualitas dengan mengetahui responden aktivitas aktivitas fisik dengan
Hidup Ibu Postpartum Di metode hubungan antara fisiknya baik, berjumlah kualitas hidup ibu
Rumah Sakit crossectional aktivitas fisik 48 responden (88,9%) postpartum di Rumah
Muhammadiyah Palembang 97 orang dengan kulaitas kualitas hidup baik dan 6 Sakit Muhammadiyah
hidup ibu responden (11,1%) Palembang.
Ahmad Andi Susulo & postpartum di kualitas hidupnya buruk.
Murbiah Rumah Sakit Sedangkan dari 43
Muhammadiyah responden aktivitas fisik
Palembang kurang baik, berjumlah 7
Tahun 2016. responden (16,3%)
kualitas hidupnya baik
dan 36 responden
(83,7%) kualitas
hidupnya buruk. Hasil uji
hipotesa menunjukkan
nilai r=41,143 p=0,000.
4 Hubungan Antara Jumlah 2017 kuantitatif, Mengetahui Rata-rata kunjungan Ada hubungan yang
Kunjungan Nifas metode survei hubungan nifas yang dilakukan signifikan antara
Dengan Kualitas Hidup Ibu analitik jumlah yaitu 2 kali kunjungan jumlah kunjungan
Nifas Di Puskesmas Sewon I dengan kunjungan nifas sebanyak 21 responden nifas dengan kualitas
Bantul rancangan dengan kualitas (56,8%). Hasil kualitas hidup ibu nifas
cross sectional hidup ibu nifas hidup nifas yang
Zheren Zteny Tomasoa, 37 responden di Puskemas didapatkan berdasarkan
Dwi Yati & Yanita Tri Sewon I Bantul. skor total kuesioner nilai
Setyaningsih mean 146,81. Hasil uji
Pearson didapatkan p-
value = 0,000 < 0,05
menyatakan bahwa
adanya hubungan yang
signifikan. Keeratan
hubungan dalam
penelitian menggunakan
uji Pearson didapatkan
hasil 0,595 dengan
keeratan hubungan
sedang
5 Dampak Latihan Yoga 2020 Deskriptif Penelitian ini terdapat peningkatan yoga dapat menjadi
Terhadap Kualitas Hidup 54 responden bertujuan untuk meningkatnya kualitas alternatif asuhan
Dan Psikologi Ibu Nifas mengetahui hidup ibu nifas yang kebidanan untuk ibu
dampak latihan latihan yoga dengan nilai masa nifas
Lastri Mei Winarni, yoga terhadap Z Score 4.329
Marthia Ikhlasia & Rini kualitas dan dibandingkan ibu yang
Sartika psikologis ibu tidak melakukan yoga
nifas. dengan nilai 1.727 dan
menurunnya nilai skala
depresi pada kondisi
psikologis ibu yang
melakukan yoga dengan
nilai Z Score 4.311
dibandingkan ibu yang
tidak melakukan yoga
dengan nilai 0.687.
6 The effectiveness of 2018 Deskriptif Penelitia Nilai rata-rata pretest dan Kualitas hidup wanita
progressive muscle 72 responden n ini posttest dari MAPP-QoL postpartum meningkat
relaxation on the postpartum bertujua pada kelompok setelah PMR.
quality of life: A randomized n untuk intervensi adalah Direkomendasikan
controlled trial mengeta 24.43 ± 4.58 dan 26.07 ± agar PMR diajarkan
hui 4,58, masing-masing (t ¼ kepada wanita yang
Ilknur Goksin & Sultan efektifita 2.73, p<.05). Rata-rata dirawat di klinik
Ayaz-Alkaya s skor pretest dan posttest kebidanan dan rawat
relaksasi MAPP-QoL pada jalan dan dilakukan
otot kelompok kontrol adalah kunjungan rumah
progresif 23,29 ± 4.37 dan 21.99 ± untuk memperluas
(PMR) 5.58, masing-masing (t ¼ penggunaan PMR
terhadap 2.23, p<.05). Perbedaan
kualitas antara skor rata-rata
hidup wanita dalam kelompok
wanita intervensi dan kontrol
postpartu sebelum PMR tidak
m signifikan secara statistik
fi tidak bisa (t ¼ 0,99,
p>. 05), , sedangkan
perbedaan antara
kelompok setelah PMR
ditemukan signifikan
secara statistik fi tidak
bisa (t ¼ 3.09, p<.05)
7 Effects of Home Visits and 2018 Deskriptif untuk Usia rata-rata ibu Temuan penelitian
Planned Education on 70 responden menentukan berkisar antara 25,50 ± menunjukkan bahwa
Mothers’ Postpartum Depre pengaruh 4,78. Dalam pengukuran ibu berisiko
ssion and Quality of Life kunjungan berulang, perbedaan yang mengalami depresi
rumah dan signifikan secara statistik selama periode
Havva Tel, Sukran Ertekin pelatihan ditemukan antara skor pascapersalinan,
Pinar & Gulseren Daglar terencana kualitas hidup ibu (p depresi
terhadap depresi <0.05), dan skor kualitas pascapersalinan
pascapersalinan hidup mereka ditemukan berdampak negatif
ibu dan kualitas lebih tinggi pada terhadap kualitas
hidup. pengukuran ketiga jika hidup mereka, dan
dibandingkan dengan kunjungan rumah
pengukuran pertama. serta pelatihan
Dalam semua meningkatkan kualitas
pengukuran berulang, hidup mereka dan
hubungan negatif yang menurunkan risiko
signifikan secara statistik depresi mereka
ditemukan antara depresi
dan skor kualitas hidup
ibu (p <0.05), , dan skor
depresi ibu terlihat
menurun seiring dengan
peningkatan skor kualitas
hidup mereka. Perbedaan
bermakna secara statistik
(p <0.05) ) ditemukan
antara skor depresi
menurut tingkat
pendidikan ibu dan
antara skor kualitas hidup
menurut jumlah
kehamilan. Skor depresi
ibu lulusan universitas
menurun pada
pengukuran kedua dan
skor sama pada
pengukuran ketiga. Pada
pengukuran ketiga, skor
kualitas hidup ibu
primipara ditemukan
lebih tinggi daripada
pengukuran pertama.
8 The Impact of Pelvic Floor 2017 Deskriptif mengevaluasi Menurut penelitian kami, Studi kami
Exercises on 80 responden dampak inkontinensia urin dapat menunjukkan
the Quality of Life of Wome pelatihan otot mempengaruhi hingga pentingnya mendidik
n with Urinary Incontinence dasar panggul 45% wanita pada periode masyarakat tentang
– Analysis of Pregnancy and terhadap postpartum, dan peran profilaksis
the Postpartum Period kejadian dan meskipun kemudian dalam pencegahan
intensitas kejadiannya turun secara inkontinensia urin dan
Zarawski Marcin, kebocoran urin signifikan, inkontinensia menegaskan bahwa
Kołomańska Daria, Maj pada wanita secara substansial pelatihan dasar
Maria, Panicz Daria, dalam tiga mengurangi kualitas panggul merupakan
Opławski Marcin & Mazur- periode berbeda: hidup kelompok metode profilaksis dan
Bialy Agnieszka Irena selama penelitian. Namun terapi yang efektif
kehamilan, demikian, pelatihan dasar untuk kebocoran urin
hingga 6 panggul yang teratur selama kehamilan dan
minggu tidak hanya mengurangi periode postpartum.
pascapartum dan frekuensi dan intensitas
hingga 12 bulan inkontinensia urin pada
setelah kehamilan dan periode
melahirkan postpartum, tetapi juga
secara signifikan
meningkatkan kualitas
hidup subjek. Oleh
karena itu, kelompok ini
harus diikutsertakan
dalam program khusus
yang berfokus pada
pencegahan dan
fisioterapi inkontinensia.
9 Women’s Quality of Life at 2019 deskriptif untuk Masalah terbesar yang Ketidaknyamanan dan
6 Weeks Postpartum: 2990 mengetahui menyebabkan hilangnya masalah yang muncul
Influence of the Discomfort responden hubungan antara kualitas hidup adalah dalam 6 minggu
Present in the Puerperium ketidaknyamana gejala depresi (aMD = - pascapersalinan
n dan masalah 12,40, CI 95%: - 10.79, - memiliki pengaruh
Juan Miguel Martínez- yang sering 14.01), masalah laktasi yang sangat
Galiano, Antonio terjadi pada (aMD = - 4,30, CI 95%: - mempengaruhi
Hernández-Martínez, Julián wanita nifas dan 2.97, - 5.63), masalah kualitas hidup ibu
Rodríguez-Almagro, Miguel skor kualitas hubungan seksual setelah nifas.
Delgado-Rodríguez, Ana hidup mereka melahirkan (aMD = -
Rubio-Alvarez & Juan 6,34, CI 95%: - 5.07, -
Gómez-Salgado 7.60) dan inkontinensia
urin (aMD = - 4,97, CI
95%: - 6.30, - 3.65),
antara lain. Hal tersebut
dideteksi sebagai faktor
risiko yang
mempengaruhi kualitas
hidup ibu nifas
10 The effect of physical 2018 Statistik untuk Rata-rata skor IPAQ Aktivitas fisik dalam
activity level deskriptif mengetahui wanita adalah 1960,6 ± masa nifas ternyata
at postpartum period 347 pengaruh tingkat 1456,7 MET-min / berpengaruh positif
on quality of life and responden aktivitas fisik minggu, sedangkan terhadap kualitas
depression level terhadap 18,4% memiliki tingkat hidup dan depresi
kualitas hidup aktivitas fisik rendah, pascapersalinan
Esra Karatas Okyay & Tuba dan tingkat 59,7% sedang, dan
Ucar depresi selama 21,9% memiliki aktivitas
masa nifas fisik tingkat tinggi.
Berdasarkan tingkat
aktivitas fisik, ditemukan
perbedaan yang
signifikan antara rata-rata
peran fisik, kesehatan
umum, fungsi sosial,
peran mental dan
kesehatan mental antara
subskala SF-36 (p
<0,05). Ada juga
perbedaan yang
signifikan antara rata-rata
poin EPDS berdasarkan
tingkat aktivitas fisik (p
<0,05). Aktivitas fisik
dalam masa nifas
ternyata berpengaruh
positif terhadap kualitas
hidup dan depresi
pascapersalinan.
perbedaan signifikan
ditemukan antara peran
fisik, kesehatan umum,
fungsi sosial, peran
mental dan rata-rata poin
kesehatan mental antara
subskala SF-36 (p
<0,05). Ada juga
perbedaan yang
signifikan antara rata-rata
poin EPDS berdasarkan
tingkat aktivitas fisik (p
<0,05). Aktivitas fisik
dalam masa nifas
ternyata berpengaruh
positif terhadap kualitas
hidup dan depresi
pascapersalinan.
perbedaan signifikan
ditemukan antara peran
fisik, kesehatan umum,
fungsi sosial, peran
mental dan rata-rata poin
kesehatan mental antara
subskala SF-36 (p
<0,05). Ada juga
perbedaan yang
signifikan antara rata-rata
poin EPDS berdasarkan
tingkat aktivitas fisik (p
<0,05)
B. Pembahasan
1. Jenis persalinan
Jenis persalinan merupakan salah satu faktor penentu kualitas hidup
postpartum. Hal ini didukung oleh penelitian lain bahwa salah satu
penentu kualitas hidup postpartum yaitu jenis persalinan (Setoodehzadeh
et al., 2015 dalam Nisak & Rahayuningsih, 2018). Menurut hasil
penelitian Nisak & Rahayuningsih (2018) menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan kualitas hidup postpartum antara persalinan SC dengan normal
(0,00). Hal ini didukung oleh penelitian dari Miyansaski (2014) tentang
perbandingan kejadian postpartum blues pada postpartum dengan
persalinan normal dan operasi sesaria. Penelitian ini menyimpulkan
bahwa ibu postpartum dengan operasi sesaria memiliki kejadian
postpartum blues lebih tinggi dibandingkan dengan ibu postpartum
dengan persalinan normal karena beberapa teknologi medis dalam
pertolongan melahirkan dapat memicu postpartum blues. Persalinan
dengan operasi sesaria merupakan intervensi medis yang mungkin dapat
menimbulkan reaksi emosional yang tidak diharapkan. Dapat
disimpulkan bahwa jenis persalinan merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi kualitas hidup postpartum.
2. Pendidikan
Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga
terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat, pendidikan akan
memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku dan
tingkat pengetahuan lebih meningkat. Pendidikan merupakan landasan
bagi upaya untuk meningkatkan kesejahteraan, kemajuan dan
kemakmuran, karena dengan pendidikan seseorang dapat menangkap dan
menyampaikan informasi yang diperlukan guna melangsungkan
kehidupan. Pendidikan merupakan salah satu tolak ukur yang paling
bermanfaat untuk menentukan status sosial ekonomi dan mempunyai
tingkatan ketepatan yang cukup baik (Soekidjo, 2003 dalam Murbiah,
2016).
Menurut hasil penelitian Murbiah (2016) menunjukkan bahwa
responden yang memiliki pendidikan yang tinggi mempunyai peluang
2,44 kali cenderung memiliki kualitas hidup yang baik di bandingkan
responden yang memiliki pendidikan yang rendah. Dalam kamus besar
bahasa Indonesia (2000) disebutkan, pendidikan merupakan proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran
dan pelatihan. Dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan merupakan
faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hidup postpartum.
3. Pekerjaan
Pekerjaan adalah tugas atau rutinitas yang dilakukan setiap hari di
mana tugas yang dilakukan juga dijadikan sebagai penghidupan dan
dilakukan untuk mendapatkan nafkah. Jenis lapangan pekerjaan
mempunyai hubungan erat dengan status ekonomi individu, keluarga dan
masyarakat. (Notoatmodjo, 2003 dalam Murbiah, 2016) sebagai pelajar,
penduduk yang bekerja, penduduk yang tidak bekerja (atau sedang
mencari pekerjaan), dan penduduk yang tidak mampu bekerja (atau
memiliki disability tertentu). Menurut Wahl, dkk (2004) dalam Murbiah,
(2016) menemukan bahwa status pekerjaan berhubungan dengan kualitas
hidup baik pada pria maupun wanita.
Menurut hasil penelitian Murbiah (2016) menunjukkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan kualitas hidup ibu
post partum.berdasarkan hasil uji statistik, dan didapatkan juga hasil
bahwa ewsponden yang tidak berkerja mempunyai peluang 2,706 kali
cenderung memiliki kualitas hidup yang baik di bandingkan responden
berkerja. Dapat disimpulkan bahwa status pekerjaan merupakan faktor
yang dapat mempengaruhi kualitas hidup postpartum.
4. Depresi
Gejala depresi wanita telah dikaitkan dengan HRQOL yang lebih
buruk dalam dimensi fisik dan mental, serta kualitas hidup mereka secara
keseluruhan (Galiano et al, 2019). Dalam penelitian tersebut, gejala
kecemasan telah dideteksi sebagai faktor risiko buruknya kualitas hidup
wanita selama enam minggu pertama periode postpartum. Menurut Tel et
al, (2018) pengaruh kunjungan rumah dan pelatihan terencana terhadap
depresi postpartum ibu dan kualitas hidup, menunjukkan bahwa ada
hubungan negatif yang signifikan antara tingkat depresi dan kualitas
hidup, dan dengan menurunnya skor depresi, skor kualitas hidup
meningkat.
Hal tersebut sejalan dengan penelitian Tomasoa et al (2017) yang
telah melalui uji statistik menggunakan uji pearson, diketahui bahwa
nilai p-value = 0,000 <(0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara jumlah kunjungan nifas dengan kualitas
hidup ibu nifas. Berdasarkan hasil penelitian beberapa jurnal tersebut
dapat disimpulkan bahwa depresi dapat mempengaruhi status kualitas
hidup postpartum.
5. Aktivitas fisik
Aktivitas fisik pascapersalinan merupakan praktik yang
mempengaruhi kesehatan fisiologis dan psikologis wanita. Pada
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh aktivitas fisik
terhadap kualitas hidup dan tingkat depresi ibu nifas ditemukan rata-rata
skor IPAQ perempuan 1960,6 ± 1456,7 dan sebagian besar perempuan
(59,7%) sedang (Okyay & Ucar, 2018). Dalam penelitian tersebut, wanita
dengan tingkat aktivitas fisik sedang dan tinggi memiliki kualitas hidup
yang lebih tinggi dalam hal peran fisik, fungsi sosial, kesehatan umum
dan kesehatan mental subskala dari SF-36 dibandingkan dengan wanita
dengan tingkat aktivitas fisik yang rendah. Mereka yang memiliki tingkat
aktivitas fisik tinggi memiliki kualitas hidup yang lebih tinggi dalam hal
peran mental dibandingkan dengan mereka yang memiliki tingkat
aktivitas fisik rendah dan sedang.
Menurut hasil penelitian Susilo & Murbiah (2018) berdasarkan hasil
analisa hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas hidup postpartum.
Hasil analisa bivariat menunjukan dari 54 responden yang aktivitas
fisiknya baik, didapatkan bahwa 48 responden (88,9%) yang kualitas
hidup baik dan 6 responden (11,1%) yang kualitas hidupnya buruk.
Sedangkan dari 43 responden yang aktivitas fisik kurang baik,
didapatkan bahwa 7 responden (16,3%) yang kualitas hidupnya baik dan
36 responden (83,7%) yang kualitas hidupnya buruk. Dari hasil uji
ChiSquare didapatkan nilai p Value = 0,000 (p Value ≤ 0,05), sehingga
Ha diterima berarti ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik
dengan kualitas hidup ibu postpartum. Dapat disimpulkan bahwa
frekuensi aktivitas fisik merupakan faktor yang dapat mempengaruhi
kualitas hidup postpartum.
6. Latihan
Menurut hasil penelitian Winarni et.al (2020) setelah memberikan
pelatihan yoga kepada sebagian ibu postpartum yaitu diketahui bahwa
terdapat nilai Z Score kualitas hidup kelompok perlakuan 4.329 lebih
tinggi dibandingkan kelompok kontrol 1.727, sehingga dapat
disimpulkan terdapat dampak positif pada kualitas hidup kelompok
perlakuan dengan nilai p value 0.000 dibandingkan dengan kelompok
kontrol dengan nilai p value 0.084. Sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa terdapat dampak berupa peningkatan meningkatnya kualitas hidup
ibu nifas dengan nilai Z Score 4.329 dibandingkan ibu yang tidak
melakukan yoga dengan nilai 1.727.
Menurut hasil penelitian Maria et a,(2017) setelah dilakukan
penerapan senam dasar panggul didapatkan pengaruh yaitu dapat
mengurangi keparahan inkontinensia urin (UI) yang secara signifikan
mempengaruhi kualitas hidup. Dalam studi tersebut, mengevaluasi
dampak UI terhadap kualitas hidup menggunakan skala 5 poin dan
menunjukkan bahwa insiden UI sesekali secara signifikan mengurangi
kualitas hidup postpartum.
Menurut hasil penelitian Goksin &Alkaya (2018) setelah
memberikan pelatihan relaksasi otot progresif (PMR) kepada sebagian
ibu postpartum yaitu wanita dalam kelompok intervensi ditemukan
memiliki skor rata-rata MAPP-QoL yang lebih tinggi daripada wanita
dalam kelompok kontrol. PMR diamati secara positif mempengaruhi
kualitas hidup postpartum wanita dalam kelompok intervensi. Ada
beberapa alasan mengapa PMR dapat menghasilkan manfaat yang
diamati. Dalam sistem saraf otonom, ketegangan dan relaksasi
melibatkan cincin saraf simpatis dan parasimpatis. Karena relaksasi otot
merupakan komponen dominan utama dari PMR, sistem parasimpatis
mendominasi selama dan setelah PMR, yang mengakibatkan penurunan
denyut jantung, frekuensi pernapasan, dan tekanan darah. Juga
disarankan bahwa ketenangan somatik yang dalam, bersama dengan
dominasi parasimpatis, mengurangi kecemasan. Respon relaksasi
umumnya juga dapat mengurangi rasa sakit dengan menurunkan
kebutuhan oksigen jaringan, menurunkan kadar bahan kimia seperti asam
laktat dan melepaskan endorfin. Oleh karena itu, pengurangan kecemasan
yang diinduksi PMR, bersama dengan penurunan persepsi nyeri, dapat
meningkatkan kualitas hidup pada periode postpartum. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa latihan fisik (yoga dan
PMR) dapat mempengaruhi status kualitas hidup postpartum.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Tinjauan dalam literatur review penelitian ini mendapatkan hasil bahwa
ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas hidup postpartum
diantaranya adalah jenis persalinan, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan,
aktivitas fisik, dan latihan. Namun tidak menutup kemungkinan akan lebih
banyak faktor lain lagi yang terkait.
B. Saran
1. Peneliti selanjutnya
Melakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas hidup postpartum dengan lebih spesifik dan
mendalam.
2. Fasilitas kesehatan
Mengajarkan yoga dan relaksasi otot progresif (PMR) untuk
meningkatkan kualitas hidup postpartum dan melakukan kunjungan
rumah untuk ibu postpartum secara berkala.
3. Ibu postpartum
Melakukan aktivitas berupa ambulasi dini, istirahat, senam nifas, olah
raga dan aktivitas sehari-hari (mencuci, masak, mengepel dll). Beberapa
aktivitas fisik tersebut apabila dilakukan secara baik dan benar akan
menjadikan kualitas hidup ibu postpartum menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Bahadoran, P., Abbasi, F., Yousefi, A. R. & Kargarfard, M. (2007) Evaluating the
Effect of Exercise on the Postpartum Quality of Life. Iranian Journal
of Nursing and Midwifery Research Winter 12(1).
http://ijnmr.mui.ac.ir/index.php/ijnmr/article/view/5

Bansah, M., O'Brien, B. & Oware-Gyekye, F. (2009) Perceived prenatal learning


needs of multigravid Ghanaian women. Midwifery, 25(3): 317-26.

Canavarro, M. C. & Pereira, M. (2011) Factor structure and psychometric


properties of the European Portuguese version of a questionnaire to assess
quality of life in HIV-infected adults: the WHOQOL-HIV-Bref. AIDS Care.

Chang, P. J., Tseng, Y. C., Chuang, C. H., Chen, Y. C., Hsieh, W. S., Hurng, B.
S., Lin, S. J. & Chen, P. C. (2010) Use of Sheng-Hua-Tang and health-
related quality of life in postpartum women: a population-based cohort
study in Taiwan. Int J Nurs Stud, 47(1): 13-9.

Cockell, S. J., Oates-Johnson, T., Gilmour, D. T., Vallis, T. M. & Turnbull,


G. K. (2003) Postpartum flatal and Fecal Incontinence Quality- of-Life
Scale: a disease- and population-specific measure. Qual Health Res,
13(8): 1132-44.

Dinkes Provinsi Jawa Tengah. (2015). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2015. Semarang

Donati, S. & Grandolfo, M. E. (2003) Support for the resumption of sexual


activity in the postpartum woman, a subject devoid of interest.Ann Ist
Super Sanita, 39(2): 235-41.

Ferrans, C. E., Zerwic, J. J., Wilbur, J. E. & Larson, J. L. (2005)


Conceptual model of health-related quality of life. J Nurs Scholarsh, 37(4):
336-42.

Gjerdingen, D. K., Froberg, D. G. & Fontaine, P. (1991) The effects of


sosial support on women's health during pregnancy, labor and delivery,
and the postpartum period. Fam Med, 23(5): 370-5.

Gutke, A., Lundberg, M., Ostgaard, H. C. & Oberg, B. (2011) Impact of


postpartum lumbopelvic pain on disability, pain intensity, health-related
quality of life, activity level, kinesiophobia, and depressive symptoms.
Eur Spine J, 20(3): 440-8.
Hammoudeh W., Mataria A., Wick L. & Giacaman R. (2009) In Search of
Health: Quality of Life Among Postpartum Palestinian Women. Expert Rev.
Pharmacoeconomics Outcomes Res., 9(2): 123-132.

Hill, P. D. & Aldag, J. C. (2007) Maternal perceived quality of life


following childbirth. J Obstet Gynecol Neonatal Nurs, 36(4): 328-34.

Hoedjes, M., Berks, D., Vogel, I., Duvekot, J. J., Oenema, A., Franx, A.,
Steegers, E. A. & Raat, H. (2011) Preferences for postpartum lifestyle
counseling among women sharing an increased cardiovascular and
metabolic risk: a focus group study. Hypertens Pregnancy, 30(1): 83-92.

Huang, K., Tao, F., Liu, L. & Wu, X. (2011) Does delivery mode affect
women's postpartum quality of life in rural China? J Clin Nurs.

Hoedjes, M., Berks, D., Vogel, I., Duvekot, J. J., Oenema, A., Franx, A.,
Steegers, E. A. & Raat, H. (2011) Preferences for postpartum lifestyle
counseling among women sharing an increased cardiovascular and
metabolic risk: a focus group study. Hypertens Pregnancy, 30(1): 83-92.

Jirapaet Veena, (2000) Effects of an Empowerment Program on Coping, Quality


of Life, and the Maternal Role Adaptation of Thai HIV-Infected Mothers,
Journal of the Association of Nurses in AIDS care, Volume 11, Issue
4, July–August 2000, Pages 34-45

Kemenkes RI. (2017). Profil Kesehatan Indonesia 2016. Jakarta: Katalog dalam
Terbitan Kementerian Kesehatan RI Indonesia.

Kokabi, R and Yazdanpanah, D. (2017). Effects of Delivery Mode and


Sociodemographic Factors on Postpartum Stress Urinary Incontinency in
Primipara Women A Prospective Kohort Study. Journal of Chinese Medical
Association. 80 (2017) 489-502

Lau, Y. & Yin, L. (2011) Maternal, obstetric variables, perceived stress


and health-related quality of life among pregnant women in Macao,
China. Midwifery, 27(5): 668-73.

Li, C. Y., Chen, S. C., Gau, M. L. & Huang, C. M. (2011) Randomised kontrolled
trial of the effectiveness of using foot reflexology to improve quality of sleep
amongst Taiwanese postpartum women. Midwifery, 27(2): 181-6.

Mahony, P. H., Griffiths, R. F., Larsen, P. & Powell, D. (2008) Retention


of knowledge and skills in first aid and resuscitation by airline cabin
crew. Resuscitation, 76(3): 413-8.

Medina, A. M., Lederhos, C. L. & Lillis, T. A. (2009) Sleep disruption and


decline in marital satisfaction across the transition to parenthood. Fam Syst
Health,27(2): 153-60.

Muliana. 2019. Hubungan Dampak Setelah Persalinan Sectio Caesarea (Sc) dan
Persalinan Normal Dengan Kualitas Hidup Pada Ibu di Rumah Sakit Umum
Meuraxa Kota Banda
Aceh.
http://repository.unmuha.ac.id:8080/xmlui/handle/123456789/439

Murbiah. 2016. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas Hidup Ibu


Postpartum Di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang.
https://adoc.tips/faktor-faktor-yang-berhubungan-dengan-kualitas-hidup-ibu-
pos.html

Nikan F., Asghari Jafarabadi M., Mohammad-Alizadeh-Charandabi S.,


Mirghafourvand M., Montazeri A. & Asadi S., Psychometric Properties of
the Iranian Version of a Postpartum Women's Quality of Life Questionnaire
(PQOL): A Methodological Study, Iran Red Crescent Med J,
2016;18(7):e35460.

Nisak, Khoirun., Rahayuningsih, Faizah Betty. 2018. Perbedaan Kualitas Hidup


Postpartum Berdasarkan Jenis Persalinan Di Rsud Dr. Soeratno Gemolong.
https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/11440

Norhayati, M. N., and Yacob, M. A. (2017). Long-Term Postpartum Effect of


Severe Maternal Morbidity on Sexual Function. The International Journal
of Psychiatry in Medicine. 0(0) 1–17

Penedo, F. J., Traeger, L., Benedict, C., Thomas, G., Dahn, J. R., Krause, M. H. &
Goodwin, W. J. (2011) Perceived Sosial Support as a Predictor of Disease-
Specific Quality of Life in Head-and-Neck Cancer Patients. J Support
Oncol.

Reilly , E.T.C., Freeman, R.M., Waterfield, M.R., Waterfield, A.E.,


Steggles, P., Pedlar, F., Prevention of postpartum stress incontinence in
primigravidae with increased bladder neck mobility: a randomised
kontrolled trial of antenatal pelvic floor exercises, BJOG: An
International Journal of Obstetrics and Gynaecology, Volume 109,
Issue 1, January 2002, Pages 68-76

Sangi-Haghpeykar, H., Mozayeni, P., Young, A. & Fine, P. M. (2008)


Stress urinary incontinence and counseling and practice of pelvic floor
exercises postpartum in low-income Hispanic women. Int Urogynecol J
Pelvic Floor Dysfunct, 19(3): 361-5.

Tam WH, Lee DTS, Chiu HFK, Ma Wing Hung Tam, Dominic Tak Sing
Lee, Helen Fung Kum Chiu, Kwok Chiu Ma, Albert Lee, Tony Kwok Hung
Chung (2003) A randomised kontrolled trial of educational counselling
on the management of women who have suffered suboptimal
outcomes in pregnancy, BJOG: An International Journal of Obstetrics and
Gynaecology, 110 (9): 853-859

Webster, J., Nicholas, C., Velacott, C., Cridland, N. & Fawcett, L. (2010)
Validation of the WHOQOL-BREF among women following childbirth.
Aust N Z J Obstet Gynaecol, 50(2): 132-7.

WHO (2009) Home visits for the newborn child: a strategy to improve
survival, Geneva: WHO Press

Wilson, I. B. & Cleary, P. D. (1995) Linking clinical variables with health-


related quality of life. A conceptual model of patient outcomes. JAMA,
273(1): 59-65

Winarni, Lastri Mei., Ikhlasiah,Marthia., Sartika, Rini. 2020. Dampak Latihan


Yoga Terhadap Kualitas Hidup Dan Psikologi Ibu Nifas. Jurnal kebidanan

Vol 6, No 1.

http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kebidanan/article/view/2126

Zhou, S. Z., Wang, X. L. & Wang, Y. (2009) Design of a questionnaire


for evaluating the quality of life of postpartum women (PQOL) in
China. Qual Life Res, 18(4): 497-508.

Zubaran, C. & Foresti, K. (2011) Investigating quality of life and


depressive symptoms in the postpartum period. Women Birth, 24(1): 10-6.

Zubaran, C., Foresti, K., Schumacher, M. V., Muller, L. C. & Amoretti, A.


L. (2009) An assessment of maternal quality of life in the postpartum period
in southern Brazil: a comparison of two questionnaires. Clinics (Sao
Paulo),64(8): 751-6.

Anda mungkin juga menyukai