Anda di halaman 1dari 12

Pemasaran (Marketing/M5)

a. Jumlah rata-rata pasien/hari, di Ruang Melati:


Tabel 1. Jumlah rata-rata pasien/hari di Ruang Melati

Bulan Januari Februari Maret April


Rata-rata 14 pasien/hari 15 pasien/hari 15 pasien/hari 15 pasien/hari
Sumber: Data Primer, 2020

Jumlah kunjungan Ruang Melati Rumah Sakit Universitas Jember per


bulan sejak bulan Januari 2020 hingga April 2020 rata-rata terdapat 1 pasien
per hari.
Rata-rata Jumlah Pasien:
Januari 2020 = 424
31
= 14,13 pasien/hari
Februari 2020 = 429
29
= 14,79 pasien/hari
Maret 2020 = 438
31
= 14,12 pasien/hari
April 2020 = 448
30
= 14,93 pasien/hari
Rata-rata = 14,13+14,79+14,12+14,93
4
= 14,49
= 15
b. BOR ruangan bulan Januari s/d Desember Tahun 2019
Tabel 2. BOR Ruang Melati Bulan Januari s/d Desember 2019
Bulan
Kriteria
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des
BOR 83,6 80,9 77,4 80,4 80 77,7 79,1 81,5 79,1 81,2 84,8 82,5
(%)
R. Melati
Standar 60%- 60%- 60%- 60%- 60%- 60%- 60%- 60%- 60%- 60%- 60%- 60%-
Ideal
85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85%
BOR*
Sumber: Data Primer Ruang Melati, 2019
Tabel 2. Menunjukkan hasil perhitungan BOR di Ruang Melati Rumah Sakit Universitas Jember pada tahun 2019. Nilai BOR
tertinggi pada tahun 2019 terjadi pada bulan November yakni sebesar 84,8% dan terendah pada bulan Maret yakni sebesar 77,4%.
Menurut Depkes RI (2005) standar BOR yaitu sebesar 60-85%. Berdasarkan hasil yang didapatkan apda tahun 2019 nilai BOR
berada pada rentang standart ideal BOR. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan tempat tidur di Ruang Melati cukup efektif.
Data Ruang Melati
Tabel 3. Nilai BOR, ALOS, TOL, BTO Ruang Melati bulan Januari-Desember 2019
Bulan
Kriteria
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sep Okt Nov Des
Jumlah Tempat 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Tidur
BOR % 83,6 80,9 77,4 80,4 80 77,7 79,1 81,5 79,1 81,2 84,8 82,5
Standar Ideal 60%- 60%- 60%- 60%- 60%- 60%- 60%- 60%- 60%- 60%- 60%- 60%-
BOR* 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85%
Pergerakan BOR Turun Turun Naik Turun Turun Naik Naik Turun Naik Naik Turun
ALOS (Hari) 5,57 5,48 6,66 7,24 5,90 5,46 5,66 5,57 5,28 5,47 6,58 5,90
Standar Ideal 6-9 6-9 6-9 6-9 6-9 6-9 6-9 6-9 6-9 6-9 6-9 6-9
ALOS* Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari
TOI (Hari) 1,07 1,29 1,94 1,76 1,47 1,56 1,49 1,26 1,23 1,26 1,17 1,24
Standar Ideal 1-3 1-3 1-3 1-3 1-3 1-3 1-3 1-3 1-3 1-3 1-3 1-3
TOI* Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari
BTO 4,66 4,13 3,6 3,33 4,2 4,26 4,33 4,53 4,6 4,6 3,86 4,33
Standar Ideal 40-50 40-50 40-50 40-50 40-50 40-50 40-50 40-50 40-50 40-50 40-50 40-50
BTO*
Sumber: Data primer, 2019
Nilai ALOS di Ruang Melati Rumah Sakit Universitas Jember pada tahun
2019 yaitu 5 hari. Berdasarkan hasil didapatkan nilai ALOS pada thun 2019
dimana nilai tertinggi di Ruang Melati pada tahun 2019 terjadi pada bulan
April yaitu sebesar 7,24 dan terendah pada bulan September yaitu sebesar 5,28.
Menurut Depkes RI nilai ideal ALOS yaitu 6-9 hari. Apabila dihitung dalam
satu tahun terakhir, didapatkan bahwa lama perawatan pasien di Ruang Melati
pendek. Kondisi ini akan berdampak pada cost effective dan kepuasan pasien.
Nilai TOI yang didapatkan di Ruang Melati Rumah Sakit Universitas Jember
pada tahun 2019 yaitu 1 hari. Menurut Depkes RI nilai ideal TOI yaitu 1-3 hari.
Nilai tertinggi TOI didapatkan pada bulan Maret sebesar 1,94 hari dan terendah
pada bulan Januari sebesar 1,07 hari. Sehingga nilai TOI pada tahun 2019
tergolong kecil, jadi semakin singkat singkat untuk menunggu pasien
berikutya.
Nilai BTO di Ruang Melati Rumah Sakit Universitas Jember pada tahun
2019 yaitu angkat tertinggi pada bulan Januari sebesar 4,66 dan terendah pada
bulan April sebesar 3,33. Menurut Depkes RI nilai ideal BTO rata-rata dipakai
40-50 kali sehingga dalam sebulan didapatkan nilai rata-rata BTO yaitu
minimal 3 kali. Sehingga hal ini menunjukkan bahwa nilai BTO pada satu
tahun 2019 di Ruang Melati Rumah Sakit Universitas Jember termasuk
kategori standar BTO.
c. Tingkat Kepuasan Pasien
Pengukuran tingkat kepuasan diukur secara spesifik di Ruang Melati
dengan menyebar kuesioner terstruktur. Secara umum kuesioner berisikan
beberapa pertanyaan dan pernyataan untuk menggali pendapat responden yang
berkaitan dengan pelayanan masuk RS, pelayanan dokter, pelayanan perawat,
pelayanan makan paien, sarana medis dan obat-obatan, kondisi fisik Rumah
Sakit Universitas Jember secara umum, kondisi fisik ruang perawatan pasien
dan pelayanan administrasi.
Tabel 4. Karakteristik Responden di Rumah Sakit Universitas Jember
Karakteristik Responden Jumlah %
Jenis Kelamin 1. Pria
2. Wanita
Umur 1. 15-19 tahun
2. 20-29 tahun
3. 30-39 tahun
4. 40-49 tahun
5. 50-60 tahun
Pendidikan 1. SD
2. SLTP
3. SLTA D3/S1
Pekerjaan 1. Pelajar
2. Ibu rumah tangga
3. Buruh
4. Petani
5. Pedagang
6. Pengusaha
7. Pegawai Swasta
8. PNS
9. Pensiunan
10. Lainnya
Kelas Perawatan 1. VIP
2. Kelas I
3. Kelas II
4. Kelas IIA
5. Kelas IIIB
Asal Rujukan 1. Puskesmas
2. Dokter
3. Poliklinik RS
4. UGD RS
5. Lainnya
Alasan memilih RS (boleh 1. Tidak tahu/dikirim orang lain
lebih daru satu alasan) 2. Anjuran dokter yang merawat
3. Pelayanan perawat baik
4. Pelayanan dokter baik
5. Lokasi RS dekat rumah
6. Tarif dan biaya terjangkau
7. Sudah pernah dirawat
Pengalaman dirawat di rumah 1. Sudah pernah
sakit tersebut 2. Belum pernah

Pendapat dirawat sebelumnya 1. Tidak puas


2. Puas
Kondisi penyakit saat ini 1. Tidak tahu
2. Tidak ada kemajuan
3. Mengarah kesembuhan
4. Lainnya
Sumber: Data primer 2020
Berdasarkan tabel 4 didapatkan data distribusi frekuensi pasien mulai dari
jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, kelas perawatan, asal rujukan, alasan
memilih RS, pengalaman dirawat dirumah sakit tersebut, pendapat dirawat
sebelumnya, dan kondisi penyakit saat ini.
Tabel 5. Pendapat Responden tentang Pelayanan Rumah Sakit
No. Nama Kelompok Variabel
1. Pelayanan masuk RS
2. Pelayanan dokter
3. Pelayanan perawat
4. Pelayanan makan siang
5. Sarana medis dan obat-obatan
6. Kondisi fisik RS secara umum
7. Kondisi fisik ruang perawatan pasien
8. Pelayanan administrasi dan keuangan

Nama variabel dari kelompok variabel pelayanan masuk RS yaitu lama


waktu pelayanan sebelum dikirim ke ruang perawatan, pelayanan petugas yang
memproses masuk ke ruang perawatan, kondisi tempat menunggu sebelum
dikirim ke ruang perawatan, pelayanan petugas IGD, lama pelayanan di ruang
IGD, kelengkapan di ruang IGD. Nama variabel dari kelompok pelayanan dokter
yaitu sikap dan perilaku dokter saat melakukan pemeriksaan rutin, penjelasan
dokter terhadap pengobatan yang akan dilakukannya, ketelitian dokter memeriksa
responden, kesungguhan dokter dalam menangani penyakit responden, penjelasan
dokter tentang obat yang harus diminum, penjelasan dokter tentang makanan yang
harus dipantang, kemanjuran obat-obatan yang diberikan oleh dokter, tanggapan
dan jawaban dokter atau keluhan responden, pengalaman dan senioritas dokter.
Nama variabel dari kelompok variabel pelayanan perawat yaitu keteraturan
pelayanan perawat setiap hari (pemeriksaan nadi, suhu tubun, dan sejenisnya),
tanggapan perawat terhadap keluhan responden, kesungguhan perawat melayani
kebutuhan responden, keterampilan perawat dalam melayani (menyuntik,
mengukur TD, dll), pertolongan sifatnya pribadi (mandi, menyuapi makanan,
dsb), sikap perawat terhadap keluarga dan pengunjung responden, pemberian obat
dan penjelasan cara meminumnya, penjelasan perawat atas tindakan yang akan
dilakukannya, pertolongan perawat untuk duduk, berdiri, dan berjalan. Nama
variabel dari kelompok variabel pelayanan makanan yaitu variasi menu makanan,
cara penyajian makanan, ketetapan waktu menghidangkan makanan, keadaan
tempat makan (piring, sendok), kebersihan makanan yang dihidangkan, sikap dan
perilaku petugas yang menghidangkan makanan.
Nama variabel dari kelompok variabel sarana medis dan obat-obatan yaitu
ketersediaan obat-obatan di apotek RS, pelayanan petugas apotek RS, lama waktu
pelayanan apotek RS, kelengkapan peralatan medis sehingga tidak perlu dikirim
ke rumah sakit lain untuk pemakaian suatu alat, kelengkapan pelayanan
laboraturium RS, sikap dan perilaku petugas pada fasilitas penunjang medis, lama
waktu mendapatkan kepastian hasil dari penunjang medis. Nama variabel dari
kelompok variabel kondisi fisik rumah sakit secara umum yaitu keterjangkauan
letak RS, keadaan halaman dan lingkungan RS, kebersihan dan kerapihan gedung,
koridor dan bangsal RS, keamanan pasien dan pengunjung RS, penerangan lampu
pada bangsal dan halaman RS di waktu malam, tempat parkir kendaraan di RS.
Nama variabel dari kelompok variabel kondisi fisik ruang perawatan yaitu
kebersihan dan kerapihan ruang perawatan, penerangan lampu di ruang
perawatan, kelengkapan perabot ruang perawatan, ruang perawatan bebas dari
serangga (semut, lalat, nyamuk). Nama variabel dari kelompok variabel pelayanan
administrasi yaitu pelayanan administrasi tidak berbelit-belit dan menyulitkan,
peraturan keuangan sebelum masuk ruang perawatan, cara pembayaran biaya
perawatan selama dirawat, penyelesaian administrasi menjelang pulang, sikap dan
perilaku petugas administrasi menjelang pulang. Dari delapan kelompok
pertanyaan untuk mengidentifikasi kepuasan pasien terhadap pelayan Rumah
Sakit Universitas Jember dimana pendapat dari responden akan dikelompokkan
menjadi empat kategori menurut skala Likert yaitu tidak puas (TP), kurang puas
(KP), puas (P), dan sangat puas (SP).
d. Tingkat Kepuasan Perawat
Tingkat kepuasan perawat di Ruang Melati Rumah Sakit Universitas
Jember diukur dengan menggunakan kuesioner kepada 12 perawat yang berada
di Ruang Melati. Kemudian responden memberikan tanda atau checklist (√)
pada beberapa indikator dengan pernyataan yaitu Sangat Tidak Sesuai (STS),
Tidak Sesuai (TS), Sesuai (S), dan Sangat Sesuai (SS) dan penilaian diberikan
dengan menggunakan Skala Likert yaitu skor 1 (SS), skor 2 (S), skor 3 (TS),
dan skor 4 (STS). Pengukuran tingkat kepuasan meliputi beberapa indikator
sebagai berikut status kepegawaian, perencanaan dalam memberikan asuhan
keperawatan, keterlibatan dalam pengambilan keputusan, sistem pembagian
intensif, beban kerja, kebersihan dan keamanan, peralatan, kebijakan rumah
sakit, penempatan jabatan sesuai latar belakang pendidikan, prosedur
melaksanakan pekerjaan, sistem pengawasan manajemen, supervisi,
pembimbingan dari pihak manajemen. Pengukuran tingkat kepuasan perawat di
Ruang Melati dilakukan setiap satu tahun sekali.
Beberapa indikator yang diisi oleh responden untuk menilai tingkat kepuasaan
meliputi:
No Pernyataan STS TS S SS
1. Saya merasa bahagia karena pekerjaan ini
dapat menjanjikan status kepegawaian
saya lebih baik
2. Saya merasa kecewa karena tidak ada
arah, perencanaan yang jelas dalam
memberikan asuhan keperawatan
3. Saya merasa senang karena dilibatkan
dalam pengambilan keputusan
4. Saya merasa senang karena sistem
pembagian insentif yang saya terima
sesuai dengan apa yang saya kerjakan
5. Saya merasa dapat bekerja dengan baik
karena beban kerja yang diberikan sesuai
dengan kemampuan saya
6. Saya merasa senang dengan kebersihan
dan keamanan tempat saya bertugas
7. Saya merasa senang dengan peralatan dan
perlengkapan yang tersedia untuk
melaksanakan asuhan keperawatan
8. Saya merasa kecewa dengan kebijakan
sistem penjenjangan karir di rumah sakit
9. Saya merasa sistem penempatan perawat
yang menempati jabatan struktural dan
fungsional sesuai latar belakang
pendidikan
10 Saya merasa senang karena ada prosedur
yang mudah dilaksanakan dalam
melaksanakan pekerjaan
11. Saya merasa kecewa terhadap sistem
pengawasan asuhan keperawatan yang
dilakukan pihak manajemen
12 Saya merasa kecewa karena supervisi
yang dilakukan belum memberikan
feedback yang diharapkan
13 Saya merasa senang atas perhatian
manajemen dalam membimbing
bawahannya
Sumber: Data Primer, 2020
Tingkat kepuasan perawat berhubungan erat dengan beberapa indikator
diantaranya, kepemimpinan yang termasuk dalam kemampuan dan
keterampilan seorang pemberi layanan keperawatan untuk melaksanakan tugas
dan tanggungjawab dalam memberikan pelayanan kesehatan sehingga tujuan
dapat tercapai. Maka dari itu, diperlukan perencanaan dan pengorganisasian,
manajer keperawatan dituntut untuk mampu membuat rencana kegiatan yang
baik, penugasan dan pengarahan, pemberian bimbingan atau media konsultasi
dan fasilitator pelaksanaan proses pelayanan keperawatan, mendorong
kerjasama dan partisipasi, koordinasi, dan evaluasi penampilan kerja yang
diperlukan penilaian terhadap efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas dan
fungsi. Selain itu, kompensasi berkaitan dengan imbalan yang diterima oleh
orang-orang melalui hubungan kepegawaian dalam organisasi. Kompensasi
dimaksudkan adalah upah dan gaji, insentif (tambahan diluar gaji atau upah),
tunjangan termasuk asuransi kesehatan dan jiwa, serta fasilitas. Indikator ini
menjelaskan bahwa tuntutan kerja akan sesuai apabila upah yang diberikan
adil, tingkat keterampilan individu dan standard pengupahan komunitas
kemungkinan besar dapat menghasilkan kepuasan pada pekerja.
Indikator lain mencakup kondisi lingkungan kerja termasuk dalam kerja
yang aman dan nyaman, bersih dan tenang, peralatan yang baik, teman sejawat
akrab, pimpinan yang pengertian. Selanjutnya, kesempatan promosi termasuk
dalam memperoleh promosi melalui jenjang kepangkatan dan mempengaruhi
peningkatan produktivitas kerja. Promosi merupakan kesempatan untuk
menumbuhkan pribadi, tanggungjawab yang lebih banyak dan status sosial
yang ditingkatkan serta promosi dapat ditempuh dengan pendidikan formal dan
non formal, kenaikan pangkat, dan menduduki jabatan yang lebih tinggi.
Indikator lainnya yaitu supervisi. Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala
ruangan dimana individu tersebut perlu mengetahui, memahami, dan
melaksanakan peran antara lain menetapkan dan mempertahankan standar
praktek pelayanan dan asuhan keperawatan, menilai kualitas pelayanan asuhan
keperawatan, mengembangakan peraturan dan prosedur, memantapkan
kemampuan perawat, dan memastikan praktek keperawatan profesional
berjalan dengan baik.

e. Penunjang Ruang, Penunjang di Ruang Melati


Ruang Melati Rumah Sakit Universitas Jember didirikan pada bulan April
2017. Berdasarkan hasil observasi didapatkan bahwa petunjuk arah untuk
menuju Ruang Melati (denah Rumah Sakit) terdapat di depan IGD.
Ruang Melati sudah terdapat label untuk beberapa tempat, sebagai berikut:
1. Nomor ruangan di masing-masing ruangan (No 1 – No 3)
2. Nomor bed di masing-masing ruangan (No 1A, 1B; 2A, 2B, 2C, 2D, 2E,
2F; 3A, 3B, 3C, 3D, 3E, 3F, 3G)
3. Ruang Kepala Ruang dan ruang perawat
4. Ruang obat dan tempat obat pasien (terdapat nama, nomor identitas, dan
ruangan pasien)
5. Kamar mandi
6. Mushalla
7. Tempat linen kotor (infeksius dan non infeksius)
8. APAR, petunjuk pemakaian, dan daftar jaga petugas yang
bertanggungjawab
9. Petunjuk untuk pembuangan sampah (medis dan non medis) dan safety box
10. Petunjuk arah untuk jalur evakuasi ditempel pada dinding
f. Jam Kunjung
Rumah Sakit Universitas Jember terdapat aturan jam kunjung yaitu
dimana jam kunjung pada waktu pagi hari pukul 11-13.00 dan jam kunjung
pada waktu sore hari pukul 17.00-20.00. Aturan tersebut diberlakukan dengan
mengingatkan jam kunjung keluarga pasien yang dilakukan langsung oleh
petugas satpam.

g. Website
Rumah Sakit Universitas Jember tidak memiliki alamat website yang
dapat diaskes oleh setiap pengguna jasa pelayanan kesehatan bagi masyarakat
sekitar rumah sakit yang membuat kurang adanya informasi yang up to date
untuk masyarakat terkait berita artikel kesehatan, jadwal pemeriksaan dokter,
dan tersedianya ruangan apa saja di dalam rumah sakit. Ruang Melati
merupakan ruang khusus penyakit dalam, dimana ruang tersebut memiliki
official channel youtube yaitu “Ruang Melati RS Unej Channel” yang berisi
fasilitas dan mekanisme pelayanan khususnya di Ruang Melati Rumah Sakit
Universitas Jember.
h. Rumah Sakit Sekitar
Rumah Sakit Universitas Jember lokasinya berdekatan dengan Rumah
Sakit lain yaitu RS Jember Klinik yang lokasinya berjarak 1,5 km . RS Jember
Klinik merupakan dibawah naungan PT. Nusantara Medika Utama. Selain itu
juga terdapat RS Baladhika Husada (DKT) yang lokasinya berjarak 2 km di Jl.
PB Sudirman Jember yang merupakan salah satu Rumah Sakit TNI AD yang
pelayanannya tidak hanya melayani TNI AD saja tetapi juga bagian dari
fasilitas medis masyarakat Jember. Rumah Sakit Universitas Jember juga
berdekatan dengan RSD dr. Soebandi Jember yang berjarak 2,5 km yang
merupakan Rumah Sakit milik Pemerintah Daerah Jember yang berdiri pada
tahun 1963.
i. Kerjasama
Rumah Sakit Universitas Jember bekerjasama dengan beberapa badan
pengelola seperti BPJS Ketenagakerjaan dengan memberikan jaminan
kesehatan bagi tenaga kerja yang mendapatkan kecelakaan pada saat bekerja di
rumah sakit, Catatan Sipil untuk membantu memeprmudah dalam pembuatan
AKTA kelahiran, Dinas Sosial untuk gelandangan, kepolisian, kejaksaan, jasa
raharja untuk pasien yang mengalami kecelakaan, BRI, dan Telkom.
j. Rujukan
Rumah Sakit Universitas Jember merupakan rujukan bagi fasilitas
kesehatan tingkat satu seperti puskesmas yang ada di sekitar Jember. Rumah
Sakit Universitas Jember akan melakukan rujukan ke RSD dr. Soebandi
jember, RSD dr. Saiful Anwar Malang serta RSUD dr. Soetomo Surabaya.
k. Analisa Masalah pada Bagian Market
Berdasarkan data yang didapat selama pengkajian di Ruang Melati didapatkan
hasil sebagai berikut:
1. Rumah Sakit Universitas Jember tidak memiliki alamat website yang dapat
diaskes oleh setiap pengguna jasa pelayanan kesehatan bagi masyarakat
sekitar rumah sakit yang membuat kurang adanya informasi yang up to date
untuk masyarakat terkait berita artikel kesehatan, jadwal pemeriksaan
dokter, dan tersedianya ruangan apa saja di dalam rumah sakit.
2. Rumah Sakit Universitas Jember berdekatan dengan Rumah Sakit lain yang
memiliki akreditasi cukup baik, sehingga menjadi pesaing bagi Rumah Sakit
Universitas Jember yang merupakan rujukan bagi fasilitas kesehatan tingkat
satu seperti puskesmas yang ada di sekitar Jember.

Anda mungkin juga menyukai