Anda di halaman 1dari 23

HASIL PENGKAJIAN DAN DIAGNOSA

KEPERAWATAN
Identitas Klien

Nama : Ny. X
Umur : 55 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Diagnosa : Gagal Ginjal Kronik
Tgl. MRS : 4 hari yang lalu
Identitas dan
Hasil Pengkajian Klien
Diagnosa
Keperawatan

Hasil Hasil
Pengkajian Diagnosa
Observasi dan Pemeriksaan
Fisik
Keadaan Umum
Kondisi saat ini masih lemah, terpasang DC
(Dower Chateter), infuse NaCl 0,9 % dan
terpasang masker oksigen.

Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah 130/90 mmHg
Nadi 80 kali/menit
Respirasi 36 kali/menit
Suhu 37 derajat celcius
Body System
Pernapasan
Infuse NaCl 0,9 %
Terpasang masker oksigen
Sekarang makin sesak kalau bernafas

Pencernaan – Nutrisi
Berat badan naik 2 kg
Selama di Rumah Sakit pasien hanya makan
sedikit
Body System
Eliminasi Uri
Air kencing yang dikeluarkan tidak tambah dari
kemarin siang
Terpasang DC (Dower Chateter)

Tulang – Otot – Integumen


Kaki pasien tambah bengkak

Kebersihan Diri
Balutan infus kotor dan basah
Linen berantakan dan kotor
Analisis Data
NO DATA PENYEBAB MASALAH
1. DS: Gangguan pertukaran gas Gangguan pertukaran
Klien mengeluh gas
sekarang makin sesak Penurunan kadar
kalau bernafas
DO: Alveolus tidak dapat berfungsi
- Terpasang masker secara optimal
oksigen
- Tekanan darah 130/90
mmHg
- Respirasi 36
kali/menit
- Nadi 80x/ menit
NO DATA PENYEBAB MASALAH

2. DS: Gangguan Eliminasi urin Gangguan


Air kencing yang Eliminasi Urin
dikeluarkan tidak Rendahnya eliminasi urin
tambah dari kemarin
siang Gangguan fungsi ginjal
DO:
-Terpasang DC (Dower
Chateter)
NO DATA PENYEBAB MASALAH

3. DS: Kelebihan volume cairan Kelebihan volume


Keluarga melaporkan, cairan
kaki pasien tambah Berat badan naik
bengkak
Kaki bengkak
DO:
- Tekanan darah 130/90
mmHg
- Respirasi 36 kali/menit
- Nadi 80x/ menit
- Berat badan naik 2 kg
Diagnosa Keperawatan
NO TANGGAL DX KEPERAWATAN PARAF NERS
1. 30 Maret 2016 Gangguan pertukaran gas berhubungan
dengan penurunan kadar yang
menyebabkan alveolus tidak dapat
berfungsi secara optimal dengan
DS:
Klien mengeluh sekarang makin sesak
kalau bernafas
DO:
- Terpasang masker oksigen
- Tekanan darah 130/90
mmHg
- Respirasi 36 kali/menit
NO TANGGAL DX KEPERAWATAN PARAF NERS

2. 30 Maret 2016 Gangguan eliminasi urin berhubungan


dengan rendahnya eliminasi urin yang
disebabkan oleh gangguan fungsi
ginjal dengan
DS:
Keluarga melaporkan, kaki pasien
tambah bengkak dan air kencing yang
dikeluarkan tidak tambah dari kemarin
siang
DO:
-Terpasang DC (Dower
Chateter)
NO TANGGAL DX KEPERAWATAN PARAF NERS

3. 30 Maret 2016 Kelebihan volume cairan berhubungan


dengan yang disebabkan oleh dengan
DS:
Keluarga melaporkan, kaki pasien
tambah bengkak
DO:
- Tekanan darah 130/90
mmHg
- Respirasi 36 kali/menit
- Nadi 80x/ menit
- Berat badan naik 2 kg
DIAGNOSA BERHUBUNGAN TUJUAN INTERVENSI
DENGAN
Gangguan penurunan kadar Setelah perawatan 2 x  Auskultasi bunyi
24 jam jantung dan paru,
pertukaran gas yang menyebabkan TD, nadi, suhu
alveolus tidak dapat memperlihatkan  Selidiki keluhan
status respirasi
berfungsi secara nyeri dada
membaik.  Kaji tingkat
optimal KH (Kriteria Hasil) aktivitas, respons
 Menunjukkan terhadap aktivitas
peningkatan  Manajemen jalan
ventilasi yang nafas
ditunjukkan  Monitor RR
 Pengaturan posisi
dengan AGD  Monitor suara
normal nafas
 Mempertahankan  Pendidikan
suara paru jernih kesehatan latihan
 Tidak ada tanda- pernafasan
tanda distress  Monitor status
pernafasan oksigen dan status
mental
 Ajarkan teknik
nafas
 Kolaborasi terapi
oksigen
DIAGNOSA BERHUBUNGAN TUJUAN INTERVANSI
DENGAN
Gangguan eliminasi berhubungan Setelah perawatan 2  Pelatihan
urin dengan rendahnya x 24 jam kandung kemih
eliminasi urin yang memperlihatkan  Manajemen
eliminasi urin
disebabkan oleh kontinensia urin.
 Pendidikan
gangguan fungsi KH (Kriteria kesehatan
ginjal Hasil) tentang infeksi
Tidak ada infeksi saluran kemih
saluran kemih dan pemantauan
Eliminasi secara jumlah urin
mandiri yang keluar
Mempertahankan  Kolaborasi bila
ada tanda dan
pola berkemih yang
gejala infeksi
dapat diduga saluran kemih
Eliminasi urin  Pemantauan
tidak terganggu asupan dan
keluaran urin
 Pemeriksaan
laboratorium
DIAGNOSA BERHUBUNGAN TUJUAN INTERVENSI
DENGAN
Kelebihan volume Setelah perawatan 3  Manajemen
cairan x 24 jam energi
memperlihatkan  Pengaturan
toleransi aktivitas. posisi
KH (Kriteria  Latihan ROM
Hasil) jika
 Berpartisipasi memungkinka
dalam aktivitas n
dengan TTV  Monitor tanda
normal vital
Mendemonstrasika  Pantau tanda –
n peningkatan tanda
toleransi aktivitas intoleransi
aktivitas
 Ajarkan
mengontrol
pernafasan
Perencanaan dan Intervensi

A. Prioritas
1. Gangguan pertukaran gas
2. kelabihan volume cairan
3. Gangguan eliminasi urin
Perencanaan dan Intervensi

B. Tujuan
1. Setelah perawatan 2 x 24 jam
memperlihatkan status respirasi membaik.
2. Setelah perawatan 2 x 24 jam
memperlihatkan kontinensia urin.
3. Setelah perawatan 3 x 24 jam
memperlihatkan toleransi aktivitas.
Perencanaan dan Intervensi

C. KH (Kriteria Hasil)
1. - Menunjukkan peningkatan ventilasi yang
ditunjukkan dengan AGD normal
- Mempertahankan suara paru jernih
- Tidak ada tanda-tanda distress pernafasan
- Mengungkapkan secara verbal pemahaman
terapi oksigen
- Pertukaran gas yang adequat
Perencanaan dan Intervensi
C. KH (Kriteria Hasil)
2. - Tidak ada infeksi saluran kemih
- Eliminasi secara mandiri
- Mempertahankan pola berkemih yang dapat
diduga
- Eliminasi urin tidak terganggu

3. -Berpartisipasi dalam aktivitas dengan TTV


normal
-Mendemonstrasikan peningkatan toleransi
aktivitas
Perencanaan dan Intervensi
D. Intervensi
1. - Auskultasi bunyi jantung dan paru, TD, nadi, suhu
- Selidiki keluhan nyeri dada
- Kaji tingkat aktivitas, respons terhadap aktivitas
- Manajemen jalan nafas
- Monitor RR
- Pengaturan posisi
- Monitor suara nafas
- Pendidikan kesehatan latihan pernafasan
- Monitor status oksigen dan status mental
- Ajarkan teknik nafas
- Kolaborasi terapi oksigen
Perencanaan dan Intervensi
D. Intervensi
2. - Pelatihan kandung kemih
- Manajemen eliminasi urin
- Pendidikan kesehatan tentang infeksi
saluran kemih dan pemantauan jumlah urin
yang keluar
- Kolaborasi bila ada tanda dan gejala infeksi
saluran kemih
- Pemantauan asupan dan keluaran urin
- Pemeriksaan laboratorium
Perencanaan dan Intervensi
D. Intervensi
3. - Manajemen energi
- Pengaturan posisi
- Latihan ROM jika memungkinkan
- Monitor tanda vital
- Pantau tanda –tanda intoleransi aktivitas
- Ajarkan mengontrol pernafasan

Anda mungkin juga menyukai