OLEH:
KELOMPOK 1
Pelaksananan :
Dalam penerapan sistem pre conference, dilaksanakan komunikasi ketua tim dan
perawat pelaksana setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang
dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim. Topik yang dibicarakan harus dibatasi,
umumnya tentang keadaan pasien, perencanaan tindakan rencana dan data-data yang perlu
ditambahkan. Dalam Pre Conference yang terlibat yaitu kepala ruangan, ketua tim dan
anggota tim, namun untuk pelaksanaannya dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab
tim.
Nadia : Baik terima kasih. Tn. B (50 tahun) dengan Edema paru, Efusi
pleura sinistra, penganggung jawab dr. E : Keadaan umum baik,
kesadaran komposmetis, TD: 130/90 mmHg, N: 94x/menit, RR:
25x/menit, T: 36oC, keluhan yang dirasakan pasien adalah merasa
agak sesak, rencana yang sudah dilakukan adalah memposisikan
pasien semi fowler. Untuk perubahan yang terjadi setelah diberikan
tindakan yaitu sesak sedikit berkurang. Mungkin itu saja yang dapat
kami sampaian ners.
Mifta : Baik ners terima kasih atas waktunya, mungkin tambahan dari saya
untuk Tn. A karena KRS bisa ditambahkan apda discharge planning
yaitu aktivitas atau kegiatan yang bisa dilakukan dirumah, karena
pasien masih harus banyak istirahat jadi untuk aktivitasnya tidak
dianjurkan untuk melakukan yang berat terlebih dahulu. Mungkin itu
saja dari saya ners.
Katim 1 : Oke, pendapat perawat Mifta saya terima ya, jadi untuk discharge
planning terapi yang akan dilanjutkan dirumah yaitu ranitidine 3 x 1 gr,
dan makanan apa saja yang boleh dimakan, dan aktivitas atau kegiatan
yang bisa dilakukan dirumah. Selanjutnya mungkin dari perawat
Nadia?
Nadia : Baik ners terima kasih atas waktunya, untuk saya sendiri mungkin
tambahan intervensi kepada Tn. B yaitu terus memantau TTV secara
berkala ners apakah pasien masih terdapat penumpukan sekret
sehingga masih sesak atau sudah berkurang.
Katim 1 : Baik, pendapat dari perawat Nadia diterima ya, nanti selain intervensi
melatih pasien nafas dalam dan batuk efektif, terapi O2 nRM 10
l/menit, bisa ditambahkan untuk memantau TTV secara berkala.
Mungkin itu yang dapat kita diskusikan, apakah ada tambahan lain,
atau perlu diklarifikasi kembali?
Rizal : Baik terima kasih ners, untukLaporan pasien bernama Tn. C (60
tahun) dengan febris, penganggung jawab dr. D : Keadaan umum
baik, kesadaran komposmetis, TD: 130/80 mmHg, N: 90x/menit,
RR: 20x/menit, T: 40oC, keluhan yang dirasakan pasien adalah
demam hingga menggigil. Selanjutnya akan dijelaskam oleh perawat
Khusnul.
Katim 2 : Baik terimakasih atas laporannya. Jumlah pasien hanya 1 saja ya,
yaitu Tn. C (60 tahun) dengan febris. Karena jumlahnya hanya 1, jadi
tetap menjadi tanggung jawab perawat Rizal dan Khusnul ya. Untuk
intervensi yang akan dilakukan yaitu
1. Perawat Rizal nanti bertugas untuk berikan terapi antrain 3 x 1
ampul, ondancetron 2 x 1 ampul akan diberikan pagi ini jam 08.00
WIB.
2. Perawat Khusnul nanti melakukan edukasi terkait penggunakan
baju yang tipis karena pasien barusan tampak menggunakan baju
tebal dan menggunakan baju lapis 2 serta selimut ini bisa dilakukan
setelah pemberian obat ya berarti jam 09.00 WIB.
Mungkin itu yang dapat saya sampaikan, apakah ada tambahan arau
klarifikasi? Monggo, saya persilahkan.
Rizal : Terima kasih ners atas waktunya, mungkin untuk tambahan dari saya
bisa monitor TTv secara berkala ners, untuk mengecek apakah suhu
badan Tn. C sudah menurun atau belum.
Katim 2 : Baik jadi untuk tambahannya bisa monitoring TTV ya kepada Tn. C,
mungkin dari perawat Khusnul ada tambahan?
Katim 2 : Baik terimakasih untuk perawat Rizal dan Khusnul, mungkin itu
yang dapat kami sampaikan, saya kembalikan lagi kepada Katim 1.
Katim 1 : Baik terima kasih kepada Katim 2 dan seluruh perawat pelaksana
yang akan bertugas. Kerja Tim dan perawat pelaksana sudah sangat
bagus dan lebih ditingkatkan lagi. Selanjutnya saya akan
memberikan beberapa masukan dan hal yang perlu diingat untuk
terus memantau semua pasien dan berikan pelayanan yang terbaik
untuk pasien. Kerja tim 1 dan tim 2 harus kompak, disiplin, teliti,
jujur, dan tulis semua tindakan baik yang direncanakan, yang sudah
dilakukan, dan rencana tindak lanjut kedalam pendokumentasikan
secara baik dan benar. Sebelum memulai tindakan pada hari ini,
marilah kita berdoa semoga semua tugas yang sudah kita lakukan di
hari ini membawa berkah dan semoga semua yang sudah selesai
dinas pagi ini selamat dalam perjalanan pulang. Berdoa mulai.
Amin. Saya kira acara pre conference pada hari ini telah cukup,
apabila banyak salah saya mohon maaf. Terima kasih
Wassalamualikum Wr. Wb.
POST CONFERENCE
Waktu kegiatan : Setelah operan
Tempat : Ruang Melati
Penanggung jawab : Ketua tim
Kegiatan : Post conference
Katim 1 : Syukur kehadirat Allah swt. Kita masih bertemu lagi dan berkumpul di
penghujung tugas kita, seperti biasa kita akan melakukan post conference
sebelum di operkan ke shift berikutnya, baiklah langsung saja bagaimana hasil
asuhan keperawatan kita masing-masing? Laporan dari tim I dipersilahkan
Mifta : Laporan pasien 1 yaitu Tn. A (40 tahun) dengan Dengue High Fever dan
tipoid, penganggung jawab dr. D setelah diberikan asuhan, Tn.A dalam
keadaan umum baik, kesadaran komposmetis, TD: 120/80 mmHg, N:
88x/menit, RR: 20x/menit, T: 36,4oC, pasien rencana KRS dengan keluhan
yang dirasakan pasien masih tetap sama yaitu susah untuk tidur biasanya pada
malam hari. Tadi pukul 09.00 WIB telah diberikan edukasi mengenai seperti
pasien harus banyak istirahat, tidak melakukan aktivitas yang berat,
memperbanyak minum air putih, boleh mengkonsumsi makanan seperti jambu
biji, daun papaya.
Nadia : Baik terimakasih, untuk pasien 2 yaitu Tn.B dengan Edema paru, Efusi
pleura sinistra, penganggung jawab dr. E dengan kondisi umum baik,
kesadaran composmentis, TD: 120/90 mmHg, N: 90x/m, RR 25x/m, T: 36,2,
telah dilakukan tindakan pada jam 08.30 WIB dengan memposisikan pasien
semi fowler kembali dikarenakan terdapat keluhan agak sesak. Kemudian pada
pukul 09.30 WIB, setelah kondisi pasien membaik dan tidak merasakan sesak
dilanjutkan melatih pasien tarik nafas dalam dan batuk efektif dan terus
memantau TTV secara berkala dan disertai terapi O2 nRM 10.
Katim 1 : Terimakasih atas laporannya, untuk pasien 1 dan 2 apakah ada kendala
selama dilakukannya tindakan?
Mifta : Baik, untuk pasien 1 yaitu Tn.A tidak ada kendala selama dilakukannya
tindakan berupa edukasi mengenai manajemen pola tidur, makanan yang boleh
dimakan, dan aktivitas yang boleh dilakukan selama dirumah. Pasien
kooperatif selama diberikan discharge planning dan pasien terlalu bersemangat
untuk cepat pulang. Namun, keluarga masih mengurus berkas-berkas
kepulangan untuk pasien yang masih ada dirumah.
Katim 1 : Jadi tidak ada kendala selama diberikan discharge planning dan hanya
tinggal melengkapi berkas saja, selanjutnya untuk pasien 2 apakah ada
kendala?
Nadia : Untuk Pasien 2 yaitu Tn.B tidak ada kendala juga. Pasien kooperatif selama
dilakukannya latihan tarik nafas dalam dan batuk efektif, pasien dapat
mengikuti arahan selama latihan. Tidak ada keluhan sesak selama latihan.
Pasien juga merasa lebih nyaman dan tenang selama 15 menit latihan.
Katim 1 : Berarti untuk kendala pasien 2 tidak ada kendala juga. Untuk terapi yang
diberikan, apakah keluhan yang dirasakan berkurang?
Nadia : Selama terapi diberikan, kondisi sesak pasien berkurang ners. Kami juga
melatih pasien untuk dapat tarik nafas dalam dan batuk efektif dan kami juga
tetap memantau apakah masih ada penumpukan secret pada pasien.
Katim 1 : Baik jadi tidak ada kendala selama dilakukan latihanya, selanjutnya
bagaimana untuk rencana tindak lanjut pada pasien 1 dan 2?
Mifta : Rencana tindak lanjut pada pasien 1 Tn. A yaitu pasien telah direncanakan
untuk pulang pukul 15.00 WIB dan telah disetujui oleh dokter. Terapi yang
dilakukan dirumah yaitu terapi ranitidine 3x1 gr, disarankan untuk banyak
istirahat dan tidak melakukan aktivitas yang berat. Kemudian, mengecek
kembali berkas-berkas yang telah dilengkapi oleh keluarga.
Katim 1 : Baik, berarti untuk pasien 1 rencana KRS dan mengecek kembali untuk
berkas yang harus dilengkapi oleh keluarga. Bagaimana untuk edukasi pada
keluarga?
Mifta : Edukasi pada keluarga juga telah diberikan seperti tetap memantau kondisi
dan suhu pasien serta menganjurkan untuk kompres air hangat. Serta
memantau apabila ada tanda muntah terus menerus, tangan atau kaki teraba
dingin atau timbul perdarahan kembali segera bawa kelayanan kesehatan.
Katim 1 : Baik untuk edukasi pada keluarga juga telah dilakukan. Bagaimana rencana
tindak lanjut untuk pasien 2 Tn.B?
Nadia : Rencana tindak lanjut pada pasien 2 yaitu memantau TTV secara berkala dan
memantau adanya penumpukan sekret, tetap menganjurkan pasien untuk
latihan tarik nafas dalam dan batuk efektif. Apabila terdapat sesak, anjurkan
untuk posisi semi fowler pada pasien.
Khusnul : untuk pasien yang ke 3 yaitu Tn C (60 tahun) dengan febris, penganggung
jawab dr. D dengan kondisi umum baik, kesadaran komposmetis, TD: 120/80
mmHg, N: 90x/menit, RR: 20x/menit, T: 38,0oC, keluhan yang dirasakan
pasien adalah demam hingga menggigil. Telah dilakukan tindakan pukul 08.00
WIB dengan diberikan terapi antrain 3x 1 ampul, ondansentron 2x1 ampul dan
pada pukul 09.00 telah melakukan edukasi kepada keluarga terkait
penggunaan baju yang tipis kepada pasien.
Katim 1 : terimakasih atas laporannya, untuk pasien 3 apakah ada kendala selama
dilakukannya tindakan?
Rizal : baik, untuk pasien 3 tidak ada kendala selama dilakukan tindakan berupa
edukasi kepada keluarga mengenai penggunaan baju yang tipis dan keluarga
kooperatif langsung mengganti pakaian pasien yang awalnya menggunakan
baju dan selimut yang tebal mengganti dengan baju yang tipis.
Katim 1 : Berarti untuk kendala pasien 2 tidak ada kendala juga. Untuk terapi yang
diberikan, apakah keluhan yang dirasakan berkurang?
Rizal : Selama terapi diberikan, kondisi demam dan menggigil pasien berkurang
ners, yang awalnya 40oC turun menjadi 38,0 oC. Kami juga menganjurkan
kepada keluarga untuk memberikan kompres hangat sampai pasien tidak
demam.
Katim 1 : Baik jadi tidak ada kendala selama dilakukan latihanya, selanjutnya
bagaimana untuk rencana tindak lanjut pada pasien 3?
Khusnul : Rencana tindak lanjut pada pasien 3 Tn. C yaitu memantau TTV secara
berkala, memberikan terapi antrain 3x 1 ampul, ondansentron 2x1 ampul pada
pukul 15.00 WIB, dan tetap anjurkan keluarga untuk melakukan kompres air
hangat sampai pasien tidak demam.
Katim 1 : Baik, sekian laporan dari tim I dan tim II dinas pagi pada hari ini, terima
kasih kepada Katim 2 dan seluruh perawat pelaksana yang akan bertugas.
Kerja Tim dan perawat pelaksana sudah sangat bagus dan lebih ditingkatkan
lagi. Selanjutnya saya akan memberikan beberapa masukan dan hal yang perlu
diingat untuk terus memantau semua pasien dan berikan pelayanan yang
terbaik untuk pasien. Kerja tim 1 dan tim 2 harus kompak, disiplin, teliti, jujur,
dan tulis semua tindakan baik yang direncanakan, yang sudah dilakukan, dan
rencana tindak lanjut kedalam pendokumentasikan secara baik dan benar.
Marilah kita tutup post conference dengan berdoa semoga semua tugas yang
sudah kita lakukan di hari ini membawa berkah dan semoga semua yang sudah
selesai dinas pagi ini selamat dalam perjalanan pulang. Berdoa mulai. Amin.
Saya kira acara post conference pada hari ini telah cukup, apabila banyak salah
saya mohon maaf. Terima kasih Wassalamualikum Wr. Wb.