Anda di halaman 1dari 18

PRE MENSTRUASI

SINDROM (PMS)

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

OLEH : HERWINDA RIZKI RAMDANI


RIWAYAT HIDUP

Nama : Herwinda Rizki Ramdani, Amd. Keb


Alamat : Jalan Kenari 1 No. 21A RT/RW 003/004
Kel. Selabatu Kec. Cikole Kota Sukabumi
Riwayat Pendidikan : D3 Kebidanan Poltekes
Yapkesbi Sukabumi.
D4 Politeknik Karya Husada
Jakarta.
TUJUAN

 TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti pembelajaran tentang
Kesehatan Reproduksi Remaja ini diharapkan
mahasiswa mampu memahami tentang
Kesehatan Reproduksi Remaja khususnya
mengenai Pre Menstruasi Sindrom (PMS).
 TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Diharapkan mahasiswa mampu memahami :

Pencegahan Pre-
Terapi Pre-Menstruasi Sindrom (PMS) Menstruasi Sindrom
(PMS)
PENGERTIAN PREMENSTRUASI
SINDROME (PMS)
Premenstruasi sindrom adalah sekelompok gejala
yang terjadi menjelang periode menstruasi.
Gejala ini bisa fisik, perilaku atau keduanya.
Gejala-gejala ini berlangsung beberapa hari
sebelum menstruasi. Pada beberapa kasus, gejala
ini juga muncul pada hari pertama atau kedua
menstruasi (Ramaiah, 2006).
PENYEBAB PREMENSTRUASI
SINDROME (PMS)

Perubahan hormonal

Pola makan yang buruk dan konsumsi obat-obatan


tertentu

Gaya hidup yang kurang baik, misalnya kurang


melakukan aktivitas fisik
Kadar hormon estrogen dalam darah meningkat
sehingga menimbulkan gejala depresi

Kadar hormon serotonin menurun karena adanya


perubahan jumlah hormon estrogen

Adanya keterkaitan antara PMS dan status gizi


seorang wanita yang akan mengalami haid, 2
minggu menjelang haid, rata-rata setiap wanita
mengalami peningkatan selera makan
GEJALA PREMENSTRUASI SINDROME
(PMS)

Sebetulnya gejala dan tanda-tanda PMS


amatlah banyak, namun yang paling
menonjol terdiri atas 3 (tiga) gejala, yaitu
mudah tersinggung (irritable), tegang dan
merasa tidak nyaman atau tidak bahagia
(dysphoria).
Adapun gejala-gejala PMS mencakup :

GEJALA FISIK GEJALA EMOSI & PERILAKU

 Payudara membengkak dan terasa  Depresi,

nyeri,  Cemas dan serangan panik,

 Perut membengkak dan menggembung,  Sulit tidur,

serta mengalami sembelit atau diare,  Perubahan minat dan gairah seksual,

 Nyeri kepala dan migren,  Mudah tersinggung,

 Membengkaknya tangan dan kaki,


 Bermusuhan dan marah yang meledak-ledak

 Bertambahnya berat badan,


 Meningkatnya selera makan,

 Otot menjadi kaku dan nyeri,


 Meningkat dan menurunnya mood,
 Sulit konsentrasi,
 Sendi-sendi kaku dan nyeri,
 Merasa lemah dan lelah.
 Mual dan muntah
TIPE GEJALA PREMENSTRUASI
SINDROME (PMS)
Tipe PMS bermacam-macam. Dr. Guy E.
Abraham, membagi PMS menurut
gejalanya yakni PMS tipe A, H, C, dan D.
Kadang-kadang seorang wanita
mengalami gejala gabungan, misalnya
tipe A dan D secara bersamaan.
• ditandai dengan gejala rasa depresi, ingin
PMS tipe D menangis, lemah, gangguan tidur, pelupa, bingung,
sulit dalam mengucapkan kata-kata (verbalisasi),
(depression) bahkan kadang-kadang muncul rasa ingin bunuh diri
atau mencoba bunuh diri.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PREMENTRUASI SINDROM (PMS)
Kebiasaan minum
kopi dalam
Terlalu jumlah banyak
sedikit
makan

Stress

Faktor diet yaitu


rendahnya
beberapa vitamin
dan mineral

Riwayat
dalam
keluarga
DIAGNOSIS PREMENSTRUASI
SINDROME (PMS)
Ada 3 (tiga) elemen penting yang menjadi
dasar diagnosa apakah seorang wanita
mengalami PMS yaitu jika ditemukan :
 Gejala yang sesuai dengan gejala PMS

 Dialami setiap siklus menstruasi (konsisten)

 Menimbulkan gangguan dalam aktivitas sehari-

hari
TERAPI PREMENSTRUASI SINDROME
(PMS)

Terapi yang dapat diberikan dapat berupa


terapi farmakologi dengan menggunakan
obat-obatan untuk mengatasi rasa nyeri
maupun terapi non farmakologi seperti
modifikasi pola hidup dan asupan nutrisi
yang seimbang.
JENIS TERAPI PMS :
TERAPI FARMAKOLOGI TERAPI NONFARMAKOLOGI

 Pola nutrisi yang sehat (rendah lemak dan


Golongan obat-obatan yang
garam, tinggi protein, vitamin dan mineral)
sering digunakan berasal dari  Hindari makanan dengan kadar garam

golongan analgetik tinggi, makanan manis, kafein, alcohol


 Melakukan olahraga rutin.
(parasetamol), anti inflamasi
 Tidur cukup minimal 8 jam/hari.
non steroid (ibuprofen, natrium  Hindari rokok.
diklofenak,), golongan minor  Hindari stress berkepanjangan.
tranquilizer (obat penenang),  Terapi relaksasi (hipnoterapi, aromaterapi
dsb).
anti depresi dan kontrasepsi.
PENCEGAHAN PREMENSTRUASI
SINDROME (PMS)
Untuk mencegah terjadinya Pre-Menstruasi Sindrom
dapat dilakukan hal berikut, diantaranya :
 Edukasi dan konseling

 Modifikasi gaya hidup

 Diet (pola konsumsi)

 Olahraga /latihan fisik

 Obat-obatan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai