Anda di halaman 1dari 11

Konsep Nyeri Persalinan

Catur Erty Suksesty, MKeb


International Association for the Study of Pain (ISAP)
mendefinisikan nyeri sebagai pengalaman sensorik dan
emosional yang tidak menyenangkan yang menyertai
kerusakan jaringan yang sudah atau yang sedang
terjadi.
Nyeri pada persalinan merupakan hal yang fisiologis
terjadi. Nyeri tersebut merupakan nyeri alami yang
bersifat akut dan dapat berubah-ubah.
 Jenis dan intensitas nyeri dapat menginformasikan
tahapan persalinan yang sedang dialami ibu.
Nyeri persalinan mendorong wanita kepada insting
perilaku mengeluarkan suara dan juga pada perubahan-
perubahan posisi. Hal tersebut bersifat dinamis dan
memfasilitasi pelepasan hormone endorphin yang
berfungsi sebagai relaksan.
Variabilitas nyeri tergantung pada kala persalinan.
 Pada permulaan persalinan, nyeri disebabkan oleh
pembukaan dan penipisan serviks, serta juga karena
iskemia myometrium karena kontraksi uterus. Hal
tersebut disebut juga hysteralgia, dimana impuls saraf
di kirim ke sumsum tulang belakang oleh serat afferent
saraf simpatik.
 Selama kala II persalinan, bagian terendah janin
menekan lebih pada uterus dan perineum yang
menyebabkan nyeri perineum.
Ketika persalinan berjalan dengan normal - yaitu
ketika kontraksi yang normal dan bayi dalam posisi
yang baik – dengan dukungan dan dorongan, wanita
mampu mengatasi rasa sakit mereka hal ini disebabkan
oleh produksi alami opium dan endorphins tubuh.
 Dimana bidan dan pendukung kelahiran
menggunakan persalinan dengan pendekatan nyeri,
mereka mencoba untuk menciptakan lingkungan yang
mendorong produksi endorfin dan menghindari
menciptakan keadaan yang menghambat produksi.
Karakteristik Nyeri
 Ada dua komponen dalam perasaan nyeri: sensorik
(terhubung dengan transfer informasi ke otak) dan
emosional (berfokus pada perasaan dan pikiran yang
ditujukan untuk rasa sakit).
 Interaksi antara dua elemen tersebut dapat memutuskan
bagaimana reaksi terhadap nyeri yang dialami. Hal tersebut
menjawab mengapa terjadi perbedaan nyeri pada tiap
idividu, yang bermanisfestasi pada Health-Related Quality
of Life (HRQL) atau kualitas kehidupan yang berhubungan
dengan status kesehatan seseorang. Cara seseorang dalam
mengatasi nyeri yang dirasakannya memiliki konsekuensi
pada persepsi persalinan berikutnya.
Pada kala I persalinan,
nyeri ditransmisikan
melalui saraf tulang
belakang yaitu T10-L1.
Pada fase ini nyeri dapat
dirasakan oleh seorang
wanita pada bagian
dinding perut, aderah
lumbosacral, iliaka, aerah
gluteal dan paha.
 Sedangkan pada kala 2 nyeri dirasakan ketika terjadi
peregangan vagina, perineum dan bagian dasar panggul.
Pada fase ini nyeri ditrasnmisikan melalui saraf pudenda,
masuk ke sumsum tulang belakang melalui akar saraf S2-
S4. Peregangan ligamen-ligamen panggul merupakan ciri
khas dari kala 2 persalinan.
Nyeri pada kala 2 persalinan merupakan kombinasi
dari nyeri visceral yang berasal dari kontraksi uterus,
dilatasi serviks dan nyeri somatic yang disebabkan
oleh peregangan otot-otot vagina dan perineum.
Metode Penilaian Nyeri
McGill Pain Questionnaire and the Visual Analogue Scale
(VAS), telah menjadi metode yang paling umum penilaian nyeri
baik dalam praktek klinis dan penelitian. Sebuah penelitian di
Kanada membandingkan sindrom nyeri yang berbeda
menemukan bahwa skor nyeri persalinan rata-rata lebih tinggi
pada kedua wanita nulipara dan dibandingkan multipara.
Beberapa faktor yang berhubungan dengan nyeri meningkat :
persalinan pertama, riwayat dismenore ( periode yang
menyakitkan ) , takut sakit , praktik keagamaan . Beberapa
faktor mengurangi rasa sakit : kelas persiapan melahirkan ,
komplikasi selama kehamilan , keinginan untuk menyusui ,
tinggi sosio – ekonomi status, usia yang lebih tua.

Anda mungkin juga menyukai