(CRITICAL THINKING)
PENDAHULUAN
Dalam bahasan ini, kita akan mempelajari tentang Berfikir Kritis dalam
Kebidanan. Setelah mempelajari materi ini, Anda diharapkan dapat melaksanakan
praktik kebidanan berdasarkan prinsip Berfikir Kritis (critical thinking). Setelah
mempelajari materi ini, secara umum Anda diharapkan dapat menerapkan berfikir
kritis dalam pelaksanaan asuhan kebidanan. Sedangkan secara khusus Anda
diharapkan mampu:
1. Mengelola sumber informasi yang sesuai sebagai dasar pengambilan keputusan
dalam berfikir kritis.
2. Menyampaikan alasan ilmiah yang terstruktur sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan.
3. Mempertimbangkan bukti-bukti ilmiah yang telah didapat sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan.
4. Mengidentifikasi asumsi-asumsi yang mungkin muncul dari bukti-bukti ilmiah
yang telah didapat untuk dilakukan analisis kritis.
5. Mengevaluasi pendapat-pendapat yang tersedia dalam bukti-bukti ilmiah yang
didapat.
6. Menyimpulkan beberapa pendapat-pendapat yang telah dievaluasi (langkah 5)
dengan mempertimbangkan beberapa hal prinsip yang berkaitan dengan masalah
yang tengah dibahas dengan menggunakan kalimat sendiri yang mudah dipahami.
URAIAN MATERI
Berfikir kritis kadang-kadang dapat menjadi proses yang rumit dan
membutuhkan sumber ilmiah yang sistematik dan pemikiran kritis yang kadang
membingungkan. Namun, dalam pelayanan asuhan kebidanan, prose s berfikir kritis
merupakan dasar dalam penerapan manajemen asuhan kebidanan, sehingga sangat
penting dikuasai sebagai landasan dalam pengambilan keputusan klinis.
Scriven, M & Paul, R, dalam Anonim (2019) mendefinisikan berpikir kritis
sebagai suatu proses disiplin intelektual yang secara aktif dan terampil
mengkonseptualisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan / atau
mengevaluasi informasi yang dikumpulkan dari, atau dihasilkan oleh, pengamatan,
pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi, sebagai panduan untuk keyakinan
Bersifat Objektif
Kalimat fakta yang pernyataannya bersifat umum dan diakui oleh kebenarannya oleh
berbagai pihak khususnya lembaga atau badan resmi. Contohnya, Berdasarkan catatan
Komnas Perempuan, angka kekerasan yang terjadi di dalam rumah tangga meningkat sebesar
9 % pada tahun 2015.
Benar-Benar Terjadi
Kalimat fakta berisikan kalimat yang menjelaskan situasi yang benar-benar terjadi.
Contohnya, di Jogja terjadi kecelakaan yang menyebabkan beberapa orang terluka
Opini
Opini yaitu pendapat, dugaan atau pandangan seseorang tentang suatu peristiwa atau
persoalan tertentu. Atau suatu pernyataan yang belum diketahui kebenarannya. Opini yang
Bersifat Subjektif
Bersifat subjektif artinya sesuatu yang dikemukakan merupakan sudut pandang dari orang
yang membuat opini. Atau sesuatu yang dikemukakan hanya berasal dari satu pihak sehingga
tidak dikatakan netral. Contohnya, Saya yakin dia mencotek. Dari contoh di atas merupakan
pendapat hanya dari satu orang.
Teks editorial atau opini merupakan teks yang tidak memiliki struktur yang pasti. Struktur
teks editorial dibagi menjadi 3 bagian yaitu pernyataan pendapat, argumentasi dan pernyataan
ulang pendapat.
Metode berpikir kritis dapat diadopsi untuk menggantikan emosi dan bias teliti ketika
mencoba berpikir tentang suatu situasi atau masalah. Waktu untuk mengadopsi pemikiran
kritis bervariasi berdasarkan masalah, mungkin perlu beberapa menit hingga beberapa hari.
Keuntungan menggunakan metode berfikir kritis adalah memberikan kontribusi untuk
memperluas perspektif kita tentang situasi dan memperluas kemungkinan pemikiran kita.
Namun, langkah-langkah ini harus diterjemahkan ke dalam rencana tindakan yang
memastikan bahwa resolusi yang diputuskan dicapai dengan baik dan terintegrasi antara
semua cabang ilmu yang terkait dan sistem yang terlibat.
Setelah memahami prinsip berfikir kritis, berikut diuraikan tentang prinsip
manajemen asuhan kebidanan. Manajemen asuhan kebidanan terdiri atas 7 langkah
(Varney, 1997), meliputi:
1. Langkah I: Pengumpulan Data Dasar
Pada langkah pertama ini dilakukan pengumpulan data dasar untuk
mengumpulkan semua data yang diperlukan guna mengevaluasi keadaan klien
secara lengkap. Data terdiri atas data subjektif dan data objektif. Data subjektif
Penerapan berfikir kritis dalam asuhan kebidanan pada dasarnya sudah tergambar
dalam manajemen kebidanan. Namun, dalam bahasan ini, kita akan lebih
memperdalam lagi tentang proses (perjalanan) berfikir kritis. Sebagai bahan belajar
dan agar lebih memahami proses dalam berfikir kritis, perhatikan daftar tilik
“Keterampilan Berfikir Kritis” yang diadopsi dari Lamm (2016), sebagai berikut:
No. Langkah Penjelasan Keterangan
→
PROBLEM Presentasi masalah ketua Waktu yang
kelompok bertugas disarankan: 5 menit.
menjelaskan kasus/ masalah Sangat membantu
kebidanan ataupun situasi untuk memberikan
yang berkaitan dengan deskripsi tertulis
masalah kebdianan kepada tentang masalah
anggota tim, dan solusi- sebelum sesi.
solusi yang sebelumnya telah
dipaparkan.
Knowledge Base atau landasan pengetahuan adalah awal mula dari interpretasi dari
suatu masalah, semakin bervariasi pengetahuan yang berkaitan dengan gejalagejala tersebut
makin memungkinkan merumuskan masalah lebih akurat. Memory atau daya ingat
menunjukan seberapa efektifnya pengetahuan yang dimiliki untuk digunakan dalam
mempelajari atau merumuskan suatu masalah.
Berpikir kritis dalam manajemen asuhan kebidan menggambarkan bahwa seorang
bidan tersebut memiliki basis pengetahuan dan kemampuan untuk menganalisis dan
mengevaluasi pengetahuan terbaru, mengaplikasikan logika dan rasionalnya untuk
mengambil sutu keputusan klinis. Berpikir kritis diiringi pengalaman bidan maka akan
meminimalkan atau tidak adanya kesalahan, bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain akan
menjadikan bidan lebih memahami kebutuhan klien.
Bidan menerapkan setiap kegiatan manajemen asuhan kebidanan selalu menggunakan
penalaran, berpikir kritis. Hal ini dapat dilakukan evaluasi. Evaluasi merupakan proses
pengukuran pencapaian tujuan yang diinginkan dengan menggunakan metode yang teruji
validitas dan reliabilitasnya. Beberapa penelitian mengevaluasi kemampuan berpikir kritis
dari aspek ketrampilan intelektual seperti ketrampilan menganalisis, mensintesis, dan
mengevaluasi dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang berbasis taxonomi Bloom.
Sedangkan tujuan pengajaran berpikir kritis meliputi ketrampilan dan strategi kognitif, serta
sikap.
Anonim. 2019. Article Scriven, Michael & Paul, Richard about Critical thinking, the
awakening of the intellect to the study of itself, a paper that presented at the
8th Annual International Conference on Critical Thinking and Education
Reform,
Fisher, Alec. 2011. Critical Thinking, an Introduction, 2nd Ed. Ca,bridge University
Press: London, UK.
Sunardji dahri tiam H. Drs. Prof , Langkah – langkah berpikir logis , cet 2 ( CV Bumi
Jaya nyalaran Pamekasan 2001)