Anda di halaman 1dari 49

Konsep Dasar Berfikir Kritis

Dalam Keperawatan
Ns. Andra Saferi Wijaya, S.Kep, M.Kep
Tujuan Umum

Mengetahui bagaimana berfikir kritis dalam


pendidikan keperawatan

Mampu melakuan dan mengimplemenasikan


proses berpikir dengan proses berpikir secara
baik dan benar
Keperawatan dihadapkan pada isu:

Perkembangan tuntutan masyarakat


Perkembangan IPTEK
Tingkat pendidikan
Peningkatan sosial ekonomi masyarakat
Status kesehatan masyarakat semakin baik
Pengaruh kesehatan
berfikir kritis
Proses tidak statis. Critical  bertanya, diskusi, memilih, menilai, membuat
keputusan.

Dapat berubah-ubah
setiap saat. Kritein  to choose, to decide

Bersifat dinamis Krites  judge.

Criterion  standar, aturan, metoda

Critical Thinking  ditujukan pada situasi, rencana dan


bahkan aturan-aturan yg terstandar dan mendahului dalam
pembuatan keputusan (Mz.Kenzie).

Critical thinking  investigas thd tujuan guna mengeksplorasi


situasi phenomena, pertanyaan, atau masalah u/ menuju pada
hipotesa atau kepts secara terintegrasi.
Pengertian

Berfikir kritis adalah Proses kognitif/mental yg mencakup penilaian dan analisis


rasional thd info/ide serta merumuskan kesimpulan dan keputusan (brunner dan
Suddrath, 1997)
Berpikir kritis adalah proses untuk mengaplikasikan, menghubungkan, menciptakan, atau
mengevaluasi informasi yang dikumpulkan secara aktif dan trampil (Abraham,2004)

Berpikir kritis merupakan proses yang penuh makna untuk mengarahkan dirinya sendiri dalam
membuat suatu keputusan. Proses tersebut memberikan berbagai alasan sebagai pertimbangan
dalam menentukan bukti, konteks, konseptualisasi, metode dan kriteria yang sesuai (American
Philosophical Association, 1990)
Berfikir kritis adalah cara berfikir yang reflektif, beralasan yang difokuskan pada keputusan apa yang
dilakukan atau diyakini (Jennicek,2006)
Berfikir

Proses tidak statis


Dapat berubah-ubah
Bersifat dinamis

Pengertian:
Critical  bertanya, diskusi, memilih, menilai, membuat
keputusan
Kritein  to choose, to decide
Krites  judge
Criterion  standar, aturan, metoda
DEFINISI

Berfikir Kritis (Brunner&Suddarth, 1997)


 Proses kognitif/mental yg mencakup penilaian dan
analisis rasional thd info/ide serta merumuskan
kesimpulan dan keputusan

Keputusan  berdasarkan pengetahuan/kemampuan


mensintesa info.
Critical Thinking
 Ditujukan pada situasi, rencana dan bahkan aturan-aturan yang
terstandar dan mendahului dalam pembuatan keputusan
(Mz.Kenzie)
 Investigasi terhadap tujuan guna mengeksplorasi situasi
phenomena, pertanyaan atau masalah untuk menuju pada
hipotesa atau keputusan secara terintegrasi

Bandman, 1988
 Pengujian secara rasional terhadap ide-ide, pengaruh, asumsi,
prinsip-prinsip, argumen,kesimpulan, pendapat, pemikiran,
masalah, kepercayaan dan tindakan. Pengujian berdasarkan
alasan ilmiah, pengambilan keputusan dan kreatifitas
Critical Thinking

Perry&Potter (2005)
 Proses dimana seseorang dituntut mengevaluasi informasi utk
membuat penilaian/keputusan berdasarkan kemampuan,
menerapkan ilmu pengetahuan dan pengalaman
Miller & Malcolm
 befikir reflektif, berfikir beralasan yang ditujukan dalam
memutuskan apa yang diyakini atau apa yg dilakukan.

Berfikir kritis  mengandung sikap dan pendekatan  keinginan


untuk memberikan pertimbangan yg tegas pada berbagai ide,
berfikir secara hati-hati saat menerima ide

.
Berpikir kritis dalam keperawatan merupakan komponen dasar dalam
mempertanggung jawabkan profesi dan kualitas perawatan. Pemikir kritis
keperawatan menunjukkan kebiasaan mereka dalam berpikir, kepercayaan
diri, kreativitas, fleksibiltas, pemeriksaan penyebab (anamnesa), integritas
intelektual, intuisi, pola pikir terbuka, pemeliharaan dan refleksi.
Tujuan berfikir kritis

• Mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi


• Penerapan profesionalisme
• Pengetahuan tehnis dan keterampilan tehnis dlm memberikan asuhan
keperawatan
• Freely  berfikir kritis diperlukan u/ mengembangkan kemampuan : Analisa, kritis,
ide advokasi.
• Freely berfikir kritis menggunakan kemampuan deduktif dan induktif.
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta
Berfikir kritis dalam keperawatan

• Perawat setiap hari mengambil keputusan.


• Perawat harus menggunakan keterampilan kritisa, yaitu
- Menggunakan pengetahuan dari berbagai subjek dan lingkungan
- Perawat menangani perubahan
- Perawat penting membuat keputusan
- Menganalisa keterampilan kognitif
- Menerapkan standar
- Memilah/mengorganisir permasalahan
- Mencari info/mengidentifikasi fakta
- Transformasi pengetahuan/menggunakan pengetahuan yg telah dimiliki dalam
mendekati fenomena.
Berfikir kritis dlm kep.  komponen dasar dalam
pertanggunggugatan profesional dan kualitas
askep.

Ciri perawat berfikir kritis : Percaya diri/ kontektual perspektif/


kreatifitas/ fleksibilitas/ ingin tahu/ intuisi/ keterbukaan/ tekun/
refleksi.
Penerapan berfikir kritis dalam keperawatan
1. Penggunaan bahasa dalam keperawatan
2. Argumentasi dalam keperawatan
3. Pengambilan keputusan
4. Penerapan dalam proses keperawatan.
Penggunaan bahasa dalam kep

Perawat menggunakan bahasa verbal dan non verbal  mengekspresikan


ide/fikiran/info/fakta/perasaan/keyakinan dan sikap thd.klien/sesama perawat/profesi lain.
Penggunaan bahasa :
• Memberi info yg dapat diklarifikasi pemberian informasi pentingnya kompres pada klien
• Mengekspresikan perasaan dan sikap  pengumuman jam besuk efektif memberikan
kesempatan klien istirahat.
• Melaksanakan perencanaan kep/ide dalam tindakan kep informasi diit, dianjurkan minum
• Mengajukan pertanyaan dalam rangka mencari info, mengekspresikan keraguan dan
keheranan, mis.mengapa klien tiba-tiba syok?
• Mengekspresikan pengandaian  asumsi penyakitkardiovaskular karena diit yang tidak benar
Pengambilan keputusan dalam keperawatan :Diadopsi dari Bainbrige (1992)
dalam Tapopen (1995)

Pengetahuan umum  Dilema  info situasi khusus


apa yg kita putuskan

Kemungkinan hasil  Tujuan  Pentingnya


kontekstual dan pengalaman
apa yg kita ingin capai

Membandingkan  alternatif tindakan  urgensi ketersediaan


feasibility
Penerapan berfikir kritis dalam proses keperawatan
a. Pengkajian kumpul data, validasi data,katagori databerfikir kritis  menggunakan teori
dalam mensintesa.

b. Perumusan diagnosa kep Tahap pengambilan kpts yg paling kritikalmenetapkan masalah


klien yang tepat perlu argumentasi secara rasional.

c. Perencanaan kep Menggunakan pengetahuan dan alasan. Diperlukan pength.perawat


u/mensintesa Keyakinan bahwa tindakan kep. Yg ditetapkan mampu menyelesaikan masalah

d. Pelaksanaan keperawatan  Mengimplementasikan ilmu dalam situasi nyata.

e. Evaluasi keperawatan  Perawat mengkaji efektifitas tindakanterpenuhinya kebuth.dasar


Kreatifitas dan berfikir kritis:

Kreatif  jika memandang berbagai alternatif pemecahan


atau ide-ide baru disaat
menghadapi situasi

Berfikir kreatif melibatkan aspek fisiologis, sosiologi dan


psikologis menjadi satu dalam menjelaskan fenomena.
Mengapa berfikir kritis diperlukan

Mengikuti pendidikan ke jenjang > tinggi


Penerapan profesionalisme
Pengetahuan dan keterampilan tehnis dlm memberikan
askep.
Diperlukan perawat karena:
o Perawat setiap hari mengambil keputusan
o Perawat menggunakan keterampilan berfikir;
a. Menggunakan pengetahuan dari bbg subyek dan
lingkungan
b. Menangani perubahan yg berasal dari stresor lingkungan
c. Penting membuat keputusan
Lanjutan…
Freely  berfikir kritis diperlukan untuk
mengembangkan kemampuan:
Analisa, Kritis, Ide advokasi

Freely  berfikir kritis menggunakan


kemampuan deduktif dan induktif.
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta
dan keputusan.
• Induksi merupakan cara berpikir untuk menarik
suatu kesimpulan yang bersifat umum dari
kasus-kasus yang bersifat individual.
• Sementara deduktif merupakan cara berpikir
yang berpangkal dari pernyataan umum, dan
dari sini ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.
Metoda Berfikir Kritis
1. Debate  perdebatan/argumentasi
2. Individual decision  individu berdebat dengan dirinya dlm
proses pengambilan keputusan
3. Group discussion
4. Persuasi  mempengaruhi perbuatan/keyakinan/sikap
dan nilai2 dg berbagai alasan/argumen/bujukan
5. Propaganda  sengaja untuk mempengaruhi, dapat
baik/buruk
6. Coercion  mengancam/menggunakan kekuatan untuk
memaksakan kehendak
7. Kombinasi
Proses Berfikir Kritis

1. Memahami tulisan
2. Mengevaluasi isi dan bagian isi
3. Mempertanyakan-menjawab-bertanya-
menjawab-dst
4. Membangun pertanyaan  mencari jawaban
5. Titik awal upaya pencarian
Aktifitas mental dalam berfikir kritis

a. Mengajukan pertanyaan
b. Mengumpulkan info yg relevan
c. Memvalidasi info yg tersedia
d. Menggunakan pengalaman dan pengetahuan yg lalu
untuk menjelaskan
e. Mempertahankan suatu sikap fleksibel
f. Mempertimbangkan pilihan yg tersedia
g. Merumuskan suatu keputusan
Elemen Berfikir kritis

1. Menentukan tujuan
2. Menyusun pertanyaan atau membuat kerangka
masalah
3. Menunjukkan bukti
4. Menganalisis konsep
5. Asumsi

Perspektif yang digunakan selanjutnya keterlibatan dan


kesesuaian
Kriteria elemen terdiri dari kejelasan, ketepatan,
ketelitian dan keterkaitan
Berfikir kritis dalam keperawatan
 Perawat setiap hari mengambil keputusan

 Perawat hrs menggunakan keterampilan


kritis, yaitu:
 Menggunakan pengetahuan dari berbagai subjek
dan lingkungan
 Perawat menangani perubahan
 Perawat penting membuat keputusan

 Berfikir kritis dlm keperawtan  komponen


dasar dlm pertanggunggugatan profesional
dan kualitas askep
Ciri perawat berfikir kritis
 Percaya diri
 Kontektual perspektif
 Kreatifitas
 Fleksibilitas
 Ingin tahu
 Intuisi
 Keterbukaan
 Tekun
 Refleksi
Karakteristik berfikir kritis

1. Proses pengetahuan multidimensi


2. Berorientasi pada proses
3. Jejaring saat menginterpretasikan pengetahuan/tantangan/hipotesa/modifikasi
4. Sikap yg dipelajari
5. Kesadaran diri
6. Empati dan pemberdayaan
7. Teori belajar social
8. Hasil sosialisasi professional
9. Mencakup keterampilan dan kognitif
10. Merupakan sikap kritis mencari dan meningkatkan kemampan professional
11. Melibatkan perasaan/angan2 dan intuisi.
Proses berfikir kritis

Memahami tulisan

Mengevaluasi isi dan


bagian isi

Mempertanyakan-menjawab-
bertanya-menjawab-dst

Membangun pertanyaan
mencari jawaban

Titik awal upaya pencarian


Aktifitas mental dalam berfikr kritis

1. Mengajukan pertanyaan
2. Mengumpulkan info yg relevan
3. Memvalidasi info yg tersedia
4. Menggunakan pengalaman dan pengeth. Yg lalu u/ menjelaskan
5. Mempertahankan suau sikap fleksibel
6. Mempertimbangkan pilihan yg tersedia
7. Merumuskan suatu keputusan
Model berfikir kritis Costa,dkk (1985)

Remembering-menggunakan pengalaman masa lalu

Repeating –semakin sering berfikir kritis semakin mudah mengambil


keputusan

Reasoning –keputusan didasari atas berfikir kritis/pertimbangan akurat

Reorganizing –mengorganisasikan fakta yg mendukung fenomena

Relating – menemukan relasi antara fenomena

Reflecting – menganalisa kembali secara hati-hati


Metode berfikir kritis
1. Debate  perdebatan/argumentasi.
2. Individual decision individu berdebat dg.dirinya dlm proses pengb.kpts.
3. Group discussion
4. Persuasi  mempengaruhi perbuatan/keyakinan/sikap dan nilai2 dg
berbagai alasan/argumen/bujukan
5. Propagandasengaja u/ mempengaruh. Dapat baik/buruk.
6. Coercion  mengancam/menggunakan kekuatan u/memaksakan
kehendak.
Asumsi berfikir
• Komponen dasar kep berfikir, perasaan dan berbuat sejalan.
• Mengembangkan upaya berfikir kritis ad/upaya yg disengaja.
• Jangan hanya apa yang difikirkan, tetapi bgmn berfikir.
• Berfikir dalam kep. Sama dg.situasi pribadi.
Bentuk berfikir (THINK)
1. Total recall –fakta kep.datang dari berbagai sumber
2. Habits –suatu tindakan biasa dilakukan berulang akan secara spontan
dilakukan.
3. Inquiry – keputusan akan lebh baik/akurat bila dg.inquiry.
4. New ideas and creativity –banyak belajar/peroleh info baru.
5. Knowing how you think –sadar bahwa perawat sedang berfikir.
5 bentuk berfikir ( T H I N K )
Total Recall :
Kemampuan mengkaji pengetahuan, dengan pengetahuan itu seseorang belajar dan menanamkan
Ada yg. Sangat luas wawasannya-sangat mengetahui.
Kurang wawasan perawat pemula yang sedikit pengetahuannya tentang keperawatan.
Total recall :
- mengingat fakta-fakta
- mengingat dimana dan mengapa menemukan sesuatu yang diperlukan
- Fakta dalam keperawatan diperoleh dari berbagai sumber termasuk pasien dan keluarganya.
Habits :
Apabila tindakan kebiasaan tidak ada, maka sama dengan berbuat tanpa berfikir. diterima untuk
mengerjakan sesuatu pada waktu yg. Tepat atau keharusan mengerjakan.
Cardiopulmonary resuscitation (CPR) sering digunakan dalam keperawatan.
• Inquiry :
- menguji isue secara mendalam.
- Pertanyaan yang segera menjadi kenyataan
- Cara berfikir yang utama dalam keputusan
- Keputusan akan lebih akurat bila menggunakan pendekatan inquiry
- Pengumpulan dan analisa info untuk keputusan akan lebih baik.
News ideas and creativity :
- Akar yang perlu dikembangkan dalam keperawatan
- Keperawatan memiliki banyak standar yang dapat menjamin pekerjaan lebih baik.
tetapi tidak selalu dapat dilakukan. OKI perawat harus belajar lebih banyak guna
memperoleh informasi baru askep lebih berkualitas.
Knowing how you think :
- Jika perawat berada dalam suatu proses mengetahui, maka peraswat akan dapat
mengetahui apa yang difikirkan.
Pemikir kritis dalam keperawatan
 Menganalisa keterampilan kognitif
 Menerapkan standar
 Memilah/mengorganisir permasalahan
 Mencari info/mengidentifikasi fakta
 Alasan yang logis
 Memperkirakan
 Transformasi
Pengetahuan/menggunakan pengetahuan
yg telah dimiliki dlm mendekati fenomena
Penerapan konsep berfikir kritis
dlm keperawatan
1. Penggunaan bahasa dalam keperawatan
2. Argumentasi dalam keperawatan
3. Pengambilan keputusan
4. Penerapan dalam proses keperawatan
1. Penggunaan bahasa dlm
keperawatan
 Perawat menggunakan bahasa verbal dan non
verbal  mengekspresikan
ide/fikiran/info/fakta/perasaan/ keyakin-an dan sikap
 terhadap klien dan sesama perawat/profesi lain
 Penggunaan bahasa:
1. Memberikan info yg dapat diklarifikasi, mis: info
pentingnya kompres pada klien
2. Mengekspresikan perasaan dan sikap, mis:
pengumuman jam besuk efektif memberikan
kesempatan klien istirahat
3. Melaksanakan perencanaan keperawatan/ide dlm
tindakan keperawatan, mis: info diet rendah
kolesterol, info makanan yg dianjurkan/dihindari
1. Penggunaan bahasa dlm
keperawatan
 Penggunaan bahasa:
4. Mengajukan pertanyaan dalam rangka mencari
info, mengekspresikan keraguan dan keheranan,
mis: mengapa Tn.A tiba-tiba syok??
5. Mengekspresikan pengandaian, mis: bila diberikan
digitalis, gejala serangan jantung tidak muncul
2. Argumentasi dlm keperawatan

 Perawat diperhadapkan untuk beradu argumentasi


bersama anggota timnya
 menemukan, menjelaskan kebenaran,
mengklarifikasi isu, memberi penjelasan,
mempertahankan terhadap tuntutan/tuduhan
 Argumen diperlukan dalam pengajuan
proposal/perencanaan program
 Badman&Badman (1988)  argumentasi terkait
berfikir dlm keperawatan:
a. Berhubungan dg situasi perdebatan/pertengkaran
b. Debat tentang suatu isu  Karu dg pimpinan RS
ttg kebijakan pelayanan keperawatan yg bermutu
Lanjutan….

 Badman&Badman (1988)  argumentasi terkait


berfikir dlm keperawatan:

c. Upaya mempengaruhi individu/kelompok untuk


berbuat sesuatu dlm rangka merubah perilaku
sehat, mis: iklan layanan kesehatan tentang
pemberantasan sarang nyamuk untuk mencegah
demam berdarah

d. Berhubungan dg bentuk penjelasan yg rasional yg


memerlukan serangkaian alasan perlunya
keyakinan dan pengambilan keputusan,
mis:Monitor kadar gula darah setiap hari pada Tn.
A
3. Pengambilan keputusan dlm
keperawatan
 Setiap hari perawat mengambil keputusan yg tepat.
Pengetahuan umum  dilema  info situasi khusus apa
yg kita putuskan

Kemungkinan  Tujuan  pentingnya kontekstual


dan pengalaman

Hasil apa yg kita ingin dicapai


Membandingkan  alternatif tindakan  urgensi ketersediaan

Secara efektif pilihan yg kita lakukan/keputusan yg kita lakukan

Diadopsi dari Bainbrige (1992) dalam Tapopen (1995)


4. Penerapan proses keperawatan

Berfikir kritis pd semua langkah proses keperawatan:


1. Pengkajian
 kumpul data, validasi data, kategori data  berfikir
kritis  menggunakan teori dalam mensintesa
2. Perumusan diagnosa keperawatan
 Tahap pengambilan keputusan yg paling kritikal 
menetapkan masalah klien yg tepat  perlu
argumentasi secara rasional
3. Perencanaan
 Menggunakan pengetahuan dan alasan. Diperlukan
pengetahuan perawat untuk mensintesa keyakinan
bahwa tindakan keperawatan yg ditetapkan mampu
menyelesaikan masalah
Lanjutan
4. Penerapan proses keperawatan

Berfikir kritis pd semua langkah proses keperawatan:


4. Pelaksanaan keperawatan
 Mengimplementasikan ilmu dlm situasi nyata
5. Evaluasi keperawatan
 Perawat mengkaji efektifitas tindakan 
terpenuhinya kebutuhan dasar

Anda mungkin juga menyukai