Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN

KONSEP MODEL MARTHA ELIZABETH ROGERS

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 KELAS 1B

No Nama Nim
1. SAPNA TRIYANINGSIH P01720322091
2. SARPITA SULISTIANA P01720322092
3. SENDI TRI WAHYU P01720322093
4. SHAKILA MUTIARA KARTINI P01720322094
5. SHINTA ADELIA VIOLENTIN P01720322095

DOSEN PENGAJAR
Ns. Hendri Heriyanto,S.Kep.,M.Kep

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


JURUSAN SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN AJARAN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
daninayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Hubungan
Teori Keperawatan Martha E. Rogers.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Bengkulu, 14 September 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ 2
DAFTAR ISI....................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 4
1.1.LatarBelakang......................................................................................... 4
1.2.Rumusan Masalah................................................................................... 5
1.3.Tujuan..................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 6
2.1. Biografi Martha Elizabeth Rogers ............................................................................. 6
2.2. Definisi Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers .............................................. 7
2.3. Konsep Utama Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers ................................... 7
2.4. Bagan Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers Untuk menggambarkan
dinamisme proses dalam keperawatan Rogers........................................................... 9

2.5. Aplikasi dari Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers ...................................... 10


2.5.1. Praktik ............................................................................................................... 10
2.5.2. Pendidikan ......................................................................................................... 10
2.5.3.Penelitian ............................................................................................................ 10
2.5.4. Perkembangan dimasa depan ............................................................................ 11
2.5.5. Agama ............................................................................................................... 11
BAB III PENUTUP............................................................................................ 13
3.1. Kesimpulan ............................................................................................. 13
3.2. Saran ........................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teori menghasilkan pengetahuan keperawatan yang dapat digunakan dalam


praktik. Integrasi teori ke dalam praktik merupakan dasar profesi keperawatan (McEwen
dan Wills, 2007). Selain itu, teori dapat menunjukkan bagaiman perawat menggunakan
proses keperawatan.
Teori keperawatan adalah konseptualitas dari beberapa aspek keperawatan untuk
mancapai tujuan menggambarkan, menjelaskan, memperkirahkan, dan atau pelaksanaan
asuhan keperawatan (Meleis, 2006). Teori keperawatan membuata perawat- perawat
melihat situasi klien secara perspektif, sebuah cara untuk mengolah data, dan sebuah
metode untuk menganalisis dan menginterpretasi informasi. Teori keperawatan membuat
perawat-perawat melihat situasi klien secara perspektif, sebuah cara untuk mengolah
data, dan sebuah metode untuk menganalisis dan menginterpretasi informasi,
Misalnya. Teori Rogers yang memiliki tujuan keperawatan yaitu mengelola dan
mempromosikan kesehatan, pencegahan penyakit, pelayanan, serta rehabilitasi penyakit
dan klien yang cacat melalui "ilmu kemanusiaan keperawatan"(Rogers 1970 & 1990).
Menurut Martha Rogers (1970) menganggap individu sebagai energi lingkungan yang
berada dalam jagat raya. Individu secara keseluruhan berinteraksi terus-menerus dengan
lingkungan, mempunyai integritas pribadi dan karakter (Rogers, 1970 & 1990).
Manusia tunggal adalah suatu "energi lingkungan empat dimensi yang dikenali
dari bentuk dan karakteristik tertentu dan tidak dapat diperkirakan dari bagian
pengetahuan" (Tomey dan Alligood, 2006). Empat dimensi dari teori Rogers-energi:
lingkungan keterbukaan, bentuk dan organisasi, serta dimensionalitas-membantu dalam
perkembangan prinsip yang berhubungan dengan perkembangan manusia.

4
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah biografi Martha Elizabeth Rogers?


2. Bagaimanakah definisi dan konsep utama teori keperawatan Martha Elizabeth
Rogers?
3. Bagaimanakah gambar dari teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers?
4. Bagaimanakah aplikasi dari teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui biografi Martha Elizabeth Rogers.


2. Menjelaskan definisi dan konsep teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers.
3. Mengetahui gambar dari teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers.
4. Menjelaskan aplikasi dari teori Martha Elizabeth Rogers.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Biografi Martha Elizabeth Rogers

Martha Elizabeth Roger lahir pada tanggal 12 Mei 1914 di Dallas, Texas. Beliau
memulai karir sarjananya ketika beliau masuk di Universitas Tennessee di Knoxville pada
tahun 1931. Beliau masuk sekolah keperawatan di RSU Knoxville pada September 1933.
Beliau menerima gelar Diploma Keperawatan pada tahun 1936 dan menerima gelar B.S dari
George Peabody College di Masville pada tahun 1937. Pada tahun 1945 beliau mandapat
gelar MA dalam bidang pengawasan kesehatan masyarakat dari Fakultas Keguruan
Universitas Columbia, New York. Beliau menjadi Eksekutif Direktur dari pelayanan
keperawatan di Phoenix, AZ. Beliau meninggalkan Arizona pada tahun 1951 dan kembali
melanjutkan sekolah di Universitas Johns Hopkins. Baltimre MD dg memperoleh gelar
MPH tahun 1952 dan Sc.D tahun 1954. Beliau di tetapkan menjadi Kepala Bagian
Keperawatan di New York University pada tahun 1954.
Secara resmi beliau mengundurkan diri sebagai Professor dan Kepala Bagian
Keperawatan pada tahun 1975 setelah 21 tahun dalam pelayanan. Pada tahun 1979 beliau
pensiun dengan hormat dengan memakai gelar Professornya dan terus aktif mengembangkan
dunia keperawatan sampai beliau meninggal pada 13 maret 1994.
Dalam teorinya, Martha Rogers (1970), mempertimbangkan manusia (kesatuan
manusia) sebagai sumber energi yang menyatu dengan alam semesta. Manusia berada dalam
interaksi yang terus menerus dengan lingkungan (lutjens, 1995). Selain itu, manusia
merupakan satu kesatuan utuh memiliki integritas diri dan menunjukkan karakteristik yang
lebih dari sekedar gabungan dari beberapa bagian (Rogers 1970).
Manusia yang utuh merupakan " Empat sumber dimensi energi yang diidentifikasi
oleh pola dan manisfestasi karakteristik spesifik yang menunjukkan kesatuan dan yang tidak
dapat di tinjau berdasarkan bagian pembentuknya" (Maminer - Toey, 1994). Keempat
dimensi yang digunakan oleh Martha E. Rogers sumber energi. keterbukaan, keteraturan dan

6
pengorganisasian, dan empat dimensionalitas manusia digunakan untuk menentukan prinsip
mengenai bagaimana berkembang.

2.2 Definisi Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers


Keperawatan adalah ilmu humanisti/humanitarian yang menggambarkan dan
memperjelas bahwa manusia dalam strategi yang utuh dan dalam perkembangan hipotesis
secara umum dengan memperkirakan prinsip prinsip dasar untuk ilmu pengetahuan praktis.
Ilmu keperawatan adalah ilmu kemanusiaan, mempelajari tentang alam dan hubungannya
dengan perkembangan manusia.

Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas yang di dasari prinsip-prinsip kreatifitas,


seni dan imaginasi. Aktifitas keperawatan dinyatakan Rogers merupakan aktifitas yang
berakar pada dasar ilmu pengetahuan abstrak. pemikiran intelektual, dan hati nurani Rogers
menekankan bahwa keperawatan adalah disiplin ilmu yang dalam aktifitasnya
mengedepankan aplikasi keterampilan, dan teknologi. Aktivitas keperawatan meliputi
pengkajian, intervensi, dan pelayanan rehabilitatif senantiasa berdasar pada konsep
pemahaman manusia / individu seutuhnya.

2.3 Konsep Utama Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers

Martha Elizabeth Roger mengemukakan empat konsep besar. Beliau menghadirkan


lima asumsi tentang manusia. Tiap orang dikatakan sebagai suatu yang individu utuh.
Manusia dan lingkungan selalu saling bertukar energi. Proses yang terjadi dalam kehidupan
seseorang tidak dapat diubah dan berhubungan satu sama lain pada dimensi ruang dan
waktu. Hal tersebut merupakan pola kehidupan. Pada akhirnya seseorang mampu berbicara,
berfikir, merasakan, emosi, membayangkan dan memisahkan. Manusia mempunyai empat
dimensi, medan energi negentropik dapat diketahui dari kebiasaan dan ditunjukkan dengan
ciri-ciri dan tingkah laku yang berbeda satu sama lain dan tidak dapat diduga dengan ilmu
pengetahuan yaitu lingkungan, keperawatan dan kesehatan.

Tujuan diagnosa keperawatan memberikan kerangka kerja dalam intervensi


keperawatan direncanakan dan dilaksanakan. Intervensi keperawatan akan tergantung pada
fokus diagnosa keperawatan. Fokus pada integralitas akan diimplementasikan dengan

7
lingkungan sama dengan pada individu. Diharapkan perubahan pada suatu hal yang akan
menyebabkan perubahan di sisi yang lain secara simultan terpisah dari dunia penyakit. Di
sana masalah tidak dapat disetujui dengan efektif dalam arti umumnya perubahan diterima,
ukuran penyakit. Kreativitas dan imaginasi menjadi sangat penting.

Resonansi menyatakan bahwa diagnosa keperawatan ditujukan untuk mendukung


atau memodifikasi variasi proses kehidupan sebagai manusia yang utuh. Karena proses
kehidupan manusia merupakan suatu fenomense.

Rencana keperawatan pada bagian helicy membutuhkan penerimaan individu


terhadap perubahan yang terjadi strategi untuk meningkatkan dan memodifikasi irama dan
tujuan hidup. Untuk itu dibutuhkan informasi dan partisipasi aktif klien pada proses
keperawatan. konsep yang menyebutkan manusia adalah unik dan dapat dikenali karena
kemampuannya dalam merasakan, memberi kesempatan perawat untuk membantu
memecahkan masalah kesehatannya dan mengatur agar tujuannya dapat mencapai
kesehatan.

1. Teori yang berkaitan dengan konsep menciptakan perbedaan cara pandang pada suatu
fenomena. Kerangka kerja Martha E Roger akan memberikan alternatif dalam
memandang manusia dan dunia. Teori yang menyatakan keperawatan menggunakan
prinsip hemodinamika dalam memberikan pelayanan kebutuhan manusia atau cara
memandang keperawatan dari satu sisi. Contoh adalah prinsip helicy yang menekankan
pada pola kebiasaan dan ritual.

2. Teori harus masuk akal, Mengetahui perkembangan yang masuk akal merupakan hal
penting perkembangan yang logis menyebabkan mengenai asumsi pada prinsip
hemodinamika.

3. Teori harus sederhana dan dapat disosialisasikan. Teori dapat disosialisasikan sejak tidak
tergantung pada beberapa keadaan. Itu dinyatakan oleh Martha E Roger konsepsi manusia
sangatlah sederhana. Meskipun memberikan kaitan dalam pemahaman. Ditambahkan
teori ini dilandaskan pada penggunaan sistem terbuka yang sangat kompleks.

4. Teori didasarkan pada hipotesa dan bisa diuji.

8
5. Teori memberi dan membantu peningkatan batang keilmuan dalam disiplin ilmu melalui
penelitian sehingga teori tersebut sah.

6. Teori bisa digunakan sebagai pedoman dan peningkatan dalam praktek.

7. Teori harus konsisten dengan teori lain yang sah, hukum dan prinsip prinsip tetapi harus
menghindari pertanyaan terbuka yang perlu diperiksa.

2.4 Bagan Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers Untuk menggambarkan


dinamisme proses dalam keperawatan Rogers
Untuk menggambarkan dinamisme proses dalam keperawatan, Rogers membuat
ilustrasidalam bentuk bagan sebagai berikut:

Resonancy Helicy Integrality

Bultemeler 1993 Barrett 1990 Floyd 1983

1. Integritas (Integrality) merupakan proses hubungan yang menguntungkan


antar manusia dan lingkungannya secara berkesinambungan.
2. Resonansi (Resonancy) merupakan prinsip yang membicarakan tentang alam dan
perubahan yang terjadi antara manusia dan lingkungan. Resonansi dapat dijelaskan
sebagai suatu pola-pola gelombang yang ditunjukkan denagn perubahan-perubahan dari
frekuensi terendah ke frekuensi yang lebih tinggi pada gelombang perubahan.
3. Helicy merupakan prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami, hubungan manusia,
dan lingkungan adalah berkesinambungan, menguntungkan, merupakan interaksi yang
simultan antara manusia dan lingkungan bukan menyatakan ritmitasi.

9
2.5 Aplikasi dari Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers

2.5.1 Praktik

Martha Elizabeth Rogers mengungkapkan bahwa teori yang diambilnya dari


konsepnya sangat mungkin untuk di terapkan dalam praktik keperawatan. Malinski
(1986) mencatat ada tujuh trend yang ada dalam praktik keperawatan. yang kesemuanya
berdasar pada konsep teori yang di kemukakan Martha E Rogers.

1. Pemberian kewenangan penuh dalam hubungan perawat klien

2. Menerima perbedaan sebagai sesuatu yang wajar

3. Penyesuaian terhadap pola

4. Menggunakan modalitas gelombang seperti lampu musik, pergerakan dalam proses


penyembuhan.

5. Menunjukkan suatu perubahan yang positif

6. Memperluas fase pengkajian dalam proses keperawatan 7. Menerima hubungan yang


menyeluruh dalam hidup.

2.5.2 Pendidikan

Pada tahun 1963. Rogers mencetuskan ide untuk mendirikan kembali program
undergraduated dan graduated dalam pendidikan keperawatan. Hal ini adalah di
lakukannya sebagai refleksi terhadap evolusi perubahan dalam ilmu keperawatan.
Konsistensi terhadap definisi yang ia berikan untuk keperawatan bahwa keperawatan
adalah profesi yang di pelajari, unik serta memiliki batang tubuh pengetahuan, maka ia
sangat menganjurkan bagi perawat untuk menempuh pendidikan dalam keperawatan

2.5.3 Penelitian

10
Model konseptual abstrak yang di kemukakan Martha E Rogers secara langsung
memiliki hubungan dengan riset dan pengembangan ilmu keperawatan. Model
konseptualnya memberikan arah dan stimulus untuk aktifitas keilmuan tersebut. Model
keperawatan Rogers menunjukkan betapa uniknya realita profesi keperawatan, Peneliti
yang memiliki asumsi dan pemahaman seperti konsep Martha E Rogers akanmenemukan
mendapatkan pandangan yang jelas tentang seperti apakah yang sesungguhnya bekerja
sebagai perawat. Secara jelas dalam konsepnyaMartha E Roger menunjukkan bahwa
kebutuhan kritis dalam keperawatan adalah merupakan dasar pengetahuan dalam aktifitas
penelitian keperawatan.

2.5.4 Perkebangan dimasa depan


Rogers (1986a) percaya bahwa pengetahuan pengembangan dalam model nya
adalah "proses yang tiada akhir menggunakan "banyaknya pengetahuan dari berbagai
sumber kemungkinan untuk membuat kaleidoskop. Eksplorasi filsafat baru oleh para
sarjana Rogerian kebudha, hindu, dan aborigin contoh kepercayaan ini dalam kesatuan
esensial (madrid, 1997). Fawcett (2000) mengidentifikasi tiga theoris berikut dasar yang
dikembangkan oleh rogers dari ilmu kesatuan manusia:

L. Teori percepatan evolusi


2. Teori kolerasi ritmis perubahan
3. Teori fenomena paranormal
Penjelasan lebih lanjut dan pengujian teori-teori dan prinsip-prinsip homeodynamic akan
memberikan kontribusi untuk ilmu pengetahuan keperawatan.

2.5.5 Agama
Fokus dari teori keperawatan Martah E. Rogers adalah memandang manusia
secara utuh dan saling bertukar enegi dengan lingkungannya. Hal ini seperti halnya
Prinsip dasar hubungan manusia dengan alam atau makhluk lain di sekitarnya pada
dasarnya ada dua: pertama, kewajiban menggali dan mengelola alam dengan segala
kekayaannya;dan kedua, manusia sebagai pengelola alam tidak diperkenankan merusak
lingkungan, karena pada kahirnya hal itu akan merusak kehidupan manusia itu sendiri.
Mengenai prinsip yang pertama. Allah berfirman dalam Al-Quran surat Hud ayat 61:

11
‫فيها واستعمركم األرض من هو الشاكر‬

Artinya: "Dia (Allah) telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan memerintahkan
kalian memakmurkannya (mengurusnya)".

Adapun mengenai prinsip yang kedua, yaitu agar manusia jangan merusak alam
dinyatakan oleh Allah melalui berbagai ayat dalam Al Quran, di antaranya dalam surat
Al-A'raf ayat 56:

‫إصالحها بعد األرض في وااللتوا‬


Artinya: "Janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah)
memperbaikinya".
Dengan demikian, dapat dipahami dengan jelas bahwa kesadaran melestarikan
lingkungan, sebagaimana yang dikampanyekan oleh orang-orang sekarang ini, dasar-
dasarnya telah digariskan oleh Islam sejak lima belas abad yang lalu. Hanya saja, karena
keterbelakangan, kemiskinan, dan kebodohannya sendiri, umat Islam seringkali kurang
memahami arti dari ayat-ayat dari Al-Quran. Oleh karena itu, salahsatu tugas utama
Islam adalah menghapus keterbelakangan, kemiskinan, dan kebodohan dari kehidupan
umat.

Apa yang dikemukakan diatas merupakan prinsip dasar hubungan manusia


dengan alam sekitar, yaitu prinsip pemanfaatan dan sekaligus pelestarian lingkungan
alam. Agama memberi motivasi kepada manusia untuk mewujudkan kedua hubungan itu
dengan sebaik-baiknya.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari hasil penulisan makalah teori keperawatan Martha E. Rogers penulis dapat menarik
kesimpulan bahwa model Rogerian muncul dari basis sejarah yang luas dan telah pindah ke garis
terdepan sebagai pengetahuan ilmiah telah berkembang. memahami konsep dan prinsip-prinsip
ilmu manusia kesatuan memerlukan pondasi dalam pendidikan umum, kesediaan untuk
melepaskan tradisional, dan kemampuan untuk melihat dunia dalam cara baru dan kreatif.
Muncul dari dasar pendidikan yang kuat, model memberikan kerangka kerja yang menantang
dari yang untuk memberikan asuhan keperawatan. ide-ide abstrak diuraikan dalam model
Rogerian congruance mereka dengan knowlodge ilmiah modern memacu teori-teori baru dan
menantang yang lebih pemahaman manusia kesatuan. keperawatan sarjana dan praktisi yang
membawa ide-ide rogers ke abad berikutnya.

3.2 Saran

Dengan adanya teori keperawatan Martha E. Rogers yang memandang manusia secara
keseluruan dan terus-menerus terjadi pertukaran energi dengan lingkungannya. Keperawatan
merupakan seni dan ilmu yang berhubungan lansung terhadap kebutuhan manusia dengan sifat
dasar dan perkembangan manusia. Maka perawat memerlukan kreatifitas dalam pemenuhan
kebutuhan dasar manusia. Untuk meningkatkan status kesehatan manusia.

13
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi N.S. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC


Mariner-tomey & Alligood. (2006). Nursing Theorists and Their Works 6
Ed.St.Louis: Mosby Elsevier, Inc
Perry dan Potter. (2009). Fundamental keperawatan ed 7. Jakarta: Salemba
Medika

14
15

Anda mungkin juga menyukai