Oleh:
Kelompok 2
DIII KEPERAWATAN
STIKES KESDAM IX UDAYANA
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , atas Rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Model Konseptual
Human Being Roger”
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga tuhan memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang telah memberikan bantuan.
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A.Latar belakang......................................................................................................4
C.Tujuan Penulisan..................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................7
E.Prinsip Hemodinamika.......................................................................................12
A.Kesimpulan ............................................................................................................17
B.Saran .......................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah.
1. Bagaimanakah biografi Martha Elizabeth Rogers ?
2. Bagaimanakah definisi teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers?
3. Bagaimana teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers?
4. Bagaimana konsep utama teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers?
5. Apa itu prinsip hemodinamika ?
6. Bagaiman hubungan teori Martha Elizabeth Roger dengan metaparadigma lansia?
7. Bagaimana kegunaan prinsip Martha Elizabeth Rogers dalam proses keperawatan?
8. Bagaimana hubungan teori Martha Elizabeth Rogers dengan praktik keperawatan?
9. Bagaimana hubungan teori Martha Elizabeth Rogers dengan pendidikan keperawatan?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui biografi Martha Elizabeth Rogers
2. Mengetahui definisi teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers?
3. Mengtetahui teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers?
4. Mengetahui konsep utama teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers?
5. Mengetahui prinsip hemodinamika ?
6. Mengetahui hubungan teori Martha Elizabeth Roger dengan metaparadigma lansia?
7. Mengetahui kegunaan prinsip Martha Elizabeth Rogers dalam proses keperawatan?
8. Mengetahui hubungan teori Martha Elizabeth Rogers dengan praktik keperawatan?
9. Mengetahui hubungan teori Martha Elizabeth Rogers dengan pendidikan
keperawatan?
BAB II
TINJAUAN PUSRAKA
Martha Elizabeth Roger lahir pada tanggal 12 Mei 1914 di Dallas, Texas. Beliau
memulai karir sarjananya ketika beliau masuk di Universitas Tennessee di Knoxville
pada tahun 1931. Beliau masuk sekolah keperawatan di RSU Knoxville pada September
1933. Beliau menerima gelar Diploma Keperawatan pada tahun 1936 dan menerima
gelar B.S dari George Peabody College di Masville pada tahun 1937. Pada tahun 1945
beliau mandapat gelar MA dalam bidang pengawasan kesehatan masyarakat dari
Fakultas Keguruan Universitas Columbia, New York. Beliau menjadi Eksekutif Direktur
dari pelayanan keperawatan di Phoenix, AZ. Beliau meninggalkan Arizona pada tahun
1951 dan kembali melanjutkan sekolah di Universitas Johns Hopkins, Baltimre MD dg
memperoleh gelar MPH tahun 1952 dan Sc.D tahun 1954. Beliau di tetapkan menjadi
Kepala Bagian Keperawatan di New York University pada tahun 1954.
Secara resmi beliau mengundurkan diri sebagai Professor dan Kepala Bagian
Keperawatan pada tahun 1975 setelah 21 tahun dalam pelayanan. Pada tahun 1979 beliau
pensiun dengan hormat dengan memakai gelar Professornya dan terus aktif
mengembangkan dunia keperawatan sampai beliau meninggal pada 13 maret 1994.
Dalam teorinya, Martha Rogers (1970), mempertimbangkan manusia (kesatuan manusia)
sebagai sumber energi yang menyatu dengan alam semesta. Manusia berada dalam
interaksi yang terus menerus dengan lingkungan (lutjens,1995). Selain itu, manusia
merupakan satu kesatuan utuh memiliki integritas diri dan menunjukkan karakteristik
yang lebih dari sekedar gabungan dari beberapa bagian (Rogers 1970).
Asumsi Dasar Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam
semesta seperti antropologi, sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan
mitologi. Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh. Ilmu
keperawatan adalah ilmu yang mempelajari manusia, alam dan perkembangan manusia
secara langsung.
Berdasarkan pada kerangka konsep yang dikembangkan oleh Rogers (1970) ada
lima dasar asumsi tentang manusia, yaitu:
1. Manusia adalah satu kesatuan
Berasumsi bahwa individu dan lingkungan saling tukar-menukar energi dan material
satu sama lain. Beberapa individu mendefenisikan lingkungan sebagai faktor eksternal
pada seorang individu dan merupakan satu kesatuan yang utuh dari semua hal.
3. Mempercayai bahwa proses hidup manusia tidak dapat diulang dan tidak dapat
diprediksi sepanjang ruang dan waktu
Individu tidak pernah dapat mundur atau jadilah sesuatu ia atau dia
sebelumnya. Bahwa proses kehidupan manusia merupakan hal yang tetap dan saling
bergantung dalam satu kesatuan ruang waktu secara terus menerus. Akibatnya seorang
individu tidak akan pernah kembali atau menjadi seperti yang diharapkan semula.
4. Perilaku pada individu merupakan suatu bentuk kesatuan yang inovatif
Hanya manusia yang mampu untuk berfikir menjadi siapa dan keluasan dari
alam semesta ini. Dari seluruh bentuk kehidupan di dunia hanya manusia yang
mampu berfikir dan menerima dan mempertimbangkan luasnya dunia.
D. Prinsip Homeodinamika
Prinsip pertama adalah integral. Badan manusia dan lingkungannya tidak dapat
dipisahkan, rangkaian pertukaran proses kehidupan terus terjadi pembaharuan
interaksi antara badan manusia dan lingkungannya. Keduanya saling berinteraksi yang
konstan dan saling bertukar dimana pembentukan keduanya ditempatkan dalam waktu
yang sama. Maka, integral adalahkelanjutan proses interaksi antara manusia dan
lingkungan.
2. Resonansi
Prinsip helicy sependapat dengan alam dan pertukaran langsung pada manusia dan
lingkungan. Manusia dan lingkungan adalah dinamis , sistem terbuka dalam
pertukaran adalah hak berlanjut pada pertukaran yang konstan antara manusia dan
bidang lingkungan.Pertukaran ini juga mengalami pembaharuan.Jika, pertukaran tidak
dapat diprediksi.Akhirnya, pertukaran langsung menuju peningkatan perbedaan dan
kerumitan. Proses ini dan polanya tidak dapat di prediksi, dinamis, dan peningkatan
perbedaan.
Helicy meliputi konsep perubahan ritmis, pengaruh evolusioner, dan kesatuan bidang
lingkungan hidup manusia.Arah perubahan yang terjadi antara manusia dan
lingkungan terhadap peningkatkan keragaman dan kompleksitas dan ritme yang tidak
tepat diulang. Akibatnya, prinsip dari homeodynamics adalah cara melihat manusia
dalam keutuhan mereka. Perubahan dalam proses kehidupan manusia yang tidak dapat
kembali, nonrepeatable, berirama, dan menyajikan keragaman pola tumbuh.
Perawatan utamanya adalah seni dan ilmu dan humanistik kemanusiaan. Ditujukan
terhadap semua manusia dan berkaitan dengan sifat dan arah pembangunan manusia.
Tujuannya untuk berpartisipasi dalam proses perubahan sehingga orang dapat
mengambil manfaat (Rogers, 1992). Kesehatan tidak secara khusus diatur, Malinski
(1986) dikutip dari komunikasi pribadi dengan Rogers di mana di negara bagian , Rogers
memandang kesehatan sebagai sebuah nilai. Komunikasi ini menegaskan kesimpulan
sebelumnya bahwa penyakit, patologi dan kesehatan adalah sebuah nilai.
Jika profesi keperawatan dipandang sebagai kepedulian pada umat manusia, prinsip-
prinsip homeodynamics memberikan pedoman untuk memprediksi sifat dan arah
perkembangan individu sebagai respon terhadap masalah kesehatan. Diharapkan, praktik
keperawatan profesional kemudian akan meningkatkan dinamika integrasi manusia dan
lingkungannya, untuk memperkuat hubungan dan integritas bidang manusia, dan untuk
mengarahkan pola dari bidang manusia dan lingkungan untuk realisasi maksimum
kesehatan. Tujuan ini akan tercermin dalam proses keperawatan. Untuk berhasil
menggunakan prinsip-prinsip homeodinamik, diperlukan pertimbangan perawat dan
melibatkan perawat dan klien dalam proses keperawatan.
Jika sesuatu atau seseorang di luar individu adalah bagian dari lingkungan, maka perawat
akan menjadi bagian dari lingkungan klien. Maka tersirat bahwa klien berpartisipasi,
serta bersedia maju dalam proses keperawatan. Akibatnya, hasil keperawatan mandiri,
yang Rogers (1992), mempertahankan diperlukan jika klien berusaha mencapai potensi
maksimal dengan cara yang positif. Keperawatan adalah bekerja dengan klien, bukan
kepada atau untuk klien. Keterlibatan ini dalam proses keperawatan oleh perawat
menunjukkan kepedulian terhadap semua orang bukan dari satu aspek, satu masalah, atau
segmen terbatas pemenuhan kebutuhan. Dalam tahap keperawatan, semua fakta dan
opini tentang klien dan lingkungan dikumpulkan. Karena keterbatasan kita dalam
mengukur dan alat pengumpulan data, informasi yang dikumpulkan sesering mungkin
dari suatu pemisahan diri atau bagian lainnya. Namun, untuk melaksanakan pedoman,
analisis data harus dalam keadaan yang mencerminkan keutuhan, yang mungkin dicapai
dengan menanyakan beberapa pertanyaan dan mendapat respon dari data yang ada.
Pertanyaan seri pertama mencerminkan prinsip Integrasi. Seri berikutnya akan
mencerminkan prinsip resonancy. Seri terakhir dari pertanyaan akan dipengaruhi oleh
prinsip helicy. Untuk mencerminkan pola gagasan, terkadang akan ditambahkan
beberapa pertanyaan untuk prinsip helicy sebagai pertimbangan.
Harus diingat bahwa tanggapan klien merupakan cerminan suatu titik tertentu dalam
ruang-waktu. Akibatnya, pola yang diidentifikasi ini tidak statis tetapi terus berubah,
mencerminkan perubahan waktu dan menambahkan pengalaman masa lalu. Bukan
berarti pertanyaan-pertanyaan ini memuat semua, tetapi menggunakan mereka sebagai
referensi akan membantu memberikan perawat dengan melihat klien seutuhnya. Ini akan
mengidentifikasi perbedaan individu dan pola pertukaran bagian-bagian secara berurutan
dalam proses kehidupan. Penilaian keperawatan adalah penilaian dari seluruh keadaan
manusia dan bukan penilaian yang hanya berdasarkan fisik atau status mental. Ini
merupakan penilaian potensi sehat dan sehat secara mandiri dan bukan penilaian dari
suatu penyakit atau proses penyakit. Hasilnya ialah bahwa kemandirian memiliki
kedudukan lebih tinggi dibandingkan penyakitnya. Sebagai hasil dari penilaian
keperawatan, ditarik kesimpulan tentang kemandirian.
Pada tahun 1963, Rogers mencetuskan ide untuk mendirikan kembali program
undergraduated dan graduated dalam pendidikan keperawatan. Hal ini adalah di
lakukannya sebagai refleksi terhadap evolusi perubahan dalam ilmu keperawatan.
Konsistensi terhadap definisi yang ia berikan untuk keperawatan bahwa keperawatan
adalah profesi yang di pelajari, unik serta memiliki batang tubuh pengetahuan, maka ia
sangat menganjurkan bagi perawat untuk menempuh pendidikan dalam keperawatan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada intinya Martha E. Rogers memandang perawat sebagai ilmu dan mendukung
penelitian keperawatan. Oleh sebab itu keperawatan mengembangkan pengetahuan dari
ilmu – ilmu dasar dan fisiologi, begitu juga dengan ilmu keperawatan itu sendiri. Ilmu
keperawatan bertujuan untuk memberikan inti dari pengetahuan abstrak untuk
mengembangkan penelitian ilmiah dan analisis logis dan kemampuan menerapkannya
dalam praktik keperawatan. Inti pengetahuan ilmiah keperawatan merupakan hasil
penemuan terbaru mengenai keperawatan secara humanistik.membangun dasar teori
yang luas dari berbagai disiplin.
B. Saran
Kita dapat mengacu pada teory proses keperawatan oleh roger’s untuk acuan
tindakan proses keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat Aziz Alimul. A. 2009, pengantar konsep dasar keperawatan edisi 2, Salemba medika,
Jakarta.
Merriner, Ann. 1986. Nursing Theory and Their Work. Masby Company.
Mubarak, Iqbal Wahit. 2005. Pengantar Keperawatan Komonitas 1. Cv Sagung Seto. Jakarta.
Perry and Potter. 2006. Fundamental Keperawatan. EGC.