Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

FALSAFAH KEPERAWATAN MENURUT


TEORI MARTHA ELIZABETH ROGERS
(Dosen pembimbing: Ns.Dartiana, S.Kep.,M.Kes.,M.Kep)

Disusun oleh :
Kelompok 5
1.E.karina (012022017)
2.Anas tasya (012022007)
3.Alda (012022003)
4.Cindi (012022011)
5.Asril. (012022069)

PRODI S1-KEPERAWATAN
(INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS KURNIA JAYA PERSADA)
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Esa karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas hubungan Teori
Keperawatan Martha E. Rogers.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan ini bisa
teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyusun makalah ini. Semoga
bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
semua. Terutama bagi teman-teman yang ingin meneruskan karya tulis ini
sehingga menjadi lebih baik lagi.

Palopo, 21 Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul .....................................................................................i


Kata Pengantar .....................................................................................ii
Daftar Isi ..............................................................................................iii
Bab I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ...................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................1
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................1
Bab II. Pembahasan
2.1 Biografi Martha E. Rogers .................................................3
2.2 Definisi Teori Martha E. Rogers ........................................4
2.3 Konsep Utama Martha E. Rogers .......................................4
2.4 Asumsi Dasar Martha E. Rogers ........................................6
2.5 Aplikasi Teori Keperawatan Martha E. Rogers .................7
Bab III. Penutup
3.1 Kesimpulan ........................................................................ 10
3.2 Saran ................................................................................... 10
Daftar Pustaka ......................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teori menghasilkan pengetahuan keperawatan yang dapat digunakan
dalam praktik. Integrasi teori ke dalam praktik merupakan dasar profesi
keperawatan (McEwen dan Wills, 2007). Selain itu, teori dapat menunjukkan
bagaiman perawat menggunakan proses keperawatan.
Teori keperawatan adalah konseptualitas dari beberapa aspek keperawatan
untuk mancapai tujuan menggambarkan, menjelaskan, memperkirahkan,
dan /atau pelaksanaan asuhan keperawatan (Meleis, 2006). Teori
kepearawatan membuata perawat- perawat melihat situasi klien secara
perspektif, sebuah cara untuk mengolah data,dan sebuah metode untuk
menganalisis dan menginterpretasi informasi. Teori keperawatan membuat
perawat-perawat melihat situasi klien secara perspektif, sebuah cara untuk
mengolah data, dan sebuah metode untuk menganalisis dan menginterpretasi
informasi.
Misalnya, Teori Rogers yang memiliki tujuan keperawatan yaitu
mengelola dan mempromosikan kesehatan, pencegahan penyakit, pelayanan,
serta rehabilitasi penyakit dan klien yang cacat melalui “ilmu kemanusiaan
keperawatan”(Rogers 1970 & 1990). Menurut Martha Rogers (1970)
menganggap individu sebagai energi lingkungan yang berada dalam jagat
raya. Individu secara keseluruhan berinteraksi terus-menerus dengan
lingkungan, mempunyai integritas pribadi dan karakter (Rogers, 1970 &
1990).
Manusia tunggal adalah suatu “energi lingkungan empat dimensi yang
dikenali dari bentuk dan karakteristik tertentu dan tidak dapat diperkirakan
dari bagian pengetahuan” (Tomey dan Alligood, 2006). Empat dimensi dari
teori Rogers-energi: lingkungan keterbukaan, bentuk dan organisasi, serta
dimensionalitas-membantu dalam perkembangan prinsip yang berhubungan
dengan perkembangan manusia.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah:
2. Bagaimanakah biografi Martha Elizabeth Rogers ?
3. Bagaimanakah definisi dan konsep utama teori keperawatan Martha
Elizabeth Rogers?
4. Bagaimanakah gambar dari teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers ?
5. Bagaimanakah aplikasi dari teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui biografi Martha Elizabeth Rogers.
2. Menjelaskan definisi dan konsep teori keperawatan Martha Elizabeth
Rogers.
3. Mengetahui gambar dari teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers.
4. Menjelaskan aplikasi dari teori Martha Elizabeth Rogers.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Biografi Martha Elizabeth Rogers


Martha Elizabeth Roger lahir pada tanggal 12 Mei 1914 di Dallas, Texas.
Beliau memulai karir sarjananya ketika beliau masuk di Universitas
Tennessee di Knoxville pada tahun 1931. Beliau masuk sekolah keperawatan
di RSU Knoxville pada September 1933. Beliau menerima gelar Diploma
Keperawatan pada tahun 1936 dan menerima gelar B.S dari George Peabody
College di Masville pada tahun 1937. Pada tahun 1945 beliau mandapat gelar
MA dalam bidang pengawasan kesehatan masyarakat dari Fakultas Keguruan
Universitas Columbia, New York. Beliau menjadi Eksekutif Direktur dari
pelayanan keperawatan di Phoenix, AZ. Beliau meninggalkan Arizona pada
tahun 1951 dan kembali melanjutkan sekolah di Universitas Johns Hopkins,
Baltimre MD dg memperoleh gelar MPH tahun 1952 dan Sc.D tahun 1954.
Beliau di tetapkan menjadi Kepala Bagian Keperawatan di New York
University pada tahun 1954.
Secara resmi beliau mengundurkan diri sebagai Professor dan Kepala
Bagian Keperawatan pada tahun 1975 setelah 21 tahun dalam pelayanan.
Pada tahun 1979 beliau pensiun dengan hormat dengan memakai gelar
Professornya dan terus aktif mengembangkan dunia keperawatan sampai
beliau meninggal pada 13 maret 1994.
Dalam teorinya, Martha Rogers (1970), mempertimbangkan manusia
(kesatuan manusia) sebagai sumber energi yang menyatu dengan alam
semesta. Manusia berada dalam interaksi yang terus menerus dengan
lingkungan (lutjens,1995). Selain itu, manusia merupakan satu kesatuan utuh
memiliki integritas diri dan menunjukkan karakteristik yang lebih dari
sekedar gabungan dari beberapa bagian (Rogers 1970).
Manusia yang utuh merupakan ” Empat sumber dimensi energi yang
diidentifikasi oleh pola dan manisfestasi karakteristik spesifik yang
menunjukkan kesatuan dan yang tidak dapat di tinjau berdasarkan bagian
pembentuknya” (Maminer – Toey,1994).
Keempat dimensi yang digunakan oleh Martha E. Rogers sumber energi,
keterbukaan, keteraturan dan pengorganisasian, dan empat dimensionalitas
manusia digunakan untuk menentukan prinsip mengenai bagaimana
berkembang.

2.2 Definisi Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers


Keperawatan adalah ilmu humanisti/humanitarian yang menggambarkan
dan memperjelas bahwa manusia dalam strategi yang utuh dan dalam
perkembangan hipotesis secara umum dengan memperkirakan prinsip –
prinsip dasar untuk ilmu pengetahuan praktis. Ilmu keperawatan adalah ilmu
kemanusiaan, mempelajari tentang alam dan hubungannya dengan
perkembangan manusia.
Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas yang di dasari prinsip – prinsip
kreatifitas, seni dan imaginasi. Aktifitas keperawatan dinyatakan Rogers
merupakan aktifitas yang berakar pada dasar ilmu pengetahuan abstrak,
pemikiran intelektual, dan hati nurani. Rogers menekankan bahwa
keperawatan adalah disiplin ilmu yang dalam aktifitasnya mengedepankan
aplikasi keterampilan, dan teknologi. Aktivitas keperawatan meliputi
pengkajian, intervensi, dan pelayanan rehabilitatif senantiasa berdasar pada
konsep pemahaman manusia / individu seutuhnya.

2.3 Konsep Utama Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers


Martha Elizabeth Roger mengemukakan empat konsep besar. Beliau
menghadirkan lima asumsi tentang manusia. Tiap orang dikatakan sebagai
suatu yang individu utuh. Manusia dan lingkungan selalu saling bertukar
energi. Proses yang terjadi dalam kehidupan seseorang tidak dapat diubah dan
berhubungan satu sama lain pada dimensi ruang dan waktu. Hal tersebut
merupakan pola kehidupan. Pada akhirnya seseorang mampu berbicara,
berfikir, merasakan, emosi, membayangkan dan memisahkan. Manusia
mempunyai empat dimensi, medan energi negentropik dapat diketahui dari
kebiasaan dan ditunjukkan dengan ciri-ciri dan tingkah laku yang berbeda
satu sama lain dan tidak dapat diduga dengan ilmu pengetahuan yaitu
lingkungan, keperawatan dan kesehatan.
Tujuan diagnosa keperawatan memberikan kerangka kerja dalam
intervensi keperawatan direncanakan dan dilaksanakan. Intervensi
keperawatan akan tergantung pada fokus diagnosa keperawatan. Fokus pada
integralitas akan diimplementasikan dengan lingkungan sama dengan pada
individu. Diharapkan perubahan pada suatu hal yang akan menyebabkan
perubahan di sisi yang lain secara simultan terpisah dari dunia penyakit. Di
sana masalah tidak dapat disetujui dengan efektif dalam arti umumnya
perubahan diterima, ukuran penyakit. Kreativitas dan imaginasi menjadi
sangat penting.
Resonansi menyatakan bahwa diagnosa keperawatan ditujukan untuk
mendukung atau memodifikasi variasi proses kehidupan sebagai manusia
yang utuh. Karena proses kehidupan manusia merupakan suatu fenomense.
Rencana keperawatan pada bagian helicy membutuhkan penerimaan
individu terhadap perubahan yang terjadi strategi untuk meningkatkan dan
memodifikasi irama dan tujuan hidup. Untuk itu dibutuhkan informasi dan
partisipasi aktif klien pada proses keperawatan. konsep yang menyebutkan
manusia adalah unik dan dapat dikenali karena kemampuannya dalam
merasakan, memberi kesempatan perawat untuk membantu memecahkan
masalah kesehatannya dan mengatur agar tujuannya dapat mencapai
kesehatan.
1. Teori yang berkaitan dengan konsep menciptakan perbedaan cara
pandang pada suatu fenomena. Kerangka kerja Martha E Roger akan
memberikan alternatif dalam memandang manusia dan dunia. Teori yang
menyatakan keperawatan menggunakan prinsip hemodinamika dalam
memberikan pelayanan kebutuhan manusia atau cara memandang
keperawatan dari satu sisi. Contoh adalah prinsip helicy yang
menekankan pada pola kebiasaan dan ritual.
2. Teori harus masuk akal, Mengetahui perkembangan yang masuk akal
merupakan hal penting perkembangan yang logis menyebabkan mengenai
asumsi pada prinsip hemodinamika.
3. Teori harus sederhana dan dapat disosialisasikan. Teori dapat
disosialisasikan sejak tidak tergantung pada beberapa keadaan. Itu
dinyatakan oleh Martha E Roger konsepsi manusia sangatlah sederhana.
Meskipun memberikan kaitan dalam pemahaman. Ditambahkan teori ini
dilandaskan pada penggunaan sistem terbuka yang sangat kompleks.
4. Teori didasarkan pada hipotesa dan bisa diuji.
5. Teori memberi dan membantu peningkatan batang keilmuan dalam
disiplin ilmu melalui penelitian sehingga teori tersebut sah.
6. Teori bisa digunakan sebagai pedoman dan peningkatan dalam praktek.
7. Teori harus konsisten dengan teori lain yang sah, hukum dan prinsip-
prinsip tetapi harus menghindari pertanyaan terbuka yang perlu diperiksa.

2.4 Bagan Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers


Untuk menggambarkan dinamisme proses dalam keperawatan, Rogers
membuat ilustrasi dalam bentuk bagan sebagai berikut :

Resonancy Helicy Integrality

Bultemeler Barrett
1993 1990 Floyd 1983

1. Integritas (Integrality) merupakan proses hubungan yang menguntungkan


antar manusia dan lingkungannya secara berkesinambungan.
2. Resonansi (Resonancy) merupakan prinsip yang membicarakan tentang
alam dan perubahan yang terjadi antara manusia dan lingkungan.
Resonansi dapat dijelaskan sebagai suatu pola-pola gelombang yang
ditunjukkan denagn perubahan-perubahan dari frekuensi terendah ke
frekuensi yang lebih tinggi pada gelombang perubahan.
3. Helicy merupakan prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami,
hubungan manusia, dan lingkungan adalah berkesinambungan,
menguntungkan, merupakan interaksi yang simultan antara manusia dan
lingkungan bukan menyatakan ritmitasi.

2.5 Aplikasi dari Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers


2.5.1 Praktik
Martha Elizabeth Rogers mengungkapkan bahwa teori yang
diambilnya dari konsepnya sangat mungkin untuk di terapkan dalam
praktik keperawatan. Malinski (1986) mencatat ada tujuh trend yang
ada dalam praktik keperawatan, yang kesemuanya berdasar pada
konsep teori yang di kemukakan Martha E Rogers.
1. Pemberian kewenangan penuh dalam hubungan perawat klien
2. Menerima perbedaan sebagai sesuatu yang wajar
3. Penyesuaian terhadap pola
4. Menggunakan modalitas gelombang seperti lampu musik,
pergerakan dalam proses penyembuhan.
5. Menunjukkan suatu perubahan yang positif
6. Memperluas fase pengkajian dalam proses keperawatan
7. Menerima hubungan yang menyeluruh dalam hidup.
2.5.2 Pendidikan
Pada tahun 1963, Rogers mencetuskan ide untuk mendirikan
kembali program undergraduated dan graduated dalam pendidikan
keperawatan. Hal ini adalah di lakukannya sebagai refleksi terhadap
evolusi perubahan dalam ilmu keperawatan. Konsistensi terhadap
definisi yang ia berikan untuk keperawatan bahwa keperawatan adalah
profesi yang di pelajari, unik serta memiliki batang tubuh pengetahuan,
maka ia sangat menganjurkan bagi perawat untuk menempuh
pendidikan dalam keperawatan.
2.5.3 Penelitian
Model konseptual abstrak yang di kemukakan Martha E Rogers
secara langsung memiliki hubungan dengan riset dan pengembangan
ilmu keperawatan. Model konseptualnya memberikan arah dan stimulus
untuk aktifitas keilmuan tersebut. Model keperawatan Rogers
menunjukkan betapa uniknya realita profesi keperawatan. Peneliti yang
memiliki asumsi dan pemahaman seperti konsep Martha E Rogers akan
menemukan mendapatkan pandangan yang jelas tentang seperti apakah
sesungguhnya bekerja sebagai perawat. Secara jelas dalam konsepnya
Martha E Roger menunjukkan bahwa kebutuhan kritis dalam
keperawatan adalah merupakan dasar pengetahuan dalam aktifitas
penelitian keperawatan.
2.5.4 Perkembangan dimasa depan
Rogers (1986a) percaya bahwa pengetahuan pengembangan dalam
model nya adalah "proses yang tiada akhir" menggunakan "banyaknya
pengetahuan dari berbagai sumber ... kemungkinan untuk membuat
kaleidoskop. Eksplorasi filsafat baru oleh para sarjana Rogerian ke
budha, hindu, dan aborigin contoh kepercayaan ini dalam kesatuan
esensial (madrid, 1997). Fawcett (2000) mengidentifikasi tiga theoris
berikut dasar yang dikembangkan oleh rogers dari ilmu kesatuan
manusia:
1. Teori percepatan evolusi
2. Teori kolerasi ritmis perubahan
3. Teori fenomena paranormal
penjelasan lebih lanjut dan pengujian teori-teori dan prinsip-prinsip
homeodynamic akan memberikan kontribusi untuk ilmu pengetahuan
keperawatan.

2.5.5 Agama
Fokus dari teori keperawatan Martah E. Rogers adalah memandang
manusia secara utuh dan saling bertukar enegi dengan lingkungannya.
Hal ini seperti halnya Prinsip dasar hubungan manusia dengan alam
atau makhluk lain di sekitarnya pada dasarnya ada dua: pertama,
kewajiban menggali dan mengelola alam dengan segala kekayaannya;
dan kedua, manusia sebagai pengelola alam tidak diperkenankan
merusak lingkungan, karena pada kahirnya hal itu akan merusak
kehidupan manusia itu sendiri. Mengenai prinsip yang pertama, Allah
berfirman dalam Al-Quran surat Hud ayat 61:

ِ ْ‫ه َُوَأ ْن َشَأ ُك ْم ِمنَ اَأْلر‬


‫ض َوا ْستَ ْع َم َر ُك ْم فِ ْيهَا‬
Artinya: “Dia (Allah) telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan
memerintahkan kalian memakmurkannya (mengurusnya)”.

Adapun mengenai prinsip yang kedua, yaitu agar manusia jangan


merusak alam, dinyatakan oleh Allah melalui berbagai ayat dalam Al-
Quran, di antaranya dalam surat Al-A’raf ayat 56:

ِ ْ‫َواَل تُ ْف ِس ُدوْ ا فِى اأْل ر‬


‫ض بَ ْع َد ِإصْ اَل ِحهَا‬
Artinya: “Janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi sesudah
(Allah) memperbaikinya”.
Dengan demikian, dapat dipahami dengan jelas bahwa kesadaran
melestarikan lingkungan, sebagaimana yang dikampanyekan oleh
orang-orang sekarang ini, dasar-dasarnya telah digariskan oleh Islam
sejak lima belas abad yang lalu. Hanya saja, karena keterbelakangan,
kemiskinan, dan kebodohannya sendiri, umat Islam seringkali kurang
memahami arti dari ayat-ayat dari Al-Quran. Oleh karena itu, salah
satu tugas utama Islam adalah menghapus keterbelakangan,
kemiskinan, dan kebodohan dari kehidupan umat.
Apa yang dikemukakan diatas merupakan prinsip dasar hubungan
manusia dengan alam sekitar, yaitu prinsip pemanfaatan dan sekaligus
pelestarian lingkungan alam. Agama memberi motivasi kepada
manusia untuk mewujudkan kedua hubungan itu dengan sebaik-
baiknya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari hasil penulisan makalah teori keperawatan Martha E. Rogers penulis
dapat menarik kesimpulan bahwa model Rogerian muncul dari basis sejarah
yang luas dan telah pindah ke garis terdepan sebagai pengetahuan ilmiah telah
berkembang. memahami konsep dan prinsip-prinsip ilmu manusia kesatuan
memerlukan pondasi dalam pendidikan umum, kesediaan untuk melepaskan
tradisional, dan kemampuan untuk melihat dunia dalam cara baru dan kreatif.
muncul dari dasar pendidikan yang kuat, model memberikan kerangka kerja
yang menantang dari yang untuk memberikan asuhan keperawatan. ide-ide
abstrak diuraikan dalam model Rogerian congruance mereka dengan
knowlodge ilmiah modern memacu teori-teori baru dan menantang yang lebih
pemahaman manusia kesatuan. keperawatan sarjana dan praktisi yang
membawa ide-ide rogers ke abad berikutnya.

3.2 Saran
Dengan adanya teori keperawatan Martha E. Rogers yang memandang
manusia secara keseluruahn dan terus-menerus terjadi pertukaran energi
dengan lingkungannya. Keperawatan merupakan seni dan ilmu yang
berhubungan lansung terhadap kebutuhan manusia dengan sifat dasar dan
perkembangan manusia. Maka perawat memerlukan kreatifitas dalam
pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Untuk meningkatkan status kesehatan
manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi N.S. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC


Mariner-tomey & Alligood. (2006). Nursing Theorists and Their Works. 6th
Ed.St.Louis: Mosby Elsevier, Inc

Perry dan Potter. (2009). Fundamental keperawatan ed 7. Jakarta: Salemba


Medika

Anda mungkin juga menyukai