Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TEORI ROGERS
MATA KULIAH

FALSAFAH DAN TEORI DALAM KEPERAWATAN

DOSEN PEMBIMBING :

Ns.Amira Esti,M.Kep

DISUSUN OLEH :

NAMA : SELVY ORLINE

NIM : 2010120201606

JURUSAN : S1 KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES NAN TONGGA LUBUK ALUNG

TAHUN AJARAN 2020/2021


DAFTAR ISI

Teori Rogers dalam kehidupan

2.1 Biografi Martha Elizabeth Rogers

2.2 Definisi Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers

2.3 Konsep Utama Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers

2.4 Bagan Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers

2.5 Aplikasi dari Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers

2.5.1 Praktik

2.5.2 Pendidikan

2.5.3 Penelitian

2.5.4 Perkembangan dimasa depan

2.5.5 Agama

Daftar pustaka
TEORI ROGERS DALAM KEHIDUPAN

Teori Rogers merupakan teori yang dikemukakan oleh Martha Elizabeth Rogers yang
merupakan seorang profesor dibidang keperawatan. Teori ini menyatakan bahwa proses
kehidupan manusia terdiri dari lahan energi, sistem terbuka, pola dan pandimensional. Tujuan
dari teori ini untuk memahami perubahan manusia serta potensi yang dimiliki untuk
meningkatkan kehidupan manusia yang lebih baik lagi.

Paradigma Teori Rogers :

1. Keperawatan

Keperawatan merupakan suatu profesi yang terdiri dari ilmu dan seni. Rogers memfokuskan
keperawatan pada subyek manusia dan alam semesta yang merupakan tempat tinggal
manusia dan sifat asuhan keperawatan, yang meliputi manusia dan lingkungan.

2. Manusia

Menurut Rogers manusia merupakan sistem terbuka yang senantiasa berinteraksi dengan
lingkungan. Manusia didefenisikan sebagai suatu unit yang utuh, yang memiliki karakteristik
berbeda-beda.

3. Kesehatan

Rogers menggunakan istilah kesehatan sebagai suatu konsep yang didefenisikan berdasarkan
budaya atau individu. Sehat dan sakit merupakan manifestasi dari suatu pola yang
mencerminkan perilaku hidup sehat dari setiap individu.

4. Lingkungan

Menurut Rogers lingkungan sebagai suatu yang tidak dapat diperkecil, dan merupakan lahan
energi yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu yang diidentifikasi sebagai suatu pola,
memiliki manifestasi karakteristik yang berbeda serta saling berhubungan dengan manusia.
TEORI KEPERAWATAN MARTHA E. ROGERS

2.1 Biografi Martha Elizabeth Rogers

Martha Elizabeth Rogers lahir pada tanggal 12 Mei 1914 di Dallas, Texas. Beliau memulai
karir sarjananya ketika beliau masuk di Universitas Tennessee di Knoxville pada tahun 1931.
Beliau masuk sekolah keperawatan di RSU Knoxville pada September 1936. Beliau
menerims gelar Diploma Keperawatan pada tahun 1936 dan menerima gelar B.S dari George
Peabody Collage di Masville pada tahun 1937. Pada tahun 1945 beliau mendapat gelar MA
dalam bidang pengawasan kesehatan masyarakat dari Fakiltas Keguruan Universitas
Columbia, New York. Beliau menjadi Eksekutif Direktur dari pelayanan keperawatan di
Phoenix, AZ. Beliau meninggalkan Arizona pada tahun 1951 dan kembali melanjutkan
sekolah di Universitas Johns Hopkins, Baltimre MD dengan memperoleh gelar MPH tahun
1952 dan Sc.D tahun 1954.

Beliau di tetapkan menjadi Kepala Bagian Keperawatan di New York University pada tahun
1954. Secara resmi beliau  mengundurkan diri sebagai Profesor dan Kepala Bagian
Keperawatan pada tahun 1975 setelah 21 tahun dalam pelayanan.

Pada tahun 1979 beliau pensiun dengan hormat dengan memakai gelar Profesornya dan terus
aktif mengembangkan dunia keperawatan sampai beliau meninggal pada 13 maret 1994.
Dalam teorinya, Martha Rogers (1970), mempertimbangkan manusia (kesatuan manusia)
sebagai sumber energy yang menyatu dengan alam semesta. Manusia berada dalam interaksi
yang terus-menerus dengan lingkungan (Lutjens, 1995). Selain itu, manusia merupakan satu
kesatuan utuh memiliki integritas diri dan menunjukan karakteristik yang lebih dari sekedar
gabungan dari beberapa bagian (Roders 1970). Manusia yang utuh merupakan “Empat
sumber dimensi energi yang diidentifikasi oleh pola dan manisfestasi karakteristik spesifik
yang menunjukan kesatuan dan yang tidak dapat di tinjau berdasarkan bagian pembentuknya”
(Maminer Toey, 1994). Keempat dimensi yang digunakan oleh Martha E. Rogers sumber
energy, keterbukaan, keteraturan dan pengorganisasian, dan empat dimensionalitas manusia
digunakan untuk menentukan prinsip mengenai  bagaimana berkembang.
2.2 Definisi Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers

Keperawatan adalah ilmu humanisti/humanitarian yang menggambarkan dan memperjelas


bahwa manusia dalam strategi yang utuh dan dalam perkembangan hipotesis secara umum
dengan memperkirakan prinsip – prinsip dasar untuk ilmu pengetahuan praktis. Ilmu
keperawatan adalah ilmu kemanusiaan, mempelajari tentang alam dan hubungannya dengan
perkembangan manusia.
Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas yang di dasari prinsip – prinsip kreatifitas, seni dan
imaginasi. Aktifitas keperawatan dinyatakan Rogers merupakan aktifitas yang berakar pada
dasar ilmu pengetahuan abstrak, pemikiran intelektual, dan hati nurani. Rogers menekankan
bahwa keperawatan adalah disiplin ilmu yang dalam aktifitasnya mengedepankan aplikasi
keterampilan, dan teknologi. Aktivitas keperawatan meliputi pengkajian, intervensi, dan
pelayanan rehabilitatif senantiasa berdasar pada konsep pemahaman manusia / individu
seutuhnya.   

2.3 Konsep Utama Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers

Martha Elizabeth Roger mengemukakan empat konsep besar. Beliau menghadirkan lima
asumsi tentang manusia. Tiap orang dikatakan sebagai suatu yang individu utuh. Manusia dan
lingkungan selalu saling bertukar energi. Proses yang terjadi dalam kehidupan seseorang
tidak dapat diubah dan berhubungan satu sama lain pada dimensi ruang dan waktu. Hal
tersebut merupakan pola kehidupan. Pada akhirnya seseorang mampu berbicara, berfikir,
merasakan, emosi, membayangkan dan memisahkan. Manusia mempunyai empat dimensi,
medan energi negentropik dapat diketahui dari kebiasaan dan ditunjukkan dengan ciri-ciri
dan tingkah laku yang berbeda satu sama lain dan tidak dapat diduga dengan ilmu
pengetahuan yaitu lingkungan, keperawatan dan kesehatan.

Tujuan diagnosa keperawatan memberikan kerangka kerja dalam intervensi keperawatan


direncanakan dan dilaksanakan. Intervensi keperawatan akan tergantung pada fokus diagnosa
keperawatan. Fokus pada integralitas akan diimplementasikan dengan lingkungan sama
dengan pada individu. Diharapkan perubahan pada suatu hal yang akan menyebabkan
perubahan di sisi yang lain secara simultan terpisah dari dunia penyakit. Di sana masalah
tidak dapat disetujui dengan efektif dalam arti umumnya perubahan diterima, ukuran
penyakit. Kreativitas dan imaginasi menjadi sangat penting.

Resonansi menyatakan bahwa diagnosa keperawatan ditujukan untuk mendukung atau


memodifikasi variasi proses kehidupan sebagai manusia yang utuh. Karena proses kehidupan
manusia merupakan suatu fenomense.
Rencana keperawatan pada bagian helicy membutuhkan penerimaan individu terhadap
perubahan yang terjadi strategi untuk meningkatkan dan memodifikasi irama dan tujuan
hidup. Untuk itu dibutuhkan informasi dan partisipasi aktif klien pada proses keperawatan.
konsep yang menyebutkan manusia adalah unik dan dapat dikenali karena kemampuannya
dalam merasakan, memberi kesempatan perawat untuk membantu memecahkan masalah
kesehatannya dan mengatur agar tujuannya dapat mencapai kesehatan.

1. Teori yang berkaitan dengan konsep menciptakan perbedaan cara pandang pada suatu
fenomena. Kerangka kerja Martha E Roger akan memberikan alternatif dalam memandang
manusia dan dunia. Teori yang menyatakan keperawatan menggunakan prinsip
hemodinamika dalam memberikan pelayanan kebutuhan manusia atau cara memandang
keperawatan dari satu sisi. Contoh adalah prinsip helicy yang menekankan pada pola
kebiasaan dan ritual.
2. Teori harus masuk akal, Mengetahui perkembangan yang masuk akal merupakan hal
penting perkembangan yang logis menyebabkan mengenai asumsi pada prinsip
hemodinamika.
3. Teori harus sederhana dan dapat disosialisasikan. Teori dapat disosialisasikan sejak tidak
tergantung pada beberapa keadaan. Itu dinyatakan oleh Martha E Roger konsepsi manusia
sangatlah sederhana. Meskipun memberikan kaitan dalam pemahaman. Ditambahkan teori ini
dilandaskan pada penggunaan sistem terbuka yang sangat kompleks.
4. Teori didasarkan pada hipotesa dan bisa diuji.
5. Teori memberi dan membantu peningkatan batang keilmuan dalam disiplin ilmu melalui
penelitian sehingga teori tersebut sah.
6. Teori bisa digunakan sebagai pedoman dan peningkatan dalam praktek.
7. Teori harus konsisten dengan teori lain yang sah, hukum dan prinsip-prinsip tetapi harus
menghindari pertanyaan terbuka yang perlu diperiksa.

2.4 Bagan Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers


Untuk menggambarkan dinamisme proses dalam keperawatan, Rogers membuat ilustrasi
dalam bentuk bagan sebagai berikut :
1. Integritas (Integrality) merupakan proses hubungan yang menguntungkan antar manusia
dan lingkungannya secara berkesinambungan.
2. Resonansi (Resonancy) merupakan prinsip yang membicarakan tentang alam dan
perubahan yang terjadi antara manusia dan lingkungan. Resonansi dapat dijelaskan sebagai
suatu pola-pola gelombang yang ditunjukkan denagn perubahan-perubahan dari frekuensi
terendah ke frekuensi yang lebih tinggi pada gelombang perubahan.
3. Helicy merupakan prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami, hubungan manusia, dan
lingkungan adalah berkesinambungan, menguntungkan, merupakan interaksi yang simultan
antara manusia dan lingkungan bukan menyatakan ritmitasi.

2.5 Aplikasi dari Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers

2.5.1 Praktik
Martha Elizabeth Rogers mengungkapkan bahwa teori yang diambilnya dari konsepnya
sangat mungkin untuk di terapkan dalam praktik keperawatan. Malinski (1986) mencatat ada
tujuh trend yang ada dalam praktik keperawatan, yang kesemuanya berdasar pada konsep
teori yang di kemukakan Martha E Rogers.
1. Pemberian kewenangan penuh dalam hubungan perawat klien
2. Menerima perbedaan sebagai sesuatu yang wajar
3. Penyesuaian terhadap pola
4. Menggunakan modalitas gelombang seperti lampu musik, pergerakan dalam proses
penyembuhan.
5. Menunjukkan suatu perubahan yang positif
6. Memperluas fase pengkajian dalam proses keperawatan
7. Menerima hubungan yang menyeluruh dalam hidup.
2.5.2 Pendidikan
Pada tahun 1963, Rogers mencetuskan ide untuk mendirikan kembali program
undergraduated dan graduated dalam pendidikan keperawatan. Hal ini adalah di lakukannya
sebagai refleksi terhadap evolusi perubahan dalam ilmu keperawatan. Konsistensi terhadap
definisi yang ia berikan untuk keperawatan bahwa keperawatan adalah profesi yang di
pelajari, unik serta memiliki batang tubuh pengetahuan, maka ia sangat menganjurkan bagi
perawat untuk menempuh pendidikan dalam keperawatan.

2.5.3 Penelitian
Model konseptual abstrak yang di kemukakan Martha E Rogers secara langsung memiliki
hubungan dengan riset dan pengembangan ilmu keperawatan. Model konseptualnya
memberikan arah dan stimulus untuk aktifitas keilmuan tersebut. Model keperawatan Rogers
menunjukkan betapa uniknya realita profesi keperawatan. Peneliti yang
memiliki asumsi dan pemahaman seperti konsep Martha E Rogers akan menemukan
mendapatkan pandangan yang jelas tentang seperti apakah sesungguhnya bekerja sebagai
perawat. Secara jelas dalam konsepnya Martha E Roger menunjukkan bahwa kebutuhan kritis
dalam keperawatan adalah merupakan dasar pengetahuan dalam aktifitas penelitian
keperawatan.

2.5.4 Perkembangan dimasa depan


Rogers (1986a) percaya bahwa pengetahuan pengembangan dalam model nya adalah "proses
yang tiada akhir" menggunakan "banyaknya pengetahuan dari berbagai sumber ...
kemungkinan untuk membuat kaleidoskop. Eksplorasi filsafat baru oleh para sarjana
Rogerian ke budha, hindu, dan aborigin contoh kepercayaan ini dalam kesatuan esensial
(madrid, 1997). Fawcett (2000) mengidentifikasi tiga theoris berikut dasar yang
dikembangkan oleh rogers dari ilmu kesatuan manusia:
1. Teori percepatan evolusi
2. Teori kolerasi ritmis perubahan
3. Teori fenomena paranormal
penjelasan lebih lanjut dan pengujian teori-teori dan prinsip-prinsip homeodynamic akan
memberikan kontribusi untuk ilmu pengetahuan keperawatan.

2.5.5 Agama
Fokus dari teori keperawatan Martah E. Rogers adalah memandang manusia secara utuh dan
saling bertukar enegi dengan lingkungannya. Hal ini seperti halnya Prinsip dasar hubungan
manusia dengan alam atau makhluk lain di sekitarnya pada dasarnya ada dua: pertama,
kewajiban menggali dan mengelola alam dengan segala kekayaannya; dan kedua, manusia
sebagai pengelola alam tidak diperkenankan merusak lingkungan, karena pada kahirnya hal
itu akan merusak kehidupan manusia itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Perry dan Potter. (2009). Fundamental keperawatan ed 7. Jakarta: Salemba


Medika
Brajakson Siokal. (2015). Falsafan dan teori keoerawatan. Jakarta: Trans info media

Anda mungkin juga menyukai