TEORI ROGERS
MATA KULIAH
DOSEN PEMBIMBING :
Ns.Amira Esti,M.Kep
DISUSUN OLEH :
NIM : 2010120201606
JURUSAN : S1 KEPERAWATAN
2.5.1 Praktik
2.5.2 Pendidikan
2.5.3 Penelitian
2.5.5 Agama
Daftar pustaka
TEORI ROGERS DALAM KEHIDUPAN
Teori Rogers merupakan teori yang dikemukakan oleh Martha Elizabeth Rogers yang
merupakan seorang profesor dibidang keperawatan. Teori ini menyatakan bahwa proses
kehidupan manusia terdiri dari lahan energi, sistem terbuka, pola dan pandimensional. Tujuan
dari teori ini untuk memahami perubahan manusia serta potensi yang dimiliki untuk
meningkatkan kehidupan manusia yang lebih baik lagi.
1. Keperawatan
Keperawatan merupakan suatu profesi yang terdiri dari ilmu dan seni. Rogers memfokuskan
keperawatan pada subyek manusia dan alam semesta yang merupakan tempat tinggal
manusia dan sifat asuhan keperawatan, yang meliputi manusia dan lingkungan.
2. Manusia
Menurut Rogers manusia merupakan sistem terbuka yang senantiasa berinteraksi dengan
lingkungan. Manusia didefenisikan sebagai suatu unit yang utuh, yang memiliki karakteristik
berbeda-beda.
3. Kesehatan
Rogers menggunakan istilah kesehatan sebagai suatu konsep yang didefenisikan berdasarkan
budaya atau individu. Sehat dan sakit merupakan manifestasi dari suatu pola yang
mencerminkan perilaku hidup sehat dari setiap individu.
4. Lingkungan
Menurut Rogers lingkungan sebagai suatu yang tidak dapat diperkecil, dan merupakan lahan
energi yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu yang diidentifikasi sebagai suatu pola,
memiliki manifestasi karakteristik yang berbeda serta saling berhubungan dengan manusia.
TEORI KEPERAWATAN MARTHA E. ROGERS
Martha Elizabeth Rogers lahir pada tanggal 12 Mei 1914 di Dallas, Texas. Beliau memulai
karir sarjananya ketika beliau masuk di Universitas Tennessee di Knoxville pada tahun 1931.
Beliau masuk sekolah keperawatan di RSU Knoxville pada September 1936. Beliau
menerims gelar Diploma Keperawatan pada tahun 1936 dan menerima gelar B.S dari George
Peabody Collage di Masville pada tahun 1937. Pada tahun 1945 beliau mendapat gelar MA
dalam bidang pengawasan kesehatan masyarakat dari Fakiltas Keguruan Universitas
Columbia, New York. Beliau menjadi Eksekutif Direktur dari pelayanan keperawatan di
Phoenix, AZ. Beliau meninggalkan Arizona pada tahun 1951 dan kembali melanjutkan
sekolah di Universitas Johns Hopkins, Baltimre MD dengan memperoleh gelar MPH tahun
1952 dan Sc.D tahun 1954.
Beliau di tetapkan menjadi Kepala Bagian Keperawatan di New York University pada tahun
1954. Secara resmi beliau mengundurkan diri sebagai Profesor dan Kepala Bagian
Keperawatan pada tahun 1975 setelah 21 tahun dalam pelayanan.
Pada tahun 1979 beliau pensiun dengan hormat dengan memakai gelar Profesornya dan terus
aktif mengembangkan dunia keperawatan sampai beliau meninggal pada 13 maret 1994.
Dalam teorinya, Martha Rogers (1970), mempertimbangkan manusia (kesatuan manusia)
sebagai sumber energy yang menyatu dengan alam semesta. Manusia berada dalam interaksi
yang terus-menerus dengan lingkungan (Lutjens, 1995). Selain itu, manusia merupakan satu
kesatuan utuh memiliki integritas diri dan menunjukan karakteristik yang lebih dari sekedar
gabungan dari beberapa bagian (Roders 1970). Manusia yang utuh merupakan “Empat
sumber dimensi energi yang diidentifikasi oleh pola dan manisfestasi karakteristik spesifik
yang menunjukan kesatuan dan yang tidak dapat di tinjau berdasarkan bagian pembentuknya”
(Maminer Toey, 1994). Keempat dimensi yang digunakan oleh Martha E. Rogers sumber
energy, keterbukaan, keteraturan dan pengorganisasian, dan empat dimensionalitas manusia
digunakan untuk menentukan prinsip mengenai bagaimana berkembang.
2.2 Definisi Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers
Martha Elizabeth Roger mengemukakan empat konsep besar. Beliau menghadirkan lima
asumsi tentang manusia. Tiap orang dikatakan sebagai suatu yang individu utuh. Manusia dan
lingkungan selalu saling bertukar energi. Proses yang terjadi dalam kehidupan seseorang
tidak dapat diubah dan berhubungan satu sama lain pada dimensi ruang dan waktu. Hal
tersebut merupakan pola kehidupan. Pada akhirnya seseorang mampu berbicara, berfikir,
merasakan, emosi, membayangkan dan memisahkan. Manusia mempunyai empat dimensi,
medan energi negentropik dapat diketahui dari kebiasaan dan ditunjukkan dengan ciri-ciri
dan tingkah laku yang berbeda satu sama lain dan tidak dapat diduga dengan ilmu
pengetahuan yaitu lingkungan, keperawatan dan kesehatan.
1. Teori yang berkaitan dengan konsep menciptakan perbedaan cara pandang pada suatu
fenomena. Kerangka kerja Martha E Roger akan memberikan alternatif dalam memandang
manusia dan dunia. Teori yang menyatakan keperawatan menggunakan prinsip
hemodinamika dalam memberikan pelayanan kebutuhan manusia atau cara memandang
keperawatan dari satu sisi. Contoh adalah prinsip helicy yang menekankan pada pola
kebiasaan dan ritual.
2. Teori harus masuk akal, Mengetahui perkembangan yang masuk akal merupakan hal
penting perkembangan yang logis menyebabkan mengenai asumsi pada prinsip
hemodinamika.
3. Teori harus sederhana dan dapat disosialisasikan. Teori dapat disosialisasikan sejak tidak
tergantung pada beberapa keadaan. Itu dinyatakan oleh Martha E Roger konsepsi manusia
sangatlah sederhana. Meskipun memberikan kaitan dalam pemahaman. Ditambahkan teori ini
dilandaskan pada penggunaan sistem terbuka yang sangat kompleks.
4. Teori didasarkan pada hipotesa dan bisa diuji.
5. Teori memberi dan membantu peningkatan batang keilmuan dalam disiplin ilmu melalui
penelitian sehingga teori tersebut sah.
6. Teori bisa digunakan sebagai pedoman dan peningkatan dalam praktek.
7. Teori harus konsisten dengan teori lain yang sah, hukum dan prinsip-prinsip tetapi harus
menghindari pertanyaan terbuka yang perlu diperiksa.
2.5.1 Praktik
Martha Elizabeth Rogers mengungkapkan bahwa teori yang diambilnya dari konsepnya
sangat mungkin untuk di terapkan dalam praktik keperawatan. Malinski (1986) mencatat ada
tujuh trend yang ada dalam praktik keperawatan, yang kesemuanya berdasar pada konsep
teori yang di kemukakan Martha E Rogers.
1. Pemberian kewenangan penuh dalam hubungan perawat klien
2. Menerima perbedaan sebagai sesuatu yang wajar
3. Penyesuaian terhadap pola
4. Menggunakan modalitas gelombang seperti lampu musik, pergerakan dalam proses
penyembuhan.
5. Menunjukkan suatu perubahan yang positif
6. Memperluas fase pengkajian dalam proses keperawatan
7. Menerima hubungan yang menyeluruh dalam hidup.
2.5.2 Pendidikan
Pada tahun 1963, Rogers mencetuskan ide untuk mendirikan kembali program
undergraduated dan graduated dalam pendidikan keperawatan. Hal ini adalah di lakukannya
sebagai refleksi terhadap evolusi perubahan dalam ilmu keperawatan. Konsistensi terhadap
definisi yang ia berikan untuk keperawatan bahwa keperawatan adalah profesi yang di
pelajari, unik serta memiliki batang tubuh pengetahuan, maka ia sangat menganjurkan bagi
perawat untuk menempuh pendidikan dalam keperawatan.
2.5.3 Penelitian
Model konseptual abstrak yang di kemukakan Martha E Rogers secara langsung memiliki
hubungan dengan riset dan pengembangan ilmu keperawatan. Model konseptualnya
memberikan arah dan stimulus untuk aktifitas keilmuan tersebut. Model keperawatan Rogers
menunjukkan betapa uniknya realita profesi keperawatan. Peneliti yang
memiliki asumsi dan pemahaman seperti konsep Martha E Rogers akan menemukan
mendapatkan pandangan yang jelas tentang seperti apakah sesungguhnya bekerja sebagai
perawat. Secara jelas dalam konsepnya Martha E Roger menunjukkan bahwa kebutuhan kritis
dalam keperawatan adalah merupakan dasar pengetahuan dalam aktifitas penelitian
keperawatan.
2.5.5 Agama
Fokus dari teori keperawatan Martah E. Rogers adalah memandang manusia secara utuh dan
saling bertukar enegi dengan lingkungannya. Hal ini seperti halnya Prinsip dasar hubungan
manusia dengan alam atau makhluk lain di sekitarnya pada dasarnya ada dua: pertama,
kewajiban menggali dan mengelola alam dengan segala kekayaannya; dan kedua, manusia
sebagai pengelola alam tidak diperkenankan merusak lingkungan, karena pada kahirnya hal
itu akan merusak kehidupan manusia itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA