Anda di halaman 1dari 13

ASKEP PADA KLIEN DENGAN

KEHILANGAN
Definisi
• Suatu keadaan berpisahnya individu dengan sesuatu
yang sebelumnya dimiliki/ada. Kehilangan tersebut
dapat sebagian atau keseluruhan.
• Peristiwa kehilangan ini dapat terjadi tiba-tiba atau
bertahap
Faktor Predisposisi
• Faktor genetik Kesehatan fisik
• Kesehatan mental
• Pengalaman kehilangan masa lalu
• Struktur kepribadian
• Adanya stresor perasaan kehilangan
Faktor Presipitasi
Ada beberapa stressor yang dapat menimbulkan
perasaan kehilangan. kehilangan sifat bio-psiko-sosial
antara lain meliputi:
1)    Kehilangan kesehatan
2)    Kehilangan fungsi seksualitas
3)    Kehilangan peran dalam keluarga
4)    Kehilangan posisi di masyarakat
5)    Kehilangan harta benda atau orang yang dicintai
6)    Kehilangan kewarganegaraan
Diagnosa Keperawatan
• Berduka berhubungan dengan kehilangan
actual atau kehilangan yang dirasakan
• Berduka antisipatif berhubungan dengan
perpisahan atau kehilangan
• Berduka disfungsional berhubungan
dengan kehilangan orang atau benda yang
dicintai atau memiliki arti besar
INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI
Secara umum, intervensi dan implementasi keperawatan yang dilakukan
untuk menghadapi kehilangan dan berduka:
1. Membina dan meningkatkan hubungan saling percaya dengan cara:
 Mendengarkan pasien berbicara
 Member dorongan agar pasien mau mengungkapkan perasaanya
 Menjawab pertanyaan pasien secara langsung,menunjukkan sikap
menerima dan empati
2. Mengenali factor-faktor yang mungkin menghambat dengan cara:
 Bersama pasien mendiskusikan hubungan pasien dengan orang atau
objek yang pergi atau hilang.
 Menggali pola hubungan pasien dengan orang yang berarti
3. Mengurangi atau menghilangkan factor penghambat dengan cara:
 Bersama pasien mengingat kembali cara mengatasi perasaan
berduka di masa lalu.
 Memperkuat dukungan serta kekuatan yang dimiliki pasien dan
keluarga
 Mengenali dan mengharga social budaya agama serta kepercayaan
yang di anut oleh pasien dan keluarga dalam mengatasi perasaan.
4. Memberi dukungan terhadap respon kehilangan pasien dengan cara :
 Menjelaskan terhadap pasien atau keluarga bahwa sikap
mengingkari, marah,tawar menawar, depresi,dan menerima adalah
wajar dalam menghadapi kehilangan
 Member gambaran tentang cara mengungkapkan perasaan yang bisa
di terima.
 Menguatkan dukungan keluarga atau orang yang berarti
5. Meningkatkan rasa kebersamaan antara anggota keluarga dengan cara :
 Menguatkan dukungan keluarga atau orang yang berarti
 Mendorong pasien untuk menggali perasaanya bersama anggota
keluarga lainnya, menggali masing-masing anggota keluarga
 Menjelaskan manfaat hubungan dengan orang lain
 Mendorong keluarga untuk mengevaluasi perasaan dan saling
mendukung satu sama lain
6. Menentukan tahap keberadaan pasien dengan cara :
 Mengamati perilaku pasien
 Menggali pikiran perasaan pasien yang selalu timbul dalam dirinya
Evaluasi
Nilai kemampuan untuk menghadapi atau memaknai arti kehilangan,
reaksi terhadap kehilangan, dan beban perilaku yang menerima arti
kehilangan

 Klien dapat mengungkapkan perasaannya secara spontan.


 Klien dapat menjelaskan makna kehilangan tersebut terhadap
kehidupan.
 Klien mempunyai sistem pendukung untuk mengungkapkan
perasaannya.
 Klien menunjukkan tanda-tanda penerimaan akan kehilangan.
 Klien sudah dapat menilai hubungan baru dengan orang/objek
lain.
Strategi Pelaksanaan Pasien dan Keluarga
Masalah Utama: Kehilangan dan berduka
Pertemuan 1:
Mengingkari kematian suami
Proses keperawatan:
Kondisi : Klien menangis terus dan lemas
Diagnosa : duka cita terganggu
TUK:
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien mampu mengungkapkan perasaannya
Tindakan keperawatan:
1. Bina hubungan saling percaya
2. Jelaskan proses berduka
3. Beri kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan
perasaan nya
4. Mendengarkan dengan penuh perhatian
5. Secara verbal dukung pasien,tapi jangan dukung
pengingkaran yang dilakuka
6. Teknik komunikasi diam dan sentuhan
7. Perhatikan kebutuhan dasar pasien
Pertemuan hari ke-2: (respon marah terhadap kematian suami)
Tindakan keperawatan
1. Dorong dan beri waktu kepada pasien untuk mengungkapkan
kemarahan secara verbal tanpa melawan dengan kemarahan
2. Bantu pasien atau keluarga untuk mengerti bahwa marah
adalah respon yang normal karena merasakan kehilangan dan
ketidakberdayaan
3. Fasilitasi ungkapan kemarahan pasien dan keluarga
4. Hindari menarik diri dan dendam karena pasien /keluarga
bukan marah pada perawat
5. Tangani kebutuhan pasien pada segala reaksi kemarahan nya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai