Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KASUS
KEHILANGAN DAN
BERDUKA

Oleh :
Kelompok X
1. Siti Nurhasanah
2.
3.
MAHASISWA PRODI ALIH
JENJANG
S1 KEPERAWATAN
STIKES HAFSHAWATY ZAINUL
HASAN
GENGGONG
PROBOLINGGO
2022
Kehilangan
 Kehilangan adalah situasi aktual atau potensial ketika sesuatu
(orang atau objek) yang dihargai telah berubah, tidak ada
lagi, atau menghilang.
 Seseorang dapat kehilangan citra tubuh, orang terdekat,
perasaan sejahtera, pekerjaan, barang milik pribadi,
keyakinan, atau sense of self  baik sebagian ataupun
keseluruhan.
 Peristiwa kehilangan dapat terjadi secara tiba- tiba atau
bertahap sebagai sebuah pengalaman traumatik.
 Kehilangan sendiri dianggap sebagai kondisi krisis, baik
krisis situasional ataupun krisis perkembangan
Jenis-Jenis Kehilangan
Potter dan Perry (2005) menyatakan kehilangan
dapat dikelompokkan
dalam 5 kategori:
 Kehilangan objek eksternal,
 Kehilangan lingkungan yang telah dikenal,
 Kehilangan orang terdekat,
 Kehilangan aspek diri,
 Kehilangan hidup
Jenis-Jenis Kehilangan
Berdasarkan tipenya kehilangan dibagi dalam dua tipe yaitu :
 Kehilangan aktual atau nyata. Kehilangan ini sangat mudah
dikenal atau diidentifikasi oleh orang lain, seperti hilangnya
anggota tubuh sebagian, amputasi, kematian orang yang sangat
berarti / dicintai.
 Kehilangan persepsi. Kehilangan jenis ini hanya dialami oleh
seseorang dan sulit utnuk dapat dibuktikan, misalnya :
seseorang yang berhenti bekerja / PHK menyebebkan perasaan
kemandirian dan kebebasannya menjadi menurun.
Fase Kehilanagn.
Fase penyangkalan (Denial) > Fase marah (Anger) > Fase
tawar menawar (Bargaining) > Fase depresi (Depression)
> Fase penerimaan (Acceptance)
Tanda dan Gejala Kehilangan
 Gejala yang timbul pada pasien dengan kehilangan antara lain :
 Adaptasi terhadap kehilangan yang tidak berhasil
 Depresi, menyangkal yang berkepanjangan
 Reaksi emosional yang lambat
 Tidak mampu menerima pola kehidupan yang normal
 Tanda yang mungkin dijumpai pada pasien kehilangan antara lain :
 Isolasi sosial atau menarik diri
 Gagal untuk mengembangkan hubungan / minat – minat baru
 Gagal untuk menyusun kembali kehidupan setelah kehilangan
Pengertian Berduka
 Berduka atau dukacita adalah proses
kompleks yang normal yang mencakup
respon dan perilaku emosi, fisik, spiritual,
sosial, dan intelektual ketika individu,
keluarga, dan komunitas menghadapi
kehilangan aktual, kehilangan yang
diantisipasi, atau persepsi kehilangan ke
dalam kehidupan pasien sehari-hari
(NANDA, 2011).
Teori dan Proses Berduka
Proses berduka menurut Teori Engels (1964) mempunyai
beberapa fase, yaitu:
 Fase I (Shock dan tidak percaya)
 Fase II ( Berkembangnya kesadaran)
 Fase III (Restitusi) Individu berusaha mencoba untuk
sepakat/damai dengan perasaan yang hampa/kosong.
 Fase IV Individu ini mulai menekan seluruh perasaan negatif
dan bermusuhan terhadapt almarhum.
 Fase V Kehilangan yang tidak dapat di hindari.
Dimensi (respon) dan Gejala
Berduka

Buglass (2010) menyatakan bahwa tanda dan gejala berduka melibatkan


empat jenis reaksi, meliputi:
Reaksi perasaan, misalnya kesedihan, kemarahan, rasa bersalah,
kecemasan, menyalahkan diri sendiri, ketidakberdayaan, mati rasa,
kerinduan.
Reaksi fisik, misalnya sesak, mual, hipersensitivitas terhadap suara
dan cahaya, mulut kering, kelemahan.
Reaksi kognisi, misalnya ketidakpercayaan, kebingungan, mudah lupa,
tidak sabar, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, ketidaktegasan.
Reaksi perilaku, misalnya, gangguan tidur, penurunan nafsu makan,
penarikan sosial, mimpi buruk, hiperaktif, menangis.
WOC
Berduka &
Kehilangan
ASUHAN KEPERAWATAN
KEHILANGAN & BERDUKA

 Pengkajian
 Diagnosa
Keperawatan
 Intervensi
 Implementasi
 Evaluasi
Pengkajian
 Pengkajian data yang penting digali pada kasus
kehilangan dan berduka diantaranya dengan upaya
mengamati: perasaan sedih, menangis, perasaan putus
asa, kesepian, mengingkari, kehilagan, kesulitan
mengekspresikan perasaan, kosentrasi menurun,
kemarahan yang berlebihan, tidak berminat dan
berinteraksi dengan orang lain, merenungkan perasaan
bersalah secara berlebihan, reaksi emosional yang lambat,
adanya perubahan kebiasaan makan, pola tidur, tingkat
aktivitas.
Pengkajian
 Faktor Predisposisi
Genetik
Kesehatan fisik Individu
Kesehatan mental Individu
Pengalaman kehilangan sebelumnya
 Faktor Presipitasi
 Perilaku
 Mekanisme koping
 Respon spiritual
 Respon fisiologis
 Respon emosional
 Respon kognitif
Diagnosa Keperawatan
Masalah keperawatan yang sering
timbul pada pasien kehilangan
adalah sebagai berikut:
 Berduka disfungsional b.d
kematian keluarga atau orang
yang berarti d.d tidak menerima
kehilangan.
 Koping tidak efektif b.d
ketidakadekuatan strategi koping
d.d mengungkapkan tidak
mampu mengatasi masalah
Intervensi Asuhan Keperawatan
Tindakan keperawatan pada klien
 Tujuan:
 Klien dapat membina hubungan saling percaya
dengan perawat
 Klien dapat mengenali peristiwa kehilangan
yang dialami klien
 Klien dapat memahami hubungan antara
kehilangan yang dialami dengan keadaan
dirinya
 Klien dapat mengidentifikasi cara-cara
mengatasi berduka yang dialaminya
 Klien dapat memanfaatkan faktor pendukung
Intervensi Asuhan Keperawatan
Tindakan:
 Membina hubungan saling percaya dengan klien
 Berdiskusi mengenai kondisi klien saat ini (kondisi pikiran,
perasaan, fisik, sosial, dan spiritual sebelum/ sesudah mengalami
peristiwa kehilangan dan hubungan antara kondisi saat ini dengan
peristiwa kehilangan yang terjadi).
 Berdiskusi cara mengatasi berduka yang dialami
 Memberi informasi tentang sumber-sumber komunitas yang
tersedia untuk saling memberikan pengalaman dengan seksama.
 Membantu klien memasukkan kegiatan dalam jadual harian.
 Kolaborasi dengan tim kesehatan jiwa di Puskesmas
Intervensi Asuhan Keperawatan
Tindakan keperawatan untuk keluarga:
 Tujuan:
 Keluarga mengenal masalah kehilangan dan berduka.
 Keluarga memahami cara merawat klien berduka
berkepanjangan.
 Keluarga dapat mempraktikkan cara merawat klien
berduka disfungsional
 Keluarga dapat memanfaatkan sumber yang tersedia di
masyarakat
Intervensi Asuhan Keperawatan
Tindakan:
 Berdiskusi dengan keluarga tentang masalah
kehilangan dan berduka dan dampaknya pada
klien.
 Berdiskusi dengan keluarga cara-cara
mengatasi berduka yang dialami oleh klien
 Melatih keluarga mempraktikkan cara
merawat klien dengan berduka disfungsional
 Berdiskusi dengan keluarga sumber-sumber
bantuan yang dapat dimanfaatkan oleh
keluarga untuk mengatasi kehilangan yang
dialami oleh klien
Evaluasi
Evaluasi keperawatan yang diharapkan pada pasien
kehilangan dan beduka harus sesuai dengan rencana
tujuan yang telah ditetapkan yaitu :
 Mampu membina hubungan saling percaya
dengan perawat
 Mampu mengenai perawat kehilangan yang
dialami pasien
 Mampu dan menerima hubungan antara
kehilangan yang dialami dengan keadaan dirinya
 Mengidentifikasi cara-cara mengatasi berduka
yang dialaminya
 Memanfaatkan faktor pendukung

Anda mungkin juga menyukai