ASUHAN KEPERAWATAN
MASALAH PSIKOSOSIAL: KEHILANGAN DAN BERDUKA
Pengertian
Kehilangan merupakan keadaan dimana individu merasa tidak memiliki sesuatu yang
sebelumnya pernah ada. Bentuk kehilangan dapat berupa 3 hal, yaitu: kehilangan orang
bermakna, kehilangan kesehatan bio-psiko-sosial, dan kehilangan miliki pribadi
(barang/objek).
Berduka merupakan respons terhadap kehilangan, suatu proses atau koping dalam
menerima kenyataan kehilangan.
Adaptif Maladaptif
• Menangis, menjerit, menyangkal, • Diam/ tidak menangis
menyalahkan diri sendiri, menawar, • Menyalahkan diri berkepanjangan
bertanya-tanya • Rendah diri
• Membuat rencana untuk yang akan • Mengasingkan diri
datang • Tak berminat hidup
• Berani terbuka tentang kehilangan
©FAIDA ANNISA
POLTEKKES KERTA CENDEKIA
2
Pada beberapa individu akan berkembang menjadi keinginan bunuh diri, sedangkan
yang lainnya akan mengabaikan diri.
Berduka meliputi:
1. Fase awal
Individu menunjukkan reaksi syok, tidak yakin, tidak percaya, perasaan dingin, dan
bingung. Selama beberapa hari reaksi tersebut dapat menjadi berduka yang
berlebihan. Perasaan tersebut menjadi konflik dalam diri dan diekspresikan dengan
menangis dan ketakutan. Fase ini berlangsung selama beberapa minggu.
2. Fase pertengahan
Fase ini dimulai pada beberapa minggu setelah peristiwa kehilangan. Ditandai dengan
adanya perilaku obsesif, yaitu perilaku terus mengulang-ulang peristiwa kehilangan.
3. Fase pemulihan
Fase terakhir dialami setelah tahun pertama kehilangan. Individu memutuskan untuk
tidak mengenang peristiwa kehilangan dan memilih untuk melanjutkan kehidupan,
seperti kembali beraktifitas dalam kegiatan sosial.
©FAIDA ANNISA
POLTEKKES KERTA CENDEKIA
3
Tahap ini sebagai acuan bahwa individu dapat mengakhiri proses berdukanya dengan
baik. Jika individu teatap berada di satu tahap dalam waktu yang sangat lama dan
tidak mencapai tahap penerimaan, maka akan menjadi awal terjadinya gangguan jiwa.
Pengkajian Keperawatan
1. Faktor predisposisi
a. Keluarga
b. Kesehatan fisik
c. Kesehatan mental
d. Pengalaman kehilangan sebelumnya
2. Faktor presipitasi
Merupakan faktor pencetus kehilangan yang dapat berupa kehilangan kesehatan bio-
psiko-sosial, kehilangan pekerjaan, kematian, kehilangan fungsi seksual, dll.
3. Perilaku
a. Menangis atau bahkan tidak mampu untuk menangis
b. Marah
c. Putus asa
d. Mencoba bunuh diri atau orang lain
Diagnosa Keperawatan
Berduka
Intervensi Keperawatan
1. Tindakan keperawatan pada pasien
Tujuan tindakan:
a. Pasien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
b. Pasien dapat mengenali peristiwa kehilangan yang dialaminya
c. Pasien dapat memahami hubungan antara kehilangan yang dialami dengan
keadaan dirinya
d. Pasien dapat mengidentifikasi cara-cara mengatasi berduka yang dialaminya
e. Pasien dapat memanfaatkan faktor pendukung
Tindakan keperawatan:
a. Membina hubungan saling percaya dengan pasien
b. Berdiskusi mengenai kondisi pasien saat ini (kondisi pikiran, perasaan, fisik,
sosial, dan spiritual sebelum atau sesudah mengalami peristiwa kehilangan serta
hubungan antara kondisi saat ini dengan perisitwa kehilangan yang terjadi)
c. Berdiskusi cara mengatasi berduka yang dialami:
1) Cara verbal: mengungkapkan perasaan
2) Cara fisik: memberi kesempatan aktivitas fisik
3) Cara sosial: sharing dengan orang lain
4) Cara spiritual: berdoa, berserah diri
d. Memberi informasi tentang sumber-sumber komunitas yang tersedia untuk saling
memberikan pengalaman dan dukungan
e. Membantu pasien memasukkan kegiatan dalam jadwal harian
f. Kolaborasi dengan tim kesehatan jiwa di pelayanan kesehatan setempat
(puskesmas)
2. Tindakan keperawatan pada keluarga
Tujuan tindakan:
a. Keluarga mengenal masalah kehilangan dan berduka
©FAIDA ANNISA
POLTEKKES KERTA CENDEKIA
4
Evaluasi Keperawatan
1. Pasien mampu mengenali peristiwa kehilangan yang dialami
2. Memahami hubungan antara kehilangan yang dialami dengan keadaan dirinya
3. Mengidentifikasi cara-cara mengatasi berduka yang dialaminya
4. Memanfaatkan faktor pendukung
5. Keluarga mengenal masalah kehilangan dan berduka
6. Keluarga memahami cara merawat pasien berduka berkepanjangan
7. Keluarga mempraktikkan cara merawat pasien berduka disfungsional
8. Keluarga memanfaatkan sumber yang tersedia di masyarakat
©FAIDA ANNISA
POLTEKKES KERTA CENDEKIA