Anda di halaman 1dari 26

Konsep Kehilangan

(Lost)
dan Berduka
(Grieving)
dalam Keperawatan
Konsep kehilangan
1.Pengertian kehilangan
kehilangan adalah suatu keadaan
individu berpisah dengan sesuatu yang
sebelumnya ada,kemudian menjadi tidak
ada ,baik terjadi sebagian atau
keseluruhan.
Kehilangan merupakan suatu kondisi di
mana seseorang mengalami suatu
kekurangan atau tidak ada dari sesuatu
yang dulunya pernah ada atau pernah
dimiliki.
Pengertian berduka/kehilangan

Berduka adalah proses kompleks yang


normal yang mencakup respon dan
perilaku emosi,fisik,spiritual ,sosial ,dan
intelektual ketika individu,keluarga,dan
komunitas menghadapi kehilangan
actual .kehilangan yang diantisipasi atau
persepsi kehilangan kedalam kehidupan
pasien sehari-hari ( NANDA,2011)
Jenis-jenis kehilangan

1. Actual loss : diakui orang lain dan sama-sama


dirasakan bahwa hal suatu bentuk kehilangan, misal :
kehilangan anggota badan, kehilangan suami atau istri.
2. Perceiced loss : dirasakan seseorang tetapi tidak
sama dirasakan orang lain, misal kehilangan masa muda,
keuangan, lingkungan.
3. Phicichal loss : kehilangan secara fisik. Misalnya,
seseorang mengalami kecelakaan dan akibat luka tangan
atau kaki harus diamputasi.
4. Psykhologis loss :kehilangan secara psikologis. Misalnya,
cacat akibat kecelakaan membuatnya tidak percaya diri.
5. Anticipatory loss : kehilangan yang bisa dicegah. Misalnya
orang yang menderita penyakit.
Factor-factor yang mempengaruhi
1. Perkembangan
Mengalami regresi orang dewasa kehilangan membuat orang
menjadi mengenang tentang hidup
2. Keluarga
Mempengaruhi respon dan ekspresi kesedihan
3. Faktor sosial ekonomi
Kehilanagan orang yang dicintai sekaligus kehilanaga secara
ekonomi dan hal ini mengganggu kelangsungan hidup
4. Pengaruh kultural
Mempengaruhi manifestasi fisik dan emosi
5. Agama
6. Penyebab kematian
Seseorang yang ditinggalkan anggotakelurga tiba-tiba akan
menyebabkan shock dan tahapan kehilanagan yang lebih lama
7. Kesehatan fisik
Cara hidup yang diatur cenderung mempunyai kemampuan
mengatasi stress yang lebih tinggi dibandingkan individu yg
sedang mengalami gangguan fisik
Definisi Berduka
Berduka merupakan respons terhadap kehilangan.
Berduka dikarakteristikkan sebagai berikut :
a. Berduka menunjukkan suatu reaksi syok dan
ketidakyakinan.
b. Berduka menunjukkan perasaan sedih dan hampa bila
mengingat kembali kejadian kehilangan
c. Berduka menunjukkan perasaan tidak nyaman, sering
disertai dengan menangis, keluhan sesak pada dada,
tercekik, dan nafas pendek.
d. Mengenang orang yang telah pergi secara terus-
menerus
e. Mengalami perasaan berduka
f. Mudah tersinggung dan marah

.
Jenis Berduka
Menurut hidayat ( 2009 : 244) berduka dibagi menjadi beberapa antara lain:
1) Berduka normal Terdiri atas perasaan, perilaku, dan reaksi yang normal terhadap
kehilangan. Misalnya kesedihan, kemarahan, menangis, kesepian, dan menarik diri
dari aktivitas untuk sementara.
2) Berduka antisipatif Yaitu proses melepaskan diri yang muncul sebelum kehilangan
dan kematian yang sesungguhnya terjadi. Misalnya, ketika menerima diagnosis
terminal, seseorang akan memulai proses perpisahan dan menyelesaikan berbagai
urusan di dunia sebelum ajalnya tiba.
3) Berduka yang rumit Dialami oleh seseorang yang sulit untuk maju ke tahap
berikutnya, yaitu tahap kedukaan normal. Masa berkabung seolah–olah tidak kunjung
berakhir dan dapat mengancam hubungan orang yang bersangkutan dengan orang
lain.
4)Berduka tertutup Kedukaan akibat kehilangan yang tidak dapat diakui secara
terbuka. Contohnya kehilangan pasangan karena AIDS, anak mengalami kematian
orang tua tiri, atau ibu yang kehilangan anaknya dikandungan atau ketika bersalin
Rentang Respon Emosi

Adaptif Maladaptif

1. Menangis, menjerit, menyangkal, 1. Diam/tidak menangis


menyalahkan diri sendiri, menawar,
bertanya-tanya.
2. Menyalahkan diri berkepanjangan.
2. Membuat rencana untuk yang
akan datang. 3. Rendah diri.

4. Mengasingkan diri.
3. Berani terbuka tentang kehilangan.
5. Tak berminat hidup
Tanda dan gejala berduka
Tanda dan gejala berduka melibatkan empat reaksi :
( bulgass,2010 )
1. Reaksi perasaan ,misal kesedihan,kemarahan,rasa
bersalah
2. Reaksi fisik,misal sesak,mual,mulut kering,kelemahan
3. Reaksi kognisi , missal ketidak percayaan, kebingungan,
mudah lupa,tidak sabar
4. Reaksi perilaku,misal gangguan tidur,penurunan nafsu
makan,penarikan sosial.
Akibat berduka

Apabila proses beduka yang dialami individu bersifat


maladapptif,maka akan menimbulkan respon detrimental
(cenderung merusak ) yang berkelanjutan dan berlangsung
lama (carpenito,2006)
Fase-fase berduka

Teori yang dikemukan Kubler-ross ( 1969 dalam hidayat,2009) mengenai tahapan


berduka akibat kehilangan berorientasi pada perilaku dan menyangkut lima tahap
yaitu :
1. Fase penyangkalam (denial)
Dalam bentuk syok ,tidak percaya atau mengingkari kenyataan bahwa
kehilanagan benar-benar terjadi
2. Fase marah ( anger)
Dalam bentuk individu menolak kehilangan.
Kemarahan yang ditimbulkan sering diproyeksikan kpd
org lain /diri nya sendiri.
Tindakan keperawatannya :
2. Bantu pasien atau keluarga untuk mengerti bahwa marah adalah suatu
respons yang normal untuk merasakan kehilangan dan ketidak berdayaan;
2. Fasilitasi ungkapan kemarahan pasien dan keluarga;
3. Hindari menarik diri dan dendam, karena pasien atau keluarga
bukan sedang marah pada perawat;
4. Tangani kebutuhannya pada segala reaksi kemarahannya.
Fase tawar-menawar (bargaining)

Penundaan kesadaran atas kenyataan terjadinya


kehilangan . Individu berupaya melakukan tawar menawar
dengan memohon kemurahan Tuhan.

Tindakan Keperawatannya :
1. Dengarkan dengan penuh perhatian;
2. Ajak pasien bicara untuk mengurangi rasa bersalah
dan ketakutan yang tidak rasional;
3. Berikan dukungan spiritual.
Fase depresi (depression)

Menunjukkan sikap menarik diri,tidak mau berbicara ,rasa


tidak berharga pada dirinya sendiri.

Tindakan keperawatannya :
1. Memberikan kesempatan pasien untuk
mengekspresikan kesedihannya;
2. Memberi dukungan non verbal dengan cara duduk
disamping pasien dan memegang tangan pasien;
3. Bersama pasien membahas pikiran negatif
yang sering timbul;
4. Latih mengidentifikasi hal positif yang masih dimiliki;
Fase penerimaan (acceptance)

Reorganisasi perasaan kehilangan ,pikiran yg selalu


berpusat pada objek yang hilang mulai berkurang atau
hilang.

Tindakan Keperawatan :
1. Membantu pasien mengidentifikasi rencana
kegiatan yang akan dilakukan;
2. Bantu keluarga dan rekan pasien untuk bisa mengerti
penyebab kehilangan.
Faktor yang Mempengaruhi Kehilangan dan Berduka
Faktor Predisposisi
1) Genetik
Seorang individu yang memiliki anggota keluarga atau dibesarkan dalam keluarga
yang mempunyai riwayat depresi akan mengalami kesulitan dalam bersikap
optimis dan menghadapi kehilangan.
2) Kesehatan fisik
Individu dengan kesehatan fisik prima dan hidup dengan teratur mempunyai
kemampuan dalam menghadapi stres dengan lebih baik dibandingkan dengan
individu yang mengalami gangguan fisik.
3) Kesehatan mental
Individu dengan riwayat gangguan kesehatan mental memiliki tingkat kepekaan
yang tinggi terhadap suatu kehilangan dan berisiko untuk kambuh kembali.
4) Pengalaman kehilangan sebelumnya,
Kehilangan dan perpisahan dengan orang berarti di masa kanak-kanak akan
memengaruhi kemampuan individu dalam menghadapi kehilangan di masa
dewasa.
Faktor yang Mempengaruhi Kehilangan dan Berduka
Faktor Presipitasi
Faktor pencetus kehilangan adalah perasaan stres nyata atau imajinasi individu dan
kehilangan yang bersifat bio-psiko-sosial, seperti kondisi sakit, kehilangan fungsi
seksual, kehilangan harga diri, kehilangan pekerjaan, kehilangan peran, dan
kehilangan posisi di masyarakat
8 Faktor yang mempengaruhi rasa berduka
1. Model Survivor dunia

Semua ahli psikologis percaya bahwa setiap orang pasti


meleawati masa bayi dan kanak-kanak, dan tidak ada yang
langsung tumbuh dewasa. Pada tahap bayi dan kanak-kanak
ini, mereka akan beradaptasi dengan lingkungan ia tinggal.
Pada tahap ini juga penting sekali menanamkan
pengetahuan, sikap, perilaku, dan keyakinan.

Selain itu, pada tahap ini juga penting untuk diberikan


pemahaman dan sikap terhadap kematian. Karena apa yang
dipelajari sejak kecil akan mempengaruhinya ketika dewasa.
Anak yang mengetahuu tentang kematian dan cara sikap
yang benar, mungkin saja suatu saat nanti tidak terlalu
berduka yang berkepanjangan.
8 Faktor yang mempengaruhi rasa berduka
2. Kepribadian

Kepribadian manusia berbeda-beda dan memiliki dampak


yang besar terhadap kondisi dan lingkungannya. Dampak
kepribadian bagi lingkungan tergantung bagaimana
kepribadian itu terbentuk, dan terpengaruh. Dimana pada
dasarnya, kepribadian manusia terbentuk oleh berbagai faktor
seperti lingkungan alam, dan keturunan, lebih jelasnya
tentang hal-hal yang mempengaruhi kepribadian (bisa klik
alamat link berikut).

orang dengan tipe kepribadian melankolis mungkin dapat


memiliki rasa berduka yang lebih tinggi. Hal ini karena orang
dengan tipe kepribadian ini dikenal sebagai orang yang
tempramen, dan serin murung.
8 Faktor yang mempengaruhi rasa berduka
3. Peran Sosial

Setiap orang memiliki perannya masing-masing dalam


lingkungan sosial, termasuk dalam keluarga yang memiliki
peran interdependen. Dimana anggota keluarga tersebut
saling keterkaitan satu sama lain. selain itu setiap anggota
keluarga harus mampu mensuport, mendukung, membimbing
anggota keluarga lainnya.
Ketika salah satu orang meninggal, maka ada peran khusus
yang harus dipenuhi. Misalnya sang ayah meninggal dalam
keluarga, maka sang ibu sebagai anggota keluarga harus
mampu mengganti peran ayah, jadi dang ibu ini akan memiliki
dua peran yaitu sebagai ayah sekaligus menjadi sorang ibu.
Hal ini tentu akan mempersulit sang ibu, sehingga dapat
mempengaruhi rasa berduka ketika suaminya meninggal.
8 Faktor yang mempengaruhi rasa berduka
4. Persepsi tentang kematian

Cara pandang seseorang terhadap orang lain yang meninggal


sangatlah penting, karena dapat mempengaruhi perasaan
berdukanya. Misalnya seperti orang yang mengetahui
temannya meninggal, lalu bagaimanakah persepsi atau
pandangannya terhadap temannya itu ? apakah temannya
sudah bagaikan saudara, atau bakaikan pembantu. Jika dia
menganggap temannya seperti saudara, maka kemungkinan
rasa berduka yang dirasakan semakin dalam.
Contoh lainnya seperti seorang istri yang suaminya
meninggal, bagaimana persepsi sang istri terhadap suaminya.
Apakah ia memandangnya sebagai teman seksual, pencari
nafkah, dan sebagainya. Jadi, semakin dekat rasa hubungan
tercipta, maka akan semakin besar perasaan kehilangan
tersebut.
8 Faktor yang mempengaruhi rasa berduka
5. Budaya

Budaya juga mempunyai dampak yang besar dalam berduka


dan kehilangan. Salah satu contoh yang sering kita ketahui
yaitu perbedaan sifat antara suku jawa dengan suku tapanali.
Orang yang lahir di suku jawa dan mewarisi kebudayaan
jawa, biasanya cenderung lebih banyak diam dan
tersembunyi, sedangkan suku tapanuli memiliki sifat yang
sebaliknya yaitu bersifat terbuka dengan orang disekitarnya.
Hal tersebut dapat mempengaruhi rasa berduka dan
kehilangan pada seseorang. Selain itu, jumlah anggota
keluarga juga dapat mempengaruhi, karena saat berduka,
keluarga adalah orang yang pertama mensuport, dan
menenangkan.
8 Faktor yang mempengaruhi rasa berduka

6. Peran jenis kelamin

Seperti yang dikatakan di awal tulisan, bahwa jenis kelamin


begitu mempengaruhi rasa berduka dan kehilangan
seseorang. Kaum perempuan lebih cendurung memiliki rasa
empati yang kuat dan memiliki sifat lembut, sehingga mudah
tersakiti, dan mudah menangis.

Berbeda halnya dengan pria, dimana sejak kecil sudah


diharapkan untuk bersifat lebih kuat, dan tabah. Sehingga
rasa berduka dan kehilangan lebih dalam dibandingkan pria.
8 Faktor yang mempengaruhi rasa berduka
7. Status Sosial Ekonomi

Faktor lainnya yang mempengaruhi rasa berduka adalah


status sosial dan ekonomi. Dimana orang yang memiliki
perekonomian lebih baik, seperti memiliki asuransi atau biaya
untuk masa depan, cenderung lebih mudah merelakan
pasangan hidupnya.

Contoh lainnya yaitu ketika seorang suami yang ditinggalkan


oleh istrinya. Maka tentu akan merasakan duka yang begitu
dalam, namun karena suami memiliki uang yang cukup, maka
ia bisa berjalan-jalan ke luar negri untuk mengobati rasa
dukanya. Berbeda dengan orang yang tidak memiliki uang
yang cukup, dia akan terlarut dalam kesedihannya.
8 Faktor yang mempengaruhi rasa berduka

8. Keyakinan Spiritual

Faktor yang terakhir dan tidak kalah pentingnya yaitu


keyakinan spiritual seseorang. Setiap orang dapat memiliki
keyakinan spiritual yang berbeda, apakah ia beragama islam,
hindu, atau mungkin kristen. Mereka memiliki keyakinan
tersendiri tentang kematian, sehingga mereka lebih tabah dan
menerima kehilangan orang yang begitu dekat dengan
dirinya, berbeda dengan orang yang tidak memiliki
kepercayaan, mereka menganggap bahwa kematian adalah
akhir dari segalanya, sehingga rasa berduka juga menjadi
lebih dalam..
Kebutuhan keluarga yang berduka adalah :

1. Harapan perawatan yang terbaik sudah berikan,keyakinan


bahwa mati adalah akhir penderitaan dan kesakitaan
2. Berpartisipasi,memberikan perawatan sharing dengan
staf perawatan
3. Support dengan support klien bisa melewati
kemarahan,kesedihan,denial support bisa digunakan sbg
koping dengan perubahan yang terjadi
4. Kebutuhan spiritual ,berdoa sesuai kepercayaan
mendapatkan kekuatan dari tuhan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai