PENDAHULUAN
2.2.1 Pengkajian
Pengkajian meliputi upaya mengamati dan mendengarkan isi duka cita
klien: apa yang dipikirkan, dikatakan, dirasakan, dan diperhatikan melalui
perilaku.Beberapa percakapan yang merupakan bagian pengkajian gar
mengetahui apa yang mereka pikir dan rasakan adalah :
1. Persepsi yang adekuat tentang kehilangan
2. Dukungan yang adekuat ketika berduka akibat kehilangan
3. Perilaku koping yang adekuat selama proses
1) Faktor predisposisi
Faktor predisposisi yang mempengaruhi rentang respon kehilangan
adalah:
a. Faktor Genetic : Individu yang dilahirkan dan dibesarkan di dalam
keluarga yang mempunyai riwayat depresi akan sulit
mengembangkan sikap optimis dalam menghadapi suatu
permasalahan termasuk dalam menghadapi perasaan kehilangan.
b. Kesehatan Jasmani : Individu dengan keadaan fisik sehat, pola hidup
yang teratur, cenderung mempunyai kemampuan mengatasi stress
yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu yang mengalami
gangguan fisik
c. Kesehatan Mental : Individu yang mengalami gangguan jiwa
terutama yang mempunyai riwayat depresi yang ditandai dengan
perasaan tidak berdaya pesimis, selalu dibayangi oleh masa depan
yang suram, biasanya sangat peka dalam menghadapi situasi
kehilangan.
d. Pengalaman Kehilangan di Masa Lalu : Kehilangan atau perpisahan
dengan orang yang berarti pada masa kana-kanak akan
mempengaruhi individu dalam mengatasi perasaan kehilangan
pada masa dewasa (Stuart-Sundeen, 1991).
e. Struktur Kepribadian Individu dengan konsep yang negatif, perasaan
rendah diri akan menyebabkan rasa percaya diri yang rendah yang
tidak objektif terhadap stress yang dihadapi.
2) Faktor presipitasi
Ada beberapa stressor yang dapat menimbulkan perasaan kehilangan.
Kehilangan kasih sayang secara nyata ataupun imajinasi individu seperti:
kehilangan sifat bio-psiko-sosial antara lain meliputi:
a. Kehilangan kesehatan
b. Kehilangan fungsi seksualitas
c. Kehilangan peran dalam keluarga
d. Kehilangan posisi di masyarakat
e. Kehilangan harta benda atau orang yang dicintaif.
f. Kehilangan kewarganegaraan
3) Mekanisme koping
Koping yang sering dipakai individu dengan kehilangan respon
antaralain: Denial, Represi, Intelektualisasi, Regresi, Disosiasi, Supresi
dan Proyeksi yang digunakan untuk menghindari intensitas stress yang
dirasakan sangat menyakitkan. Regresi dan disosiasi sering ditemukan
pada pasien depresi yang dalam. Dalam keadaan patologis mekanisme
koping tersebut sering dipakai secara berlebihan dan tidak tepat.
4) Respon Spiritual
a. Kecewa dan marah terhadap Tuhan
b. Penderitaan karena ditinggalkan atau merasa ditinggalkan
c. Tidak memilki harapan; kehilangan makna
5) Respon Fisiologis
a. Sakit kepala, insomnia
b. Gangguan nafsu makan
c. Berat badan turun
d. Tidak bertenaga
e. Palpitasi, gangguan pencernaan
f. Perubahan sistem imune dan endokrin
6) Respon Emosional
a. Merasa sedih, cemas
b. Kebencian
c. Merasa bersalah
d. Perasaan mati rasa
e. Emosi yang berubah-ubah
f. Penderitaan dan kesepian yang berat
g. Keinginan yang kuat untuk mengembalikan ikatan dengan individu
ataubenda yang hilang
h. Depresi, apati, putus asa selama fase disorganisasi dan keputusasan
i. Saat fase reorganisasi, muncul rasa mandiri dan percaya diri
7) Respon Kognitif
a. Gangguan asumsi dan keyakinan
b. Mempertanyakan dan berupaya menemukan makna kehilangan
c. Berupaya mempertahankan keberadaan orang yang meninggal
d. Percaya pada kehidupan akhirat dan seolah-olah orang yang meninggaladalah
pembimbing.
8) PerilakuIndividu dalam proses berduka sering menunjukkan perilaku
seperti :
a. Menangis tidak terkontrol
b. Sangat gelisah; perilaku mencari
c. Iritabilitas dan sikap bermusuhan
d. Mencari dan menghindari tempat dan aktivitas yang dilakukan
bersamaorang yang telah meninggal.
e. Menyimpan benda berharga orang yang telah meninggal padahal
inginmembuangnya
f. Kemungkinan menyalahgunakan obat atau alkohol
g. Kemungkinan melakukan gestur, upaya bunuh diri atau
pembunuhan
h. Mencari aktivitas dan refleksi personal selama fase reorganisasi
2. Dataobjektif:
1) Menangis
2) Mengingkari kehilangan
3) Tidak berminat dalam berinteraksi dengan orang lain
4) Merenungkan perasaan bersalah secara berlebihan
5) Adanya perubahan dalam kebiasaan makan, pola tidur, tingkat aktivitas
2.2.4 Evaluasi
1. Klien mampu mengungkapkan perasaannya secara spontan
2. Klien menunjukkan tanda-tanda penerimaan terhadap kehilangan
3. Klien dapat membina hubungan yang baik dengan orang lain
4. Klien mempunyai koping yang efektif dalam menghadapi masalah
akibatkehilangan
5. Klien mampu minum obat dengan cara yang benar
DAFTAR PUSTAKA
Budi, Anna Keliat. 2009. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta :EGCIyus,
Yosep. 2007. Keperawatan Jiwa. Refika Aditama : Bandung