Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt., Tuhan seluruh alam, atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Keperawatan Komunitas tentang penyakit
Malaria.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangkan menambah wawasan
serta pengetahuan kita pada pelajaran Keperawatan Komunitas. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
dimasa depan.

Tangerang Selatan, 10 Oktober 2018

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................................... 1

Daftar isi .................................................................................................................. 2

BAB 1 Pendahuluan ............................................................................................... 3

1.1. Latar Belakang ................................................................................................... 3


1.2. Tujuan Masalah ................................................................................................. 3
1.3. Rumusan Masalah ............................................................................................. 3

BAB II Pembahasan............................................................................................... 4

2.1. Pengertian Malaria.............................................................................................. 4

2.2. Penyebab Malaria .............................................................................................. 5

2.3. Tanda dan Gejala Malaria .................................................................................. 5

2.4. Cara penularan Malaria ...................................................................................... 6

2.5 Cara Mencegah Malaria........................................................................................6

BAB III PENUTUP.................................................................................................7

Daftar Pustaka........................................................................................................ 8

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Derajat endemisitas malaria di Indonesia berbeda antara satu daerah dengan
daerah lain. Sebagan wilayah di Jawa Bali telah bebas dari penularan. Namun, pada bulan
Juli Agustus 2002 sejumlah daerah di jawa tengah dan Yogyakarta dilaporkan terserang
wabah penyakit ini. Di Kabupaten Kebumen (Jawa Tengah) dilaporkan sekitar 3000 orag
yang terserang, sedangkan 12 kecamatan di Kabupaten purbalingga dinyatakan sebagai
daerah endemis setelah 10-12 tahun tidak ada kasus malaria.
Beberapa kejadian luar biasa KLB) juga terjadi di luar pulau Jawa Bali seperti di
pulau Bintan Aceh dan Kabupaten Jayawijaya (Papua). Semua KLB tersebut berkaitan
dengan perpndahan penuduk dari daerah bebas malaria ke daerah endemis, serta
terjaidnya perubahan lingkungan yang memudahkan berkembangnya vektor pembawa
malaria.
Malaria juga merupakan penyakit endemis yang menyerang negara negara dengan
oenduduk yang padat. Batas penyebaran malaria adalah 64 lintang utara (rusia) dan 32
lintang selatan (argentina) ketinggian yang memungkinkan paasit malaria hidup adalah
400m di bawah permukaan laut (Bolivia). Plasmodium vivax mempunyai distribusi
geografis yang luas mulai dari daerah yang beriklim dingin, subtropis, sampai ke daerah
tropis. Plasmodium falciparum terutama menyebabkan malaria di benua Afrika dan
daerah tropis lainnya.
Di indonesia malaria dapat berjangkit di daerah dengan ketnggian sampai 1.800 m
diatas permukaan laut. Spesies yang paling banyak di jumpai adalah plasmodium
falsiparum dan Plasmodium vivax. Plasmodium malariae di indonesia bagian TImur,
sedangkan Plasmodium ovale pernah ditemukan di Papua dan Nusa Tenggara Timur.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan malaria?
2. Apa penyebab penyakit malaia ?
3. Bagaimana tanda dan gejala malaria ?
4. Bagaimana cara penularan malaria?
5. Bagamana cara mencegah penyakit malaria?

1.3. Tujuan Masalah


a. Agar pembaca mengetahui dan memahami pengertian malaria.
b. Agar pembaca mengetahui dan memahamipenyebab penyakit malaria.
c. Agar pembaca mengetahui dan memahami tanda dan gejala malaria.
d. Agar pembaca mengetahui dan memahami cara penularan malaria.
e. Agar pembaca mengetahui dan memahami tanda dan gejala malaria.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Perkataan malaria berasal dari bahas Italia (mala= jelek;aria= udara), jadi
dahulu orang menduga bahwa penyakit malaria disebabkan oleh udara yang kotor
karena dahulu banyak terdapat di daerah rawa rawa yang mengeluarkan bau busuk.
Penyakit ii juga empunyai beberapa nama lain seperti demam roma, demam rawa,
demam tropik, demam pantai, demam, harges, emam kura, demam pluidisme.

Malaria adalah penyakit menular yang di sebabkan oleh parasit protozoa dan
genus plasmodium, yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles. Dalam
penelitian yang lebih modern ternyata penyakit malaria disebabkan oleh parasit bersel
tunggal yang disebut protozoa dan dipindahkan ke dalam tubuh manusia melaliu
nyamuk anopheles. Malaria adalah suatu penakit menular yang disebabkan oleh
plasmodium yang terbawa melaui gigitan nyamuk akan berkemang biak di dalam sel
darah manusia. Penyakit ini tidak mengenal usia maupun jenis kelamin perempuan
maupun laki laki dan anak anak maupun orang dewasa berpeluang terkena penyakit.

2.2. Penyebab Malaria

Penyakit malaria disebabkan oleh parasit malaria (yaitu suatu protozoa darah
yang termasuk genus plasmodium) yang dibawa oleh nyamuk anopheles. Ada empat
spesies plasmodium penyebab malaria pada manusia, yaitu plasmodium vivax,
plasmodium faciparum, plasmodium malariae, dan plasmodium ovale. Masing masing
spesies plasmodium menyebabkan infeksi malaria yang berbeda beda. Plasmodium vivax
menebabkan malaria viva/ tertiana, plasmodium faciparum, menyebbakan malaria
faciparum/ tropika, plasmodium alriae menyebabkan malariae/quartana, dan plasmodium
ovale menyebabkan malaria ovale.

Seorang pederita dapat dihinggapi lebih dari satu jenis plasmodium. Infeksi
demikian disebut infeksi campuran (mixed infection). Bisanya penderiat paling banyak
dihingapi dua jenis parasit malaria, yakni campuran antara plasmodium faciparun dan
plasmodium vivax atau plasmodium ovale.

Kini plasmodium knowlesi yang selama ini dikenal hanya ada pada monyet ekor
panjang (Macaca fascicularis), ditemukan pula ditubuh manusia. Penelitian sebuah tim
internasional yang dimuat jurnal Clinical Infectious Diseases memaparkan hasil tes pada
150 pasien malaria di rumah sakit Serawak, Malaysia, Juli 2006 sampai Januari 2008,
menunjukkan, dua pertiga kasus malaria disebabkan infeksi plasmodium knowlesi
Plasmodium falciparum merupakan penyebab infeksi yang berat dan bahkan dapat

4
menimbukan suatu variasi manisfestasi-manifestasi akut dan jika tidak diobati, dapat
menyebabkan kematian.5,6 Seorang dapat menginfeksi lebih dari satu jenis plasmodium,
dikenal sebagai infeksi campuran / majemuk (mixed infection). Pada umumnya lebih
banyak dijumpai dua jenis plasmodium, yaitu campuran antara plasmodium falciparum
dan plasmodium vivax atau plasmodium malariae. Kadangkadang dijumpai tiga jenis
plasmodium sekaligus, meskipun hal ini jarang terjadi. Infeksi campuran biasanya
terdapat di daerah dengan angka penualaran tinggi. Nyamuk anophelini berperan sebagai
vektor penyakit malaria. Nyamuk anophelini yang berperan hanya genus Anopheles. Di
seluruh dunia, genus anopheles ini diketahui jumlahnya kirakira 2000 species,
diantaranya 60 species diketahui sebagai vektor malaria.

2.3 Tanda Gejala Malaria

Sindrom klinis yang disebabkan oleh malaria berbeda tergantung apakah pasien
tinggal di daerah dengan penularan malaria endemis yang stabil (terus menerus) atau
penularan stabil (kadang-kadang dan/atau jarang). Di daerah dengan penularan stabil,
penyakit mempengaruhi anak dan orang dewasa dengan cara yang berbeda. Anak
mengalami infeksi kronis dengan parasitemia berulang yang mengakibatkan anemia
berat dan sering kematian. Yang tahan hidup infeksi berulang ini dapat sebagian
kekebalan pada usia lima tahun dan kekebalan ini tetap tertahan pada masa dewasa.
Orang dewasa mengalami infeksi tanpa gejala.3 Gejala malaria terjadi dari beberapa
serangan demam dengan interval tertentu (disebut peroksisme), diselingi oleh suatu
periode yang penderitanya bebas sama sekali dari demam (di sebut periode laten).

Gejala yang khas tersebut biasanya ditemukan pada penderita non imun. Sebelum
timbulnya demam, biasanya penderita merasa lemah, mengeluh sakit kepala, kehilangan
nafsu makan, merasa mual di ulu hati, atau muntah (semua gejala awal disebut gejala
prodolmal). Beberapa pasien kadang mengeluh nyeri dada, batuk, nteri perut, nyeri sendi
dan diare. Sakit biasanya berkembang menjadi panas dingin berat dihubungkan dengan
panas hebat disertai takikardi, mual, pusing, orthostatis dan lemas berat. Dalam beberapa
jam mereda, pasien berkeringat dan sangat lelah.4,7 Pada anak-anak, bahkan pada anak-
anak non imun sekalipun, gejala malaria tidaklah “klasik” seperti yang ditemukan pada
orang dewasa.

Pada penderita anak, kenaikan panas badan cendrung lebih tinggi sering disertai
dengan muntahmuntah dan berkeringat. Anak-anak yang lebih besar yang mempunyai
lebih sedikit kekebalan kadang-kadang juga dapat menderita demam, nyeri sendi, sakit
kepala.oleh karena itu, gejala malaria pada anak bisa menyerupai penyakit lain yang bisa
menyebabkan demam. Begitu pula anemia yang cendrung menjadi berat pada penderita
anak. Malaria vivax yang biasanya memberi gejala yang ringan, pada penderitanya anak
sering menimbulkan gejala yang lebih berat. Namun bisanya, malaria falciparum lah
yang menyebabkan keadaan darurat pada penderita anak.8 Paroksisme demam pada
malaria mempunyai interval tertentu, ditentukan oleh waktu yang diperlukan oleh siklus

5
aseksual/sizogoni darah untuk menghasilkan sizon yang matang, yang sangat
dipengaruhi oleh spesiec plasmodium yang menginfeksi.

2.4 Cara Penularan Malaria

Cara penularannya yaitu melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi dan beberapa
ada yang melalui transfuse darah. Diawali dengan nyamuk yang mengigit seseorang dan
kemudian menghisap darah. Darah yang dihisap pleh nyamuk memiliki malaria sehingga
beberapa paarsit dalam darah tersedot oleh nyamuk. Kemudian parasit tersebut
berkembang biak di dalam nyamuk. Setelah 10-14 hari parasit matang dan siap untuk
diteruskan kepada orang lain sehingga jika nyamuk mengigit orrang yang sehat maka
parasit tersebut akan masuk ke alam tubuh orang sehat melalui darah. Prasit yang
diangkut dalam aliran darah dibawa menuju ke hati yang mana parasit tersebut masuk
Berkembang biak dan kembali masuki aliran darah. Parasit malaria dapat berkemang
biak 10 kali setiap 2 hari. Parasit tersebut aan menghancurkan sel darah merah dan
menginfeksi sel-sel tubuh.

2.5 Cara Mencegah Malaria

Penyakit dapat dicegah dengan melakukan pemotongan rantai penularan dengan cara :

a. Mencegah gigitan vektor4


 Membunuh nyamuk dengan insektisida.
 Tidur dengan mengunakan kelambu.
 Menghilangkan kesempatan nyamuk berkembang biak.

b. Kemoprofolaksis
Bertujuan untuk mengurangi resiko terinfeksi malaria, dan apabila terinfeksi
gejala klinisnya tidak berat. Obat malaria yang dipakai adalah :
 Doksisiklin : untuk plasmodium falsiparum Dosis : 1,5 mg / kg
BB/ hari selama tidak lebih dari 4-6 minggu.
 Klorokuin : untuk plasmodium vivax Dosis 5 mg/ kg BB/ minggu,
diminum 1 minggu sebelum ke daerah endemis sampai 4 minggu
setelah kembali.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Malaria adalah penyakit menular yang di sebabkan oleh parasit protozoa dan
genus plasmodium, yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles.
Penyakit malaria ini disebabkan oleh parasit plamodium . Species Plasmodium
pada manusia adalah:
1. Plasmodium falciparum , penyebab malaria tropika
2. Plasmodium vivax, penyebab malaria tertiana
3. Plasmodium malaria,penyebab malaria malaria (quartana)
4. Plasmodium ovale, penyebab malaria ovale
Tanda gejala seperti demam,mengigil,nyeri pada persendian ,sakit
kepala,mual,muntah ,Tidak nafsu makandan diare.

7
DAFTAR PUSTAKA

.Departemen kesehatan RI. Pedoman Tatalaksana Kasus Malaria di Indonesia Jakarta.


2005:1-37

DEPKES RI. Penggunaan artemisin untuk atasi malaria di daerah yang Resisten klorokuin.
2004. dalam www.depkes.go.id Smart T. HIV/malaria.2004. Dalam:
http://www.aidsmap.com/en/news

Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak. Malaria. Dalam Ilmu Kesehatan Anak. Jilid 2 : Jakarta:
FK UI.1985:655-659.

Clyde DF.Malaria.dalam: Nelson WE, Behrman RE,Kliegman R, Arvin AM,Ed. Ilmu


Kesehatan Anak. Edisi 12. Jakarta : EGC. 2000:328-334.

Soemarwo S. Malaria dalam Buku Ajar Infeksi dan Penyakit Tropis. Jakarta FK UI.
2002:442- 461

https://books.google.co.id/books?id=e0XK6dmJbDsC&printsec=frontcover&dq=malaria&hl
=id&sa=X&ved=0ahUKEwj7oqn_nPndAhXKQ48KHXxvAKYQ6AEIKjAA#v=onepage&q
=malaria&f=false

https://books.google.co.id/books?id=D47ohe6Qt-
MC&pg=PA39&dq=malaria+adalah&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiv0I6SnfndAhULpI8KH
fikBeIQ6AEINTAD#v=onepage&q=malaria%20adalah&f=false

Anda mungkin juga menyukai