Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

MALARIA

Oleh :

dr. ANDY SYAHPUTRA NASUTION


NIP. 19840630 201001 1 017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan RahmatnNya


sehingga kami dapat menyusun "MAKALAH TENTANG MALARIA".

Adapun maksud dan tujuan membuat "MAKALAH TENTANG MALARIA"


adalah untuk memberikan nilai tambah angka kredit dalam pengembangan
profesi agar dapat naik pangkat dari golongan IV A ke golongan IV B.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat kurang


sempurna. Tak ada gading yang tak retak. Untuk itu kami mengharap kritik, saran,
dan masukan dari semua pihak agar nantinya dapat kami gunakan sebagai bahan
kesempurnaan ditahun yang akan datang.

Medan, Desember 2021

dr. ANDY SYAHPUTRA


NIP. 19840630 201001 1 017
i
DAFTAR ISI

                                                                                                                                                          

                                                                              Halaman

KATA PENGANTAR  ………………………………………………………......…………………….............    i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………..........……………………..........    ii

BAB I      PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang  ……………………………….............…………………......…..….    1

B.  Rumusan Masalah …………………………………………..……….....................    2

C.  Tujuan Makalah  ……………………………………………....……………..............     2

D.  Kegunaan Makalah  …………………………………..................…….…..........     3

E.  Metode Penulisan  …………………………………….……............……..….........    3

BAB II     TINJAUAN PUSTAKA  ………………………………………….............…………..…......    4

BAB III    PEMBAHASAN

A.  Pengertian Penyakit Malaria ………………………………………....................   5

B.  Jenis-jenis Parasit Penyebab Penyakit Malaria …………......................    5

C.  Siklus Hidup Nyamuk Anopheles …………………………………....................   6

D.  Mekanisme Penularan ……………………………………….....…………..............   7

E.  Gejala Yang Timbul Akibat Penyakit Malaria …………….…....................   9

F.  Cara Pencegahan dan Pengobatan ……………………….......……............…   11

BAB IV    KESIMPULAN DAN SARAN

A.  Kesimpulan  ………………………..………………………..........………….............   13

B.  Saran  ………………………...……………………………….......……………..............   13 

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Penyakit malaria berasal dari benua afrika. Malaria merupakan penyakit

akibat udara atau musim yang buruk. Tahun 1880 penyebab penyakit malaria

ditemukan oleh Laveran. Penyebabnya adalah sebuah parasit yang hidup dalam

sel darah manusia. Kemudian Ross menemukan bahwa parasit itu ditularkan

oleh nyamuk Anopheles. Nyamuk anopheles hidup di daerah pantai, hutan,

perkebunan, rawa dan persawahan, nyamuk ini juga menyukai air yang kotor.

Penyakit malaria tersebar di seluruh dunia, khususnya di daerah  beriklim

panas dimana parasit  Plasmodium dapat berkembang baik. Daerah selatan

Sahara di Afrika dan Papua Nugini di Oceania merupakan tempat-tempat dengan

angka kejadian malaria tertinggi.

Di Indonesia penderita malaria mencapai 1-2 juta orang pertahun, dengan

angka kematian sebanyak 100 ribu jiwa. Kasus tertinggi penyakit malaria adalah

daerah papua, akan tapi sekitar 107 juta orang Indonesia tinggal di daerah

endemis malaria yang tersebar dari Aceh sampai Papua, termasuk di Jawa yang

padat penduduknya (Adiputro,2008).

1
Malaria dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko

tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil. selain itu malaria secara langsung

menyebabkan anemia dan dapat menurunkan produktivitas kerja.

Dewasa ini upaya pemberantasan penyakit malaria dilakukan melalui,

pemberantasan vektor penyebab malaria (nyamuk Anopheles) dan dilanjutkan

dengan melakukan pengobatan kepada mereka yang diduga menderita malaria

atau pengobatan juga sangat perlu diberikan pada penderita malaria yang

terbukti positif secara laboratorium. Dalam hal pemberantasan malaria selain

dengan pengobatan langsung juga sering dilakukan dengan jalan penyemprotan

rumah dan lingkungan sekeliling rumah dengan racun serangga untuk

membunuh nyamuk dewasa, upaya lain juga dilakukan untuk memberantas

larva nyamuk.

B.  Rumusan Masalah

Berdasarkan yang dikemukakan dalam latar belakang, maka penulis

tertarik untuk mengkaji lebih jauh mengenai :

a.   Apa pengertian dari Penyakit Malaria ?

b.   Apa saja jenis-jenis parasit penyebab penyakit malaria ?

c.   Bagaimana siklus hidup nyamuk anopheles?

d.   Bagaimana Mekanisme penularannya?

e.   Bagaiman cara pencegahan dan pengobatannya?

C.  Tujuan Makalah

a.   Mengetahui pengertian dari Penyakit Malaria.

b.   Mengetahui jenis-jenis parasit penyebab penyakit malaria.

2
c.   Mengetahui siklus hidup nyamuk anopheles.

d.   Mengetahui Mekanisme penularannya.

e.   Mengetahui cara pencegahan dan pengobatannya.

D.  Kegunaan Makalah

1.   Manfaat teoritis

Sebagai sumber informasi yang dapat dipergunakan untuk penelitian

selanjutnya.

2.   Manfaat praktis

Memberi informasi kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan

lingkungan dan mengetahui berbagai jenis parasit penyebab Penyakit

Malaria.

E.  Metode Penulisan

1.   Metode penulisan pada makalah ini penulis menggunakan studi leteratur

yang bersumber dari internet dan buku.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Malaria sudah dikenal sejak 3000 tahun yang lalu. Seorang ilmuan

Hippocrates (400-377 SM) Sudah membedakan jenis-jenis malaria.  Alphonse

Laveran (1880) menemukan plasmodium sebagai penyebab malaria, dan Ross

(1897) menemukan perantara malaria adalah nyamuk anopheles.

Penyakit malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh plasmodium

falsifarum, plasmodium vivax, plasmodium malariae, plasmodium ovale dan

yang mix atau campuranyang penularannya melalui gigitan nyamuk anopheles

betina (Kemenkes,2011).

Menurut Hiswani (2004) Penyakit malaria adalah salah satu penyakit yang

penularannya melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Berdasarkan survai unit

kerja SPP (serangga penular penyakit) telah ditemukan di Indonesia ada 46

species nyamuk anopheles yang tersebar diseluruh Indonesia. 

Penyakit malaria yang kambuh disebabkan oleh reaktivasi fase laten

hipnozoit P vivax dan P ovale (Wilson, 2001).

 Di Indonesia penderita malaria mencapai 1-2 juta orang pertahun, dengan

angka kematian sebanyak 100 ribu jiwa. Kasus tertinggi penyakit malaria adalah

daerah papua, akan tapi sekitar 107 juta orang Indonesia tinggal di daerah

endemis malaria yang tersebar dari Aceh sampai Papua, termasuk di Jawa yang

padat penduduknya (Adiputro,2008).

4
BAB III

PEMBAHASAN

1.  Penyakit Malaria

Penyakit malaria merupakan penyakit infeksi parasit yang bersifat akut

maupun kronik, menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya

bentuk aseksual di dalam darah. Plasmodium protista eukariotik yang

ditularkan oleh nyamuk adalah penyebab utama dari penyakit

malaria. Didalam tubuh manusia penyakit ini bersembunyi dan berkembang

biak didalam hati (liver). Menginfeksi sel darah merah sehingga menyebabkan

gejala Seperti demam, menggigil, anemia, sakit kepala dan pembesaran

limpa. yang mana pada kasus yang parah akan mengarah ke koma (tidak

sadarkan diri) dan kematian. Infeksi malaria dapat berlangsung tanpa

komplikasi ataupun mengalami komplikasi sistemik yang dikenal sebagai

malaria berat.

Penyakit ini disebabkan oleh parasit malaria yang merupakan

golongan Plasmodium. Parasit protozoa penyebab penyakit

malaria ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Protozoa

parasit jenis ini banyak sekali tersebar di wilayah tropis

dan subtropis, terutama di daerah yang berhutan dan mempunyai iklim

basah, seperti di Amerika, Asia dan Afrika.

5
          2.   Jenis-jenis Parasit Penyebab Penyakit Malaria

                Penyebab penyakit malaria adalah genus plasmodia family

plasmodiidae dan ordo

       coccidiidae. Sampai saat ini di Indonesia dikenal 4 macam parasit malaria

yaitu: 

a.  Plasmodium vivax penyebab malaria tertina.

Masa Inkubasi 12-17 hari, kadang-kadang lebih panjang 12-20

hari biasanya tanpa gejala. Simptomatis Didahului dengan gejala nyeri

kepala, nyeri pinggang, mual dan muntah, Badan lesu, rasa ngantuk karena

ada gangguan oksigen di otak, demam ( mula-mula demam tidak teratur

kemudian demam mulai teratur setiap 48 jam sekali, timbul setiap hari ke

tiga. Demam timbul waktu siang atau sore hari dan suhu badan dapat

mencapai 41°C). pada perabaan limpa mulai dapat

membengkak, manifestasi klinik Pada malaria vivax dapat berlangsung

secara berat tetapi kurang membahayakan. 

Malaria tersiana di Indonesia tersebar hampir diseluruh pulau. Ini

merupakan jenis malaria terbanyak yang ditemukan di daerah-daerah

berjangkitnya malaria.

b.  Plasmodium malaria penyebab malariae quartana.

Malaria ini banyak dijumpai didaerah Afrika, Amerika Latin, tetapi

jarang ditemui di Indonesia. Penyebarannya tidak seluas P. vivax dan P.

falciparum. Masa inkubasi 18-40 hari. Manifestasi klinik seperti pada

6
malaria vivax hanya berlangsung lebih ringan. Biasanya tanpa gejala, sering

ditemukan secara kebetulan saat pemeriksaan darah dan dalam sel darah

merah ditemukan parasit malaria. Demam teratur setiap hari ke empat (72

jam sekali), penyakit ini dapat menggangu ginjal dan berlangsung

menahun. Semakin lama kerusakan maka ginjalnya semakin parah, sehinga

sel dan jaringan ginjal rusak dan mati, Gejala gangguan ginjalnya lebih

berat dari pada penyakit lainnya. Limpa membengkak sangat besar.

Prognosa umumnya baik, namun penyakit ini dapat kambuh kembali

sepuluh tahun kemudian. Orang yang pernah terkena penyakit ini sewaktu

muda, suatu waktu mengalami demam Seperti gejala penyakit malaria,

maka perlu pemeriksaan darah untuk menemukan parasit malarianya.

c.  Plasmodium ovale

Merupakan bentuk yang paling ringan dari semua jenis malaria dan

dapat sembuh dengan sendirinya serta jarang kambuh.

 Masa inkubasi 11-16 hari, Apabila terjadi infeksi campuran dengan

plasmodium lain, maka P.ovale tidak akan tampak di darah tepi tetapi

plasmodium yang lain yang akan ditemukan. Gejala klinis hampir sama

dengan malaria vivax.

d.  Plasmodium Falciparum penyebab malaria tropika yang sering

menyebabkan malaria yang berat.

Jenis malaria ini tersebar luas di semua pulau di Indonesia. Masa

inkubasi 9-14 hari. Malaria  tropika merupakan bentuk yang paling

berat (ganas), diitandai dengan sakit kepala, pegal linu dan sakit pinggang,

7
lengan dan tungkai dingin, mual dan muntah, kadang-kadang disertai

diare, demam ringan, limpa dan hati membengkak, gangguan pada ginjal.

Jika tidak diobati penyakit ini akan berlanjut terus dan semakin

parah. Dan ketika sudah menyerang otak akan timbul kejang dan lumpuh,

serta kesadaran menurun bahkan dalam kondisi tertentu penderita bisa

sampai meninggal. Tetapi penyakit ini masih bisa disembuhkan dengan

cara penambahan takaran dan pengobatan, Seperti penambahan antibiotic

atau campuran berbagai anti malaria.

3.   Siklus Hidup Nyamuk Anopheles

Semua serangga termasuk nyamuk, dalam siklus hidupnya mempunyai

tingkatan-tingkatan yang kadang-kadang antara tingkatan yang satu dengan

tingkatan berikutnya terlihat sangat berbeda. Berdasarkan tempat hidupnya dikenal

dua tingkatan kehidupan yaitu :

a.   Tingkatan di dalam air.

b.   Tingkatan di luar temp at berair (darat/udara).

Untuk kelangsungan hidup nyamuk diperlukan air, Jika tidak ada air

maka siklus hidup nyamuk akan terputus. Tingkatan kehidupan yang berada

di dalam air ialah : telur, jentik dan kepompong. Setelah satu atau dua hari

telur berada didalam air maka telur akan menetas dan keluar jentik. Jentik

yang baru keluar dari telur masih sangat halus seperti jarum. Dalam

pertumbuhannya jentik anopheles mengalami pelepasan kulit sebanyak

empat kali.

8
Waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan jentik antara 8-10 hari

tergantung pada suhu, keadaan makanan serta species nyamuk. Dari jentik

akan tumbuh menjadi kepompong (pupa) yang merupakan tingkatan atau

stadium istirahat dan tidak makan. Pada tingkatan kepompong ini memakan

waktu satu sampai dua hari. Setelah cukup waktunya, dari kepompong akan

keluar nyamuk dewasa yang telah dapat dibedakan jenis kelaminnya.

Setelah nyamuk bersentuhan dengan udara, tidak lama kemudian

nyamuk tersebut telah mampu terbang, yang berarti meninggalkan

lingkungan berair untuk meneruskan hidupnya didarat atau udara. Dalam

meneruskan keturunannya. Nyamuk betina kebanyakan kawin satu kali

selama hidupnya. Biasanya perkawinan terjadi setelah 24 -48 jam dari saat

keluarnya dari kepompong.

           4.   Mekanisme Penularan

Sebagian besar nyamuk anopheles akan mengigit pada waktu senja,

atau pada waktu malam hari. Pada beberapa jenis nyamuk puncak gigitannya

adalah tengah malam sampai fajar. Plasmodium akan mengalami dua siklus,

siklus aseksual (skizogoni) terjadi pada tubuh manusia. Sedangkan siklus

seksual (sporogoni) terjadi pada nyamuk.

Parasit berkembang biak secara aseksual dalam tubuh manusia, Dimulai

dengan bersatunya gamet jantan dan betina untuk membntuk ookinet dalam

perut nyamuk. Ookinet akan menembus dinding lambung untuk membentuk

kista di selaput luar lambung nyamuk. 

Waktu yang diperlukan sampai pada proses ini adalah 8-35 hari,

tergantung dari situasi lingkungan dan jenis parasitnya. Pada tempat inilah

9
kista akan membentuk ribuan sporozoit yang terlepas dan kemudian tersebar

ke seluruh organ nyamuk termasuk kelenjar ludah nyamuk.

Pada kelenjar inilah sporozoit menjadi matang dan siap

ditularkan,  Nyamuk anopheles yang didalam tubuhnya mengandung parasit

menggigit manusia. Sporozoit masuk kedalam darah melalui gigitan tersebut.

Manusia yang tergigit nyamuk infektif akan mengalami gejala sesuai dengan

jumlah sporozoit, kualitas plasmodium dan daya tahan tubuhnya. Sporozoit

akan memulai stadium eksoeritrositer dengan masuk ke sel hati. Di hati

sporozoit matang menjadi skizon  yang akan pecah dan melepaskan merozoit

jaringan. Merozoit akan memasuki aliran darah dan menginfeksi aliran darah

untuk memulai siklus eritrositer. Merozoit dalam eritrosit akan mengalami

perubahan morfologi yaitu :

merozoit         bentuk cincin         trofozoit          merozoit 

proses perubahan ini memerlukan waktu 2-3 hari. Diantara merozoit-

merozoit tersebut akan ada yang berkembang membentuk gametosit untuk

kembali memulai siklus seksual menjadi mikrogamet (jantan) dan mikrogamet

(betina). Eritrosit yang terinfeksi biasanya pecah yang bermanifestasi pada

gejala klinis. Jika ada nyamuk yang menggigit manusia yang terinfeksi ini,

maka gametosit yang ada pada darah manusia akan terhisap oleh nyamuk.

Penularan malaria dapat terjadi secara alamiah melalui gigitan nyamuk

anopheles atau malaria bawaan (congenital) yang Terjadi pada bayi yang baru

dilahirkan karena ibunya menderita malaria, penularan terjadi melalui tali

pusat atau placenta.

10
Secara mekanik Penularan terjadi melalui transfusi darah atau melalui jarum

suntik yang tidak steril lagi. Cara penularan ini pernah dilaporkan terjadi disalah satu

rumah sakit di Bandung pada tahun 1981, pada penderita yang dirawat dan

mendapatkan suntikan intra vena dengan menggunakan alat suntik yang

dipergunakan untuk menyuntik beberapa pasien, dimana alat suntik itu seharusnya

dibuang sekali pakai (disposeble).

           5.   Gejala Yang Timbul Akibat Penyakit Malaria

        gejala klinis dengan gejala utama demam mengigil secara berkala dan sakit

kepala

   kadang-kadang dengan gejala klinis lain sebagai berikut:

a.  Badan terasa lemas dan pucat karena kekurangan darah dan berkeringat.

b.  Nafsu makan menurun.

c.   Mual-mual kadang-kadang diikuti muntah.

d.  Sakit kepala yang berat, terus menerus, khususnya pada infeksi dengan

plasmodium Falciparum.

e.  Dalam keadaan menahun (kronis) gejala diatas, disertai pembesaran

limpa.

f.    Malaria berat, seperti gejala diatas disertai kejang-kejang dan penurunan.

g.  Pada anak, makin muda usia makin tidak jelas gejala klinisnya tetapi yang

menonjol adalah diare dan pucat, karena anemia serta berasal dari daerah

malaria.

Gejala klasik malaria, biasanya terdiri atas 3 stadium yang berurutan

yaitu:

11
1)  Stadium dingin (cold stage)

menggigil dan perasaan yang sangat dingin. Gigi gemeretak dan

penderita biasanya menutup tubuhnya dengan segala macam pakaian dan

selimut yang tersedia, nadi cepat tetapi lemah. Bibir dan jari pucat kebiru-

biruan, kulit kering. Penderita mungkin muntah dan pada anak-anak sering

terjadi kejang. Stadium ini berlangsung antara 15 menit sampai 1 jam.

2)  Stadium demam (Hot stage)

Setelah merasa kedinginan, pada stadium ini penderita merasa

kepanasan. Muka merah, kulit kering dan terasa sangat panas seperti

terbakar, sakit kepala dan muntah, nadi menjadi kuat lagi. suhu badan

dapat meningkat sampai 41°C atau lebih. Stadium ini berlangsung antara 2

sampai 4 jam. Demam disebabkan oleh pecahnya sison darah yang telah

matang dan masuknya merozoit darah kedalam aliran darah.

Pada plasmodium vivax dan P. ovale sison-sison dari setiap generasi

menjadi matang setiap 48 jam sekali sehingga demam timbul setiap tiga

hari terhitung dari serangan demam sebelumnya. Nama malaria tertiana

bersumber dari fenomena ini. Pada plasmodium malariaa, fenomena

tersebut 72 jam sehingga disebut malaria P. vivax/P. ovale, hanya interval

demamnya tidak jelas. Serangan demam di ikuti oleh periode laten yang

lamanya tergantung pada proses pertumbuhan parasit dan tingkat

kekebalan yang kemudian timbul pada penderita.

3)  Stadium berkeringat (sweating stage).

12
Pada stadium ini penderita berkeringat banyak sekali sampai-sampai

tempat tidurnya basah. Suhu badan meningkat dengan cepat, kadang-

kadang sampai dibawah suhu normal. Penderita biasanya dapat tidur

nyenyak. Pada saat bangun dari tidur merasa lemah tetapi tidak ada gejala

lain, stadium ini berlangsung antara 2 sampai 4 jam. Gejala-gejala yang

disebutkan diatas tidak selalu sama pada setiap penderita, tergantung

pada species parasit dan umur dari penderita, gejala klinis yang berat

biasanya teljadi pada malaria tropika yang disebabkan oleh plasmodium

falciparum.

            6.   Cara Pencegahan dan Pengobatan

           Cara pencegahan, pemahaman tentang kebiasaan dan perilaku nyamuk

Anopheles   

  betina sangat berguna dalam pencegahan penyakit. Tempat-tempat rawa dan

lingkungan

  mikro yang tenang dapat mendukung perkembangbiakan nyamuk Anopheles.

Menghindari tempat yang dipenuhi nyamuk dan membersihkan tempat

perindukannya dapat mengurang   kemungkinan gigitan nyamuk. Tindakan

pencegahan untuk menghindarkan diri dari gigitan nyamuk yaitu dengan cara 

  tidur menggunakan kelambu, pemasangan kasa nyamuk pada ventilasi rumah,

Kulit dibaluri  obat anti nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk dll.

Pengobatan malaria bertujuan untuk pencegahan terhadap pemindahan

parasit    ( pemutusan rantai penularan). cara pengobatan dapat dilakukan dengan

cara pemberian obat  anti malaria (dengan resep dokter), memberikan obat

13
tambahan Seperti analgetik dan antipiretik. Jika terjadi gangguan fungsi hati, ginjal,

otak maka pasien membutuhkan perawatan  rumah sakit.

           Dalam pengobatan malaria terapi antiplasmodium dan perawatan

suportif sangat  penting untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas. Klorokuin

merupakan obat anti malaria  yang efektif terhadap P. falciparum yang sensitive

terhadap klorokuin. Keuntungannya tidak  menyebabkan hipoglikemi dan tidak

mengganggu kehamilan. Namun, dengan meluasnya  resistensi terhadap klorokuin,

maka obat ini sudah jarang dipakai untuk pengobatan malaria berat. Kona

merupakan obat anti-malaria yang sangat efektif untuk semua jenis

plasmodium  dan dipilih sebagai obat utama untuk menangani malaria berat karena

masih berefek kuat  terhadap P.falciparum yang resisten terhadap klorokuin.

Meskipun kona dapat digunakan pada  masa kehamilan, tetapi dapat menyebabkan

kontraksi uterus dan memberikan kontribusi untuk  hipoglikemia (Wilson,2001). 

14
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A.  Kesimpulan

Berdasarkan hasil uraian dari BAB I – BAB III maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

Penyakit malaria merupakan penyakit infeksi parasit yang bersifat

akut maupun kronik dan menyerang

eritrosit. disebabkan oleh parasit  malaria  yang merupakan

golongan Plasmodium. Parasit protozoa penyebab penyakit

malaria ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina.

Berdasarkan tempat hidupnya dikenal dua tingkatan kehidupan yaitu di air

dan ditanah/udara. Penularan malaria dapat terjadi secara alamiah melalui

gigitan nyamuk anopheles atau malaria bawaan (congenital), Secara

mekanik Penularan terjadi melalui transfusi darah atau melalui jarum suntik

yang tidak steril lagi. gejala klinis dengan gejala utama demam mengigil secara

berkala dan sakit kepala kadang-kadang dengan gejala klinis lain Seperti Badan

15
terasa lemas, Nafsu makan menurun, berkeringat dan pucat karena kekurangan

darah.

untuk menghindarkan diri dari gigitan nyamuk yaitu dengan

cara tidur menggunakan kelambu, Kulit dibaluri obat anti nyamuk, memelihara

ikan pemakan jentik nyamuk dll. cara pengobatan dapat dilakukan dengan cara

pemberian obat anti malaria (dengan resep dokter), memberikan obat

tambahan Seperti analgetik dan antipiretik.

B.  Saran

Diharapkan pemerintah agar lebih memperhatikan dan melakukan

penanggulangan terhadap penyakit ini. Seperti Melakukan penyuluhan secara

intensif guna memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang cara

mencegah dan menanggulangi malaria yaitu dengan memasang kasa nyamuk

pada ventilasi rumah, menggunakan kelambu dan menggunakan obat anti

nyamuk waktu tidur. Melakukan kegiatan surveilens malaria secara menyeluruh,

baik pemantauan parasit dan spesies vektor serta kepadatan vektor malaria.

16
DAFTAR PUSTAKA

Widoyono, Penyakit Tropis Epid. Penularan, Pencegahan dan Pemberantasannya,

Penerbit Erlangga, Semarang. 2005

Supartini,N,T,Ilmu Penyakit Untuk Siswa Sekolah Pengatur Rawat Gigi, Depkes RI,

Tasikmalaya. 1996

Sutawanir. D., Metode Survei Sampel. Penerbit Karunika, UT, Jakarta. 1986

Depkes RI. Malaria Direktorat Jenderal Pencegahan dan pemberantasan Penyakit

Menular dan Lingkungan Pemukiman, Jakarta. 1995

  Tersedia :   http://id.wikipedia.org/wiki/Malaria ( 07 Maret 2013)

Tersedia :   http://www.infopenyakit.com/2008/04/penyakit-malaria.html  (07

Maret 2013)

Tersedia :   http://en.wikipedia.org/wiki/anopheles (07 Maret 2013)

Tersedia  :   http://diajengsurendeng.blogspot.com/2011/10/penyebab-malaria-

tanda-tanda-dan-gejala.html (07 Maret 2013)

17
Tersedia : http://www.infodokterku.com/index.php?

option=com_content&view=article&id=23:pengenalan-penyakit-

malaria&catid=25:penyakit-menular&Itemid=18 (07 Maret 2013)

18

Anda mungkin juga menyukai