MALARIA
Di Susun Oleh :
Kelas : Progsus
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya, sehingga pelaksanaan tugas makalah ini dapat dilaksanakan
dengan lancar, sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan daripada pembuatan laporan tugas makalah ini adalah untuk
menambah wawasan, kreatifitas, ilmu pengetahuan mahasiswa dan untuk mempelajari
lebih dalam lagi tentang MALARIA.
Penulis menyadari bahwa laporan Skripsi ini jauh untuk dikatakan sempurna baik
isi maupun penyajiannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun bagi perbaikan laporan di masa yang akan datang. Akhir kata
semoga tugas makalah tentang MALARIA ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca
maupun semua pihak yang berkepentingan .
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...............................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................4
B. TUJUAN..................................................................................................................5
1. Tujuan Umum......................................................................................................5
2. Tujuan Khusus....................................................................................................5
BAB II................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.................................................................................................................6
A. Pengertian Malaria.................................................................................................6
E. Gejala Malaria.......................................................................................................11
BAB III.............................................................................................................................16
PENUTUP........................................................................................................................16
A. Kesimpulan...........................................................................................................16
B. Saran.....................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Siapa tak kenal makhluk bernama nyamuk? Serangga yang satu ini pasti sangat
dikenal oleh manusia. Antara nyamuk dan manusia, bisa dikatakan, hidup
berdampingan, bahkan nyaris tanpa batas. Hanya sayangnya, berdampingannya
manusia dengan nyamuk bukan dalam makna positif. Banyak penyakit yang ditularkan
oleh nyamuk sebagai vektornya. Malaria merupakan penyakit yang terdapat di daerah
Tropis. Penyakit ini sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi lingkungan yang
memungkinkan nyamuk untuk berkembangbiak dan berpotensi melakukan kontak
dengan manusia dan menularkan parasit malaria.
Malaria adalah penyakit yang menyerang manusia, burung, kera, dan primata
lainnya, hewan melata dan hewan pengerat, yang disebabkan oleh infeksi Protozoa dari
genus plasmodium. Penyakit ini paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis di
mana parasit Plasmodium dapat berkembang baik begitu pula dengan vektor nyamuk
Anopheles.
Berdasarkan data di dunia, penyakit malaria membunuh satu anak setiap 30 detik.
Sekitar 300-500 juta orang terinfeksi dan sekitar 1 juta orang meninggal karena
penyakit ini setiap tahunnya. 90% kematian terjadi di Afrika, terutama pada anak-anak.
Penyakit malaria memiliki 4 jenis plasmodium, dan masing-masing disebabkan oleh
spesies parasit yang berbeda. Gejala tiap-tiap jenis biasanya berupa meriang, panas
dingin menggigil dan keringat dingin. Dalam beberapa kasus yang tidak disertai
pengobatan, gejala-gejala ini muncul kembali secara periodik.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a. Untuk memenuhi tugas makalah mata kuliah "Penyakit Tropis" Tentang
Malaria
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian penyakit malaria
b. Mengetahui macam-macam jenis penyakit malaria
c. Mengetahui proses dan siklus kehidaupan plasmodium
d. Mengetahui gejala yang timbul ketika terserang penyakit malaria
e. Mengetahui cara pencegahan dan pengobatan malaria
f. Mengetahui cara penyelidikan epidemioologi pada penyakit malaria
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Malaria
Definisi penyakit malaria menurut World Health Orgnization (WHO) adalah penyakit
yang disebabkan oleh parasit malaria (plasmodium) bentuk aseksual yang masuk
kedalam tubuh manusia yang ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles SPP) betina.
Definisi lainnya adalah suatu jenis penyakit menular yang disebabkan oleh agen
tertentu yang infektif dengan perantara suatu vektor dan dapat disebarkan dari satu
sumber infeksi kepada host. Penyakit malaria adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh parasit plasmodium antara lain plasmodium malariae, plasmodium
vivax, plasmodium falciparum, plasmodium ovale yang hanya dapat dilihat dengan
mikroskop yang ditularkan oleh nyamuk malaia (anopheles), penyakit malaria dapat
menyerang semua orang baik laki-laki maupun perempuan, pada semua golongan
umur (dari bayi, anak-anak, sampai dewasa), apapun pekerjaannya, penyakit malaria
biasanya menyerang yang tinggal didaerah yang mempunyai banyak genangan air
yang sesuai untuk tempat perkembangbiakan nyamuk malaria seperti persawahan,
pantai, perbukitan dan pinggiran hutan (Depkes RI, 2004).
Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit (protozoa) dari
genus plasmodium, yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles. Istilah
malaria diambil dari dua kata dari bahasa Italia, yaitu Mal (buruk) dan Area (udara) atau
udara buruk, karena dahulu banyak terdapat didaerah rawa-rawa yang mengeluarkan
bau busuk. Penyakit ini juga mempunyai beberapa nama lain seperti demam roma,
demam rawa, demam tropik, demam pantai, demam charges, demam kura dan
paludisme (Arlan prabowo 2004: 2).
2. Pembiakan aseksual
Pembiakan ini terjadi di dalam tubuh manusia melalui proses sizogoni
yang terjadi melalui proses pembelahan sel secara ganda. Inti troposoit
dewasa membelah menjadi 2, 4, 8, dan seterusnya sampai batas tertentu
tergantung pada spesies plasmodium.Bila pembelahan inti telah selesai,
sitoplasma sel induk dibagibagi kepada setiap inti dan terjadilah sel baru yang
disebut merozoit. Kelima, reaksi terhadap rangsangan.Plasmodium
memberikan reaksi terhadap rangsangan yang datang dari luar, ini sebagai
upaya plasmodium untuk mempertahankan diri seandainya rangsangan itu
berupa ancaman terhadap dirinya.Misalnya, plasmodium bisa membentuk
sistem kekebalan (resistensi) terhadap obat anti malaria yang digunakan
penderita. Dengan adanya proses-proses pertumbuhan dan pembiakan
aseksual di dalam sel darah merah manusia, maka dikenal ada tiga tingkatan
(stadium) plasmodium yaitu:
a) Stadium tropozoit, plasmodium ada dalam proses pertumbuhan.
b) Stadium sizon, plasmodium ada dalam proses pembiakan.
c) Stadium gametosit, plasmodium ada dalam proses pembentukan sel
kelamin
Oleh karena dalam setiap stadium terjadi proses, maka dampaknya bagi
morfologi parasit juga akan mengalami perubahan. Dengan demikian, dalam
stadium-stadium itu sendiri terdapat tingkatan umur yaitu: tropozoit muda, tropozoit
setengah dewasa, dan tropozoit dewasa. Sizon muda, sizon tua, dan sizon
matang.Gametosit muda, gametosit tua, dan gametosit matang. Untuk sizon
berproses berawal dari sizon dewasa pecah menjadi merozoit-merozoit dan
bertebaran dalam plasma darah. Merozoit kemudian menginvasi sel darah merah
yang kemudian tumbuh menjadi troposoit muda berbentuk cincin atau ring form.
Ring form tumbuh menjadi troposoit setengah dewasa, lalu menjadi troposoit
dewasa. Selanjutnya berubah menjadi sizon muda dan sizon dewasa.Pada saat
menjadi merozoit-merozoit, sizon dewasa mengalami sporulasi yaitu pecah menjadi
merozoit-merozoit baru.Di sini dapat dikatakan, proses dari sizon dewasa untuk
kembali ke sizon lagi, disebut satu siklus. Lamanya siklus ini dan banyaknya
merozoit dari satu sizon dewasa, tidak sama untuk tiap spesies plasmodium. Pada
plasmodium falsifarum: jumlah merozoit di dalam satu sel sizon dewasa sebanyak
32 dan lama siklusnya 24 jam. Artinya reproduksi tinggi dan cepat sehingga
kepadatan troposoit pada darah sangat tinggi. Plasmodium vivax: jumlah merozoit di
dalam satu sel sizon dewasa sebanyak 16 dan lama siklusnya 48 jam. Artinya
reproduksi rendah dan lebih lambat, sehingga kepadatan troposoitpada darah sering
rendah. Plasmodium malariae: jumlah merozoit di dalam satu sel sizon dewasa
sebanyak delapan dan lama siklusnya 72 jam. Artinya reproduksi lebih rendah dan
lebih lambat.Ini mungkin yang menjadi penyebab jarangnya spesies ini ditemukan.
Akhirnya, karena perbedaan proses perkembangan, maka masa tunas atau pre
paten atau masa inkubasi plasmodium di dalam tubuh manusia (intrinsik) masing-
masing spesies lamanya berbeda. Plasmodium falsifarum selama 9-14 hari,
Plasmodium vivax selama 12-17 hari, dan Plasmodium malariae 18 hari.
Didalam lambung nyamuk, terjadi perkawinan antara sel gamet jantan (mikro
gamet) dan sel gamet betina (makro gamet) yang disebut zigot.Zigot berubah
menjadi ookinet, kemudian masuk ke dinding lambung nyamuk berubah menjadi
ookista.Setelah ookista matang kemudian pecah, keluar sporozoit yang berpindah
ke kelenjar liur nyamuk dan siap untuk ditularkan ke manusia. Khusus Plasmodium
vivax dan Plasmodium ovale pada siklus parasitnya di jaringan hati (sizon jaringan)
sebagian parasit yang berada dalam sel hati tidak melanjutkan siklusnya ke sel
eritrosit, akan tetapi tertanam di jaringan hati disebut hipnosit. Bentuk hipnosit inilah
yang menyebabkan malaria relapse.
Pada penderita yang mengandung hipnosoit, apabila suatu saat dalam keadaan
daya tahan tubuh menurun misalnya akibat terlalu lelah, sibuk, stress atau
perubahan iklim (musim hujan), hipnosoit dalam tubuhnya akan terangsang untuk
melanjutkan siklus parasit dari sel hati ke eritrosit. Setelah eritrosit yang berparasit
pecah akan timbul kembali gejala penyakit. Misalnya 1 sampai 2 tahun sebelumnya
pernah menderita Plasmodium vivax/ovale dan sembuh setelah diobati, bila
kemudia mengalami kelelahan atau stress, gejala malaria akan muncul kembali
sekalipun yang bersangkutan tidak digigit oleh nyamuk anopheles. Bila dilakukan
pemeriksaan, akan didapati SD positif Plasmodium vivax/ plasmodium ovale.
E. Gejala Malaria
Gejala serangan malaria pada penderita yaitu:
1. Gejala klasik
biasanya ditemukan pada penderita yang berasal dari daerah non endemis
malaria atau yang belum mempunyai kekebalan (immunitas) atau yang
pertama kali menderita malaria. Gejala ini merupakan suatu parokisme, yang
terdiri dari tiga stadium berurutan
a. Menggigil (selama 15-60 menit), terjadi setelah pecahnya sizon dalam
eritrosit dan keluar zat-zat antigenik yang menimbulkan mengigil-dingin.
b. Demam (selama 2-6 jam), timbul setelah penderita mengigil, demam
dengan suhu badan sekitar 37,5-40°C, pada penderita hiper parasitemia
(lebih dari 5 ℅) suhu meningkat sampai lebih dari 40 °C.
c. Berkeringat (selama 2-4 jam), timbul setelah demam, terjadi akibat
gangguan metabolisme tubuh sehingga produksi keringat bertambah.
Kadang-kadang dalam keadaan berat, keringat sampai membasahi tubuh
seperti orang mandi. Biasanya setelah berkeringat, penderita merasa
sehat Kembali
2. Gejala malaria berat atau komplikasi
yaitu gejala malaria klinis ringan diatas dengan disertai salah satu gejala di
bawah ini:
a. Gangguan kesadaran (lebih dari 30 menit).
b. Kejang, beberapa kali kejang.
c. Panas tinggi diikuti gangguan kesadaran.
d. Mata kuning dan tubuh kuning.
e. Perdarahan di hidung, gusi atau saluran pencernaan..
f. Jumlah kencing kurang (oliguri).
g. Warna urine seperti tua.
h. Kelemahan umum (tidak bisa duduk/berdiri).
i. Nafas sesak.
F. Pencegahan Penyakit Malaria
Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal merupakan salah satu langkah
yang penting untuk mencegah gigitan nyamuk yang aktif di malam hari
ini.Keberhasilan langkah ini sangat ditentukan oleh kesadaran masyarakat
setempat. Pencegahan tanpa obat, yaitu dengan menghindari gigitan nyamuk dapat
dilakukan dengan cara :
1. Menggunakan kelambu (bed net) pada waktu tidur, lebih baik lagi dengan
kelambu berinsektisida.
2. Mengolesi badan dengan obat anti gigitan nyamuk (repellent).
3. Menggunakan pembasmi nyamuk, baik bakar, semprot maupun lainnya.
4. Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi.
5. Letak tempat tinggal diusahakan jauh dari kandang ternak.
6. Mencegah penderita malaria dan gigitan nyamuk agar infeksi tidak menyebar.
7. Membersihkan tempat hinggap/istirahat nyamuk dan memberantas sarang
nyamuk.
8. Hindari keadaan rumah yang lembab, gelap, kotor dan pakaian yang
bergantungan serta genangan air.
9. Membunuh jentik nyamuk dengan menyemprotkan obat anti larva (bubuk
abate) pada genangan air atau menebarkan ikan atau hewan (cyclops)
pemakan jentik.
10. Melestarikan hutan bakau agar nyamuk tidak berkembang biak di rawa payau
sepanjang pantai.
G. Pengobatan Penyakit Malaria
Berikut adalah daftar obat yang dapat digunakan untuk mencegah penyakit malaria.
1. Atovaquone/Proguanil (Malarone)
Obat ini dapat digunakan 1-2 hari sebelum melakukan perjalanan ke daerah
epidemi malaria (dibanding dengan obat lain yang harus digunakan dalam
jangka waktu yang lebih panjang)
Pilihan terbaik untuk waktu perjalanan yang lebih singkat ke daerah epidemi
malaria karena obat ini hanya digunakan dalam waktu 7 hari setelah
perjalanan ke daerah epidemi, dibandingkan dengan obat lain yang harus
digunakan 4 minggu sepulangnya dari daerah epidemi malaria.
Efek samping yang sangat rendah (hampir tidak ada efek samping)
Mudah untuk dibeli di apotek.
2. Klorokuin
Pilihan yang baik untuk perjalanan yang panjang ke daerah epidemi malaria
karena obat ini digunakan mingguan (satu minggu sekali)
Dapat digunakan oleh wanita hamil.
Beberapa orang lebih suka mengambil dosis mingguan.
3. Doxycycline
Obat ini dapat diambil 1-2 hari sebelum tiba di tempat epidemi malaria.
Obat malaria yang paling murah di pasaran saat ini.
Obat ini juga melindungi dari beberapa infeksi lain seperti Rickettsiae and
leptospirosis.
4. Mefloquine
Sangat cocok untuk perjalanan panjang dan lama ke tempat epidemi
malaria karena obat ini hanya digunakan seminggu sekali.
Dapat digunakan oleh wanita hamil.
5. Primakuin
Obat ini sangat efektif menangkal plasmodium vivax sehingga sangat cocok
digunakan di daerah epidemi malaria vivax.
Obat hanya perlu digunakan 7 hari setelah meninggalkan tempat epidemi.
Obat digunakan 1-2 hari sebelum ke tempat epidemi malaria.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Malaria adalah penyakit yang disebarkan melalui perantara nyamuk anopheles.
Malaria disebabkan oleh plasmodium, parasit yang bersel tunggal yang terdiri atas 4
jenis plasmodium yaitu :
1. Plasmadium vivax : menyebabkan malaria tertiana benigna.
2. Plasmadium ovale : menyebabkan malaria tertiana benigna.
3. Plasmadium malariae : menyebabkan malaria quartana.
4. Plasmadium falcifarum : menyebabkan malaria tertiana maligna yang berat,
progresif dan biasanya fatal.
Agar kita terhindar dari penyakit ini, hendaknya kita melakukan tindakan
pencegahan dari gigitan nyamuk Anopheles.Pencegahannya ada yang dengan
menggunakan obat dan ada juga yang tanpa obat.Menjaga kebersihan lingkungan
tempat tinggal merupakan salah satu langkah yang penting untuk mencegah gigitan
nyamuk yang aktif di malam hari ini.Keberhasilan langkah ini sangat ditentukan oleh
kesadaran masyarakat setempat.
B. Saran
Saran yang dapat di ambil dari makalah ini adalah :
Hendaknya kita mengetahui tentang penyakit yang menimbulkan wabah yaitu
malaria, sehingga kita dapat mengetahui penyebab dari penyakit ini, siklus hidup
penyakit ini, gejala, pencegahan serta pengobatan dari penyakit malaria.
DAFTAR PUSTAKA
http://health.detik.com/read/2012/04/13/093105/1891503/763/
http://diajengsurendeng.blogspot.com/2011/10/jenis-jenis-penyakit-malaria-
dancara.html http://porusia.blogspot.com/2010/11/penyelidikan-epidemiologi-
malaria.html http://id.wikipedia.org/wiki/Malaria