Tentang
“MALARIA”
Di Susun Oleh :
APRILLIA RIZKY ANANDA
CHRISNA WAHYU RAMADHAN
DESI MERDIYANTI
FEBRIYANTI PUSPITASARI
SENA BAYU PUTRA
VIVI MONICA
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmad dan karunia-Nya kepada penyusun, sehinggga dengan limpakan
rahmad dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah inidengan judul
“MALARIA”.
Makalah ini kami buat berdasarkan berbagai macam sumber buku-buku referensi,
media elektronik, dan dari hasil pemikiran kami sendiri. Kami mengharapkan agar para
pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang malaria .
Selama penyusunan makalah ini kami banyak mendapat masukan dan bimbimgan
dari berbagai pihak. Untuk itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
Semoga makalah ini dapat bermanfaat kepada pembacanya dan dapat dijadikan
acuan terhadap penyusunan makalah berikut-berikutnya.
Penyusun
I
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ............................................................................................... 2
1. Penyebab (etiologi) ...................................................................2
2. Manifestasi Klinis .....................................................................4
C. PATOFISIOLOGI .......................................................................................... 6
1. Fase aseksual, dalam tubuh manusia ...............................................6
2. Fase seksual, dalam tubuh nyamuk .................................................6
D. Pemeriksaan Penunjang.........................................................................6
E. Pencegahan Penyakit Malaria ...............................................................7
F. Konsep dasar keperawatan ....................................................................8
A. Kesimpulan................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Malaria merupakan penyakit yang terdapat di daerah Tropis. Penyakit ini
sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi lingkungan yang memungkinkan
nyamuk untuk berkembangbiak dan berpotensi melakukan kontak dengan
manusia dan menularkan parasit malaria. Contoh faktor-faktor lingkungan itu
antara lain hujan, suhu, kelembaban, arah dan kecepatan angin, ketinggian.
Salah satu faktor lingkungan yang juga mempengaruhi peningkatan kasus
malaria adalah penggundulan hutan, terutama hutan-hutan bakau di pinggir
pantai. Akibat rusaknya lingkungan ini, nyamuk yang umumnya hanya
tinggal di hutan, dapat berpindah di pemukiman manusia, kerusakan hutan
bakau dapat menghilangkan musuh-musuh alami nyamuk sehingga kepadatan
nyamuk menjadi tidak terkontrol.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan sebelumnya maka
penulis merumuskan masalah yang nantinya akan dibahas dalam makalah ini
yaitu tentang ”Malaria” yang meliputi :
1. Pengertian
2. Tanda dan Gejala
3. Patofisiologi
4. Pemeriksaan penunjang
5. Pencegahan
6. Konsep dasar keperawatan
C. Tujuan
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas
Sistem Hematologi dan Imunologi yang berjudul ”Malaria”. Tujuan khusus
penulisan makalah ini adalah menjawab pertanyaan yang telah dijabarkan
pada rumusan masalah agar penulis ataupun pembaca tentang konsep
Anemia Hemolytic serta proses keperawatan dan pengkajiannya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Malaria adalah penyakit akut dan dapat menjadi kronik yang disebabkan
oleh protozoa (genus plasmodium) yang hidup intra sel (Iskandar Zulkarnain,
1999).
Malaria adalah penyakit yang bersifat akut dan kronik disebabkan oleh
protozoa ganas plasmodium ditandai dengan demam, anemia, dan
spelomegali (Mansjoer Arif, dkk, Kapita Selekta Kedokteran Edisi III, 2001).
Malaria adalah penyakit demam menular yang disebabkan oleh protozoa
ganas plasmodium yang merupakan parasit pada sel darah merah. Malaria
ditularkan oleh nyamuk anopheles dan ditandai oleh serangan menggigil dan
demam berkeringat yang terjadi pada interval yang bergantung pada waktu
yang diperlukan untuk perkembangan generasi bara parasit dalam tubuh
(Ghipson. JM., Mikrobiologi dan Parasiologi Modern Untuk Perawat, 1996).
Malaria adalah penyakit infeksi yang dapat bersifat akut maupun kronik,
disebabkan oleh protozoa genus plasmodium ditandai dengan demam, anemia
dan splenomegali.
1. Penyebab (etiologi)
Disebabakan oleh gigitan nyamuk anopheles yang mengandung
plasmodium yang terdapat dalam kelenjar ludah nyamuk anopheles
Disebabakan oleh parasit (protozoa)
Protozoa genus plasmodium merupakan penyebab dari malaria yang
terdiri dari empat spesies, yaitu :
- Plasmodium falcifarum penyebab malaria tropika
- Plasmodium ovale penyebab malaria ovale
- Plasmodium vivax penyebab malaria tertiana
- Plasmodium malariae penyebab malarua Quartanu
2
Malaria juga melibatkan proses perantara yaitu manusia maupun
vertebra lainnya, dan rosper definitif yaitu nyamuk anopheles.
Faktor penyebab malaria
1. nyamuk anopheles : penyakit malaria hanya dapat ditularkan oleh
nyamuk
2. manusia hanya rentan terhadap inveksi malaria :secara alami
penduduk disuatu daerah endemis malaria ada yang meudah dan
ada yang sukar terinveksi malaria, meskipun gejala klinis nya
ringan
3. lingkungan sangat mempengaruhi terhadap penularan malaria,
apabila lingkungan kumuh dan kotor maka malaria mudah
terjangkit
4. iklim, suhu, dan curah hujan disuatu daerah berperan penting
dalam penularan malaria
3
2. Manifestasi klinis
Pada anamnesa adanya riwayat bepergian ke daeah yang endemis
malaria tanda dan gejala yang dapat ditemukan adalah :
a. Demam
Demam periodik yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon
matang (sporulasi) pada malaria tertiana (P. Vivax dan P. Ovale).
Pematangan skizon tiap 48 jam maka periodisitas demamnya setiap
hari ke 3, sedangkan malaria kuartania (P. Malariae) pematangannya
tiap 72 jam dan periodisitas demamnya tiap 4 hari. Tiap seangan
ditandai dengan bebeapa serangan demam periodik. Demam khas
malaria terdiri atas 3 stadium, yaitu menggigil (15 menit – 1 jam),
puncak demam (2 – 6 jam), dan tingkat berkeringat (2 – 4 jam).
Demam akan mereda secara bertahan karena tubuh dapat beradaptasi
terhadap parasit dalam tubuh dan ada respon imun.
b. Splenomegali
Merupakan gejala khas malaria kronik. Limpa mengalami kongeori
menghitam dan menjadi keras karena timbunan pigmen eritrosit parasit
dan jaringan ikat yang bertambah.
c. Anemia
Derajat anemia tergantung pada spesies penyebab, yang paling
kerap adalah anemia karena P. Falciparum. Anemia disebabkan oleh :
- Penghancuran eritrosit yang berlebihan
- Eritrosit normal tidak dapat hidup lama
- Gangguan pembentukan eritrosit karena depresi eritrosit dalam
sum-sum tulang belakang.
- Ikterus
Disebabkan karena hemolisis dan gangguan hepar.
4
B. Tanda-tanda dan gejala
Gejala utama malaria adalah demam tinggi hingga menyebabkan
menggigil, serta memiliki gejala yang mirip dengan sakit flu. Gejala malaria
bisa dikelompokkan menjadi 2 kategori, yakni:
2. Malaria berat
Pada gejala malaria berat, biasa dibuktikan dengan hasil dari klinik
atau laboratorium yang menunjukkan adanya tanda-tanda gangguan
fungsi organ vital dan beberapa gejala lainnya, seperti:
5
C. Patofisiologi
Dibagi 2 :
1. Fase aseksual, dalam tubuh manusia.
1Siklus dimulai ketika anopheles betina nenggigit manusia dan
memasukkan sporozoid yang terdapat pada air liurnya, kedalam darah
manusia. Jasat yang langsing dan lincah ini dalam waktu 30 menit
sampai satu jam memasuki sel parenkim hati dak berkembang biak
membentuk skizon hati yang mengandung ribuan merozoid. Proses ini
disebut skitogani eksoeritrosit karena parasit belum masul kedalam sel
darah merah. Lama fase ini berbeda, untuk tiap spesies plasmodium.
Pada akhir fase skizon hati pecah, merozoid keluar, lalu masuk dalam
aliran darah (disebut sporulasi).
Fase eritrosit dimulai saat merozoid dalam darah menyerang sel
darah merah dan membentuk trofozoid. Proses berlanjut menjadi
trofozoid – skizon – merozoid. Setelah dua sampai 3 generasi merozoid
berubah menjadi bentuk seksual
D. Pemeriksaan Penunjang
1. Happus darah tepi
a. Tetes darah tepi dengan pewarnaan gimsa (spesies parasit)
b. Tetes tebal (lebih sensitive dekteksi parasit)
2. Res serosol
a. IFA (inderat Flovorescen Antibody)
b. IHA (interean Hemoglotinatiaon)
c. Untuk diagnostic akut (+) bila beberapa hari setelah infeksi
parasit
3. Pemeriksaan GBC
6
E. Pencegahan Penyakit Malaria
Pada dasarnya, pencegahan penyakit malaria bisa dilakukan
sama seperti pencegahan pada penyakit demam berdarah. Hal ini
karena Kamu sama-sama mencegah berkembangbiaknya nyamuk
penyebab kedua penyakit tersebut.
7
F. Konsep dasar keperawatan
I. Tinjauan Kasus
Tn.G umr 40 thn datang kepoly rumah sakit umum raden
mataher jambi dengan keluhan badan terasa dingin mengigil,
setelah dingin mengigil hilang timbul suhu badan makin lama
makin panas dan pada saat badan panas banyak mengeluarkan
keringan seperti orang mandi, dan gejala udah 3 kali berulang,
perut muat bersertai muntah, kepala terasa sakit, timbulnya setiap 2
hari sekali, mukosa bibir tampak kering TD 110/70 mmHg, RR 26
x/i, HR 90x/i, suhu 400 C.
II. Pengkajian
DS :
Tn.G mengeluh badan terasa dingin mengigil
Pada saat badan dingin mengigil hilang, timbul suhu badan
makin lama makin panas 400 C.
Dan banyak mengeluarkan keringat seperti orang mandi
Tn.G menguluhkan gejala tersebut sudah 3 kali berulang
Tn.G mengeluhkan perut terasa mual dan disertai muntah
Tn.G mengatakan kepala terasa sakit setiap 2 kali sehari
DO :
TD : 110/60 mmhg
RR : 26x/i
HR : 90X/i
SUHU : 40 C
Mukosa bibir tampak kering
8
III. Analisa Data
no DATA PENYEBAB MASALAH
1 DS : - Tn g mengeluhkan badan terasa dingin - virus - hipotermi
menggigil
- TN G mengatakan padan saata dingin dan menggigil
hilang timbul suhu badan makin panas
DO : - suhu 40 C
2 DS : - pada saat suhu badan panas Tn G bnayak Kekurangan
volume cairan
mengeluarkan keringat seperti mandi
dalam tubuh
- Tn G mengeluhkan, perut terrasa mual dan disertai
muntah
DO : - mukosa bibir tampak kering
3 DS : - Tn G mengatakan perut terasa mual disertai - mual dan muntah Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
muntah
DO : - mukosa bibir tampak kering
4 DS : - Tn G mengatakan demam menggiigil, badan Kelemahan fisik Intoleransi aktifitas
panas, sakit kepala
DO : - TD 110/60 mmhg
- suhu 40 c
9
IV. Rencana Keperawatan
N DX Tujuan Intervensi Rasional
O Kriteria
hasil
1 Hipoterm suhu tubuh -Beri kompres Dengan memberi kompres hangat dan memberi selimut
i b/d klien hangat dan pada klien diharapkan klien tidak menggigil dan tidak
infeksi kembali selimut klien mersa kedinginan
protozoa normal - memberi min um yang banyak akan memberi rasa
KH : nyaman
- - dengan mengobservasi TTV kita dapat mengetahui
keadaaan klien
- anti malaria bertujuan mengobati malaria dan anti piretik
bertujuan menurunkan panas
- berikan minum
yang banyak
10
- ganti pakaian
yang basah
- ajarkan keluarga
cara perawatan
demam
- observasi TTV
- kolaborasi
dalam pemberian
obat anti malaria
dan anti piretik
2 Ganggua Cairan dan - beri banyak - beri banyak minum, oralit dan cairan infus untuk
n elektrolit minum mengganti cairan yang hilang
keseimba kembali - ukur intake dam - dengan mengukur intake dan output dapat mngetahui
ngan seimbang output pencapaian keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
cairan b/d KH : - beri cairan infus - dengan kolaborasi dengan dokter diharapkan dapat
muntah sesuai dengan diberikan terapi yang tepat
program
11
pengobatan
- obsevasi TTV
- kolaborasi
dengan dokter
dalam pemberian
obat
3 Nutrisi Kebutuhan - jelaskan - dengan menjelaskan tentang penting nya makanan bagi
kurang nutrisi dapat pentingnya tubuh diharapkan klien mengerti dan berusaha menghabisi
dari terpenuhi makan bagi porsi yang dihidangkan
kebutuha KH : tubuh - dengan menghidang makanan dalam keadaan hangat dan
n tubuh - hidangkan porsi yang kecil tapi sering membiasakan klien untuk
b/d makanan dalam makan walaupun sedikit
anoreksia kedaaan hangat - dengan makanan tanpa lemak dan bervariasi dan
dan porsi kecil mencegah muntah dan berselera untuk makan
tapi sering - dengan sering makan-makanan ringan mengurangi rasa
- beri makan mual
tanpa lemak - denga kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian
secara variasi makanan
- anjurkan pada - dan vitamin yan tepat.
12
klien untuk
sering makan-
makanan ringan
- kolaborasi
dengan ahli gizi
dalam pemberian
makanan /diet
4 Intolerans Kebutuhan - lakukan - dengan mengobsevasi kemampuan klien dalam
i aktifitas sehari-hari observasi secara memenuhi kebutuhannya kita dapat mengetahui apa yang
b/d klien menyeluruh dapat dan tidak dapat dilakukan oleh klien sendriri
kelemhan terpenuhi terhadap - membantu klien dapat memberi makan, minum dan dan
fisik secara kemampuan obat-obatan seta eliminasi adlah karena ini merupakan
mandiri klien untuk kebutuhan sehari-hari dan dapat mengurangi aktifitas
KH : memenuhi sebab fisik klien masih lemah
kebutuhan - membantu klien mandi, menggosok gigi, mencuci
- bantu klien rambut, dan memotong kuku akan memberi rasa nyaman
dalam mmberi dan mencegah infeksi sekunder
makan, minum, - memeberikan dan merapikan tempat tidur, akan memberi
obat-obatan rasa nyaman pada klien
13
sesuai dengan - dengan melibatkan keluarga klien maka akan membantu
program terapi dalam kegiatan keperawatan
dan membantu
dalam eliminasi
- bantun klien
mandi dan
mengosok gigi
- bantu klien
mencuci rambut
dan memotong
kuku
- libatkan
keluarga dalam
tindakan
keperawatan
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Malaria adalah penyakit akut dan dapat menjadi kronik yang disebabkan
oleh protozoa (genus plasmodium) yang hidup intra sel (Iskandar
Zulkarnain, 1999).
Malaria adalah penyakit yang bersifat akut dan kronik disebabkan oleh
protozoa ganas plasmodium ditandai dengan demam, anemia, dan
spelomegali (Mansjoer Arif, dkk, Kapita Selekta Kedokteran Edisi III,
2001).
Malaria disebabkan karena infeksi oleh parasit :
- Plasmodium vivax : Menyebabkan malaria tertiana
benigna
- Plasmodium ovale : Menyebabkan malaria tertiana
benigna
- Plasodium falciparum : Menyebabkan malaria kuartana
- Plasmodium falciparum : Menyebabkan malaria tertiana
maligna yang
berat, progrefsif dan biasanya fatal.
Usaha yang paling mungkin dilakukan adalah usaha-usaha
pencegahan dan pemberantasan terhadap penularan parasit.\
1. Menghindari gigian nyamuk malaria
Disarankan untuk memakai baju lengan baju panjang dan celana
panjang saat keluar rumah, terutama pada malam hari. Biasanya
nyamuk malaria menggigit pada malam hari. Serta menggunakan
kelambu saat tidur, masyarakat juga bisa memakai minyak anti
nyamuk (mosquito repellent) saat tidur dimalam hari untuk
mencegah gigitan nyamuk malaria.
2. Membunuh jentik dan nyamuk malaria dewasa
Untuk membunuh jentik dan nyamuk malaria dewasa, dapat
dilakukan beberapa tindakan berikut ini :
- Penyemprotan Rumah
15
DAFTAR PUSTAKA
Karpenito, Lynda jual.2009.Diagnosis Keperawatan.jakarta. EGC
Muttakin, Arif,S.kep,2008.Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan
Brunner & Suddarth.2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah (Volume 3 ).
jakarta. vEGC
www. Google.com (eksiklopedi bebas)http.asuhan keperawatan sistem hematologi
.co.id.
Sistem kardiovaskular dan hematilogi. Jakarta. EGC
https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/tanda-dan-gejala-malaria/
http://nearsy23.blogspot.com/2012/09/askep-malaria_25.html
https://www.guesehat.com/waspada-dan-lakukan-pencegahan-malaria-sebelum-
terlambat