Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KELOMPOK III

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN DEANGAN MALARIA

Disusun oleh

SERNI KA’PAN
FLORIWATI BAORU SIMAMORA
JANE FONDA
STELLA DE FRETES
YEROBEAN BONGGOIBO
IRIANINGSI
ANNA ERLINA PADWA

YAYASAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PAPUA (YPMP)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) PAPUA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK 2021/2022

SORONG
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-

Nya sehingga makalah yang kami kerja yang berjudul “Asuhan Keperawatan

Malaria” ini dapat disusun.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya. Namun, saya yakin

bahwa makalah ini sangatlah banyak kekurangannya, oleh karena itu kami selaku

penyusun makalah ini mengharapkan kritik dan saran agar dapat mengevaluasi

makalah ini sehingga pada pembuatannya kembali dapat sempurna.

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar ............................................................................................. i

Daftar isi ........................................................................................................ ii

BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 1


A. DEFINISI ........................................................................................... 1
B. ETIOLOGI ........................................................................................ 2
C. TANDA DAN GEJALA ................................................................... 2
D. PATOFISIOLOGI ............................................................................ 2
E. PATWAY .......................................................................................... 3
F. PENATALAKSANAAN .................................................................. 4
1. Penatalaksanaan medis ................................................................. 4
a. Malaria Falsiparum ................................................................. 4
b. Pengobatan malaria vivaks, malaria ovale, malaria malariae . 5
c. Pengobatan malaria vivaks yang relaps .................................. 5
d. Pengobatan malaria malariae .................................................. 6
2. Penatalksanan non medis .............................................................. 6
G. Konsep Asuhan keperawatan .......................................................... 6
1. Pengkajian ................................................................................... 6
2. Pemeriksaan fisik ....................................................................... 7
3. Pemeriksaan laboratorium ........................................................ 7
4. Rencana keperawatan ................................................................ 9

Daftar isi ........................................................................................................ 10

ii
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI
Malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit
plasmodium  yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah
manusia. Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk anopheles betina. (Nugroho,
2011, hal. 193)
Malaria adalah penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh
plasmodium yang menyerang erotrosit dan ditandai dengan ditemukannya
bentuk aseksual didalam darah. (Nurarif & Kusuma, 2015, hal. 227)
Malaria adalah penyakit yang dapat bersifat akut maupun kronik,
disebabkan oleh protozoa genus plasmodium ditandai dengan demam, anemia,
dan spelnomegali. (Wijaya, 2013, hal. 184)
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penyakit malaria
disebabkan oleh plasmodium protozoa dan ditularkan melalui gigitan  nyamuk
anopheles betina. Penyakit ini ditandai dengan demam, anemia, dan
splenomegali.
Penyakit malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
protozoa parasit yang merupakan golongan plasmodium, dimana proses
penularanya melalui gigitan nyamuk anopheles. Protozoa parasit jenis ini
banyak sekali terdapat diwilayah tropik , misalnya amerika, asia, dan afrika/
ada 4 jenis type plasmodium parasit yang dapat meng-infeksi manusia, namun
yang sering kali di temukam pada kasus penyakit malaria adalah plasmodium
falciparum dan plasmodium vivax. Lainnya adalah plasmodium overle dan
palsmodium malariae. (Nurarif & Kusuma, 2012, hal. 291)
Infeksi malaria disebabkan oleh adanya parasit plasmodiumdidalam
darah atau jaringan yang dibuktikan dengan pemeriksaan mikroskopik yang
positif, adanya antigen malaria dengan tes cepat, ditemukan DNA/RNA
parasit pada pemeriksaan PCR. Infeksi malaria dapat memberikan gejala
mengigil, anemia, dan splemegali. Pada individu yang imun dapat
berlangsumg tampa gejala (asimtomatis). Penyakit malaria (asimtomatis) :
ialah penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit plasmodium didalam
eritrosit dan biasanya disertai dengan gejala demam. Dapat berlangsung akut
ataupun kronik. Infeksi malaria dapat berlangsung tampa komplikasi ataupun
mengalami komplikasi sistemik yang dikenal malaria berat. Sejenis infeksi
parasit yang menyerupai malaria ialah infeksi babesiosa yang menyebabkan
babesiosis. (Setiati, 2014, hal. 595)

B. ETIOLOGI
Masa inkubasi merupakan masa dimana penyebab penyakit mulai
masuk kedalam tubuh  sampai saat timbulnya penyakit tersebut. Dan masa
inkubasi dari spesies malaria yaitu:
1. Plasmodium Falciparum
Malaria Tropicana:  9-14 (12) hari
2. Plasmodium Vivax
Malaria Tertiana: 12-17 (15) hari
3. Plasmodium Ovale
Malaria ovole: 16-18 (17) hari
4. Plasmodium Malariae
Malaria Quartana: 18-40 (28) hari
(Nugroho, 2011, hal. 193)
Malaria masih menjadi penyebab utama masalah kesehatan
masayarakat dibeberapa negara tropis dan subtropis. Malaria banyak dijumpai
daerah pinggiranhutan di Amerika Selatan (Brazil), Asia Tenggara (Thailand
dannIndonesia) dan diseluruh Sub-Sahara Afrika 326 malaria ovale
terdapatdimana frekuensi malaria vivax lebih sedikit. Plasmodium falciparum
yng resisten sukar disembuhkan dengan 4 aminoquinolines dan obat anti

1
malaria lainnya ditemukan dinegara tropis, khususnya diwilayah Amazon dan
sebagian Thailand dan Kamboja. Palcifarum vivax yang resisten dan sukar
disembuhkan dengan pengobatan cloroquine terjadi di Papua New Guiena dan
prevalensi di Irian Jaya dan telah dilaporkan terjadi didaerah Sumatra, di
Kepulauan Solomon dan Guyana. (Kunoli, 2012, hal. 189)

C. TANDA DAN GEJALA


Tanda dan gejala yang dapat ditemukan.
1. Demam
Demam periodik yang brkaitan dengan saat pecahnya skizon matang
(sporulasi). Pada malaria tertiana ( p.vivax dan p.ovale), pematangan
skizon tiap 48 jam maka periodisitas demamnya setiap hari ke-3,
sedangkan malaria kuartana (p.malariae) pematangannya setiap 72 jam
dan periodisitas demamnya tiap 4 hari.tiap serangan ditandai dengan
beberapa serangan demam periodik. Demam khas malaria terdiri atas 3
stadium yaitu menggigil (15 menit – 1 jam), puncak dema m (2-6 jam),
dan berkeringat (2-4 jam). Demam akan mereda secara bertahap karena
tubuh dapat beradaptasi terhadap parasit dalam tubuh dan ada respon
imun.
2. Splenomegali
Merupakan gejala khas malaria kronik. Limpa mengalami kongesti,
menghitam dan menjadi keras karena timbunan pigmen eritrosit parasit
dan ikat yang jaringan bertambah.
3. Anemia, Disebabkan oleh
a. Penghancuran eritrosit berlebih
b. Eritrosit normal tidak dapat hidup lama
c. Gangguan pembentukan eritrosit karena depresi eriteropoesis dalam
sumsum tulang.
4. Ikterus
Disebabkan karena hemolisi dan gangguan hepar. Malaria laten adalah
masa pasien diluar masa demam. Periode ini terjadi bila parasit tidak
ditemukan didalam darah tepi, tetapi stadium eksoeritrosit masih bertahan
dalam jaringan hati. (Wijaya, 2013, hal. 187)

D. PATOFISIOLOGI
Daur hidup spesies malaria terdiri dari fase seksual dalam badan
nyamuk anopheles dan fase aseksual dalam badan hospes vertebra termasuk
manusia. Fase aseksual terbagi atas fase jaringan dan eritrosit. Pada fase
jaringan sporozoit masuk dalam aliran darah ke sel hati dan berkembang biak
menentukan skizon hati yang mengandung ribuan merozoid, proses ini disebut
skizogoni praeritrosit. Fase eritrosit dimulai dan merozoid dalam darah
menyerang eritrosit membentuk trofozoid. Proses berlanjut trofozoid-skizon-
merozid. Masa antar permulaan infeksi sampai ditemukannya parasit dalam
darah tepi adalah masa prapaten sedangkan masa inkubasi intrinsik dimulai
dari masuknya sporozoit dalam badan hospes sampai timbulnya gejala klinis
demam. Fase seksual masuk dalam lambung betina nyamuk mengalami
pematangan menjadi mikro dan makrogametosit dan terjadi pembuahan yang
ookinet. Ookinet kemudian menembus dinding lambung nyamuk dan menjadi
ookista. (Wijaya, 2013, hal. 184)

2
E. PATWAY

Gigitan nyamuk anoopheles


Eritsporozoa masuk ketubuh
betina

Eritrosit yg mengandung parasit


melekat di endothelium kapiler

Berkembang menjadi tropozoid Hb menurun


Eritrosit mengandung ribuan
merozit pecah
Skinzon pecah (sporulasi)

Membentuk migro dan makro


Skinzo masuk eritrosit baru gametosid

Induksi sitolisis sel darah merah O2 dalam darah turun O2 didalam otak turun

Pelepasan produk metabolik Anemia dan hipovolemi Tik


toksik kedalam aliran darah

Respon inflamasi sistemik Respon sistem saraf pusat Mesencepalon tertekan

Infeksi cairan
Gangguan kesadaran
Perubahan kesadaran
(delerium,kejang,dan
Diaphoresis polluri kardiorespirasi
Kelemahan

Resiko syok ( hipovolemi)


Resiko ketidak seimbangan Intoleransi aktifitas
eletrolit

Mialgia dan atragia Resiko penurunan


Hipertermi perfusi jaringan otak

Nyeri

Gangguan orientasi Mual muntah, anoreksia


Ketidak seimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
Intek nutrisi turun

3
F. PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan medis
Pengobatan yang diberikan adalah pengobatan radikal malaria dengan
membunuh semua stadium parasit yang ada di dalam tubuh manusia.
Adapun tujuan pengobatan radikal untuk mendapat kesembuhan kilinis
dan parasitologik serta memutuskan rantai penularan. Semua obat anti
malaria tidak boleh diberikan dalam keadaan perut kosong karena
bersifat iritasi lambung, oleh sebab itu penderita harus makan terlebih
dahulu setiap akan minum obat anti malaria.Pengobatan Malaria Tanpa
Komplikasi.
a. Malaria Falsiparum
Lini pertama pengobatan malaria falsiparum adalah seperti yang
tertera dibawah ini:
Lini pertama = Artesunat + Amodiakuin + Primakuin
Setiap kemasan Artesunat + Amodiakuin terdiri dari 2 blister, yaitu
blister amodiakuin terdiri dari 12 tablet @ 200 mg = 153 mg
amodiakuin basa, dan blister artesunat terdiri dari 12 tablet (Jurnal
Averrous Vol.4 No.2 2018)
50 mg. Obat kombinasi diberikan per-oral selama tiga hari
dengan dosis tunggal harian sebagai berikut: Amodiakuin basa = 10
mg/kgbb dan Artesunat = 4 mg/kgbb. Primakuin tidak boleh diberikan
kepada:
1) Ibu hamil
2) Bayi < 1tahun
3) Penderita defisiensi G
Pengobatan lini kedua malaria falsiparum diberikan, jika
pengobatan lini pertama tidak efektif dimana ditemukan: gejala
klinis tidak memburuk tetapi parasit aseksual tidak berkurang
(persisten) atau timbul kembali (rekrudesensi).
Lini kedua = Kina + Doksisiklin atau Tetrasiklin + Primakuin
Kina diberikan per-oral, 3 kali sehari dengan dosis 10 mg/kgbb/kali
selama 7(tujuh) hari.Doksisiklin diberikan 2 kali per-hari selama 7
(tujuh) hari, dengan dosis orang dewasa adalah 4 mg/Kgbb/hari,
sedangkan untuk anak usia 8-14 tahun adalah 2 mg/kgbb/hari.
Doksisiklin tidak diberikan pada ibu hamil dan anak usia <8 tahun.
Bila tidak ada doksisiklin, dapat digunakan tetrasiklin. Tetrasiklin
diberikan 4 kali perhari selama 7 (tujuh) hari, dengan dosis 4- 5
mg/kgbb/kali Seperti halnya doksisiklin, tetrasiklin tidak boleh

4
diberikan pada anak dengan umur di bawah. 8 tahun dan ibu hamil.
Pengobatan dengan primakuin diberikan seperti pada lini pertama.
b. Pengobatan malaria vivaks, malaria ovale, malaria malariae
1) Malaria vivaks dan ovale
Lini pertama pengobatan malaria vivaks dan malaria ovale
adalah seperti yang tertera dibawah ini:
Lini Pertama = Klorokuin + Primakuin , Kombinasi ini digunakan
sebagai pilihan utama untuk pengobatan malaria vivaks dan
malaria ovale. Klorokuin diberikan 1 kali per-hari selama 3 hari,
dengan dosis total 25 mg basa/kgbb. Dosis Primakuin adalah 0.25
mg/kgbb per hari yang diberikan selama 14 hari dan diberikan
bersama klorokuin.Seperti pengobatan malaria falsiparum,
primakuin tidak boleh diberika kepada: ibu hamil, bayi <1 tahun,
dan penderita defisiensi G6-PD. Pengobatan malaria vivaks
resisten klorokuin.
Lini kedua : Kina + Primakuin (Jurnal Averrous Vol.4 No.2 2018)
Dosis Primakuin adalah 0,25 mg/kgbb per hari yang diberikan
selama 14 hari. Seperti pengobatan malaria pada umumnya,
primakuin tidak boleh diberikan kepada Ibu hamil, bayi < 1tahun,
dan penderita defisiensi G6-PD. Dosis kina adalah 30mg/kgbb/hari
yang diberikan 3 kali per hari. Pemberian kina pada anak usia
di bawah 1 tahun harus dihitung berdasarkan berat badan.
Dosis dan cara pemberian primakuin adalah sama dengan cara
pemberian primakuin pada malaria vivaks terdahulu yaitu 0.25
mg/kgbb perhari selama 14 hari.
c. Pengobatan malaria vivaks yang relaps
Pengobatan kasus malaria vivaks relaps (kambuh) sama dengan
regimen sebelumnya hanya dosis perimakuin ditingkatkan Klorokuin
diberikan 1 kali per-hari selama 3 hari, dengan dosis total 25 mg
basa/kgbb dan primakuin diberikan selama 14 hari dengan dosis
0,5 mg/kgbb/hari. Untuk penderita defisiensi enzim G6PD yang
dapat diketahui melalui anamnesis ada keluhan atau riwayat warna
urin coklat kehitaman setelah minum obat (golongan sulfa,
primakuin, kina, klorokuin dan lain-lain), maka pengobatan diberikan
secara mingguan. Klorokuin diberikan 1 kali per-minggu selama 8
sampai dengan 12 minggu, dengan dosis 10 mg basa/kgbb/kali
Primakuin juga diberikan bersamaan dengan klorokuin setiap
minggu dengan dosis 0,76 mg/kgbb/kali.

5
d. Pengobatan malaria malariae
Pengobatan malaria malariae cukup diberikan dengan klorokuin 1 kali
per-hari selama 3 hari, dengan dosis total 25 mg basa/kgbb
Pengobatan juga dapat diberikan berdasarkan golongan umur penderita
2. Penatalaksanaan non medis
a. Kompers hangat
b. Menggunakan kelambu
c. Jangan mengantung pakaian yang muda nyamuk bersarang
d. Lakukan 3M
e. Lakukan foging 1bulan sekali.
G. Konsep Asuhan Keperawatan Malaria
Proses keperawatan merupakan cara yng sistematis yang dilakukan
oleh perawat bersama klien dalam menentukan kebutuhan asuhn keperawatan
dengan melakukan pengkajian,menentukan dianosis, merencankan tindakan
yang akan melakukan tindakan serta mengevaluasi hasil asuhan yang telah
diberikan dengan berfokus pada klien,berorientasi pada tujuan pada setiap
tahap saling terjadi ketergantungan dan saling berhubungan. (Hidayat,A,Azis
Alimul 2008)
1. Pengkajian
Anemnesis Keluhan utama yang sering muncul adalah
demam lebih dari dua hari,mengigil dan berkeringat. (sering
disebut dengan trias malaria).demam pada keempat jenis malaria
berbeda sesuai dengan proses skizogoninya.Demam karena
plasmodium falciparum dapat terjadi setiap hari,pada plasmodium
vivax atau ovale demam nya berlangsung satu hari,sedangkan
demam pada plasmodium malariae menyerang berselang dua hari.
Sumber penyakit harus ditelusuri,apakah pernah dalam berpergian
dan bermalam di daerah endemik malaria dalam satu bulan
terakhir. apakah pernah tinggal didaerah endemik:apakah pernah
menderita penyakit ini sebelumnya:dan apakah pernah meminum
obat malaria. Kecurigaan adanya tersangkan malaria berat dapat
dilihat dari adanya satu gejala atau lebih,yaitu gangguan
kesadaran,kelemahan atau kelumpuhan otot, kejang-kejang,
kekuningan pada mata atau kulit,adanya perdarahan hidung dan
gusi, muntah darah atau berak darah.selain itu adalah keadaan
panas yang sangat tinggi,muntah yang terjadi secara terus
menerus,perubahan warna air kencing menjadi seperti teh,dan
volume air kencing yang berkurang sampai tidak keluar air
kencing sama sekali.

6
2. Pemeriksaan Fisik
Pengumpulan data objektif mengenai status fisik klien,gabungan
pemeriksaan dari kepala sampai ujung kaki,dengan fokus dengans
sistem tubuh.Tekniknya memakai cara inspeksi,palpasi,perkusi,dan
auskultasi (Lynda Juall,2000)
a. Pasien mengalami demam 37,5-40oC serta anemia yang
dibuktikan dengan konjungtiva palpebra yang pucat.
b. Konjungtiva atau telapak tangan pucat
c. Adanya pembesaran limpa (splenomegali)
d. Pembesaran hati (hematomegali).bila terjadi serangan malaria
yang berat,gejala dapat disertai dengan syok yang ditandai
dengan menurunnya tekanan darah,nadi berjalan cepat dan
lemah,serta frekuensi napas meningkat.
(widoyono,2008hal:115)
3. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan tetes darah untuk malaria
a. Tetesan preparat darah tebal merupakan cara terbaik untuk
menemukan parasit malaria karena tetesan darah cukup banyak
dibandingkan preparat darah tipis,preparat dinyatakan negatif
bila setelah diperiksa 200 lapang pandangan dengan
pembesaran 700-1000 i tidak ditemukan parasit.
b. Tetesan preparat darah tipis digunakan untuk identifikasi jenis
plasmodium,bila dengan preparat darah tebal sulit ditentukan.
Kepadatan parasit dinyatakan sebagai hitung parasit,dapat
dilakukan berdasarkan jumlah eritrosit yang mengandung
parasit per1000 sel darah merah.
c. Tes Antigen :p-f test yaitu : Mendeteksi Antigen dari
plasmodium Falciparum.Deteksi cepat hanya 3-5 menit,tidak
memerlukan latihan khusus,sensitivitasnya baik,tidak
memerlukan alat khusus.
d. Tes serologi : Tes ini berguna mendeteksi Adanya Antibody
spesifik terhadap malaria atau pada keadaan dimana parasit
sangat minimal.
e. Pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction) Pemeriksaan
ini dianggap sangat peka dengan teknologi amplifikasi
DNA,waktu dipakai cukup cepat dan sesitivitas maupun
spesifitasnya tinggi. (Padila,2013hal:172)
f. Diagnosis Keperawata

7
Merupakan keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga, atau
masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses
kehidupan yang aktual atau potensial. Diagnosis keperawatan ini
dapat memberikan dasar pemilihan intervensi untuk menjadi
tanggung gugat perawat. Formulasi diagnosis keperawatan adalah
bagaimana diagnosis keperawatan digunakan dalam proses
pemecahan masalah karena melalui identifikasi masalah dapat
digambarkan berbagai masalah keperawatan yang membutuhkan
asuhan keperawatan, disamping itu dengan menentukan atau
menginvestigasi dari etiologi masalah, maka akan dapat dijumpai
faktor yang menjadi kendala atau penyebab.Dengan
menggambarkan tanda dan gejala akan dapat digunakan Untuk
memperkuat data yang ada. Untuk menyusun diagnosis
keperawatan yang tepat, dibutuhkan. (Hidayat, A, Azis Alimul
2008) Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan maka
didapatkan diagnosis keperawatan yang mungkin muncul pada
asuhan keperawatan dengan Malaria.

8
no Rencana Keperawatan
Diagnosa Rasional
Tujuan Intervensi
hipertemi setelah di 1. Kaji vital sign 1. Untuk menetukan intervensi
1. lakukan 2. Pantau sb dan perhatikan selanjutnya
tindakan menggigil 2. Hipertermi menunjukan proses
keperawatan 3. Anjurkan keluarga klien penyakit infeksius akut pola
selama 1x24jam untuk memberi kompres demam menunjukan diagnosis
di harapkan hangat pada daerah dahi 3. Menimbulkan efek
klien dapat dan ketiak vasodelatasi vaskularisasi
menunjukan 4. Anjurkan klien untuk sehingga mempercepat proses
suhu tubu memakai pakaian tipis evaporasi dan menurunkan
normal ( 36,5 – yang mudah menyerap panas
37,5c) keringat 4. Memberikan rasa nyaman
5. Anjurkan klien untuk pada klien
banyak mengkomsumsi air 5. Untuk perubahan cairan dan
mineral mempercepat proses
6. Kolaborasi dengan tim penurunan panas
medis untuk pemberian 6. Pemberian obat mempercepat
anti piuretik penyembuhan penyakit

2. nutrisi setelah di 1. Kaji riwat nutrisi termasuk 1. Mengawasi masukan kalori


kurang dari lakukan makanan yang di sukai atau kualitas kekurangan
kebutuhan tindakan 2. Anjurkan klien makan konsumsi makanan
tubuh keperawatan sedikit tapi sering 2. Porsi yang kecil tapi sering
selama 1x 24 3. Beri HE tentang membantu dalam memenuhi
jam di harapkan pentingnya nutrsi yang nutrisi yang adekuat
klien adekuat bagi tubuh 3. Untuk membantu pasien
menunjukan 4. Pertahankan jadwal memahami pentingnya nutrisi
tanda – tanda penimbangan BB secara bagi tubuh
kebutuhan teratur 4. Mengawasi penurunan BB
nutrisi yang 5. Kaji dan catat kejadian 5. Gejala GI dapat menunjukan
adekuat denga mual muntah dan gejalah efek anemia ( hipoksia) pada
KH: selera lain yang berhubungan organ
makan klien 6. Kolaborasi dengan ahli 6. Perlu bantuan dalam
meningkat. gizi perencanaan diet yang
BB dala batas memenuhi kebutuhan nutrisi .
normal
4.Rencana keperawatan

DAFTAR PUSTAKA

9
http://jurnal.poltekeskupang.ac.id › jkp › download

https://repository.poltekkespalembang.ac.id

10

Anda mungkin juga menyukai