Anda di halaman 1dari 2

Prinsip imunohistokimia

Prinsip imunohistokimia adalah bahwa antibodi akan berikatan secara spesifik


dengan antigen. Antibodi akan mencari lokasi antigen, dan berikatan dengan antigen.
Tempat antigen dapat ditentukan apabila kita dapat mengetahui dimana ikatan antibodi-
antigen. Bila kandungan protein (antigen) yang terdapat di dalam sel-sel diketahui,
diagnosis dapat ditentukan, dan selanjutnya untuk merencanakan pengobatan dan
meramalkan prognosis (Hastuti et al., 2011)

Gambar 1. Interaksi antara antigen dengan antibodi (Bintari, 2016)

Antibodi merupakan suatu molekul yang dapat berikatan dengan molekul kedua, yang
disebut dengan antigen. Antibodi ini nantinya akan berikatan secara spesifik dengan antigen
atau protein yang terdapat dalam jaringan. Antibodi yang digunakan dalam pengecatan
imunohistokimia dihasilkan dari hewan yang diinduksi secara khusus dengan antigen tertentu
untuk memunculkan respon imun. Antibodi yang digunakan untuk menginkubasi dapat
menggunakan antibodi monoklonal maupun poliklonal (Dabbs, 2013).

Interaksi antara antigen dan antibodi adalah reaksi yang tidak kasat mata. Oleh karena
itu, diperlukan visualisasi adanya ikatan tersebut dengan molekul antibodi yang digunakan
dengan enzim atau fluorokrom. Enzim yang dipakai untuk molekul selanjutnya direaksikan
dengan substrat chromogen, yaitu substrat yang menghasilkan produk akhir berwarna dan
tidak larut yang dapat diamati dengan mikroskop bright fiekl. Imunohistokimia yang
menggunakan fluorokrom untuk molekul antibodi, dapat langsung diamati dibawah
mikroskop fluorescence.

Dapus

Dabbs DJ. 2013. Diagnostic Immunohistochemistry: Theranostic and Genomic Applications:


Techniques of Immunohistochemistry: Principles. Pitfalls, and Standarization 4th
Edition. United States of America: Elsevier Saunders

Hastuti NW dan Lubis HML. 2011. Manfaat pemeriksaan imunohistokimia.

Bintari, I.G., 2016. Deteksi Aeromonas Hydrophila Pada Ginjal Mencit (Mus musculus)
Dengan Teknik Imunohistokimia

Anda mungkin juga menyukai