BLOK NEUROPSIKIATRI
Nim : 70600121038
Kelompok : 2
1
KATA PENGANTAR
بسم هللا الرحمن الرحيم
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Tak
lupa pula kita kirimkan salam dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa
kita dari zaman yang gelap gulita menuju ke zaman yang terang benderang. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas yang berjudul “ Laporan Praktikum Farmakologi” ini tepat pada waktunya.
Adapun laporan kami susun sebagai bagian dari tugas mata kuliah Sistem Neuropsikiatri.
Terima kasih penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan
laporan praktikum ini dan kepada orang tua yang selalu memberikan doa dan dukungannya.
Penulis sadar laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar menghasilkan laporan yang telah
baik di masa yang akan datang.
(70600121038)
2
DAFTAR ISI
Sampul.............................................................................................................................................1
Kata pengantar................................................................................................................................2
Daftar isi.........................................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN.............................................................................................................................7
Daftar pustaka
....................................................................................................................................................10
LAMPIRAN FOTO................................................................................................................11
3
BAB 1
PENDAHULUAN
B. Pembagian Anestesi
a) Anestesi Umum
Anestesi umum dapat memberikan efek analgesia yaitu hilangnya sensasi nyeri atau efek anestesia
yaitu analgesia yang disertai hilangnya kesadaran.
b) Anestesi Lokal
Anestesia lokal hanya dapat menimbulkan efek analgesia.
4
D. Jenis Anestesi Umum
a) Anestetik inhalasi
Anestesi inhalasi diberikan secara inhalasi. Anestesi inhalasi yang baik adalah yang memiliki masa
induksi dan masa pemulihan yang singkat dan nyaman, peralihan stadium anestesinya terjadi
cepat, relaksasi otot sempurna, berlangsung cukup aman, dan tidak menimbulkan efek samping
berat dalam dosis anestetik yang lazim.
b) Anestetik Intravena
Tujuan pemberian anestesi intravena adalah untuk induksi anestesia, induksi dan pemeliharaan
anestesia pada tindak bedah singkat, menambah efek hipnosis pada anestesia atau analgesia
lokal dan menimbulkan sedasi pada tindak medik. Anestetik intravena yang ideal adalah yang
cepat menghasilkan hipnosis, mempunyai efek analgesia, menimbulkan amnesia pasca
anestesia, dampak buruknya mudah dihilangkan oleh antagonisnya, cepat dieliminasi oleh
tubuh, tidak atau sedikit efek depresi fungsi respirasi dan kardiovaskular dan pengaruh
farmakokinetiknya tidak bergantung pada disfungsi organ.
6
Non breathing
Partial breathing
Complete breathing
G. Farmakokinetik
Faktor yang menentukan kecepatan transfer anestetik gas di dalam arteri dan otak, antara lain :
Kelarutan zat anestetik
Tekanan partial anestetik atau kadar anestetik dalam udara yang dihirup
Ventilasi paru-paru
Aliran darah paru-paru
Perbedaan antara tekanan partial anestetik di darah arteri dan vena
H. Medikasi Pra-Anestetik
Tujuan medikasi pra-anestetik :
a. Mengurangi rasa cemas menjelang pembedahan
b. Memperlancar induksi
c. Mengurangi hipersaliva, muntah, bradikardia selama atau sesudah anestesia
d. Mengurangi nyeri pre dan post operative
Ada 5 golongan obat yang diberikan sebagai medikasi pra-anestetik :
1. Analgesik narkotik
2. Sedative barbiturat
3. Benzodiazepine
4. Anti-kolinergik
5. Neuroleptik
I. Anestetik Inhalasi
a) Anestetik Gas
1. Nitrogen Monoksida (N2O)
2. Siklopropan
Sifat Umum :
Potensi rendah
Baik untuk induksi dan operasi ringan
Tidak mudah larut dalam darah
Batas keamaan lebar
b) Anestetik Volatile
7
1. Eter
2. Halotan
3. Ensofluran
4. Isofluran
5. Desfluran
Sifat umum :
Disebut juga anestetik yang menguap
Bentuk cair
Sifat poten (konsentrasi rendah)
Untuk mempercepat induksi sering diberi zat anestesi yang bekerja cepat
J. Anestetik Intravena
a) Barbiturat (Tiopental)
b) Benzodiazepin (Diazepam, Midazolam)
c) Opioid (Fentanyl)
d) Ketamin
e) Etomidat
f) Propofol
1.1.3 PERALATAN YANG DIBUTUHKAN
1. Kelinci Sehat
2. Larutan Eter
3. Sungkup Bayi
4. Kapas
5. Pipet Tetes
6. Penlight
1.1.4 CARA KERJA
1. Catatlah dahulu keadaan-keadaan dari kelinci yang akan diberikan obat anestesi umum dengan
lengkap sebagai data perbandingan, berulah percobaan dapat dimulai
2. Pasanglah sungkup corong pada moncong kelinci dengan baik, kemudian mulai teteskan eter pada
pada kapas yang terdapat di dalam sungkup dengan kecepatan kira-kira 60 tetes/menit.
3. Penetesan diteruskan sampai melewati stadium I, II, dan seterusnya. Perhatikan dan catat tanda-
tanda setiap stadium.
8
4. Capailah stadium operasi stage of anestesi dan perhatikan stadium ini kurang lebih 15 menit.
Perhatikan dan periksalah keadaan-keadaan refleks tersebut diatas tanpa menambahkan eter lagi.
5. Setelah itu, bukalah sungkup dan biarkan binatang percobaan sadar kembali.
6. Hitung dan catat jumlah eter yang digunakan.
MULAI STADIUM
NO. PENGAMATAN PENETESAN III
I II
ETER 1 2 3 4
I Pernapasan
1. Frekuensi
2. Jenis
3. Dalam
4. Teratur
II Mata
1. Lebar Pupil
2. Refleks Cahaya
3. Refleks Kornea
10
Gerakan Bola
4.
Mata
III Otot
1. Tonus
2. Gerakan
IV Rasa Nyeri
1. Kuping
2. Kaki
V Saliva
Auscultasi
VI
Ronkhi
Keadaan Umum
Lainnya
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Hasil pengamatan
2.1.1 Percobaan dengan anaestesi umum pada kelinci
11
2.1.2 Percobaan obat-obat convulsan dan anti-convulsan
Percobaan pertama
Hewan mencit
Berat badan 20 gr
Dosis convulsan : caffeine 1 ml
Dosis anti-convulsan : Dilantin 0,5 ml
Kejang Menit ke-15
12
Percobaan kedua
Hewan Mencit
Berat badan 23 gr
Dosis convulsan : caffeine 1,15 ml
Dosis anti-convulsan : Dilantin 0,575 ml
Praktikum pemberian anestesi umum pada kelinci ini meggunakan anestetik menguap,yaitu
eter. Eter merupakan cairan tidak berwarna ,mudah menguap,berbau,mudah terbakar.mengiritasi
saluran nafas dan mudah meledak. Eter juga merupakan anestetik yang sangat kuat sehingga
penderita dapat memasuki setiap tingkat anastesi . eter dapat mengahsilkan efek analgesic
dengan ladar dalam darah arteri 10-15 mg % walaupun penderita masih sadar sehingga eter
mempunya sifat analgesic yang kuat.
Eter dpat merangsang sekresi kelenjar bronkus dan mengirirtasi saluran napas . pada
induksi dan waktu pemulihan ,ester menimbulkan salivasi ,tetapi pada stadium yang lebih dalam.
Salivasi akan dihambat dan terjadi depresi nafas. Eter menekan kontraktilitas otot jantung ,tetapi
in vivo efek ini dilawan oleh meningginya aktivtas simpatis sehingga curah jantung tidak
berubah atau meninggi sedikit.
13
Eter menyebabkan mual dan muntah terutama pada waktu pemulihan tetapi dapat pula
pada waktu induksi. Ini disebabkan oleh efek sentral eter atau akibat iritasi lambung oleh eter
yang tertelan.aktivitas saluran cerna dihambat selama dan sesudah anesthesia.
Semua zat anestesi umum bekerja dengan menhambat SSP secara bertahap.
Penghambatan pertama dilakukan pada fungsi kompleks kemudia dilanjutkan saai medula
oblongata (tempat pusat vasomotor dan pernapasan). Gondel (1920) membagi anestesi umum
menjadi 4 stadium.
PERTANYAAN
1. Apakah tanda-tanda setiap stadium terlihat pada percobaan ini?
Tidak semua stadium terlihat pada percobaan ini. Hanya stadium I, II, dan III(tingkat 2).
2. Apakah ada sebabnya terjadinya kelainan paru-paru?
3. Pada saat apakah operasi besar dan operasi kecil dapat dilaksanakan?
4. Apakah bedanya hasil anesthesia yang diberikan premedikasi dengan anesthesia tanpa
premedikasi?
5. Apakah fungsi dari premedikasi dan obat-obat apa saja yang digunakan untuk itu?
6. Sebutkan pembagian dari obat-obat anesthesia umum dan berikan masing-masing contohnya?
7. Menurut metode apakah cara pemberian anesthesia itu? Sebutkan pula metode lainnya!
8. Apakah keuntungan dan kerugian eter sebagai anesthesia umum?
9. Jenis anestesi apakah yang sebaiknya digunakan pada penderita koch pulmonum duplex yang aktif?
10. Apa keuntungan dan kerugian anesthesia umum yang lain?
DAFTAR PUSTAKA
15
LAMPIRAN FOTO
16
17
18