Anda di halaman 1dari 17

BLOK INTEGUMEN

VULNUS
LACERATUM
PUNCTUM
Ummul Khaerah
70600121006
pengertian vulnus secara
umum
cedera jaringan yang
mengganggu proses selular
keadaan normal, yang dijabarkan dgn
hilang/terputusnya adanya kerusakan pada
kontinuitas jaringan kuntinuitas/kesatuan jaringan

tubuh yang biasanya disertai

dengan kehilangan substansi
jaringan

klasifikasi luka
klasifikasi Ekskoriasi (luka lecet)

luka Vulnus scissum (luka


sayat)

Vulnus laseratum (luka


berdasarkan penyebabnya
robek)

Vulnus punctum (luka


tusuk)

Vulnus morsum (luka


karena gigitan
binatang)

klasifikasi Ekskoriasi

luka Skin avulsion


Berdasarkan ada/tidaknya kehilangan


jaringan Skin loss

klasifikasi luka bersih

luka luka bersih tercemar

berdasarkan derajat kontaminasinya


luka tercemar

luka kotor
vulnus
laceratum
Vulnus laceratum adalah luka robek yang
disertai dengan kehilangan jaringan yang
minimum disebabkan oleh trauma.
vulnus punctum
Vulnus punctum atau luka tusuk adalah luka
akibat tusukan benda runcing yang biasanya
kedalaman luka lebih daripada lebarnya.
disebabkan oleh benda runcing yang menusuk
kulit.
etiologi vulnus

mekanik non mekanik

benda tajam, benda tumpul, bahan kimia, suhu tinggi,


tembakan/ledakan, gigitan radiasi
binatang
patofisiologi vulnus
karena pada vulnus punctum serta laseratum menimbulkan
trauma sehingga dapat terjadi peradagan pada kulit, dalam hal
ini ada peluang terjadi nya infeksi hebat. proses yang terjadi
secara ilmiah ada 3 fase :

fase inflamasi atau


"lagphase"
Berlangsung sampai 5 hari. Akibat luka terjadi pendarahan, ikut
keluar sel-sel trombosit radang. Trombosit mengeluarkan prosig
lalim, trombosam, bahan kimia tertentu dan asam amoni tertentu
yang mempengaruhi pembekuan darah, mengatur tonus dinding
pembuluh darah dan khemotaksis terhadap leukosit. Terjadi fase
kontriksi dan proses penghentian pendarahan. Sel radang keluar
dari pembuluh darah secara diapedisis dan menuju dareh luka
secara khemotaksis. Sel mast mengeluarkan serotonin dan
histamine yang meninggalkan peruseabilitas kapiler, terjadi
eksudasi cairan edema. Dengan demikian timbul tanda-
fase proliferasi
Berlangsung sampai 5 hari. Akibat luka terjadi pendarahan, ikut
keluar sel-sel trombosit radang. Trombosit mengeluarkan prosig
lalim, trombosam, bahan kimia tertentu dan asam amoni tertentu
yang mempengaruhi pembekuan darah, mengatur tonus dinding
pembuluh darah dan khemotaksis terhadap leukosit. Terjadi fase
kontriksi dan proses penghentian pendarahan. Sel radang keluar
dari pembuluh darah secara diapedisis dan menuju dareh luka
secara khemotaksis. Sel mast mengeluarkan serotonin dan
histamine yang meninggalkan peruseabilitas kapiler, terjadi
eksudasi cairan edema. Dengan demikian timbul tanda-tanda
radang leukosit, limfosit dan monosit menghancurkan dan
menahan kotoran dan kuman.
fase remodelling
Fase ini dapat berlangsung berbulan-bulan.
Dikatakan berahir bila tanda-tanda radang
sudah hilang. Parut dan sekitarnya berwarna
pucat, tipis, lemas, tidak ada rasa sakit maupun
gatal.
pencegahan vulnus
Tindakan Antiseptik, prinsipnya untuk mensucihamakankulit,
Pembersihan luka, tujuan dilakukannya pembersihan luka
adalah meningkatkan, memperbaiki dan mempercepat proses
penyembuhan luka, Penutupan luka, adalah mengupayakan
kondisi lingkungan yang baik pada luka sehingga proses
penyembuhan berlangsung optimal, Pemberian antibiotic,
prinsipnya pada luka bersih tidak perlu diberikan antibiotik
dan pada luka terkontaminasi atau kotor maka perlu
diberikan antibiotic.
1) Faktor Instrinsik
usia, status nutrisi dan
Faktor-faktor Yang hidrasi, oksigenasi dan
Mempengaruhi perfusi jaringan, status
imunologi, dan penyakit
Penyembuhan Luka penyerta (hipertensi, DM,
Arthereosclerosis)

2) Faktor Ekstrinsik
pengobatan, radiasi, stres
psikologis, infeksi, iskemia
dan trauma jaringan.

Penatalaksanaan
/Perawatan Luka

- evaluasiluka
- tindakanantiseptik
- pembersihanluka
- penjahitanluka
- penutupanluka
- Pembalutan
- pemberian antibiotik
- pengangkatanjahitan.
Daftar Pustaka
1. Suryadi T, Priyanto MH ; PERAN KEDOKTERAN FORENSIK
DALAM PENGUNGKAPAN KASUS PEMBUNUHAN SATU
KELUARGA DI BANDA ACEH, Jurnal Kedokteran Syiah Kuala 19
(1): 45-50, April 2019
2. Pratama YM, Jayawardhita GA ; Laporan Kasus: Penanganan
Vulnus Laceratum pada Leher Atas Kucing Kampung ; Januari
2021 10(1): 158-169
3. Menaldi SL, Bramono K, Indriatmi W, editors. Ilmu Penyakit Kulit
dan Kelamin. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2016.

Anda mungkin juga menyukai