Kedokteran
2) Luka Tumpul
Luka tusuk tumpul
Vulnus sclopetorum atau luka karena peluru (tembakan)
Vulnus laceratum atau luka robek adalah luka dengan tepi yang tidak beraturan, biasanya oleh karena
tarikan atau goresan benda tumpul.
Fraktur terbuka
Vulnus morsum adalah luka karena gigitan binatang.
b.Luka Tertutup
Ekskoriasi atau luka lecet atau gores adalah cedera pada permukaan epidermis akibat bersentuhan
dengan benda berpermukaan kasar atau runcing.
Vulnus contussum (luka memar); di sini kulit tidak apa-apa, pembuluh darah subkutan dapat rusak,
sehingga terjadi hematom. Bila hematom kecil, maka ia akan diserap oleh jaringan sekitarnya. Bila hematom
besar, maka penyembuhan berjalan lambat.
Bulla; lepuhan, suatu lesi kulit yang berbatas jelas, mengandung cairan akibat luka bakar.
Sprain ; kerusakan (lesi) pada ligament-ligamen / kapsul sendi.
Dislokasi ; terjadi pada sendi-sendi, hubungan tulang-tulang di sendi lepas / menjadi tidak normal.
Fraktur tertutup
Laserasi organ interna / vulnus traumaticum ; terjadi di dalam tubuh, tetapi tidak tampak dari luar.
Dapat memberikan tanda-tanda dari hematom hingga gangguan system tubuh. Bila melibatkan organ vital,
maka penderita dapat meninggal mendadak.
Vulnus Laceratum
Pengertian
“Vulnus (luka) adalah satu keadaan dimana terputusnya kontinutas jaringan tubuh”. ( Chada, 1995)
“Vulnus Laseratum merupakan luka terbuka yang terdiri dari akibat kekerasan tumpul yang kuat
sehingga melampaui elastisitas kulit atau otot”. ( Mansjoer, 2000)
Vulnus Laceratum
Vulnus laseratum adalah luka robek yang tidak beraturan yang terjadi akibat kekerasan benda
tumpul sering diikuti alat dalam seperti patah tulang.
Penyebab
Alat yang tumpul.
Jatuh ke benda tajam & keras.
Kecelakaan lalu lintas & kereta api.
Kecelakaan akibat kuku & gigitan
Manifestasi Klinik
Jaringan rusak / robek.
Terdapat darah.
Nyeri.
Komplikasi
Apabila tidak segera ditangani maka akan terjadi pembengkakan & pendarahan. Luka dalam akan
membusuk & akan mengeluarkan push sampai pada tahap infeksi.
Pathofisiologi
Menurut Price (2006)
Vulnus laseratum terjadi akibat kekerasan benda tumpul, goresan, jatuh, kecelakaan sehingga
kontuinitas jaringan terputus. Pada umumnya respon tubuh terhadap trauma akan terjadi proses
peradangan atau inflamasi. Reaksi peradangan akan terjadi apabila jaringan terputus. Dalam
keadaan ini ada peluang besar timbulnya infeksi yang sangat hebat. Penyebabnya cepat yang di
sebabkan oleh mikroorganisme yang biasanya tidak berbahaya.
Cara Penanganan
1. Bersihkan luka dengan menggunakan NaCl.
4. Lihat kondisi luka,perhatikan panjang,lebar, & dalamnya luka. Apabila luka tersebut
dalam, maka membutuhkan hecting dalam dengan menggunakan catgut & hecting luar
dengan menggunakan silk.
5. Beri larutan betadine untuk mempercepat pengeringan luka & mencegah infeksi.
Farmakologi
1. Berikan suntikan TT 0,5 cc.
2. Berikan obat antibiotic,analgetic, & antiimflasi
Amoxicillin
Paracetamol 3x1/ hari
Dexamethazon 2x1/ hari
Vitamin C 1x1/hari
Vulnus Exoriasi
Pengertian
Vulnus exoriasi disebut juga luka lecet. Jenis luka yang satu ini derajat nyerinya biasanya lebih tinggi
dibanding luka robek, mengingat luka jenis ini biasanya terletak di ujung-ujung syaraf nyeri di kulit.
Vulnus exoriasi atau luka lecet/gores adalah cedera pada permukaan epidermis akibat bersentuhan
dengan benda berpermukaan kasar atau runcing.
Etiologi
Luka jenis ini biasanya disebabkan karena gesekan yang keras terhadap benda keras. Luka ini
banyak dijumpai pada kejadian traumatik seperti kecelakaan lalu lintas, terjatuh maupun benturan
benda tajam ataupun tumpul.
Cara Penanganan
Pertama yang harus dilakukan adalah membersihkan luka terlebih dahulu menggunakan NaCl 0,9%,
& bersiaplah mendengar teriakan pasien, karena jenis luka ini tidak memungkinkan kita melakukan anastesi,
namun analgetik boleh diberikan.
Setelah bersih, berikan desinfektan. Perawatan jenis luka ini adalah perawatan luka terbuka, namun
harus tetap bersih, hindari penggunaan IODINE salep pada luka jenis ini, karena hanya akan menjadi sarang
kuman, & pemberian IODINE juga tidak perlu dilakukan tiap hari, karena akan melukai jaringan yang baru
terbentuk.