Nama Kelompok 5 :
Wahyu
Santi Wahyu Wahyu Esterina
Ismayanti
(2019012205) (2019012214)
(201901215)
Pengertian Luka
Kulit merupakan bagian tubuh paling luar yang berguna melindungi diri dari
trauma luar serta masuknya benda asing. Apabila kulit terkena trauma
maka dapat menyebabkan luka (diskontuinitas jaringan), suatu keadaan
terputusnya jaringan tubuh yang dapat menyebabkan terganggunya fungsi
tubuh sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Jenis Luka
Berdasarkan sifat kejadian, luka dibagi menjadi dua, yaitu luka disengaja dan luka
tidak disegaja. Luka disengaja misalnya luka terkena radiasi atau bedah.
Sedangkan luka tidak disengaja contohnya luka terkena trauma. Luka yang tidak
disengaja (trauma) juga dapat dibagi menjadi luka tertutup dan luka terbuka.
Disebut luka tertutup jika tidak terjadi luka robekan, sedangkan luka terbuka jika
terjadi robekan dan kelihatan seperti luka abrasio (luka akibat gesekan). Luka
puncture (luka akibat tusukan), dan hautration (luka akibat alat perawatan luka)
Berdasarkan penyebabnya, luka dibagi menjadi dua, yaitu luka mekanik dan luka
nonmekanik. Luka mekanik terdiri atas :
1.Vulnus scissum atau luka sayat akibat benda tajam.
2.Vulnus contusum, luka memar dikarenakan cedera pada jaringan bawah kulit
akibat benturan benda tumpul.
3.Vulnus kaceratum, luka robek akibat terkena mesin, atau benda lainnya yang
menyebabkan robeknya jaringan rusak yang dalam.
4.Vulnus punctum, luka tusuk yang kecil dibagian luar (bagian mulut luka), akan
tetapi besar dibagian dalam luka
5.Vulnus seloferadum, luka tembak akibat tembakan peluru, bagian tepi luka
nampak kehitam-hitaman.
6. Vulnus morcum, luka gigitan yang tidak jelas bentuknya pada bagian luka.
7. Vulnus abrasion, luka terkikis yang terjadi pada bagian luka dan tidak sampai
kepembuluh darah.
8) Luka bakar (Combustio), luka yang terjadi karena jaringan tubuh terbakar.
SEdangkan Luka non mekanik : luka akibat zat kimia, termik, radiasi atau serangan
listrik.
Proses Penyembuhan Luka
Proses penyembuhan luka melalui 4 tahap, yaitu :
a. Tahap respon inflamasi akut terhadap cedera. Tahap ini dimulai saat terjadinya luka,
pada tahap ini terjadi proses hemostatis yang ditandai dengan pelepasan histamine dan
mediator lain lebih dari sel-sel yang rusak, disertai proses peradangan dan migrasi sel darah
putih ke daerah yang rusak.
b. Tahap destruktif. Pada tahap ini terjadi pembersihan jaringan yang mati oleh leokosit
polimorfornukleat dan makrofag.
c. Tahap poliferatif. Pada tahap ini pembuuh darah baru diperkuat oleh jaringan ikat dan
menginfiltrasi luka.
d. Tahap maturasi. Pada tahap ini terjadi reepitelisasi, kontraksi luka, dan organisasi
jaringan ikat.