PERAWATAN LUKA
Kelompok 4
KONSEP DASAR LUKA
Seseorang yang menderita luka akan merasakan adanya
ketidaksempurnaan yang pada akhirnya cenderung untuk
mengalami gangguan fisik dan emosional (Hyland. 1994).
Sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa luka akan
mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Sebagai contoh,
pasien dengan luka kanker dengan eksudat yang banyak dan
sangat berbau tentunya bukan hanya menjadi gangguan
kesehatan bagi klien akan tetapi juga akan mempengaruhi
gangguan interaksi pasien.
Menurut Schipper (1996) ada empat domain kualitas hidup
yang bisa terkena dampak dari luka yaitu: Fungsi fisik dan
pekerjaan, fungsi psikologis, interaksi sosial, sensasi somatik
dan dampak finansial.
DEFINISI LUKA
Luka Adalah rusaknya kontinuitas dari jaringan tubuh.Secara
umun didefinisikan sebagai adanya diskontinuitas dan kerusakan
jaringan tubuh yang menyebabkan gangguan fungsi.
Mulai dari luka pada kulit,otot,tulang ,pembuluh darah maupun
organ seperti jantung,usus,dsb.
Terbagi atas:
Luka tetutup, tidak terjadi kerusakan pada jaringan kulit
Luka terbuka, kerusakaa pada kulit atau membran mukosa,
•Luka intensional (dibuat sengaja)
Luka tidak intensional (kecelakaan)
b.Luka Kronis.
Luka kronis adalah luka yang proses penyembuhannya
mengalami keterlambatan. Contoh: Luka decubitus, luka
diabetes, dan leg ulcer.
2.Berdasarkan Kehilangan Jaringan.
a. Superfisial; luka hanya terbatas pada lapisan epidermis.
b. Parsial (partial-thickness); luka meliputi lapisan epidermis dan
dermis
c. Penuh (full-thickness); luka meliputi epidermis, dermis dan
jaringan subcutan bahan dapat juga melibatkan otot, tendon,
dan tulang
Penyembuhan luka…
c. Fibrin diabsorbsi,pembuluh darah dan limfe
menghasilkan jaringan granulasi tipis, lembut dan
berwarna merah muda, membentuk eschar:
reflacement healing (penyembuhan pengganti)
3.Fase Maturasi
Pembuluh darah kecil mulai hilang dan
penggantian serat kolagen dengan jaringan yang
lebih kuat
Eschar terlihat lebih kecil. Dalam waktu 15 - 20 hari
luka terlihat normal, tapi belum mencapai kekuatan
sempurna
PENYEMBUHAN LUKA
1. Primary Healing.
Jaringan yang hilang minimal, tepi luka dapat dirapatkan
kembali melalui jahitan, klip atau plester.
2. Delayed Primary Healing.
Terjadi ketika luka terinfeksi atau terdapat benda asing yang
menghambat penyembuhan.
3. Secondary Healing.
Proses penyembuhan tertunda dan hanya bisa terjadi melalui
proses granulasi, kontraksi dan epitelisasi. Secondary healing
menghasilkan scar.
PENYEMBUHAN LUKA
1. Primary Healing.
Jaringan yang hilang minimal, tepi luka dapat dirapatkan
kembali melalui jahitan, klip atau plester.
2. Delayed Primary Healing.
Terjadi ketika luka terinfeksi atau terdapat benda asing yang
menghambat penyembuhan.
3. Secondary Healing.
Proses penyembuhan tertunda dan hanya bisa terjadi melalui
proses granulasi, kontraksi dan epitelisasi. Secondary healing
menghasilkan scar.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENYEMBUHAN LUKA
1. Faktor Umum
a. Usia.
b. Penyakit yang menyertai.
c. Vascularisasi.
d. Kegemukan.
e. Gangguan sensasi dan pergerakan.
f. Status Nutrisi.
g. Status psikologis.
h. Terapi radiasi.
i. Obat-obat
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENYEMBUHAN LUKA
2.Faktor Lokal
a. Kelembaban luka
b. Temperatur luka.
c. Managemen luka.
d. Tekanan, gesekan, dan tarikan.
e. Benda asing.
f. Infeksi luka.
KOMPLIKASI LUKA
Perdarahan
Infeksi menyebabkan penyembuhan lama
Mekanis ;
Dehiscence (terpisahnya tepi-tepi luka),
komplikasi pasca operasi
Tanda awal : adanya cairan keluar dari luka
Sering pada : orang tua >45 tahun, gemuk, kurang
nutrisi, tekanan (batuk)
Eviscerasi adalah hasil dari dehiscence
PERAWATAN LUKA
1. Prinsip perawatan luka, dapat dilakukan secara terbuka
dan tertutup
Perawatan terbuka : pada luka sederhana dan
dangkal
Perawatan tertutup :
Mencegah luka dari trauma
Mencegah perdarahan
Mengabsorbsi drainage
Mengangkat balutan
Mengangkat jahitan
Membuka bungkusan steril
Menuangkan cairan steril
TERIMA
KASIH