Anda di halaman 1dari 11

Kebutuhan Dasar

Manusia

kebutuhan
oksigenisasi
Oksigenasi

Oksigenasi adalah pemenuhan akan kebutuhan


oksigen (O2). Sistem pernapasan berperan
dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi
sistem terdiri atas saluran pernapasan bagian
atas, dan saluran pernapasan bagian bawah.
Sistem Tubuh yang Berperan dalam
Kebutuhan Oksigenasi
Saluran pernapasan bagian atas :
a.Hidung.
b. esophagus.
c.Laring.
d.Epiglotis.

Saluran pernapasan bagian bawah :


a.Trakhea
b.Bronkhus
c.Bronkiolus
d.Alveoli
e.Paru-Paru (Pulmo)
Proses Oksigenasi

a. Ventilasi
Merupakan proses keluar masuknya oksigen dari
atmosfer ke dalam alveoli atau dari alveoli ke atmosfer.
b. Difusi Gas
Difusi gas merupakan pertukaran antara oksigen dialveoli
dengan kapiler paru dan co2 di kapiler dengan alveoli.
c. Transfortasi Gas
Transfortasi gas merupakan proses pendistribusian O2
kapiler ke jaringan tubuh dan Co2 jaringan tubuh ke
kapiler.
Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan
Oksigen
• Faktor lingkungan
Kondisi lingkungan yang dapat memengaruhi kebutuhan oksigenasi, seperti
faktor alergi, ketinggian dan suhu. Kondisi-kondisi tersebut memengaruhi
kemampuan adaptasi.

• Gaya Hidup
Kebiasaan merokok akan memengaruhi status oksigenasi seseorang
sebab merokok dapat memperburuk penyakit arteri koroner dan pembuluh
darah arteri.

• Status Kesehatan
orang yang mempunyai penyakit jantung ataupun penyakit pernapasan
dapat mengalami kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan oksigen
tubuh.

• Alergi pada saluran napas


Banyak faktor yang menimbulkan keadaan alergi antara lain debu, bulu
binatang, serbuk benang sari bunga, kapuk, makanan dan lain-lain.
Gangguan Oksigenasi
 Hipoksia
Hipoksia adalah kekurangan oksigen di jaringan. Istilah ini lebih tepat daripada anoksia.
Sebab, jarang terjadi tidak ada oksigen sama sekali dalam jaringan.
• Hipoksemiahipoksia
• Hipokinetik
• Overventilasi hipoksia
• Hipoksia histotoksik.

 Takipnea
Takipnea adalah frekuensi pernapasan teratur namun cepat secara tidak merata (> 24/
menit)

 Hiperventilasi
Merupakan upaya tubuh dalam meningkatkan jumlah O2 dalam paru-paru agar pernafasan
lebih cepat dan dalam.

 Kussmaul
Adalah pernapasan cepat secara tidak normal dan frekuensi meningkat, misal dalam
keadaan asidosis metabolik
Tindakan untuk mengatasi masalah kebutuhan
oksigenasi

Latihan napas Latihan batuk efektif

Prosedur Kerja : Prosedur Kerja :

•Cuci tangan •Cuci tangan


•Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang •Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang
akan dilakukan akan dilakukan
•Atur posisi pasien untuk duduk atau telentang •Atur posisi pasien dengan duduk di tepi tempat
•Anjurkan pasien untuk mulai latihan dengan cara tidur dan membungkuk ke depan
menarik napas terlebih dahulu melalui hidung •Anjurkan pasien untuk menarik napas, secara
dengan mulut tertutup pelan dan dalam, dengan menggunakan
•Kemudian anjurkan pasien untuk menahan napas pernapasan diafragma
sekitar 1-1,5 detik dan disusul dengan •Setelah itu minta pasien menaahan napas selama
menghembuskan napas melalui bibir dengan ± 2 detik
bentuk mulut seperti orang meniup •Batukkan pasien 2 kali dengan mulut terbuka
•Catat respon pada pasien yang terjadi •Minta pasien melakukan Tarik napas dengan ringan
•Cuci tangan anda •Istirahat
•Catat respons yang terjadi pada pasien
•Cuci tangan anda
Pemberian oksigen Prosedur Kerja :

•Tujuan pemberian oksigen adalah : •Cuci tangan


•Memenuhi kebutuhan oksigen •Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang
•Mencegah terjadinya hipoksia akan dilakukan
•Membantu kelancaran metabolisme •Cek flowmeter dan humidifier
•Sebagai tindakan pengobatan •Hidupkan tabung oksigen
•Mengurangi beban kerja alat nafas dan jantung •Atur posisi semifowler atau posisi yang telah
disesuaikan dengan kondisi pasien
•Berikan oksigen melalui kanula atau masker
•Apabila menggunakan kateter, ukur dulu jarak
Persiapan Alat dan Bahan :
hidung dengan telinga, setelah itu berikan lubrikan
dan masukkan
•Tabung oksigen lengkap dengan flowmeter dan •Catat pemberian dan lakukan observasi pada
humidifier pasien
•Nasal kateter, kanula, atau masker •Cuci tangan anda
•Vaselin,/lubrikan atau pelumas (jelly)
Suctioning (pengisapan lendir) Prosedur Kerja :

Persiapan Alat dan Bahan : 1. Cuci tangan


1. Alat pengisap lendir dengan botol yang berisi 2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang
larutan desinfektan akan dilaksanakan.
2. Kateter pengisap lendir 3. Atur pasien dalam posisi terlentang dan kepala
3. Pinset steril miring ke arah perawat
4. Dua kom berisi larutan akuades/NaCl 0,9% dan 4. Gunakan sarung tangan
larutan desinfektan 5. Hubungakan kateter penghisap dengan selang
5. Kasa steril penghisap
6. Kertas tisu 6. Hidupkan mesin penghisap
7. Lakukan penghisapan lendir dengan memasukan
kateter pengisap ke dalam kom berisi akuades atau
NaCl 0,9% untuk mencegah trauma mukosa.
8. Masukkan kateter pengisap dalam keadaan tidak
mengisap
9. Tarik lendir dengan memutar kateter pengisap
sekitar 3-5 detik
10. Bilas kateter dengan akuades atau NaCl 0,9%
11. Lakukan hingga lendir bersih
12. Catat respon yang terjadi
13. Cuci tangan
Napas dalam Batuk efektif

Prosedur: Yaitu latihan batuk untuk mengeluarkan sekret.

1. Atur posisi yang nyaman Prosedur:


2. Fleksikan lutut klien untuk merelaksasikan otot
abdomen 1. Tarik napas dalam lewat hidung dan tahan napas
3. Tempatkan 1 atau 2 tangan pada abdomen, tepat untuk beberapa detik
dibawah tulang iga 2. Batukkan 2 kali. Pada saat batuk tekan dada
4. Tarik napas dalam melalui hidung, jaga mulut tetap dengan bantal. Tampung sekret pada sputum pot.
tertutup. Hitung samapi 3 selama inspirasi 3. Hindari penggunaan waktu yang lama selama
5. Hembuskan udara lewat bibir seperti meniup batuk karena dapat menyebabkan fatigue dan
(purse lips braething) secara perlahan-lahan hipoksia
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai