By:
Struktur dan
Nursing
komponen
terminologies
SDKI
Overview
SDKI
Penggunaan
Proses
nursing
pembuatan
terminologies
SDKI
di dunia
Undang undang kep. No 38 th
2014 dan undangan undang no
36 th 2014 pasal 66 standar
profesi
Standar kompetensi
Standar kinerja
profesional
STANDAR PROFESI
Standar asuhan
keperawatan
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
Clinical Care
Classification
ICNP-DC
Nursing Diagnostic System of the
Centre for Nursing Development and Omaha
CCC North American Nursing
Research System
Diagnosis Association
ZEFP
Nursing
Diagnosis
Home Health Care
Classification
ICF HHCC
International Classification of
Functioning, Disability and Health
SNOMED
CT
Systematized Nomenclature of
Medicine Clinical Terms
PROSES PENYUSUNAN SDKI
NEGATIF AKTUAL
– Penyebab (etiologi)
– Tanda dan gejala
– Mayor : tanda / gejala ditemukan sekitar 80-100% untuk validasi
diagnosis
– Minor: tanda / gejala tidak harus ditemukan jika ditemukan
dapat mendukung penegakan diagnosis
Contoh:
1. Pola seksual tidak efektif b.d konflik orientasi seksual dd. Perubahan aktivitas
seksual, kesulitan melakukan aktivitas seksual, konflik nilai
2. Gangguan proses keluarga b.d perubahan status kesehatan anggota keluarga d.d.
keluarga tidak mampu beradaptasu terhadap situasi, tidak mampu berkomunikasi
secara terbuka diantara keluarga
DIAGNOSISI RESIKO
Contoh:
1. Resiko gangguan pertumbuhan dd. Ketidak adekuatan nutrisi
2. Resiko distress spiritual d.d sakit kronis, konflik spiritual
3. Resiko aspirasi d.d. tingkat kesadaran menurun
DIAGNOSISI PROMOSI KESEHATAN
Contoh:
1. Kesiapan peningkatan eliminasi urin d.d. pasien ingin
meningkatkan eliminasi urin, jumlah dan karakteristik urin normal
2. Pencapaian peran menjadi orang tua d.d. bounding attachment
optimal, perilaku positif menjadi orang tua, saling berinteraksi
dalam merawat bayi
SLKI & SIKI
Dalam proses pembuatannya disesuaikan dan dikembangkan dari standar praktik keperawatan indonesia yang dikeluarkan
PPNI tahun 2009. standar praktyik keperawatan terkait luaran keperawatan terdapat di standar III (perencanaan) dan standa
V (evaluasi)
Luaran keperawatan menunjukan status diagnosis keperawatan setelah dilakukan intervensi keperawatan (ICPN, 2015)
Standar III :
Perawat membuat rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah kesehatan dan meningkatkan kesehatan klien
Perencanaan dikembangkan berdasarkan diagnosis keperawatan
Kriteria struktur: ditatanan praktik; menyediakan sarana untuk mengembangkan perencanaan dan adanyan mekanisme pencatatan agar
dapat dikomunikasikan.
Kriteria proses; perencanaan terdiri dari penetapan prioritas masalah, tujuan dan rencana tindakan keperawatan, bekerjasaman dengan
klien dalam menyusun rencana, perencanaan bersifat individul sesuai kebutuhan klien dan kondisinya, mendokumentasikan rencana
keperawatan
Kriteria hasil; tersusunnya rencana asuhan keperawatan, perencanaan mencerminkan penyelesaian terhadap diagnosis keperawatan,
tertulis dalam format yang singkat dan mudah didapatkan.
Con’t
STANDAR V: EVALUASI
Perawat mengevaluasi perkembangan kesehatan klien terhadap tindakan dalam pencapaian tujuan sesuai
rencana yang telah ditetapkan
Praktik keperawatan proses dinamis yang mencakup berbagai perubahan data, diagnosisi atau perencanaan yang
telah dibuat sebelumnya.
Kriteria struktur: tatanan praktik menyediakan: sarana dan lingkungan yang mendukung terlaksanannya proses
evaluasi.
Kriteria proses: menyusun rencana evaluasi hasil tindakan secara komprehensif, tepat waktu dan terus menerus.
Menggunakan data dasar dan respon klien dalam mengukur perkembangan kearah pencapaian tujuan.
Memvalidasi dan menganalisis data baru dengan teman sejawat dan klien. Bekerjasama dengan klien dan
keluarga untuk memodifikasi rencana askep. Mendokumentasikan hasil evaluasi dan memodivikasi perencanaan.
Melakukan supervisi dan konsultasi klinik.
Kriteria hasil: diperolehnya hasil revisi data, diagnosisi, rencana tindakan berdasarkan evaluasi. Klien
berpartisipasi dalam proses evaluasi dan revisi tindakan. Hasil evaluasi digunakan untuk pengambilan keputusan,
evaluasi tindakan terdokumentasi dengan baik sebagai kontribusi terhadap efektifitas tindakan keperawatan dan
penelitian.
Jenis luaran keperawatan
Dalam proses pembuatannya disesuaikan dan dikembangkan dari standar praktik keperawatan
indonesia yang dikeluarkan PPNI tahun 2009. standar praktyik keperawatan terkait luaran
keperawatan terdapat di standar III (perencanaan) dan standa IV (Implementasi)
Intervensi keperawatan adalah segala teatment yang dikerjakan perawat berdasarkan pengetahuan
dan penilaian klinis untuk mencapai luaran yang diharapkan
Tindakan keperawatan adalah perilaku atau aktivitas spesifik yang dikerjakan oleh perawat untuk
mengimplementasikan intervensi keperawatan.
Sistem klasifikasi SIKI terdiri dari 5 kategori (fisiologi, psikologis, prilaku, relasional, lingkungan) dan
14 subkategori
Komponen SIKI
– Label
– Terdapat 18 deskriptor pada lebel SIKI:
1. dukungan; memfasilitasi, memudahkan atau melancarkan
2. Edukasi; mengajarkan atau memberikan informasi
3. Kolaborasi; melakukan kerjasama/interaksi
4. Konseling; memberikan bimbingan
5. Konsultasi; memberikan informasi tambahan atau pertimbangan
6. Latihan; mengajarkan suatu keterampilan atau kemampuan
7. Manajemen; mengidentifikasi dan mengelola
8. Pemantauan; mengumpulkan dan menganalisa data
9. Pemberian; menyiapkan dan memberikan
10. Pemeriksaan; mengobservasi dengan detail
11. Pencegahan; meminimalkan resiko atau komplikasi
12. Pengontrolan; menegndalikan
13. Perawatan; mengidentifikasi dan merawat
14. Promosi; meningkatkan
15. Rujukan; menyusun penatalaksanaan lebih lanjut
16. Sesusitasi; memberikan tindakan secara cepat untuk mempertahankan kehidupan
17. Skrinng; mendeteksi secara dini
18. Terapi memulihkan kesehatan dan atau menurunkan resiko
Con’t
– Definisi
– Menjelaskan makna dari label
– Tindakan
– rangkaian prilaku atau aktivitas yang dikerjakan perawat untuk mengimplementasikan intervensi
keperawatan.
– Terdiri dari:
– tindakan obeservasi; mengumpulkan dan menganalisis data status kesehatan klien. Umumnya menggunakan
kata kata “periksa”, “identifikasi” atau “monitor”, TIDAK menggunakan kata “kaji”
– Tindakan Terapeutik; tindakan yang langsung diberikan dan berefek memulihkan atau mencegah perburukan
pada pasien. Umumnya menggunakan kata kata “berikan”, “lakukan”, dan lainnya.
– Tindakan edukasi; tindakan untuk meningkatkan kemampuan pasien merawat dirinya dengan membantu
pasien memperoleh perilaku baru yang dapat mengatasi masalah. Umumnya menggunakan kata kata
“ajarkan”, “anjurkan”, atau “latihan”
– Tindakan kolaborasi; tindakan yang membutuhkan kerjasama baik dengan perawat lainnya maupun
profesional kesehatan lainnya. Umumnya menggunakan kata kata “kolaborasi”, “rujuk”, atau “konsultasikan”
Menentukan intervensi keperawatan