Anda di halaman 1dari 40

Evidence Based:

SDKI, SLKI, SIKI

By:

Ns. Febi Ratnasari, S.Kep., M.Kep.


Latar
belakang

Struktur dan
Nursing
komponen
terminologies
SDKI
Overview
SDKI

Penggunaan
Proses
nursing
pembuatan
terminologies
SDKI
di dunia
Undang undang kep. No 38 th
2014 dan undangan undang no
36 th 2014 pasal 66 standar
profesi
Standar kompetensi

Standar kinerja
profesional

STANDAR PROFESI
Standar asuhan
keperawatan
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN

STANDARISASI BAHASA KEPERAWATAN


(STANDARIZED NURSING LANGUANGE / SNL)
Mengapa kita harus membuat
standarisasi bahasa keperawatan?

Bahasa untuk berkomunikasi dan


komunikasi dalam keperawatan
adalah untuk keselamatan pasien
….
Rutherford, 2008
Standarisasi bahasa

 Bahasa yang digunakan, dimengrti oleh semua perawat untuk


menjelaskan asuhan keperawatan (keenan, 1999)
 Menyediakan bagi perawat perawat komunikasi dengan arti yang
umum (AORN)
 Perawat memerlukan kesamaan terminologi untuk menjelaskan
DIAGNOSA, INTERVENSI dan OUSTCOME terkait dengan proses
pelaksanaan dan pendokumentasian asuhan keperawatan
Manfaat standarisasi bahasa
keperawatan
– Rutherford, 2008
– Membangun komunikasi antar perawat dan tim kesehatan lain yang lebih baik
– Meningkatkan visibilitas intervensi keperawatan
– Meningkatkan mutu asuhan keperawatan
– Meningkatkan proses “data collection” untk mengevalasui “nursing care outcome”
– Kepatuhan pada standar asuhan keperawatan menjadi lebih baik
– Memfasilitasi pengkajian kompetensi keperawatan
– Memiliki implikasi untuk pendidikan, riset dan asministrasi keperawatan
– Untuk meningkatkan visibilitas keperawatan, memastikan keamanan dan
meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan (ICNP)
 Diagnosa keperawatan adalah: Penilaian klinik (Clinical Judgment) tentang respon individu,
keluarga atau komunitas terhadap masalah
kesehatan (proses hidup) aktual atau potensial
 Sebagai dasar pemilihan intervensi keperawatan untuk mencapai hasil
(outcome). Dimana dalam proses ini perawat memiliki tanggung jawab/
akuntabilitas (NANDA, 2009)
 Terdiri dari Label, etiologi dan karakeristik (NANDA, 2015)
 Yang tersering dipergunakan didunia adalah NANDA & ICNP
ACCURATE NURSING DIAGNOSIS,
EFFECTIVE NURSING INTERVENTION,
BETTER PATIENT OUTCOME
International Classification for Nursing
Practice – Diagnosis Classification

Clinical Care
Classification
ICNP-DC
Nursing Diagnostic System of the
Centre for Nursing Development and Omaha
CCC North American Nursing
Research System
Diagnosis Association

ZEFP
Nursing
Diagnosis
Home Health Care
Classification
ICF HHCC
International Classification of
Functioning, Disability and Health
SNOMED
CT
Systematized Nomenclature of
Medicine Clinical Terms
PROSES PENYUSUNAN SDKI

– DPP PPNI membuat POKJA


– Menentukan panitia SDKI, menyiapkan draf SDKI
– Panitia membahas dan merevisi draf SDKI melalui workshop pertama
(kep. KMB, GADAR, Maternitas, anak, Jiwa san komunitas)
– Panitia mendapatkan masukan untuk penyempurnaan
– Workshop ke dua, penyempurnaan SDKI
– Launching buku SDKI 29 Desember 2016, Sosialisasi SDKI ke 34 propinsi
Standar Dagnosis Keperawatan Indonesia
Referensi SDKI

– Text book : ICPN (International classification for nursing


practice), NANDA (North americant nursing diagnosis
association), Doengoes, Carpenitto, Taylor & Ralp, Ackley
– Jurnal penelitian:
– Sistematica review
– Clinical validation
– descriptive
1. Adventitious breath sounds, 2. changes in respiratory rate,
3. difficult vocalizing, 4. diminished breath sounds, 5. dyspnoea,
6. ineffective cough, 7. orthopnoea, and 8. restlessness
Masalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif

Penyebab Fisiologis: Lingkungan;


Spasme jalan napas 1. Merokok aktif
Hipersekresi jalan napas 2. Merokok pasif
Disfungsi neuromuskuler 3. Terpajan polutan
Benda asing dalam jalan napas
Adanya jalan napas buatan
Sekresi yang tertahan
Hiperplasia dinding jalan napas
Proses infeksi
Respon alergi
Gejala/ Mayor Objektif
tanda Subjektif: a. Batuk tidak efektif
- b. Sputum berlebih
c. Wheezing dan/ atau ronkhi kering
d. Tidak mampu batuk
Minor: Objektif:
Subjektif: Gelisah
Dispnea Sianosis
Sulit bicara Bunyi nafas menurun
orthopnea Frekuensi napas berubah
Pola napas berubah
1. Altered heart rate/rhythm, 2. Dyspnea, 3. Labile blood pressure,
4. Rales, 5. Oliguria / anuria, 6. Edema, 7. Cold skin, 8. Fatigue / weakness,
9. Decreased peripheral pulses and 10. Decreased peripheral perfusion
Masalah Penurunan curah jantung
definisi Ketidak adekuatan jantung memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh

Penyebab 1. Penurunan irama jantung 1. Perubahan kontraktilitas


2. Perubahan frekuensi jantung 2. Perubahan preload
3. Perubahan afterload
Gejala/ tanda Mayor:
Subjektif: Objektif:
A. Perubahahn irama jantung A. Perubahan irama jan tung
B. Perubahan Preload Bardikardi
a. kelelahan Takhiikardi
C. Perubahan affterload Palpitasi
a. dispnea Perubahan EKG (aritmia, gangguan konduksi,
D, Perubahan kontraktilitas iskemik)
a. Paroxysmal noctunal dyspnea (PND) B. Perubahan Oreload
b. batuk 1. Edema
2. Distensi vena jugular
Minor: 3. Central vena pressure
Subjektif: C. Perubahan Afterload
Perubahan preload Perubahan tekanan darah, Nadi perifer
Objektif: lemah, Oliguri,Sianosis/pucat
Murmur jantung
1. Alterations in depth of breathing (sensitivity 96%), 2. pursed-lip breathing (sensitivity 99%),
3. altered chest excursion (specificity 97%), 4. prolonged expiration phase (specificity 99%)
MASALAH POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF
Definisi Inspirasi dan / atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat

penyebab Kecemasan Imunitas neurologis


Sidera medula spinalis Keletihan
Deformitas dinding dada Keletihan otot pernafasan
Deformitas tulang Nyeri
Disfungsi neuromuskuler Obesitas
Gangguan muskuloskeletal Posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru
Gangguan neurologis
Hiperventilasi
Gejala/tanda Mayor: Minor:
Subjektif Subjektif:
- Dispnea
Objektif: ortopnea
Penggunaan otot bantu nafas Objektif:
Fase ekspirasi memanjang Bradipnea
Kapasitas vital menurun Takipnea
Tekanan ekspirasi menurun Pernafasan cuping hidung
Pernapasan pursed lip
PERBEDAAN & PERSAMAAN NANDA,
ICPN & SDKI
NANDA ICPN SDKI
Terdiri dari 13 domain Terdiri dari 2 Dominan, Terdiri dari 133 diagnosa
13 kelas dan 202 diagnosa 556 diagnosa 5 kategori, dan 14 sub kategori
1. Promkes 1. Positif 1. Fisiologi
2. Nutrisi 2. negatif 1. respirasi
3. Eliminasi dan pertukaran 2. sirkulasi
4. Aktivitas dan istirahat 3. nutrisi/cairan
5. Persepsi & kognisi 4. eliminasi
6. Persepsi diri 5. aktivitas dan istirahat
7. Hubungan peran 6. neurosensori
8. Sexualitay 7. reproduksi dan seksualitas
9. Toleransi stress/copping 2. Psikologi; nyeri/kenyamanan, integritas ego
10. Prinsip hidup 3. Perilaku: kebersihan diri, penyuluhan dan
11. Keamanan dan perlindungan pembelajaran
12. Kenyamanan 4. Relasional; interaksi sosial
13. Pertumbuhan dan 5. Lingkungan: keamanan
perkembangan
CON’T
SDKI ICNP NANDA

TEMPLATE • Label -label • Label


• Penyebab • Faktor yang
• Tanda dan gejala berhubungan
(DS&DO) • Batasan karakteristik
• Faktor resiko • Faktor resiko
• Kondisi klinik terkait
• Keterangan
TYPE DIAGNOSA • Aktual (85) Aktual (441) • Aktual (124)
• Resiko (49) Resiko (114) • Resiko (107)
• Promosi (14) Promosi (268) • Promosi (25)

KLASIFIKASI • Kategori Negatif Domain


• Sub kategori positif klas
Jenis diagnosa keperawatan

NEGATIF AKTUAL

DIAGNOSA KEPERAWATAN RESIKO

POSITIF Promosi Kesehatan


Komponen Diagnosis
Keperawatan

Masalah (problem) atau label diagnosis


Indikator diagnostik
MASALAH (PROBLEM)
NO Deskriptor Definisi

1. defisit Tidak cukup, tidak adekuat

2 disfungsi Tidak berfungsi secara normal

3. efektif Menimbulkan efek yang diinginkan

4 gangguan Mengalami hambatan atau kerusakan

5 lebih Berada diatas nilai normal atau yang diperlukan

6 penurunan Berkurang baik dalam ukuran, jumlah atau derajat

7 rendah Berada dibawah nilai normal atau yang diperlukan

8 Tidak efektif Tidak menimbulkan efek yang diinginkan

9 Tidak proporsional terlalu besar/kecil jika dibandingkan dengan yang normal


JENIS MASALAH (PROBLEM)

NO DESKRIPTOR FOKUS DIAGNOSTIK


1 TIDAK EFEKTIF BERSIHAN JALAN NAFAS
2 GANGGUAN PERTUKARAN GAS
3 PENURUNAN CURAH JANTUNG
4 INTOLERANSI AKTIVITAS
5 DEFISIT PENGETAHUAN
INDIKATOR DIAGNOSTIK

– Penyebab (etiologi)
– Tanda dan gejala
– Mayor : tanda / gejala ditemukan sekitar 80-100% untuk validasi
diagnosis
– Minor: tanda / gejala tidak harus ditemukan jika ditemukan
dapat mendukung penegakan diagnosis

DIAGNOSA RESIKO ; TIDAK PERLU TANDA DAN GEJALA, NAMUN


HARUS ADA FAKTOR RESIKO
PENULISAN DIAGNOSIS
KEPERAWATAN INDONESIA
DIAGNOSIS AKTUAL

Masalah berhubungan dengan penyebab dibuktikan dengan tanda/gejala.

Contoh:
1. Pola seksual tidak efektif b.d konflik orientasi seksual dd. Perubahan aktivitas
seksual, kesulitan melakukan aktivitas seksual, konflik nilai
2. Gangguan proses keluarga b.d perubahan status kesehatan anggota keluarga d.d.
keluarga tidak mampu beradaptasu terhadap situasi, tidak mampu berkomunikasi
secara terbuka diantara keluarga
DIAGNOSISI RESIKO

Masalah dibuktikan dengan Faktor resiko

Contoh:
1. Resiko gangguan pertumbuhan dd. Ketidak adekuatan nutrisi
2. Resiko distress spiritual d.d sakit kronis, konflik spiritual
3. Resiko aspirasi d.d. tingkat kesadaran menurun
DIAGNOSISI PROMOSI KESEHATAN

Masalah dibuktikan dengan tanda/gejala

Contoh:
1. Kesiapan peningkatan eliminasi urin d.d. pasien ingin
meningkatkan eliminasi urin, jumlah dan karakteristik urin normal
2. Pencapaian peran menjadi orang tua d.d. bounding attachment
optimal, perilaku positif menjadi orang tua, saling berinteraksi
dalam merawat bayi
SLKI & SIKI

SLKI : standar Lauaran Keperawatan Indonesia


SIKI : Standar Intervensi Keperawatan Indonesia

Standar yang ditetapkan oleh PPNI dengan tujuan:


1. Sebagai acuan perawat indonesia dalam menerapkan luaran dan intervensi
keperawatan
2. Memberikan otonomim perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan
3. Memudahkan komunikasi interpersonal dan intra personal dengan menggunakan
istilah yang seragam
4. Meningkatkan mutu asuhan keperawatan
SLKI
(STANDAR LUARAN KEPERAWATAN INDONESIA)

 Dalam proses pembuatannya disesuaikan dan dikembangkan dari standar praktik keperawatan indonesia yang dikeluarkan
PPNI tahun 2009. standar praktyik keperawatan terkait luaran keperawatan terdapat di standar III (perencanaan) dan standa
V (evaluasi)
 Luaran keperawatan menunjukan status diagnosis keperawatan setelah dilakukan intervensi keperawatan (ICPN, 2015)
 Standar III :
 Perawat membuat rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah kesehatan dan meningkatkan kesehatan klien
 Perencanaan dikembangkan berdasarkan diagnosis keperawatan
 Kriteria struktur: ditatanan praktik; menyediakan sarana untuk mengembangkan perencanaan dan adanyan mekanisme pencatatan agar
dapat dikomunikasikan.
 Kriteria proses; perencanaan terdiri dari penetapan prioritas masalah, tujuan dan rencana tindakan keperawatan, bekerjasaman dengan
klien dalam menyusun rencana, perencanaan bersifat individul sesuai kebutuhan klien dan kondisinya, mendokumentasikan rencana
keperawatan
 Kriteria hasil; tersusunnya rencana asuhan keperawatan, perencanaan mencerminkan penyelesaian terhadap diagnosis keperawatan,
tertulis dalam format yang singkat dan mudah didapatkan.
Con’t
 STANDAR V: EVALUASI
 Perawat mengevaluasi perkembangan kesehatan klien terhadap tindakan dalam pencapaian tujuan sesuai
rencana yang telah ditetapkan
 Praktik keperawatan proses dinamis yang mencakup berbagai perubahan data, diagnosisi atau perencanaan yang
telah dibuat sebelumnya.
 Kriteria struktur: tatanan praktik menyediakan: sarana dan lingkungan yang mendukung terlaksanannya proses
evaluasi.
 Kriteria proses: menyusun rencana evaluasi hasil tindakan secara komprehensif, tepat waktu dan terus menerus.
Menggunakan data dasar dan respon klien dalam mengukur perkembangan kearah pencapaian tujuan.
Memvalidasi dan menganalisis data baru dengan teman sejawat dan klien. Bekerjasama dengan klien dan
keluarga untuk memodifikasi rencana askep. Mendokumentasikan hasil evaluasi dan memodivikasi perencanaan.
Melakukan supervisi dan konsultasi klinik.
 Kriteria hasil: diperolehnya hasil revisi data, diagnosisi, rencana tindakan berdasarkan evaluasi. Klien
berpartisipasi dalam proses evaluasi dan revisi tindakan. Hasil evaluasi digunakan untuk pengambilan keputusan,
evaluasi tindakan terdokumentasi dengan baik sebagai kontribusi terhadap efektifitas tindakan keperawatan dan
penelitian.
Jenis luaran keperawatan

– Positif, menunjukan kondisi, prilaku atau persepsi yang sehat.


– Negatif , menunjukan kondisi, Prilaku atau kondisi tidak sehat
Contoh; No Jenis luaran Contoh luaran
1 positif Bersihan jalan nafas
Keseimbanagn cairan
Integritas kulit dan jaringan
Citra tubuh
2 Negatif Tingkat nyeri
Tingkat ansietas
Tingkat keletihan
Tingkat berduka
KOMPONEN LUARAN
KEPERAWATAN
– Label
– Adalah persepsi atau prilaku pasie yang dapat dirubah atau diatasi dengan intervensi keperawatan
– Terdiri dari beberapa kata biasanya 1 s.d 4 kata
– Ekspektasi
– Adalah penialain terhadap hasil yang diharapkan
– Penilainnya:
– meningkat, bertambah dalam ukuran, jumlah, derajat atau lingkungan. Digunakan untuk luaran positif
– Menurun, berkurang dalam bukuran, jumlah, derajat atau lingkungan. Digunakan untuk luaran negatif
– Membaik, menimbulkan efek yang lebih baik, adekuat atau efektif. Bisa luaran negatif atau positif.
– Kriteria hasil
– Disebut juga indikator, Dapat diukur atau dinilai oleh perawat
PENERAPAN LUARAN
KEPERAWATAN
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama………. Maka (luaran keperawatan) (ekspektasi) dengan
kriteria hasil:
– Kriteria 1 (hasil)
– Kriteria 2 (hasil)
– Kriteria 3 (hasil)
Contoh:
Setelah dilakukan intervensi selama 3 jam, maka bersihan jalan nafas meningkat, dengan kriteria hasil:
– Batuk efektif (5)
– Produksi sputum menurun (5)
– Mengi menurun (5)
– Frekuensi napas 12-20 x/menit (5)
SIKI
(Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)

 Dalam proses pembuatannya disesuaikan dan dikembangkan dari standar praktik keperawatan
indonesia yang dikeluarkan PPNI tahun 2009. standar praktyik keperawatan terkait luaran
keperawatan terdapat di standar III (perencanaan) dan standa IV (Implementasi)
 Intervensi keperawatan adalah segala teatment yang dikerjakan perawat berdasarkan pengetahuan
dan penilaian klinis untuk mencapai luaran yang diharapkan
 Tindakan keperawatan adalah perilaku atau aktivitas spesifik yang dikerjakan oleh perawat untuk
mengimplementasikan intervensi keperawatan.
 Sistem klasifikasi SIKI terdiri dari 5 kategori (fisiologi, psikologis, prilaku, relasional, lingkungan) dan
14 subkategori
Komponen SIKI

– Label
– Terdapat 18 deskriptor pada lebel SIKI:
1. dukungan; memfasilitasi, memudahkan atau melancarkan
2. Edukasi; mengajarkan atau memberikan informasi
3. Kolaborasi; melakukan kerjasama/interaksi
4. Konseling; memberikan bimbingan
5. Konsultasi; memberikan informasi tambahan atau pertimbangan
6. Latihan; mengajarkan suatu keterampilan atau kemampuan
7. Manajemen; mengidentifikasi dan mengelola
8. Pemantauan; mengumpulkan dan menganalisa data
9. Pemberian; menyiapkan dan memberikan
10. Pemeriksaan; mengobservasi dengan detail
11. Pencegahan; meminimalkan resiko atau komplikasi
12. Pengontrolan; menegndalikan
13. Perawatan; mengidentifikasi dan merawat
14. Promosi; meningkatkan
15. Rujukan; menyusun penatalaksanaan lebih lanjut
16. Sesusitasi; memberikan tindakan secara cepat untuk mempertahankan kehidupan
17. Skrinng; mendeteksi secara dini
18. Terapi memulihkan kesehatan dan atau menurunkan resiko
Con’t
– Definisi
– Menjelaskan makna dari label
– Tindakan
– rangkaian prilaku atau aktivitas yang dikerjakan perawat untuk mengimplementasikan intervensi
keperawatan.
– Terdiri dari:
– tindakan obeservasi; mengumpulkan dan menganalisis data status kesehatan klien. Umumnya menggunakan
kata kata “periksa”, “identifikasi” atau “monitor”, TIDAK menggunakan kata “kaji”
– Tindakan Terapeutik; tindakan yang langsung diberikan dan berefek memulihkan atau mencegah perburukan
pada pasien. Umumnya menggunakan kata kata “berikan”, “lakukan”, dan lainnya.
– Tindakan edukasi; tindakan untuk meningkatkan kemampuan pasien merawat dirinya dengan membantu
pasien memperoleh perilaku baru yang dapat mengatasi masalah. Umumnya menggunakan kata kata
“ajarkan”, “anjurkan”, atau “latihan”
– Tindakan kolaborasi; tindakan yang membutuhkan kerjasama baik dengan perawat lainnya maupun
profesional kesehatan lainnya. Umumnya menggunakan kata kata “kolaborasi”, “rujuk”, atau “konsultasikan”
Menentukan intervensi keperawatan

Pertimbangan menentukan intervensi keperawatan:


– Kakateristik diagnosis keperawatan
– Luaran (outcome) keperawatan yang diharapkan
– Kemampulaksanaan intervensi keperawatan
– Kemampuan perawat
– Penerimaan pasien
– Hasil penelitian

Anda mungkin juga menyukai