PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Ilmu mengenai infeksi berkembang diawali oleh Hipocrates pada tahun 460 SM. Galen
(130-210), Joseph Lister (1827-1912) mengemukakan teori mengenai infeksi yang selain
oleh udara buruk, juga disebabkan oleh adanya kontaminan pada luka terbuka. Lister
kemudian mengembangkan zat antiseptic. Ignaz Semmenweis (1818-1865), pada tahun
1847 menemukan bahwa infeksi puerpuralis dapat berkurang secara dramatis jika para
pekerja kesehatan melakukan pencucian tangan sebelum tindakan membantu persalinan.
Louis Pasteur (1822-1895) menemukan pasteurisasi. Dan Helsted & Caroline Hampton
(1852-1922), merupakan bapak Ilmu Bedah Indonesia. Di antara ilmu yang
dikembangkannya adalah mengenai sterilisasi, penyembuhan luka dan penutupan luka.
Infeksi Daerah Operasi ( IDO ) atau Infeksi Tempat Pembedahan (ITP)/Surgical Site
Infection (SSI) adalah infeksi pada luka operasi atau organ/ruang yang terjadi dalam 30
hari paska operasi atau dalam kurun 1 tahun apabila terdapat implant. Sumber bakteri
pada IDO dapat berasal dari pasien, dokter dan tim, lingkungan, dan termasuk juga
instrumentasi. Sehingga disusunlah suatu Panduan Pencegahan Infeksi Daerah Operasi di
RSIA Murni Asih.
II. DEFINISI
1. Infeksi Daerah Operasi (IDO) / Surgical Site Infection (SSI) : Infeksi akibat tindakan
pembedahan, dapat mengenai berbagai lapisan jaringan tubuh, superficial atau
dalam. Diklasifikasikan menjadi : Infeksi insisional superficial, Infeksi insisional
dalam, Infeksi organ / rongga
1) Infeksi Insisional Superficial : Infeksi pada luka insisi (kulit dan subcutan),
terjadi dalam 30 hari pasca bedah dengan kriteria di bawah ini :
a. Keluar cairan purulen dari luka insisi
b. Kultur positif dari cairan yang keluar atau jaringan yang diambil secara
aseptik
c. Ditemukan paling tidak satu tanda infeksi : nyeri, bengkak lokal,
kemerahan, kecuali bila hasil kultur negatif
d. Dokter yang menangani menyatakan infeksi
1
2) Infeksi Insisional Dalam : Infeksi pada luka insisi, terjadi dalam 30 hari pasca
bedah atau sampai 1 tahun bila ada implant. Terdapat paling tidak satu keadaan
di bawah ini :
a. Keluar cairan purulen dari luka insisi, tapi bukan berasal dari rongga / organ
b. Secara spontan mengalami dehisens atau dengan sengaja dibuka oleh ahli
bedah dan paling sedikit satu dari tanda berikut : demam (>38 C), nyeri
lokal, kultur ( + )
c. Dokter merawat menyatakan luka infeksi
3) Infeksi Organ/Rongga : Infeksi yang terjadi dalam 30 hari pasca bedah apabila
tidak ada implant, Infeksi terja didalam 1 tahun pasca bedah apabila terdapat
implant Paling sedikit menunjukkan satu gejala berikut :
a. Drainase purulen dari drain yang dipasang melalui luka insisi kedalam
organ / rongga
b. Ditemukan organism melalui aseptic kultur dari organ / rongga.
c. Dokter menyatakan infeksi pada organ tsb
2. Kategori Operasi
1) Operasi Bersih : Operasi dilakukan pada daerah / kulit yang pada kondisi pra
bedah tidak terdapat peradangan dan tidak membuka traktus respiratorius,
traktus gastrointestinal, orofaring, traktus urinarius atau traktus bilier, Operasi
berencana dengan penutupan kulit primer, dengan atau tanpa pemakaian drain
tertutup
2) Operasi Bersih Terkontaminasi : Operasi membuka traktus digestivus, traktus
biller, traktus urinarius, traktus respiratorius sampai dengan orofaring, atau
traktus reproduksi kecuali ovarium, Operasi tanpa pencemaran nyata (gross
spillage), contohnya operasi pada traktus billier, apendiks, vagina aorofaring.
3) Operasi Terkontaminasi : Operasi yang dilakukan pada kulit yang terbuka, tetapi
masih dalam waktu emas (Golden periode )
4) Operasi Kotor atau dengan Infeksi : Perforasi traktus digestivus, traktus
urogenitalis atau traktus respiratorius yang terinfeksi, Melewati daerah purulen
(Inflamasi Bakterial), Luka terbuka lebih dari 6 jam setelah kejadian, terdapat
jaringan luas atau kotor
2
BAB II
RUANG LINGKUP
1. Karakteristik pasien
2. Intra operasi
3. Post operasi
3
BAB III
TATA LAKSANA.
3) Post Operasi
a. Luka tertutup (the skin edges are held in approximation by staples or sutures)
- Rawat luka dengan cara septik dan aseptik
- Gunakan APD
- Rawat luka dengan cairan normal salin
b. Luka terbuka ( delayed primary clossured )
- Rawat luka bila kotor atau sesuai indikasi
5
BAB IV
DOKUMENTASI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
6
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
II. Definisi
1. Infeksi Daerah Operasi (IDO) / Surgical Site Infection (SSI)............ 1
1) Infeksi Insisional Superficial ...................................................... 1
2) Infeksi Insisional Dalam ............................................................. 1
3) Infeksi Organ/Rongga.................................................................. 1
2. Kategori Operasi................................................................................. 2
1) Operasi Bersih ............................................................................ 2
2) Operasi Bersih Terkontaminasi : Operasi membuka traktus ...... 2
3) Operasi Terkontaminasi .............................................................. 2
4) Operasi Kotor atau dengan Infeksi : Perforasi traktus digestivus 2
BAB II RUANG LINGKUP
1. Karakteristik pasien............................................................................ 2
2. Intra operasi........................................................................................ 2
3. Post operasi......................................................................................... 2
BAB III TATA LAKSANA.
Faktor-faktor yang meningkatkan IDO................................................... 2
1. Karakteristik Pasien.......................................................................... 2
2. Operasi............................................................................................. 3
Tindakan Pencegahan Infeksi Daerah Operasi........................................ 3
1. Pre Operasi....................................................................................... 3
2. Intra Operasi..................................................................................... 3
3. Post Operasi..................................................................................... 4