Anda di halaman 1dari 57

Hair Removal /

PENCUKURAN

ANTISEPTIK AREA OPERASI


(SKIN PREPARASI)
Ns.Neny Listiowati,S.Kep.
Tujuan Pembelajaran Umum
Peserta dapat memahami :
1.Kapan saat yang tepat untuk
pencukuran daerah operasi
2.Dimana prosedur pencukuran
dilakukan
3.Bagaimana penggunaan Clipper
yang baik
4.Tehnik Aseptik Dan Anti Septik
Area Operasi
Introduction
Pada tahun 1885,
Gustav Neuber dari Jerman
mungkin adalah dokter bedah
pertama yang menganjurkan
cukur rambut sebelum operasi
pada pasien bedah
Sampai tahun 1965, pencukuran ,
masih dianggap sebagai suatu
hal yang diperlukan dan normal
sebagai bagian dari persiapan
kulit sebelum operasi
Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa
pisau cukur dikaitkan dengan gangguan
integritas kulit, akibat torehan dan luka yang
terjadi pada permukaan kulit.
Pencukuran membebaskan kulit dari
mikroorganisme
Semakin panjang waktu antara mencukur
dan operasi semakin besar perkalian dari
terjadinya infeksi luka operasi.
Contoh kerusakan
(Epidermal Micro injury ) Kulit

Setelah 2 Minggu Pencukuran


dengan Razor / Shaving/Pisau
cukur
disekitar pori - pori kulit yang
dberdampak terhadap
masuknya mikroorganisme
disekitar luka operasi

Bashore TM, Bates ER, Berger PB, et al.American College of Cardiology. TaskForce on Clinical Expert ConsensusDocuments. American College of Cardiology/
Society for Cardiac Angiographyand Interventions clinical expert consensus document on cardiac catheterization laboratory standards. A report of the
American College of Cardiology Task Force on Clinical Expert Consensus Documents. J Am Coll Cardiol 2001;37:2170–2214.
Hal ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh
Alexander dkk tahun 1983.
Alexander dkk meneliti
tentang angka infeksi setelah
30 hari post operasi. Hasil
penelitian mereka
mengungkapkan bahwa
pencukuran malam hari 8,8 %,
dengan clipping malam 10 %, Seropian & Reynolds: “Wound
infection after preoperative
pencukuran pagi 7,5 % dan depilatory vs razor preparation,”
American Journal of Surgery 121
clipping pagi 3,2 %. (March 1971) 251-254
LANDASAN TEORI
1. Asumsi : Rambut adalah "kotor",
mengandung bakteri, dan dapat
menyebabkan infeksi luka operasi. NAMUN .....
2. Science : Mencukur menyebabkan
kerusakan kulit, tempat masuk
microorganisme, abrasi, masuknya kuman
melalui luka dan dapat mendorong
pertumbuhan bakteri.
3. Hipotesis: Cukur dihindari dan atau
menggunakan methode lain untuk
mengurangi tingkat infeksi oleh bakteri
dan mencegah masuknya kuman melalui
lapisan epidermis kulit
UPAYA MENGURANGI DAN MENGENDALIKAN
MIKROORGANISME DI PERMUKAAN KULIT PASIEN

Pre-operative
showering/
Mandi sebelum
operasi Mengurangi
Mikroorganisme
dipermukaan kulit
pasien
Clipping / pencukuran
Mengangkat rambut yang mungkin terkontaminasi
mikroorganisme
Pre-operative antisepsik
Mengurangi mikroorganisme di area
yang akan dioperasi
Draping - Duk
mencegah perpindahan dan
pertumbuhan
mikroorganisme selama pembedahan
Literature dan Study Faktor Risiko
Dengan perkembangan
teknologi, saat Rata-
ini teknik pencukuran Rata
Metode
berubah dari Kejadian
konvensional : Infeksi
Cukur silet ( razor & shaver )
menjadi klipper elektrik. Clipper 2%
Dengan klipper elektrik
kerusakan kulit Razor 10%
dapat dicegah sehingga
pertumbuhan
koloni dapat diminimalisir
mikroorganisme

JBI Pre-operative hair removal to reduce surgical site infection Best Practice 11(4) 2007 | 1
Literature and Study
AORN:
“Jika diperlukan
pencukuran, pilihan
terbaik dengan
menggunakan clipper
secepatnya sebelum
prosedur pembedahan
berlangsung. “If hair is to be
removed, the best option is clipping
immediately before the procedure using a
electric or battery-powered clipper.”
Recommended Practices for Skin preparation
of patients, AORN 2004
Apakah Semua Pasien Harus
Dicukur…..!!!!
Fungsi pencukuran daerah operasi
• Optimalisasi tindakan pembersihan permukaan daerah
sekitar sayatan ( rambut media yang baik tumbuh dan
berkembangnya mikroorganisme)
• Optimalsasi kemampuan merekat plastik penutup daerah
sekitar sayatan
• Optimalisasi daya rekat dressing ( transparent dressing,
plester) dipermukaan kulit
• Optimalisasi secura Patient plate pada permukaan kulit
• Optimalisasi dokter dalam mem-visualisasikan daerah
sayatan selama prosedur pembedahan
Wesley Alexander J, Fischer JE, Boyajian M, Palmquist J, Morris MJ. (1983) The influence of hair-removal methods on wound infections.
Archives of Surgery 118:347-352 (70-2008-1465-8)
Conclusion: Pre-operative shaving is deleterious and the practice should be abandoned.
REKOMENDASI
1. Pencukuran area operasi
harus dihindari
2. Jika rambut harus dicukur
lakukan dengan cara yang
tidak membuat gangguan
integritas kulit
3. Pencukuran dilakukan
segera sebelum operasi
4. Penggunaan klipper
elektrik lebih baik dari Evidence Based Practice Information Sheets
for Health Professionals Volume 7, Issue 2,
penggunaan pisau cukur 2003 ISSN 1329 - 1874
Pencukuran daerah operasi
PENGERTIAN
adalah suatu prosedur yang dilakukan
untuk membersihkan rambut atau bulu
dari kulit di area operasi dengan
menggunakan alat cukur rambut .
 
TUJUAN
Terciptanya lapangan operasi yang
bersih
Mencegah terjadinya infeksi pada luka
operasi
 
PERSIAPAN
Alat-alat yang harus dipersiapkan sebelum
melakukan pencukuran area operasi :

1. Sarung tangan on steril


2. Masker ( jika diperlukan )
3. Perlak
4. Handuk
5. Clipper
6. Waslap
7. Foam pencukur
8. Plester
9. Kom air bersih
PELAKSANAAN
1. Memastikan sudah adanya surat ijin
tindakan, persiapan laboratorium dan
pemeriksaan penunjang lainnya secara
lengkap.
2. Menjelaskan tujuan mencukur area
operasi kepada pasien dan keluarganya.
3. Menjaga privacy pasien dengan menutup
pintu kamar pasien atau menutup skerm
pasien.
4. Melakukan cuci tangan sebelum
melakukan tindakan
PELAKSANAAN
5. Memakai sarung tangan on steril
6. Memakai masker jika diperlukan
atau sesuai kondisi pasien dengan
penyakit menular melalui air bone
atau droplet.
7. Meletakkan perlak dibawah area
yang akan dicukur
8. Mengoleskan daerah yang akan
dicukur dengan foam pencukur
secukupnya ( pastikan pasien tidak
alergi terhadap foam yang
digunakan ).
PELAKSANAAN
9. Lakukan pencukuran dengan tepat
searah pertumbuhan rambut. Daerah
yang dicukur dibuat sekecil mungkin,
tetapi harus berupa daerah persegi
dengan batas luarnya kira-kira 2 sampai
3 inci dari daerah insisi yang
sebenarnya. Daerah ini juga
memungkinkan tersedianya ruangan
yang cukup untuk memasukkan pipa
drainase melalui luka tusukan dan
memudahkan kita untuk melakukan
penutupan luka paska tindakan
PELAKSANAAN
9. Setelah selesai pencukuran,
keringkan dengan menggunakan
handuk.
10.Pastikan tidak ada sehelai rambutpun
tertinggal diarea operasi
11.Gunakan plester untuk mengangkat
sisa-sisa rambut agar lebih mudah
dan bersih.
12.Informasikan kepada pasien bahwa
pencukuran sudah selesai, cek respon
pasien.
 

PENYELESAIAN.
 

 
.

1. Rapikan semua peralatan dan tinggalkan


pasien dalam keadaan nyaman
2. Kembalikan semua peralatan yang
dipakai pada tempatnya dan buang
sampah sesuai kategorinya ( sampah
tajam di sharp kontainer ).
3. Dokumentasikan tindakan yang sudah
dilakukan pada catatan perawatan
Tata Cara Pencukuran
Ketika mencukur pasien, petugas di kamar bedah
sebaiknya memperhatikan petunjuk-petunjuk
berikut:

1. Waktu yang tepat untuk mencukur


pasien adalah segera sebelum
operasi dimulai.
2. Pasien harus menandatangani
persetujuan operasi.
3. Dokter harus menulis/
menyampaikan perintah untuk
mencukur.
Catatan :
Semua pencukuran di daerah kepala dilakukan oleh
dokter bedah.
Semua pencukuran sebaiknya dilakukan dalam ruangan
persiapan operasi (holding area).
Setiap luka atau goresan pada pasien perlu dilaporkan
kepada dokter bedah dan dibuat laporan kejadian.
Waktu melakukan inspeksi awal pada kulit pasien,
laporkan setiap ruam yang ditemukan sebelum memulai
persiapan prabedah pada pasien.
Pencukuran tidak boleh dilakukan tanpa perintah
tertulis
ANTISEPTIK AREA OPERASI
(SKIN PREPARASI)
Ns.Neny Listiowati,S.Kep.
Pengertian
Skin Preparation
( Pencucian Daerah
Insisi )
Prosedur Pra
Operasi dalam
melakukan
Persiapan Kulit di
area sayatan ( insisi)
dengan
menggunakan cairan
mikro bakterial
Tujuan Skin Preparation
1. Mengurangi risiko site
infeksi Bedah Pasca
Operasi
2. Menghapus
tanah/kotoran dan
microorganisme transient
dari kulit
3. Mengurangi jumlah
mikroba dalam waktu
singkat
4. Meminimalkan
pertumbuhan mikroba
5. Rebound selama periode
intra dan pasca operasi
Antiseptik kulit /skin preparation pasien pra
operasi :
Mengurangi jumlah mikroorganisme pada
permukaan kulit pasien

Tetapi kulit tetap tidak bisa dalam


keadaan steril !
Rekomendasi sehubungan dengan
skin preparation
Rekomendasi HIPKABI 2015
( Skin antiseptic)
Mandi antiseptic sebelum
operasi (pre operatif
showering)
Menggunakan CHG 4%
2 kali (malam hari dan pagi
hari sebelum operasi), atau
sekurang –kurangnya
satu kali (malam hari)
sebelum operasi
Rekomendasi HIPKABI 2015
( Skin antiseptic)

Pencukuran dengan
menggunakan klipper elektrik
Rekomendasi HIPKABI 2015
( Skin antiseptic)

Pemilihan antiseptic
Chlorhexidine Gluconate 4%
yang dikombinasi dengan
alcohol 70 %
Rekomendasi HIPKABI 2015
( Skin antiseptic)
Tehnik antiseptic area
operasi yang benar
Pemilihan antiseptic yang tepat
1. Cepat dalam menurunkan jumlah
mikroorganisme.
2. Cepat dalam mengaplikasikan.
3. Fungsi antimikrobial masih efektif selama
prosedur operasi berlangsung.
4. Ber Spektrum luas.
5. Tidak mudah hilang oleh darah dan salin.
6. Cepat kering dan tidak menyebabkan iritasi
Ciri-Ciri Cairan Antiseptic Yang sering
dipergunakan untuk cairan Skin Prep
Kriteria Alkohol 70% Iodine/ Chorhexidine
Iodopore
Kecepatan Sangat cepat Sedang Sedang
Membunuh
Kuman
Bakteri Gram + Sangat bagus Sangat bagus Sangat Bagus

Bakteri Gram - Sangat bagus Bagus Bagus

Mycobacterium Bagus Bagus Kurang Bagus


TB
Jamur Bagus Bagus Sedang
Virus Bagus Bagus Bagus
Aktivitas Tidak ada Minimal Sangat Bagus
Residu
Tehnik skin antiseptic area
operasi
Set preparasi 1 buah piala ginjal,
2 buah kom kecil,
2 buah (sponge holding forcep),
kassa sponge steril
Cara melakukan antiseptik daerah
pembedahan:
Pencucian daerah pembedahan dimulai dari
tengah menuju periper dengan cara memutar
seperti obat nyamuk
Tata cara skin antiseptic

Setelah pasien dalam keadaan teranestesi


daerah operasi di perlihatkan
Beberapa dokter bedah
memilih untuk
menggosok daerah
operasi dengan sabun
sebelum menggoleskan
antiseptic

Tata cara skin antiseptic


Tata cara skin antiseptic

Umbilikus dibersihkan dengan tangkai lidi kapas


yang dibasahi dengan antiseptic bila ia juga
termasuk bagian dari daerah operasi
Selanjutnya asisten bedah mengolesi
daerah operasi dengan kain kassa yang
dibasahi antiseptic . Daerah insisi
diolesi terlebih dahulu kmdn daerah
persiapan prabedah diperluas secara
melingkar sampai batas keamanan yang
cukup lebar

Tata cara skin antiseptic


Tata cara skin antiseptic

Biasanya dilakukan 3 kali pengolesan dengan


antiseptic pada daerah operasi. Supaya
efektif , antiseptic harus dibiarkan kering di
Tata cara skin antiseptic

Jika ekstremitas yang dilakukan antiseptic , maka ekstremitas tsb


dipegang oleh personil dan seluruh kelilingnya di olesi dengan cairan
antiseptic . Jika jari –jari yg akan dibersihkan gunakan kassa kecil
diantara 2 jari , tanpa memakai pemegang kassa/ forsep
Pertimbangan Tambahan Persiapan Kulit

Karakteristik prosedur pembedahan


Pertimbangan Tambahan Persiapan Kulit

Irigasi, darah, cairan tubuh


Pertimbangan Tambahan Persiapan Kulit

• Preps harus efektif setelah paparan darah dan


garam
• Adhesi drape
• Preps yang basah terkena cairan dan antiseptik
agen mengganggu adhesi
Pertimbangan Tambahan Persiapan Kulit

Keselamatan Pasien
Pertimbangan Tambahan Persiapan Kulit

Peringatan produk
dan kontraindikasi.
Aplikasi yang tepat
product antimikroba
Pertimbangan Tambahan Persiapan Kulit

Biaya (Cost)
Kesimpulan
1. Persiapan kulit sebelum
operasi sangat penting
untuk mencegah timbulnya
mikroorganisme pada kulit
2. Pilih cairan antiseptic yang
sesuai dan berspektrum
luas
3. Pastikan tepat sisi dan
lokasi pembedahan
4. Gunakan tehnik antiseptic
yang baik
Daftar Pustaka
1. Renee Nimitz, Surgical
Instrumentation: an Interactive
Approach (Saunders, 2010)
1416037020, pxiii
2. AORN. 2008, Standard Recommended
Practices & Guidelines, AORN, INC.
DENVER.
3. ACORN. 2003, Standard, Guidelines
and Policy Statements, ACORN,
Australia.
4. Dixon E, 2000, Theatre Technique, 6
Edition, Baillere. Tindall, London.
Daftar Pustaka
5. Atkinson L J, and Louise Kohn M,
1995, Barry and Kohn’s Introduction to
Operating Room Technique. Six th
Edition. Mc. Grow-Hill Book Company,
Singapore.
6. Nealon and Nealon, 1994,
Fundamental Skills In Surgery, W.B.
Saunders Company, Philadelphia,
Pennsylvania.
7. Tim Departemen Kesehatan RI, 1993,
Pedoman Kerja Perawat Kamar
Operasi. Cetakan Pertama, Jakarta.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai