Setelah mempelajari Pengantar Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Cairan dan Elektrolit, Anda
diharapkan mampu memahami konsep dasar Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Cairan dan
Elektrolit.
Setelah mempelajari Pengantar Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Cairan dan Elektrolit, anda
diharapkan mampu;
Pokok-Pokok Materi yang akan anda pelajari pada kegiatan belajar ini meliputi ;
Uraian materi
1. Pengkajian keperawatan pada klien dengan gangguan kebutuhan cairan dan elektrolit
a. Riwayat Keperawatan
Pengkajian keperawatan dalam pemenuhan cairan dan elektrolit ditujukan/difokuskan
pada:
1. Pola Intake
Menggambarkan jumlah dan tipe cairan yang biasa dikonsumsi
2. Pola eliminasi
Kebiasaan berkemih, adakah perubahan baik dalam jumlah maupun frekuensi
berkemih, bagaimana karakteristik urine, apakah tubuh banyak mengeluarkan
cairan?
- Urine
Kaji volume, warna, dan konsentrasi urine
- Turgor kulit
Lakukan pemeriksaan turgor kulit dengan cara mencubit dan mengangkat kulit secara
pelan lalu lepaskan. Lihat kerutan kulit Kembali dengan cepat atau tidak.
- Edema
Periksa edema dengan melihat piting edema pada pre tibia, malleolus medialis, atau
diatas ostium sacrum.
c. Pemeriksaan Diagnostik
1) Pemeriksaan darah lengkap (jumlah sel darah merah, Hb, hematokrit)
Jika Ht naik : Adanya dehidrasi berat dan syok
Jika Ht turun : Adanya pendarahan akut, massif, dan reaksi hemolitik
Jika Hb naik : Adanya Hemokonsentrasi
Jika Hb turun : Adanya pendarahan hebat dan reaksi hemolitik
2. Diagnosa keperawatan pada klien dengan gangguan kebutuhan cairan dan elektrolit
Diagnosa keperawatan utama pada klien dengan gangguan kebutuhan cairan dan elektrolit.
a. Perubahan volume cairan : kelebihan
b. Perubahan volume cairan : resiko kekurangan
c. Perubahan volume cairan : kekurangan
a. Perubahan volume cairan : lebih berhubungan dengan retensi natrium dan air,
peningkatan tekanan hidrostatik
b. Perubahan volume cairan : risiko kekurangan berhubungan dengan muntah, intake
cairan kurang
c. Perubahan volume cairan : kurang berhubungan dengan dehidrasi
d. Cemas berhubungan dengan adanya edema
e. Pola napas tidak efektif b.d ekspansi paru menurun, edema paru
f. Risiko kekurangan integritas kulit b.d dehidrasi dan edema
3. Rencana Tindakan
Tujuan :
Setelah dilakukan Tindakan keperawatan, pasien dapat:
a. Mempertahankan keseimbangan intake dan output cairan
b. Mempertahankan berat jenis urine dalam batas normal
c. Menunjukan perilaku yang dapat meningkatkan keseimbangan cairan dan elektrolit
d. Mempertahankan intake cairan dan elektrolit yang adekuat
Intervensi:
2) Larutan elektrolit
Antara lain larutan saline baik isotonis, hipotonis, hipertonis. Yang terbanyak
digunakan adalah normal saline (isotonis) yaitu NaCl 0,9%
- Posisi pemasangan
- Posisi dan kepatenan tube/selang
- Tinggi botol infus
- Kemungkinan adanya infiltrate
e. Mengganti botol infus
Dilakukan jika cairan sudah berada di leher botol dan tetesan masih berjalan.
Prosedur:
- Siapkan botol yang baru
- Klem selang
- Tarik jarum dan segera tusukan pada botol yang baru
- Gantungkan botol
- Buka klem dan hitung Kembali tetesan
- Pasang label
- Catat Tindakan yang dilakukan
f. Mengganti selang infus
- Minimal 3 x 24 jam
- Prosedur :
Siapkan infus set yang baru, termasuk botol
Masukan cairan sepanjang selang dan gantungkan botol serta tutup klem
Pegang poros jarum dan tangan lain melepas selang
Tusukan tube yang baru ke poros jarum
Langkah berikutnya sama dengan memasang infus
g. Menghentikan Infus
Dilakukan bila program terapi telah selesai atau bila akan mengganti tusukan yang baru.
Prosedur:
Tutup klem infus
Buka tube pada daerah tusukan sambal memgang jarum
Tarik jarum secepatnya dan beri penekanan pada daerah bebas tusukan dengan
kapas alcohol selama 2-3 menit untuk dmencegah pendarahan
Tutup daerah bebas tusukan dengan tusukan dengan kasa steril
Catat waktu menghentikan infus dan jumlah cairan yang masuk dan yang tersisa
dalam botol
5. Tindakan keperawatan pada klien yang terpasang transfuse darah:
transfusi darah adalah memasukan darah lengkap atau komponen darah kedalam sirkulasi
vena.
Tujuan:
Mengembalikan jumlah darah setelah pendarahan hebat
Mengembalikan sel darah merah misalnya pada anemia berat
Memberikan factor-faktor plasma seperti antihemofilik
Hemolisis : terjadi apabila agglutinogen dengan anti agglutinin dengan tipe sama
bertemu
Febris : karena adanya kontaminasi pada daerah atau sensitivitas dari sel
darah putih.
Reaksi alergi : biasanya karena adanya antibody pada plasma donor.
Risiko transfusi yang utama adalah transfer penyakit hepatitis, AIDS, dsb.
Rangkuman
Demikianlah kegiatan belajar Pengantar Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Cairan dan Elektrolit
Bagi Perawat, selamat anda telah menyelesaikan tahapan pertama dari modul ini. Artinya anda telah
memahami dasar-dasar ilmu keperawatan dasar. Konsep penting yang telah anda pelajari dalam
kegiatan belajar ini adalah : pengekajian keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan cairan dan
elektrolit difokuskan pada pasien, sedang mengalami suatu penyakit, riwayat pengobatan. Diagnosa
keperawatan yang lazim terjadi pada klien dengan gengguan pemenuhan kebutuhan cairan dan
elektrolit yaitu kelebihan atau kekurangan volume cairan dsb. Tujuan dari rencana tindakan
keperawatanya yaitu mencegah terjadi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, Selanjutnya anda
dapat meneruskan mempelajari modul ini dengan kegiatan belajar berikutnya yaitu pemenuhan
kebutuhan cairan dan elektrolit.
1. Jika berlanjut terjadi syok, maka oksigenasi jaringan terhambat. Hal ini dapat menyebabkan keadaan
apa?
a. Asidosis metabolik
b. Asidosis respiratorik
c. Alkalosis respiratorik
d. Alkalosis metabolik
e. Terjadi metabolisme aerob
Pembahasan :
Penyebab asidosis metabolik dapat dikelompokkan kedalam 3 kelompok utama :
ü Jumlah asam dalam tubuh dapat meningkat jika mengkonsumsi suatu asam atau suatu bahan yang
diubah menjadi asam. Sebagian besar bahan yang menyebabkan asidosis bila dimakan dianggap
beracun. Contohnya adalah metanol (alkohol kayu) dan zat anti beku (etilen glikol). Overdosis aspirin
pun dapat menyebabkan asidosis metabolik.
ü Tubuh dapat menghasilkan asam yang lebih banyak melalui metabolisme. Tubuh dapat menghasilkan
asam yang berlebihan sebagai suatu akibat dari beberapa penyakit; salah satu di antaranya adalah
diabetes melitus tipe I. Jika diabetes tidak terkendali dengan baik, tubuh akan memecah lemak dan
menghasilkan asam yang disebut keton. Asam yang berlebihan juga ditemukan pada syok stadium
lanjut, dimana asam laktat dibentuk dari metabolisme gula.
ü Asidosis metabolik bisa terjadi jika ginjal tidak mampu untuk membuang asam dalam jumlah yang
semestinya. Bahkan jumlah asam yang normal pun bisa menyebabkan asidosis jika ginjal tidak
berfungsi secara normal. Kelainan fungsi ginjal ini dikenal sebagai asidosis tubulus renalis (ATR) atau
rhenal tubular acidosis (RTA), yang bisa terjadi pada penderita gagal ginjal atau penderita kelainan
yang mempengaruhi kemampuan ginjal untuk membuang asam.
2. Untuk mencegah dehidrasi lebih lanjut maka tubuh memberikan sinyal berupa apa?
a. Rasa lapar
b. Rasa haus
c. Kejang
d. Rasa lemas
e. Rasa panas
Pembahasan :
Dehidrasi, terjadi jika cairan yang dikeluarkan oleh tubuh melebihi cairan yang masuk. Namun
karena mekanisme yang terdapat pada tubuh manusia sudah sangat unik dan dinamis maka tidak
setiap kehilangan cairan akan menyebabkan tubuh dehidrasi. Rasa haus akan serta merta muncul bila
keseimbangan cairan dalam tubuh mulai terganggu (saat air yang hilang lebih banyak daripada air
yang masuk). Tubuh akan menghasilkan hormon ADH guna mengurangi produksi kencing oleh ginjal.
Tujuan akhir dari mekanisme ini adalah mengurangi sebanyak mungkin kehilangan cairan saat
keseimbangan cairan tubuh terganggu. Dehidrasi dapat terjadi kapan saja dan dimana saja.
Respon awal tubuh terhadap dehidrasi biasanya berupa rasa haus dan penurunan produksi
kencing, air seni akan tampak lebih pekat dan berwarna gelap.
Jika dibiarkan maka tubuh akan masuk ke kondisi selanjutnya yaitu; mulut kering,
berkurangnya air mata, berkurangnya keringat, otot kaku, mual dan muntah, kepala terasa ringan
terutama saat berdiri.
Selanjutnya tubuh dapat jatuh ke kondisi dehidrasi berat yang gejalanya berupa gelisah dan
lemah lalu koma dan kegagalan multi organ. Bila ini terjadi maka akan sangat sulit untuk
menyembuhkan dan dapat berakibat fatal.
Tugas Mandiri
Berdasarkan apa yang telah anda pelajari dalam kegiatan belajar ini, cobalah anda membuat 1 asuhan
keperawat dengan kasus gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit disertai dengan landasan teori.
Setelah mempelajari Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit mahasiswa dapat memahami
konsep kebutuhan cairan dan eletronik.
Setelah mempelajari pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit mahasiswa diharapkan mampu:
Pokok-Pokok Materi yang akan anda pelajari pada kegiatan belajar ini meliputi :
Uraian materi
C. PERSIAPAN ALAT
1. Cairan infus (Asering, RL, Ringerfundin, Nacl 0.9%, Dextrose 5%, Kabiven, Clinimic, dll)
2. Jam tangan, plester K/P
3. Kapas Alkohol
4. Jarum
5. MELEPAS INFUS
A. PENGERTIAN
Melepas infus adalah kegiatan melepas akses intra vena dengan mencabut IV canule
dari dalam pembuluh darah
B. PERSIAPAN ALAT
1. Alat Pelindung Diri (APD)
2. Kain kasa steril dalam tempatnya (jika diperlukan)
3. Kapas alkohol dalam tempatnya/alcohol swab
4. Plester
5. Gunting verband
6. Bengkok (neirbekken)
7. Perlak kecil dan alas
8. Coverplast
9. Alat tulis (untuk dokumentasi)
Rangkuman
Demikianlah kegiatan belajar Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit pada Modul Keperawatan
Dasar Bagi Perawat, Selamat anda telah menyelesaikan tahapan pertama dari modul ini. Artinya anda
telah memahami dasar-dasar ilmu keperawatan dasar. Konsep penting yang telah anda pelajari dalam
kegiatan belajar ini adalah : dapat memberikan minum kepada pasien , menghiting keseimbang cairan ,
merawat infus pasien sesuai dengan SOP, Mengganti cairan Infus, melepas infus , dan memonitor
tetesan infus pasien
Selanjutnya anda dapat meneruskan memperlajaran modul ini dengan kegiatan belajar berikutnya yaitu
konsep kebutuhan nutrisi
Datang pasien laki-laki umur 19 tahun, berat badan 40 kg, dengan diare akut sudah 10x sehari, disertai
mual dan muntah. Setiap makan dan minum pasti muntah. Pasien dikhawatirkan mengalami dehidrasi.
1. Jika mau diinfus, sebaiknya mengandung apa?
a. Air saja
b. Glukosa saja
c. Logam ion kalium
d. Albumin
e. Plasma darah
4. Cairan dari saluran cerna bisa masuk ke dalam pembuluh darah karena ada proses apa?
a. Difusi
b. Mengalir secar aktif
c. Tekanan hidrostatika darah tinggi
d. Tekanan osmosis di usus tinggi
e. Inhibisi
Pembahasan :
Difusi adalah materi padat,partikel berpindah dari konsentrasi tinggi ke rendah. Sedangkan
konsentrasi pada saluran cerna lebih tinggi daripada dalam pembuluh darah.
Molekul-molekul zat makanan dari saluran pencernaan akan diabsorpsi kedalam aliran darah
dan aliran limfe tergantung dari jenis makanannya. Lemak dan zat yang larut dalam lemak diabsorpsi
melalui proses difusi sederhana kedalam aliran limfe, sementara monosakarida, asam amino dan zat
yang larut dalam air diabsorpsi kedalam aliran darah melalui proses difusi difasilitasi dan transport aktif.
Proses ini terutama terjadi pada usus halus.
5. Jika diare dibiarkan saja, maka dapat terjadi syok apa?
a. Hemoragi
b. Cardiogenik
c. Hipovolemik
d. Anafilaktik
e. Neurogenenik
Pembahasan :
Kondisi-kondisi yang menempatkan pasien pada resiko syok hipovolemik adalah (1)
kehilangan cairan eksternal seperti : trauma, pembedahan, muntah-muntah, diare, diuresis, (2)
perpindahan cairan internal seperti : hemoragi internal, luka baker, asites dan peritonitis.
Hipovolemia adalah keadaan berkurangnya volume darah yang bersirkulasi dalam tubuh.
Keadaan ini tergolong darurat dimana jumlah darah dan cairan yang hilang membuat jantung tidak
mampu memompa darah dalam jumlah yang cukup. Kehilangan cairan pada syok hipovolemik bisa
disebabkan oleh terbakar, diare, muntah-muntah, dan kekurangan asupan makan. Untuk
mempertahankan perfusi jantung dan otak, maka terjadi peningkatan kerja simpatis, hiperventilasi,
pembuluh vena yang kolaps, pelepasan hormon stress serta ekspansi besar untuk pengisian kembali
cairan interstitial dan ekstraseluler, serta penurunan volume urin.
Tugas Mandiri
berdasarkan apa yang telah andah pelajari dalam kegiatan belajar ini, cobalah anda praktik bersama
teman – teman secara berpasangan untuk melakukan :
Setelah mempelajari Pengantar Kebutuhan Nutrisi , mahasiswa diharapkan mampu memahami konsep
dasar Kebutuhan Nutrisi.
Pokok-Pokok Materi yang akan anda pelajari pada kegiatan belajar ini meliputi ;
Uraian materi
Merupakan rangkaian kegiatan fisik dan kimia pada makanan yang dibawa kedalam
tubuh. Terjadi penyederhanaan zat makanan sehingga dapat diabsorpsi oleh saluran intestinal.
Saluran yang berperan antara lain : mulut, pharing, esophagus, lambung, usus halus, usus
besar.
Amilum dipecah menjadi maltosa/somaltosa oleh enzim ptialin yang dihasilkan kelenjar
ludah, yang dibantu oleh enzim amilase dari pancreas, sehingga karbohidrat sampai pada
usus halus sudah menjadi maltosa/disakarida lainnya (laktosa & sukrosa). Disakarida
akan dirubah menjadi monosakarida pada permukaan dinding usus halus dengan bantuan
enzim laktase, sakrose dan maltose
b. Protein
Terjadi perubahan secara kimiawi mulai dari lambung, dimana protein dirubah menjadi
pepton oleh enzim pepsin masuk ke duodenum dirubah menjadi peptida oleh enzim tripsin
(dihasilkan pancreas) berubah menjadi asam amino oleh enzim dipermukaan usus halus.
c. Lemak
Dilambung hanya diemulsikan saja dirubah menjadi asam lemak dan gliserol dengan
bantuan enzim lipase pancreas.
3. Absorpsi
Adalah proses dimana nutrien yang telah berbentuk paling sederhana diserap oleh usus
nutrien diserap berupa : (glukosa karbohidrat), asam amino (protein), asam lemak dan gliserol
(lemak), tanpa kecuali vitamin, mineral dan air. Setelah diserap oleh usus nutrien akan
dilanjutkan ke saluran darah dan getah bening masuk ke hati melewati vena porta.
Tempat – tempat absorpsi nutrisi :
Vitamin yang larut dalam air, asam lemak/gliserol, natrium. Kalsium, besi dan klorida,
diusus halus bagian atas Monosakarida, asam amino, dan zat lain, usus halus bagian tengah
Garam empedu, vit B12 dan natrium usus halus bagian bawah Air, hidrogen, natrium, colon.
4. Metabolisme
Merupakan bagian akhir dalam penggunaan makanan di tubuh. Proses ini meliputi semua
perubahan kimia yg dialami zat makanan sejak diserap oleh usus hingga dikeluarkan oleh
tubuh sebagai sampah.
5. Ekskresi
Ekskresi atau eliminasi merupakan pekerjaan tubuh untuk membuang zat sisa dari
metabolisme yang tidak terpakai lagi untuk keperluan tubuh. Proses ini terjadi dalam
bermacam – macam bentuk, antara lain : defekasi (zat sisa dari saluran cerna), Miksi (zat sisa
dari saluran kemih), diaporesis (pengeluaran keringat), dan ekspirasi (pengeluaran air dan
CO2).
Proses masuknya glukosa ke intra sel sangat dibantu dengan peran insulin yang dihasilkan
pancreas makanan yang mengandung tinggi karbohidrat: padi-padian, roti, susu, buah-buahan,
sayuran, umbi-umbian.
b. Protein
Protein berfungsi sebagai pertumbuhan, mempertahankan dan mengganti jaringan
tubuh. Adapun fungsi protein sebagai berikut: 1) Untuk keseimbangan cairan yaitu dengan
meningkatkan tekanan osmotik koloid, keseimbangan asam. 2) Pertumbuhan dan
pemeliharaan jaringan. 3) Pengaturan metabolisme dalam bentuk enzim dan hormon. 4)
Sumber energi disamping karbohidrat dan lemak. 5) Dalam bentuk kromosom, protein
berperan sebagai tempat penyimpanan dan meneruskan sifat-sifat keturunan dalam bentuk
genes.
kecukupan protein dewasa adalah 48 – 62 gr/hari untuk perempuan dan pada laki –
laki 55 – 66 gr/hari. Kebutuhan protein pada usia dewasa adalah 50-60 g per hari atau berkisar
11% dari total masukan energy. Berbagai sumber protein: Daging merah, Susu, Tempe,
Kacang- kacang, dll.
c. Lemak
Merupakan sumber energi yang paling produktif 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori.
Merupakan kelengkapan makanan yang penting sebagai wahana berbagai vitamin yang larut
dalam lemak, dan pemegang andil penting yang membuat makanan terasa enak lemak
terkontribusi dalam kulit terutama pada kelenjar adiposa dan folikel rambut kandungan lemak
dalam subcutis sangat membantu tubuh dalm mengatur temperatur, lemak juga berfungsi
untuk mencegah organ dan injury bila tidak digunakan untuk energi, lemak terus disimpan
dalam tubuh sehingga dapat meningkatkan berat badan.
kebutuhan lemak untuk orang dewasa dengan aktivitas sedang 1,5 gr/kgBB/hari.
Jenis lemak :
a. Lemak tak jenuh Dapat dengan mudah bergabung dengan molekul
lain/membentuk struktur lain HDL (High Density Lipid) mudah dimetabolisme oleh
hati.
b. Lemak jenuh - Tidak mudah bergabung dengan molekul lain LDL (Low Density
Lipid) sukar dimetabolisme menjadi zat lain - Kolesterol merupakan satu bentuk
lemak jenuh, diperlukan untuk melengkapi cairan empedu untuk pencernaan
lemak, juga sebagai bahan dasar beberapa jenis hormon steroid.
d. Vitamin
Merupakan bahan makanan pelengkap yang penting vitamin tidak menghasilkan kalori dalam
jumlah yang berarti tapi memegang peranan penting dalam berbagai proses yang diperlukan
guna menjaga kesehatan vitamin bersifat organik, dan tidak dapat dihasilkan oleh tubuh .
vitamin larut dalam lemak : A, D, E dan K, bila kelebihan jumlah vitamin ini akan
memungkinkan terjadinya keracunan karena sulit dibuang melalui ginjal.
vitamin larut dalam air : C dan B, kelebihan vitamin ini akan dibuang melalui ginjal
vitamin C membantu absorpsi zat besi vitamin.
Kebutuhan tubuh akan vitamin :
Vitamin A : 5000 iu
Vitamin B1 : 1,2 mg
Vitamin B2 : 1,5 mg
Vitamin B6 : 2 mg
Vitamin B12 : 3 mg
Vitamin C : 45 mg
Vitamin D : 400 iu
Vitamin K : 300 – 500 mcg
e. Mineral
Mineral mudah larut dalam air yang fungsi utamanya menjaga keseimbangan asam dan
basa. cairan tubuh umumnya mineral terdapat cukup banyak dalam makanan bila diet normal
dan berimbang jarang kekurangan mineral. Kalsium dibutuhkan untuk menumbuhkan dan
mempertahankan sistem kerangka tubuh, terutama pada anak – anak, kehamilan dan
menyusui Kalium dapat membantu frekuensi dan kekuatan kontraksi otot jantung bila kalium
pada ekstra sel banyak penurunan frekuensi dan dilatasi pembuluh darah jantung. kekurangan
zat besi dapat menyebabkan penurunan Hb.
Kebutuhan mineral tubuh :
Kalsium : 800 mg
Iodium :110 mg
Besi : 10 mg
Magnesium : 350 mg
Posphor : 800 mg
Kalium : 1959-5850 mg
Natrium : 2300 – 6900 mg
f. Air
Merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh, walau tidak menghasilkan energi
bagi tubuh. Kandungan air dalam tubuh 60 – 70% dan merupakan bahan terpenting untuk
proses sekresi dan ekskresi fungsi paling nyata untuk air adalah untuk bertahan (Survival)
g. Kalori
Kalori adalah panas yang dihasilkan tubuh dari hasil pembakaran zat gizi (nutrien).
Satu kalori adalah jumlah panas yang diperlukan untuk meningkatkan suhu 1 kg air sebesar 1
derajat celcius. produksi panas oleh tubuh pada tingkat terendah kimia sel dan aktivitas tubuh
disebut angka metabolisme dasar. Angka metabolisme dasar bagi laki – laki dewasa adalah
1700 dan bagi wanita dewasa adalah 1400.
Kebutuhan makanan dan kalori berbeda antar individu, tergantung pada : Berat badan dan
tinggi badan, Usia dan jenis kelamin, Aktivitas fisik, Iklim/cuaca, Selama masa kehamilan dan
menyusui.
“Perubahan Berat Badan sama dengan Kalori yang masuk dikurangi dengan Kalori yang
keluar”
Dengan berolahraga kita dapat membakar kalori yang kita konsumsi dan menjaga tubuh
tetap berada di berat badan yang ideal. Makan lebih banyak daripada yang dibakar akan
menyebabkan pertambahan lemak dan berat badan sehingga menimbulkan penyakit-
penyakit yang berkaitan dengan kelebihan berat badan tersebut.
b. Tingkat Kedua
Air memegangkan peranan yang sangat penting dalam tubuh manusia. Dalam tubuh
manusia, air berfungsi sebagai pembentuk sel dan cairan tubuh, pengatur suhu tubuh, pelarut
zat-zat gizi lainnya dan sebagai pembantu dalam proses pencernaan. Dalam satu hari, tubuh
kita memerlukan 8 gelas air atau setara dengan 2 liter air.
c. Tingkat Ketiga
Tingkat ketiga adalah makanan-makanan yang merupakan sumber karbohidrat tinggi
seperti Nasi, Kentang, Roti, Biskuit, Jagung dan Ubi. Makanan-makanan tersebut biasanya
disebut dengan makanan pokok yang biasanya dikonsumsi 3 hingga 8 porsi sehari.
d. Tingkat Keempat
Tingkat keempat dari Piramida Makanan adalah sayur-sayuran dan buah-buahan yang
merupakan sumber serat, vitamin dan mineral. Sayur-sayuran sebaiknya dikonsumsi 3
hingga 5 porsi sedangkan buah-buah dapat dikonsumsi 2 sampai 3 porsi sehari.
e. Tingkat Kelima
Tingkat kelima adalah makanan-makanan yang merupakan sumber protein baik protein
nabati maupun protein hewani. Protein Nabati adalah protein yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan seperti Kacang-kacangan dan makanan olahannya (tempe, tahu). Sedangkan
Protein Hewani adalah Protein yang didapat dari hewan diantaranya seperti daging sapi, ikan,
ayam, telur dan produk-produk susu. Makanan-makanan yang berprotein (nabati dan hewani)
sebaiknya dikonsumsi 2 hingga 3 porsi setiap hari.
Untuk mengetahui apakah berat badan anda merupakan berat badan yang ideal, silakan
baca : Cara Menghitung Berat Badan Ideal dengan Index BMI (Body Mass Index)
II. Isi Piringku
b. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat
mempengaruhi status gizi seseorang. Misalnya disaerah, tempe yang merupakan sumber
protein yang paling murah, tidak dijadikan makan yang layak untuk dimakan karena
masyarakat mengaggap bahwa mengonsumsi makanan tersebut dapat merendahkan derajat
mereka.
c. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu juga dapat
mempengaruhi status gizi. Misalnya, beberapa di daerah, terdapat larangan makan pisang dan
papaya bagi para gadis Universitas Sumatera Utara. Padahal, makanan tersebut merupakan
sumber vitamin yang sangat baik, serta larangan makan ikan bagi anak-anak karena di anggap
mengakibatkan cacingan, padahal ikan merupakan sumber protein yang sangat baik bagi
anak-anak.
d. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurang
variasi makanan, sehingga tubuh tidak memproleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup.
Kesukaan dapat mengakibatkan merosotnya gizi pada remaja bila nilai gizinya tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Saat ini banyak orang-orang yang mengonsumsi makanan cepat saji
dan lain-lain yang di konsumsi secara berlebihan. Makanan tersebut dapat berdampak buruk
bagi kesehatan karena tidak memiliki asupan gizi yang baik.
e. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan satis gizi karena penyediaan makanan
bergizi membutuhkan perdanaan yang tidak sedikit. Oleh karena itu, masyarakat dengan
kondisi perekonomian yang tinggi biasanya mempu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya
dibandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.
5. Antropometri
Antropometri memiliki arti sebagai ukuran tubuh manusia. Pengukuran menggunakan metode
ini dilakukan karena manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Metode antropometri
digunakan untuk melihat ketidakseimbangan nutrisi (asupan karbohidrat dan protein). Metode ini
memiliki keunggulan dimana alat mudah, dapat digunakan berulang-ulang & objektif (Mardalena,
2017). Antropometri sebagai indikator status nutrisi dapat dilakukan dengan mengukur beberapa
parameter.
Parameter ini disebut dengan Indeks Antropometri yang terdiri dari :
a) Berat badan menurut umur (BB/U)
b) Tinggi badan menurut umur (TB/U)
c) Berat badan menurut tinggi badan (BB/TB)
d) Lingkar lengan atas menurut umur (LLA/U)
e) Indeks masa tubuh (IMT)
Banyak sumber yang dapat digunakan untuk menggolongkan status nutrisi dengan
menggunakan indeks antropometri tetapi diperlukan tabel bantu untuk mengetahui parameter
normal kemudian untuk selanjutnya digolongkan (Mardalena, 2017).
Tabel 1
Penggolongan Keadaan Nutrisi Menurut Indeks Antropometri
Status nutrisi Ambang batas baku untuk keadaan nutrisi berdasarkan indeks
BB/U TB/U BB/TB LLA/U LLA/TB
Nutrisi baik >80% >85% >90% >85% >85%
Nutrisi kurang 61-80% 71-85% 81-90% 71-85% 76-85%
Nutrisi buruk <60% <70% <80% <70% <75%
Tabel 2
Klasifikasi Status Gizi Berdasarkan Rujukan Buku WHO-NCHS
4. Sosio ekonomi
Tingkat sosio ekonomi sangat mempengaruhi dimensi tubuh manusia. Pada negara-
negara maju dengan tingkat sosio ekonomi tinggi, penduduknya mempunyai dimensi
tubuh yang besar dibandingkan dengan negara-negara berkembang.
Rangkuman
Demikianlah kegiatan belajar Pengantar kebutuhan nutrisi pada Modul Konsep Dasar kebutuhan nutrisi
Bagi Perawat, selamat anda telah menyelesaikan tahapan pertama dari modul ini. Artinya anda telah
memahami dasar-dasar ilmu gizi. Konsep penting yang telah anda pelajari dalam kegiatan belajar ini
adalah :
5. Antropometri
antropometri diartikan sebagai suatu ilmu yang secara khusus berkaitan dengan pengukuran
tubuh manusia yang digunakan untuk menentukan perbedaan pada individu, kelompok, dan
sebagainya.
(5 soal)
4. Bentuk promosi kesehatan yang menjelaskan tentang pembagian makan di dalam piring
adalah….
a. Piramida makanan
b. Isi piringku
c. 4 sehat 5 sempurna
d. Dietary Reference Intakes and Recommended Daily Allowances
e. Diet harian
Tugas Mandiri
Berdasarkan apa yang telah anda pelajari dalam kegiatan belajar ini, bagaimana dengan: