Anda di halaman 1dari 17

ASKEP

RUPTUR
ANTERIOR CRUCIATE LIGAMENT
PADA TN.F DI KAMAR BEDAH
OLEH
AHMAD ALI AKBAR
ABDUL WAFAK
AHMAD RIDUAN
Pengertian rupture ACL (anterior cruciate ligament)

Ruptur ACL adalah robeknya ligament anterior cruciatum yang menyebabkan sendi lutut
menjadi tidak stabil sehingga tulang tibia bergeser secara bebas. Ruptur ACL sering terjadi pada olah
raga high-impact, seperti : sepak bola, futsal, bola voli, tenis, bulu tangkis, bola basket dan olah raga
lain seperti beladiri (McMillan, 2013). Sebagian besar cedera ACL memerlukan tindakkan operasi.
Standar operasi rekonstruksi ACL yang biasa dipakai adalah teknik arthroskopi (Edwards, 2010).

Anterior Cruciate Ligament (ACL) adalah salah satu dari 4 ligamen utama yang menstabilisasi
sendi lutut. Ligamen ini terdiri dari jaringan fibrosa yang menyerupai tambang yang berkoneksi
dengan tulang di persendian. ACL mencegah tulang bagian bawah (tibia) dari pergeseran yang
berlebihan dan menstabilisasi lutut untuk melakukan berbagai aktivitas (McMillan, 2013)
ANATOMI

Terdiri Atas :

A. Ligamentum Intra Capsular


1. Anterior Cruciate Ligament
2. Posterior Cruciate Ligament

B. Ligamentum Extracapsular

1. Ligamentum Patellae
2. Ligamentum Collaterale Fibulare
3. Ligamentum Collaterale Tibiae
4. Ligamentum Transversum Genu

C. Cartilago Semilunaris (Meniscus)

D. Capsula Articularis
Etiologi
Penyebab Cedera Ligamen Lutut Anterior
Seseorang dapat mengalami cedera ligamen lutut anterior ketika sendi lutut nya tertekuk ke belakang
atau ke samping, atau ketika terpelintir. Kejadian tersebut rentan dialami seseorang pada saat:
1. Mengubah arah gerakan secara tiba-tiba
2. Mendarat setelah melakukan lompatan, terutama jika lutut tidak ditekuk.
3. Jatuh dari tangga.
4. Melompat dengan ketinggian sedang atau tinggi.
5. Terperosok ke dalam lubang.
6. Terpeleset pada saat menaiki atau menuruni tangga.
Beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami cedera ligamen lutut
anterior adalah:
7. Berkurangnya massa otot akibat penuaan atau kurang beraktivitas fisik.
8. Memiliki otot dengan ukuran yang tidak seimbang.
9. Memiliki riwayat pernah mengalami cedera ligamen lutut anterior.
PATHWAY
Tanda dan Gejala

1. Pasien selalunya merasa atau mendengar bunyi "pop" di lutut

pada saat cedera yang sering terjadi saat mengganti arah.

2. Ketidak stabilan mendadak di lutut (lutut terasa goyah).

3. Nyeri di bagian luar dan belakang lutut.

4. Lutut bengkak dalam beberapa jam pertama dari cedera.


Klasifikasi Ruptur ACL
Tingkat keparahan cedera ligamen lutut anterior dibagi berdasarkan kerusakan ligamen anterior

yang terjadi, yaitu:

Tingkat 1. Cedera ligamen lutut anterior tingkat 1 terjadi jika:


Serat ligamen tidak robek, namun tertarik secara paksa.

Pembengkakan yang terjadi hanya sedikit.

Lutut tidak terasa labil atau bergeser pada saat beraktivitas.

Tingkat 2. Cedera ligamen lutut anterior tingkat 2 terjadi jika:


Serat ligamen mengalami robek sebagian.

Terjadi pembengkakan sedang pada lutut.

Lutut akan terasa tidak stabil atau bergeser pada saat beraktivitas.
Lanjutan..
Tingkat 3. Cedera ligamen lutut anterior tingkat 3 terjadi jika:
Serat ligamen robek seluruhnya dan terbagi menjadi dua bagian.

Terjadi pengerasan dan pembengkakan pada lutut. Pembengkakan yang terjadi dapat berukuran kecil atau besar.

Ligamen akan sulit mengontrol gerakan lutut, sehingga muncul perasaan lutut seperti bergeser pada saat

beraktivitas.

Avulsi. Avulsi merupakan bentuk cedera ligamen lutut anterior yang terjadi jika:
Ligamen lutut anterior tertarik dan lepas dari salah satu tulang yang mengapitnya, baik tulang paha maupun tulang

kering.

Pada saat ligamen lutut anterior tertarik, salah satu dari tulang paha atau tulang kering juga dapat ikut tertarik dan

robek. Kondisi ini dinamakan fraktur avulsi.

Avulsi sering terjadi pada anak-anak dibanding orang dewasa.


Pemeriksaan Penunjang

1. MRI
2. Photo Rontgen
3. Laboratorium.
Penatalaksanaan
Terapi Operasi dengan tindaka arthroplasty

Non perasi : ACL yang robek tidak akan sembuh sendiri dan harus
dioperasi
Bracing Alat ini dapat memproteksi lutut dari ketidakstabilan. Selanjutnya bias diteruskan
dengan pemakaian tongkat yang dapat mengurangi beban pada kaki.
Tindakan arthroscopy
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan injury
2. Cemas berhubungan dengan Prosedur operasi
3. Resiko Cidera dengan pemasangan plate couter
4. Hipotermi berhubungan dengan lingkungan kamar operasi.

Anda mungkin juga menyukai