PROPOSAL PENELITIAN
AINEC RESEARCH AWARD
PELIBATAN KEPALA ADAT DALAM MENERAPKAN PHBS MELALUI
INTEGRASI BUDAYA CUCI KAMPUNG DI DESA AUR GADING KABUPATEN
BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU
Pengusul :
Ns.Murwati,S.Kep,M.Kes
Ns.Tita Septi Handayani,S.Kep,MNS
DAFTAR ISI
HALAN JUDUL....................................................................................................
ii
RINGKASAN ......................................................................................................
iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah................................................................
1.2. Tujuan Penelitian...........................................................................
1.3. Manfaat Penelitian.........................................................................
1
4
4
7
7
7
8
8
8
9
10
10
DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAK
Kesehatan lingkungan merupakan salah satu tolak ukur dan indikasi kesehatan
masyarakat di suatu daerah. Kesehatan lingkungan ini diikuti dengan perilaku
masyarakatnya yang menerapkan kebiasaan bersih dan sehat. Namun kenyataannya,
minimnya masyarakat yang mengaplikasikan perilaku yang bersih dan sehat dalam
kehidupan sehari-hari memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap masalah
kesehatan yang muncul. Salah satu masalah kesehatan yang muncul antara lain penyakit
ii
yang timbul karena lingkungan yang tidak terjaga maupun mudahnya penularan
penyakit infeksi akibat vector yang banyak berkembang di lingkungan kotor. Terkait
permasalahan PHBS ini sendiri, menurut Pusat Promkes 2007, kriteria PHBS terdiri dari
delapan indicator individu, antara lain cuci tangan, BAB dengan jamban, konsumsi
sayur dan buah, aktivitas fisik, merokok di dalam rumah, persalinan oleh tenaga
kesehatan, pemberian ASI ekslusif, dan menimbang balita. Selain itu, juga ada dua
indikator rumah tangga meliputi penggunaan sumber air bersih dan pemberantasan
jentik nyamuk. Salah satu permasalahan kesehatan dari indicator individu yang masih
terus dihadapi oleh masyarakat di Bengkulu yaitu pemberantasan jentik nyamuk. Masih
rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat di Bengkulu tentang pentingnya
pemberantasan jentik nyamuk berakibat pada tingginya insiden malaria.
Budaya yang juga masih dipegang teguh oleh masyarakat setempat adalah
budaya cuci kampung. Masyarakat Rejang seperti juga masyarakat Bengkulu umumnya
adalah pemeluk Agama Islam sehingga budayanya banyak bernuansakan Islam
disamping itu masih ada pengaruh dari kebudayaan lainnya. Dari sisi adat istiadat antara
masyarakat Bengkulu dan masyarakat Rejang ada terdapat kesamaan dan juga
perbedaan, dimana ada hal-hal yang terdapat dalam masyarakat Bengkulu tidak terdapat
dalam masyarakat Rejang begitu juga sebaliknya termasuk didalamnya adat dalam
rangkaian upacara perkawinan dan daur hidup lainnya
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Jenis penelitian
yang digunakan adalah Eksen Riset yaitu penelitian secara deskriktif analitik dan
penelitian eksperimen dengan cara One Group Pretest-Postest.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kesehatan lingkungan merupakan salah satu tolak ukur dan indikasi
kesehatan masyarakat di suatu daerah. Kesehatan lingkungan ini diikuti dengan
perilaku masyarakatnya yang menerapkan kebiasaan bersih dan sehat. Namun
kenyataannya, minimnya masyarakat yang mengaplikasikan perilaku yang bersih
dan sehat dalam kehidupan sehari-hari memberikan dampak yang cukup
signifikan terhadap masalah kesehatan yang muncul. Salah satu masalah
kesehatan yang muncul antara lain penyakit yang timbul karena lingkungan yang
tidak terjaga maupun mudahnya penularan penyakit infeksi akibat vector yang
banyak berkembang di lingkungan kotor.
Terkait permasalahan PHBS ini sendiri, menurut Pusat Promkes 2007,
kriteria PHBS terdiri dari delapan indicator individu, antara lain cuci tangan,
BAB dengan jamban, konsumsi sayur dan buah, aktivitas fisik, merokok di
dalam rumah, persalinan oleh tenaga kesehatan, pemberian ASI ekslusif, dan
menimbang balita. Selain itu, juga ada dua indikator rumah tangga meliputi
penggunaan sumber air bersih dan pemberantasan jentik nyamuk. Salah satu
permasalahan kesehatan dari indicator individu yang masih terus dihadapi oleh
masyarakat di Bengkulu yaitu pemberantasan jentik nyamuk. Masih rendahnya
pengetahuan dan kesadaran masyarakat di Bengkulu tentang pentingnya
pemberantasan jentik nyamuk berakibat pada tingginya insiden malaria.
Bengkulu adalah salah satu daerah endemic malaria tertinggi peringkat
lima (4.81 %) pada tahun 2007 dan menjadi propinsi dengan tingkat endemic
tertinggi ke empat (1.5 %) pada tahun 2013. Dari data menunjukkan bahwa
meskipun insiden malaria di bengkulu mengalami menurunan persentase, namun
nampaknya pemberantasan jentik nyamuk dan penanganan penyakit malaria di
wilayah propinsi Bengkulu belum begitu efektif dibandingkan dengan propinsi
lain.
Budaya yang juga masih dipegang teguh oleh masyarakat setempat
adalah budaya cuci kampung. Masyarakat Rejang seperti juga masyarakat
Bengkulu umumnya adalah pemeluk Agama Islam sehingga budayanya banyak
bernuansakan Islam disamping itu masih ada pengaruh dari kebudayaan lainnya.
Dari sisi adat istiadat antara masyarakat Bengkulu dan masyarakat Rejang ada
terdapat kesamaan dan juga perbedaan, dimana ada hal-hal yang terdapat dalam
masyarakat Bengkulu tidak terdapat dalam masyarakat Rejang begitu juga
sebaliknya termasuk didalamnya adat dalam rangkaian upacara perkawinan dan
daur hidup lainnya. Budaya cuci kampung ini umumnya dimiliki oleh hampir
semua suku tradisional di berbagai wilayah di Indonesia. Tradisi cuci kampung
ini adalah suatu ritual adat yang dilakukan secara aksidental apabila ada warga
desa yang merupakan pasangan tidak menikah yang melakukan zina atau
hubungan suami istri.
Masih kuatnya peran kepala adat dan juga sakralnya tradisi cuci kampung
ini merupakan suatu bentuk kearifan local yang apabila diintegrasikan kepada
program kesehatan dalam rangka mengatasi berbagai masalah kesehatan di
masyarakat, terutama yang berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat,
dapat memberikan dampak positife terhadap perilaku masyarakat. Permasalahan
PHBS yang masih menjadi masalah utama di wilayah tersebut adalah kurang
optimalnya pemberantasan jentik nyamuk yang berdampak pada tingginya
insiden malaria dan juga kurangnya pemanfaatan tenaga kesehatan dalam
menolong persalinan.
Peran kepala adat dalam pengejawantahan suatu tradisi yang menyentuh
masyarakat lokalnya dapat diterapkan dalam integrasi aplikasi perilaku hidup
bersih dan sehat, terutama perilaku untuk menjada lingkungan bebas jentik
nyamuk pemanfaatan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan.
Dengan adanya produk kebijakan kesehatan berintegrasi tradisi adat ini,
diharapkan mampu menyentuh masyarakat secara lebih dekat dan merealisasikan
secara optimal pelaksanaan PHBS melalui adanya legalitas hukum adat setempat.
1.2.
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui sejauh mana pelibatan kepala adat dalam menerapkan
PHBS ( Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) melalui integrasi budaya cuci
kampung desa Aur Gading di kabupaten Bengkulu Utara Kota Bengkulu.
2. Tujuan Khusus
1. Mengembangkan sistem nilai budaya pada masyarakat yang mendasari
PHBS ( Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) melalui integritas cuci
Guna Penelitian
1. Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan
masukan yang berharga bagi warga masyarakat banyumas baru mengenai
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dalam pemberantasan jentik
nyamuk dan pentingnya persalinan dengan tenaga kesehatan.
2. Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
masyarakat desa aur gading tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat) bahaya dari jentik nyamuk dan persalinan dengan tenaga non medis.
BAB II
STUDI PUSTAKA
2.1
Definisi PHBS
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran
sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri
dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan di masyarakat
(Depkes, 2007). PHS adalah perilaku yang berkaitan dengan upaya atau
kegiatan seseorang yang mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya.
2.2
(Notoatmodjo, 2010).
Indikator PHBS
2.2.1 Tatanan Institusi Pendidikan
1. Kebersihan Perorangan : badan dan pakaian bebas dari kotoran, tidak
ada kotoran hitam disekitar kuku dan kuku tersebut pendek.
2. Penggunaan air bersih : air bersih untuk diminum (sudah dimasak) dan
cuci tangan untuk siswa dan guru
3. Penggunaan jamban : jamban yang digunakan oleh seluruh siswa dan
guru disekolah dalam keadaan bersih dan tidak berbau.
4. Bak penampungan air bebas jentik : bak penampungan air bersih atau
bebas lumpur, jentik dan lumur serta dikuras minimal 1 minggu sekali.
5. Kebersihan lingkungan sekolah : ruang guru, kelas dan halaman
sekolah dalam keadaan bersih dan bebas sampah. Sampah ditampung
dan dibuang ditempat pembuangan.
6. Kegiatan kader UKS : sekolah selalu dalam keadaan bersih dan sehat
dengan kegiatan kader UKS yang terampil dan dapat mendukung
terciptanya lingkungan sekolah sehat.
7. Gaya hidup tidak merokok : tidak ada siswa dan guru yang merokok
di lingkungan sekolah.
8. Peserta jaminan pelayanan kesehatan masyarakat atau asuransi
kesehatan lainnya. : biaya yang dbayarkan pad ajangka waktu yang
telah ditentukan, sesuai kesepakatan antara pengelola dengan guru dan
wali murid.
2.2.2 Tatanan rumah tangga
Membudayakan hidup sehat tidaklah sulit harus ada kesadaran,
keinginan dan kemauan untuk memulainya. Sepuluh indikator PHBS di
tatanan rumah tangga :
a. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, Persalinan yang ditolong
oleh tenaga kesehatan menurunkan resiko gangguan pasca persalinan
dan mencegah infeksi neonatus.
6
7
b. Memberi Asi esklusif, Asi ekslusif secara nyata mampu menekan
membawanya
ke
posyandu
untuk
dilakukan
penimbangan.
penggunaan air yang tidak bersih. Jika kondisi air yang digunakan
tidak jernih, keruh atau berbau sebaiknya air yang digunakan diolah
terlebih dahulu agar menjadi air bersih dengan menggunakan saringan
sederhana.
e. Mencuci tangan dengan air dan sabun, Membiasakan untuk mencuci
tangan setelah melakukan pekerjaan dan ketika akan mengerjakan
suatu pekerjaan hal ini secara nyata telah mencegah perpindahan
kuman dan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh berbagai
bakteri penyebab infeksi antara lain hepatitis B, HIV/AIDS.
f. Menggunakan jamban sehat, Kotoran manusia merupakan sumber
penyebaran penyakit yang sangat kompleks antara lain tipus, disentri,
kolera, berbagai macam penyakit cacing, schisosomiasis dan
sebagainya. Secara langsung kotoran ini dapat mengkontaminasi
makanan, minuman, sumber air, tanah dan sebagainya.
g. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu, Mencuci dan
membersihkan bak mandi dan tempat-tempat penyimpanan air
minimal seminggu sekali dan mengubur kaleng-kaleng bekas tindakan
ini merupakan cara memberantas jentik-jentik nyamuk demam
berdarah. Karena nyamuk demam berdarah bertelur di tempat
genangan/penampungan air jernih bukan air got atau sejenisnya.
h. Makan buah dan sayur setiap hari, Sayur dan buah merupakan sumber
8
i. Melakukan aktifitas fisik setiap hari, Aktifitas fisik, gerak badan atau
bertindak,
berbuat,
menentukan
sikapnya
kalau
mereka
berhubungan dengan orang lain ( Maksudi, 2012). Istilah Budaya berasal dari
kata Culture yang merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan
kebudayaan, berasal dari kata latin "colere" yang berarti mengolah atau
mengerjakan, yaitu mengolah tanah atau petani.
2.4. Cuci Kampung
Cuci kampung merupakan upacara ritual tolak balak yang bertujuan
agar semua warga kampung terhindar dari bencana. Dalam kehidupan seharihari upacara cuci kampung sering ditemukan ketika ada salah seorang warga
kedapatan berbuat aib berupa perzinahan di suatu kampung. Cuci kampung
merupakan acara ritual tolak balak yang bertujuan agar semua warga kampung
terhindar dari bencana.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep
Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksen Riset yaitu penelitian secara
deskriktif analitik dan penelitian eksperimen dengan cara One Group PretestPostest. (Arikunto, 2010).
Bentuk rancangan penelitian sebagai berikut:
X1
X2
Keterangan:
X1
: intervensi/perlakuan
Instrumen penelitian ini adalah data primer yang diambil secara langsung
dari responden. Dengan menggunakan metode observasi dan wawancara yang
bertujuan untuk mengetahui PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dalam
pembrantasan jentik nyamuk dan persalinan terhadap tenaga kesehatan,
sedangkan data sekunder data yang didapat dari Kecamatan Kerkap Kabupaten
Bengkulu Utara Kota Bengkulu.
3.6. Analisa Data
1.
Analisis Univariat
10
Analisis ini bertujuan untuk menggambarkan distribusi frekuensi
masing-masing variabel penelitian dengan menggunakan statistik.
a.
b.
Maxsimum
Minimum
95 % CI Of Mean yaitu
dengan derajat kepercayaan 95 % dari hasil estimasi interval ratarata data suatu variabel.
d.
Standar
Deviasi
yaitu
Analisis Bivariat
Sesuai dengan hukum adat dalam PHBS (Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat) sebelumnya telah di uji coba terlebih dahulu pada
keluarga terdekat dan kemudian dilakukan pelaksanaanya pada suku
lembak. Setelah data terkumpul dalam tabel distribusi frekuensi,
kemudian data dihitung dengan menggunakan chi-square dengan
tingkat kepercayaan 95 % dan 5 % dan Uji t independen dengan
bantuan perangkat lunak komputerisasi.dan sebelumnya sesuai
dengan hukum adat PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di a
Aur Gading dengan di uji coba terlebih dahulu pada keluarga terdekat
dan kemudian dilakukan pelaksanaanya.
Dasar pengambilan keputusan dengan membandingkan nilai p
dengan (0,05) dengan ketentuan sebagai berikut :
Jika p 0,05
dan
persalinan
dengan
tenaga
11
kesehatan melalui integrasi budaya cuci
kampung pada suku lembak ( Ha diterima ).
Jika p > 0,05
Bersih
dan
Sehat)
dalam
12
3. Confidential (Kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya
kelompok data tertentu yang dilaporkan hasil penelitian.
10
DAFTAR PUSTAKA
.
Day 1998. Nyamuk Penular Malaria, Dalam Jurnal Data dan Informasi Kesehatan,
Pusdatin, Depkes RI, Jakarta 2003.
Departemen Kesehatan RI, Kebijakan Nasional Promosi kesehatan, pusat Promosi
Kesehatan Departemen Kesehatan RI Tahun 2009
Departemen Kesehatan RI, Pedoman Pelaksanaan Promosi kesehatan Daerah, Pusat
Promosi kesehatan Departemen Kesehatan RI Tahun 2010.
Depkes RI, Pedoman Ekologi dan Aspek Perilaku Vektor, Direktorat Jenderal PPM-PL,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta 2001.
Dermawan, Setiawan, 2008 pengetahuan perilaku hidup bersih dan sehat, Jakarta:
Rineka Cipta
Mahfudhah, 2013 pengetahuan perilaku hidup bersih dan sehat, Jakarta
Notoadmodjo,S,2006, ilmu Teori Perilaku, Jakarta : Rineka Cipta
Nugroho, Agung. 2010. Malaria Dari Molekuler ke Klinis.Jakarta : EGC
Winarno,T,2007,PHBS http//terowinarnosikapperilakuhidupbersihdansehat. Wordpers,
com/2008/02/24/PHBS (Diakses 12 maret 2016)
Nama Peneliti
Dr. Ida Samidah,SKp,M.Kes
Ns.Tita Septi
Kedudukan
Ketua
Keahlian
Keperawatan,
Uraian Tugas
Semua aspek
Pelaksana
Promosi
penelitian
Peneliti 1
Kesehatan
Keperawatan,
Aspek
spesialisai
Pembrantasan
Keluarga dan
jentik nyamuk
Komunitas
Keperawatan
Aspek
spesialisasi
Persalinan
Handayani,S.Kep,MNs
Murwati,S.Kep,M.Kes
Peneliti 2
kespro
Jadwal Kegiatan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kegiatan
Penyusunan proposal
Perbaikan proposal
Finalisasi protocol
Pengajuan persetujuan etik
Pengajuan persetujuan ijin
Pelaksanaan riset
Penyusunan laporan
Desiminasi hasil laporan
Pengumpulan laporan
Bulan
6 7 8
10
11
12
Komponen Pembiayaan
Belanja Gaji dan Upah
Ketua pelaksana
Peneliti 1
Belanja bahan
ATK/ fotokopi
Bahan komputer
Konsumsi rapat
Cetak kuesioner
Modul pelatihan
Belanja perjalanan
3.a persiapan perjalanan
Uang harian peneliti
Transport survey pendahuluan
Uang harian peneliti litbang
Transport peneliti litbang
Penginapan peneliti litbang
3.b pengumpulan data
Pengumpulan data pertama
Pertemuan ketua adat dan
perangkat desa (3 hari x 8
pertemuan)
Transport responden
Uang harian (ketua peneliti)
Uang harian (anggota peneliti)
Uang harian (peneliti litbang)
Uang harian fasilitator
Transport
Transpor peneliti litbang
Penginapan peneliti litbang
Transport kader
Pengumpulan data kedua
Transport data responden
Uang
harian
(peneliti
dan
fasilitator)
Transport
Jasa fogging desa
Pengumpulan data ketiga
Uang
harian
(peneliti
dan
fasilitator)
Uang harian (peneliti litbang)
Biaya
Jumlah
(Rp)
Total (Rp)
3.000.000
1 or x 6 bulan x
300,000
1 or x 6 bulan x
200,000
1.800.000
1 PT x 1,000,000
1 PT x 2,000,000
4 or x 10 kl x 30,000
1 PT x 3.500.000
100 exp x 50.000
1.000.000
2.000.000
1.200.000
3.500.000
5.000.000
3 or x 4 kl x 430,000
3 or x 4 kl x 250,000
1 or x 3 hr x 430,000
1 or x 1 kl x 1.500,000
1 or x 2 hr x 350,000
5.160.000
3.000.000
1.290.000
1.500.000
700.000
10 or x 3 hr x 30.000
1 or x 12 hr x 430.000
2 or x 6 hr x 430.000
1 or x 7 hr x 430.000
2 or x 12 hr x 430.000
1 or x 12 hr x 250.000
2 OT x 1 hr x 540.000
1 or x 6 hr x 400.000
5 or x 1 kl x 8 pert x
50.000
900.000
5.160.000
5.160.000
3.010.000
10.320.000
3.000.000
1.080.000
2.400.000
2.000.000
200 or x 1 hr x 20.000
5 or x 4 hr x 430.000
4.000.000
8.600.000
5 or x 4 hr x 300.000
5 or x 500.000
6.000.000
2.500.000
8 or x 5 hr x 430.000
17.200.000
1 or x 6 hr x 430.000
2.580.000
1.800.000
12.700.000
95.510.000
3 or x 1 kl x 430.000
5 hr x 250.000
1 or x 1.500.000
1 or x 5 hr x 400.000
1 or x 10 kl x 150.000
1.290.000
1.250.000
1.500.000
2.000.000
1.500.000
10.790.000
1 PT x 500.000
10 or x 79.000
1 Lit x 1 kl x 1.000.000
1 Lit x 50 buah x
20.000
1 Lit x 50 Eks x 50.000
1 PT x 5.000.000
500.000
790.000
1.000.000
1.000.000
2.500.000
5.000.000
125.000.000
LAMPIRAN 3
LEMBAR DATA TIM PENELITI
1. Ketua Pelaksana
Nama
Gelar
Tempat tanggal lahir
Jenis Kelamin
Alamat Korespondensi
Alamat Email
Telpon
Institusi Utama
Bagian/ Divisi
Telpon dan Fax Kantor
Kualifikasi Akademik
Tahun : 2003
Tahun : 2011
Identitas
Ida Samidah
Megister Kesehatan
Bandung, 10 September 1966
Perempuan
Pelangkian Kepahyang Bengkulu
Idasamidah @yahoo.com
081224263831
Politeknik Kesehatan
Keperawatan
0736 - 341212
Institusi
Universitas
Hasanudin
Makasar
Gelar : M.Kes
Institusi : Universitas
Hasanudin
Makasar
Gelar : Dr
2. Peneliti 1
Nama
Gelar
Tempat tanggal lahir
Jenis Kelamin
Alamat Korespondensi
Alamat Email
Telpon
Institusi Utama
Bagian/ Divisi
Telpon dan Fax Kantor
Identitas
Tita Septi Handayani
Sarjana Keperawatan, Megister of Nursing Science
Bengkulu, 2 September 1987
Perempuan
Komp.PU Jl.Batang Hari Simpang Kampar Bengkulu
Handayani_ tita @yahoo.co.id
083808068929
STIKes Dehasen Bengkulu
Keperawatan
0736 21977 / Fax. 0736 - 20598
Kualifikasi Akademik
Institusi : Universitas Sriwijaya
Gelar : S.Kep,Ners
Institusi : Boromarajonani College
Of
Nursing
3. Peneliti 2
Nama
Gelar
Tempat tanggal lahir
Jenis Kelamin
Alamat Korespondensi
Identitas
Murwati
Sarjana Keperawatan,Megister Kesehatan
Curup, 21 September 1980
Perempuan
Perum.Villa Danau Indah I Blok B Surabaya
Bengkulu
Alamat Email
Telpon
Institusi Utama
Bagian/ Divisi
Telpon dan Fax Kantor
Kualifikasi Akademik
murstikes @yahoo.co.id
081271905266
STIKes Dehasen Bengkulu
Keperawatan
0736 21977 / Fax. 0736 - 20598
Institusi : STIKes Dehasen Bengkulu
Gelar : S.Kep
Institusi : STIKIM Jakarta
Gelar : M.Kes