Anda di halaman 1dari 15

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER

(RPS)

Mata Kuliah :

Keperawatan Medikal Bedah 3

Disusun oleh :

Enny Virda Yuniarti, S.Kep.,Ns., M.Kes.

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
TA 2020/2021

Jl. Raya Jabon Km 6 Mojokerto, (0321) 390203


PENGESAHAN

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER


(RPS)

Nomor Dokumen : PM-AKD-02

Nomor Revisi : 00
Tanggal Terbit : 25 Juli 2017
Kode Distribusi : 01 / 02 / 03 / 04 / 05 / 06 / 07 / 08 / 09 / 10 / 11

Tanggal pengesahan Mojokerto, ……………………….

Diperiksa oleh: Disusun oleh:


Ketua Program Studi Penanggungjawab Mata Kuliah

Ana Zakiyah, M.Kep. Enny Virda Yuniarti, S.Kep.,Ns., M.Kes.


NIK. 162 601 036 NIK. 162 601 095
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
PRODI SI KEPERAWATAN
STIKes BINA SEHAT PPNI KAB. MOJOKERTO
TA 2020/2021

Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah III


Kode SKP
Semester III
Beban kredit 3 SKS (1T, 2P)
Koordinator Enny Virda Yuniarti.,S.Kep.Ns.,M.Kes
Tim Dosen
1. Enny Virda Yuniarti.,S.Kep.Ns.,M.Kes
2. Lutfi Wahyuni.,S.Kep.Ns.,M.Kes
3. Rudi Hariyono.,M.Kep
4. Arum Dwi N, M.Kep
5. Chaterina Janes P, M.Kep, Sp.KMB
6. Ika Ainur R, M.Kep, Sp.KMB

Fokus mata ajar ini adalah pada pemenuhan kebutuhan klien dewasa dengan gangguan sistem muskuloskeletal,
integumen, perkemihan, dan persarafan. Pemberian asuhan keperawatan pada kasus gangguan sistem muskuloskeletal,
integumen, perkemihan, dan persarafan berdasarkan proses keperawatan dengan mengaplikasikan ilmu biomedik seperti
biologi, histologi, biokimia,anatomi, fisiologi, patofisiologi, ilmu keperawatan medikal bedah, ilmu penyakit dalam,
Deskripsi Mata Kuliah farmakologi, bedah, nutrisi dan rehabilitasi. Gangguan dari system tersebut meliputi gangguan peradangan, kelainan
degenerative, trauma, yang termasuk dalam 10 kasus terbesar baik lokal, regional, nasional dan internasional. Lingkup
bahasan mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi asuhan terhadap klien. Intervensi keperawatan meliputi terapi
Modalitas Keperawatan pada berbagai kondisi termasuk terapi komplementer. Proses pembelajaran dilakukan melalui
kuliah pakar, collaborative learning (CL) dan Belajar Berdasarkan Masalah (BDM),dan praktik laboratorium.
Capaian pembelajaran MK 1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, perkemihan,
dan persarafan pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan etis
2. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan gangguan sistem
muskuloskeletal, integumen, perkemihan, dan persarafan pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan
etis
3. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, perkemihan,
dan persarafan pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
4. Mengintegrasikan hasil-hasil penelitian kedalam asuhan keperawatan dalam mengatasi masalah sistem
muskuloskeletal, integumen, perkemihan, dan persarafan
5. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem muskuloskeletal, integumen,
perkemihan, dan persarafan pada klien dewasa sesuai dengan standar yang berlaku dengan berfikir kreatif dan
inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran keperawatan medikal bedah I, setelah diberi data/kasus/artikel mahasiswa mampu
1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, perkemihan,
dan persarafan pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan etis
2. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan gangguan sistem
muskuloskeletal, integumen, perkemihan, dan persarafan pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan
etis
Capaian pembelajaran 3. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, perkemihan,
khusus dan persarafan pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
4. Mengintegrasikan hasil-hasil penelitian kedalam asuhan keperawatan dalam mengatasi masalah sistem pernafasan,
kardiovaskuler dan endokrin
5. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem p muskuloskeletal, integumen,
perkemihan, dan persarafan pada klien dewasa sesuai dengan standar yang berlaku dengan berfikir kreatif dan
inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif

Metode pembelajaran Ceramah plus : sistem pengajaran dengan menggunakan ceramah lisan dan disertai metode lainnya. Metode mengajar ini
menggunakan lebih dari satu metode (Kombinasi dengan tanya jawab dan diskusi)
SGD : Small group discussion adalah proses pembelajaran dengan melakukan diskusi kelompok kecil tujuannya agar
mahasiswa memiliki ketrampilan memecahkan masalah terkait materi pokok dan persoalan yang dihadapi
Jig Saw : merupakan metode belajar kooperatif dengan cara mahasiswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri atas
empat sampai dengan enam orang secara heterogen dan siswa bekerja sama salaing ketergantungan positif dan bertanggung
jawab secara mandiri. Anggota kelompok bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi
yang dipelajari, dan dapat menyampaikan kepada kelompoknya ( Rusman, 2008.203)
PBL : adalah metode pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik
belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, dan memperoleh pengetahuan (Duch,1995)
Demonstrasi : metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk
memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada peserta didik.

1. Persyaratan ujian
Kehadiran kurang dari 75 % : Tidak boleh mengikuti ujian
2. Sistem penilaian
UTS = 30%
UAS = 30%
Metode penilaian dan
Proses = 20%
pembobotan
Tugas = 20%
3. Konversi nilai
A= 80-100 D= 40-59
B= 70-79 E = < 40
C= 60-69
Daftar Referensi
1. Rujukan utama
 Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC
2. Rujukan pengayaan
 Carpenito, L. 2008. Nursing Diagnosis ; Application to Clinical Practice, 7th edition. J.B. Lippincott Company
Philadelphia. New York
 Nanda. 2017. NIC NOC
 Ward Jeremy, dkk. 2008. At a glance medicine Sistem Muskuloskeletal. Jakarta : Erlangga
 Aronson & Ward. 2011. At a glance medicine Sistem Integumen. Jakarta : Erlangga
 Greenstein, Wood. 2010. At a glance medicine Sistem Persyarafan. Jakarta : Erlangga
 Greenstein, Wood. 2010. At a glance medicine Sistem Perkemihan. Jakarta : Erlangga
 Ward, Clarke, Linden. 2009. At a glance Fisiologi. Jakarta : Erlangga
 Faiz & Moffat. 2004. At a glance Anatomi. Jakarta : Erlangga
 Price, Wilson. 2000. Patofisiologi; Konsep klinis proses penyakit. Jakarta : EGC
 Corwin, Elizabeth J. 2009. Patofisiologi. 2000. Patofisiologi; Konsep klinis proses penyakit. Jakarta : EGC
 Chang, Ester. 2010. 2010. Patofisiologi. 2000. Patofisiologi; Aplikasi pada praktik keperawatan. Jakarta : EGC
 Doenges, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC
 Ackley, B. J. & Ladwig, G. B. (2013). Nursing Diagnosis Handbook: An Evidence-Based Guide to Planning
Care, 10e. Mosby elsevier.
 Barber B, Robertson D, (2012).Essential of Pharmacology for Nurses, 2nd edition,
Belland Bain Ltd, Glasgow
 Bulechek, G. M. & Butcher, H. K. McCloskey Dochterman, J. M. & Wagner, C. (2012).
 Nursing Interventions Classification (NIC), 6e. Philladelphia: Mosby Elsevier
 Dudek,S. G. (2013). Nutrition Essentials for Nursing Practice, 7th. Lippincott: William Wilkins
 Johnson, M., Moorhead, S., Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Maas, M. L. & Swanson, S. (2011). NOC and NIC
Linkages to NANDA-I and Clinical Conditions: Supporting Critical Reasoning and Quality Care, 3e.
Philladelphia: Mosby Elsevier
 Lewis S.L, Dirksen S. R, Heitkemper M.M, Bucher L, Harding M. M, (2014). Medical
 Surgical Nursing, Assessment and Management of Clinical Problems. Canada:Elsevier.
 Lynn P. (2011). Taylor's Handbook of Clinical Nursing Skill, China: Wolter Kluwer
Health
 Madara B, Denino VP, (2008). Pathophysiology; Quick Look Nursing, 2nd ed. Jones and Barklet Publisher,
Sudbury
 McCance, K.L. & Huethe, S. E. (2013). Pathophysiology: The Biologic Basis for Disease in Adults and Children,
7e. Elsevier
 Moorehead, S., Johnson, M., Maas, M.L. & Swanson, E. (2012). Nursing Outcomes Classification (NOC):
Measurement of Health Outcomes, 5e. Mosby Elsevier.
 Nanda International. (2014). Nursing Diagnoses 2015-17: Definitions and Classification (Nanda
International). Philladelphia: Wiley Blackwell
 Silverthorn, D. U. (2012). Human Physiology: An Integrated Approach (6th Edition)
 Skidmore-Roth, Linda (2009). Mosby's 2009 nursing drug reference Toronto : Mosby
Pertemuan Capaian Target capaian Bentuk soal Bentuk
Bahan Kajian Kriteria Pengajar
Ke- & Waktu Pembelajaran & jenis tes & Jumlah soal pembelajaran
(Materi) penilaian
Khusus evaluasi (metode)

T= 1 x 100’ 1. Menguasai 1. Lingkup 1. Ranah 1. Jenis soal 1.Mini lecture Ketepatan Rudi H,
konsep teoritis Keperawatan pembelajara untuk 2.Diskusi menjawab M.Kep.
ilmu biomedik; Orang Dewasa n yang ingin kuis(essay) soal (test
terkait sistem 2. Perspektif dicapai 2. 5 Soal tulis/kuis):
muskuloskeletal, Keperawatan berdasarkan review
integumen, Medikal Bedah taksonomi konsep
perkemihan, dan 3. Review anatomi, (C3). anatomi dan
persarafan fisiologi, kimia, 2. Jenis tes fisiologi
fisika dan yang
biokimia terkait digunakan
sistem untuk
muskuloskeletal evaluasi: pre
test, Tanya
jawab
langsung
T= 1 x 100’ 1. Review anatomi, 1. Ranah Jenis soal 1.Mini lecture Ketepatan Ika Ainur R,
fisiologi, kimia, pembelajara untuk kuis 2.Diskusi menjawab M.Kep.,
fisika dan n yang ingin (essay) : soal (test Sp.KMB
biokimia terkait dicapai 5 Soal tulis/kuis):
sistem berdasarkan review
perkemihan taksonomi konsep
(C3). anatomi dan
2. Jenis tes fisiologi
yang
digunakan
untuk
evaluasi: pre
test, Tanya
jawab
langsung

T= 1 x 100’ 2. Review anatomi, 1. Ranah Jenis soal 1. Mini lecture Ketepatan Lutfi
fisiologi, kimia, pembelajara untuk kuis 2.Diskusi menjawab Wahyuni,
fisika dan n yang ingin (essay) : soal (test S.Kep.,Ns.,M
biokimia terkait dicapai 5 Soal tulis/kuis): .Kes.
sistem berdasarkan review
integumen taksonomi konsep
(C3). anatomi dan
2. Jenis tes fisiologi
yang
digunakan
untuk
evaluasi: pre
test, Tanya
jawab
langsung
T= 1 x 100’ 1. Review anatomi, 1. Ranah Jenis soal 1.Mini lecture Ketepatan DT
fisiologi, kimia, pembelajara untuk kuis 2.Diskusi menjawab
fisika dan n yang ingin (essay) : soal (test
biokimia terkait dicapai 5 Soal tulis/kuis):
sistem berdasarkan review
persyarafan taksonomi konsep
(C3). anatomi dan
2. Jenis tes fisiologi
yang
digunakan
untuk
evaluasi: pre
test, Tanya
jawab
langsung

Melakukan simulasi 1. Patofisiologi, 1. Ranah Pertanyaan 1.Mini lecture Ketepatan


asuhan keperawatan farmakologi pembelajara dari audience 2.Diskusi (SGD) menjelaskan
(pengkajian, analisa terkait sistem n yang ingin 3.Jigsaw konsep kasus,
data, diagnosis muskuloskeletal dicapai 4.PBL patofisiologi,
keperawatan, 2. Asuhan berdasarkan terapi diit,
intervensi,implemen keperawatan taksonomi asuhan
tasi dan evaluasi sistem (C4). keperawatan,
secara komprehensif muskuloskeletal: 2. Jenis tes dan Enny Virda
T= 2 x 100’ meliputi bio-psiko-  HNP, TBC yang menjawab Y,
sosio- spiritual) Tulang digunakan pertanyaan S.Kep.,Ns.,M
sistem untuk audien .Kes.
muskuloskeletal, evaluasi:
T= 4 x 100’ integumen,  disfungsi diskusi,
perkemihan, dan muskular, tanya jawab Rudi H,
persarafan amputasi, langsung, M.Kep.
LBP, keaktifan
kelainan
sendi,
 fraktur,
reumathoid
arthritis,
osteomielitis,
kanker
tulang,
Osteoarthritis
1. Patofisiologi, 1. Ranah Pertanyaan 1.Mini lecture Ketepatan
farmakologi pembelajara dari audience 2.Diskusi (SGD) menjelaskan
terkait sistem n yang ingin 3.Jigsaw konsep kasus,
perkemihan dicapai 4.PBL patofisiologi,
2. Asuhan berdasarkan terapi diit,
keperawatan taksonomi asuhan
sistem (C4). keperawatan,
perkemihan: 2. Jenis tes dan
T= 3 x 100’  urolitiasis, yang menjawab Chaterina JP,
BPH, digunakan pertanyaan M.Kep.,
sindroma untuk audien Sp.Kep, MB
nefrotik, evaluasi:
nefrolitiasis diskusi,
tanya jawab
T= 2 x 100’  GGK, ISK, langsung, Ika Ainur R,
glomerulonef keaktifan M.Kep.,
ritis Sp.Kep, MB

T= 2 x 100’  Konsep Spriyadi,


hemodialisis M.Kep

1. Patofisiologi, 1. Ranah Pertanyaan 1.Mini lecture Ketepatan


farmakologi pembelajara dari audience 2.Diskusi (SGD) menjelaskan
terkait sistem n yang ingin 3.Jigsaw konsep kasus,
integumen dicapai 4.PBL patofisiologi,
2. Asuhan berdasarkan terapi diit,
keperawatan taksonomi asuhan
sistem (C4). keperawatan,
T= 4 x 100’ integumen: 2. Jenis tes dan Lutfi W,
 Rubeola yang menjawab S.Kep.,Ns.,M
(campak), digunakan pertanyaan .Kes.
infeksi kulit untuk audien
(dermatitis), evaluasi:
luka bakar, diskusi,
morbus tanya jawab
hansen, langsung,
herpes keaktifan
simplek DT
T= 2 x 100’  Kanker kulit,
SLE,
Sindrom
Stefen
Jhonson,
dekubitus,
scabies, acne,
psoriasis

T= 1 x 100’  Wound Care Moch.


Achwandi,
M.Kep
1. Patofisiologi, 1. Ranah Pertanyaan 1.Mini lecture Ketepatan
farmakologi pembelajara dari audience 2.Diskusi (SGD) menjelaskan
terkait sistem n yang ingin 3.Jigsaw konsep kasus,
persyarafan dicapai 4.PBL patofisiologi,
2. Asuhan berdasarkan terapi diit,
keperawatan taksonomi asuhan
sistem (C4). keperawatan,
persyarafan : 2. Jenis tes dan
T= 4 x 100’  CVA yang menjawab DT
 Meningitis digunakan pertanyaan
 Trauma untuk audien
kepala evaluasi:
 Guilline diskusi,
Barrier tanya jawab
Syndrom langsung,
 Pemeriksaan keaktifan
fisik Saraf
(Patologi)

 Tumor otak, Arum,


T= 2 x 100’ hidrosefalus, M.Kep.
vertigo,
epilepsi

P= 1 x 100’ Melakukan simulasi Manajemen kasus 1. Ranah Pertanyaan 1.Diskusi (SGD) Ketepatan TIM
pengelolaan asuhan pada gangguan pembelajara dari audience 2.PBL menjelaskan
keperawatan pada sistem n yang ingin cara
sekelompok klien muskuloskeletal, dicapai pengelolaan
dengan gangguan integumen, berdasarkan asuhan
sistem perkemihan, dan taksonomi keperawatan
muskuloskeletal, persarafan (C5). pada
integumen, 2. Jenis tes sekelompok
perkemihan, dan yang klien dengan
persarafan pada digunakan gangguan
klien dewasa untuk sistem
dengan evaluasi: pernafasan,
memperhatikan diskusi, kardiovaskul
aspek legal dan etis tanya jawab er dan
langsung, endokrin
keaktifan

P= 1 x 100’ Pendidikan 1. Pendidikan 1. Ranah Pertanyaan Demonstrasi Ketepatan Arum,


kesehatan, kesehatan pada pembelajara dari audience mendemonsta M.Kep.
Pencegahan primer, masalah n yang ingin sikan
sekunder dan tersier gangguan sistem dicapai pengelolaan
pada masalah muskuloskeletal, berdasarkan sekelompok
gangguan sistem integumen, taksonomi klien dengan
muskuloskeletal, perkemihan, dan (C5). gangguan
integumen, persarafan 2. Jenis tes sistem
perkemihan, dan 2. Pencegahan yang pernafasan,
persarafan primer, digunakan kardiovaskul
sekunder, dan untuk er dan
tersier masalah evaluasi: endokrin dan
gangguan sistem diskusi, ketepatan
muskuloskeletal, tanya jawab menjawab
integumen, langsung, pertanyaan
perkemihan, dan keaktifan peserta
persarafan penyuluhan
kesehatan

P= 1 x 100’ Trend dan issue 1. Telaah jurnal 1. Ranah Pertanyaan 1.Mini lecture Ketepatan TIM
serta hasil-hasil hasil penelitian pembelajara dari audience 2.Diskusi (SGD) menjelaskan
penelitian tentang tentang n yang ingin 3.PBL hasil-hasil
penatalaksnaan penatalaksanaan dicapai penelitian
gangguan sistem gangguan sistem berdasarkan tentang
muskuloskeletal, muskuloskeletal, taksonomi penatalaksna
integumen, integumen, (C4). an gangguan
perkemihan, dan perkemihan, dan 2. Jenis tes sistem
persarafan persarafan yang muskuloskele
2. Telaah jurnal digunakan tal,
tren dan issue untuk integumen,
terkait sistem evaluasi: perkemihan,
muskuloskeletal, diskusi, dan
integumen, tanya jawab persarafan
perkemihan, dan langsung,
persarafan keaktifan

Mendemonstrasikan Lab skill 1. Ranah Pertanyaan 1.Demonstrasi Ketepatan


P= 2 x 100’ intervensi 1. splinting, pembelajara dari audience mendemontra Enny Virda
keperawatan pada bandaging, gips, n yang ingin sikan Y,S.Kep.,Ns.,
kasus dengan traksi dicapai intervensi M.Kes.
gangguan sistem berdasarkan keperawatan
P= 2 x 100’ muskuloskeletal, 2. perawatan luka, taksonomi pada kasus Moch
integumen, POD (C5). dengan Achwandi,
perkemihan, dan 2. Jenis tes gangguan M.Kep
persarafan pada yang sistem
klien dewasa sesuai digunakan persarafasan,
dengan standar yang 3. Pemeriksaan untuk perkemihan,
P= 1x 100’ berlaku dengan persyarafan evaluasi: integument, TIM
berfikir kreatif dan diskusi, dan
inovatif sehingga tanya jawab muskuloskele
menghasilkan langsung, tal
pelayanan yang 4. Heacting keaktifan Rudi H,
P = 2x100’ efisien dan efektif M.Kep

Anda mungkin juga menyukai