BAB I
PENDAHULUAN
salah satu penyakit tidak menular (PTM) dimana tekanan darah seseorang
sama dengan atau lebih dari 140 mmHg untuk sistolik dan untuk diastolik
sama dengan atau lebih dari 90 mmHg (Nurarif & Kusuma, 2015). Penyakit
hipertensi ini sering disebut silent killer karena pada sebagian besar kasus,
penyakit mematikan ini tidak menunjukkan gejala apapun, hingga pada suatu
tekanan darah yaitu edema dependen, penglihatan kabur, mual, muntah dan
nyeri kepala. Nyeri kepala adalah perasaan sakit atau nyeri termasuk termasuk
rasa tidak nyaman yang menyerang tengkorak (kepala) mulai dari kening
kearah atas dan belakang kepala dan bagian wajah (Saputri, Ayubbana, &
termbimbing, hipnosis, dan teknik relaksasi. Salah satu teknik relaksasi yang
dapat dilakukan untuk menurunkan nyeri adalah terapi Slow deep breathing.
al., 2015). merupakan salah satu relaksasi dan dapat membantu menurunkan
stress dan tekanan darah. Slow deep breathing merupakan salah satu intervensi
breathing banyak digunakan pada pasien nyeri namun jarang sekali digunakan
setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 Milliar orang
yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 9,4 juta orang
Pakarti, 2022).
penderita Hipertensi di Jawa Timur tahun 2020 (Dinkes Jatim Prov, 2020).
orang penderita hipertensi (100%) tidak mengetahui nafas dalam (slow deep
hanya mengetahui bahwa nafas dalam bisa membuat rileks. Dari 5 responden
tersebut 3 responden (53,3%) jika tekanan darahnya tinggi dan terdapat tanda
darah tinggi seperti nyeri kepala hanya mengkonsumsi obat hipertensi untuk
menurunkan intensitas nyeri kepala, namun jika tidak ada tanda gejala seperti
nyeri kepala maka mereka tidak mengkonsumsi obat penurun tekanan darah
dan 2 responden (46,6%) menggunakan terapi lain seperti senam dan minum
kurang atau sama dengan 10 kali per menit dengan fase ekshalasi yang
memberikan efek kepada sistem syaraf dan dapat menstimulasi respon saraf
tubuh. Saraf-saraf ini pada Slow Deep Breathing berdampak pada vasodilatasi
pengaruh relaksasi nafas dalam terhadap penurunan skala nyeri kepala pada
diantara yaitu faktor internal (faktor yang bersal dari dalam diri seseorang)
seperti motivasi dan pendidikan. Faktor eksternal (faktor yang berasal dari
luar diri seseorang dukungan keluarga (Yulianto et al., 2018) Upaya untuk
upaya yang dapat dilakukan perawat atau tenaga medis yaitu dengan
Hipertensi”
1.3 Tujuan
penderita hipertensi.
Daftar pustaka
https://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/PROFIL KESEHATAN
2020.pdf
Fernalia, Priyanti, W., Effendi, S., & Amita, D. (2017). Pengaruh Relaksasi Nafas
34.
325–330.
Saputri, R., Ayubbana, S., & Sari, S. A. (2022). Penerapan Relaksasi Nafas Dalam
Head Pain in Hypertension Patients in the Heart Room of Rsud Jend. Ahmad