Anda di halaman 1dari 22

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

MATA AJAR KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III


(PROGRAM REGULER SEMESTER VB)

KOORDINATOR MATA AJAR


Ns. TRI WIJAYANTO, M.Kep., Sp.KMB
NIDN : 0225057204

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MUHAMMADYAH PRINGSEWU
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
IDENTITAS MATA AJAR
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III

Kode Mata Ajar : IK 30309


Untuk : Program S1 Keperawatan Reguler
Jumlah SKS : 3 SKS (2 T, 1 L)
Waktu
Perkuliahan Efektif : 10 September s.d 29 Desember 2018
Ujian Tengah Semester : 29 Oktober s.d 03 November 2018
Ujian Akhir Semester : 25 s.d 29 Desember 2018
Utek : 02 s.d 19 Januari 2019
Koordinator : Ns. Tri Wijayanto, M.Kep., Sp.KMB
Tim Pengajar : 1. Ns. Tri Wijayanto, M.Kep., Sp.KMB.
2 Ns. Tiara, S.Kep., MN.
4. Ns. Rita Sari, M.Kep.
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

Nama Program Studi : Sarjana Keperawatan

Nama Mata Ajar Keperawatan Medikal Bedah III


Kode 303309
Semester V
Beban Kredit 3 SKS (2 T, 1 L)
Tim Pengajar 1. Ns. Tri Wijayanto, M.Kep., Sp.KMB.
2. Ns. Tiara, S.Kep., M.N.
3. Ns. Rita Sari, M.Kep.
Deskripsi Mata Ajar Fokus mata ajar ini adalah pada pemenuhan kebutuhan klien dewasa
dengan gangguan system persarafan, integumen, persepsi sensori dan
muskuloskeletal. Pemberian asuhan keperawatan pada kasus gangguan
sistem persarafan, integumen, persepsi sensori dan muskuloskeletal
berdasarkan proses keperawatan dengan mengaplikasikan ilmu biomedik
seperti biologi, histology, biokimia, anatomi dan fisiologi, patofisiologi, ilmu
keperawatan medikal bedah, ilmu penyakit dalam, farmakologi, nutrisi,
bedah dan rehabilitasi.
Gangguan system tersebut meliputi gangguan peradangan, kelainan
degenerative, dan trauma, yang termasuk dalam 10 kasus terbesar baik
local, regional dan nasional serta internasional. Lingkup bahasan mulai dari
pengkajian sampai dengan evaluasi terhadap klien. Intervensi keperawatan
meliputi terapi modalitas keperawatan pada berbagai kondisi termasuk
terapi komplementer. Proses pembelajaran dilakukan melalui kuliah pakar,
collaborative learning (CL), dan belajar berdasarkan masalah (BDM) dan
praktik laboratorium.
Capaian Pembelajaran Pada akhir mata ajar ini diharapkan mahasiswa mampu melakukan asuhan
Mata Ajar keperawatan secara komprehensif pada klien dewasa dengan gangguan
system persarafan, integumen, persepsi sensori dan muskuloskeletal serta
memperhatikan aspek legal dan etis.
Capaian Pembelajaran Setelah mengikuti proses pembelajaran, diharapkan mahasiswa mampu :
Khusus a. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gangguan
system persarafan, integumen, persepsi sensori dan muskuloskeletal.
pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
b. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan
system persarafan, integumen, persepsi sensori dan muskuloskeletal
pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
c. Mengintegrasikan hasil-hasil penelitian ke dalam asuhan keperawatan
dalam mengatasi masalah system persarafan, integumen, persepsi
sensori dan muskuloskeletal. persarafan, integumen, persepsi sensori
dan muskuloskeletal.
d. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada
sekelompok klien dengan gangguan system muskuloskeletal,
integumen, persepsi sensori dan persarafan pada klien dewasa dengan
memperhatikan aspek legal dan etis.
e. Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan system
persarafan, integumen, persepsi sensori dan muskuloskeletal pada
klien dewasa.
f. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan
gangguan system persarafan, integumen, persepsi sensori dan
muskuloskeletal pada klien dewasa sesuai standar yang berlaku
dengan berpikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan
yang efesien dan efektif.
Metode Penilaian dan Bobot Penilaian mata ajar keperawatan medikal bedah III adalah sebagai
Pembobotan berikut :
Quis : 20%
Penugasan : 30%
Ujian tengah semester : 20%
Ujian akhir semester : 30%
Pembelajaran teori dan laboratorium wajib dihadiri mahasiswa minimal 75%
dari total pembelajaran. Mahasiswa dinyatakan lulus dalam mata ajar ini
bila, telah memperoleh mata ajaran ≥ 2,00 dengan lambang (C).
Daftar Referensi 1. Ackley, B.J. & Ladwing, G.B. (2013). Nursing Diagnosis Handbook: An
Evidance Based Guide to Planning Care,10th edition. Mosby : Elsevier
Inc.
2. Black, J.M., & Hawk, J.H. (2013). Medical surgical nursing clinical
management for positive outcome. 7th Ed. Philadelphia. Mosby.
3. Bulechek G.M., Butcher H.K., Dochterman J.M., Wagner C. (2013).
Nursing Interventions Classification (NIC). 6th edition. Mosby : Elsevier
Inc.
4. Dudek, S.G. (2013). Nutrition Essentials for Nursing Practice, 7 th.
Lippincott: William Wilkins.
5. Grodner M., Escott-Stump S.,, Dorner S. (2016) Nutritional Foundation
and Clinical Application : A Nursing Approach. 6 th edition. Mosby:
Elsevier Inc.
6. Smeltzer, Suzanne C.; Bare, Brenda G., (2010). Brunner & Suddarth’s
Textbook of Medical-Surgical Nursing10th edition, Lippincott Williams &
Wilkin.
7. Perry Potter, (2006), Fundamental of Nursing Conceps Process and
Practic, Jakarat, EGC.
8. Kozier, B., Erb, G., Blais. (2011). Profesional nursing practice: concept
and perspective. California: Addison Wesley Longman, Inc.
9. Potter, P.a., & Perry, A.G. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan
konsep, proses, dan praktik, edisi 4, Alih bahasa Asih Y, dkk. Jakarta.
EGC.
JADUAL PEMBELAJARAN
No. Hari/Waktu Capaian Pembelajaran Bentuk Bahan Kajian Indikator/Kriteria Bobot Dosen
Khusus Pembelajaran
(Metode)
1. Selasa, 11 Setelah mengikuti proses Ceramah,  Review anatomi, fisiologi, Mahasiswa mampu : C1, C2 TRI W
September pembelajaran diharapkan Tanya Jawab fisika dan biokimia  Menjelaskan anatomi, fisiologi,
2018 mampu melakukan asuhan Case Study pembuluh darah otak. fisika dan biokimia pada sistem
Pkl. 09.40- keperawatan secara  Patofisiologi, farmakologi saraf.
11.20 WIB komprehensif pada klien PBC = 2 x 50 dan terapi diet stroke.  Menjelaskan patofisiologi,
dewasa dengan gangguan menit  Asuhan keperawatan farmakologi dan terapi diet
system persarafan: luka (pengkajian, analisa data, stroke.
bakar stroke dengan diagnosa keperawatan,  Melakukan asuhan
memperhatikan aspek legal intervensi, implementasi keperawatan (pengkajian,
dan etis. dan evaluasi secara analisa data, diagnosa
komprehensif meliputi bio- keperawatan, intervensi,
psiko-sosio-spiritual pada implementasi dan evaluasi
klien dengan stroke. secara komprehensif meliputi
 Pendidikan kesehatan : bio-psiko-sosio-spiritual pada
upaya pencegahan primer, klien dengan stroke.
sekunder dan tersier,  Melakukan pendidikan
persiapan, pelaksanaan, kesehatan meliputi : upaya
dan paska pemeriksaan pencegahan primer, sekunder
diagnostik dan laboratorium dan tersier, persiapan,
pada klien stroke dengan pelaksanaan, dan paska
memperhatikan aspek legal pemeriksaan diagnostik dan
dan etis.. laboratorium pada klien stroke
 Hasil penelitian tentang dengan memperhatikan aspek
penatalaksanaan legal dan etis.
berdasarkan trend dan isu  Menjelaskan hasil penelitian
terkait, serta evidence tentang penatalaksanaan
based practice pada klien berdasarkan trend dan isu
dengan stroke. terkait, serta evidence based
 Peran dan fungsi perawat practice pada klien dengan
serta fungsi advokasi pada stroke.
klien dengan stroke.  Menjelaskan peran dan fungsi
perawat serta fungsi advokasi
pada klien dengan stroke.
2. Rabu, 12 Setelah mengikuti proses Diskusi  Anatomi, fisiologi, fisika dan Mahasiswa mampu : C1, C2 TRI W
September pembelajaran diharapkan Ceramah biokimia otak.  Menjelaskan anatomi, fisiologi,
2018. Pkl. mampu melakukan asuhan Case Study  Patofisiologi, farmakologi fisika dan biokimia lapisan
08.00-09.40 keperawatan secara dan terapi diet cedera otak.
WIB komprehensif pada klien PBC = 2 x 50 kepala.  Menjelaskan patofisiologi,
dewasa dengan gangguan menit  Asuhan keperawatan farmakologi dan terapi diet
system persarafan : cedera (pengkajian, analisa data, cedera kepala.
kepala dengan diagnosa keperawatan,  Melakukan asuhan
memperhatikan aspek legal intervensi, implementasi keperawatan (pengkajian,
dan etis. dan evaluasi secara analisa data, diagnosa
komprehensif meliputi bio- keperawatan, intervensi,
psiko-sosio-spiritual pada implementasi dan evaluasi
klien dengan cedera secara komprehensif meliputi
kepala. bio-psiko-sosio-spiritual pada
 Pendidikan kesehatan : klien dengan cedera kepala.
upaya pencegahan primer,  Melakukan pendidikan
sekunder dan tersier, kesehatan meliputi : upaya
persiapan, pelaksanaan, pencegahan primer, sekunder
dan paska pemeriksaan dan tersier, persiapan,
diagnostik dan laboratorium pelaksanaan, dan paska
pada klien cedera kepala pemeriksaan diagnostik dan
dengan memperhatikan laboratorium pada klien
aspek legal dan etis. cedera kepala. engan
 Hasil penelitian tentang memperhatikan aspek legal
penatalaksanaan dan etis.
berdasarkan trend dan isu  Menjelaskan hasil penelitian
terkait, serta evidence tentang penatalaksanaan
based practice pada klien berdasarkan trend dan isu
cedera kepala dengan terkait, serta evidence based
memperhatikan aspek legal practice pada klien dengan
dan etis. cedera kepala.
 Peran dan fungsi perawat  Menjelaskan peran dan fungsi
serta fungsi advokasi pada perawat serta fungsi advokasi
klien dengan cedera pada klien dengan cedera
kepala. kepala.
3. Selasa, 18 Setelah mengikuti proses Ceramah  Anatomi, fisiologi, fisika dan Mahasiswa mampu : C1, C2 TIARA
September pembelajaran diharapkan Tanya jawab biokimia otak.  Menjelaskan anatomi, fisiologi,
2018. Pkl. mampu melakukan asuhan Case study  Patofisiologi, farmakologi fisika dan biokimia otak.
09.40-11.20 keperawatan secara dan terapi diet tumor otak.  Menjelaskan patofisiologi,
WIB komprehensif pada klien  Asuhan keperawatan farmakologi dan terapi diet
dewasa dengan gangguan PBC = 2 x 50 (pengkajian, analisa data, tumor otak.
system persarafan : tumor menit diagnosa keperawatan,  Melakukan asuhan
otak dengan memperhatikan intervensi, implementasi keperawatan (pengkajian,
aspek legal dan etis. dan evaluasi secara analisa data, diagnosa
komprehensif meliputi bio- keperawatan, intervensi,
psiko-sosio-spiritual pada implementasi dan evaluasi
klien dengan tumor otak. secara komprehensif meliputi
 Pendidikan kesehatan : bio-psiko-sosio-spiritual pada
upaya pencegahan primer, klien dengan tumor otak.
sekunder dan tersier,  Melakukan pendidikan
persiapan, pelaksanaan, kesehatan meliputi : upaya
dan paska pemeriksaan pencegahan primer, sekunder
diagnostik dan laboratorium dan tersier, persiapan,
pada klien tumor otak pelaksanaan, dan paska
dengan memperhatikan pemeriksaan diagnostik dan
aspek legal dan etis. laboratorium pada klien tumor
 Hasil penelitian tentang otak dengan memperhatikan
penatalaksanaan aspek legal dan etis.
berdasarkan trend dan isu  Menjelaskan hasil penelitian
terkait, serta evidence tentang penatalaksanaan
based practice pada klien berdasarkan trend dan isu
dengan tumor otak. terkait, serta evidence based
 Peran dan fungsi perawat practice pada klien dengan
serta fungsi advokasi pada tumor otak.
klien dengan tumor otak.  Menjelaskan peran dan fungsi
perawat serta fungsi advokasi
pada klien dengan tumor otak.
4. Rabu, 19 Setelah mengikuti proses Diskusi  Anatomi, fisiologi, fisika dan Mahasiswa mampu : C1, C2 TIARA
September pembelajaran diharapkan Ceramah biokimia lapisan meningen.  Menjelaskan anatomi, fisiologi,
2018. Pkl. mampu melakukan asuhan Case Study  Patofisiologi, farmakologi fisika dan biokimia lapisan
08.00-09.40 keperawatan secara meningen.
dan terapi diet meningitis.
WIB. komprehensif pada klien PBC = 2 x 50  Asuhan keperawatan  Menjelaskan patofisiologi,
dewasa dengan gangguan menit (pengkajian, analisa data, farmakologi dan terapi diet
system persarafan : diagnosa keperawatan, meningitis.
meningitis dengan intervensi, implementasi  Melakukan asuhan
memperhatikan aspek legal dan evaluasi secara keperawatan (pengkajian,
dan etis. komprehensif meliputi bio- analisa data, diagnosa
psiko-sosio-spiritual pada keperawatan, intervensi,
klien dengan meningitis. implementasi dan evaluasi
 Pendidikan kesehatan : secara komprehensif meliputi
upaya pencegahan primer, bio-psiko-sosio-spiritual pada
sekunder dan tersier, klien dengan meningitis.
persiapan, pelaksanaan,  Melakukan pendidikan
dan paska pemeriksaan kesehatan meliputi : upaya
diagnostik dan laboratorium pencegahan primer, sekunder
pada klien meningitis dan tersier, persiapan,
dengan memperhatikan pelaksanaan, dan paska
aspek legal dan etis. pemeriksaan diagnostik dan
 Hasil penelitian tentang laboratorium pada klien
penatalaksanaan meningitis dengan
berdasarkan trend dan isu memperhatikan aspek legal
terkait, serta evidence dan etis.
based practice pada klien  Menjelaskan hasil penelitian
meningitis dengan tentang penatalaksanaan
memperhatikan aspek legal berdasarkan trend dan isu
dan etis. terkait, serta evidence based
 Peran dan fungsi perawat practice pada klien dengan
serta fungsi advokasi pada meningitis.
klien dengan meningitis.  Menjelaskan peran dan fungsi
perawat serta fungsi advokasi
pada klien dengan meningitis.
5. Selasa, 25 Setelah mengikuti proses Ceramah  Anatomi, fisiologi, fisika dan Mahasiswa mampu : C1, C2 RITA
September, pembelajaran diharapkan Tanya jawab biokimia pada mata.  Menjelaskan anatomi, fisiologi,
2018 Pkl. mampu melakukan asuhan Case study  Patofisiologi, farmakologi fisika dan biokimia pada mata.
09.40-11.20 keperawatan secara dan terapi diet glaucoma.  Menjelaskan patofisiologi,
WIB komprehensif pada klien PBC = 2 x 50  Asuhan keperawatan farmakologi dan terapi diet
dewasa dengan gangguan menit (pengkajian, analisa data, glaucoma.
system persepsi sensori : diagnosa keperawatan,  Melakukan asuhan
glaucoma dengan intervensi, implementasi keperawatan (pengkajian,
memperhatikan aspek legal dan evaluasi secara analisa data, diagnosa
dan etis. komprehensif meliputi bio- keperawatan, intervensi,
psiko-sosio-spiritual pada implementasi dan evaluasi
klien dengan glaucoma. secara komprehensif meliputi
 Pendidikan kesehatan : bio-psiko-sosio-spiritual pada
upaya pencegahan primer, klien dengan glaucoma.
sekunder dan tersier,  Melakukan pendidikan
persiapan, pelaksanaan, kesehatan meliputi : upaya
dan paska pemeriksaan pencegahan primer, sekunder
diagnostik dan laboratorium dan tersier, persiapan,
pada klien glaucoma pelaksanaan, dan paska
dengan memperhatikan pemeriksaan diagnostik dan
aspek legal dan etis. laboratorium pada klien
 Hasil penelitian tentang glaucoma dengan
penatalaksanaan memperhatikan aspek legal
berdasarkan trend dan isu dan etis.
terkait, serta evidence  Menjelaskan hasil penelitian
based practice pada klien tentang penatalaksanaan
dengan glaucoma. berdasarkan evidence based
 Peran dan fungsi perawat trend dan isu terkait, serta
serta fungsi advokasi pada practice pada klien dengan
klien dengan glaucoma. glaucoma.
 Menjelaskan peran dan fungsi
perawat serta fungsi advokasi
pada klien dengan glaucoma.
6. Rabu, 26 Setelah mengikuti proses Diskusi  Patofisiologi, farmakologi Mahasiswa mampu : C1, C2 RITA
September, pembelajaran diharapkan Ceramah dan terapi diet katarak.  Menjelaskan patofisiologi,
2018 pkl. mampu melakukan asuhan Case Study  Asuhan keperawatan farmakologi dan terapi diet
08.00-09.40 keperawatan secara (pengkajian, analisa data, katarak.
WIB. komprehensif pada klien PBC = 2 x 50 diagnosa keperawatan,  Melakukan asuhan
dewasa dengan gangguan menit intervensi, implementasi keperawatan (pengkajian,
system persepsi sensori : dan evaluasi secara analisa data, diagnosa
katarak dengan komprehensif meliputi bio- keperawatan, intervensi,
memperhatikan aspek legal psiko-sosio-spiritual pada implementasi dan evaluasi
dan etis. klien dengan katarak. secara komprehensif meliputi
 Pendidikan kesehatan : bio-psiko-sosio-spiritual pada
upaya pencegahan primer, klien dengan katarak.
sekunder dan tersier,  Melakukan pendidikan
persiapan, pelaksanaan, kesehatan meliputi : upaya
dan paska pemeriksaan pencegahan primer, sekunder
diagnostik dan laboratorium dan tersier, persiapan,
pada klien katarak dengan pelaksanaan, dan paska
memperhatikan aspek legal pemeriksaan diagnostik dan
dan etis. laboratorium pada klien
 Hasil penelitian tentang katarak dengan
penatalaksanaan memperhatikan aspek legal
berdasarkan trend dan isu dan etis.
terkait, serta evidence  Menjelaskan hasil penelitian
based practice pada klien tentang penatalaksanaan
dengan katarak. berdasarkan trend dan isu
 Peran dan fungsi perawat terkait, serta evidence based
serta fungsi advokasi pada practice pada klien dengan
klien dengan katarak. katarak.
 Menjelaskan peran dan fungsi
perawat serta fungsi advokasi
pada klien dengan katarak.
7. Selasa, 02 Setelah mengikuti proses Diskusi  Anatomi, fisiologi, fisika dan Mahasiswa mampu : C1, C2 RITA
Oktober, pembelajaran diharapkan Ceramah biokimia pada telinga.  Menjelaskan anatomi, fisiologi,
2018 Pkl. mampu melakukan asuhan Case study  Patofisiologi, farmakologi fisika dan biokimia pada
09.40-11.20 keperawatan secara dan terapi diet otitis dan telinga.
WIB komprehensif pada klien PBC = 2 x 50 vertigo.  Menjelaskan patofisiologi,
dewasa dengan gangguan menit  Asuhan keperawatan farmakologi dan terapi diet
system persepsi sensori : (pengkajian, analisa data, otitis dan vertigo.
otitis dan vertigo dengan diagnosa keperawatan,  Melakukan asuhan
memperhatikan aspek legal intervensi, implementasi keperawatan (pengkajian,
dan etis. dan evaluasi secara analisa data, diagnosa
komprehensif meliputi bio- keperawatan, intervensi,
psiko-sosio-spiritual pada implementasi dan evaluasi
klien dengan otitis dan secara komprehensif meliputi
vertigo. bio-psiko-sosio-spiritual pada
 Pendidikan kesehatan : klien dengan otitis dan vertigo
upaya pencegahan primer, dan vertigo.
sekunder dan tersier,  Melakukan pendidikan
persiapan, pelaksanaan, kesehatan meliputi : upaya
dan paska pemeriksaan pencegahan primer, sekunder
diagnostik dan laboratorium dan tersier, persiapan,
pada klien otitis dan vertigo pelaksanaan, dan paska
dengan memperhatikan pemeriksaan diagnostik dan
aspek legal dan etis. laboratorium pada klien otitis
 Hasil penelitian tentang dan vertigo dengan
penatalaksanaan memperhatikan aspek legal
berdasarkan trend dan isu dan etis.
terkait, serta evidence  Menjelaskan hasil penelitian
based practice pada klien tentang penatalaksanaan
dengan otitis dan vertigo. berdasarkan trend dan isu
 Peran dan fungsi perawat terkait, serta evidence based
serta fungsi advokasi pada practice pada klien dengan
klien dengan otitis dan otitis dan vertigo.
vertigo.  Menjelaskan peran dan fungsi
perawat serta fungsi advokasi
pada klien dengan otitis dan
vertigo.
8. Rabu, 03 Setelah mengikuti proses Ceramah  Anatomi, fisiologi, fisika dan Mahasiswa mampu : C1, C2 RITA
Oktober, pembelajaran diharapkan Tanyajawab biokimia pada kulit.  Menjelaskan anatomi, fisiologi,
2018 pkl. mampu melakukan asuhan Case Study  Patofisiologi, farmakologi fisika dan biokimia kulit.
08.00-09.40 keperawatan secara dan terapi diet luka bakar.  Menjelaskan patofisiologi,
WIB. komprehensif pada klien PBC = 2 x 50  Asuhan keperawatan farmakologi dan terapi diet
dewasa dengan gangguan menit (pengkajian, analisa data, luka bakar.
system integumen: luka bakar diagnosa keperawatan,  Melakukan asuhan
dengan memperhatikan intervensi, implementasi keperawatan (pengkajian,
aspek legal dan etis. dan evaluasi secara analisa data, diagnosa
komprehensif meliputi bio- keperawatan, intervensi,
psiko-sosio-spiritual pada implementasi dan evaluasi
klien dengan luka bakar. secara komprehensif meliputi
 Pendidikan kesehatan : bio-psiko-sosio-spiritual pada
upaya pencegahan primer, klien dengan luka bakar.
sekunder dan tersier,  Melakukan pendidikan
persiapan, pelaksanaan, kesehatan meliputi : upaya
dan paska pemeriksaan pencegahan primer, sekunder
diagnostik dan laboratorium dan tersier, persiapan,
pada klien luka bakar pelaksanaan, dan paska
dengan memperhatikan pemeriksaan diagnostik dan
aspek legal dan etis. laboratorium pada klien luka
 Hasil penelitian tentang bakar dengan memperhatikan
penatalaksanaan aspek legal dan etis.
berdasarkan trend dan isu  Menjelaskan hasil penelitian
terkait, serta evidence tentang penatalaksanaan
based practice pada klien berdasarkan trend dan isu
dengan luka bakar. terkait, serta evidence based
 Peran dan fungsi perawat practice pada klien dengan
serta fungsi advokasi pada luka bakar.
klien dengan luka bakar.  Menjelaskan peran dan fungsi
perawat serta fungsi advokasi
pada klien dengan luka bakar.
9. Selasa, 09 Setelah mengikuti proses Ceramah,  Anatomi, fisiologi, fisika dan Mahasiswa mampu : C1, C2 TRI W
Oktober, pembelajaran diharapkan Tanya jawab biokimia tulang.  Menjelaskan anatomi, fisiologi,
2018 Pkl. mampu melakukan asuhan Case Study  Patofisiologi, farmakologi fisika dan biokimia tulang.
09.40-11.20 keperawatan secara dan terapi diet fraktur.  Menjeaskan patofisiologi,
WIB komprehensif pada klien PBC = 2 x 50  Asuhan keperawatan farmakologi dan terapi diet
dewasa dengan gangguan menit (pengkajian, analisa data, fraktur.
system muskuloskeletal : diagnosa keperawatan,  Melakukan asuhan
fraktur dengan intervensi, implementasi keperawatan (pengkajian,
memperhatikan aspek legal dan evaluasi secara analisa data, diagnosa
dan etis. komprehensif meliputi bio- keperawatan, intervensi,
psiko-sosio-spiritual pada implementasi dan evaluasi
klien dengan fraktur. secara komprehensif meliputi
 Pendidikan kesehatan : bio-psiko-sosio-spiritual pada
upaya pencegahan primer, klien dengan fraktur.
sekunder dan tersier,  Melakukan pendidikan
persiapan, pelaksanaan, kesehatan meliputi : upaya
dan paska pemeriksaan pencegahan primer, sekunder
diagnostik dan laboratorium dan tersier, persiapan,
pada klien fraktur dengan pelaksanaan, dan paska
memperhatikan aspek legal pemeriksaan diagnostik dan
dan etis. laboratorium pada klien fraktur
 Hasil penelitian tentang dengan memperhatikan aspek
penatalaksanaan legal dan etis.
berdasarkan trend dan isu  Menjelaskan hasil penelitian
terkait, serta evidence tentang penatalaksanaan
based practice pada klien berdasarkan trend dan isu
dengan fraktur. terkait, serta evidence based
 Peran dan fungsi perawat practice pada klien dengan
serta fungsi advokasi pada fraktur.
klien dengan fraktur.  Menjelaskan peran dan fungsi
perawat serta fungsi advokasi
pada klien dengan fraktur.
10. Rabu, 10 Setelah mengikuti proses Diskusi  Anatomi, fisiologi, fisika dan Mahasiswa mampu : C1, C2 TRI W
Oktober, pembelajaran diharapkan Ceramah biokimia pada sendi.  Menjelaskan anatomi, fisiologi,
2018 pkl. mampu melakukan asuhan Case study  Patofisiologi, farmakologi fisika dan biokimia sendi.
08.00-09.40 keperawatan secara dan terapi diet dislokasi.  Menjelaskan patofisiologi,
WIB. komprehensif pada klien PBC = 2 x 50  Asuhan keperawatan farmakologi dan terapi diet
dewasa dengan gangguan menit (pengkajian, analisa data, dislokasi.
system muskuloskeletal: diagnosa keperawatan,  Melakukan asuhan
dislokasi dengan intervensi, implementasi keperawatan (pengkajian,
memperhatikan aspek legal dan evaluasi secara analisa data, diagnosa
dan etis. komprehensif meliputi bio- keperawatan, intervensi,
psiko-sosio-spiritual pada implementasi dan evaluasi
klien dengan dislokasi. secara komprehensif meliputi
 Pendidikan kesehatan : bio-psiko-sosio-spiritual pada
upaya pencegahan primer, klien dengan dislokasi.
sekunder dan tersier,  Melakukan pendidikan
persiapan, pelaksanaan, kesehatan meliputi : upaya
dan paska pemeriksaan pencegahan primer, sekunder
diagnostik dan laboratorium dan tersier, persiapan,
pada klien dislokasi dengan pelaksanaan, dan paska
memperhatikan aspek legal pemeriksaan diagnostik dan
dan etis. laboratorium pada klien
 Hasil penelitian tentang dengan dislokasi
penatalaksanaan memperhatikan aspek legal
berdasarkan trend dan isu dan etis.
terkait, serta evidence  Menjelaskan hasil penelitian
based practice pada klien tentang penatalaksanaan
dengan dislokasi. berdasarkan trend dan isu
 Peran dan fungsi perawat terkait, serta evidence based
serta fungsi advokasi pada practice pada klien dengan
klien dengan dislokasi. dislokasi.
 Menjelaskan peran dan fungsi
perawat serta fungsi advokasi
pada klien dengan dislokasi.
11. Selasa, 16 Setelah mengikuti proses Case study  Manajemen kasus asuhan Mahasiswa mampu : C1, C2 TIARA
Oktober, pembelajaran diharapkan Diskusi keperawatan pada  Melakukan manajemen kasus
2018 Pkl. mampu melakukan simulasi sekelompok pasien asuhan keperawatan pada
09.40-11.20 asuhan keperawatan pada PBC = 2 x 50 gangguan system sekelompok pasien gangguan
WIB sekelompok pasien dengan menit persarafan dengan system persarafan dengan
gangguan system persarafan, memperhatikan aspek legal memperhatikan aspek legal
dan integument, dengan dan etis. dan etis.
memperhatikan aspek legal  Manajemen kasus asuhan  Melakukan manajemen kasus
dan etis. keperawatan pada asuhan keperawatan pada
sekelompok pasien sekelompok pasien gangguan
gangguan system system integument dengan
integument dengan memperhatikan aspek legal
memperhatikan aspek legal dan etis.
dan etis.
12. Rabu, 17 Setelah mengikuti proses Case study  Manajemen kasus asuhan Mahasiswa mampu : C1, C2 TIARA
Oktober, pembelajaran diharapkan Diskusi keperawatan pada  Melakukan manajemen kasus
2018 pkl. mampu melakukan simulasi sekelompok pasien asuhan keperawatan pada
08.00-09.40 asuhan keperawatan pada PBC = 2 x 50 gangguan system sekelompok pasien gangguan
WIB. sekelompok pasien dengan menit muskulosekletal dengan system muskulosekletal
gangguan system memperhatikan aspek legal dengan memperhatikan aspek
muskuloskeletal, dan dan etis. legal dan etis.
persepsi sensori dengan  Manajemen kasus asuhan  Melakukan manajeman kasus
memperhatikan aspek legal keperawatan pada asuhan keperawatan pada
dan etis. sekelompok pasien sekelompok pasien gangguan
gangguan system persepsi system persepsi sensori
sensori dengan dengan memperhatikan aspek
memperhatikan aspek legal legal dan etis.
dan etis.
13.. Selasa, 23 Setelah mengikuti proses Ceramah  Definisi luka Mahasiswa mampu : C1, C2 RITA
Oktober, pembelajaran diharapkan Tanyajawab  Klasifikasi luka  Menjelaskan definisi luka,
2018 Pkl. mampu menjelaskan Case study  Proses penyembuhan luka klasifikasi luka, proses
09.40-11.20 perawatan luka (wound care)  Komplikasi luka penyembuhan luka, komplikasi
WIB pada dengan gangguan PBC = 2 x 50  Faktor-faktor yang luka, faktor-faktor yang
mempengaruhi mempengaruhi penyembuhan
sistem persarafan, menit
penyembuhan luka luka.
integument, muskuloskeletal
dan persepsi sensori.  Proses keperawatan  Menjelaskan proses
(pengkajian, diagnosa keperawatan (pengkajian,
keperawatan, intevensi, diagnosa keperawatan,
rasional) intevensi, rasional).
 Balutan luka  Menjelaskan balutan luka, cara
 Membersihkan kulit dan membersihkan kulit dan daerah
daerah drain drain, perawatan jahitan dan
 Perawatan jahitan dan pembuangan drainase serta
pembuangan drainase serta pemasangan verban, standar
pemasangan verban operasional prosedur
 Standar operasional perawatan luka.
prosedur perawatan luka
14. Rabu, 24 Setelah mengikuti proses Ceramah  Definisi nyeri Mahasiswa mampu : C1, C2 TRI W
Oktober, pembelajaran diharapkan Tanyajawab  Fisiologi nyeri  Menjelaskan definisi nyeri,
2018 pkl. mampu menjelaskan Case study  Faktor-faktor yang fisiologi nyeri, faktor-faktor
08.00-09.40 manajemen nyeri (pain mempengaruhi nyeri. yang mempengaruhi nyeri.
WIB. management) pada dengan PBC = 2 x 50  Proses  Menjelaskan
keperawatan proses
gangguan sistem persarafan, menit (pengkajian nyeri,
keperawatan (pengkajian
integument, muskuloskeletal intervensi keperawatan ; nyeri, intervensi keperawatan
dan persepsi sensori. tujuan, tindakan, rasional)
; tujuan, tindakan, rasional).
 Strategi penatalaksanaan Menjelaskan strategi
nyeri (farmakologi dan penatalaksanaan nyeri
non farmakologi). (farmakologi dan non
farmakologi).
UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) : 30 OKTOBER - 04 NOVEMBER 2017
15. Selasa, 06 Setelah mengikuti proses Lab. skill: a. Anamnese (biodata, keluhan Mahasiswa mampu : P3 TIARA
November pembelajaran diharapkan Demonstrasi utama, riwayat penyakit a. Menjelaskan anamnese
2018 Pkl. mahasiswa mampu Redemonstrasi sebelumnya, riwayat (biodata, keluhan utama,
09.40-11.20 melakukan pengkajian kesehatan keluarga, riwayat riwayat penyakit sebelumnya,
WIB meliputi; anamneses, PBP = 1 x 100 psiko-sosial-spiritual, pola riwayat kesehatan keluarga,
kebiasaan sehari-hari pada riwayat psiko-sosial-spiritual,
pemeriksaan fisik, dan menit
pemeriksaan penunjang pada pasien yang mengalami pola kebiasaan sehari-hari
gangguan sistem pada pasien yang mengalami
pasien yang mengalami
persarafan. gangguan sistem persarafan.
gangguan sistem persarafan.
b. Pemeriksaan TTV dan b. Menjelaskan pemeriksaan
pemeriksaan fisik sistem TTV dan pemeriksaan fisik
saraf (tingkat kesadaran sistem saraf (tingkat
GCS, fungsi saraf serebral, kesadaran GCS, fungsi saraf
fungsi saraf serebelum, serebral, fungsi saraf
fungsi saraf cranial I-XII, serebelum, fungsi saraf cranial
fungsi saraf motorik dan I-XII, fungsi saraf motorik dan
sensorik, reflek patologis sensorik, reflek patologis dan
dan fisiologis pada pasien fisiologis pada pasien yang
yang mengalami mengalami gangguan sistem
gangguan sistem persarafan.
persarafan. c. Menjelaskan analisis
c. Analisis pemeriksaan pemeriksaan penunjang (darah,
penunjang (darah, urine, urine, CSS, pemeriksaan
CSS, pemeriksaan diagnostic) pada pasien yang
diagnostic) pada pasien mengalami gangguan sistem
yang mengalami persarafan.
gangguan sistem
persarafan.
16. Rabu, 07 Setelah mengikuti proses Lab. skill: a. Anamnese (biodata, keluhan Mahasiswa mampu : P3 RITA
November pembelajaran diharapkan Demonstrasi utama, riwayat penyakit a. Menjelaskan anamnese
2018 pkl. mahasiswa mampu Redemonstrasi sebelumnya, riwayat (biodata, keluhan utama,
08.00-09.40 melakukan pengkajian kesehatan keluarga, riwayat riwayat penyakit sebelumnya,
WIB meliputi; anamneses, PBP = 1 x 100 psiko-sosial-spiritual, pola riwayat kesehatan keluarga,
kebiasaan sehari-hari pada riwayat psiko-sosial-spiritual,
pemeriksaan fisik dan menit
pemeriksaan penunjang pada pasien yang mengalami pola kebiasaan sehari-hari
gangguan sistem pada pasien yang mengalami
pasien yang mengalami
integument dan persepsi gangguan sistem integument
gangguan sistem integument
sensori. dan persepsi sensori.
dan persepsi sensori.
b. Pemeriksaan TTV dan b. Menjelaskan pemeriksaan TTV
pemeriksaan fisik pada dan pemeriksaan fisik pada
pasien yang mengalami pasien yang mengalami
gangguan sistem gangguan sistem integument
integument dan persepsi dan persepsi sensori.
sensori. c. Menjelaskan analisis
c. Analisis pemeriksaan pemeriksaan penunjang (darah,
penunjang (darah, urine, urine, dan pemeriksaan
dan pemeriksaan diagnostic) pada pasien yang
diagnostic) pada pasien mengalami gangguan sistem
yang mengalami integument dan persepsi
gangguan sistem sensori.
integument dan persepsi
sensori.
17. Selasa, 13 Setelah mengikuti proses Lab. skill: a. Anamnese (biodata, keluhan Mahasiswa mampu : P3 TRI W
November pembelajaran diharapkan Demonstrasi utama, riwayat penyakit a. Menjelaskan anamnese
2018 Pkl. mahasiswa mampu Redemonstrasi sebelumnya, riwayat (biodata, keluhan utama,
09.40-11.20 melakukan pengkajian kesehatan keluarga, riwayat riwayat penyakit sebelumnya,
WIB meliputi; anamneses, PBP = 1 x 100 psiko-sosial-spiritual, pola riwayat kesehatan keluarga,
pemeriksaan fisik dan menit kebiasaan sehari-hari pada riwayat psiko-sosial-spiritual,
pemeriksaan penunjang pada pasien yang mengalami pola kebiasaan sehari-hari
pasien yang mengalami gangguan sistem pada pasien yang mengalami
gangguan sistem muskuloskeletal. gangguan sistem
muskuloskeletal. b. Pemeriksaan TTV dan muskuloskeletal.
pemeriksaan fisik sistem b. Menjelaskan pemeriksaan TTV
integument dan sistem dan pemeriksaan fisik sistem
persepsi sensorik pada integument dan sistem persepsi
pasien yang mengalami sensorik pada pasien yang
gangguan sistem mengalami gangguan sistem
muskuloskeletal. muskuloskeletal.
c. Analisis pemeriksaan c. Menjelaskan analisis
penunjang (darah, urine, pemeriksaan penunjang (darah,
dan pemeriksaan urine, dan pemeriksaan
diagnostic) pada pasien diagnostic) pada pasien yang
yang mengalami mengalami gangguan sistem
gangguan sistem muskuloskeletal.
muskuloskeletal.
18. Rabu, 14 Setelah mengikuti proses Lab. skill: Intervensi Keperawatan : Mahasiswa mampu : P3 TIARA
November pembelajaran diharapkan Demonstrasi  Body movement/body  Melakukan body
2018 pkl. mahasiswa mampu melakukan Redemonstrasi mechanic. movement/body mechanic.
08.00-09.40 body movement/body mechanic,
 Ambulasi dini  Melakukan ambulasi dini
WIB ambulasi dini, ROM exercise , PBP = 1 x 100
 ROM exercise  Melakukan ROM exercise
fiksasi dan immobilisasi pada menit
pasien dengan gangguan  Fiksasi dan immobilisasi  Melakukan fiksasi dan
immobilisasi
sistem persarafan,
integument, muskuloskeletal
dan persepsi sensori.
19. Selasa, 20 Setelah mengikuti proses Lab. skill: Intervensi keperawatan : Mahasiswa mampu : P3 RITA
November pembelajaran diharapkan Demonstrasi  Irigasi mata  Melakukan irigasi mata
2018 Pkl. mahasiswa mampu Redemonstrasi  Tetes mata  Melakukan tetes mata
09.40-11.20 mendemonstrasikan  Irigasi telinga  Melakukan irigasi telinga
WIB intervensi keperawatan : PBP = 1 x 100  Tetes telinga  Melakukan tetes telinga
irigasi mata, tetes mata, menit
irigasi telinga, dan tetes
telinga pada pasien dengan
gangguan sistem persepsi
sensori.
20. Rabu, 21 Setelah mengikuti proses Lab. skill: Intervensi keperawatan : Mahasiswa mampu : P3 TRI W
November pembelajaran diharapkan Demonstrasi a. Pengkajian nyeri : a. Melakukan pengkajian nyeri
2018 pkl. mahasiswa mampu Riwayat nyeri meliputi; meliputi Riwayat nyeri meliputi;
08.00-09.40 melakukan manajemen nyeri lokasi, intensitas, kualitas, lokasi, intensitas, kualitas, pola
WIB (pain management) pada PBP = 1 x 100 pola (waktu awitan, durasi, (waktu awitan, durasi, konstan),
pasien yang mengalami menit konstan), factor pencetus, factor pencetus, factor pereda,
factor pereda, gejala gejala penyerta, efek pada ADL.
masalah keperawatan nyeri
penyerta, efek pada ADL. Observasi respon perilaku dan
akut/akronis pada pasien Observasi respon perilaku fisiologis.
dengan gangguan sistem dan fisiologis. b. Melakukan pijat (masase),
persarafan, integument, b. Pijat (masase), kompres kompres dingin atau hangat,
muskuloskeletal dan persepsi dingin atau hangat, napas napas dalam, imajinasi
sensori. dalam, imajinasi terbimbing, terbimbing, terapi musik.
terapi musik.
21. Selasaa, 27 Setelah mengikuti proses Lab. skill: Intervensi keperawatan : Mahasiswa mampu : P3 TRI W
November pembelajaran diharapkan Demonstrasi  Membersihkan luka dan  Melakukan pembersihan luka
2018 Pkl. mahasiswa mampu sekitar drain, perawatan dan sekitar drain, perawatan
09.40-11.20 melakukan perawatan luka PBP = 1 x 100 jahitan, mengganti jahitan, mengganti balutan
WIB (wound care) secara menit balutan kering dan basah- kering dan basah-kering
konvensional dan modern kering secara secara konvensional.
pada pasien yang mengalami konvensional.  Melakukan pembersihan luka
berbagi luka pada dengan  Membersihkan luka dan dan sekitar drain, perawatan
gangguan sistem persarafan, sekitar drain, perawatan jahitan, mengganti balutan
integument, muskuloskeletal jahitan, mengganti modern.
dan persepsi sensori. balutan modern.
UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) : 24 – 29 DESEMBER 2018
UJIAN PRAKTEK LABORATORIUM : 02 – 19 JANUARI 2019
TUGAS-TUGAS YANG HARUS DISELESAIKAN MAHASISWA
1. Tugas mandiri
 Manajemen kasus pada pasien dengan gangguan system persarafan : stroke, tumor otak, cedera kepala, meningitis.
 Manajemen kasus pada pasien dengan gangguan system persepsi sensori : glaucoma, katarak, otitis media, dan vertigo.
 Manajemen kasus pada pasien dengan gangguan system muskuloskeletal : fraktur, dan dislokasi.
 Manajemen kasus pada pasien dengan gangguan system integument : luka bakar.
2. Presentasi kelompok
a. Askep cedera kepala
b. Askep tumor otak
c. Askep meningitis
d. Askep katarak
e. Askep otitis media
f. Askep dislokasi

Mengetahui Pringsewu, 10 September 2018


Ketua STIKes Muhammadiyah Pringsewu, Ketua Program Studi Ners, Koordinator KMB III,

Ns. Arena Lestari, M.Kep., Sp.KMB. Ns. Rani Ardina, Marlinda, M.Kep. Ns. Tri Wijayanto, M.Kep. Sp.KMB

Anda mungkin juga menyukai