Di Susun Oleh :
Segala puji bagi Allah SWT, sholawat beserta salam kepada Rasulullah
SAW. Serta sahabat & Keluarganya sekalian dengan segala kebaikan beliau
yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang penuh ilmu
pengetahuan.
Dalam memenuhi salah satu tugas yang diberi oleh dosen yaitu: Penulisan
karya ilmiah yang berbentuk makalah maka dalam hal ini kami sebagai
penulis memberi judul : “ATRESIA REKTI DAN ANUS” .
Dalam tulisan ini kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini masih
berada jauh dari kesempurnaan, baik di tinjau dari cara penulisan, maupun isi
yang terkandung didalam nya.
Oleh sebab itu kami penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran dari
berbagai pihak dan juga kami ucapkan ribuan terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C. Tujuan ................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Atresia Rekti Dan Anus......................................................... 3
B. Penyebab Atresia Rekti Dan Anus ...................................................... 3
C. Klasifikasi Artresia Rekti Dan Anus ................................................... 4
D. Gejala Klinis Atresia Rekti Dan Anus ................................................ 4
E. Penatalaksanaan .................................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Atresia ani atau anus imperforata disebut sebagai malformasi anorektal, adalah
suatu kelainan kongenital tanpa anus atau dengan anus tidak sempurna, termasuk
Agenesis ani, Agenesis rekti dan Atresia rekti. Insiden 1 : 5000 kelahiran yang
dapat muncul sebagai penyakit tersering yang merupakan syndrom VACTRERL (
Vertebra, Anal, Cardial, Esofageal, Renal, Limb).
Dalam asuhan neonatus tidak sedikit dijumpai adanya kelainan cacat kongenital
pada anus dimana anus tidak mempunyai lubang untuk mengeluarkan feces
karena terjadi gangguan pemisahan kloaka yang terjadi saat kehamilan. Walaupun
kelainan lubang anus akan mudah terbukti saat lahir, tetapi kelainan bisa
terlewatkan bila tidak ada pemeriksaan yang cermat atau pemeriksaan perineum.
Kelainan kongenital pada anus ini biasanya disebabkan karena putusnya saluran
pencernaan dari atas dengan daerah dubur, kegagalan pertumbuhan saat bayi
dalam kandungan berusia 12 minggu /3 bulan, dan adanya gangguan atau
berhentinya perkembangan embriologik didaerah usus, rektum bagian distal serta
traktus urogenitalis, yang terjadi antara minggu keempat sampai keenam usia
kehamilan.
B. Rumusan masalah
1. Apakah definisi atresia ani?
2. Bagaimana patofisiologi dari penyakit atresia ani ?
3. Bagaimana perawatan atresiani ?
1
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi dan istilah atresia ani.
2. Mengetahui patofisiologi dari penyakit atresia ani.
3. Mengetahui perawatan pada penyakit atresia ani.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Atresia ani adalah malformasi congenital dimana rectum tidak mempunyai lubang
keluar (Walley,1996). Ada juga yang menyebutkan bahwa atresia ani adalah tidak
lengkapnya perkembangan embrionik pada distal anus atau tertutupnya anus
secara abnormal (Suriadi, 2001). Sumber lain menyebutkan atresia rekti dan anus
adalah kondisi dimana rectal terjadi gangguan pemisahan kloaka selama
pertumbuhan dalam kandungan.
Atresia rekti dan anus adalah kelainan congenital anus dimana anus tidak
mempunyai lubang untuk mengeluarkan feces karena terjadi gangguan pemisahan
kloaka yang terjadi saat kehamilan. Walaupun kelainan lubang anus akan mudah
terbukti saat lahir, tetapi kelainan bisa terlewatkan bila tidak ada pemeriksaan
yang cermat atau pemeriksaan perineum.
3
menderita atresia rekti dan anus. Sedangkan kelainan bawaan rectum terjadi
karena gangguan pemisahan kloaka menjadi rectum dan sinus urogenital sehingga
biasanya disertai dengan gangguan perkembangan septum urorektal yang
memisahkannya.
4
E. Penatalaksanaan
Kepada orang tua perlu diberitahukan mengenai kelainan pada anaknya dan
keadaan tersebut dapat diperbaiki dengan jalan operasi. Operasi akan dilakukan 2
tahap yaitu tahap pertama hanya dibuatkan anus buatan dan setelah umur 3 bulan
dilakukan operasi tahapan ke 2, selain itu perlu diberitahukan perawatan anus
buatan dalam menjaga kebersihan untuk mencegah infeksi. Serta memperhatikan
kesehatan bayi.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Atresia ani adalah kelainan congenital anus dimana anus tidak mempunyai lubang
untuk mengeluarkan feces karena terjadi gangguan pemisahan kloaka yang terjadi
saat kehamilan.
B. Saran
1. Bagi para ibu
Bagi ibu agar menjaga kesehatan anaknya dan memeperhatikan tumbuh
kembang anaknya.
2. Bagi tenaga kesehatan
Bagi tenaga kesehatan agar lebih memperhatikan kesehatan ibu hamil dan
memantau kehaamilannya dan mencegah agar tidak ada gangguan dalam
kehamilannya, sehingga nantinya anak akan lahir dengan sehat tanpa ada
cacat atau kelainan lain.
6
DAFTAR PUSTAKA
Betz, Cealy L. & Linda A. Sowden. 2002. Buku Saku Keperawatan Pediatrik.
Edisike-3. Jakarta : EGC.
Carpenito, Lynda Juall. 1997. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi ke-6. Jakarta
: EGC.