Anda di halaman 1dari 25

KOMPLIKASI PERSALINAN DAN PENATALAKSANAANNYA

KELAINAN DISTOSIA KELAINAN TRACTUS GENETALIS

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Obstetri dan Ginekologi

yang di bimbing oleh WIDYA LUSI ARISONA,S.ST, M.PH

Oleh:

Meta Selviana (190106009)


Nawang Wulansari (180106012)

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

UNIVERSITAS TULUNGAGUNG

JL. Raya Tulungagung- Blitar Km 4

Sumbergempol Tulungagung

Tahun Ajaran 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesaikan sesuai yang
diharapkan. Makalah ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Obstetri dan
ginekologi dengan judul Distosia karena kelainan Tractus genetalis .

Tak lupa penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada Ibu WIDYA LUSI


ARISONA,S.ST, M.PH selaku dosen pembimbing mata kuliah ini yang telah memberikan
bimbingan, arahan, koreksi serta sarannya untuk kesempurnaan makalah ini. Rekan-rekan
mahasiswa yang telah banyak memberikan masukan untuk  makalah ini dan seluruh pihak
yang telah berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan banyaknya kekurangan,
sehingga penulis sangat menerima saran dan kritik untuk kemajuan serta kesempurnaan
makalah ini. Demikian semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembacanya.

Tulungagung, januari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................     i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………............    ii
DAFTAR ISI………………...…………………………………………………..........     iii
BAB I PENDAHULULAN…………..………………………………………..............    1
A.    Latar belakang………………………………………………………....................     1
B.     Tujuan………………………………………………………………....................     1
BAB II PEMBAHASAN ....…………………………..………………………...........     2
A.    Distosia karena kelainan vulva…..................................................................       2
B.     Distosia karena kelainan vagina……………..................................................      10
C.     Distosia karena kelainan uterus/serviks………….………................................      13
BAB III TINJAUAN TEORI…...……………………………………………............     18
A. Asuhan kebidanan............................................................................................   18
B. Manajemen kebidanan..............................................................................,........  19
BAB IV PENUTUP…….………………………………………………………..........    18
A.    Kesimpulan……………………………………..……………………....................  27
B.     Saran…………………………………………….……………………..................   27
Daftar Pustaka…………………………………….………........................................   28
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Distosia didefinisikan sebagai persalinan yang panjang, sulit, atau abnormal yang timbul
akibat berbagai kondisi yang berhubungan dengan 5 faktor persalinan. Setiap keadaan berikut
dapat menyebabkan distosia :

1.       Persalinan disfungsional akibat kontraksi uterus yang tidak efektif atau akibat upaya
mengedan ibu (kekuatan/ power).

2.       Perubahan struktur pelvis (jalan lahir/ passage).


3.       Sebab-sebab pada janin, meliputi kelainan presentasi maupun kelainan posisi, bayi
besar dan jumlah bayi ( passanger ).
4.       Posisi ibu selama persalinan dan melahirkan.
5.       Respon psikologis ibu selama persalinan yang berhubungan dengan pengalaman,
persiapan, budaya dan warisannya, serta sistem pendukung.
Kelima faktor ini bersifat interdependen. Dalam mengkaji pola persalinan abnormal wanita,
seorang bidan mempertimbangkan interaksi kelima faktor ini dan bagaimana kelima faktor
tersebut mempengaruhi proses persalinan. Distosia diduga terjadi jika kecepatan dilatasi
serviks, penurunan dan pengeluaran (ekspulsi) janin tidak menunjukan kemajuan, atau jika
karakteristik kontraksi uterus menunjukan perubahan.
B.     Tujuan
1. TujuanUmum
Untukmengetahuiasuhankebidananpadaibuhamildengandistosiakarenakelainanalatkandungan.
2. TujuanKhusus
a. Dapat mendiagnosis ibu hamildengandistosiakarenakelainanalatkandungan.
b. Dapatmengetahuipenyebabdistosiakarenakelainanalatkandungan.
c. Dapatmengetahuitandadangejaladistosiakarenakelainanalatkandungan.
d. Dapat memberikan penanganan awal pada ibu dengan distosia kelainan alat kandungan
BAB II

PEMBAHASAN

DISTOSIA KARENA KELAINAN ALAT KANDUNGAN (DISTOSIA KELAINAN


TRACTUS GENETALIS) :
A.    Distosia karena kelainan vulva

a.       Pengertian
Distosia vulva adalah persalinan yang sulit disebabkan karena atresia vulvae (tertutupnya
vulva), ada yang bawaan ada juga yang diperoleh misalnya karena radang atau trauma.
b.      Etiologi
Edema vulva dijumpai pada preeklamsia dan gangguan gizi atau malnutrisi atau pada
persalinan yang lama atau persalinan terlantar.Wanita hamil sering mengeluh melebarnya
pembuluh darah di tungkai, vagina, vulva dan wasir serta menghilang setelah anak lahir. Hal
ini karena reaksi sistem vena terutama dinding pembuluh darahs eperti otot-otot di tempat
lain melemah akibat pengaruh hormone steroid.
c.       Kelainan yang dapat menyebabkan distosia vulva
Kelainan yang bisa menyebabkan distosia vulva ialah oedema vulva, kelainan bawaan,
varises, hematoma, peradangan, kondiloma akuminata, fistula dan vulvitis diabetika.
a)      Oedema Vulva
-          Pengertian
Edema (oedema) vulva adalah meningkatnya volume cairan ekstraseluler dan ekstravaskuler
(cairan interstitium) yang disertai dengan penimbunan cairan abnormal dalam sela-sela
jaringan dan rongga serosa (jaringan ikat longgar dan rongga-rongga badan) pada vulva.
-          Penyebab
Edema bisa timbul pada waktu kehamilan. Biasanya sebagai gejala pre eklamsiakan tetapi
dapat pula timbul karena sebab lain misalnya gangguan gizi atau malnutrisi atau pada
persalinan yang lama.Edema dapat juga terjadi pada persalinan dengan dispoporsi
sefalopelvik atau wanita mengejan terlampau lama (terus menerus), sedangkan kepala belum
cukup turun.Hal itu mempersulit pemeriksaan dalam dan menghambat kemajuan persalinan
yang akhirnya dapat menimbulkan kerusakan luas pada jalan lahir.
-          Penatalaksanaan :
1.      Istirahat cukup.
2.      Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan
mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak.
3.      Kalau keadaan memburuk,kemungkinan dokter akan mempertimbangkan untuk
segera melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi

b)      Kelainan Bawaan (Stenosis Vulva)


-          Pengertian
Stenosis vulva merupakan kelainan congenital pada vulva yang menutup sama sekali,atau
dapat pula terjadi hanya orifisium uretra eksternum saja yang nampak/ penyempitan
vulva/vagina atau akibat perlengketan dan parut karena peradangan atau perlukaan pada
persalinan yang lalu.
-          Penyebab
Biasanya terjadi sebagai akibat perlukaan dan radang yang menyebabkan ulkus-ulkus yang
sembuh dengan parut-parut yang dapat menimbulkan kesulitan.
-          Penatalaksanaan
Walaupun umumnya dapat diatasi dengan mengadakan episiotomi yang cukup luas namun
penanganan dengan sayatan median secukupnya untuk melahirkan kepala juga dapat
dilakukan.Dan biasa tindakan persalinan dengan operasi merupakan pilihan utama.
c)      Varises

-          Pengertian
Pelebaran pembuluh darah vena yang terjadi pada vulva.Selain kelihatan kurang baik
pelebaran pembuluh darah ini dapat merupakan sumber perdarahan potensial pada waktu
hamil maupun persalinan.Kejadian varises ini makin meningkat pada kehamilan makin tinggi
dan segera akan menghilang atau berkurang setelah persalinan.

-          Penyebab
Hal ini karena reaksi system vena pembuluh darah, seperti otot-otot di tempat lain melemah
akibat hormone estrogen. Penyebab utama varises adalah lemah/rusaknya katup pembuluh
vena. Pada pembuluh vena terdapat katup – katup yang berfungsi untuk menahan agar darah
tidak turun/bergerak mundur. Dengan adanya katup pada pembuluh vena menyebabkan darah
akan terus mengalir ke arah jantung. Katup yang rusak atau lemah akan membuat darah
bergerak mundur yang mengakibatkan darah berkumpul di dalam dan menyebabkan
gumpalan yang mengganggu aliran darah yang disebut sebagai varises.
Karena factor heriditer
Bahaya dalam kehamilan dan persalinan adalah :
1.       Bila pecah akan terjadi perdarahan sedikit/banyak.
2.       Bila pecah dapat pula terjadi emboli udara dan bisa berakibat fatal.

-Penatalaksanaan
1.      Kurangi konsumsi garam dan makan yang mengandung kolesterol tinggi.
2.      Perbanyak konsumsi sayuran dan buah berserat tinggi dan makanan yang dapat
merangsang sirkulasi darah, seperti bawang merah, bawang putih, bawang bombay, jahe dan
cabai merah. Juga makanan yang kaya dengan vitamin B kompleks, vit C, vit E, vit B6,
magnesium, asam folat, kalsium dan zinc seperti gandum dan kacang kedelai (susu kedelai).
3.      Perbanyak makanan dan minuman yang mengandung antioksidan tinggi seperti sayur –
sayuran hijau, buah apel, wortel dan jeruk. Dianjurkan minum susu kedelai karena
mengandung tinggi flavonoid yang mengandung antioksidan, vitamin B kompleks, vit C, vit
E, vit B6, magnesium, asam folat, kalsium dan zinc yang sangat bermanfaat untuk mencegah
dan membantu pemulihan pembuluh darah vena.
4.      Jangan berdiri atau duduk terlalu lama. Jika pekerjaan anda dituntut untuk berdiri lama
maka usahakan tidak diam namun sekali – sekali anda berjalan agar otot anda tidak statis
(diam) dan sekali – kali anda duduk istirahat.
5.      Pada saat tidur, tinggikan kaki anda, lebih tinggi dari posisi pinggul atau jantung anda.
Posisi kaki yang lebih tinggi dari jantung akan memudahkan aliran darah vena kembali ke
jantung.
6.      Jangan memakai ikat pinggang terlampau kencang (ketat)
7.      Jalan-jalan dan senam hamil untuk memperlancar peredaran darah
8.      Dapat diberikan obat-obatan : Venosan,Glyvenol,Venoruton,dan Varemoid.
9.      Dengan beberapa pertimbangan pada kasus dengan varises vulva maupun vagina yang
besar dapat dianjurkan persalinan dengan seksio sesarea.
10.  Dan untuk wanita hamil dengan keluhan wasir untuk sementara dapat diatasi dengan
pengobatan sampai persalinan berlangsung.Setelah persalinan berakhir,keluhan wasir
berkurang sampai menghilang dan tidak memerlukan tindakan lain.
                                                                                                
  Hematoma
-Pengertian
Pecahnya pembuluh darah vena yang menyebabkan perdarahan,yang dapat terjadi saat
kehamilan berlangsung atau yang lebih sering pada persalinan.Hematoma vulva dan vagina
dapat besar,disertai bekuan darah bahkan perdarahan yang masih aktif.
-Penyebab
1.       Hematoma vulva disebabkan oleh kebocoran pembuluh darah yang mengalami
nekrosis akibat tekanan yang lama.
2.       Kumpulan darah diluar pembuluh darah terjadi karena dinding pembuluh darah, arteri,
vena atau kapiler, telah dirusak dan darah telah bocor kedalam jaringan-jaringan dimana tidak
pada tempatnya.
Pembuluh darah yang pecah menyebabkan hematoma dijaringan ikat menjadi renggang, di
sekitar vulva atau ligamentum latum.
3.       Hematoma vulva dapat juga terjadi karena trauma(diluar persalinan) misalnya jatuh
terduduk pada tempat yang keras atau koitus kasar.
-Penatalaksaan
1.       Hematoma yang besar harus dilakukan eksisi untuk mengeluarkan bekuan darah dan
mengikat pembuluh darah yang pecah.
2.       Hematoma yang terjadi pada pertolongan persalinan saat ini sudah jarang terjadi
apalagi kehamilan grande multipara sangat kurang.Bidan yang dalam pertolongan persalinan
menghadapi hematoma sebaiknya mengirimkan penderita ke tempat yang dapat memberikan
pertolongan yang adekuat.

e)      Peradangan
-Pengertian
Peradangan pada vulva biasa disebut dengan vulvitis
-Penyebab
1.       Peradangan vulva sering bersamaan dengan peradangan vagina.
2.       Dapat terjadi akibat infeksi spesifik, seperti sifilis, gonorea, trikomoniasis.
3.       Dapat terjadi akibat infeksi non spesifik seperti : eksema,pruritus
vulvae,skabie,pedikulus pubis,bartholinitis.
-Penatalaksanaan
1.       Pada kehamilan,radangan tersebut harus diobati.Obat yang diberikan harus dipikirkan
apakah mempunyai efek buruk terhadap anak terutama dalam proses pertumbuhan
organogenensis.
 2.       Dalam pertolongan persalinan menghadapi peradangan sebaiknya mengirimkan
penderita ke tempat yang dapat memberikan pertolongan yang adekuat.
                         

f)        Kondiloma Akuminata

-Pengertian
Merupakan pertumbuhan pada kulit selaput lendir yang menyerupai jengger ayam jago.
Berlainan dengan kondiloma latum: permukaan kasar papiler, tonjolan lebih tinggi, warnaya
lebih gelap. Kondiloma akuminata berbentuk seperti kembang kumis  atau cauliflower
dengan ditengahnya jaringan ikat dan ditutup terutama bagian atas oleh epitel dengan
hyperkeratosis. Penyakit terdapat dalam bentuk kecil dan besar, sendirian atau dalam suatu
kelompok. Lokasinya ialah pada berbagai bagian vulva, pada perineum, pada daerah perianal,
pada vagina dan serviks uteri. Dalam hal-hal yang terakhir ini terdapat leukorea.
-Penyebab
Kondiloma Akuminata disebabkan oleh suatu jenis virus yang banyak persamaanya dengan
penyebab veruka vulgaris. Adanya leukorea oleh sebab lain mempermudah tumbuhnya virus
dan kondiloma akuminata. Kelainan ini juga lebih sering ditemukan pada kehamilan karena
lebih banyak vaskularisasi dan cairan pada jaringan.

-Penatalaksanaan
1.       Kondiloma Akuminata yang kecil dapat disembuhkan dengan larutan 10% podofili
dalam gliseril atau dalam alcohol. Pada waktu pengobatan daerah sekitarnya harus dilindungi
dengan vaselin, dan setelah beberapa jam tempat pengobatan harus dicuci dengan air dan
sabun.
2.       Pada Kondiloma Akuminata yang luas, terapinya terdiri atas pengangkatan dengan
pembedahan atau kauterisasi. Untuk mencegah timbulnya residif, harus diusahakan
kebersihan pada tempat bekas Kondiloma Akuminata, dan leukoria harus diobati. Sebaiknya
diobati sebelum bersalin, banyak penulis menganjurkan insisi dengan elektrocavter atau
dengan tingtura podofilin.
g)      Fistula
-Pengertian
Kejadian fistula ini sudah jarang dijumpai karena persalinan kasep yang makin jarang
terjadi.Fistula vesikovaginal atau fistula rectovaginal biasanya terjadi pada waktu bersalin
baik sebagai tindakan operatif maupun akibat nekrosis tekanan.
-Penyebab
Akibat tekanan langsung jaringan lunak antara kepala janin yang telah berada di dasar
panggul dengan jalan lahir tulang.Tekanan lama antara kepala dan tulang
panggul,menyebabkan gangguan sirkulasi sehingga terjadi kematian jaringan local dalam 5-
10 hari lepas dan terjadi lubang. Akibatnya terjadi inkotenensia alvi. Oleh karena itu,setelah
melakukan pertolongan persalinan kasep perlu dilakukan eksplorasi untuk mencari
kemungkinan robekan jalan lahir yang dapat menjadi fistula.
-Penatalaksaan
1.       Fistula kecil yang tidak disertai infeksi dapat sembuh dengan sendirinya. Fistula yang
sudah tertutup merupakan kontra indikasi pervaginam.
2.       Untuk menghindari terjadinya fistula postpartum,selalu di pasang daure kateter
sehingga vaskularisasi jaringan yang tertekan membaik dan terhindar dari nekrosis dan
fistula.
3.       Operasi rekonstruksi fistula sulit dan keberhasilannya belum memuaskan.
4.       Untuk mengurangi kejadian fistula maka persalinan harus telah dirujuk pada saat
mencapai garis waspada,sehinggan dapat dilakukan tindakan tepat dan cepat untuk dapat
menurunkan morbilitas dan mortalitas.

B.  Distosia karena kelainan vagina


a.  Pengetian
Distosia vagina adalah kelambatan atau kesulitan dalam jalannya persalinan yang
dikarenakan adanya kelainan pada vagina yang menghalangi lancarnya persalinan.Distosia
dapat disebabkan karena kelainan his (his hipotonikdan his hipertonik), karena kelainan besar
anak, bentuk anak (hidrocefalus, kembarsiam, prolapstalipusat), letak anak (letak sungsang,
letak melintang), serta karena kelainan jalan lahir.

b.Etiologi
Atresia vulva dalam bentuk atresia himenalis yang menyebabkan hematokolpos,
hematometradan atresia vagina dapatmenghalangi konsepsi.Kelainan vagina yang cukup
sering dijumpai dalam kehamilan dan persalinan adalah septum vagina terutama
vertikalongitudinal.

c.Pelatalaksanaan
Cara yang efektif untuk tindakan persalinan septum tersebut adalah dengan robekan spontan
atau di sayat dan diikat.Tindakan ini dilakukan pula bila ada dispareuni.Sikap bidan dalam
menghadapi kelainan ini adalah menegakkan kemungkinan septum vagina, vertical atau
longitudinal pada waktu melakukan pemeriksaan dalam dan selanjutnya merujuk penderita
untuk mendapat pertolongan persalinan sebagaimana mestinya.           

d.Kelainan yang dapat menyebabkan distosia vagina :


      a) Kelainan Vagina (Aplasia vagina)
      -  Pengertian
Pada aplasia vagina, diintroitus vagina terdapat cekungan yang agak dangkal atau yang
agak dalam.
     - Penyebab
Kelainan congenital atau pertumbuhan atau pembentukan organ janin yang tidak
sempurna di dalam kandungan pada masa kehamilan

      -Penatalaksanaan
Terapi terdiri atas pembuatan vagina baru, beberapa metode sudah dikembangkan untuk
keperluan itu, operasi ini sebaiknya pada saat wanita bersangkutan akan menikah.
Dengan demikian vagina dapat digunakan dan dapat dicegah bahwa vagina buatan dapat
menyempit.

b) Stenosis Vagina Kongenital


        -Pengertian
Jarang terdapat, lebih sering ditemukan septum vagina yang memisahkan vagina
secara lengkap atau tidak lengkap pada bagian kanan atau bagian kiri. Septum
lengkap biasanya tidak menimbulkan distosia karena bagian vagina yang satu
umumnya cukup lebar, baik untuk koitus maupun lahirnya janin.
Septum tidak lengkap kadang-kadang menahan turunnya kepala janin pada
persalinan dan harus dipotong dahulu.
 -Penyebab
Stenosis dapat terjadi karena parut-parut akibat perlukaan dan radang. Pada
stenosis vagina yang tetap kaku dalam kehamilan dan merupakan halangan untuk
lahirnya janin perlu ditimbangkan seksio ceaserea.

c) Tumor Vagina
Dapat merupakan rintangan bagi lahirnya janin per vaginam, adanya tumor vagina
bisa pula menyebabkan persalinan per vaginam dianggap mengandung terlampau
banyak resiko. Tergantung dari jenis dan besarnya tumor perlu dipertimbangkan
apakah persalinan dapat berlangsung secara per vaginam atau diselesaikan dengan
seksio sesar.

d) Kista Vagina

  
-Penyebab
Kista vagina berasal dari duktus gartner atau duktus muller, letak lateral dalam
vagina bagian proximal, ditengah, distal di bawah orifisium urethra eksterna.Bisa
berukuran kecil dan besar sehingga bukan saja mengganggu pertumbuhan namun
dapat pula menyukarkan persalinan.
-Penatalaksanaan
1.  Kehamilan muda : diekstirpasi setelah kehamilan 3-4 bulan
2. Dalam persalinan   : jika kecil maka tidak menghalangi turunnya
kepala,tidak mengganggu persalinan.Setelah 3bulan pasca persalinan
dilakukan ekstirpasi tumor.Bila besar dan menghalangi turunnya kepala untuk
mengecilkannya dilakukan aspirasi cairan tumor.

  

 C.   Distosia karena kelainan Uterus/Serviks

a.Pengertian
Distosia serviks uteri adalah terhalangnya kemajuan persalinan disebabkan kelainan
serviks uteri.Walaupun his normal dan baik, kadang-kadang pembukaan serviks jadi
macet karena ada kelainan yang menyebabkan serviks tidak mau membuka.
b.Etiologi
Penyebab distosia serviks uteri adalah adanya kelainan pada letak rahim diantaranya:
Perut gantung (abdomen pendulum), hyperante flexio, retroplexio uteri, prolapsus uteri,
mioma uterus, kanker rahim.
c. Diagnosis
Diagnosis dapat ditegakkan dengan beberapa kali moment opname pemeriksaan dalam
yaitu his baik tetapi pembukaan serviks tidak bertambah dan pemeriksaan dilakukan
2kali antara 1-2 jam.
d.      Penangananan
Pada kondisi serviks yang kaku setelah ditegakkan diagnosa memang serviks kaku dan
setelah pemberian obat-obatan seperti valium dan pethidin tidak merubah sifat kekakuan
tindakan kita adalah melakukan Caesar. Jika adanya serviks gantung bila dalam observasi
keadaan tetap begitu dan tidak ada kemajuan pembukaan ostium uteri internum, maka
pertolongan yang tepat adalah Caesar.
e.       Kelainan yang dapat menyebabkan distosia uterus/serviks

a)      Retroflexio Uteri
-Pengertian
Adalah uterus hamil yang semakin lama semakin besar terkurung dalam rongga panggul,tidak
dapat keluar memasuki rongga perut.Kehamilan pada retrofleksi uteri tidak banyak dijumpai
karena kemampuan mobilisasi uterus selama hamil dan melepaskan diri dari ruangan pelvis
minor.Jarang sekali kehamilan pada uterus dalam retroflexio mencapai umur cukup.
-Penyebab
Terkurung uterus,mungkin uterus retrofleksi,tertahan karena adanya perlekatan-perlekatan
atau oleh sebab lain yang tidak diketahui (fiksata).Terdapat kemungkinan dari nasib
kehamilannya :
1.       Koreksi spontan           : dimana pada kehamilan 3 bulan korpus dan fundus naik masuk
kedalam rongga perut.
2.       Abortus                        : hasil konsepsi terhenti berkembang dan keluar,karena sirkulasi
terganggu.
3.       Koreksi tidak sempurna : dimana bagian yang melekat tetap tertinggal sedangkan
bagian uterus yang hamil naik masuk ke dalam rongga perut disebut retrofleksia uteri gravidi
partialis.Nasib kehamilan selanjutnya bisa abortus, partus prematurus,terjadi kesalahan letak
dan bersalin biasa.
-Penatalaksanaan
1.       Salah satu penanganan yang masih dianjurkan adalah melakukan tidur dengan
kedudukan dada-kaki beberapa waktu dengan harapan agar retrofleksi uteri gravidi dapat
lepas dari ruangan pelvis minor.Disamping itu dapat pula dilepaskan dengan kedudukan tidur
dada-kaki dan mendorong uterus gravidus keluar dari ruangan pelvis minor.
2.       Bila tidak terjadi perlekatan dapat dilakukan :
a.       Reposisi digital jika perlu dalam narkosa.
b.  Koreksi dengan posisi genu-pektoral selama 3 x 15 perhari atau langsung dikoreksi
melalui vagina dengan 2 jari mendorong korpus uteri kearah atas keluar rongga panggul.
c.  Posisi trendelenberg dan istirahat.
d. Reposisi operatif.

b)      Prolapsus Uteri

-Pengertian
Prolapsus uteri atau turunnya uterus dapat dibagi menjadi 3 tingkat :
1.       Tingkat I                        : Uterus turun dengan serviks uteri sampai introitus vagina.
2.       Tingkat II           : Sebagian uterus keluar dari vagina.
3.       Tingkat III         : Uterus keluar seluruhnya dari vagina dengan inversion
vagina.
Biasanya prolapsus uteri yang inkomplit berkurang karena setelah bulan ke IV uterus naik
dan keluar dari rongga panggul kecil. Tetapi ada kalanya portio ini menjadi
oedemateus.Kadang-kadang disertai pula dengan sistokel dan rektokel.
-Penyebab
1.       Terjadi karena kelemahan ligament endopelvik terutama ligamentum tranversal dapat
dilihat pada nullipara dimana terjadi elangosiopoli disertai prolapsus uteri tanpa sistokel
tetapi ada enterokele.Pada keadaan ini fasia pelvis kurang baik pertumbuhannya dan kurang
kerenggangannya
2.       Faktor penyebab lain yang sering adalah melahirkan dan menopause.
3.       Persalinan lama dan sulit:
a.       Meneran sebelum pembukaan lengkap.
b.       Laserasi dinding vagina bawah pada kala 2.
c.       Penatalaksaan
pengeluaran plasenta.
d.       Reparasi otot-otot dasar panggul yang tidak baik.
4.       Pada menopause
Karena hormon estrogen telah berkurang sehingga otot dasar panggul menjadi melemah.

-Penatalaksaan
Indikasi melakukan operasi pada prolapsus uteri tergantung dari beberapa factor seperti umur
penderita,keinginannya untuk mendapatkan anak atau untuk mempertahankan uterus,tingkat
prolapsus dan adanya keluhan.
c)      Kelainan Bawaan Uterus
-Pengertian
Secara embriologis uterus, vagina, servik dibentuk dari kedua duktus muller yang dalam
pertumbuhan mudigah mengalami proses penyatuan.
-Penyebab
Kelainan bawaan dapat terjadi akibat gangguan dalam penyatuan, dalam berkembangnya
kedua saluran muller dan dalam kanalisasi. Uterus didelfis atau uterus duplek terjadi apabila
kedua saluran muller berkembang sendiri-sendiri tanpa penyatuan sedikitpun sehingga
terdapat 2 saluran telur, 2 serviks, dan 2 vagina. Uterus subseptus terdiri atas 1 korpus uteri
dengan septum yang tidak lengkap, 1 serviks, 1 vagina, cavum uteri kanan dan kiri terpisah
secara tidak lengkap. Uterus arkuatus hanya mempunyai cekungan di fundus uteri. Kelainan
ini paling ringan dan sering dijumpai. Uterus birkornis unilateral. Radi mentarius terdiri atas
1 uterus dan disampingnya terdapat handuk lain. Uterus unikornis terdiri atas 1 uterus, 1
serviks yang berkembang dari satu saluran kanan dan kiri. Kelainan ini dapat menyebabkan
abortus, kehamilan ektopik dan kelainan letak janin.
-Penatalaksanaan
Tindakan operatif.

DAMPAK BAGI IBU DAN JANIN Pada distosia kelainan tractus genetalis:
1. Bisa obesitas pada ibu
2. Menimbulkan infeksi pada alat kandungan pada ibu, rasanya nyeri
3. Dapat menimbulkan stress pada ibu
4. Bisa menimbulkan tubuh bayi tidak sempurna
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Data Subyektif:
Ibu mengeluh timbul ketidaknyamanan pada alat kelaminnya disertai dengan sakit
kepala.
B. Data Obyektif
: TTV                   :
TD                     : 100/ 60mmHg
N                       : 79 x / menit
S                        : 37 o C
R                       : 19 x / menit
BB sebelum hamil: 45 kg
BB selama hamil: 49 kg
TB                     :152 cm
Lila                    : 22cm
Imt                    : 21,20
Pemeriksaan fisik : inspeksi : ada oedem di genetalia
C. Analisis
Ny.A umur 22 tahun GiP0A0 uk 8+6  minggu dengan oedem vulva
D. Penatalaksanaan
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan
Hasil ibu mengerti apa yang diberitahu
2. Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat
Hasil ibu mengerti dan mau melaksanakan apa yang dianjurkan untuk istirahat
3. Anjurkan ibu untuk mengatur diet makanan dengan banyak mengkonsumsi
makanan yang banyak mengandung protein dan mengurangi makanan yang
mengandung karbohidrat dan lemak
Hasil ibu mengerti dan mengikuti anjuran bidan
4. Menganjurkan ibu untuk kontrol 4 minggu lagi yaitu tanggal 22 april 2013 dan
Apabila ada keluhan sebelum 4 minggu, ibu disarankan untuk segera kontrol
atau dirujuk.
Hasil ibu mengerti anjuran bidan dan mau melaksanakan

BAB IV
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Distosia didefinisikan sebagai persalinan yang panjang, sulit, atau abnormal yang timbul
akibat berbagai kondisi yang berhubungan dengan 5 faktor persalinan. Salah satunya adalah
distosia kelainan alat kandungan.

1.      Vulva
Kelainan yang bisa menyebabkan distosia ialah oedema vulva, kelainan bawaan, varises,
hematoma, peradangan, kondiloma akuminata, fistula dan vulvitis diabetika.

2.      Vagina

a.       Kelainan Vagina (Aplasia vagina)


b.      Stenosis Vagina Kongenital
c.       Tumor vagina
d.      Kista vagina
3.      Uterus/Serviks
a.       Retroflexio Uteri
b.      Prolaps uteri
c.       Kelainan Bawaan Uterus

B.     SARAN
1.      Untuk mahasiswa kebidanan atau tenaga kesehatan
Mahasiswa kebidanan harus bisa berfikir secara kritis dan harus memberi asuhan kebidanan
yang intensif bagi ibu hamil dengan Distosiakarenakelainanalatkandungan.
2.      Untuk ibu hamil dengan Distosiakarenakelainanalatkandungan
a.       Banyak istirahat
b.      Mengkonsumsi makanan yang mengandung protein dan akan mengurangi makanan
yang mengandung karbohidrat dan lemak.

C. Daftar pertanyaan
1. DIAN
Apa dampaknya jika kontraksi uterus tidak efektif.!

Jawaban
NAWANG
Bisa menimbulkan perdarahan
DAFTAR PUSTAKA

-   Wiknjosastro, Hanifa dkk,2005. Ilmu Kebidanan.edisi 3.cetakan 7. Jakarta : Yayasan Bina


Pustaka Sarwono Prawiroharjo
-   Padjajaran, FK. 1984. Obstetri Patologi. Bandung :Elstan offset
-   Asuhankebidanan IV Patologi. Trans Info Media, Jakarta
-   Sastrawinata, Sulaiman, dkk, 2004. ObstetriPatologi. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai