Anda di halaman 1dari 14

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER

(RPS)

Mata Kuliah :

Keperawatan Medikal Bedah 2

Disusun oleh :

Enny Virda Yuniarti, S.Kep.,Ns., M.Kes.

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
TA 2021 / 2022
Jl. Raya Jabon Km 6 Mojokerto, (0321) 390203
PENGESAHAN

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER


(RPS)

Nomor Dokumen : PM-AKD-02

Nomor Revisi : 00
Tanggal Terbit : 25 Juli 2017
Kode Distribusi : 01 / 02 / 03 / 04 / 05 / 06 / 07 / 08 / 09 / 10 / 11

Tanggal pengesahan Mojokerto, 12 Februari 2019

Diperiksa oleh: Disusun oleh:


Ketua Program Studi Penanggungjawab Mata Kuliah

Ana Zakiyah, M.Kep Enny Virda Yuniarti, S.Kep.,Ns., M.Kes.


NIK. 162 601 036 NIK. 162 601 095
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
PRODI SI KEPERAWATAN
STIKes BINA SEHAT PPNI KAB. MOJOKERTO
TA 2021 / 2022

Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah II


Kode SKP306A
Semester IV
Beban kredit 3 SKS
Koordinator Enny Virda Yuniarti.,S.Kep.Ns.,M.Kes
Tim Dosen
1. Enny Virda Yuniarti.,S.Kep.Ns.,M.Kes
2. Lutfi Wahyuni.,S.Kep.Ns.,M.Kes
3. Chaterina Janes P.,S.Kep.Ns., M.Kep., Sp. KMB
4. Rudi Haryono, M.Kep

Fokus mata ajar ini adalah pada pemenuhan kebutuhan klien dewasa dengan gangguan sistem hematologi, pencernaan dan sensori
persepsi. Pemberian asuhan keperawatan pada kasus gangguan sistem e hematologi, pencernaan dan sensori persepsi berdasarkan
proses keperawatan dengan mengaplikasikan ilmu biomedik seperti biologi, histologi, biokimia, anatomi, fisiologi, patofisiologi,
Deskripsi Mata Kuliah ilmu keperawatan medikal bedah, ilmu penyakit dalam, farmakologi, nutrisi, bedah dan rehabilitasi. Gangguan dari sistem
tersebut meliputi gangguan peradangan, kelainan degeneratif, keganasan dan trauma, yang termasuk dalam 10 kasus terbesar baik
lokal, regional, nasional dan internasional. Lingkup bahasan mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi asuhan terhadap klien.
Intervensi keperawatan meliputi terapi Modalitas Keperawatan pada berbagai kondisi termasuk terapi komplementer. Proses
pembelajaran dilakukan melalui ceramah, SGD, jigsaw, dan Belajar Berdasarkan Masalah (BDM),dan praktik laboratorium.
1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gangguan sistem hematologi, pencernaan, dan sensori persepi pada
Capaian pembelajaran MK klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan etis
2. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan gangguan sistem hematologi,
pencernaan, dan sensori persepi n pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan etis
3. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem hematologi, pencernaan, dan sensori persepi
pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
4. Mengintegrasikan hasil-hasil penelitian kedalam asuhan keperawatan dalam mengatasi masalah sistem hematologi,
pencernaan, dan sensori persepi
5. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem hematologi, pencernaan, dan sensori
persepi pada klien dewasa sesuai dengan standar yang berlaku dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan
pelayanan yang efisien dan efektif

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran keperawatan medikal bedah II, setelah diberi data/kasus/artikel mahasiswa mampu
1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gangguan sistem hematologi, pencernaan, dan sensori persepi pada
klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan etis
2. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan gangguan sistem hematologi,
pencernaan, dan sensori persepi pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan etis
3. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem hematologi, pencernaan, dan sensori persepi
Capaian pembelajaran pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
khusus 4. Mengintegrasikan hasil-hasil penelitian kedalam asuhan keperawatan dalam mengatasi masalah sistem hematologi,
pencernaan, dan sensori persepi
5. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem hematologi, pencernaan, dan sensori
persepi pada klien dewasa sesuai dengan standar yang berlaku dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan
pelayanan yang efisien dan efektif

Ceramah plus : sistem pengajaran dengan menggunakan ceramah lisan dan disertai metode lainnya. Metode mengajar ini
menggunakan lebih dari satu metode (Kombinasi dengan tanya jawab dan diskusi)
SGD : Small group discussion adalah proses pembelajaran dengan melakukan diskusi kelompok kecil tujuannya agar mahasiswa
memiliki ketrampilan memecahkan masalah terkait materi pokok dan persoalan yang dihadapi
Metode pembelajaran Jig Saw : merupakan metode belajar kooperatif dengan cara mahasiswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri atas empat
sampai dengan enam orang secara heterogen dan siswa bekerja sama salaing ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara
mandiri. Anggota kelompok bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari, dan
dapat menyampaikan kepada kelompoknya ( Rusman, 2008.203)
PBL/DBM : adalah metode pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik
belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, dan memperoleh pengetahuan (Duch,1995)
Demonstrasi : metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan
bagaimana melakukan sesuatu kepada peserta didik.

1. Persyaratan ujian
Kehadiran 75 % - 90 % : Boleh mengikuti ujian dengan penugasan
Kehadiran kurang dari 75 % : Tidak boleh mengikuti ujian
2. Sistem penilaian
UTS = 35%
Metode penilaian dan UAS = 35%
pembobotan
Penugasan = 30%
3. Konversi nilai
A= 80-100 D= 40-59
B= 70-79 E = < 40
C= 60-69
1. Rujukan utama
• Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC
2. Rujukan pengayaan
• Carpenito, L. 2008. Nursing Diagnosis ; Application to Clinical Practice, 7th edition. J.B. Lippincott Company
Philadelphia. New York
• Nanda. 2017. NIC NOC
• Optalmologi
Daftar Referensi
• Ward Jeremy, dkk. 2008. At a glance medicine Sistem Hematologi. Jakarta : Erlangga
• Aronson & Ward. 2011. At a glance medicine Sistem Pencernaan. Jakarta : Erlangga
• Greenstein, Wood. 2010. At a glance medicine Sistem Sensori Persepsi. Jakarta : Erlangga
• Ward, Clarke, Linden. 2009. At a glance Fisiologi. Jakarta : Erlangga
• Faiz & Moffat. 2004. At a glance Anatomi. Jakarta : Erlangga
• Price, Wilson. 2000. Patofisiologi; Konsep klinis proses penyakit. Jakarta : EGC
• Corwin, Elizabeth J. 2009. Patofisiologi. 2000. Patofisiologi; Konsep klinis proses penyakit. Jakarta : EGC
• Chang, Ester. 2010. 2010. Patofisiologi. 2000. Patofisiologi; Aplikasi pada praktik keperawatan. Jakarta : EGC
• Doenges, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC
• Ackley, B. J. & Ladwig, G. B. (2013). Nursing Diagnosis Handbook: An Evidence-Based Guide to Planning Care, 10e.
Mosby elsevier.
• Barber B, Robertson D, (2012).Essential of Pharmacology for Nurses, 2nd edition,
Belland Bain Ltd, Glasgow
• Bulechek, G. M. & Butcher, H. K. McCloskey Dochterman, J. M. & Wagner, C. (2012).
• Nursing Interventions Classification (NIC), 6e. Philladelphia: Mosby Elsevier
• Dudek,S. G. (2013). Nutrition Essentials for Nursing Practice, 7th. Lippincott: William Wilkins
• Johnson, M., Moorhead, S., Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Maas, M. L. & Swanson, S. (2011). NOC and NIC
Linkages to NANDA-I and Clinical Conditions: Supporting Critical Reasoning and Quality Care, 3e. Philladelphia:
Mosby Elsevier
• Lewis S.L, Dirksen S. R, Heitkemper M.M, Bucher L, Harding M. M, (2014). Medical
• Surgical Nursing, Assessment and Management of Clinical Problems. Canada:Elsevier.
• Lynn P. (2011). Taylor's Handbook of Clinical Nursing Skill, China: Wolter Kluwer
Health
• Madara B, Denino VP, (2008). Pathophysiology; Quick Look Nursing, 2nd ed. Jones and Barklet Publisher, Sudbury
• McCance, K.L. & Huethe, S. E. (2013). Pathophysiology: The Biologic Basis for Disease in Adults and Children, 7e.
Elsevier
• Moorehead, S., Johnson, M., Maas, M.L. & Swanson, E. (2012). Nursing Outcomes Classification (NOC):
Measurement of Health Outcomes, 5e. Mosby Elsevier.
• Nanda International. (2014). Nursing Diagnoses 2015-17: Definitions and Classification (Nanda
International). Philladelphia: Wiley Blackwell
• Silverthorn, D. U. (2012). Human Physiology: An Integrated Approach (6th Edition)
• Skidmore-Roth, Linda (2009). Mosby's 2009 nursing drug reference Toronto : Mosby
Pertemuan Capaian Target capaian & jenis Bentuk soal Bentuk
Bahan Kajian Kriteria Pengajar
Ke- & Waktu Pembelajaran tes evaluasi & Jumlah soal pembelajaran
(Materi) penilaian
Khusus (metode)

T= 1 x 100’ 1. Menguasai 1. Lingkup 1. Ranah pembelajaran 1. Jenis soal 1. Lecture Ketepatan Enny Virda Y,
konsep teoritis Keperawatan yang ingin dicapai untuk 2. Tanya jawab menjawab soal S.Kep.,Ns.,M.
ilmu biomedik; Orang Dewasa berdasarkan taksonomi kuis(essay) (Kuis) (test tulis/kuis): Kes.
terkait sistem 2. Perspektif (C3). 2. 5 Soal review konsep
hematologi, Keperawatan 2. Jenis tes yang anatomi dan
pencernaan, dan Medikal Bedah digunakan untuk fisiologi
sensori persepi 3. Review anatomi, evaluasi: pre test,
fisiologi, kimia, Tanya jawab langsung
fisika dan
biokimia terkait
sistem sensori
persepsi

T= 1 x 100’ 1. Review anatomi, 1. Ranah pembelajaran Jenis soal 1. Lecture Ketepatan Rudi, M.Kep.
fisiologi, kimia, yang ingin dicapai untuk kuis 2. Tanya jawab menjawab soal
fisika dan berdasarkan taksonomi (essay) : (Kuis) (test tulis/kuis):
biokimia terkait (C3). 5 Soal review konsep
sistem 2. Jenis tes yang anatomi dan
hematologi digunakan untuk fisiologi
evaluasi: pre test,
Tanya jawab langsung
T= 1 x 100’ 1. Review anatomi, 1. Ranah pembelajaran Jenis soal 1. Lecture Ketepatan Lutfi Wahyuni,
fisiologi, kimia, yang ingin dicapai untuk kuis 2. Tanya jawab menjawab soal S.Kep.,Ns.,M.
fisika dan berdasarkan taksonomi (essay) : (Kuis) (test tulis/kuis): Kes.
biokimia terkait (C3). 5 Soal review konsep
sistem 2. Jenis tes yang anatomi dan
pencernaan digunakan untuk fisiologi
evaluasi: pre test,
Tanya jawab langsung

Melakukan simulasi 1. Patofisiologi, 1. Ranah pembelajaran Pertanyaan 1. Lecture Ketepatan


asuhan keperawatan farmakologi yang ingin dicapai dari audience, 2. Diskusi (SGD) menjelaskan
(pengkajian, analisa terkait sistem berdasarkan taksonomi Kuis konsep kasus,
data, diagnosis sensori persepsi (C4). patofisiologi,
keperawatan, 2. Asuhan 2. Jenis tes yang terapi diit,
intervensi,implemen keperawatan digunakan untuk asuhan
tasi dan evaluasi sistem sensori evaluasi: diskusi, tanya keperawatan,
secara komprehensif persepsi : jawab langsung, dan menjawab
meliputi bio-psiko- keaktifan pertanyaan
T= 3 x 100’ sosio- spiritual) a. Kelainan mata audien Enny Virda Y,
sistem hematologi, 1. Katarak S.Kep.,Ns.,M.
pencernaan, dan 2. Kelainan Kes.
sensori persepi refraksi
3. Kelainan
mata luar
4. Konjungtiviti
s
5. Strabismus
6. Glaukoma
7. Ablasio
retina
T= 2 x 100’ b. Kelainan THT Rudi Haryono,
1. Otitis Media M.Kep
akut dan
supuratif
2. Ketulian;
konduksi,
persepsi,
campuran
3. Sinusitis dan
polipnasi
4. Faringitis
dan tonsilitis
5. Labirynthitis

T= 5 x 100’ 1. Patofisiologi, 1. Ranah pembelajaran Pertanyaan 1. Diskusi (SGD) Ketepatan Lutfi Wahyuni,
farmakologi yang ingin dicapai dari audience, menjelaskan S.Kep.,Ns.,M.
terkait sistem berdasarkan taksonomi Kuis konsep kasus, Kes.
pencernaan (C4). patofisiologi,
2. Asuhan 2. Jenis tes yang terapi diit,
keperawatan digunakan untuk asuhan
sistem evaluasi: diskusi, tanya keperawatan,
pencernaan: jawab langsung, dan menjawab
kelainan keaktifan pertanyaan
gaster audien
(gastritis dan
tukak
lambung),
kelainan
esofagus,
hati dan
empedu
(hepatitis,
kolelitiasis
dll), kelainan
pankreas,
usus halus
dan apendiks
(apendisitis,
diare, dll),
colon (Ca
Colon), dan
anus
(Hemoroid),
Hernia

1. Patofisiologi, 1. Ranah pembelajaran Pertanyaan 1. Ceramah Ketepatan


farmakologi yang ingin dicapai dari audience, 2. Diskusi (SGD) menjelaskan
terkait sistem berdasarkan taksonomi Kuis 3. PBL konsep kasus,
hematologi (C4). patofisiologi,
2. Asuhan 2. Jenis tes yang terapi diit,
keperawatan digunakan untuk asuhan
sistem evaluasi: diskusi, tanya keperawatan,
hematologi : jawab langsung, dan menjawab
T= 4 x 100’ a. Kelainan sel keaktifan pertanyaan Chaterina Janes
darah merah; audien Pratiwi,
anemia, M.Kep., Sp.
polisitemia, Kep.MB
Thalasemia
b. Kelainan sel
darah putih;
Leukimia
c. Kelainan
trombosit;
trombositosis
,
Trombosito
penia, ITP
d. Kanker
darah;
Limfoma,
Myeloma
P= 1 x 100’ Melakukan simulasi Manajemen kasus 1. Ranah pembelajaran Kasus Pemicu 1. Diskusi (SGD) Ketepatan TIM
pengelolaan asuhan pada gangguan: yang ingin dicapai (Trigger Case) 2. PBL menjelaskan cara
keperawatan pada a. sistem berdasarkan taksonomi 3. Demonstrasi pengelolaan
sekelompok klien hematologi, (C5). asuhan
dengan gangguan 2. Jenis tes yang keperawatan
sistem hematologi, b. sistem digunakan untuk pada
pencernaan, dan pencernaan evaluasi: diskusi, tanya sekelompok
sensori persepi jawab langsung, klien dengan
pada klien dewasa c. sistem sensori keaktifan gangguan sistem
dengan persepi hematologi,
memperhatikan pencernaan, dan
aspek legal dan etis sensori persepi

P= 1 x 100’ Pendidikan 1. Pendidikan 1. Ranah pembelajaran Pertanyaan Demonstrasi Ketepatan Enny Virda Y,
kesehatan, kesehatan pada yang ingin dicapai dari audience, mendemonstasik S.Kep.,Ns.,M.
Pencegahan primer, masalah berdasarkan taksonomi Kuis an pengelolaan Kes.
sekunder dan tersier gangguan sistem (C5). sekelompok
pada masalah hematologi, 2. Jenis tes yang klien dengan
gangguan sistem pencernaan, dan digunakan untuk gangguan sistem
hematologi, sensori persepi evaluasi: diskusi, tanya hematologi,
pencernaan, dan 2. Pencegahan jawab langsung, pencernaan, dan
sensori persepi primer, keaktifan sensori persepi
sekunder, dan dan ketepatan
tersier masalah menjawab
gangguan sistem pertanyaan
hematologi, peserta
pencernaan, dan penyuluhan
sensori persepi kesehatan

T= 2 x 100’ Trend dan issue 1. Telaah jurnal 1. Ranah pembelajaran Pertanyaan 1. Diskusi (SGD) Ketepatan Moch.
serta hasil-hasil hasil penelitian yang ingin dicapai dari audience menjelaskan Achwandi,
penelitian tentang tentang berdasarkan taksonomi hasil-hasil M.Kep
penatalaksnaan penatalaksanaan (C4). penelitian
gangguan sistem gangguan sistem 2. Jenis tes yang tentang
hematologi, hematologi, digunakan untuk penatalaksnaan
pencernaan, dan pencernaan, dan evaluasi: diskusi, tanya gangguan sistem
sensori persepi sensori persepi jawab langsung, hematologi,
2. Telaah jurnal keaktifan pencernaan, dan
tren dan issue sensori persepi
terkait sistem
hematologi,
pencernaan, dan
sensori persepi

Mendemonstrasikan Lab skill 1. Ranah pembelajaran Kasus 1. Demonstrasi Ketepatan


P= 1 x 100’ intervensi 1. Cek Hb, yang ingin dicapai 2. Laboratorium mendemontrasik Rudi Haryono,
keperawatan pada transfusi darah berdasarkan taksonomi an intervensi M.Kep
kasus dengan (C5). keperawatan
gangguan sistem 2. Jenis tes yang pada kasus
hematologi, digunakan untuk dengan
P= 2 x 100’ pencernaan, dan 2. Pemeriksaan evaluasi: diskusi, tanya gangguan sistem Enny Virda Y,
sensori persepi pada visus, tonometri, jawab langsung, hematologi, S.Kep.,Ns.,M.
klien dewasa sesuai buta warna, keaktifan pencernaan, dan Kes.
dengan standar yang strabismus, sensori persepi
berlaku dengan 3. Irigasi mata dan
berfikir kreatif dan irigasi telinga
inovatif sehingga
P= 2 x 100’ menghasilkan 4. Pemeriksaan
pelayanan yang telinga,
efisien dan efektif Pemeriksaan
Weber

P= 1 x 100’ 5. Kumbah Lutfi Wahyuni,


lambung S.Kep.,Ns.,M.
kolonoskopi, Kes.
Enema,
P= 2 x 100’ Colostomy care, Rudi Haryono,
M.Kep

P= 2 x 100’ 6. NGT Lutfi Wahyuni,


S.Kep.,Ns.,M.
Kes.
UAS

Anda mungkin juga menyukai