Anda di halaman 1dari 26

STIKES MARANATHA KUPANG

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)


Nama Mata Kuliah Kode Mata Semester Tgl Penyusunan
Satuan Kredit Semester
Kuliah
Keperawatan Medikal Bedah II A01003 3 SKS (2T; 1P) IV 22 /2/ 2022

Otorisasi Ketua Program Studi

Juandri Tusi,S.Kep.,Ns.,M.T
Capaian CPL-PRODI (Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi) Yang Dibebankan Pada Mata Kuliah
Pembelajaran (CP) S-9 Bertakwa kepada Tuhan YME, menunjukkan sikap profesional, prinsip etik, perspektif hukum dan budaya dalam
keperawatan yang berlandaskan kasih.

P-3 Mampu menguasai konsep teoritis keperawatan


KU- 2 Mampu memahami ilmu keperawatan untuk melakukan asuhan keperawatan berdasarkan pendekatan proses keperawatan
KU-3 Mampu memberikan asuhan keperawatan secara profesional pada tatanan laboratorium dan lapangan (klinik dan komunitas)
untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dan keselamatan klien
KK-3 Mampu melaksanakan edukasi dengan keterampilan komunikasi dalam asuhan
keperawatan dan informasi ilmiah
KK-4
Mampu meningkatkan keahlian profesional di bidang keperawatan melalui pembelajaran seumur hidup
CPMK (Capaian Pembelajaran Mata Kuliah)
CPMK 1 Menunjukkan sikap profesional dan bertanggung jawab dalam menerapkan asuhan keperawatan, pendidikan kesehatan dan
penyusunan literatur review, pada sistem endokrin, imunologi, pencernaan dan perkemihan. (S9)
CPMK 2 Menguasai konsep asuhan keperawatan pada sistem endokrin, imunologi, pencernaan dan perkemihan ,pendidikan kesehatan dan
penyusunan literatur review. (P-3)
CPMK 3 Mampu menerapkan pengelolaan asuhan keperawatan pada sistem endokrin, imunologi, pencernaan dan perkemihan pendidikan
kesehatan dan penyusunan literatur review (KU-2, Ku-3, KK-3,KK-4))
CPMK 4 Mampu mengembangkan asuhan keperawtan dengan menggunakan evidence based nursing (KU-2, Ku-3, KK-3,KK-4)

Diskripsi Singkat Fokus mata ajar ini adalah pada pemenuhan kebutuhan pada klien dewasa dengan gangguan pemenuhan kebutuhan gangguan sistem
Mata Kuliah endokrin, imunologi, pencernaan, perkemihan. Pemberian asuhan keperawatan pada kasus gangguan sistem endokrin, imunologi,
pencernaan dan perkemihan berdasarkan proses keperawatan dengan mengaplikasikan ilmu biomedik seperti biologi, histologi,
biokimia,anatomi, fisiologi, patofisiologi, ilmu keperawatan medikal bedah, ilmu penyakit dalam, farmakologi, nutrisi, bedah dan
rehabilitasi. Gangguan sistem tersebut meliputi gangguan peradangan, kelainan degenerative, keganasan dan trauma, yang termasuk
dalam 10 kasus terbesar baik lokal, regional, nasional dan internasional. Lingkup bahasan mulai dari pengkajian sampai dengan
evaluasi asuhan terhadap klien. Intervensi keperawatan meliputi terapi Modalitas Keperawatan pada berbagai kondisi termasuk terapi
komplementer. collaborative learning (CL) dan Belajar Berdasarkan Masalah (BDM),dan praktik laboratorium.
Bahan Kajian / Pokok 1. 2. Konsep dan ruang lingkup keperawatan medikal bedah, peran perawat medikal bedah, dan standar pelayanan keperawatan medikal
Materi Pembelajaran bedah.
3. Review Anatomi dan fisiologi sistem endokrin, imunologi, pencernaan dan perkemihan.
4. Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pada sistem endokrin (DM, tiroid, kolelitiasis,kolesistitis, cushings sindrom),
imunologi (hiv-aids, steven jhonson, SLE), pencernaan (gastritis, typus abdominalis,Hepatitis, Apendiks) dan perkemihan (BPH,
Urolitiasis, CKD, ISK) sesuai standar SDKI, SLKIdan SIKI
5. Pendidikan kesehatan pada berbagai kasus dengan gangguan pada sistem endokrin (DM, tiroid, kolelitiasis,kolesistitis, cushings
sindrom), imunologi (hiv-aids, steven jhonson, SLE), pencernaan (gastritis, typus abdominalis,Hepatitis, Apendiks) dan perkemihan
(BPH, Urolitiasis, CKD, ISK).
6. Hasil-hasil penelitian tentang penatalaksnaan gangguan sistem endokrin, imunologi, pencernaan dan perkemihan. Trend dan issue
terkait gangguan sistem endokrin, imunologi, pencernaan dan perkemihan.
7. Intervensi keperawatan pada sistem endokrin, imunologi, perkemihan, pencernaan.
Daftar Referensi Utama:
1. Smeltzer Suzanne C. O’Connell, Bare G. Brenda, Hinkle L. JaSIKIe CHK. Brunner & Suddarth’s Textbook of Medical-
Surgical Nursing. 10th ed. USA: Wolters Kluwer Health/Lippincott Williams & Wilkins, 530 Walnut Street,
Philadelphia,; 2013.
2. Academy of Medical-Surgical Nurses. Scope and Standards of Medical-Surgical Nursing Practice [Internet]. 2020.
Available from: https://www.amsn.org/sites/default/files/documents/practice-resources/scope-and-standards/AMSN-
Scope-Standards-MS-Nursing.pdf
3. 4. Alligood MR. Nursing Theorist and Their Work. 8th ed. United States: Elsevier; 2014.
4. Nursalam. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pendekatan Praktis. 4th ed. Jakarta: Salemba Medika; 2017.
5. Nursalam. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional. 5th ed. Jakarta: Salemba Medika; 2016.
6. Black J, Hawks J. Keperawatan Medikal Bedah (3-Vol Set): Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan. Edisi Bahasa
Indonesia. 8th ed. Singapore: Elsevier (S) Pte Ltd.; 2014.
7. Chang E, Daly J, Elliot D. Patofisiologi : Aplikasi Pada Praktik Keperawatan. Edisi bahsa indonesia. Yulianti D, Isneini S,
editors. Jakarta: EGC; 2009.
8. Elaine N. Marieb, Wilhelm PB, Mallatt J. Anatomy Human. 6th ed. Beauparlant S, editor. United States of America,media
update; 2012.
9. Donald C R. fundamentals of anatomy physiology. 3th ed. United States of America; 2010.
10. Tim Pokja SDKI DPP PPNI. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia; Defenisi dan Indikator Diagnostik. Ed. 1. Jakarta:
DPP PPNI; 2017
11. Tim Pokja SIKI DPP PPNI. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia; Defenisi dan Tindakan Keperawatan. Ed. 1. Jakarta:
DPP PPNI; 2020
12. Tim Pokja SLKI DPP PPNI. Standar Luaran Keperawatan Indonesia; Defenisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Ed. 1.
Jakarta: DPP PPNI; 2020
13. Varaine F, Henkens M, Grouzard V. Tuberculosis :Practical guide for cliSIKIians, nurses, laboratory techSIKIians and
medical auxiliaries. 5th ed. New York: Médecins Sans Frontière; 2010.
14. Hilton PA. fundamental nursing skills. London: WHURR PUBLISHERS; 2004.
15. Newhouse RP, Dearholt SL, S S, C L, M.White K. Johns Hopkins Nursing Evidence-Based Practice Model and Guidelines
[Internet]. Indianapolis: Sigma Theta Tau International; 2007. Available from: Web site at
www.nursingknowledge.org/STTI/books for more information on our books.

Nama Dosen 1. 2.
Ni Made Merlin,S.Kep.,Ns.,M.Kep (Kordinator) (NMM) (081236985900)
Pengampu 3.
Muhammad S. Nuwa,S.Kep.,Ns.,M.Kep (MSN) (081235617421)
4.
Theodehild .M. T. Dee,S.Kep.,Ns.,M.Kep (TMTD) (082239562177)
5.
Reyneldis Gerans,S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.MB (RG) (081239173462)
Bentuk dan Penilaian DOSEN
Minggu Metode Kriteria & Indikator Bobot (%) PENGAMPU
Sub-CPMK Bahan Kajian
Ke- Pembelajaran Estimasi Pengalaman Belajar Bentuk
(Kemampuan akhir (Materi Pembelajaran)
[Media & Waktu Mahasiswa
yg direncanakan)
Sumber Belajar]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Setelah mengikuti Topik 2 Asuhan Ceramah oleh 2* 50 menit - Lecturer oleh Bentuk non-tes  Mahasiswa 4% MSN
kegiatan Keperawatan pada fasilitator (kegiatan fasilitator (review 1. Borang CBD memahami
pembelajaran, pasien dengan (review anatomi) proses anatomi fisiologi) 2. LTM dan
Mahasiswa mampu gangguan pada sistem CBD (case base belajar) - Group ( Lembar menjelaskan
menganalsis (C4) endokrin : discution) 2* 60 menit brainstorming tugas kembali
dan melakukan 1. Review anfis sistem (Penugasan - Mencari dan Mandiri) dengan baik
(P4) pengelolaan endokrin terstruktur) membaca literatur Anfis sistem
2. Asuhan keperawatan 2*60 - Diskusi kelompok endokrin
asuhan keperawatan
pada pasien dengan (kegiatan Mengisi borang  Mahsiswa
dengan kasus
gangguan pada Diskusi CBD mampu
gangguan sistem mandiri)
sistem sistem - Mempersiapkan mnyusun
endokrin pada klien asuhan
endokrin (DM, presentasi dan hand
dewasa dengan out (mahasiswa keperawatan
tiroidisme,
memperhatikan membuat makalah sesuai topik
paratiroidisme, ,
aspek legal dan etis sesuai topik kasus yang
sindrom cushings),
serta mampu diberikan
sesuai standar SDKI,
bekerjasama dalam SLKI dan SIKI  mahasiswa
tim dengan baik bekerja dalam
team
(kelompok)
dengan baik
2 Setelah mengikuti Lanjutan Topik 2 CBD (case base 2* 50 menit - Presentasi Askep Bentuk non-tes  Mahasiswa 4% MSN
kegiatan Asuhan Keperawatan discution sub (kegiatan - DM 1. Borang CBD mempresentas
pembelajaran, pada pasien dengan topik, proses - Tiroidisme 2. LTM ikan
Mahasiswa mampu gangguan pada sistem FGD (Focus belajar) - Kolelitiasis ( Lembar pengetahuann
menganalsis (C4) endokrin : group 2* 60 menit - Kolesistitis tugas ya tentang
dan melakukan 1. Asuhan keperawatan discussion), (Penugasan - SindromCushing Mandiri) asuhan
terstruktur) keperawatan
(P4) pengelolaan pada pasien dengan Presentasi
2*60 endokrin
asuhan keperawatan gangguan pada
(kegiatan dengan baik.
dengan kasus sistem sistem mandiri)  Mahasiswa
gangguan sistem endokrin (DM, bekerja dalam
endokrin pada klien tiroidisme, team
dewasa dengan paratiroidisme, (kelompok)
memperhatikan sindrom cushings), dengan baik
aspek legal dan etis sesuai standar SDKI,
serta mampu SLKI dan SIKI
bekerjasama dalam
tim dengan baik

3 Setelah mengikuti Intervensi keperawatan (praktikum ) - LAB (3  Mahasiswa Bentuk non tes:  Ketepatan 6% MSN
kegiatan pada pasien dengan Lab skill x 100’ mendemonstrasika 1. Role play dalam
pembelajaran, gangguan pada sistem kegiatan n skill yang (SOP) mendemonstra
mahasiswa mampu endokrin Proses diajarkan di sikan skill
Mendemonstrasikan  Pemeriksaan dan belajar) laboratorium yang
(P4) intervensi interpretasi hasil - Lab secara mandiri diajarkan
pemeriksaan Gula Mandiri maupun kelompok  mahasiswa
keperawatan pada
Darah (Sewaktu, 3 x 70’ bekerja dalam
kasus dengan
Puasa, 2 Jam team
gangguan sistem Postprandial) (kelompok)
endokrin  Pemeriksaan dan dengan baik
interpretasi hasil
Analisa Gas Darah
 Pemeriksaan CTT
 Pengukuran Ante
Brachial Index (ABI)
 Injeksi Sub kutan
 Menentukan jumlah
dan jenis kalori dalam
diet
4 Setelah mengikuti Intervensi keperawatan (praktikum ) - LAB (3  Mahasiswa Bentuk non tes:  Ketepatan 6% MSN
kegiatan pada pasien dengan Lab skill x 100’ mendemonstrasika 2. Role play dalam
pembelajaran, gangguan pada sistem kegiatan n skill yang (SOP) mendemonstra
mahasiswa mampu endokrin Proses diajarkan di sikan skill
Mendemonstrasikan  Pemeriksaan dan belajar) laboratorium yang
(P4) intervensi interpretasi hasil - Lab secara mandiri diajarkan
pemeriksaan Gula Mandiri maupun kelompok  mahasiswa
keperawatan pada
Darah (Sewaktu, 3 x 70’ bekerja dalam
kasus dengan
Puasa, 2 Jam team
gangguan sistem Postprandial) (kelompok)
endokrin  Pemeriksaan dan dengan baik
interpretasi hasil
Analisa Gas Darah
 Pemeriksaan CTT
 Pengukuran Ante
Brachial Index (ABI)
 Injeksi Sub kutan
 Menentukan jumlah
dan jenis kalori dalam
diet
5 Setelah mengikuti Topik 2 Asuhan Ceramah oleh 2* 50 menit - Lecturer oleh Bentuk non-tes  Mahasiswa 4% RG
kegiatan Keperawatan pada fasilitator (kegiatan fasilitator (review 1. Borang CBD memahami
pembelajaran, pasien dengan (review anatomi) proses anatomi fisiologi) 2. LTM dan
Mahasiswa mampu gangguan pada CBD (case base belajar) - Group ( Lembar menjelaskan
Imunmologi: 2* 60 menit brainstorming tugas kembali
menganalsis (C4) dan 1. Review anfis sistem discution)
melakukan (P4) (Penugasan - Mencari dan Mandiri) dengan baik
imunologi terstruktur) Anfis sistem
pengelolaan asuhan membaca literatur
2. Asuhan 2*60 - Diskusi kelompok imunologi
keperawatan dengan keperawatan pada (kegiatan Mengisi borang  Mahsiswa
kasus gangguan pasien dengan
mandiri) Diskusi CBD mampu
sistem endokrin pada gangguan pada
sistem imunologi Mempersiapkan mnyusun
klien dewasa dengan presentasi dan hand asuhan
(Defisiensi Imun,
memperhatikan aspek out (mahasiswa keperawatan
HIV, Steven
legal dan etis serta Jhonson, Lupus, membuat makalah sesuai topik
mampu bekerjasama sindrom Guiilan sesuai topik kasus yang
dalam tim dengan Bare, Psoriasis, diberikan
baik Alergi, Multiple  mahasiswa
Sclerosis, bekerja dalam
rheumatoid team
atritis), sesuai (kelompok)
standar dengan baik
6 Setelah mengikuti Lanjutan Topik 2 Ceramah oleh 2* 50 menit - Group Bentuk non-tes  Mahasiswa 4% RG
kegiatan Asuhan Keperawatan fasilitator (kegiatan brainstorming 1. Borang CBD memahami
pembelajaran, pada pasien dengan (review anatomi) proses - Mencari dan 2. LTM dan
Mahasiswa mampu gangguan pada CBD (case base belajar) membaca literatur ( Lembar menjelaskan
Imunmologi: 2* 60 menit - Diskusi kelompok tugas kembali
menganalsis (C4) 1. Asuhan keperawatan discution)
dan melakukan (Penugasan Mengisi borang Mandiri) dengan baik
pada pasien dengan terstruktur) Anfis sistem
(P4) pengelolaan Diskusi CBD
gangguan pada 2*60 Mempersiapkan imunologi
asuhan keperawatan sistem imunologi (kegiatan presentasi dan hand  Mahsiswa
dengan kasus (rhematoid atritis,
mandiri) out (mahasiswa mampu
gangguan sistem Defisiensi Imun,
HIV, Steven membuat makalah mnyusun
endokrin pada klien sesuai topik kasus asuhan
Jhonson, Lupus,
dewasa dengan sindrom Guiilan keperawatan
memperhatikan Bare, Psoriasis, sesuai topik
aspek legal dan etis Alergi, Multiple yang
serta mampu Sclerosis), sesuai diberikan
standar  mahasiswa
bekerjasama dalam
tim dengan baik bekerja dalam
team
(kelompok)
dengan baik
7 Setelah mengikuti Topik 3 Asuhan Lecturer oleh 2* 50 menit - Lecturer oleh Bentuk non-tes  Mahasiswa 4% NMM
kegiatan Keperawatan pada fasilitator (kegiatan fasilitator (review 1. Borang memahami
pembelajaran, pasien dengan (review anatomi) proses anatomi fisiologi) CBD dan
Mahasiswa mampu gangguan pada CBD (case base belajar) - Group 2. LTM menjelaskan
pencernaan: 2* 60 menit brainstorming ( Lembar kembali
menganalsis (C4) 1. Review anfis sistem discution)
dan melakukan (Penugasan - Mencari dan tugas dengan baik
pencernaan terstruktur) Mandiri) Anfis sistem
(P4) pengelolaan membaca literatur
2. Asuhan keperawatan 2*60 - Diskusi kelompok pencernaan
asuhan keperawatan pada pasien dengan (kegiatan Mengisi borang  Mahsiswa
dengan kasus gangguan pada
mandiri) Diskusi CBD mampu
gangguan sistem sistem pencernaan
apendisitis, kanker Mempersiapkan mnyusun
pencernaan pada presentasi dan hand asuhan
kolorektal, hepatitis,
klien dewasa dengan out (mahasiswa keperawatan
sirosis hepatis, ileus
memperhatikan obstruksi, membuat makalah sesuai topik
aspek legal dan etis kolelitiasis, gastritis sesuai topik kasus yang
serta mampu diberikan
bekerjasama dalam  mahasiswa
tim dengan baik bekerja dalam
team
(kelompok)
dengan baik
8 UTS 15% NMM
9 Setelah mengikuti Lanjuta Topik 3 2* 50 menit - Group Bentuk non-tes  Mahsiswa 4% NMM
kegiatan Asuhan Keperawatan CBD (case base (kegiatan proses brainstorming 1. Borang mampu
pembelajaran, pada pasien dengan discution) belajar) - Mencari dan CBD mnyusun
gangguan pada 2* 60 menit membaca 2. LTM asuhan
Mahasiswa mampu
pencernaan: (Penugasan literatur ( Lembar keperawatan
menganalsis (C4) 1. Asuhan keperawatan
dan melakukan pada pasien dengan terstruktur) - Diskusi tugas sesuai topik
(P4) pengelolaan gangguan pada 2*60 (kegiatan kelompok Mandiri) yang
asuhan keperawatan sistem pencernaan mandiri) Mengisi diberikan
dengan kasus apendisitis, kanker borang  mahasiswa
kolorektal, hepatitis, Diskusi CBD bekerja dalam
gangguan sistem sirosis hepatis, ileus
pencernaan pada Mempersiapka team
obstruksi, n presentasi (kelompok)
klien dewasa dengan kolelitiasis, gastritis dan hand out dengan baik
memperhatikan
(mahasiswa
aspek legal dan etis membuat
serta mampu makalah
bekerjasama dalam sesuai topik
tim dengan baik kasus
10 Setelah mengikuti Intervensi keperawatan (praktikum ) - LAB (3 x  Mahasiswa Bentuk non tes:  Ketepatan 6% NMM
kegiatan pada pasien dengan Lab skill 100’ kegiatan mendemonstr 1. Role play dalam
pembelajaran, gangguan pada sistem Proses asikan skill (SOP) mendemonstra
mahasiswa mampu pencernaa: belajar) yang sikan skill
Mendemonstrasikan  Pemeriksaan NGT - Lab Mandiri diajarkan di yang
 Wash out/ Enema 3 x 70’ laboratorium diajarkan
(P4) intervensi
 Colostomy care secara  mahasiswa
keperawatan pada  Manajemen Nyeri mandiri bekerja dalam
kasus dengan
maupun team
gangguan sistem kelompok (kelompok)
pencernaan dengan baik
11 Setelah mengikuti Topik 4 Asuhan Lecturer oleh 2* 50 menit - Lecturer oleh Bentuk non-tes  Mahasiswa 4% TMTD
kegiatan Keperawatan pada fasilitator (kegiatan proses fasilitator 1. Borang memahami
pembelajaran, pasien dengan (review anatomi) belajar) (review CBD dan
Mahasiswa mampu gangguan pada CBD (case base 2* 60 menit anatomi 2. LTM menjelaskan
perkemihan: (Penugasan fisiologi) ( Lembar kembali
menganalsis (C4) 1. Review anfis sistem discution)
dan melakukan terstruktur) - Group tugas dengan baik
perkemihan 2*60 (kegiatan brainstorming Mandiri) Anfis sistem
(P4) pengelolaan 2. Asuhan keperawatan mandiri) - Mencari dan perkemihan
asuhan keperawatan pada pasien dengan
gangguan Urolitiasis, membaca  Mahsiswa
dengan kasus
Gagal Ginjal Kronis, literatur mampu
gangguan sistem mnyusun
Gagal Ginjal Akut, - Diskusi
perkemihan pada kelompok asuhan
Infeksi Saluran
klien dewasa dengan kemih, BPH pada Mengisi keperawatan
memperhatikan sistem perkemihan borang sesuai topik
aspek legal dan etis Diskusi CBD yang
serta mampu Mempersiapka diberikan
bekerjasama dalam n presentasi  mahasiswa
tim dengan baik dan hand out bekerja dalam
(mahasiswa team
membuat (kelompok)
makalah dengan baik
sesuai topik
kasus
12 Setelah mengikuti Lanjutan Topik 4 CBD (case base 2* 50 menit - Lecturer oleh Bentuk non-tes  Mahasiswa 4% TMTD
kegiatan Asuhan Keperawatan discution) (kegiatan proses fasilitator 1. Borang memahami
pembelajaran, pada pasien dengan belajar) (review CBD dan
gangguan pada 2* 60 menit anatomi 2. LTM menjelaskan
Mahasiswa mampu
perkemihan: (Penugasan fisiologi) ( Lembar kembali
menganalsis (C4) 1. Asuhan keperawatan
dan melakukan terstruktur) - Group tugas dengan baik
pada pasien dengan 2*60 (kegiatan brainstorming Mandiri) Anfis sistem
(P4) pengelolaan gangguan Urolitiasis, mandiri) - Mencari dan perkemihan
asuhan keperawatan Gagal Ginjal Kronis,
Gagal Ginjal Akut, membaca  Mahsiswa
dengan kasus
Infeksi Saluran literatur mampu
gangguan sistem mnyusun
kemih, BPH pada - Diskusi
perkemihan pada kelompok asuhan
sistem perkemihan
klien dewasa dengan Mengisi keperawatan
memperhatikan borang sesuai topik
aspek legal dan etis Diskusi CBD yang
serta mampu Mempersiapka diberikan
bekerjasama dalam n presentasi  mahasiswa
tim dengan baik dan hand out bekerja dalam
(mahasiswa team
membuat (kelompok)
makalah dengan baik
sesuai topik
kasus
13 Setelah mengikuti Intervensi keperawatan (praktikum ) - LAB (3 x  Mahasiswa Bentuk non tes:  Ketepatan 6% TMTD
kegiatan pada pasien dengan Lab skill 100’ kegiatan mendemonstr 2. Role play dalam
pembelajaran, gangguan pada sistem Proses asikan skill (SOP) mendemonstra
mahasiswa mampu pencernaa: belajar) yang sikan skill
Mendemonstrasikan  Dyalisis - Lab Mandiri diajarkan di yang
(P4) intervensi  Irigasi Blader 3 x 70’ laboratorium diajarkan
keperawatan pada  Pemasangan kateter secara  mahasiswa
urin mandiri bekerja dalam
kasus dengan
 Restriksi cairan maupun team
gangguan sistem
kelompok (kelompok)
pencernaan
dengan baik
14 Setelah mengikuti Topik 5 : PJBL (projek - 2* 50 menit Mahasiswa Bentuk non tes: Ketepatan 7% NMM,
kegiatan base learning) (kegiatan mampu 1. Format LTM membuat MSN,
pembelajaran, Pembuatan literature proses belajar) membuat 2. Makalah literatur
review Hasil-hasil RG,
mahasiswa - 2* 60 menit sebuah kajian review
Mampu penelitian tentang TMTD
(Penugasan literature sesuai
menerapkan (C3) penatalaksnaan terstruktur)
hasil penelitian gangguan sistem topik yang
- 2*60 (kegiatan diberikan
ilmiah di bidang endokrin, imunologi, mandiri)
ilmu dan pencernaan, perkemihan. - LAB (3 x 100’
teknologi Trend dan issue terkait
kegiatan
keperawatan gangguan sistem
berdasarkan Proses
pernafasan,
evidence based belajar)
kardiovaskuler dan
practice nursing - Lab Mandiri 3
hematologi
untuk x 70’
memecahkan
masalah
kesehatan
15 Setelah mengikuti Topik 6 : PJBL (projek - 2* 50 menit Mahasiswa Bentuk non tes:  Ketepatan 7% NMM,
kegiatan Pendidikan kesehatan base learning) (kegiatan mampu 1. Format dalam MSN,
pembelajaran, pada berbagai kasus proses belajar) membuat LTM membuat SAP RG,
mahasiswa Mampu dengan gangguan pada - 2* 60 menit sebuah kajian 2. Makalah pendidikan TMTD
Melakukan sistem endokrin, (Penugasan literature sesuai kesehatan
pendidikan imunologi, pencernaan, terstruktur) topik yang sesuai dengan
kesehatan pada perkemihan dan - 2*60 (kegiatan diberikan masalah yang
berbagai kasus pembuatan SAP mandiri) diatasi
dengan gangguan - LAB (3 x 100’  Mampu
pada sistem kegiatan memberikan
endokrin, Proses pendidikan
imunologi, belajar) kesehatan
pencernaan dan - Lab Mandiri 3 dengan topik
perkemihan) (P4) x 70’ yang telah
ditentukan
Ujian Akhir Semester 15%

Catatan:
1. Capaian Pembelajaran Lulusan PRODI (CPL-PRODI) adalah kemampuan yang dimiliki oleh setiap lulusan PRODI yang merupakan internalisasi dari sikap, penguasaan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan jenjang
prodinya yang diperoleh melalui proses pembelajaran.
2. CPL yang dibebankan pada mata kuliah adalah beberapa capaian pembelajaran lulusan program studi (CPL-PRODI) yang digunakan untuk pembentukan/pengembangan sebuah mata kuliah yang terdiri dari aspek
sikap, ketrampulan umum, ketrampilan khusus dan pengetahuan.
3. CP Mata kuliah (CPMK) adalah kemampuan yang dijabarkan secara spesifik dari CPL yang dibebankan pada mata kuliah, dan bersifat spesifik terhadap bahan kajian atau materi pembelajaran mata kuliah tersebut.
4. Sub-CP Mata kuliah (Sub-CPMK) adalah kemampuan yang dijabarkan secara spesifik dari CPMK yang dapat diukur atau diamati dan merupakan kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran, dan
bersifat spesifik terhadap materi pembelajaran mata kuliah tersebut.
5. Kreteria Penilaian adalah patokan yang digunakan sebagai ukuran atau tolok ukur ketercapaian pembelajaran dalam penilaian berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Kreteria penilaian merupakan
pedoman bagi penilai agar penilaian konsisten dan tidak bias. Kreteria dapat berupa kuantitatif ataupun kualitatif.
6. Indikator penilaian kemampuan dalam proses maupun hasil belajar mahasiswa adalah pernyataan spesifik dan terukur yang mengidentifikasi kemampuan atau kinerja hasil belajar mahasiswa yang disertai bukti-bukti.
Rancangan Tugas Latihan

1. Tujuan Tugas
Bila dihadapkan pada masalah kasus gangguan sistem pernapasan, kardiovaskuler dan
hematologi pada klien dewasa mahasiswa dapat Menyusun asuhan keperawatan dan
merancang Pendidikan kesehatan pada pasien.

2. Tabel Uraian Tugas


Objek Garapan Batasan Cara Batas luaran
pengerjaan waktu tugas yang
dihasilkan
Konsep dan ruang Mahasiswa mampu Dikelas : 4 jam PPT
lingkup mengerjakan tugas sesuai Tugas kelompok
keperawatan pertanyaan (QBD) Dan FG
medikal bedah membuat PPT kelompok
Asuhan Mahasiswa mampu Dikelas 8 jam LTM,
keperawatan Pada mengerjakan tugas sesuai Tugas individu makalah
pasien dengan kasus yang diberikan, dan kelompok kelompok
Gannguan pada membuat PPT kelompok Dalam FG dan PPT
Sistem endokrin, dan makalah
imunologi,
pencernaa,
perkemihan
intervensi Mahasiswa mampu Di lab: 4 jam SOP
keperawatan pada melakukan skil lab sesuai Simulasi
kasus dengan komptensi yang diberikan individu dan
gangguan Sistem dan membuat SOP kelompok
endokrin,
imunologi,
pencernaa,
perkemihan
Pembuatan SAP Mahasiswa mampu Dikelas 8 jam LTM,
Pembuatan leafet mengerjakan tugas sesuai Tugas individu makalah
kasus yang diberikan, dan kelompok kelompok
Pembuatan poster membuat PPT kelompok Dalam FG dan PPT
dan media promosi
dan makalah
kesehatan lainnya
Pada sistem Sistem
endokrin,
imunologi,
pencernaa,
perkemihan i sesuai
kasus yang
diberikan
Pembuatan literature Mahasiswa mampu membuat Dikelas 4 jam Makalah
review Hasil-hasil sebuah kajian literature sesuai Tugaas Individu
penelitian tentang topik yang diberikan dan kelompok
penatalaksnaan
gangguan Sistem
endokrin,
imunologi,
pencernaa,
perkemihan.
3. Kriteria Penilaian
Komponen Kognitif
a. Ketepatan analisis masalah (masalah keperawatan dan diagnosis keperawatan)
b. Ketepatan menyelesaikan masalah (kriteria evaluasi, rencana intervensi)
c. Keterampilan diskusi dan pembagian tugas kelompok
d. Kreativitas (membuat tampilan handout ppt)
Komponen Skills
a. Kemampuan komunikasi (menjelaskan dalam kelompok dan saat presentasi)
b. Kemampuan berbagi informasi dan berargumentasi
Komponen Afektif
a. Sikap menghargai dan menghormati pendapat orang lain saat diskusi
b. Sikap keterbukaan dan saat menghadapi perbedaan pendapat
c. Motivasi dan berkolaborasi

12. Evaluasi Hasil Pemelajaran

1. Evaluasi Akhir
Bentuk Instrument Frekuensi Bobot (%)
Makalah Lembar penilaian 4 10
Presentasi dan Handout Lembar penilaian 5 10
CBD Borang CBD 6 5
PBL Borang PBL 2 5
QBD Borang QBD 1 5
LTM Lembar penilaian 5 5
Lab Skil Sesuai SOP 3 15
UTS Soal 1 20
UAS Soal 1 25
Total 100

Untuk mengikuti ujian tulis (UTS & UAS) mahasiswa harus memenuhi persyaratan jumlah
kehadiran minimal 75% dari seluruh pertemuan. Mahasiswa dinyatakan lulus bila rata-rata nilai
akhir dan nilai tiap komponen =60
2. Pedoman Penilaian Dengan Penilaian Acuan Patokan (PAP) STIKES Maranatha
Kupang 2015/2016
Rentang Nilai Angka Nilai Lambang Nilai Mutu

80 – 100 A 4,0
75 – 79,9 AB 3,5
70 – 74,9 B 3,0
65 – 69,9 BC 2,5
60 – 64,9 C 2,0
55 – 59,9 CD 1,75
50-54,9 D 1,25
< 50 E 0,0 (Gagal)

Kupang, 22 Februari 2022


Ketua Program Studi S1 Keperawatan Koordinator Mata Ajar

Juandri S Tusi., S.Kep., Ns., M.T Ni Made Merlin., S.Kep., Ns., M.Kep
NIDN. 0801069001 NIDN :0803099201

Mengetahui
Wakil Ketua I Bidang Akademik

Muhammad Saleh Nuwa., S.Kep., Ns., M.Kep


NIDN. 0828078504
Lampiran Tugas Dan Latihan

A. Topik 1
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pada sistem ENDOKRIN
Tujuan : mahasiswa mampu menyusun Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pada sistem
sistem endokrin (diabetes melitus, tiroid, kolelitiasis, kolesistitis, cushing sindrom).
Metode CBD

1. Kasus Diabetes Melitus


Tn. Asok Dass, 60 tahun dari Fiji dibawa kerumah sakit setempat empat hari yang lalu dan diagnosis serta
ditangani sebagai pasien infark miokard akut. Sebelumnya, Tn Dasss didiagnosis menyandang DM tipe 2,
tetapi tanpa riwayat penyakit arteri koronaria. Dia menggunakan glibenklamid 5 mg/ hari selama dua
tahun terakhir. Dia tidak meminum alkohol maupun merokok dan tidak memiliki masalah medis lain. Tn
Dass bekerja sebagai akuntan dan menjalani kehidupan kurang aktivitas (tidak aktif secara fisik). Selain
uji laboratorium rutin yang dilakukan pada pasien infark miokard akut, uji laboratorium rutin yang
dilakukan pada pasien infark miokard akut, uji laboratorium selanjutnya mencakup kadar serum puasa
berikut:
a. Kadar glycosylated haemoglobin (HbA1C) 11,5% (nilai normal 4% hingga 6 %);
b. Kadar glukosa darah 13mmol/L (nilai normal 3,0 hingga 5,5 mmol/ L);
c. Kadar kolesterol total 6,5 mmol/L (nilai normal < 5,5 mmol/L); dan
d. Kadar trigliserida 2,40 mmol/L (nilai normal 0,10 hingga 2,10 mmol/L).
Selama hospitalisasi, Tn Dass mendapat terapi rutin untuk mengatasi infark miokard yang dialaminya.
Dia juga menjalani terapi injeksi insulin subkutan. Infark miokard yang dialami Tn. Dass merupakan
salah satu komplikasi utama penyakit DM tipe 2. Penyebab kematian yang paling sering terjadi pada
pengidap DM adalah penyakit makrovaskular dengan penyakit arteri koronaria (coronary artery disease,
CAD) sebagai penyebab yang paling lazim. Faktor resiko kardiovaskular yang paling sering ditemukan
diantara penyadang DM tipe 2 meliputi dislipidemua dan hipertensi.
2. Kasus Hipotiroidisme
Janice cohen, 54 tahun adalah ibu dengan 4 anak. Dia bercerita kepada sahabatnya, seorang
perawat bahwa dia khawatir mengenai keadaannya yang merasa tidak bertenaga dan berat badannya terus
naik hingga lebih dari 12 kilogram (kendati selera makan berkurang) selama dua bulan terakhir akhir. Dia
juga mengatakan bahwa dirinya selalu mengalami konstipasi dan mengeluh merasa “mengantuk”. Ketika
ditanya lebih rinci, perawat menemukan bahwa Janice merasa kedinginan dan mengira dirinya sedang
mengalami depresi ringan. Perawat juga menemukan adanya goiter (pembesaran kelenjar tiroid).
Ketika memeriksakan diri ke dokter berdasarkan saran sahabatnya, Janice didiagnosis
menyandang Tiroiditis Hashimoto- suatu keadaan yang dimanifestasikan dengan hipotiroidisme dan
goiter. Jika penyakit ini berat, akan ditemukan miksedema (yang sering ditandai dengan edema nonpiting
atau penebalan kulit). Tirioiditis Hashimoto merupakan bentuk hipotiroidisme yang paling sering
ditemukan, terutama terjadi pada wanita usia menengah dan lanjutt. Diagnosis dipastikan melalui uji
fungsi tiroid dan antibodi antitiroid. Selanjutnya, Janice mulai menjalani terapi sulih hormon dengan
preparat tiroid oral.
3. Studi Kasus Hipertiroidisme
Jannie Tsardos usia 38 tahun masuk rumah sakit karena luka bakar kedalaman parsial pada kedua
tangan. Dia dibawa ke unit gawat darurat di pagi hari karena mengalami luka bakar kimia pada kedua
tangannya yang disebabkan oleh bahan pembersih oven. Dia memberitahu staf perawat bahwa luka bakar
itu terjadi setelah dia membersihkan oven tanpa sarung tangan. Luka bakarnya kemudian dibersihkan dan
diobati dengan krim silver sulfdiazin dan diselubungi dengan kantong plastik. Kedua tangannya dielevasi
dan diberi tramadol hidroklorida per IV untuk mengurangi rasa nyeri sebelum dipindahkan ke bangsal
perawatan.
Ketika masuk bangsak perawatan, Jeannie terlihat gelisah dan agitasi. Dia berbicara dengan cepat
dan tanpa henti sehingga perawatan mengalami kesulitan melakukan amnesia. Hasil observasi
menunjukkan: denyut nadi 110 kali permenit, suhu tubuh 37,7 0C, frekuensi pernapasan 24 kali permenit,
tekanan darah 150/ 100 mmHg. Ketika mengobservasi keadaan Jeannie, perawat mengetahui bahwa
Jeannie mengalami diaforesis ringan dan mengeluh merasa panas. Jeannie meminta jendela dibuka agar
udara segar dapat masuk. Jeannie bertubuh kurus dan perawat menduga Jeannie memiliki berat badan
yang kurang. Perawat juga menemukan adanya goiter, bola mata yang menonjol, rambut tipis serta
rontok. Jeannie mengatakan bahwa dia hidup seorang diri karena baru saja berpisah dengan suaminya dan
penurunan berat badannya terjadi saat pernikahannya hancur. Perawat mengkhawatirkan tanda-tanda vital
Jeannie dan tingkat agitasinya serta meminta dokter untuk segera melakukan pemeriksaan.
Setelah pemeriksaaan yang cermat, dokter meneggakkan diagnosis sementara penyakit Grave.
Pemeriksaan fungsi tiroid yang meliputi uji antibodi tiroid segera diprogramkan dan hasil uji memastikan
diagnosis tersebut. Jeannie mulai mendapat terapi propranolol 40 mg tiga kali sehari dan karbimazol 10
mg tiga kali sehari.
Penyakit Grave merupakan keadaan yang ditandai dengan hipertiroidisme, goiter dan eksfotalmus
(penonjolan bola mata). Penyakit ini merupakan penyebab hipertiroidisme yang paling sering dan
umumnya terjadi pada wanita, sering kali pada usia antara 20 sampai 40 tahun.
Instruksi Kasus:
o Lakukan pengkajian sesuai format ( Data dapat ditambahkan)
o Standar Asuhan Keperawatan Menggunakan SDKI, SLKI, SIKI.

B. Topik 2
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pada sistem imunologi (hiv-aids, sindrom steven
jhonson, SLE)
Tujuan : mahasiswa mampu menyusun Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pada sistem
imunologi (hiv-aids, sindrom steven jhonson, SLE)

(Hubungi Dosen Pengampu Bahan Ajar)

Instruksi Kasus: Lakukan pengkajian sesuai format ( Data dapat ditambahkan)


Standar Asuhan Keperawatan Menggunakan SDKI, SLKI, SIKI.

C. Topik 3
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pada system pencernaan (gastritis, typus
abdominalis, hepatitis, apendiksitis)
Tujuan : mahasiswa mampu menyusun Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pada sistem
pencernaan (gastritis, typus abdominalis, hepatitis, apendiksitis)
Metode CBD
1. Gastritis
2. Typus Abdominalis
3. Hepatitis
Luke Straub, 28 tahun,memeriksakan diri pada dokter umum karena mengalami keluhan penurunan
selera makan, mual, demam, malaise, nyeri otot dan ikterus. Luke mengatakan mengalami keluhan
tersebut sejak tiga minggu yang lalu. Biasanya Luke berada dalam kondisi yang sehat dan mengatakan
kepada dokter bahwa kadang dia memakai obat terlarang untuk bersenang-senang, seperti heroin
dan kokain. Pemeriksaan darah dilakukan dan dokter meminta Luke datang kembali tiga hari
kemudian untuk mengetahui hasil pemeriksaan darah. Luke merasa sangat cemas ketika dirinya
diberitahukan mengidap hepatitis C
4. Apendiksitis

D. Topik 4
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pada perkemihan (BPH, Urolitiasis, CKD, ISK)
Tujuan : mahasiswa mampu menyusun Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pada sistem
perkemihan (BPH, Urolitiasis, CKD, ISK)
1. BPH
Alfred Talford, 75 tahun, masuk rumah sakit untuk menjalani prostatektomi radikal retropubis.
Riwayat medis Tn. Talford menunjukkan bahwa tiga tahun yang lalu beliau didiagnosis menderita
gejala saluran kemih bawah (lower urinary tract symptoms, LUTS) yang meliputi, disuria, pancaran
urine lemah, pelan dan terputus diikuti oleh tetesan urine. Sesudah dilakukan pemeriksaan colok
dubur dan tes PSA (prostatic-spesific antigen) yang memperlihatkan kadar PSA 12,5 ng/mL,
ditegakkan diagnosis hiperplasian prostat benigna (BPH). Pengendalian gejala awalnya dilakukan
dengan “observasi cermat” dan penggunaan Minipres. Tn. Talford mengeluh semakin sulit mengatasi
gejala dan memutuskan untuk menjalani tindakan reseksi transuretral guna mengangkat prostatnya
(transurethral resection of prostate, TURP). Saat ini, kadar PSA Tn. Talford meningkat (27,5 mg/mL)
dan hasil biopsi prostat menunjukkan adenokarsinoma yang membuatnya dirawat di rumah sakit.
Selama prosedur masuk rumah sakit, perawat menyampaikan informasi tentang tujuan
pembedahan, efek pembedahan pada eliminasi urine dan fungsi seksual. Perawat yang merawat
Tn.Talford pada periode awal pasca bedah terkejut ketika beliau mengatakan bahwa beliau “tidak
yakin tentang apa yang diharapkan dari pembedahan”.
2. Urolitiasis
3. CKD
Peter Jones, 68 tahun, adalah seorang pria menikah yang menyandang diabetes melitus tipe 2 selama
23 tahun. Dokter pribadinya merujuk Tn. Jones ke dokter spesialis nefrologi untuk menjalani
pemeriksaan dan penatalaksanaan lanjut fungsi ginjal sejak tiga tahun yang lalu ketika beliau
mengalami proteinuria. Hari ini dokter spesialis nefrologi mengevaluasi kondisi Tn. Jones dan
diketahui bahwa fungsi ginjal Tn. Jones mengalami penurunan yang signifikan. Hasil pemeriksaan
darah terbaru memperlihatkan kelainan berikut: K+ 5,9 mmol/L, ureum 28,9 mmol/L, kreatinin 870
µmol/L, dan Hb 8,8 g/dL. Dokter nefrologi mengatur perawatan di bangsal perawatan penyakit ginjal
untuk menjalani pemasangan kateter dialisis peritoneal besok.
Pada saat masuk bangsal, hasil observasi terhadap keadaan Tn. Jones menunjukkan TD 165/95
mmHg; Nadi 86 x/menit; suhu tubuh 37,00C; kadar glukosa darah 14,7 mmol/L. Pengobatan yang
disarankan kepada Tn. Jones adalah Actrapid 24 unit 3 kali sehari; Protophane 36 unit sekali sehari;
ramipril 2,5 mg sekali sehari, atenolol 50 mg dua kali sehari; Caltrate 1500 mg tiga kali sehari,
natrium bikarbonat 840 mg tiga kali sehari , dan Lasix 250 mg dua kali sehari. Pada saat datang di
unit ginjal, Tn. Jones menjalani pemeriksaan EKG yang menunjukkan irama sinus normal. Tn. Jones
juga mendapatkan Resonium 30 g yang segera diberikan.
4. ISK

E. Topik 5
Pencarian dan menganalisis hasil-hasil penelitian tentang penatalaksnaan gangguan sistem endokrin,
imunologi, pencernaan dan perkemihan.
Tujuan : Mahasiswa mampu mencari, menganalisis dan menerapkan hasil penelitian sesuai topik
yang diberikan
Metode : research literature
Instruksi “hasil penelitian yang menjadi evidence based akan diterapkan di laboratorium”
Tahapan:

1. Mahasiswa menentukan topik /masalah yang akan ditelaah menggunnakan PICO/PICOT


framework (P; pasien, populsi atau problem, I : intevensi, C : comparasi (pembanding), O
:outcome (hasil), dan T :time (waktu)
2. Mencari jurnal pada google scholar, cinahal, ebsco, proques, dll
3. Melakukan mapping artikel
4. Menganalisis hasil artikel yang dianalisis untuk menjadi evidence based yang bisa diterapkan
Topik Fasilitator
Kelas
A Hasil-hasil penelitian tentang penatalaksnaan gangguan NMM
sistem pernafasan, kardiovaskuler dan hematologi. Trend
dan issue terkait gangguan sistem pernafasan
B Hasil-hasil penelitian tentang penatalaksnaan gangguan MSN
sistem pernafasan, kardiovaskuler dan hematologi. Trend
dan issue terkait gangguan sistem kardiovaskuler
C Hasil-hasil penelitian tentang penatalaksnaan gangguan TMTD
sistem pernafasan, kardiovaskuler dan hematologi. Trend
dan issue terkait gangguan sistem hematologi

F. Topik 6
Pendidikan kesehatan pada berbagai kasus dengan gangguan pada sistem endokrin, imunologi,
pencernaan dan perkemihan
Tujuan : mamahsiswa mampu merancang pendidikan kesehatan pada pasien dengan gangguan pada
sistem sistem endokrin, imunologi, pencernaan dan perkemihan.
Metode : PBL
-. Diskusi FG
-. Merancang media pendidikan kesehatan
-. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan di masyarakat
Borang Hasil Diskusi QBD

Topik: …………………………………. Tanggal: ...............................................................

Kelas: …………………………………. Topik :.................................................................

Kelompok:

1. …………………………………….. 5. ………………………………………
2. ……………………………………. 6. ………………………………………
3. …………………………………….. 7. ………………………………………
4. …………………………………… .. 8. ………………………………………
Pertanyaan Ringkasan Hasil Jawaban Dijawab Oleh
(Nama Anggota)

Ringkasan Hasil Diskusi QBD

Tanda tangan fasilitator


(…………………………….)

Borang hasil diskusi CBD

Topik: …………………………………. Tanggal: ...............................................................


Kelas: …………………………………. Topik :.................................................................
Kelompok:

1. …………………………………….. 5. ………………………………………
2. ……………………………………. 6. ………………………………………
3. …………………………………….. 7. ………………………………………
4. …………………………………… .. 8. ………………………………………

Identifikasi dan rumusan masalah

Analisis masalah (mulai dari pengkajian, analysis data, diagnosa keperawatan samapai asuhan
berikan
paraf fasilitator

…..………………….

b. Borang PBL
Borang diskusi PBL -1
Kelas : kasus pemicu ;
Kelompok : Hari tanggal :
Anggota :
Nama (peran nama) Nama (peran nama)

1………………………………….. 4……………………………………
2…………………………………. 5……………………………………
3…………………………………. 6……………………………………..
Setuap anggota kelompok harus menentukan peran nama sebagai ketua, sekretaris dan anggota

1. Definisi masalah

2. Analisis masalah

Hipotesis

Hal baru yang perlu diketahui dan dipelajari Hal yang sudah diketahui tetapi perlu dipelajari lagi

Materi bahasan yang harus dipelajari oleh

paraf fasilitator
………………….

Keterangan :
1. Setelah diparaf borang dikembalika kepada setiap kelompok
2. Pada waktu pengumpulan tugas mandiri borang ini dilampirkan
3. Semua matri bahasan fokus group di pelajari oleh semua anggota
Borang diskusi PBL -2
Kelas : kasus pemicu ;
Kelompok : Hari tanggal :
Anggota :
Nama (peran nama) Nama (peran nama)

1………………………………….. 4……………………………………
2…………………………………. 5……………………………………
3…………………………………. 6……………………………………..
Setuap anggota kelompok harus menentukan peran nama sebagai ketua, sekretaris dan anggota

Hal yang sudah baik dalam diskusi kelompok

Hal yang masih harus diperbaiki dalam diskusi kelompok

Materi presentasi anggota yang sudah jelas adalah:

Materi presentasi anggota yang belum jelas adalah: Hal yang akan dilakukan kelompok:

paraf fasilitator

………………….
Keterangan :
1. Seluruh anggota menyetujui isi borang
2. Borang di paraf fasilitator setelah diperiksa kebenarannya
3. Semua matri bahasan fokus group di pelajari oleh semua anggota

Format penilaian :

Format penilaian Lembar tugas Mandiri (LTM)

Nama mahasiswa :
Topik :
Tanggal pengumpulan tugas :

No Komponen Bobot Nilai Komentar


1 Konten isi LTM: 50
 Isu masalah yang akan dibahas
 Jawaban atas pertanyaan tugas
 Menggunakan teori yang tepat

2 Pengorganisasian penulisan 20
 Alur penulisan mudah dipahami
 Keterkaitan antara tema

3 Format penulisan 15
 Cara penulisan (APA Style)
 Ejaan /kaidah penulisan

4 Referensi 10
Jumlah dan jenis referensi (buku
wajib dan jurnal)

5 Waktu pengumpulan : maksimal 4 5


hari setelah sesi selesai

Total

Tanggal koreksi :

Fasilitator :
Format penilaian Makalah

No Komponen Bobot Nilai Komentar


1 Konten isi makalah : 50
 Judul makalah
 introduction
 Jawaban atas pertanyaan makalah
 Menggunakan teori yang tepat
2 Pengorganisasian penulisan 20
 Alur penulisan mudah dipahami
 Keterkaitan antara tema

3 Format penulisan 15
 Cara penulisan (APA Style)
 Ejaan /kaidah penulisan

4 Referensi 10
Jumlah dan jenis referensi (buku
wajib dan jurnal)

5 Waktu pengumpulan : maksimal 4 5


hari setelah sesi selesai

Total

Nama mahasiswa :
1………………………………. Tanggal koreksi :…………………
2………………………………. Evaluator :……………………….
3…………………………….... Paraf :…………………………..
4………………………………..
5……………………………….
6…………………………………
Format penilaian Presentasi dan Han Out
Topic Kelas :
Kelompok : Hari tanggal :
Anggota :
Nama (peran nama) Nama (peran nama)

1………………………………….. 4……………………………………
2…………………………………. 5……………………………………
3…………………………………. 6……………………………………..

No Komponen Bobot Nilai Komentar


1 Penyaji mempresiapkan preentasi 5
dengan baik
2 Tujuan presentasi dikemukakan dengan 5
jelas
3 Han out : 25
 Ketepatan pemilihan desain dan
gambar
 Satu informasi dalam satu slide
 Isi sesuim dengan tujuan
4 Penyaji, MC dan penjawab 15
menyimpulkan konsep /informasi yang
telah disampaikan sebelum menyajikan
konsep yang baru
5 Penyaji dan MC mendorong untuk 15
diskusi dengan baik
6 Pembagian waktu diatur dengan baik 10
7 Memakai media dan metode presentasi 10
dengan tepat
8 Isyu masalah selama presentasi 15
didiskusikan/ direspon/dijawab secara
tepat
Total

Paraf fasilitator :…………………….

Anda mungkin juga menyukai