Anda di halaman 1dari 57

METABOLISME,

KESEIMBANGAN ENERGI,
DAN TERMOREGULASI
Oleh Sri Wahyu B

METABOLISME
Metabolisme:keseluruhan reaksi yang terjadi di dalam sel,
meliputi proses penguraian & sintesis molekul kimia yang
menghasilkan & membutuhkan panas (energi) serta
dikatalisis oleh enzim
Metabolisme meliputi:
1) jalur sintesis (anabolisme/endorgenik)
menggabungkan molekul-molekul kecil menjadi
makromolekul yang lebih kompleks; memerlukan
energi yang disuplai dari hidrolisis ATP
2) jalur degradatif (katabolisme/eksorgenik)
memecah molekul kompleks menjadi molekul
yang lebih sederhana; melepaskan energi yang
dibutuhkan untuk mensintesis ATP.
2

Hubungan Katabolisme dan


Anabolisme
Struktur polimer
untuk proses
katabolisme
anabolisme
Tahap 1, 2, 3
dibedakan
berdasarkan
ukuran molekul

Metabolisme S +E SE P + E
proses-melibatkan> 1 jenis rx yg
saling berkait
-subtrat
-enzim
-product
subtrat

product

JALUR METABOLISME

ATP adalah sumber energi yang


dapat dipakai berbagai fungsi sel
SUMBER UTAMA ENERGI BERASAL DR
GLUKOSA
bila glukosa habis mk sumber
alternatif
-memecah glikogen
-berikut lemak
-berikut protein

Metabolisme pada steady state


Absorptive state ialah masa selama
nutrien yang kita makan masuk ke
peredaran darah dan beberapa nutrien tsb
menyuplai energi bagi tubuh.
Post-absorptive state ialah masa
selama saluran pencernaan kosong dari
nutrien dan simpanan/ cadangan tubuh
harus menyuplai energi yang dibutuhkan.

Absorptive State
Metabolisme yang terjadi ialah anabolisme.
Nutrien yang diabsorbsi untuk menyuplai
energi, sintesis, dan penyimpanan
Karbohidrat dan protein diabsorbsi ke dalam
darah terutama dalam bentuk monosakarida dan
asam amino. Sedangkan lemak diabsorbsi dalam
bentuk triasilgliserol ke pembuluh limf.
Karbohidrat yang diabsorbsi, selama masa
absorptive state, yang menjadi sumber energi
utama ialah glukosa, sebagian diubah menjadi
glikogen dan disimpan di otot rangka dan hati.

Absorptive State
Di jaringan adiposa, glukosa diubah dan
disimpan sebagai lemak. Asam lemak
dalam bentuk kilomikron dilepaskan dalam
kapiler jaringan dan membentuk
triasilgliserol.
Sebagian besar asam amino masuk ke
dalam sel dan digunakan untuk sintesis
protein, dan kelebihannya diubah menjadi
karbohidrat atau lemak.
9

Postabsorptive State
Metabolisme yang terjadi ialah
katabolisme.
Setelah semua nutrien dicerna, diabsorbsi,
dan didistribusikan ke sel yang berbedabeda, kadar glukosa darah turun sinyal
untuk mengubah keadaan dari absorptive
state menjadi post-absorptive state
(fasted-state).
Tujuan dari fasted-state ialah
mempertahankan konsentrasi glukosa
dalam plasma dalam batas normal
sehingga otak dan sel saraf tetap terpenuhi
kebutuhannya.
10

Kadar Glukosa Darah


Kadar glukosa darah dipertahankan dengan
cara:
1. Glikogenolisis, yaitu hidrolisis
simpanan glikogen di hati dan otot
rangka.
2. Lipolisis, yaitu katabolisme triasilgliserol
menjadi gliserol dan asam lemak di
jaringan adiposa. Gliserol yang mencapai
hati akan diubah menjadi glukosa.
3. Protein dikatabolisme menjadi glukosa
(gluconeogenesis)
11

Metabolisme post-absorptive state

faal_metabolisme/ikun/2006

12

Glukosa
Jika kadar glukosa darah dalam batas
normal sebagian besar jaringan
menggunakan glukosa sebagai sumber
energi.
Kelebihan glukosa akan disimpan sebagai
glikogen. Sintesis glikogen dari glukosa
disebut glikogenesis.

13

Glukosa
Simpanan glikogen terbatas sehingga
kelebihan glukosa yang lain diubah menjadi
lemak (lipogenesis).
Jika kadar glukosa darah turun, tubuh
mengubah glikogen kembali menjadi glukosa
(glikogenolisis)

14

Dengan menyeimbangkan metabolisme


oksidatif, sintesis glikogen, pemecahan
glikogen, dan sintesis lemak, tubuh
dapat mempertahankan kadar glukosa
darah dalam batas normal.
Jika homeostasis gagal dan glukosa
darah melebihi kadar kritis (pada
diabetes mellitus), kelebihan glukosa
akan diekskresi dalam urin.
Ekskresi glukosa dalam urin hanya
terjadi jika ambang ginjal untuk
reabsorbsi glukosa terlampaui.
15

Lipid/ Lemak
Diabsorbsi terutama dalam bentuk asam lemak
dan gliserol.
Asam lemak bentuk utama lemak di dalam
darah.
Asam lemak esensial yang harus disuplai dari
makanan ialah asam linoleat dan asam lenolenat.
sebagai prekursor untyuk prostaglandin,
tromboksan, dan leukotrien.
Zat ini dapat digunakan sebagai sumber energi
oleh jaringan dan mudah disimpan sebagai
trigliserida di jaringan adiposa.
16

Protein
Asam amino dalam tubuh terutama digunakan
untuk sintesis protein. Tetapi, jika asupan glukosa
rendah, asam amino dapat diubah menjadi
glukosa melalui jalur yang disebut
glukoneogenesis yaitu pembentukan glukosa
baru dari prekursor nonkarbohidrat.
Proporsi protein sebagai sumber energi dalam
diet yang dianjurkan adalah sebesar 15%.

17

Protein
Asam amino merupakan sumber utama untuk
glukosa melalui jalur glukoneogenesis, tetapi
gliserol dari trigliserida juga dapat digunakan.
Glukoneogenesis dan glikogenolisis penting
untuk memback up sumber glukosa pada saat
puasa.

18

Hubungan metabolisme karbohidrat, Lipid,


Protein dan Asam Nukleat

ATP sebagai alat tukar energi:dipakai


dan dibentuk kembali berulang kali

JALUR BIOKIMIA PRODUKSI ENERGI

faal_metabolisme/ikun/2006

21

Sumber ATP dan Transfor


energi
Jalur anaerob
Jalur aerob

Jalur anaerob

KESEIMBANGAN ENERGI
Keluaran
Energi

Asupan
Energi

Energi
Makanan

Kerja internal

Energi panas

Nutrien pool
Kerja eksternal
Cadangan
energi

HKM TERMODINAMIKAENERGI TIDAK DAPAT DICIPTAKAN DAN D


23

Status keseimbangan energi


1. Netralenergi masuk = energi keluar
2. Positif energi masuk > energi keluar
3. Negatif energi masuk < energi keluar

Pemasukkan makanan terutama dikontrol


oleh hipotalamus pusat lapar/nafsu
makan dan pusat kenyang

Penggunaan energi

Diet-induced Thermogenesis
(DIT)
Diet-induced Thermogenesis (DIT) atau specific
dynamic action (SDA) ialah energi yang digunakan untuk
metabolisme makanan yang menghasilkan panas.
Setelah seseorang makan makanan campuran,
penggunaan energi meningkat selama 6 jam. Hal ini
mungkin digunakan untuk melakukan pencernaan
makanan, absorpsi, dan penyimpanan makronutien.
DIT berkisar antara 8%-15% dari TEE pada individu yang
aktivitasnya sedang.
Dari makanan yang kita konsumsi DIT lemak 2%-4%,,
karbohidrat 4%-7%, dan protein 18%-25%.
26

METABOLISME RATE

Metabolisme Rate:KECEPATANPEMAKAIANENERGIkecepatan
pembebasan panas selama reaksi kimia
kalori:satuan jumlah energi yang dilepaskan bahan makanan
untuk proses fungsional tubuh
1 kalori:panas untuk meningkatkan suhu 1 gram air sebesar 1 0C
Digunakan kilokalori = Kalori
Pengukuran:
1. Kalorimeter langsung
2. Kalorimeter tidak langsung
Makanan + O2 H2O + CO2 + energi
ada hubungan pemakaian O2 dgn panas yg dihasilkan

KALORIMETER LANGSUNG
Mengukur jumlah panas total yang dibebaskan tubuh pada suatu
waktu
Orang Coba/Hewan Coba
Ruang isolasi berisi udara

Tidak ada panas yang hilang

Panas yang keluar dari tubuh akan memanaskan udara dalam ruangan

Panas yang dihasilkan diukur

KALORIMETER TIDAK LANGSUNG


Oksigen yang digunakan dikonversikan sebagai energi yang
digunakan
* Jumlah energi yang dibebaskan per liter O2 dalam tubuh rata-rata 4,825

Kalori
1 liter O2 bila yang dimetabolisme :
Glukosa 5,01 Kalori
Karbohidrat 5,06 Kalori
Lemak 4,70 Kalori
Protein 4,60 Kalori

Ekuivalen Energi dari O2 = 4,825 Kalori

Energi dari Bahan Makanan


Hasil dari pengukuran :
karbohidrat menghasilkan panas 4,1 kcal/g,
lemak 9,3 kcal/g,
protein 4,1 kcal/g, dan alkohol 7,1 kcal/g.
Kilocalori (kcal) ialah jumlah panas yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 liter air
sebanyak 1C. Satu kilocalori (kcal) sama
dengan 1 Calori.
30

Indirect calorimetry
Produksi energi juga dapat diukur dengan
mengukur produk hasil oksidasi biologis yang
memproduksi energi, yaitu karbondioksida,
air, dan produk metabolisme lain; atau dengan
mengukur konsumsi oksigen. Cara ini disebut
dengan indirect calorimetry.

31

Laju Metabolik Basal


(Basal Metabolic Rate/BMR)
Laju Metabolik Basal (Basal Metabolic
Rate/BMR) ialah energi yang dibutuhkan
untuk mempertahankan fungsi fisiologis
normal pada saat istirahat.
BMR = kcal/ m2/jam (kilokalori energi yang
digunakan per meter persegi permukaan tubuh
per jam)

32

BMR
Fungsi fisiologis normal tersebut meliputi:
1) lingkungan kimia internal tubuh, yaitu
gradient konsentrasi ion antara intrasel
dan ekstrasel
2) aktivitas elektrokimia sistem saraf
3) aktivitas elektromekanik sistem
sirkulasi
4) pengaturan suhu
33

BASAL METABOLISME RATE (BMR)


KeadaanBasal:
Suhuruangannyaman68-80
Tidakmakan12jamterakhir
Tidurpenuh
Tidakkerjaberatmin1jamsebelumnya
Faktorfisikdanpsikistidakada

Faktor-faktor yg mempengaruhi
BMR
Makanan
Makanan kaya protein akan
lebih meningkatkan BMR
daripada makanan kaya lipid
atau kaya karbohidrat. Hal ini
mungkin terjadi karena
deaminasi asam amino terjadi
relatif cepat.
faal_metabolisme/ikun/2006

35

Faktor-faktor yg mempengaruhi
BMR
Status hormon tiroid
Hormon tiroid meningkatkan konsumsi
oksigen, sintesis protein, dan
degradasi yang merupakan aktivitas
termogenesis. Peningkatan BMR
merupakan hal yang klasik pada
hipertiroid, dan menurun pada
penurunan kadar tiroid

faal_metabolisme/ikun/2006

36

Faktor-faktor yg mempengaruhi
BMR
Aktivitas saraf simpatis.
Pemberian agonis simpatis juga
meningkatkan BMR. Sistem saraf
simpatis secara langsung melalui
nervus vagus ke hati
mengaktivasi pembentukan
glukosa dari glikogen. Sehingga
aktivitas saraf simpatis
meningkatkan BMR.
37

Faktor-faktor yg mempengaruhi
BMR
Latihan
Latihan membutuhkan kalori ekstra
dari makanan. Jika s/ makanan lebih
banyak mengandung energi, maka
berat badan akan meningkat. Jika
penggunaan energi lebih banyak dari
yg tersedia dlm makanan, maka tubuh
akan memakai simpanan lemak yang
ada dan mungkin akan menurunkan
berat badan.
38

Faktor-faktor yg mempengaruhi
BMR
Umur & faktor lain
BMR seorang anak umumnya lebih
tinggi daripada orang dewasa, krn
anak memerlukan lebih banyak energi
selama masa pertumbuhan. Wanita
hamil & menyusui juga memiliki BMR
yang lebih tunggu.
Demam meningkatkan BMR. Orang yg
berotot memiliki BMR lebih tinggi
daripada orang yg gemuk
39

TERMOREGULASI
Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi
setiap saat.
Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia
dalam keadaan konstan, diperlukan regulasi suhu
tubuh.
Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme
umpan balik (feed back) yang diperankan oleh
pusat pengaturan suhu di hipotalamus.

TERMOREGULASI
Adalah sistem pengaturan suhu
makluk hidup shg terjadi
keseimbangan antara thermogenesis
(produksi panas) dan themolisis
(pembuagan panas)
Mengacu pada suhu inti (suhu jaringan
tubuh dalam)
-37,8 derajat C
,37

SUHU TUBUH

Suhu optimal sesuai keadaan tubuh


Suhu tubuh :
1. Suhu inti konstan
2. Suhu permukaan berubah-ubah
SET POINT HIPOTALAMUS
Homeoterm(beradarah panas) : suhu tubuh tidak berubah sesuai
suhu lingkungan
Poikiloterm(berdarah dingin) : suhu tubuh berubah sesuai dengan
suhu lingkungan

Pengaturan Suhu Tubuh

Pusat : Hipothalamus (area preoptik)

Mekanisme Peningkatan dan Penurunan Suhu Tubuh


1. Penurunan Suhu Tubuh :
* Vasodilatasi
* Berkeringat
* Penurunan pembentukan panas
2.Peningkatan Suhu Tubuh
* Vasokontriksi di seluruh tubuh
* Piloereksi
* Peningkatan pembentukan panas : menggigil,
rangsangan simpatis dan sekresi tiroksin

Asal Panas Pada Tubuh Manusia


Tubuh manusia merupakan organ yang mampu menghasilkan
panas secara mandiri dan tidak tergantung pada suhu
lingkungan. mahluk berdarah panas
Suhu tubuh dihasilkan dari :
1. Laju metabolisme basal (basal metabolisme rate, BMR)
2. Laju cadangan metabolisme yang disebabkan aktivitas otot
(termasuk kontraksi otot akibat menggigil).
3. Metabolisme tambahan akibat pengaruh hormon tiroksin
dan sebagian kecil hormon lain, misalnya hormon
pertumbuhan (growth hormone dan testosteron).
4. Metabolisme tambahan akibat pengaruh epineprine,
norepineprine, dan rangsangan simpatis pada sel.
5. Metabolisme tambahan akibat peningkatan aktivitas kimiawi
di dalam sel itu sendiri terutama bila temperatur menurun.

Sistem Pengaturan Suhu


Tubuh
Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan fluktuasi suhu
tubuh
Titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti
konstan pada 37C.
Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu
tubuh yang terlalu panas, tubuh akan melakukan
mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi
bila suhu inti tubuh telah melewati batas toleransi tubuh
untuk mempertahankan suhu, yang disebut titik tetap (set
point).
Tubuh manusia memiliki seperangkat sistem yang
memungkinkan tubuh menghasilkan, mendistribusikan, dan
mempertahankan suhu tubuh dalam keadaan konstan.

Sistem Pengaturan Suhu


Tubuh
Berdasarkan distribusi suhu di dalam tubuh,
dikenal suhu inti (core temperatur), yaitu
suhu yang terdapat pada jaringan dalam,
seperti kranial, toraks, rongga abdomen,
dan rongga pelvis. Suhu ini biasanya
dipertahankan relatif konstan (sekitar 37C).
Selain itu, ada suhu permukaan (surface
temperatur), yaitu suhu yang terdapat
pada kulit, jaringan sub kutan, dan lemak.
Suhu ini biasanya dapat berfluktuasi
sebesar 30C sampai 40C.

Tabel Perbedaan derajat suhu normal pada


berbagai kelompok usia
Usia

Suhu (oC)

3 bulan

37,5

6 bulan

37,7

1 tahun

37,7

3 tahun

37,2

5 tahun

37,0

7 tahun

36,8

9 tahun

36,7

11 tahun

36,7

13 tahun

36,6

Dewasa

36,4

> 70 tahun

36,0

Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari


36C
Normal, bila suhu tubuh berkisar antara
36 - 37,5C
Febris / pireksia, bila suhu tubuh antara
37,5 - 40C
Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari
40C
(Tamsuri Anas, 2007)

Faktor Yang Mempengaruhi Suhu


Tubuh
1. Kecepatan metabolisme basal
2. Rangsangan saraf simpatis
3. Hormon pertumbuhan
4. Hormon tiroid
5. Hormon kelamin
6. Demam ( peradangan )
7. Status gizi
8. Aktivitas
9. Gangguan organ
10. Lingkungan

Mekanisme Thermoregulasi.
1.Reseptor pendekteksi suhu:
kulit dan organ dalam tubuh spt medulla spinalis,organdalam
abdomen, vena besar
reseptor >> peka (10 kali lebih banyak) terhadap dingin,
sehingga lebih berperan dalam mencegah terjadinya
hipotermi.
2.Pusat thermoregulasi di hypothalamus:
A.Hypothalamus anterior-area preoptik.
regulator suhu panas. stimulasi menimbulkan respon :
-thermogenesis << : anoreksia, apati, inerisia.
-thermolisis >>: vasodilatasi perifer, berkeringat, peningkat
respirasi.
B.Hypothalamus posterior
regulator tehadap suhu dingin. Stimulasi pada daerah ini akan
menimbulkan respon berupa:
- Thermogenesis >>
Thermolisis <<:Vasokonstriksi perifer, memakai baju
tebal, curling up, piloereksi/horipilasi.
respon thermoregulasi mencakup perubahan otonom, somatic,
endokrin, dan perilaku.

MEKANISME
TERMOREGULASI
Rangsngan dinginreseptor (kulit /
dalam) hipotalamus posterior
SET PONITtermogenesis
Rangsangan panasreseptor ( kulit/
dalam)hipotalamus anteriorSET
POINTtermolisis

Mekanisme Tubuh Ketika Suhu Tubuh


Berubah
1. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh meningkat :
a. Vasodilatasi disebabkan oleh hambatan dari pusat
simpatis pada hipotalamus posterior (penyebab
vasokontriksi) sehingga terjadi vasodilatasi yang kuat
pada kulit, yang memungkinkan percepatan
pemindahan panas dari tubuh ke kulit hingga delapan
kali lipat lebih banyak.
b.Berkeringat pengeluaran keringat menyebabkan
peningkatan pengeluaran panas melalui evaporasi.
c. Penurunan pembentukan panas Beberapa
mekanisme pembentukan panas, seperti termogenesis
kimia dan menggigil dihambat dengan kuat.

TERMOREGULASI MELIPUTI
Termolisis :
1.kulit
Radiasi :pemindahan berkas infra merah atau
gel elektromagnetik dr satu obyek ke
obyek
lain tanpa kontak fisik
Konduksi :pemindahan panas scr langsung dr
satu obyek ke obyek lain
Konveksi :pemindahan panas mll gas /cairan yg
bergerak
Evaporasi =penguapan:mengkonversi air dr
cairan mjd gas
2.respirasi
3.urin & feses

Termogenesis :produksi panas


BMR,intake maknan /lapar,aktifitas otot/volunter
(menggigil),TSH,epinephrin dan NE >>

Mekanisme Tubuh Ketika Suhu Tubuh


Berubah
2. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh menurun :
a. Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh karena
rangsangan pada pusat simpatis hipotalamus
posterior.
b. Piloereksi Rangsangan simpatis menyebabkan
otot erektor pili yang melekat pada folikel rambut
berdiri.
c. Peningkatan pembentukan panas sistem
metabolisme meningkat melalui mekanisme
menggigil, pembentukan panas akibat rangsangan
simpatis, serta peningkatan sekresi tiroksin.

Efek Panas
Efek panas terbagi dalam 3 bagian :
1.Fisik, Panas menyebabkan zat cair, padat dan gas
mengalami pemuaian ke segala arah
2.Kimia, kecepatan reaksi kimia akan meningkat dengan
peningkatan temperatur reaksi oksidasi
Permeabilitas membran sel akan meningkat sesuai
dengan peningkatan suhu pada jaringan akan terjadi
peningkatan metabolisme peningkatan pertukaran zat
kimia tubuh dalam cairan tubuh
3.Biologis, sumasi dari efek panas terhadap fisik dan kimia
peningkatan sel darah putih, peradangan & dilatasi
pembuluh darah peningkatan sirkulasi darah dan
peningkatan tekanan kapiler & pH darah menurun

Anda mungkin juga menyukai