Anda di halaman 1dari 30

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Penulis dapat menyelesaikan modul mengenai
tentang metabolisme, thermofisika dan hormone. Modul ini dibuat untuk membantu para
mahasiswa mencapai kemampuan keterampilan dan kompetitif.

Penulis menyadari modul ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan disana-
sini. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat penulis harapkan. Sekalipun demikian, penulis
tidak melupakan jasa berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan, arahan dan
motivasinya.

Demikian modul tersebut dibuat semoga dapat dipergunakan sebaik mungkin dan
dalam pelaksaan proses pembelajaran prodi Keperawatan Curup Poltekkes Kemenkes
Bengkulu.

Curup, 31 Desember 2018

Penulis,

Modul 14 Metabolisme, Termofisika, dan Hormon : Tim IBD Prodi Keperawatan Curup Page
1
PENDAHULUAN

1. Standar kompetisi
a. Mampu menjelaskan tentang metabolisme, thermofisika dan hormon
1) Mampu menjelaskan metabolisme karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan
mineral
2) Mampu menjelaskan tentang konduksi, konveksi dan radiasi
3) Mampu menjelaskan definisi hormon
4) Mampu menjelaskan klasifikasi hormon, faktor-faktor yang mempengaruhi
5) Dan mampu menjelaskan mekanisme feed back

2. Kompetensi Dasar
a. Memahami metabolisme, thermofisika dan hormon
b. Memahami metabolisme karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral
c. Memahami tentang konduksi, konveksi, dan radiasi
d. Memahami definisi hormon
e. Memahami klasifikasi hormon, faktor-faktor yang mempengaruhi
f. Memahami mekanisme feed back

3. Deskripsi
Materi yang akan diberikan dalam modul ini adalah tentang metabolisme,
thermofisika dan hormon

4. Waktu
Teori : 2x50 menit

Modul 14 Metabolisme, Termofisika, dan Hormon : Tim IBD Prodi Keperawatan Curup Page
2
5. Manfaat
a. Mahasiswa dapat mengetahui tentang metabolisme, thermofisika dan hormon
b. Mahasiswa dapat mengetahui tentang konduksi, konveksi dan radiasi
c. Mahasiswa dapat mengetahui definisi hormon
d. Mahasiswa dapat mengetahui klasifikasi hormon, faktor-faktor yang
mempengaruhi
e. Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme feed back

6. Petunjuk Belajar
a. Bacalah pendahuluan modul ini sehingga mahasiswa benar-benar memahami isi,
kegunaan, kompetensi/kemampuan yang akan dicapai dan mempelajari materi
ini.
b. Amatilah tentang metabolisme, thermofisika, dan hormon
c. Apabila mahasiswa kesulitan memahami apa yang ada di dalam modul ini,
cobalah diskusi dengan teman kelompok belajar atau kepada orang yang
mahasiswa anggap tahu
d. Perbanyak referensi sebagai bahan bacaan mahasiswa agar mudah memahami
tentang metabolisme, thermofisika dan hormon.

7. Tujuan akhir pelajaran


a. Setelah melakukan pembelajaran diharapkan mahasiswa dapat memahami
tentang metabolisme, thermofisika dan hormon dan aspe-aspek yang ada
didalamnya.
b. Setelah melakukan pembelajaran diharapkan mahasiswa dapat memperaktikkan
apa yang ia pahami didalam modul ini.

Modul 14 Metabolisme, Termofisika, dan Hormon : Tim IBD Prodi Keperawatan Curup Page
3
PEMBELAJARAN

1. Metabolisme

Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi didalam organisme, termasuk
yang terjadi ditingkat seluler. Proses metabolisme dibagi menjadi : metabolisme karbohidrat,
metabolisme lemak, metabolisme protein, metabolisme mineral, dan metabolisme vitamin.

a. Metabolisme Karbohidrat

Metabolisme karbohidrat adalah proses kimia yang berlangsung dalam tubuh makhluk
hidup untuk mengolah karbohidrat, baik reaksi pemecahan (katabolisme) maupun reaksi
pembentukan (anabolisme).

Susunan kimia karbohidrat terdiri dari atom karbom (C), Hidrogen (H), dan oksigen (O).

Fungsi karbohidrat dalam tubuh antara lain :

1. Sebagai sumber energi


2. Memberi volume pada isi usus dan mekancarkan gerak peristaltik usus
3. Bagian struktur sel dalam bentuk glikoprotein yang merupakan reseptor hormone
4. Simpanan dalam hati dan otot dalambentuk glikogen yang mudah dimobilisasi
5. Penghemat protein dan mengatur metabolisme lemak
6. Memeri rasa manis pada makanan
7. Memberi aroma dan bentuk khas makanan.

Macam-macam karbohidrat

1. Fruktosa, terdapat bersama dengan glukosa dan sukrosa dalam buah-buahan dan
madu, dan merupakam karbohidrat yang manis.
2. Galaktosa terdapat dalam bentuk ikatan pada jarigan syaraf. Sumber galaktosa
dalam tubuh diperoleh dari laktosa yang dihidrolisis melalui pencernaan makanan
kita.
3. Manosa, tidak diperoleh bebas dalam makanan,tetapi terikat dalam bentuk
manosan yang terdapat dalam beberapa manna dan ligum. Ribosa dan
deoksiribosa terdapat dalam bentuk asam nukleat daging, pentosa-pentosa ini
tidak merupakan gizi esensial karena dapt disentesis oleh tubuh.
Modul 14 Metabolisme, Termofisika, dan Hormon : Tim IBD Prodi Keperawatan Curup Page
4
4. Arabinosa dan xilosa, merupakan komponen dari pentosa dalam buah-buahan.
5. Sukrosa, apabila dipanaskan akan membentuk gula invert berawarna coklat dan
disebut karamel.
6. Maltosa, tidak terdapt bebas dalam alam, dan diperoleh pada proses hidrolisis
amilum.
7. Lakosa, merupakan kerbohidrat utama yang terdapat dalam susu sapi, dan 5-8%
dalam air susu ibu. Dalam tumbuhan tidak terdapat laktosa.
8. Dekstrin, merupakan intermediat atau zat antara pada proses hidrolisis amilum
sebelum menjadi maltosa dan kemudian glukosa.
9. Glikogen merupakan polisakarida brcabang, yang rumusnya menyerupai
amilopektin, serta merupakan karbohidrat yang terdapat dalam manusia dan
binatang.
10. Sesulosa dan hemiselulosa, adalah kerangka sel tumbuhan. Selulosa merupakan
polisakrida yang tidak bercabang.
11. Hemiselulosa, mempunyai rumus berbeda dengan selulosa karena mengandung
hexosa dan pentosa. Pektin dan agar-agar adalah hemiselulosa.
12. Metil selulosa, merupakan senyawa sintetik, dan secara komersial digunakan
sebagai makanan rendah kalori.
13. Mukapolisakarida, dalam tubuh kita terbentuk sebagai senyawa dengan protein
dan merupakan komponen penting untuk memelihara viskositas sekresi mukosa
tubuh, disamping fungsi-fungsi lainnya.

Modul 14 Metabolisme, Termofisika, dan Hormon : Tim IBD Prodi Keperawatan Curup Page
5
a. Proses metabolisme karbohidrat
1. Pencernaan makanan secara umum.

Makanan dikunyah didalam rongga mulut, dipotong-potong dengan gigi dan


dicampurkan dengan air liur (saliva) yang dihasilkan oleh tia pasang kelenjar ludah, glandula
parotis, glandula maksillaris dan glandula sublingualis.Kemudian makana yang menjadi
gumpalan (bolus) ditelan melalui faring dan esofagus, masuk kedalam lambung melalui
bagian yang disebut kardia. Didala gaster makanan yang masuk berturut-turut tersusun dalam
berlapis-lapis. Yang paling dahulu masuk, menjadi lapisan yang langsung menempel
kedinding bolus. Sedangkan yang masuk berturut-turut kemudian membentuk lapis yang
semakin tengah jauh dari dinding lobus. Lapisan makanan yang paling dalam (tengah) masih
bersifat alkalis karena air ludah. Didalam gaster bolus menjadi semakin encer dan masuk
kedalam duo denum melalui pilorus yang tertutup oleh spingcter pylori. Di dalam duodenum
chymus dicampur dengan 3 jenis hasil sekresi, yaitu sekresi pankreas,sekresi mukosa
duodenum, dan sekresi empedu. Simus bergerak lenih lanjut dan masuk berturut-turut
kedalam jejenum dan illeum untuk kemudian masuk kedalam usus besar(colon). Usus besar
berakhir di colon rektum yang mempunyai pintu anus yang tertutup keras oleh adanya
spintcer ani. Anus membuka dibawah kesadaran dan kemauan.

Karbonhidrat yang tidak dicerna oleh tubuh mengalami fermentasi oleh mikcroflora dan
sisa protein serta asam amino mengalami pembusukan(putrefaksi). Proses fermentasi
menghasilkan co2 dan pembusukan menghasilkan h2s yang kadang-kadang berjumlah cukup
banyak dan dikeluarkan dari anus sebagai flatus(kentut).

Modul 14 Metabolisme, Termofisika, dan Hormon : Tim IBD Prodi Keperawatan Curup Page
6
Proses Metabolisme Karbohidrat

b. Metabolisme lemak

Lemak adalah sekelempok ikatan organik yang terdiri dari unsur-unsur carbon(C),
hidrogen (H), dan oksigen (O), yang mempunyai sifat dapat dalam zat-zat pelarut tertentu(zat
pelarut lemak), seperti petroleum benzena ,ether.

Fungsi lemak

1. Sumber energi menghasilkan kalori 19kkal setiap gram lemak.


2. Sebagai sumber asam lemak esensial asam linoleat dan asan linolenat
3. Lemak sebagai pelarut vitamin juga membantu transportasi dan arbsopsi vitamin
A, D,E, dan K.
4. Lemak menghemat penggunaan protein untuk sintesa protein.
5. Lemak membantu sekresi asam lambung dan pegosongan lambung.
6. Memberi tekstur khusus dan kelezatan makanan.
7. Sebagai pelumas dan membantu pengeluaran sisa pencernaan.
8. Memelihara suhu tubuh

Modul 14 Metabolisme, Termofisika, dan Hormon : Tim IBD Prodi Keperawatan Curup Page
7
Proses Metabolisme Lemak

c. Metabolisme Protein

Protein berasal dari kata yunani protebos yang artinya yang pertama atau yang
terpenting. Molekul protein mengandung unsur-unsur C, H, O dan unsur khusus yang
terdapat didalam protein dan tidak terdapat didalam molekul karbohidrat dan lemak ialah
nitrogen.

Fungsi protein sebagai berikut :

1. Sebagai zat pembangun


2. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan
3. Menggantikansel-sel yang mati dan tidak terpakai
4. Pertahanan tubuh melawan berbagai mikroba dan zat toksin
5. Sebagai zat-zat pengatur
6. Sumber utama inersi

Modul 14 Metabolisme, Termofisika, dan Hormon : Tim IBD Prodi Keperawatan Curup Page
8
Sumber-sumber protein

1. Daging berwarna merah termasuk daging sapi, kambing dan babi.


2. Daging ayam, telur ikan, susu, keju dianggap mengandung komplet protein yang
efisien untuk tubuh.
3. Golongan kacang-kacangan : legume, kacang kedelai, kacang hijau, khusus untuk
kedelai yang dapat dibuat sebagai tahu, tempe (disebut TVP = textured vegetable
protein) sampai sekarang terus dilakukan penelitian ekstensif yang dikembangkan
untuk komensial.
4. Legume mengandung 20% protein, tetapi sereal kurang protein dibanding legume.

Pencernaan protein makanan

Didakam lambung terdapat enzim pepsin dan HCl yang bekerja sama memecah
protein makanan menjadi metabolit intermediatun tingkat polipeptida. Didalam
duodenum protein makanan yang sudah mengalami pencernaan parsial dicerna lebih
lanjut oleh enzim yang berasal dari cairan pancreas dan dari dinding usus halus.
Cairan empedu tidak mengandung enzim yang memecah protein.

Modul 14 Metabolisme, Termofisika, dan Hormon : Tim IBD Prodi Keperawatan Curup Page
9
Proses Metabolisme Protein

d. Metabolisme mineral

Sekitar 4% dari tubuh kita terdiri atas mineral. Mineral yang terdapat dalam
tubuh dan makanan terutama terdapat dalam bentuk ion-ion. Pada tulang dan gigi
mineral berada dalam bentuk garam terutama sebagai garam kalsium dan fospat.
Mineral juga terdapat sebagai senyawa organik, misalnya dalam fospoprotein,
fospolipid, hemoglobin, hormon tyroxin. Keseimbangan ion-ion mineral dalam tubuh
mengatur proses metabolisme, mengatur keseimbangan asam basa, tekanan osmotik,
membantu transport senyawa penting pembentuk membran. Unsur-unsur mineral
yang diperlukan tubuh dalam jumlah tertentu adalah calcium, fospor, besi,
magnesium, sulfur, natrium, kalium, klor.

Modul 14 Metabolisme, Termofisika, dan Hormon : Tim IBD Prodi Keperawatan Curup Page
10
e. Metabolisme vitamin

Vitamin adalah senyawa-senyawa organik tertentu yang diprlukan dalam jumlah


kecil dalam diet seseorang tetapi esensial intuk reaksi metabolisme dalam sel dan penting
untuk melangsungkan pertumbuhan norma serta memelihara kesehatan.

Vitamin dibagi kedalam 2 golongan, yang pertama disebut prakoenzim, dan


bersifat larut dalam air, tidak disimpan oleh tubuh, tidak beracum, diekresi dalam urine.
Golongan kedua yang larut dalam lemak disebut aloesterin dan dapat disimpan dalam
tubuh. Apabila cadangan vitamin didalam tubuh ini telah habis dalam waktu 30-180 hari
dapat menyebabkan penyakit mengenai usus, kulit dan sistem saraf.

Vitamin yang larut dalam lemak :

1. Vitamin A

Fungsi didalam tubuh mencakup 3 golongan besar yaitu fungsi dalam proses
melihat, fungsi dalam metabolisme umum dan fungsi dalam proses reproduksi. Ada 2
jenis vitamin ini, ialah vitamin A1 dan vitamin A2

Modul 14 Metabolisme, Termofisika, dan Hormon : Tim IBD Prodi Keperawatan Curup Page
11
2. Vitamin D

Vitamin D mulai dikenal dan dibedakan dari vitamin A didalam minyak ikan, yang
sanggup menghindarkan pemyakit rickes dan mendorong pertumbuhan.

Berbagai jenis vitamin D terdapat dari hasil penyinaran bebarapa jenis kolesterol dengan
sinar ultraviolet :

a. Vitamin D1 terdapat pada penyinaran ergosterone dari bahan tumbuhan kemudian


ditemukan bahwa vitamin D1 adalah campuran 2 jenis vitamin yaitu vitamin D2 dan
vitamin D3.
b. Vitamin D3 terdapat dari bahan hewani .
c. Vitamin D yang dihasilkan dari penyinaran ergostero kemudian diberi nama vitamin
D2 atau calciperol.
d. Vitamin D4 yang berasal darri minyak nabati mengandung 22-dehydro kolesterol
setelah disinari ultraviolet.

3. Vitamin E
Vitamin E mula-mula berkaitan dengan kegagalan kehamilan binatang percobaan
tikus yang dalam makanan nya defisien dalam vitamin ini. Semua bentuk vitamin E
berupa minyak dan tidak dapat di kristalkan.
Fungsi vitamin E sebagai zat anti oksidan. Difinisi vitamin E menyebabkan terjadinya
hemolisis sel-sel darah merah dan anemi.

4. Vitamin K

Vitamin ini terdapat dalam jaringan tumbuhan hijau sedangkan vitamin K2 terdapat
pada bakteri. Fungsi vitamin K sebagai senyawa penting dalam pembentukan protrombin
dan protein-protein dalam darah.vitamin K tidak dapat disintesa oleh tubuh tetapi suplai
vitamin K bagi tubuh berasal dari bahan makanan yang dari sintesa mikroflora khusus
yang menghasilkan menaquinone. Untuk penyerapan vitamin K diperlukan garam
empedu dan lemak didalam hidangan.

Modul 14 Metabolisme, Termofisika, dan Hormon : Tim IBD Prodi Keperawatan Curup Page
12
Vitamin yang larut dalam air :

1. Vitamin C

Vitamin C berbentuk kristal putih, merupakan suatu asam organik dan terasa asam,
tetapi tidak berbaur. Vitamin C mudah rusak karena oksidasi oleh oksigen dari udara,
tetapi lebuh stabil bila terdapat dalam bentuk kristal kering.

2. Vitamin B1

Merupakan anggota pertama dari satu kelompok vitamin-vitamin yang disebut B


kompleks. Vitamin B1 larut dalam air, tidak larut dalam minyak dan dalam zat zat pelarut
lemak stabil terhadap pemanasaan pada PH asam, tetapi terurai pada suasana basa atau
netral.

Modul 14 Metabolisme, Termofisika, dan Hormon : Tim IBD Prodi Keperawatan Curup Page
13
2. Thermofisika

I. Kesetimbangan panas
pengaturan temperatur atau regulasi termal ialah suatu pengaturan secara
kompleks dari suatu proses fisiologis di mana terjadi keseteimbangan antara
produksi panas dan kehilangan panas sehingga suhu tubuh dapat di pertahankan
secara konstan. Burung atau mamalia secara fisiologis di golongkan dalam”Worm-
Blooded” atau Homotermal. Organisme homotermal ini secara umum dapat
dikatakan temperatur tubuh tetap konstan walaupun suhu lingkungan berubah. Hal
ini oleh karena ada interaksi secara berantai antara heat produksi (pembentukan
panas) dan heat loss (kehilangan panas). Kedua proses ini dalam keadaan tertentu
aktifitasnya diatur oleh susunan syaraf pusat yang mana mengatur metabolisme,
sirkulasi (peredaran darah), persipiasi (penguapan) dan pekerjaan otot-otot skeletal;
sebagai contoh kontraksi otot banyak menghasilkan panas, rumusnya dapat ditulis :
K=W/H
K=efisien
H= energi total (dalam kalori) pada waktu kerja
W= usaha dinyatakan dalam kg.M

Modul 14 Metabolisme, Termofisika, dan Hormon : Tim IBD Prodi Keperawatan Curup Page
14
II.Pengaturan Temperatur tanpa umpan balik dan dengan umpan balik
a. Pengaturan temperatur tanpa umpan balik
Yang dimaksud dengan pengaturan temperatur berarti mengatur heat loss dan
heat produksi. Untuk manusia hal ini dapat terjadi tetapi benda-benda mati tidak,
oleh karna benda mati tidak produksi panas sehingga umpan balik tidak pernah
terjadi misalnya : sebuah logam dipanaskan berarti temperatur akan meninggi
dengan demikian logam tersebut akan memuai sesuai dengan persamaan.
b. Pengaturan temperatur dengan umpan balik
Tubuh selalu berikhtiar agar temperatur tetap konstan walaupun lingkungan
ada perubahan temperatur. Pengaturan fisik panas secara implisit adalah sejumlah
total dari proses fisiologis dimana terjadi peningkatan dan penurunan panas dari
tubuh kita. Panas dapat hilang dan masuk ke dalam lingkungan dengan cara
konveksi, radiasi dan evaporasi.

III. Transfer panas (Alih panas)


a) Konduksi
Konduksi ialah pemaparan panas dari suatu objek yang suhunya lebih tinggi
ke objek lain dengan jalan kontak langsung.

Modul 14 Metabolisme, Termofisika, dan Hormon : Tim IBD Prodi Keperawatan Curup Page
15
Berdasarkan teori kinetis dimana energi kinetis dihantarkan dari satu molekul ke
molekul yang lain dengan jalan tabrak sehingga terbentuk panas. Berdasarkan teori
ini carikan persamaaan hantaran panas melalui konduksi. Misalkan ada sebuah
batang logam dimana T1> T2 mengalir panas perdetik melalui luas penampang
dalam cm2. Perbedaan temperatur ∆T= T1-T2.
Andaikan pemaparan panas dinyatakan :
Jq= kalori/ cm2 detik, maka :
Jq= -K ∆T/L
Tanda (-) menyatakan aliran panas dari temperatur tinggi ke temperatur rendah.
K = koefisien konduktivitas termal
L = panjang batang
T = perbedaan temperatur

b) Konveksi
Apabila seceret kopi diletakkan di atas kompor listrik yang panas maka energi
di dalam ceret akan meningkat yang disebabkan oleh konduksi. Bila seceret kopi
panas diletakkan di atas meja maka tampak ada peningkatan energi di daerah yang di
tempatkan seceret kopi.
Transper panas ini disebur konveksi yang sangat berbeda dengan konduksi. Aliran
konveksi dapat terjadi karenakan massa jenis udara panas sangat ringan
dibandingkan udara dingin. Konveksi secara alam dapat terjadi oleh karena
pemanasan yang asymetaris. Gaya konveksi bisa terjadi apabila angin secukupnya
mengalir melewati tubuh. Pertukaran panas dan gaya konveksi adalah berbanding
lurus perbedaan temperatur antara kulit dan udara dan kecepataan udara. Aliran
panas yang terjadi antara kulit dan lingkungan secara konveksi dapat ditulis
persamaan seperti:
Jq (konveksi) = 8,3 V0.5 (Ts-Ta)
V = kecepatan angin (m/s)
8,3 = konstanta
Ta = temperatur udara
Ts = temperatur kulit

Modul 14 Metabolisme, Termofisika, dan Hormon : Tim IBD Prodi Keperawatan Curup Page
16
c) Radiasi
Umumnya teori kwantum membawa pengertian tentang menyusutnya
radioaktif, bom atom dan lain-lain manifestasi yang dramatis. Ada beberapa
pandangan mengenai fenomena atom yang memberi pengertian tentang energi
radiasi. Sebuah permukaan objek akan memberi energi dalam bentuk radiasi
elektromagnetis dan radiasi yang dipancarkan dalam bentuk paket. Kwantum oleh
karena distribusi energi sangat khas objek ke objek yang lain tanpa mengalami
kontak dari kedua objek tersebut, oleh planck dikatakan radiasi mempunyai energi
dan energi suatu radiasi itu sama dengan konstanta dikalikan dengan frekuensi
radiasi.

d) Evaporasi (evaporation)
Evaporasi adalah peralihan panas dari bentuk cairan menjadi uap. Manusia kehilangan
sekitar 9 x 103 kalori/gram melalui penguapan paru-paru. Dengan suatu latihan yang
berat atau lingkungan panas seseorang akan minum air 4liter/jam, ini merupakan

Modul 14 Metabolisme, Termofisika, dan Hormon : Tim IBD Prodi Keperawatan Curup Page
17
suatu proses pertukaran energi termal.
kehilangan panas lewat evaporasi dapat terjadi apabila:

a) Perbedaan tekanan uap air antara keringat pada kulit dan udara ambien`
b) Temperatur lingkungan rendah dari normal sehingga evaporasi dari keringat dapat
terjadi dan dapat menghilangkan panas dari tubuh, dan itu dapat terjadi apabila
temperatur basah kering dibawah temperatur kulit.
c) Adanya gerakan angin.
d) Adanya kelembaban.

Dengan demikian kehilangan panas melalui evaporasi meleati kulit dapat di tulis
dengan rumus:

Jq maksimum = 13,7-V0,5 (P kulit – P udara )


Jq = dalam watt / m2
V = kecepatan angin m/s`
Pkulit = tekanan uap air pada kulit dalam millibar.
Pudara = tekanan uap air pada udara dalam millibar.

Jika udara kering maka evaporasi perspirasi adalah sedang dan rata-rata seimbang
yang besarnya:

Jq (evaporasi) = 580JH20 cal/g


= (245 x 106 J/kg)
JH2O dalam gram H2O/cm2 sec.keringat.

Jika udara lembab evaporasi tidak terjadi dan rata-rata proporsinya berbeda dalam
tekanan uap pada permukaan tubuh dan tekanan ambien udara. Du Bois dan Haris
telah melakukan eksperimen di laboraturium pada temperatur 70-80oF kehilangan
panas akibat radiasi sebesar 60-65% dari total kehilangan panas dan evaporasi
berkisar antara 20-30% dari total kehilangan panas.

e) . Transper panas seluruh tubuh.

Modul 14 Metabolisme, Termofisika, dan Hormon : Tim IBD Prodi Keperawatan Curup Page
18
Ahli fisiologi menghendaki rumus yang dapat menyatakan tentang transfer panas
tubuh.
rumus tersebut dinyatakan sebagai berikut:
Ta4 –Ts4 = (Ta2- Ts2 )
= (Ta+Ts) (Tas-Ts) (Ta2+Ts2)
Ta = temperatur udara
Ts = temperatur kulit
IV. Energi panas dalam bidang kedokteran
Sejak beribu ribu tahun, energi panas telah banyak digunakan dalam bidang
kedokteran.
Romans (600 tahun sebelum masehi) memakai minyak panas untuk memijat. Tahun
1774 Tuan Faure mempergunakan “hotsbrich” dalam pengobatan nyeri yang
disebabkan oleh rheumatik.
Roebereiner (1816) membicarakan pemakaian sinar dalam bidang pengobatan.
Seabad kemudian tepatnya 1913 penggunaan sinar ungu ultra oleh Reyn dalam
irradiasi tubuh manusia.
Dan sejak ditemukan piezo elektrik generator oleh langevin pada tahun 1917 mulailah
para klinisi mempergunakan ultrasonik dalam pengobatan. Sepuluh tahun kemudian
Schliepluke melaporkan hasil pengobatan dengan mempergunakan short wave
diathermy. Dan hingga kini masih banyak orang bahkan di klinik masih
memeprgunakan air panas atau dingin sebagai bahan kompres.
V. Efek panas
Sukar dikatakan secara pasti efisiensi panas apabila ada energi panas apabila ada energi
panas mengenai salah satu bagian tubuh.
Tetapi jelas apabila energi panas mengenai salah satu bagian tubuh akan menaikkan
temperatur daerah tersebut. Efek panas dapat dibagi tiga group\:
a. Fisik
Panas menyebabkan zat cair, padat dan gas mengalami pemuaian segala arah.
Sebuah logam berbentuk kubus mengalami pemuaian isi.
b. Kimia

Modul 14 Metabolisme, Termofisika, dan Hormon : Tim IBD Prodi Keperawatan Curup Page
19
Kecepatan reaksi kimia akan meningkat dengan peningkatan temperatur. Hal ini
terlihat pada reaksi oksidasi. Pada reaksi oksidasi akan meningkat dengan peningkatan
suhu, ini sesuai dengan hukum Vant Hoff.
Permeabilitas membran sel akan meningkat sesuai dengan peningkatan suhu, pada
jaringan akan terjadi peningkatan metabolisme seiring dengan peningkatan pertukaran
antara zat kimia tubuh dengan cairan tubuh.
c. Biologis
Efek panas terhadap biologis merupakan sumasi dari efek panas terhadap fisik dan
kimia.
Adanya peningkatan sel darah putih secara total dan fenomena reaksi peradangan
serta adanya dilatasi (pelebaran) pembulu darah yang mengakibatkan peningkatan
sirkulasi (peredaran) darah serta peningkatan tekanan kapiler. Tekanan O2 dan CO2
di dalam darah akan meningkat sedangkan pH darah akan mengalami penurunan.
VI. Penggunaan energi panas dalam pengobatan
Telah dibicarakan bahwa hamparan energi panas dapat melalui konduksi, konveksi dan
evaporasi.
Dengan mengetahui sifat hamparan energi panas ini diusahakan agar dengan cara apa
saja dapat mentransferkan panas tersebut serta bagaimanakah agar energi panas tersebut
dapat mencapai tubuh. Energi panas mula-mula akan penetrasi ke dalam jaringan kulit
dalam bentuk berkas cahaya (dalam bentuk radiasi atau konduksi). Kemudian akan
menhhilang di daerah jaringan yang lebih dalam berupa panas. Panas tersebut
kemudian diangkut ke jaringan lain dengan cara konveksi yaitu dingkut ke jaringan
seluruh tubuh melalui cairan tubuh.
Metoda-metoda yang di pakai dalam pengobatan :
a. Metoda konduksi:
Metoda ini merupakan dasar dari sifat fisik kedua benda. Apabila terdapat perbedaan
temperatur antara kedua benda maka pana kan ditransfer secara konduksi yaitu dari
benda yang lebih panas ke benda lebih dingin.
Pemindahan energi panas total tergantung kepada :
- Luas daerah kontak
- Perbedaan temperatur.
- Lama melakukan kontak.

Modul 14 Metabolisme, Termofisika, dan Hormon : Tim IBD Prodi Keperawatan Curup Page
20
- Material konduksi panas.
Melalui metoda konduksi ini dapat berupa :
1. Kantong air panas/botol air panas.
Cara ini sangat efisien dalam pengobatan penderita nyeri. Misalnya nyeri daerah
abdomen (perut).
2. Handuk panas
cara ini sangat berhasil apabila pengobatan dilakukan pada daerah otot yang
sakit. Misalnya spasme otot, fase akut poliomyelitis.
3. Turkish bats (mandi uap)
mandi uap sangat populer dalam masyarakat. Tetapi manfaaat dari metode ini
belum diketahui dengan pasti. Hanya dikatakan sebagai penyegar atau dikatakan
mempunyai efek relaksasi otot.
4. Mud packs ( lumpur panas)
Lumpur panas dapat mengkonduksi panas ke dalam jaringan serta dapat pula
mencegah kehilangan panas tubuh (heat loss)
5. Wax bath (parafin bath)
Dengan cara ini sangat efisien untuk mentransfer pada tungkai bawah terutama
pada orang tua.
Cara wax bath :
Wax diletakkan di dalam bak dan di panaskan sampai temperatur 115 o sampai
120oF. Lama merendam kaki berkisar antara 30 menit sampai 1jam.
6. Electric pads
Caranya dengan melingkari kawat elemen panas yang dibungkus assbes atau
plastik. Untuk amannya dilengkapi dengan termostat. Output berkisar antara 8-
10watt/foot.
Dikatakan dengan metode konduksi (1 s/d 6 ) ini dapat melakukan pengobatan
terhadap penyakit :
- Neuritis
- Sprains
- Strain
- Contusion
- Siausitis

Modul 14 Metabolisme, Termofisika, dan Hormon : Tim IBD Prodi Keperawatan Curup Page
21
- Low back pain
b. Metode radiasi
Metode ini dipergunakan untuk pemanasan permukaan tubuh serupa dengan
pemanasan dengan sinar matahari atau nyala api.
Sumber radiasi berasal dari :
1). Electirc fire,ada dua tipe :
a. Old type fire
mempunyai daya 750 watt dengan range radiasi antara merah dan mendekati
infra red serta panjang gelombng, lebih pendek dari 15.000 Ao. Ini sering
dipergunakan pada home treatment
b. Pensil bar tipe
Ini dipergunakan reflektor rektangular dan “shape like acoustic type”
2). Infra merah.
Untuk mendapatkan infra red maka dipakai lampu pijar berkisar antara 250 W
s/d 1.000 W serta diberi filter merah.
Gelombang infra red yang dipergunakan antara 800 s/d 40.000 nm( 1 nm = 109
m). Penetrasi energi/gelombang pada kulit ±3 mm dan meningkat di
permukaan kulit. Bila kita pergunakan large lamp maka radiasi lebih dari pada
radient infra red heat lamp.
Lampu radient infra red berkisar antara 7.500 s/d 12.000 Ao tetapi kenyataan
maksimal 40.000 Ao. Kalau memakai silikon yang mengandung chlorium
resistant element didalamnya maka benda ini memproduksi cahaya serupa
dengan sinar tampak`
Metode radiasi dengan infra merah ini (radient infra red) secara umum serupa
dengan metode konduksi panas, namun lebih efektif bila dibandingkan dengan
metode konduksi. Oleh karena penetrasi energi panas ke jaringan dalam.

Modul 14 Metabolisme, Termofisika, dan Hormon : Tim IBD Prodi Keperawatan Curup Page
22
3.. Hormone

a) hormon adalah mesengger ( perantara ) kimia tubuh. Hormon mengantarkan informasi


yang penting untuk penganturan fungsi bermacam macam organ dan sel. Hormon
disintesis dalam sel sel endrokkrin atau bahkan kelenjar kelenjar endrokrin dan dengan
pengecualian hormon jaringan mencapai sel dari organ target (sel target) melalui darah.
b) klarifikasi hormon
hormon dapat diklarifikasikan berdasarkan lokasi reseptor dan sifat sinyal atau
messeger kedua yang digunakan untuk memperantarai kerja hormon di dalam sel.

Larut dalam lemak : berikatan dengan protein plasma saat bergerk

 Sek hormones
 Thyroid hormones
 Adrenal hormones
Modul 14 Metabolisme, Termofisika, dan Hormon : Tim IBD Prodi Keperawatan Curup Page
23
Larut dalam air : dapat bergerak lebih bebas

 Pancreatic hormones
 Digestive hormones

c) cara kerja hormones


kelenjar hipofisis adalah interaksi hormon dengan makro molekul spesifik disbut
reseftor hormon yang terdapat dalam sel jaringan. Reseftor hormon bisa berada di
permukaan sel( cell surface reseftor) dan bisa stitoplasma sel( interseluler reseftor).
Reseftor tersebut membentuk suatu komplek hormon reseftor yang akan memearuhi sel.

d) memperkerjakan pasukan hormon


1. sinergi hormon
hormon pertumbuhan menurun sesuai usia pada setiap spesies hewan yang
diujikan. Laju penurunan bervariasi, dan ditentukan oleh faktor-faktor genetika dan
lingkungan/gaya hidup. Semakin curam pengurangan hormon pertumbuhan,
semakin cepat dan semakin jelas anda menua. Penurunan hormon penurunan
Modul 14 Metabolisme, Termofisika, dan Hormon : Tim IBD Prodi Keperawatan Curup Page
24
hormon pertumbuhan tidak hanya langsung mengakibatkan penuaan, melainkan
karena semua hormon saling berkaitan (penomena yang disebut sinergi hormon)
berkurangkanya hormon pertumbuhan memliki efek gelombang pada seluruh sistem
endokrin. Sebaliknya juga, peningkatan hormon memiliki efek retitalisasi pada
hormon-hormon lain

2. Hormon pertumbuhan dan testosteron


Terdapat hubungan positif antara hormon pertumbuhan dan testosteron dalam
diri manusia.Mempertinggi tingkat testosteron langsung mempertinggi tingkat
hormon pertumbuhan. Sebaliknya, peningkatan hormon pertumbuhan
mengakibatkan efek positif yang tidak terlalu kentara pada tingkat testosteron
dengan menyuburkan gonadotropin, hormon yang langung memerintah testis untuk
memproduksi testosteron dan sperma, dan dengan menekan kortisol, hormon yang
antagonistik terhadap testosteron. Secara fungsional, hormon pertumbuhan dan
testosteron bekerja bersama membangun otot dan tulang, serta mempasilitasi
pembakaran lemak.
Untuk memperjelas kerja sama fungsional antara hormon pertumbuhan dan
testosteron, pada penelitian tentang gangguan pertumbuhan, testosteron saja tidak
berhasil meningkatkan pertumbuhan jika tidak ada hormon pertumbuhan.
Testosteron bergantung pada hormon pertumbuhan dalam mewujudkan sifat anbolik
nya. Selain itu, kegiatan androgenik (seksual) dari testosteron berkurang saat
hormon pertumbuhan tidak ada. Oleh karena itu, dapat lah dikatakan bahwa hormon
pertumbuhan dan testosteron merupakan hormon yang saling melengkapi yang
bersahabat.

Modul 14 Metabolisme, Termofisika, dan Hormon : Tim IBD Prodi Keperawatan Curup Page
25
3. Hormon pertumbuhan dan Estrogen
Hubungan antara hormon pertumbuhan dan estrogen sangan penting jika
dipertimbangkan meluasnya penggunaan estrogen dan kepopuleran terapi hormon
pertumbuhan. Tanpaknya, estrogen dan hormon pertumbuhan bersifat
komplimentari seperti testosteron dan hormon pertumbuhan. Tiingkat ekstrogen dan
hormon pertumbuhan secara langsung berkorelasi (kedua hormon ini lebih tinggi
pada wanita mudah daripada wanita berusia), dan pemberian estrogen meningkatkan
hormon pertumbuhan.
Bagian membingungkan adalah estrogen oral mempertinggi hormon
pertumbuhan melalui “Inhhibisi balikan negatif” dengan menekan IGF-1,hormon
yang dekat dengan hormon pertumbuhan. Ini mungkin menyebabkan adanya hasil
penelitian yang bertentangan yang menunjukkan bahwa estrogen membantu dan
juga menghalangi efek metabolik hormon pertumbuhan. Hhubungan ekstrogen dan
hormon pertumbuhan merupakan contoh kecenderungan tubuh manusia mengecoh
peneliti.
Menjelaskan bahwa banyak efek positif hormon pertumbuhan yang
dilaksanakan oleh IGF-1 ini menimbulkan apakah lebih baik memiliki tingkat
hormon pertumbuhan yang tinggi dengan tingkat IGF-1 yang rendah, atau tingkat
hormob pertumbuhan yang rendah dengan tingkat IGF-1 yang tinggi. Hal ini luput
dari perhatian kebanyakan praktisi, karena tingkat hormon pertumbuhan yang tinggi
berasosiasi dengan tingkat IGF-1 yang tinggi, dan juga sebaliknya. Pertanyaan

Modul 14 Metabolisme, Termofisika, dan Hormon : Tim IBD Prodi Keperawatan Curup Page
26
seputar makna relatif hormon pertumbuhan yang dipertentangkan dengan IGF-1
sudah lama menjadi pertanyaan yang menantang. Tetapi ini berlaku pada dimensi
baru peran praktis jika mempengaruhi dosis terapi pembaruhan hormon, terutama
jika estrogen dan hormon pertumbuhan diberikan bersama-sama. (lebih spesifis, jika
tujuannya meningkat level IGF-1 pada wanita yang mengkonsumsi estrogen secara
oral, lebih banyak hormon pertumbuhan dibutuhkan supaya mengimbangi efek
menekan dari estrogen oral. Namun, jika tujuaannya meningkat hormon
pertumbuhan, maka dosis rendah hormon pertumbuhan, atau tidak ada dosis sama
sekali, lebih tepat karena estrogen meningkatkan hormon pertumbuhan).
Yang lebih membingungkan, saat progesteron diberikan bersama sama estrogen,
efeknya pada IGF-1 berubah. Progesteron melepaskan efek menekan dari estrogen
oral pada IGF-1. Dan yang lebih rumit, estrogen transdermal dan estrogen oral
berbeda signifikan dalam efeknya pada GH/ IGF-1. Perbedaan ini tentunya berkaitan
dengan fakta bahwa estrogen oral melakukan “kunjungan pertama” pada hati, dan
hati adalah tempat utama pembuatan IGF-1. Perbedaan efek estrogen pada GH/ IGF-
1 yang berkaitan dengan antara ini memiliki implikasi penting untuk mamfaat
jangkat panjang terapi pembaharuan estrogen.

4. Pembaharuan hormon atau tidak?


Keputusan untuk memperbaiki defisien hormon yang disebabkan usia secara
eksogen atau tidak adalah pertanyaan sukar dan kontrol persial, dan menuntut
pertimbangan atas berbagai resiko. Argumen yang mendukung estrogen lebih kuat
dari pada yang mendukung testosteron atau hormon pertumbuhan dengan sejumlah
alasan.
Salah satunya, testosteron dalam tubuh pria dan hormon pertumbuhan dapat
ditingkatkan secara alami pada orang yang berusia lanjut, sedangkan, selewat
monopouse, estrogen tidak dapat ditingkatkan. Selanjutnya, “masalah feetback”.
Namun demikian, selalu ada efek samping dan resiko jangka panjang yang mungkin
merugikan yang perlu dipertimbngkan kalau hormon akan dimasukkan kedalam
tubuh. Pertimbangan atas resiko dan mamfaat pembaharuan estrogen berada diluar
jangkauan ini.

Modul 14 Metabolisme, Termofisika, dan Hormon : Tim IBD Prodi Keperawatan Curup Page
27
5. Masalah yang dihadapi setiap wanita
Program pergantian hormon yang diformullasikan dengan tepat dapat
membantu menyingkirkan 2 penyebab kematian pada wanita pasca-monopouse,
ppenyakiti kardivaskuler dan osteoporosit. K2 penyakit ini relatif jarang diidap
wanita pramenopouse. Namun setelah menoupouse resiko akan kedua penyakit ini
melonjak drastis. Perubahan hormon, terutama menurunnya estrogen, mempasilitasi
berkembangnya penyakit kardiovaskuler dan osteoporosis pada wanita pasca-
monopouse penggantian esktrogen juga diketahui memperbaiki fungsi kognitif pada
wanita usia lanjut, dan mengurangi resiko kanker koloregtal (penyebab kematian
karena kanker urutan ke dua diAmerika Serikat).
Walaupun program penggatian hormon pasca-monopouse yang
“doformulasikan dengan baik” dapat meningkatkan kualitas hidup dan melawan
penyakit degeneratif, kebanyak program penggatian hormon tidakklah di
formulasikan dengan baik. Formulasi pergantian yang salah dapat meningkatkan,
bukannya menurunkan, resiko terhadap penyakit. Satu masalah melibatkan dosis.
Sebagaimana halnya dengan testosteron dan hormon pertumbuhan, terdapat variasi
level estrogen yang besar antar individu. Dan, sebagaimana banyak dokter alpa akan
hal ini saat meresepkan testosteron dan hormon pertumbuhan, kelalaian yang sama
sering terjadi terhadap estrogen
Kebutuhan seorang individu wanita akan penggantian ekstrogen, yang
ditentukan oleh tingkat kemudaannya, sering tidak diperhitungkan atau diperkirakan
secara kasar oleh dokternya berdasarkan data populasi luas. dosis estrogen yang
tidak memadai untuk mengatasi kemunduran karena monopouse bagi seorang wanita
mungkin berlebihan bagi wanita lain. Sesungguhnya, terdapat bukti yang
menunjukkan bahwa, baggi banyak wanita, resep yang diberikan dokter mereka
ternyata overdosis terlampau banyak estrogen berdsarkan tingkat kemampuan
fsiologis seorang wanita dapat menimbulkan masalah serius, serta menyebabkan
terjadinya sebagian besar efek samping yang merugikan resiko jangka panjang yang
berkaitan dengan pergantian estrogen.

Modul 14 Metabolisme, Termofisika, dan Hormon : Tim IBD Prodi Keperawatan Curup Page
28
6. Somatopouse vs menopouse
Seperti halnya menopouse pada wanita, penurunan hormon pertumbuhan yang
disebabkan usia, baik pada laki-laki maupun wanita dapat diprediksi dan memiliki
akibat—akibat yang luas. Oleh karena itu, ia diberi nama yang mirip,
“somatopouse”. Dua perbedaan antara pengurangan hormone pertumbuhan dan
pengurangan estrogen adalah laju dan reversibilitas (pembalikkan). Sementara
estrogen jatuh seperti batu, hormon pertumbuhan menurun lambat, menyeret
hormon-hormon lain dan kemudian anda bersamanya. Dan sementara hilangnya
estrogen tidak dapat tidak dapat ditanggalkan secara alami, penurunan hormon
pertumbuhan lebih merupakan masalah pilihan dari pada nasib manusia.
Sebenarnya, produksi hormon pertumbuhan mulai berkurang jauh sebelum kita
mulai “menua” dalam arti konvesional. Tingkat tertinggi hormon ini terjadi pada
tahun tahun pertama dan kedua dalam hidup, dan tetap tinggi selama masa kanak-
kanak dan remaja, untuk memberikan tenaga bagi perkembangan fisik yang terjadi
pada tahap itu. Penurunan mulai pada awal kedewasaan.
Tanpa adanya usaha meningkatkan hormon, produksi hormon pertumbuhan pada
diri wanita dan pria berkurang sebanyak 14% setiap dekade, sehingga pada usia 60
tahun produksi hormon pertumbuhan kebnyakan orang kurang dari 50%. Produksi
saat usia 20 tahun. Pada usia 80 tahun, kelenjar pituitary menghasilkan 25
migrogram setiap hari, 5% jumlah yang diproduksi pada usia 20 thn- hampr tidak
cukup untuk menumbuhkan kuku.

Modul 14 Metabolisme, Termofisika, dan Hormon : Tim IBD Prodi Keperawatan Curup Page
29
DAFTAR PUSTAKA

Sediaoetama, Achmad Djaeni. 2004. Ilmu Gizi Dian Rakyat- Jakarta

Ahmad Jauhari & Nita Nasution.(2013). Nutrisi&Keperawatan Jln Randubelang No.115 :


Yogyakarta

Dr.j.f.gabriel. 1988. Fisika kedokteran.Jakarta 10042

Modul 14 Metabolisme, Termofisika, dan Hormon : Tim IBD Prodi Keperawatan Curup Page
30

Anda mungkin juga menyukai