METODELOGI PENELITIAN
Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pasien
Hipertensi
Disusun Oleh:
Wahyu Ismail Siagian
NIM. P0 0320118 073
Tingkat 3B Keperawatan
Dosen Pembimbing:
Almaini, SKP,M.Kes
NIP. 196406101986031001
A. Latar Belakang
Hipertensi adalah apabila tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan
diastolik diatas 90 mmHg. Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung,
stroke, dan gagal ginjal. Disebut sebagai “ pembunuh diam – diam “ karena
penderita hipertensi sering tidak menampakan gejala (Brunner dan Suddarth,
2002).
Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia
maupun dunia sebab diperkirakan sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi
terutama terjadi di Negara berkembang. pada tahun 2000 terdapat 639 kasus
hipertensi diperkirakan meningkat menjadi 1,15 miliar kasus di tahun 2025.
Sedangkan hipertensi di Indonesia menunjukan bahwa di daerah pedesaan masih
banyak penderita hipertensi yang belum terjangkau oleh layanan kesehatan
dikarenakan tidak adanya keluhan dari sebagian besar penderita hipertensi
(Ardiansyah, 2012).
Ironinya, diperkirakan ada 76% kasus hipertensi di masyarakat yang belum
terdiagnosis, artinya penderitanya tidak mengetahui bahwa dirinya mengidap
penyakit ini. Dari 31,7% prevalensi hipertensi, diketahui yang sudah memiliki
tekanan darah tinggi berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan adalah 7,2% dan
kasus yang minum obat hipertensi 0,4%. Hal ini menunjukkan bahwa 76%
masyarakat belum mengetahui telah menderita hipertensi Artinya banyak sekali
kasus hipertensi tetapi sedikit sekali yang terkontrol ( Gustia, 2012 ).Hasil Riset
Kesehatan Dasar menunjukkan prevelensi hipertensi sebanyak 31,7%. Hipertensi
menjadi salah satu penyebab kematian utama di perkotaan maupun perdesaan
pada usia 55-64 tahun ( Rosid,2012 ).
Hipertensi terkadang tidak disadari oleh penderita, sebelum memeriksakan
tekanan darahnya. Faktor penyebab dari hipertensi itu seperti perubahan gaya
hidup sebagai contohnya merokok, obesitas, inaktivitas fisik dan stres
psikososial. Karena angka prevalensi hipertensi di Indonesia yang semakin
tinggi maka perlu adanya penanggulan, diantaranya terapi farmakologi dan
nonfarmakologi.
Ada dua macam terapi yang bisa dilakukan untuk mengobati penyakit
hipertensi, yang pertama adalah terapi farmakologi dengan pemberian obat anti
hipertensi, yang kedua yaitu terapi nonfarmakologi merupakan terapi alternatif
tanpa menggunakan obat anti hipertensi dengan memodifikasi pola hidup sehari-
hari dan kembali ke produk alami, dan perawatan diri adalah aktifitas individu
yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan tubuh untuk mempertahankan
kondisi sehat dari penyakit (Kozier, 2010).
Relaksasi nafas dalam adalah pernafasan pada abdomen dengan frekuensi
lambat serta perlahan, berirama dan nyaman denhan cara memejamkan mata saat
menarik nafas. Efek dari terapi ini ialah distraksi atau pengalihan perhatian
(Setyoadi dkk 2011 dalam Dwi, Hartanti. R(2016)
Berdasarkan penelitian ini terapi relaksasi nafas dakam dapat menurunkan
tekanan darah baik itu tekanan sistolok maupun diastolic. Kerja dari terapi ini
dapat memberikan peregangan kardiopulmonari (Izzo 2008 dalam Dwi, Hartanti,
R 2016)
Berdasarkan jurnal ilmu dan teknologi Kesehatan. Peneliti ini menggunakan
pelaksanaan nonfarmakologi terapi relaksasi nafas dalam dapat dilakukan secara
mendiri, relative murah dilakukan dari pada terapi nonfarmakologi lainnya, tidak
membutuhkan waktu lama untuk terapi, dan dapat mengurangi dampak buruk
dari terapi farmakologi bagi penderita hipertensi.
Tekanan darah responden dengan hipertensi mengalami penurunan baik
pada tekanan darah sistolik maupun tekanan darah diastolik. Rata-rata tekanan
darah sistolik setelah diberikan terapi nafas dalam yaitu 138mmHg, mengalami
penurunan sebanyak 18,46 mmHg. Rata-rata tekanan darah diastolik setelah
diberikan terapi relaksasi nafas dalam yaitu 86,46 mmHg, terjadi penurunan
darah diastolik sebesar 6,54 mmHg (dalan Dwi, Hartanti, R 2016)
Berdasarkan latar belakang diatas penulis ingin melakukan studi literatur
review tentang pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan
tekanan darah pada pasien hipertensi
B. Rumusan Masalah
Hipertensi terkadang tidak disadari oleh penderita, sebelum memeriksakan
tekanan darahnya. Karena angka prevalensi hipertensi di Indonesia yang
semakin tinggi maka perlu adanya penanggulan, diantaranya terapi farmakologi
dan nonfarmakologi. Pada terapi nonfarmakologi di tawarkan beberapa strategi
untuk menurunkan tekanan darah seperti latihan nafas dalam. Bahwa latihan
nafas dalam bukanlah suatu bentuk dari aktifitas fisik, ini merupakan relaksasi
jiwa dan tubuh yang bisa ditambahkan dalaberbagai rutinitas guna mendapatkan
efek relaks, maka penulis ingin melakukan studi literatur review tentang apa
pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah pada
pasien hipertensi
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari studi literatur ini adalah ingin mereview penelitian-
penelitian yang berkaitan dengan pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap
penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan masyarakat bahwa penurunan tekanan darah
menggunakan relaksasi nafas dalam, bukan hanya dilakukan dengan farmakologi
salah satunya Teknik relaksasi nafas dalam dan dapat dilakukan secara mandiri oleh
pasien sendiri
2. Bagi pengembangan ilmi dan teknologi keperawatan
Meningkatkan informasi dibidang keperawatan dalam upaya menurunkan
tekanan darah melalui salah satu Tindakan nonfarmalogis yaitu Teknik relaksasi
nafas dalam. Teknik relaksasi nafas dalam sendiri bermanfaat untuk menurunkan
tekanan darah, memberi rasa damai, focus dan nyaman, memperbaikiaspek emosi dan
menurunkan tekanan darah. Teknik relaksasi nafas dalam dapat dilakukan selama 15
menit.
3. Bagi Penulis
Mendapatkan gambaran pasien dari penerapan Teknik relaksasi nafas dalam
penurunan tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan Teknik relaksasi nafas
dalam dan dapat mengetahui langsung pengaruh Teknik relaksasi nafas dalam pada
pasien hipertensi.
BAB III
METODE LITERATURE REVIEW
A. Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah Literature Review atau tinjauan pustaka. Studi literature
review adalah cara yang dipakai untuk megumpulkan data atau sumber yang berhubungan pada
sebuah topik tertentu yang bisa didapat dari berbagai sumber seperti jurnal, buku, internet, dan
pustaka lain.
2. Tipe intervensi
Intervensi utama yang ditelaah pada penulusuran ilmiah ini adalah pengaruh teknik
relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah pasien hipertensi
3. Hasil Ukur
Outcome yang di ukur dalam penulusuran ilmiah ini adalah pengaruh teknik relaksasi
nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah pasien hipertensi
Kriteria Inklusi
Jangka Rentang waktu penerbitan jurnal maksimal 5 tahun
waktu (2015-2020)
Bahasa Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
Subyek Manusia dewasa
Jenis jurnal Original artikel penelitian (bukan review
penelitian)
Tersedia full text
Pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan
Tema isi jurnal tekanan darah pasien hipertensi
5. Sintesis data
Literature Review ini di sintesis menggunakan metode naratif dengan mengelompokkan data-da
ekstraksi yang sejenis sesuai dengan hasil yang diukur untuk menjawab tujuan
Jurnal penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi kemudian dikumpulkan dan dibuat ringkasa
meliputi nama peneliti, tahun terbit jurnal, negara penelitian,judul penelitian,metode dan ringkasan ha
temuan. Ringkasan jurnal penelitian tersebut dimasukan ke dalam tabel diurutkan sesuai alphabet dan tahu
jurnal dan sesuai dengan format tersebut di atas.
Untuk lebih memperjelas analisis abstrak dan full text jurnal dibaca dan dicermati. Ringkasan
tersebut kemudian dilakukan analisis terhadap isi yang terdapat dalam tujuan penelitian dan hasil
penelitian
6. Penelusuran Jurnal
Berdasarkan hasil penelusuran di Scopus, PubMed, Garuda, Google Schoolar dengan kata kunci deep
breath, teknik nafas dalam, hipertensi, peneliti menemukan 2420 jurnal yang sesuai dengan kata kunci
tersebut. Sebanyak 343 jurnal dari jurnal yang ditemukan sesuai kata kunci pencarian tersebut
kemudian dilakukan skrining, 210 jurnal dieksklusi karena tidak tersedia artikel full text. Asesment
kelayakan terhadap 133 jurnal full text dilakukan, jurnal yang duplikasi dan tidak sesuai kriteria inklusi
dilakukan eksklusi sebanyak 128 , sehingga didapatkan 5 jurnal full text yang dilakukan review.
2420 jurnal ditemukan lewat
internet sesuai kata kunci
133 jurnal full text dilakukan 128 Jurnal full teks diekslusi karena
asasmen kelayakan diplikasi dan tidak sesuai kriteria
inklusi