Di susun oleh :
Khairunnisa
205140007
PENDAHULUAN
1
Mulyadi, 2020). Akupresur dilakukan dengan cara menekan atau memberikan
getaran selama 15-20 detik pada setiap tempat atau titik (Aminuddin, Sudarman
& Syakib, 2020). Penanganan penyakit hipertensi telah lengkap, dapat dilakukan
secara farmakologi maupun non farmakologi. Terapi alternaltif untuk hipertensi
yang dapat diberikan adalah terapi akupresur. Terapi akupresure ini dipercaya
mengurangi rasa sakit pada tubuh, mencegah berbagai macam penyakit,
meningkatkan daya tahan tubuh, mengatasi stres, meringankan gejala migrain,
menyembuhkan penyakit kronis, dan mengurangi ketergantungan terhadap obat
(Herawati, Manaf, & Kusumawati, 2021).
Hasil literature dilaporkan bahwa akupunktur dan akupresure diterapkan pada
titik-titik akupunktur menurunkan tekanan darah pada orang dengan hipertensi dan
meningkatkan denyut nadi dan kualitas tidur. Keberhasilan pencegahan dan
pengobatan hipertensi adalah kunci dalam mengurangi beban penyakit dan
meningkatkan umur panjang populasi dunia. Salah satu pengobatan hipertensi
yang dapat dilakukan dengan pengobatan non farmakologis adalah akupresur
(Riyadi, 2020). Pengobatan farmakologis memiliki efek samping yang berlebihan
dan biaya yang relative tinggi. Tekanan darah dapat dikontrol dengan obat-obatan
hanya 27,3%. Pasien dengan hipertensi menunjukkan bahwa metode integratif
yang efisien diperlukan untuk mengontrol tekanan darah selain pengobatan
farmakologis (Bicer, dkk., 2021).
Menurut penelitian yang dilakukan Lin et al (2020) intervensi akupresur yang
diberikan selama 15 menit menurunkan nilai tekanan darah sistol dari 165,0
mmHg dan menurun menjadi 142,9 mmHg. Nilai diastole awal sebesar 96,3
menurun menjadi 88,6 mmHg. Berdasarkan latar belakang yang ada maka
penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan
terapi akupresure untuk mencegah risiko perfusi perifer tidak efektif pada
penderita hipertensi
2
1.2 Rumusan Masalah
Jumlah pasien hipetensi dari tahun ke tahun mengalami angka peningkatan,
mengutip dari data prevalensi hipertensi di Indonesia dari tahun 2013 sampai tahun
2020 kasus hipertensi mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Permasalahan yang sering di hadapi pasien hipertensi adalah nyeri kepala. Apabila
tidak segera di tangani akan menimbulkan masalah serius lain nya seperti
pandangan kabur, leher terasa tegang, lemas, terkadang disertai mual, efek jangka
panjang yang ditimbulkan adalah pecahnya pembuluh darah dalam otak hingga
menyebabkan kelumpuhan. Terapi non farmakologi akupresure terbukti
meningkatan hormon dopamin yang mengakibatkan terjadinya peningkatan
aktivitas sistem saraf parasimpatis saraf ini lah yang berfungsi mengontrol
aktivitas yang berlangsung dan bekerja pada saat tubuh rileks, sehingga penderita
hipertensi mempersepsikan sentuhan sebagai stimulus respon relaksasi dan
menyebabkan penurunan tekanan darah. Berdasarkan dengan pernyataan tersebut
maka muncul “Bagaimana pengaruh sebelum dan sesudah pemberian terapi
akupresure terhadap penurunan nyeri kepala penderita hipertensi ?”
3
c. Mengedentifikasi tingkat nyeri penderita hipertensi sesudah di
berikan terapi akupresure
d. Mengetahui perbedaan tingkat nyeri sebelum dan sesudah diberikan
terapi akupresure
1. Bagi Pelayanan Kesehatan Hasil dari studi penelitian ini diharapkan menjadi
acuan serta menambah pengertahuan mengenai terapi non famakologi yaitu
akupresure dalam penanganan pasien dengan keluhan nyeri kepala karena
hipertensi
2. Bagi Pasien Diharapkan dapat menambah informasi ilmiah menganai
pemanfaatan terapi non farmakologi yaitu akupresure
3. Bagi Peneliti Memberikan sumber pengetahuan baru tentang evektivitas terapi
akupresure terhadap penurunan tingkat nyeri kepala pada pasien hipertensi
4. Bagi Masyarakat Hasil dari studi penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan bagi masyarakat tentang terapi non farmakologi yaitu akupresure
dalam penanganan penyakit hipertensi
5. Bagi Institusi Pendidikan Prodi Keperawatan Memberian gambaran dan
menambah pengetahuan serta wawasan tentang terapi non farmakologi dalam
upaya penanganan penurunan efek nyeri kepala pada pasien hipertensi
6. Bagi Penulis Menambah pengetahuan dan wawasan tentang terapi non
farmakologi dalam proses penanganan penurunan nyeri kepala pada pasien
hipertensi.
4
a. Lingkup Masalah Universitas Mitra Indonesia Permasalahan dalam penelitian
ini adalah penyesuaian terapi yang di perlukan untuk penanganan penurunan
nyeri kepala pada pasien hipertensi
b. Lingkup Subjek Subjek dalam penelitian ini adalah pasien dengan penyakit
hipertensi
c. Lingkup Tempat dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di Bandar Lampung,
tepatnya di puskesmas Kemiling dari bulan November-Desember tahun 2023
5
iii